Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR

“MEMBEDAKAN PERUBAHAN FISIKA DAN PERUBAHAN KIMIA”

Diajukan untuk memenuhi tugas laboratorium praktikum kimia dasar

Disusun Oleh :
Kelompok II (A2)

1. Majdi Anshari al Khairi (170140021)


2. Ira Sahara (170140030)
3. Hijratul Izzati (170140046)
4. Mulia Effendi (170140092)

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2018
ABSTRAK

Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan materi/zat baru.


Perubahan fisika disebabkan terjadi pelepasan dan pengambilan panas oleh suatu
zat. Perubahan kimia adalah perubahan yang disertai dengan terbentuknya zat
yang baru yang mempunyai sifat berbeda sama sekali dengan zat asalnya dan
sifatnya permanen. Dilakukannya percobaan ini dengan tujuan mengamati
perubahan fisika, kimia dan membedakan perubahannya. Percobaan ini dilakukan
dengan metodelogi pemanasan, yaitu pemanasan pada 15 mL air suling dan
pemanasan pada campuran larutan HCl 0,1 M 3 mL dengan NaOH 0,1 M 3 mL
serta pembakaran lilin. Pemanasan ini dilakukan untuk memperoleh uap-uap air
yang akan menguap ke lingkungan serta terdapat uap air yang tetap didalam
system karena lingkungan pada system ditutupi oleh kaca arloji, hal ini terjadi saat
air mendidih dan menunjukkan bahwa air yang menguap tetap menjadi air tanpa
adanya zat baru, pada campuran larutan HCL dengan NaOH terjadi reaksi kimia
yang menghasilkan bercak-bercak putih ketika dipanaskan hal ini menunjukkan
bahwa pencampuran tersebut menghasilkan zat baru yaitu NaCl dan H 2O, pada
saat pembakaran lilin, panjang sumbu dan panjang lilin berkurang serta warna
sumbu berubah menjadi hitam. Perubahan fisika terjadi ketika panjang lilin
berkurang karena mencair dan memadat kembali menjadi lilin sedangkan
perubahan kimianya terjadi ketika terjadi reaksi kimia yaitu pada saat pembakaran
sumbu berubah menjadi hitam dan panjang sumbunya yang semula 27 cm
menjadi 26 cm. Sehingga dari percobaan ini, kita dapat membedakan bagaimana
perubahan kimia dan perubahan fisika tersebut.

Kata Kunci : perubahan fisika, perubahan kimia, pemanasan, reaksi kimia,


zat baru.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Judul Praktikum : Membedakan perubahan fisika dan perubahan


kimia
1.2 Tanggal Praktikum : 12 Maret 2018
1.3 Tujuan Praktikum : Mengamati perubahan fisika, kimia dan membeda-

kan perubahannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perubahan fisika dan perubahan kimia


Setiap zat yang ada dalam kehidupan dapat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan. Pengaruh tersebut dapat menyebabkan terjadinya perubahan fisika
dan perubahan kimia. Kedua macam perubahan ini merupakan suatu kondisi yang
diberikan oleh zat jika pada zat terlarut diberikan zat stimulasi. Ini dapat berupa
energi yang secara teratur diberikan kepada zat tersebut.
Perubahan wujud tersebut ada dua macam yaitu perubahan fisika dan
perubahan kimia. Kedua perubahan ini menyebabkan perubahan secara merata
susunan atom, bahkan berbahaya secara permanen. Hal ini memeberikan efek
yang berbeda bagi zat tersebut. Dalam kehidupan ini pengaruh perubahan
membawa perubahan yang berbeda dan pembentukan yang berbeda pula
(Sukardjo, 1989).
2.1.1 Perubahan fisika
Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan materi/zat
baru. Perubahan fisika tidak tetap dimana zat awal tidak berubah. Perubahan
fisika pada umumnya dipengaruhi oleh suhu dan energi. Perubahan fisika yang
terjadi bersifat sementara. Adapun contohnya sebagai berikut:
1. Es mencair
2. Lilin meleleh
3. Pelarut gula dalam air

Ciri-ciri perubahan fisika:


1. Perubahan zat hanya terjadi pada wujudnya, tetapi tidak pada sifatnya.
2. Zat hasil perubahan fisika dapat dikembalikan kebentuk semula.
3. Sifat zat yang dimiliki sebelum dan sesudah perubahan zat sama.
(Sukardjo, 1989)
Perubahan fisika dapat dibuktikan dari proses pembentukan es batu, air
pada temperatur kamar 25 0C berfase cair (liquid) jika temperatur kamar
diturunkan sampai 0 0C cairan berubah menjadi padat (solid). Perubahan yang
dialami hanyalah perubahan wujud sedangkan jenis materinya tidak berubah
karena pada keadaan awal dan akhir jenis materinya sama. Yang berubah
hanyalah wujud atau keadaan fisis lainnya (Nani.dkk, 2002:23).
Perubahan fisika dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya
karana terjadi pelepasan dan pengambilan panas oleh suatu zat. Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya perubahan wujud pada benda, pencairan, penguapan,
penyubliman terjadi karena zat melepas panas. Kemudian perubahan fisika dapat
terjadi karena pencampuran zat, selama zat-zat yang bercampur tidak bereaksi
membentuk zat baru. Contohnya mencampurkan gula dengan air, zat-zat yang
sudah bercampur dapat dipisahkan kembali satu sama lainnya. Perubahan fisika
juga dapat terjadi jika zat dipotong atau dibelah. Contohnya membelah kayu, kayu
sebelum dibelah mempunyai sifat yang sama dengan sesudah dibelah (Lutfi,
200:6).
2.1.2 Perubahan kimia
Perubahan kimia adalah perubahan yang disertai dengan terbentuknya zat
yang baru yang mempunyai sifat berbeda sama sekali dengan zat asalnya dan
sifatnya permanen. Perubahan kimia disebut juga sebagai reaksi kimia. Terjadinya
perubahan kimia dapat diidentifikasi dengan pembentukan endapan atau gas, serta
terjadinya perubahan warna (Hadi, 1997).
Sifat kimia menggambarkan bagaimana suatu zat berubah ketika bereaksi
dengan zat lain biasanya diikuti dengan perubahan energi. Perubahan kimia yang
disertai pengeluaran energi disebut reaksi eksoterm. Energi yang dikeluarkan
dapat berupa energi panas, listrik, cahaya, dan lain-lain. sedangkan perubahan
kimia yang disertai penyerapan energi disebut reaksi endoterm. Pada perubahan
kimia dihasilkan satu atau lebih materi yang berbeda dengan sebelumnya (Hadi,
1997).
Perubahan kimia adalah perubahan pada zat yang menghasilkan zat baru.
Terdapat beberapa ciri-ciri perubahan kimia yaitu:
1. Terbentuknya zat baru
2. Perubahan kimia diikuti oleh perubahan-perubahan sifat-sifat kimia dan
sifat-sifat suatu zat melalui proses reaksi kimia.
3. Zat yang berubah sukar atau tidak dapat kembali kebentuk semula.

Selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum reaksi sam dengan
massa zat sesudah reaksi (Teguh dan Eny, 2008:131).
Perubahan kimia disebut reaksi. Reaksi kimia terjadi ketika zat-zat
pereaksi dicampurkan dalam wadah. Namun tidak setiap campuran disertai
dengan reaksi kimia. Kadang-kadang tidak mudah untuk mengetahui apakah suatu
reaksi kimia terjadi atau tidak.
Pada umumnya reaksi kimia disertai dengan perubahan diantaranya
sebagai berikut:
1. Perubahan warna
Banyak zat kimia yang berwarna tetapi banyak juga yang tidak berwarna.
Warna merupakan sifat khas artinya tidak ada dua zat berbeda yang mempunyai
warna yang sama. Oleh karena itu perubahan warna adalah petunjuk telah
terbentuknya zat baru. Memudahkan warna pakaian menunjukkan telah terjadi
suatu reaksi kimia.
2. Perubahan suhu
Reaksi kimia selalu disertai pelepasan dan penyerapan energi. Bentuk
energi yang menyertai reaksi kimia dapat berupa kalor (panas), cahaya, atau
listrik. Namun yang paling lazim adalah bentuk kalor. Reaksi yang membebaskan
kalor disebut reaksi eksoterm., sedangkan yang menyerap kalor disebut reaksi
endoterm. Contoh reaksi eksoterm adalah pembakaran.
3. Pembentukan endapan
Kelarutan zat dalam air sangat beragam, ada yang mudah larut dan ada
pula yang sukar larut. Garam dan gula merupakan dua contoh yang mudah larut,
sedangkan batu dan pasir sangat sukar larut dalam air. Reaksi yang menghasilkan
endapan adalah reaksi kimia yang menghasilkan zat yang sukar larut dan akan
mengendap.
4. Pembentukan gas
Gas hasil reaksi dapat diamati berupa gelembung-gelembung yang keluar
dari campuran reaksi.

5. Proses bernafas
Proses bernafas merupakan proses mengubah okesigen (O 2) menjadi
karbondioksida (CO2). Perubahan yang terjadi antara oksigen dan karbondioksida
termasuk perubahan kimia.
6. Pembusukan
Pembusukan merupakan reaksi kimia yang disebabkan karena
mikroorganisme. Pada proses pembusukan makanan dapat berubah menjadi
makanan yang bau, berlendir, dan mengeluarkan gas.
7. Perkaratan
Perkaratan adalah perubahan kimia karena dapat menghasilkan zat baru.
Contohnya besi berubah menjadi karat.
8. Pembakaran
Pembakaran merupakan reaksi kimia antara materi yang terbakar dengan
gas oksigen. Pemba karan sering disebabkan oleh api. Contohnya pembakaran
lilin dapat menghasilkan energi cahaya (Michael, 2006).

2.2 Sifat Fisika dan Sifat Kimia

2.2.1 Sifat Fisika


Yang termasuk kedalam sifat fisika antara lain :
a. Wujud
Wujud zat dibedakan atas zat padat,cair dan gas
b. Warna
Warna merupakan zat pembeda antara satu zat dengan zat yang lain.
c. Kelarutan
Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan perubahan fisika
d. Daya hantar listrik
Yaitu konduktor ( penghantar listrik yang baik) dan isolator (tidak dapat
menghantarkan arus listrik) .
e. Titik didih
Suhu ketika suatu zat mendidih

f. Titik leleh
Suhu ketika zat padat berubah menjadi cair
2.2.2 Sifat Kimia
Yang termasuk kedalam sifat kimia adalah mudah terbakar, mudah
membusuk, berkarat, mudah meledak dan beracun (Sukardjo,1989).

2.3 Manfaat Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia


2.3.1 Manfaat Perubahan Fisika
Perubahan fisika berperan penting dalam industry obat-obatan atau
farmasi, yaitu dalam proses ekstraksi zat-zat aktif yang terkandung dalam bahan
alam. Zat-zat aktif ini brguna untuk bahan baku obat. Contoh penggunaan
perubahan fisika:
a. Industri es batu,yaitu zat cair atau air berubah menjadi es yang berwujud
padat.
b. Industri susu dalam kaleng ,yaitu wujud susu yang cair diubah menjadi
susu yang berupa serbuk.
c. Industri gula pasir,yaitu gula yang berwujud cair (dalam batang tebu)
diubah menjadi gula yang berwujud padat.
2.3.2 Manfaat Perubahan Kimia
Dalam industri plastik, zat-zat organik yang bersumber dari gas alam dan
minyak bumi diubah melalui reaksi dan proses imia menjadi plastik, misalnya
polietilena(PE), Polipropena(PP), dan Poliviniklorida (PVC). Contoh pemanfaatan
perubahan kimia antara lain:
a. Industri minyak bumi,yaitu pada penyulingan minyak bumi menghasilkan
minyak, gas, bensin, solar, lilin dan aspal.
b. Industri sabun, yaitu minyak kelapa ditambah dengan larutan soda api
berubah menjadi sabun yang sangat berguna.
c. Industri cat, yaitu hasil perubahan kimia suatu zat yang mempunyai warna
tertentu (Achmad,1990).

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan bahan


3.1.1 Alat-alat
Adapun alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai
berikut:
1. Gelas kimia 1 buah
2. Kaki tiga dan perangkatnya 1 buah
3. Cawan penguap 1 buah
4. Lampu spritus 1 buah
5. Kaca arloji 1 buah
6. Penggaris 1 buah
7. Lilin 1 buah
8. Pipet tetes 1 buah
9. Filler 1 buah
3.1.2 Bahan-bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai
berikut:
1. Air suling 15 ml
2. Larutan HCl 0,1 M 3 ml
3. Larutan NaOH 0,1 M 3 ml

3.2 Cara kerja


3.2.1 Perubahan fisika
1. Dimasukkan 15 ml air suling kedalam gelas kimia.
2. Diletakkan diatas tungku kaki tiga.
3. Dipanaskan sampai menguap/mendidih.
4. Diatasnya ditutup dengan kaca arloji.
5. Diamati titik-titik air yang terbentuk.

3.2.2 Perubahan kimia


1. Dimasukkan 3 ml HCl 0,1 M ditambahkan dengan 3 ml NaOH 0,1 M
kedalam cawan penguap.
2. Diletakkan diatas tungku kaki tiga, lalu dipanaskan hingga menguap
3. Diperhatikan kristal yang terbentuk.
3.2.3 Perubahan fisika dan kimia
1. Diletakkan lilin diatas meja secara vertikal.
2. Diukur panjang lilin dan panjang sumbu.
3. Diamati warna lilin, bentuk lilin, dan letak sumbu lilin.
4. Dinyalakan api selama 5 menit, lakukan pengamatan dengan sebaik-baik-
nya dan catat berapa tinggi sumbu nyala, bentuk nyala, bentuk sumbu, dan
tinggi sumbu.
5. Lalu dimatikan lilin hingga padam.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil pengamatan


Tabel 4.1. Hasil pengamatan praktikum perubahan fisika.
No Cara kerja Hasil pengamatan
1. Masukkan 15 ml air suling ke gelas - Air didalam gelas kimia men-
kimia. didih dan bergelembung.
2. Letakkan ditungku kaki tiga. Panas- - Pada bagian bawah kaca arloji
kan sampai menguap atau mendidih. terdapat titik-titik air
3. Diatasnya ditutup dengan kaca arloji. - Air pada arloji berkurang karena
menguap tanpa mendidih.
4. Amati titik-titik air yang terbentuk. - Air suling awalnya jernih mulai
mengeruh.

Tabel 4.2. Hasil pengamatan praktikum perubahan kimia


No Cara kerja Hasil pengamatan
1. 3 ml HCl 0,1 M + 3 ml NaOH 0,1 M, - Larutan menguap
masukkan kecawan penguap. - Dinding cawan mulai meng-
kuning karena larutan berubah
warna .menjadi kuning.
2. Lakukan diatas kaki tiga. Panaskan - Terdapat butiran-butiran halus
sampai menguap, dan perhatikan berwarna putih kekuningan.
kristal yang terbentuk.

Tabel 4.3. Hasil pengamatan praktikum perubahan fisika dan kimia


No Aspek Sebelum terbakar Saat terbakar Sesudah terbakar
1. Panjang lilin 26,5 cm 26,5 cm 26 cm
2. Panjang sumbu 27 cm 1 cm 26 cm
3. Warna sumbu Putih Hitam Hitam

4.2 Pembahasan
Untuk percobaan perubahan fisika, air dipanaskan sampai mendidih dan
menumbulkan uap. Karena menguap suatu fase cairan menjadi gas. Pada
perubahan ini tidak menimbulkan zat baru karen aair yang menguap akan
menjadi cairan kembali dan kembali turun kewadah melalui dinding gelas kimia.
Dengan demikian perubahan tersebut dikatakan dengan perubahan fisika. Air
yang berada diatas kaca arloji berkurang karena air menguap tanpa mendidih. Dab
pada bagian bawah kaca arloji terdapat titik-titik air.
Percobaan perubahan kimia terdapat kristal-kristal halus
yang disebut dengan kristal garam. Karena disebabkan oleh asam klorida yang
bersifat asam kuat ditambah dengan natrium hidroksida yang bersifat basa kuat
yang akan menghasilkan kristal garam. Dengan bentuk reaksi yaitu:
HCl + NaOH  NaCl + H2O
Percobaan perubahan fisika dan perubahan kimia sangat banyak perubahan
pada lilin. Sebelumnya kita harus tahu bahwa lilin tersebut terbuat dari parfin dan
merupakan bahan bakar karbondioksida yang merupakan hasil destilasi dari
minyak tanah, jika ia terbakar dan meghasilkan CO2 yang merupakan gas rumah
kaca dan H2O. Pada
saat lilin dibakar, lilin yang terbuat dari parfin akan menghasilkan api berwarna
biru kemerah-merahan, biasanya terletak dekat pada sumbu lilin yang dibagian
tengahnya beroksidasi dalam pembakaran sehingga menjadi gas CO2.
Saat lilin menyala akan terjadi lelehan yaitu perubahan zat padat menjadi
cair. Setelah lelehan itu dingin akan memadat kembali atau menggumpal yaitu
fase cair menjadi zat padat. Percobaan ini merupakan perubahan fisika karena
pelaksanaan reaksi baik zat tersebut kembali ke bentuk semula dengan tidak
terbentuknya zat baru. Pada saat menyala juga, lilin mengeluarkan asap ini
merupakan perubahan kimia karena zat baru yang dihasilkan lilin berupa unsur C
yang tidak terbakar sempurna.
Saat lilin dipadamkan, api dimatikan tercium bau gosong yang menyengat
dari sumbu lilin. Bau yang menyengat dan asap berwarna hitam tersebut
dikarenakan ada unsur karbon pada reaksi pembakaran. Warna lilin tetap putih
sedangkan sumbu bekas terbakar berubah menjadi hitam. Bentuk lilin menjadi
tidak teratur dan permukaan lilin kasar, terlihat jelas lilin menjadi silinder dan
tidak beraturan ini merupakan kedalam perubahan kimia dan perubahan fisika.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan yaitu
sebagai berikut:
1. Pada saat air dipanaskan sampai mendidih dan menimbulkan uap, itu
termasuk kedalam perubahan fisika karena tidak menimbulkan zat baru.
Dan pada saat air yang menguap akan kembali turun kewadah melalui
dinding gelas kimia.
2. Pada saat percobaan kimia, didalam cawan terdpat kristal halus yang
disebut kristal garam tambah air. Dimana yang disebabkan oleh asam
direaksikan dengan basa sehingga terbentuk kristal-kristal garam. Dengan
reaksi HCl + NaOH  NaCl + H2O.
3. Pada perubahan fisika dan perubahan kimia dapat dilihat dari sumbu yang
menyala dan dimatikan apinya akan tercium bau gosong yang menyengat.
Bau yang menyengat dan warna sumbu menjadi hitam dikarenakan ada
unsur karbon pada reaksi pembakaran. Bentuk lilin pun silinder dan tidak
beraturan. Ketika reaksi pembakaran lilim terdapat hukum kekekalan
massa karena masa sebelum dan sesudah reaksi jika ditimbang ulang akan
menghasilkan:
Massa lilin + massa oksiden = massa lelehan + massa karbon + massa uap
air + massa asap.

5.2 Saran
Pada saat melakukan percobaan dalam setiap praktikum diharapkan
ketelitian dalam mengamati perubahan yang terjadi agar praktikum berjalan
dengan lancar seperti yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Kartini, Nani,dkk.2002.Kimia 1. Jakarta: PT Bumi aksara

Lutfi.2002. Ipa Kimia. Jakarta: Erlangga

Prabawa, Hadi, dkk.1997. Ilmu Kimia. Jakarta: Erlangga

Purba, Michael.2006. IPA Kimia. Jakarta: Erlangga

Sugianto, Teguh dan Ismawati, Eny.2008. IPA Kimia. Jakarta: Prisma Esta Utama

Sukardjo.1989. Kimia Fisika. Jakarta: PT Rineka Cipta


LAMPIRAN B
PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Tuliskan rumus molekul lilin!


2. Mengapa kadang kala api lilin berjelaga?
3. Sebutkan kristal yang terbentuk pada percobaan ini!
4. Jelaskan mengapa air setelah mendidih atau hampir mendidih terjadi
gelembung-gelembung!

Jawab
1. Molekul lilin adalah CH3(CH2)16COOH
2. Karena disebabkan oleh adanya unsur c yang tidak terbakar sempurna, hal
ini termasuk juga oleh adanya asap pada pembakaran dan api yang
berwarna orange-kebiruan.
3. Kristal garam yaitu:
HCl + NaOH  NaCl + H2O
4. Karena air terdapat pada bagian paling bawah sehingga lebih cepat panas
dan menguap menjadi gas.
LAMPIRAN C
GAMBAR ALAT

No Alat Fungsi

1. Gelas kimia

 Mengukur volume larutan.


 Wadah untuk menyimpan
serta membuat larutan.

2. Pipet volume

 Untuk memindahkan
larutan secara teratur.

3. Filler

 Untuk menyedot larutan


4. Kaki tiga dan perangkatnya

 Penyangga lampu spirtus

5. Lampu spirtus

 Memanasi larutan atau


membakar zat

6. Kaca arloji
 digunakansebagai tempat
menimbang bahan kimia
berupa pasta, padatan atau
bubuk. 
7. Cawan porselin
 Untuk mereaksikan zat
dalam suhu tinggi

Anda mungkin juga menyukai