PENDAHULUAN
1
menghasilkan tenaga besar dan dalam waktu yang cukup lama. Untuk
membangun sebuah PLTN maka harus belajar dari peristiwa Fukushima daichi,
chernobyl, dan Three Mile Island. Semuanya memiliki dampak radiasi tidak baik
terhadap mausia juga terhadap lingkungan. Walaupun begitu dalam kehidupan
sehari-hari sebenarnya manusia menerima radiasi mulai dari sinar matahari
sampai naik pesawat terbang namun dalam radiasi yang wajar, sehingga mungkin
nuklir bisa aman jika digunakan secara bijak.
Manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan proposal ini adalah sebagai
bahan untuk pelatihan dalam pembuatan dan pendesaianan peralatan yang
biasanya digunakan dalam industry dengan standart yang berlaku. Reaktor sebagai
alat yang penting yang digunakan sebagai sarana terjadinya suatu reaksi kimia.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Reaktor
3
oleh tembakan partikel neutron. Inti fissil yang ada di alam adalah Uranium dan
Thorium, sedangkan neutron bisa dihasilkan dari sumber neutron.
Reaksi nuklir ini akan menghasilkan energi panas dalam jumlah cukup
besar. Pada reaktor daya, energi panas yang dihasilkan dapat digunakan untuk
menghasilkan uap panas, dan selanjutnya digunakan untuk menggerakkan turbin-
generator yang bisa menghasilkan listrik. Sedangkan pada reaktor penelitian,
panas yang dihasilkan tidak dimanfaatkan dan dapat dibuang ke lingkungan.
Selain energi panas, ada dua sampai tiga partikel neutron yang dihasilkan setiap
kali terjadi reaksi. Partikel ini bisa dimanfaatkan untuk proses reaksi berikutnya
dengan sasaran inti fissil yang belum terbelah. Reaksi ini bisa berlangsung secara
terus-menerus pada kondisi neutron dan inti fissil masih memungkinkan.
Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi inti berantai terkendali, baik
pembelahan inti (fisi) ataupun penggabungan inti (fusi). Reaksi yang terjadi pada
reaktor nuklir baik untuk reaktor penelitian maupun reaktor daya konvensional,
masih didasarkan pada terjadinya reaksi pembelahan inti fisi (inti dapat belah)
oleh tembakan partikel neutron. Inti fisi yang ada di alam adalah Uranium dan
Thorium, sedangkan neutron bisa dihasilkan dari sumber neutron.
Reaksi nuklir ini akan menghasilkan energi panas dalam jumlah cukup
besar. Pada reaktor daya, energi panas yang dihasilkan dapat digunakan untuk
menghasilkan uap panas, dan selanjutnya digunakan untuk menggerakkan turbin-
generator yang bisa menghasilkan listrik. Sedangkan pada reaktor penelitian,
panas yang dihasilkan tidak dimanfaatkan dan dapat dibuang ke lingkungan.
Selain energi panas, ada dua sampai tiga partikel neutron yang dihasilkan
setiap kali terjadi reaksi. Partikel ini bisa dimanfaatkan untuk proses reaksi
berikutnya dengan sasaran inti fissil yang belum terbelah. Reaksi ini bisa
4
berlangsung secara terus-menerus pada kondisi neutron dan inti fisi masih
memungkinkan.
1. Bahan bakar
2. Teras reaktor
3. Moderator
4. Batang kendali
5. Pompa pemindah
6. Generator uap
7. Shielding (perisai)
5
3. Moderator adalah komponen reaktor yang berfungsi untuk menurunkan energi
neutron cepat (+ 2 MeV) menjadi komponen reaktor normal (+ 0,02 - 0,04 eV)
agar dapat bereaksi dengan bahan bakar nuklir. Selain itu, moderator juga
berfungsi sebagai pendingin primer. Persyaratan yang diperlukan untuk bahan
moderator yang baik adalah dapat menghilangkan sebagian besar energi neutron
cepat tersebut dalam setiap tumbukan dan memiliki kemampuan yang kecil untuk
menyerap neutron, serta memiliki kemampuan yang besar untuk menghamburkan
neutron.
Bahan-bahan yang digunakan sebagai moderator, antara lain:
1. air ringan (H2O),
2. air berat (D2O),
3. grafit, dan
4. berilium.
4. Setiap reaksi fisi menghasilkan neutron baru yang lebih banyak (2 - 3 neutron
baru), maka perlu diatur jumlah neutron yang bereaksi dengan bahan bakar.
Komponen reaktor yang berfungsi sebagai pengatur jumlah neutron yang bereaksi
dengan bahan bakar adalah batang kendali. Dalam reaktor dikenal faktor pengali
(k), yaitu perbandingan jumlah neutron yang dihasilkan setiap siklus dengan
jumlah neutron pada awal siklus untuk:
k = 1, operasi reaktor dalam keadaan kritis,
k > 1, operasi reaktor dalam keadaan super kritis,
k < 1, operasi reaktor dalam keadaan subkritis.
5. Perisai (shielding), berfungsi sebagai penahan radiasi hasil fisi bahan agar tidak
menyebar pada lingkungan.
6
6. Pemindah panas, berfungsi untuk memindahkan panas dari pendingin primer ke
pendingin sekunder dengan pompa pemindah panas.
1. Tangki reaktor
Tangki ini bisa berupa tabung (silinder) atau bola yang dibuat dari logam
campuran dengan ketebalan sekitar 25 cm. fungsi dari tangki adalah sebagai
wadah untuk menempatkan komponen-komponen reaktor lainnya dan sebagai
tempat berlangsungnya reaksi nuklir. Tangki yang berdinding tebal ini juga
berfungsi sebagai penahan radiasi agar tidak keluar dari sistem reaktor.
a. Teras reaktor
Komponen reaktor yang berfungsi sebagai tempat untuk bahan bakar. Teras
reaktor dibuat berlubang (kolom) untuk menempatkan bahan bakar reaktor yang
berbentuk batang. Teras reaktor dibuat dari logam yang tahan panas dan tahan
korosi.
Bahan bakar adalah komponen utama yang memegang peranan penting untuk
berlangsungnya reaksi nuklir. Bahan bakar dibuat dari isotop alam seperti
Uranium, Thorium yang mempunyai sifat dapat membelah apabila bereaksi
dengan neutron.
c. Bahan pendingin
Untuk mencegah agar tidak terjadi akumulasi panas yang berlebihan pada teras
reaktor, maka dapat dipergunakan bahan pendingin untuk pertukaran panasnya.
Bahan pendingin ini bisa digunakan air atau gas.
d. Elemen kendali
7
Reaksi nuklir bisa tidak terkendali apabila partikel-partikel neutron yang
dihasilkan dari reaksi sebelumnya sebagian tidak ditangkap atau diserap. Untuk
mengendalikan reaksi ini, reaktor dilengkapi dengan elemen kendali yang dibuat
dari bahan yang dapat menangkap atau menyerap neutron. Elemen kendali juga
berfungsi untuk menghentikan operasi reaktor (shut down) sewaktu-waktu apabila
terjadi kecelakaan.
e. Moderator
Fungsi dari moderator adalah untuk memperlambat laju neutron cepat (moderasi)
yang dihasilkan dari reaksi inti hingga mencapai kecepatan neutron thermal untuk
memperbesar kemungkinan terjadinya reaksi nuklir selanjutnya (reaksi berantai).
Bahan yang digunakan untuk moderator adalah air atau grafit.
8
B. Jenis-Jenis reaktor nuklir
Berdasarkan fungsinya
9
Terdapat perbedaan antara kedua reaktor ini, yaitu pada reaktor penelitian yang
diutamakan adalah pemanfaatan yang dihasilkan dari reaksi nuklir untuk
keperluan berbagai penelitian dan produksi radioisotop. Sedangkan panas yang
dihasilkan dirancang sekecil mungkin, sehingga dapat dibuang ke lingkungan.
Pada reaktor daya yang dimanfaatkan adalah uap yang bersuhu dan bertekanan
tinggi yang dihasilkan oleh reaksi fisi untuk memutar turbin, sedangkan neutron
yang dihasilkan sebagian diserap dengan elemen kendali, dan sebagian diubah
menjadi neutron untuk berlangsungnya reaksi berantai.
10
BAB III
PEMBAHASAN
Energi yang dihasilkan dalam reaksi fisi nuklir dapat dimanfaatkan untuk
keperluan yang berguna. Untuk itu, reaksi fisi harus berlangsung secara terkendali
di dalam sebuah reaktor nuklir. Sebuah reaktor nuklir paling tidak memiliki empat
komponen dasar, yaitu elemen bahan bakar, moderator neutron, batang kendali,
dan perisai beton. Elemen bahan bakar menyediakan sumber inti atom yang akan
11
mengalami fusi nuklir. Bahan yang biasa digunakan sebagai bahan bakar adalah
uranium U.
Agar reaksi berantai yang terjadi terkendali dimana hanya satu neutron
saja yang diserap untuk memicu fisi nuklir berikutnya, digunakan bahan yang
dapat menyerap neutron-neutron di dalam teras reaktor. Bahan seperti boron atau
kadmium sering digunakan sebagai batang kendali karena efektif dalam menyerap
neutron. skema reaktor nuklir. Batang kendali didesain sedemikian rupa agar
secara otomatis dapat keluar-masuk teras reaktor. Jika jumlah neutron di dalam
12
teras reaktor melebihi jumlah yang diizinkan (kondisi kritis), maka batang kendali
dimasukkan ke dalam teras reaktor untuk menyerap sebagian neutron agar
tercapai kondisi kritis. Batang kendali akan dikeluarkan dari teras reaktor jika
jumlah neutron di bawah kondisi kritis (kekurangan neutron), untuk
mengembalikan kondisi ke kondisi kritis yang diizinkan.
Radiasi yang dihasilkan dalam proses pembelahan inti atom atau fisi nuklir
dapat membahayakan lingkungan di sekitar reaktor. Diperlukan sebuah pelindung
di sekeliling reaktor nuklir agar radiasi dari zat radioaktif di dalam reaktor tidak
menyebar ke lingkungan di sekitar reaktor. Fungsi ini dilakukan oleh perisai beton
yang dibuat mengelilingi teras reaktor. Beton diketahui sangat efektif menyerap
sinar hasil radiasi zat radioaktif sehingga digunakan sebagai bahan perisai.
Dampak positif dan negatif reaktor nuklir
A. DampakPositif
1. Aplikasi medis
a. Pemanfaatan teknologi nuklir dibidang kedokteran dikategorikan menjadi;
diagnosa dan terapi radiasi, perawatan yang efektif bagi penderita kanker.
b. Teknologi Nuklir untuk Pemandulan Vektor Malaria Salah satu cara
pemandulan nyamuk/vektor adalah dengan cara radiasi ionisasi yang dikenakan
pada salah satu stadium perkembangannya. Radiasi untuk pemandulan ini dapat
menggunakan sinar gamma, sinar X atau neutron.
13
(kepadatan) suatu produk industri, misalnya untuk menentukan kepadatan
tembakau pada rokok digunakan Sr-90, juga dapat digunakan untuk menentukan
ketebalan kertas. Saat ini terdapat beberapa industri rokok di Indonesia yang telah
memanfaatkan teknologi ini untuk menjaga kualitas rokoknya. 3 Teknologi
Nuklir Untuk Pembangkit Listrik Di era kemajuan teknologi yang semakin
berkembang, para ahli telah mampu memanfaatkan teknologi nuklir untuk bahan
bakar. Jenis energi terbaru yang satu ini sangat efektif dan produktif, juga dikenal
sebagai energi yang ramah lingkungan, bila dimanfaatkan untuk bahan bakar
pembangkit listrik.
Teknologi nuklir yang populer lewat penggunaannya bagi persenjataan
militer ini, ternyata mempunyai manfaat yang begitu besar bagi kesejahteraan
umat manusia terutama dalam penyediaan kebutuhan energi listrik. Kalau
penggunaan bahan bakar fosil untuk keperluan pembangkit listrik, selain bisa
menimbulkan polusi lingkungan, juga sangat boros. Tetapi penggunaan bahan
bakar nuklir sangat irit, dan tidak membuat polusi lingkungan. Konon setengah
kilogram uranium yang sudah dimurnikan bisa menghasilkan energi yang setara
dengan belasan juta liter solar. Hal ini sangat berpengaruh terhadap harga jual
listrik kepada konsumen.
Di samping itu pun persediaan bahan bakar ini cukup tersedia dalam
jangka waktu yang panjang. Namun sebagai konsekuensi logis dari suatu
penggunaan teknologi tinggi, disamping manfaatnya yang besar, juga ada
risikonya. Setiap pengoperasian PLTN di semua negara mana pun di dunia,
masalah keselamatan merupakan syarat mutlak dan paling utama. Di samping itu
pula PLTN generasi baru yang kini digunakan di negara-negara maju faktor
keselamatan dan keamanannya lebih terjamin.
Pengawasan pengoperasian PLTN dilakukan dengan sangat ketat oleh
badan pengawas internasional, maupun dalam negeri masing-masing negara
pengguna. Karena kegagalan PLTN di suatu negara masih dianggap kegagalan
PLTN secara menyeluruh. Pengamanan PLTN dilakukan dengan system berlapis-
lapis, karena keselamatan suatu PLTN menganut palsafah pertahanan berlapis
(defence in depth). Pertahanan berlapis ini meliputi: Lapisan keselamatan
14
pertama, PLTN dirancang dibangun dan dioperasikan sesuai dengan ketentuan
yang sangat ketat, mutu yang tinggi dan teknologi mutakhir. Lapis keselematan
kedua, PLTN dilengkapi dengan system pengaman/keselamatan yang digunakan
untuk mencegah dan mengatasi akibat-akibat dari kecelakaan yang mungkin
terjadi selama umur PLTN.
Lapis keselamatan ketiga, PLTN dilengkapi dengan system tambahan
yang dapat diandalkan untuk mengatasi kecelakaan terparah yang diperkirakan
dapat terjadi pada suatu PLTN. Walau begitu kecelakaan tersebut
kemungkinannya amat sangat kecil terjadi selama umur PLTN. Selama operasi
PLTN, pencemaran yang disebabkan oleh zat radioaktif terhadap lingkungan
dapat dikatakan tidak ada. Air laut atau air sungai yang dipergunakan untuk
membawa panas dari kondensor sama sekali tidak mengandung zat radioaktif,
karena tidak bercampur dengan air pendingin yang bersirkulasi di dalam reactor.
Gas radioaktif yang dapat ke luar dari sistem reaktor tetap terkungkung di
dalam system pengungkung PLTN, dan sudah melalui ventilasi dengan filter
yang berlapis-lapis. Gas yang lepas melalui cerobong aktivitasnya sangat kecil
(sekitar 2 milicurie/tahun), sehingga tidak menimbulkan dampak terhadap
lingkungan.
4 Apikasi Komersial Ionisasi dari Americium-241 digunakan pada
detektor asap dengan memanfaatkan radiasi alfa. Tritium digunakan bersama
fosfor pada rifle untuk meningkatkan akurasi penembakan pada malam hari.
Pemanfaatan sifat perpendaran dari beberapa unsur digunakan dalam beberapa
rambu, diantaranya perpendaran tanda "exit".
5 Pemrosesan Makanan dan Pertanian Irradiasi makanan adalah proses
memaparkan makanan dengan radiasi pengion yang ditujukan untuk
menghancurkan mikroorganisme, bakteri, virus, atau serangga yang diperkirakan
berada dalam makanan. Jenis radiasi yang digunakan adalah sinar gamma, sinar
X, dan elektron yang dikeluarkan oleh pemercepat elektron. Aplikasi lainnya
yaitu pencegahan proses pertunasan, penghambat pemasakan buah, peningkatan
hasil daging buah, dan peningkatan rehidrasi. Secara garis besar, irradiasi adalah
pemaparan (penyinaran dengan radiasi) suatu bahan untuk mendapatkan manfaat
15
teknis. Efek utama dalam pemrosesan makanan dengan menggunakan radiasi
pengion berhubungan dengan kerusakan DNA. Mikroorganisme tidak mampu
lagi berkembang biak dan melanjutkan aktivitas mereka.
Serangga tidak akan selamat dan menjadi tidak mampu berkembang.
Tanaman tidak mampu melanjutkan proses pematangan buah dan penuaan.
Semua efek ini menguntungkan bagi konsumen dan industri makanan. Harus
diperhatikan bahwa jumlah energi yang efektif untuk radiasi cukup rendah
dibandingkan dengan memasak bahan makanan yang sama hingga matang.
Bahkan energi yang digunakan untuk meradiasikan 10 kg bahan makanan hanya
mampu memanaskan air hingga mengalami kenaikan temperatur sebesar 2,5 ˚C.
Keuntungan pemrosesan makanan dengan radiasi pengion adalah, densitas
energi per transisi atom sangat tinggi dan mampu membelah molekul dan
menghasilkan ionisasi (tercermin pada nama metodenya) yang tidak dapat
dilakukan dengan pemanasan biasa. Hal inilah yang menjadi alasan yang
menguntungkan. Perlakuan bahan makanan solid dengan radiasi pengion dapat
menciptakan efek yang sama dengan pasteurisasi bahan makanan cair seperti
susu.
Namun, penggunaan istilah pasteurisasi dingin dan iradiasi adalah proses
yang berbeda, meski bertujuan dan memberikan hasil yang sama pada beberapa
kasus. Iradiasi makanan saat ini diizinkan di 40 negara dan volumenya
diperkirakan melebihi 500.000 metrik ton setiap tahunnya di seluruh dunia.
Iradiasi makanan hanya sebagian kecil dari aplikasi nuklir jika dibandingkan
dengan aplikasi medis, material plastik, bahan mentah industri, batu perhiasan,
kabel, dan lain-lain.
16
panas, dan daya ledak bukan satu-satunya komponen mematikan bagi senjata
nuklir.
Diperkirakan setengah dari korban meninggal di Hiroshima dan Nagasaki
meninggal setelah dua hingga lima tahun setelah pemaparan radiasi akibat bom
atom. Kecelakaan radiologis dan nuklir sipil sebagian besar melibatkan
pembangkit listrik tenaga nuklir. Yang paling sering adalah pemaparan nuklir
terhadap para pekerjanya akibat kebocoran nuklir. Kebocoran nuklir adalah
istilah yang merujuk pada bahaya serius dalam pelepasan material nuklir ke
lingkungan sekitar. Kecelakaan militer biasanya melibatkan kehilangan atau
peledakkan senjata nuklir yang tidak diharapkan.
Percobaan Castle Bravo di tahun 1954 menghasilkan ledakan diluar
perkiraan, yang mengkontaminasi pulau terdekat, sebuah kapal penangkap ikan
berbendera Jepang (dengan satu kematian), dan meningkatkan kekhawatiran
terhadapkontaminasi ikan di Jepang. Di tahun 1950an hingga 1970an, beberapa
bom nuklir telah hilang dari kapal selam dan pesawat terbang, yang beberapa di
antaranya tidak pernah ditemukan. Selama 20 tahun terakhir telah jadi
pengurangan kasus demikian. Radioaktif adalah sejenis zat yang berada di
permukaan atau di dalam benda padat, cair atau gas yang kehadirannya
berbahaya bagi tubuh manusia. Radioaktif berasal dari radionuklida (radioisotop)
sebuah inti tak stabil akibat energi yang berlebihan. Menurut situs
atomicarchive.com, setidaknya ada tujuh efek yang berbahaya bila tubuh manusia
terkena bocoran radioaktif dari PLTN. Efek itu bisa berbahaya bagi rambut,
organ tubuh seperti otak, jantung, saluran pencernaan, kelenjar gondok, sistem
peredaran darah dan sistem reproduksi.
1. Rambut Efek paparan radioaktif membuat rambut akan menghilang
dengan cepat bila terkena radiasi di 200 Rems atau lebih. Rems merupakan
satuan dari kekuatan radioaktif.
2. Otak Sel-sel otak tidak akan rusak secara langsung kecuali terkena
radiasi berkekuatan 5000 Rems atau lebih. Seperti halnya jantung , radiasi
membunuh sel-sel saraf dan pembuluh darah dan dapat menyebabkan kejang dan
kematian mendadak.
17
3. Kelenjar gondok Kelenjar tiroid sangat rentan terhadap yodium
radioaktif. Dalam jumlah tertentu, yodium radioaktif dapat menghancurkan
sebagian atau seluruh bagian tiroid.
4. Sistim Peredaran Darah Ketika seseorang terkena radiasi sekitar 100
Rems, jumlah limfosit darah akan berkurang, sehingga korban lebih rentan
terhadap infeksi. Gejala awal mirip seperti penyakit flu. Menurut data saat terjadi
ledakan Nagasaki dan Hiroshima, menunjukan gejala dapat bertahan selama
sepuluh tahun dan mungkin memiliki risiko jangka panjang seperti leukimia dan
limfoma.
5. Jantung Seseorang terkena radiasi berkekuatan 1000 sampai 5000
Rems akan mengakibatkan kerusakan langsung pada pembuluh darah dan dapat
menyebabkan gagal jantung dan kematian mendadak.
6. Saluran Pencernaan Radiasi dengan kekuatan 200 Rems akan
menyebabkan kerusakan pada lapisan saluran usus dan dapat menyebabkan mual,
muntah dan diare berdarah.
7. Saluran Reproduksi Radiasi akan merusak saluran reproduksi cukup
dengan kekuatan di bawah 200 Rems. Dalam jangka panjang, korban radiasi akan
mengalami kemandulan.
8. Dampak lain yang ditimbulkan dalam jangkapendek atau panjang
bagi daerah sekitar Pembangkit Tenaga Nuklir :
a. Dampak radiasi bagi tubuh, mulai dari kulit kering, mual-muntah
hingga tewas seketika. Berbagai gejala yang muncul tidak lama setelah terkena
radiasi disebut Acute Radiation Syndrome (ARS).
b. Makin tinggi tingkat radiasinya, makin cepat efeknya muncul atau
dirasakan oleh korban dan makin besar juga peluangnya untuk menyebabkan
kematian.
c. Sindrom semacam ini banyak dialami oleh korban pemboman kota
Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945 dan tragedi Chernobyl tahun 1986.
Pasalnya tingkat radiasi yang dilepaskan dalam peristiwa tersebut sangat tinggi
sehingga memicu gejala yang sifatnya akut.
18
d. Terlebih karena sumber radiasi tidak melulu reaktor nuklir,
melainkan juga dari benda-benda yang sering ditemui sehari-hari mulai dari.
Meski rendah, radiasi yang dipancarkan jika tidak dikendalikan maka bisa
memicu dampak jangka panjang. Dampak sesaat atau jangka pendek akibat
radiasi tinggi di sekitar reaktor
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
19
Panas hasil reaksi nuklir tersebut dimanfaatkan untuk menguapkan air
pendingin, bisa pendingin primer maupun sekunder bergantung pada tipe
reaktor nuklir yang digunakan.
Uap air yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin sehingga dihasilkan
energi gerak (kinetik).
Energi kinetik dari turbin ini selanjutnya dipakai untuk memutar generator
sehingga dihasilkan arus listrik.
2. Pembetukan energi nuklir adalah hasil reaksi fisi dan reaksi fusi. Atom
uranium (U-235) memiliki inti yang tidak stabil ketika ada neutron yang
ditembakkan pada inti atom tersebut, maka inti atom uranium akan membelah
menjadi dua buah inti atom, yakni atom Barium (Ba-141) dan atom Kripton (Kr-
92) serta tiga neutron. Terjadi defek massa (selisih massa) akibat massa atom yang
sebelum pembelahan lebih besar dari pada massa atom setelah pembelahan.
Selisih massa tersebut berubah menjadi energi panas yang besarnya sekitar 200
MeV (Mega elektron volt) dari satu buah inti atom.
3. Ledakan di reaktor Fukushima 1 terjadi akibat kegagalan pada sistem
proteksi akibat terjadi gempa dan tsunami. Ketika gempa terjadi, sistem kontrol
sebenarnya berhasil berfungsi dengan memadamkan reaktor, sehingga reaksi fisi
di dalam reaktor tidak terjadi kembali. Akan tetapi, masih terdapat energi dari
peluruhan radioaktif. Pada saat reaktor padam, masih terdapat 7 persen dari 1.553
MW, atau sebesar 107 MW. Dalam kondisi tersebut, sistem pendingin seharusnya
bekerja untuk mengalirkan air pada saat awal sistem tersebut berfungsi. Namun,
sistem pendingin terhambat setelah satu jam kemudian setelah generator listrik
mati akibat tsunami. Situasi tersebut dikenal dengan istilah loss of flow
accident (LOFA), yakni pendingin tetap ada, namun tidak mengalir yang
mengakibatkan panas tidak bisa ditransfer.
4. Keberadaan PLTN dapat menghemat penggunaan sumberdaya nasional,
mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi, batubara dan gas bumi,
mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan, serta meningkatkan
ketahanan dan kemandirian pasokan energi untuk mendukung pembangunan
nasional jangka panjang. Pembangkit listrik berbasis nuklir lebih ramah
20
lingkungan daripada pembangkit listrik berbasis bahan bakar minyak. Emisi
karbon dioksida pembangkit energi nuklir lebih rendah daripada batu bara,
minyak bumi, gas alam, bahkan hidroenergi dan pembangkit energi surya. Ketiga,
alasan ekonomis, karena harga listrik yang dihasilkan nantinya akan lebih murah
akibat biaya produksi yang bisa ditekan.
5. Kebocoran reaktor nuklir memberikan dampak yang serius baik terhadap
kesehatan manusia maupun lingkungan. Dampak terhadap manusia yang terpapar
radiasi ada yang berjangka panjang maupun pendek, di antaranya pusing dan mual
hingga kanker sebagai akibat mutasi gen yang merupakan efek jangka panjang.
Dampak bagi lingkungan di antaranya adalah hujan asam.
B. Saran
Kebocoran reaktor nuklir dapat menimbulkan dampak yang cukup serius bagi
kesehatan manusia dan lingkungan, maka prosedur pencegahan sangat diperlukan
untuk meminimalisir terjadinya hal yang tidak diinginkan. Diperlukan juga
prosedur penanganan yang tepat apabila peristiwa kebocoran telah terjadi, antara
lain:
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Ikawati, Yuni, dkk. 2008. 50 Tahun BATAN Berkarya. Jakarta: Badan Tenaga
Nuklir Nasional.
21
Sagala, F.P., dkk. 2003. Model Atom, Uranium dan Prospeknya sebagai Energi
Masa Depan. Jakarta: Badan Tenaga Nuklir Nasional Pusat Diseminasi Iptek
Nuklir.
22