PENDAHULUAN
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dan manfaat dari tenaga Nuklir.
2. Mengetahui kegunaan dari nuklir.
3. Mengetahui dampak positif dan negatif dari penggunaan energi nuklir.
4. Mengetahui kedudukan energi nuklir sebagai sumber energi.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Nuklir
Nuklir adalah zat yang bisa melepaskan oksigen dari udara atau zat yang dapat
memecah partikel benda lain nya. Dalam proses nuklir ini terjadi suatu reaksi nuklir
yang terbagi menjadi dua reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi fisi nuklir.
2.1.1 Fisi Nuklir
Dalam gambar tersebut tampak neutron mengenai bahan bakar uranium-235 atau
U-235 dan menghasilkan satu produk antara yaitu U-236 yang sifatnya tidak stabil dan
kemudian akan membelah menjadi dua buah produk fisi, yaitu kripton-92 (Kr-92) dan
barium-141 (Ba-141) serta 3 buah neutron baru. Di samping itu akan muncul pula
energi yang sebagian besar berupa energi kinetik dari produk-produk fisi.
3
Berikut salah satu contoh reaksi fisi dari uranium dapat dilihat pada persamaan (1).
Karena dalam reaksi ini muncul neutron-neutron baru, tentunya akan ada pertanyaan,
bisakah neutron tersebut menumbuk material U-235 yang lain? Jawabannya adalah
sangat bisa. Ini yang disebut dengan reaksi berantai. Kalau digambarkan kira-kira
seperti pada di bawah ini
Jadi semakin lama semakin banyak U-235 yang mengalami reaksi fisi. Kalau
misalkan saja setiap reaksi fisi menghasilkan 3 neutron baru, dan 3 neutron tersebut
menumbuk U-235 yang lain dan seterusnya, maka bisa dihitung secara sederhana akan
ada peningkatan jumlah reaksi fisi sesuai dengan deret geometris: 1, 3, 9, 27, 81, 243,
729, 2187, 6561, 19683, 59049, dan seterusnya. Karena setiap terjadi reaksi fisi akan
dibangkitkan energi, maka energi tersebut juga akan meningkat sesuai dengan deret
geometris tadi.
4
2.1.2. Fusi Nuklir
Dalam fisika, fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah sebuah proses di mana
dua inti atom bergabung, membentuk inti atom yang lebih besar dan melepaskan
energi. Fusi nuklir adalah sumber energi yang menyebabkan bintang bersinar,
dan senjata nuklir meledak. Proses ini membutuhkan energi yang besar untuk
menggabungkan inti nuklir, bahkan elemen yang paling ringan, hidrogen. Tetapi
fusi inti atom yang ringan, yang membentuk inti atom yang lebih berat dan netron
bebas, akan menghasilkan energi yang lebih besar lagi dari energi yang dibutuhkan
untuk menggabungkan mereka maka sebuah reaksi eksotermik yang dapat
menciptakan reaksi yang terjadi sendirinya.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa reaksi nuklir fusi tidak
menghasilkan limbah radioaktif gamma berbahaya seperti pada reaksi nuklir fisi. Hal
inilah yang menjadi salah satu alasan utama para ilmuwan hingga saat ini berlomba-
lomba untuk menciptakan reaktor nuklir fusi. Namun pada kenyataannya pembuatan
reaktor nuklir fusi memang tidak semudah membangun reaktor nuklir fisi. Kesulitan
yang paling mendasar dari pembuatan reaktor nuklir fusi adalah
pengkondisian temperatur dan tekanan sangat tinggi. Energi berlimpah serta tak terbatas
menjadi alasan utama lain para ilmuwan hingga saat ini terus bereksperimen membuat
reaktor nuklir fusi.
5
2.2 Pemanfaatan Nuklir Sebagai Sumber Energi
6
kayu dan bahan-bahan lain yang dapat terbakar seperti limbah tebu, kelapa sawit,
sekam, dll. Uap air hasil pembakaran tersebut akan memutar turbin generator yang
kemudian menghasilkan energi litrik. Keseluruhan proses tersebut terjadi dalam satu
siklus tertutup.
Perbedaan mendasar PLTU lainnya PLTN adalah pemanasan air pada PLTN
dilakukan oleh pembelahan inti reaksi bahan fosil seperti uranium didalam reaktor
seperti pada gambar -1
Cara kerja PLTN hampir mirip dengan cara kerja pembangkit listrik tenaga uap
(PLTU) berbahan bakar fosil lainnya. Jika PLTU menggunakan boiler untuk
menghasilkan energi panasnya, PLTN menggantinya dengan menggunakan reaktor
nuklir.
Seperti terlihat pada gambar , PLTU menggunakan bahan bakar batubara,
minyak bumi, gas alam dan sebagainya untuk menghasilkan panas dengan cara dibakar,
kemudia panas yang dihasilkan digunakan untuk memanaskan air di dalam boiler
sehingga menghasilkan uap air, uap air yang didapat digunakan untuk memutar turbin
uap, dari sini generator dapat menghasilkan listrik karena ikut berputar seporos dengan
turbin uap. Perbedaannya pada pembangkit listrik konvensional bahan bakar untuk
7
menghasilkan panas menggunakan bahan bakar fosil seperti ; batubara, minyak dan gas.
Dampak dari pembakaran bahan bakar fosil ini, akan mengeluarkan karbon dioksida
(CO2), sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (Nox), serta debu yang mengandung
logam berat. Sisa pembakaran tersebut akan ter-emisikan ke udara dan berpotensi
mencemari lingkungan hidup, yang bisa menimbulkan hujan asam dan peningkatan
suhu global.
Pada PLTN juga memiliki prinsip kerja yang sama yaitu di dalam reaktor terjadi
reaksi fisi bahan bakar uranium sehingga menghasilkan energi panas, kemudian air di
dalam reaktor dididihkan, energi kinetik uap air yang didapat digunakan untuk memutar
turbin sehingga menghasilkan listrik untuk diteruskan ke jaringan transmisi.
E = mc2
Dimana
8
1). Ambil 1 g (0,001 kg) bahan bakar nuklir U235. Jumlah atom di dalam bahan
bakar ini adalah :
m
N= × NA
A
1 gram
( ) ×6,02 ×1023 atom/mol= 25,6 × 1020 atom
235 gram/mol
Karena setiap proses fisi bahan bakar nuklir U235 disertai dengan pelepasan energi
sebesar 200 MeV, maka 1 g U235 yang melakukan reaksi fisi sempurna dapat
melepaskan energi sebesar :
Dengan menganggap hanya 30 % dari energi itu dapat diubah menjadi energi
listrik, maka energi listrik yang dapat diperoleh dari 1 g U235 adalah :
30
E listrik = ( ) ×81,92 ×109 J = 24,58 ×109 J
100
Kemudian jika disetarakan dengan bahan bakar fosil (batubara dan minyak bumi), maka
hasilnya sebagai berikut :
2). Jumlah panas yang dihasilkan oleh 1 gram U-235, setara dengan konsumsi listrik
untuk satu keluarga selama berapa bulan?
Cara menghitung:
(1) 1 buah atom U-235, bila mengalami reaksi fisi akan menghasilkan energi
sebesar (dikonversi ke daya listrik)
202MeV × (1,602 × 10-13[J/MeV]) × (2,778 × 10-7[kWh/J])
= 8,990 × 10-18 kWh
9
(2) Jumlah atom yang terdapat di dalam 1 gram U-235
Berat 1 atom U-235 = 235,1 amu (amu : satuan massa atom)
m
N= × NA
A
1 gram
( ) ×6,02 ×1023 atom/mol= 25,6 × 1020 atom
235 gram/mol
(4) Daya listrik yang dihasilkan 1 gram U-235 dengan asumsi efisiensi 34%, dan
konsumsi listrik rata-rata 1 rumah tangga sebesar 264 kWh/bulan,
maka 23.032kWh(t) ´0,34 = 7.830kWh (e)
7.830kWh : 264kWh/bulan = 29,7 bulan
29,7 bulan : 12 bulan/tahun » 2 tahun 6 bulan
Jadi 1 gram U-235 yang mengalami reaksi fisi seluruhnya akan setara dengan konsumsi
listrik rata-rata 1 rumah tangga selama sekitar 30 bulan.
10
BAB III
PEMBAHASAN
a) Penggunaan energi nuklir akan berdampak pada penghematan bahan bakar fossil
dan perlindungan lingkungan. Pembangkitan listrik bertanggungjawab atas 25%
konsumsi bahan bakar fossil dunia. Dengan menggunakan energi nuklir untuk
menghasilkan listrik akan mengurangi perlunya membakar bahan bakar ini,
sehingga cadangannya dapat bertahan lama.
b) PLTN secara langsung memberi manfaat kepada negara-negara berkembang.
Makin besar sumbangan nuklir, makin rendah laju peningkatan harga-harga
bahan bakar fossil. Karena, biaya energi yang tinggi berarti bahwa makin
banyak usaha diberikan dalam mendapatkan energi dan makin sedikit dihasilkan
barang dan jasa. Sumber daya yang telah dibebaskan dapat digunakan untuk
menghasilkan barang-barang atau untuk tujuan-tujuan sosial-ekonomi.
c) Dalam operasi normal PLTN sangat sedikit menyebabkan kerusakan lingkungan
dan bermanfaat bila mereka menggantikan pembangkit-pembangkit yang
mengemisi CO2, SO2 dan NOx. Dalam kaitan ini mereka akan membantu
mengurangi hujan asam dan membatasi emisi gas rumah kaca.
d) Energi nuklir telah memainkan peran signifikan dalam suplai listrik dunia dan
sumber utama listrik di sejumlah negara. Produksi listrik dunia dari nuklir
tumbuh cepat dan kini menyumbang hampir seperlima listrik yang dibangkitkan
di negara-negara industri atau 17% pada produksi listrik dunia, dan berkisar 5%
konsumsi energi primer dunia.
11
e) Kebijakan non-nuklir akan mendorong peningkatan harga-harga energi,
menyebabkan kerentanan ekonomi, membuat industri kurang kompetitif,
mengurangi standar-standar kehidupan dan menimbulkan risiko pengangguran
lebih tinggi.
Para peneliti menyebutkan baha ekosistem di bumi akan berubah menjadi lebih
buruk apabila terjadi ledakan nuklir dan dampak ledakan nuklir akan sangat lebih
buruk dibandingkan dengan dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global
akibat gas greenhouse. Pencegahan ledakan nuklir harus menjadi perhatian
komunitas internasional. Bahkan perkembangan dari energi nuklir itu sendiri
sudah memiliki potensi yang berbahaya yang tidak pernah dibayangkan
sebelumnya.
Karbon Dioksida
Energi nuklir disebut sebagai sumber daya energi yang “bersih” dikarenakan
tenaga pembangkit nuklir tidak mengeluarkan karbon dioksida. Hal ini memang
benar adanya, namun karbon dioksida dikeluarkan dalam jumlah yang sangat
banyak pada aktifitas yang berkaitan dengan pembangunan dan berjalannya
pembangkit listrik. Pembangkit tenaga nuklir menggunakan uranium sebagai
bahan bakarnya. Proses untuk menggali uranium sendiri mengeluarkan karbon
dioksida dalam jumlah yang besar ke lingkungan. Karbon dioksida juga
dikeluarkan pada saat pembangunan pembakit tenaga listrik itu sendiri. Pada
akhirnya, pembuangan limbah radioaktf juga mengakibatkan emisi karbon
dioksida.
Radiasi Rendah
12
Pembangkit tenaga nuklir secara berkesinambungan mengeluarkan radiasi ke
lingkungan sekitar. Ada beberapa pendapat ilmuwan mengenai hal ini. Beberapa
ilmuwan meneliti bahwa adanya peningkatan pasien kanker pada orang-orang
yang tinggal di daerah sekitar tenaga pembangkit nuklir.
Sulfur Dioksida
Dampak yang paling terlihat adalah dampak pada lingkungan, khususnya pada
flora dan fauna. Untuk membuat pembangkit tenaga nuklir sudah pasti
membutuhkan area yang luas dan yang paling memungkinkan adalah di area
pedalaman. Biasanya, hutan-hutan akan dipangkas untuk memberikan area pada
pembuatan pembangkit tenaga nuklir. Dengan demikian, habitat berbagai macam
jenis flora dan fauna akan hilang, dan akan menimbulkan ketidak seimbangan
pada ekosistem.
A. Bidang Kedokteran
Manfaat energi nuklir bagi manusia dalam bidang medis yakni sebagai diagnose
dan juga terapi radiasi. Hal ini tentunya sangat berguna bagi mereka para
penderita kanker. Pada bidang ini sering disebut juga sebagai kedokteran nuklir.
Sinar X merupakan salah satu hasil dari pengembangan teknologi ini yang
dikembangkan oleh banyak ahli di seluruh dunia. Sebagai kesimpulan teknologi
13
nuklir tidak hanya digunakan sebagai senjata saja, melainkan dalam bidang
medis untuk membantu menyembuhkan berbagai penyakit.
B. Bidang Pangan
Manfaat energi nuklir bagi manusia berikutnya adalah dalam bidang pertanian.
Dalam hal ini teknologi nuklir disebut dengan istilah Irradiasi makanan.
Irradiasi makanan merupakan proses memaparkan bahan makanan dengan
menggunakan ionisasi radiasi. Proses tersebut kedengarannya berbahaya, namun
proses tersebut bertujuan untuk menghancurkan bakteri, virus, maupun juga
serangga yang terdapat pada makanan. Proses ini menggunakan radiasi dari
sinar X, sinar gamma, dan electron dari hasil pemercepat electron.
C. Bidang Peternakan
Para peneliti Indonesia berhasil menggunakan isotop radioaktif untuk
mendayagunakan pakan sehingga dengan jumlah pakan yang sama akan dapat
dikomsumsi oleh lebih banyak ternak. Namanya adalah Urea Molasses
Multinutrient Block (UMMB) yang telah digunakan oleh para peternak di Jabar,
Jateng, dan kawasan timur Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Barat. Hal ini
menyebabkan ternak yang diberi formula tersebut bisa lebih cepat
perkembangannya gemuk dan bobotnya bertambah, meningkatkan kualitas dan
produksi susu ternak, dan mempercepat reproduksi. Dibidang peternakan,
teknologi nuklir telah dimanfaatkan untuk memproduksi vaksin untuk anak
ayam, penggemukan hewan ternak, peningkatan daya tahan ternak terhadap
penyakit, dan lain sebagainya.Teknik nuklir radiasi yang dilakukan di bidang
kesehatan ternak, bermanfaat antara lain untuk melemahkan patogenisitas
penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus dan cacing. Para ilmuwan juga
telah berhasil menemukan pemanfaatan radiasi telah membuat radiovaksin dan
pengawetan produk ternak. Radiovaksin adalah teknik pembuatan vaksin dengan
cara iradiasi. Melalui vaksin ini, kekebalan atau antibodi ternak dalam melawan
penyakit dapat ditingkatkan. Dalam usaha perbaikan genetik hewan ternak pun,
energi nuklir dapat dimanfaatkan.
D. Bidang Energi
Penggunaan yang paling signifikan adalah reaktor nuklir sebagai sumber energi
untuk pembangkitan tenaga listrik dan untuk kekuasaan di beberapa kapal-kapal.
14
Hal ini biasanya dilakukan dengan metode yang melibatkan menggunakan
panas dari reaksi nuklir untuk tenaga turbin uap. Dibidang energi, tenaga nuklir
telah dimanfaatkan secara besar-besaran untuk Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir (PLTN).Untuk transportasi dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu
pemanfaatan langsung reaktor nuklir untuk transportasi dan pemanfaatan secara
tak langsung dengan produksi Hidrogen dari kelebihan panas reaktor nuklir,
yang nantinya hidrogen tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar.
Energi nuklir adalah tipe teknologi nuklir yang melibatkan penggunaan
tekendali dari reaksi fisi nuklir untuk melepaskan energi, termasuk propulsi,
panas, dan pembangkitan energi listrik. Energi nuklir diproduksi oleh reaksi
nuklir terkendali yang menciptakan panas yang lalu digunakan untuk
memanaskan air, memproduksi uap, dan mengendalikan turbin uap. Turbin ini
digunakan untuk menghasilkan energi listrik dan/atau melakukan pekerjaan
mekanis.Saat ini, energi nuklir menghasilkan sekitar 15,7% listrik yang
dihasilkan di seluruh dunia (data tahun 2004) dan digunakan untuk
menggerakkan kapal induk,kapal pemecah es, dan kapal selam nuklir.
E. Bidang Biologi
Dalam bidang biologi, radioisotop dapat digunakan untuk mempelajari
mekanisme reaksi fotosintesis. Radioisotop ini, berupa karbon-14 (C-14) atau
oksigen-18 (O-18). Keduanya dapat digunakan untuk mengetahui asal-usul atom
oksigen (dari CO2 atau dari H2O) yang akan membentuk senyawa glukosa atau
oksigen yang dihasilkan pada proses fotosintesis (Sutresna, 2007 dan Abdul Jalil
Amri Arma, 2009).
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2
a) Pengukuran Usia Bahan Organik
Radioisotop karbon-14, terbentuk di bagian atas atmosfer dari penembakan
atom nitrogen dengan neutron yang terbentuk oleh radiasi kosmik. Karbon
radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai karbon dioksida dalam udara dan
sebagai ion hidrogen karbonat di laut. Oleh karena itu karbon radioaktif itu
menyertai pertumbuhan melalui fotosintesis. Lama kelamaan terdapat
kesetimbangan antara karbon-14 yang diterima dan yang meluruh dalam
tumbuh-tumbuhan maupun hewan, sehingga mencapai 15,3 dis/menit gram
15
karbon. Keaktifan ini tetap dalam beberapa ribu tahun. Apabila organisme hidup
mati, pengambilan 14C terhenti dan keaktifan ini berkurang. Oleh karena itu
umur bahan yang mengandung karbon dapat diperkirakan dari pengukuran
keaktifan jenisnya dan waktu paruh 14C. ( 12 T = 5.730 tahun).
F. Bidang Pertambangan
16
air tersebut dapat diketahui dengan mendeteksi keberadaan radioisotop kobal
tersebut. Radiosotop kobal-60 dalam bentuk hexacyanocobaltate telah berhasil
dibuat di Kawasan Puspiptek Serpong Tangerang dan siap untuk didayagunakan.
G. Bidang Industri
Saat ini radioaktif digunakan oleh industri. Misalnya industri pupuk, atau
bahkan digunakan oleh perusahaan yang mencari sumber sumber baru minyak
bumi yang ada di perut bumi. Di bidang industri, teknologi nuklir pun sudah
banyak digunakan, misalnya untuk sterilisasi, pengujian kualitas bahan,
konstruksi, dan banyak lagi.
Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau
sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Teknik ini berdasarkan
sifat bahwa semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi
yang diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar yang dibuat dapat terlihat
apakah logam merata atau ada bagian-bagian yang berongga didalamnya. Pada
bagian yang berongga itu film akan lebih hitam.
Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam
dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas
radiasi yang diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor
radiasi dihubungkan dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal,
maka intensitas radiasi yang diterima detektor akan berkurang dan mekanisme
17
alat akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat
dipertahankan.
Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu,
barang-barang seni dan lain-lain. Radiasi juga dapat menningkatkan mutu tekstil
karena inengubah struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu
penyerapan warnanya. Berbagai jenis makanan juga dapat diawetkan dengan
dosis yang aman sehingga dapat disimpan lebih lama. Radiasi sinar gamma
dapat dilakukan pada pengawetan makanan melalui dua cara:
e) Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin
bekerja
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar,
menyatakan penerimaan masyarkat Indonesia terhadap program nuklir terus
meningkat. Mereka pun percaya bahwa Indonesia mampu mengembangkannya
menjadi sumber energi melalui Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
18
Sikap masyarakat itu, menurut Arcandra, diungkapkan dalam Focus Group
Discussion (FGD) mengenai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
(PLTN)
19
2.Tenaga nuklir adalah tenaga dalam bentuk apa pun yang dibebasakan dalam
proses transformasi inti, termasuk tenaga yang berasal dari sumber radiasi
pengion.
6.bahan galian nuklir adalah bahan dasar untuk pembuatan bahan bakar nuklir.
7.Bahan bakar nuklir adalah bahan yang dapat menghasilkan proses transformasi
inti berantai.
8.Limbah radioaktif adalah zat radioaktif dan bahan serta peralatan yang telah
terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi
nuklir yang tidak dapat digunakan lagi.
9.Zat radioaktif adalah setiap zat yang memancarkan radiasi pengion dengan
aktivitas jenis lebih besar dari pada 70 kBq/kg (2 nCi/g).
13.Reaktor nuklir adalah alat atau instalasi yang dijalankan dengan bahan bakar
nuklir yang dapat menghasilkan reaksi inti berantai yang terkendali dan
digunakan untuk pembangkitan daya, atau penelitian, dan/atau produksi
radioisotop.
20
14.Dekomisioning adalah suatu kegiatan untuk menghentikan beroperasinya
reaktor nuklir secara tetap, antara lain, dilakukan pemindahan bahan bakar nuklir
dari teras reaktor, pembongkaran komponen reaktor, dekontaminasi, dan
pengamanan akhir. 15.Kecelakaan nuklir adalah setiap kejadian atau rangkaian
kejadian yang menimbulkan kerugian nuklir.
16.Kerugian nuklir adalah setiap kerugian yang dapat berupa kematian, cacat,
cedera atau sakit, kerusakan harta benda, pencemaran dan kerusakan lingkungan
hidup yang ditimbulkan oleh radiasi atau gabungan radiasi dengan sifat racun,
sifat mudah meledak, atau sifat bahaya lainnya sebagai akibat kekritisan bahan
bakar nuklir dalam instalasi nuklir atau selama pengangkutan, termasuk kerugian
sebagai akibat tindakan preventif dan kerugian sebagai akibat atau tindakan
untuk pemulihan lingkungan hidup.
17.Pengusaha instalasi nuklir adalah orang perseorangan atau badan hukum yang
bertanggung jawab dalam pengoperasian instalasi nuklir.
18.Pihak ketiga adalah orang atau badan yang menderita kerugian nuklir, tidak
termasuk pengusaha instalasi nuklir dan pekerja instalasi nuklir yang menurut
struktur organisasi berada di bawah pengusaha instalasi nuklir.
2. Tenaga nuklir adalah tenaga dalam bentuk apapun yang dibebankan dalam
proses transformasi inti, termasuk tenaga yang berasal dari sumber radiasi
pengion.
3. Instalasi adalah instalasi zat radioaktif dan atau instalasi sumber radiasi
pengion.
4. Perizinan adalah seluruh proses yang meliputi persyaratan dan tata cara
memperoleh izin, penerbitan, perubahan, perpanjangan, pembekuan, pencabutan
dan kegiatan lain yang terkait dengan izin pemanfaatan tenaga nuklir.
21
5. Pemegang izin adalah orang atau badan yang telah menerima izin
pemanfaatan tenaga nuklir dari Badan Pengawas.
6. Badan adalah instansi pemerintah Badan Usaha Milik Negara, koperasi, badan
usaha swasta nasional/asing, dan badan usaha lainnya yang memanfaatkan
tenada nuklir.
7. Inspeksi adalah salah satu unsur dari pengawasan dalam arti luas yang
dilakukan oleh Inspektur Keselamatan Nuklir yang berwenang melakukan
pemeriksaan terhadap ditaatinya peraturan Perundang-undangan tenaga nuklir
dan kondisi instalasi dan sumber radiasi serta keselamatan dan kesehatan kerja
terhadap radiasi.
(1) Setiap orang atau badan yang akan memanfaatkan tenaga nuklir wajib
mendapat izin dari Badan Pengawas.
(2) Izin sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan setelah memenuhi
persyaratan yang ditetapkan.
(3) Pemanfaatan tenaga nuklir dengan aktivitas dan paparan radiasi sangat
rendah yang tidak membahayakan masyarakat, pekerja dan lingkungan hidup,
dikecualikan dari kewajiban sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
(4) Aktivitas dan paparan radiasi sangat rendah yang dikecualikan dari
kewajiban mendapatkan izin sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diatur lebih
lanjut dengan Keputusan Kepala Badan Pengawas.
22
BAB IV
PENUTUP
23
DAFTAR PUSTAKA
24
25