Anda di halaman 1dari 3

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Tenaga nuklir sudah tidak asing lagi didengar. Menurut sebagian masyarakat tenaga nuklir
merupakan suatu alat yang luar biasa yang dapat membahayakan lingkungan sekitar maupun
manusia yaitu berupa senjata nuklir. Mungkin mereka mengenal pada kejadian Perang Dunia II,
nuklir dijadikan sebagai senjata yang telah menghancurkan dua kota di Jepang, kota tersebut
adalah Hirosima dan Nagasaki. Selain digunakan sebagai senjata yang berbahaya tenaga nuklir
dapat digunakan sebagai pembangkit listrik. Setelah peristiwa ledakan pada tahun 1986 di PLTN
Chernobyl yang menelan banyak korban jiwa setelah akibat radiasi nuklir tersebut yang dapat
menimbulkan persepsi yang buruk terhadap penerapan nuklir. Bom tersebut adalah bom atom tapi
sebagian masyarakat menganggap bom tersebut adalah bom nuklir. Bom atom meledak dengan
cara memicu rangkaian reaksi nuklir berantai, yang kemudian akan melepaskan energi berskala
besar. Bom atom biasa disebut senjata nuklir fisi. Energi yang digunakan pada senjata nuklir fisi
murni berasal dari inti atom. Senjata tersebut memanfaatkan reaksi fisi nuklir dimana inti atom
terpecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dengan melepaskan proton dan neutron dalam
bentuk sinar gama, dan tentu tidak lupa energi yang sangat besar.
Masyarakat juga harus mengenal lebih jauh apa itu nuklir. Nuklir secara bahasa artinya
“ inti” , inti yang dimaksud adalah inti dari atom(nukleus). Menurut Wikipedia, reaksi yang terjadi
antara dua atau lebih inti atom akan menjadi atom baru dan menghasilkan energi yang disebut
dengan reaksi fusi nuklir. Reaksi inti atom akibat tubrukan dengan inti atom lainnya disebut reaksi
fisi nuklir. Reaksi ini dapat menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih kecil, serta
radiasi elektromagnetik. Energi yang diperoleh dapat digunakan sebagai pembangkit listrik selain
itu energi tersebut jika dicampur dengan bahan peledak kimiawi biasa dapat menjadi bom atom
yang berbahaya seperti yang terjadi di Jepang pada Perang Dunia II.

Energi nuklir adalah energi yang diperoleh dari proses kimia yaitu reaksi fisi dan reaksi
fusi pada sebuah inti atom. Pemanfaatan energi nuklir ini dapat memberikan dampak yang luar
biasa bagi Indonesia jika digunakan di Indonesia. Ada beberapa negara yang telah membangun
pembangkit listrik ini yaitu Jepang, Prancis, dan Korea. Umumnya negara yang menggunakan
energi ini adalah negara yang tidak memiliki sumber energi, sedangkan di Indonesia masih
melimpah. Seiring berjalannya waktu energi yang ada di Indonesia akan berkurang dan harus
memiliki energi baru atau alternatif yang dapat diterapkan di Indonesia agar kebutuhan energi
terpenuhi. Meskipun energi nuklir dapat menghasilkan listrik dengan daya yang besar tapi dapat
dilihat juga dampak negatif yang diberikan, dimana reaktor nuklir dapat bocor karena bencana
alam seperti gempa bumi.

Pembangkit listrik skala penuh pertama di dunia, Calder Hall di Inggris, dibuka pada tanggal
17 Oktober 1956. Pembangkit listrik skala penuh pertama di dunia semata-mata ditujukan hanya
untuk produksi listrik (Balai Calder juga dimaksudkan untuk memproduksi plutonium).
Pembangkit listrik Shippingport di Amerika Serikat, dibuat dan mulai terhubung ke jaringan pada
tanggal 18 Desember 1957.

Gambar PLTN (shofasinda, 2014)

Cara kerja PLTN hampir mirip dengan cara kerja pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)
berbahan bakar fosil lainnya. Jika PLTU menggunakan boiler untuk menghasilkan energi
panasnya, PLTN menggantinya dengan menggunakan reaktor nuklir. Seperti terlihat pada gambar ,
PLTU menggunakan bahan bakar batubara, minyak bumi, gas alam dan sebagainya untuk
menghasilkan panas dengan cara dibakar, kemudia panas yang dihasilkan digunakan untuk
memanaskan air di dalam boiler sehingga menghasilkan uap air, uap air yang didapat digunakan
untuk memutar turbin uap, dari sini generator dapat menghasilkan listrik karena ikut berputar
seporos dengan turbin uap. Perbedaannya pada pembangkit listrik konvensional bahan bakar untuk
menghasilkan panas menggunakan bahan bakar fosil seperti ; batubara, minyak dan gas. Dampak
dari pembakaran bahan bakar fosil ini, akan mengeluarkan karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida
(SO2) dan nitrogen oksida (Nox), serta debu yang mengandung logam berat. Sisa pembakaran
tersebut akan ter-emisikan ke udara dan berpotensi mencemari lingkungan hidup, yang bisa
menimbulkan hujan asam dan peningkatan suhu global.

Pada PLTN prinsip kerja yang sama juga diterapkan. Reaksi fisi bahan bakar uranium di
dalam reaktor akan menghasilkan energi panas, kemudian air di dalam sistem pambangkit listrik
mendidih. Uap air yang mendidih di rekyasa sehingga energi kinetiknya dapat digunakan untuk
memutar turbin dan menghasilkan listrik untuk diteruskan ke jaringan transmisi.

Keuntungan PLTN dibandingkan dengan pembangkit listrik daya utama lainnya adalah tidak
menghasilkan emisi gas rumah kaca selama operasi normal. Gas rumah kaca hanya
dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit menghasilkan gas.
Selain itu, PLTN sedikit menghasilkan limbah padat, biaya bahan bakar rendah dan
ketersedian bahan bakar yang melimpah terutama di wilayah Timur Leste. Sementara itu,
beberapa hal yang menjadi kekurangan PLTN yaitu tingginya resiko kecelakaan dan limbah
radioaktif tingkat tinggi yang dihasilkan dapat bertahan hingga ribuan tahun. Ketidaksetujuan
masyarakat karena akan berdampak berbahaya bagi kehidupan mereka terutama meraka takut
akan sinar radiasi nuklir tersebut karena dapat meyebabkan teratogenik,karsinogenik,dan
mutagenik

Berdasarkan pemaparan di atas, potensi pembangkit listrik tenaga nuklir cukup menjanjikan.
Dalam pengembangannya, perlu di perhatikan berbagai dampak yang dapat ditimbulkan akibat
limbah nuklir, seperti mutasi akibat radiasi, dan perubahan ekosistem. Potensi pengelolaan reaksi
nuklir kedepannya dapat menunjang berbagai kekurangan pasokan energi sekarang, yang hampir
seluruh sektor masih ditopang oleh Sumber Energi Fosil.

Dikutip dari berbagai sumber

Nugi Maulana,Nurul Qotimah,Roniyansyah, dan Bapak Azidi Irwan(Dosen Program Studi Kimia FMIPA
ULM)

Anda mungkin juga menyukai