Anda di halaman 1dari 50

Penjelasan Dasar Mengenai Energi Nuklir

Oleh: Indoenergi


Gempa bumi dan tsunami besar yang melanda Jepang tahun lalu menewaskan ribuan orang dan
menyebabkan kerusakan yang luar biasa pada rumah, sekolah, jalan dan gedung perkantoran. Tetapi
kerusakan pada pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi dan pembangkit lain di dekatnya
telah membuat kata-kata seperti radiasi, reaktor nuklir dan rods fuel (batang bahan bakar) menempati
headline surat kabar dan menjadi semakin populer melalui media internet dan televisi. KidsPost
menjawab beberapa pertanyaan yang mungkin Anda miliki tentang energi nuklir dan apa yang pernah
terjadi di Jepang.

Apakah energi nuklir itu?
Energi nuklir adalah energi di pusat (atau inti) atom. Dalam proses yang disebut fisi, atom akan terpisah,
dan energi yang dilepaskan dapat digunakan untuk menghasilkan listrik pada pembangkit listrik,
termasuk di pembangkit yang mengalami kerusakan di Jepang. Atom uranium, elemen yang umum
ditambang di bumi, digunakan dalam reaksi nuklir ini. Dalam fisi, sebuah partikel kecil yang disebut
neutron menabrak atom uranium; atom pecah, melepaskan lebih banyak neutron dan menghasilkan
reaksi berantai. Reaksi ini melepaskan sejumlah besar energi. Energi ini bisa dipakai untuk menguapkan
air, yang pada gilirannya akan memutar turbin, dan menghasilkan listrik di pembangkit listrik.

Apa yang dimaksud dengan reaktor nuklir?
Reaktor nuklir adalah perangkat dalam pembangkit listrik tempat reaksi fisi terjadi. Uranium seukuran
ujung jari ditaruh di tabung logam yang panjangnya 12 kaki, yang disebut rods. Kumpulan rods inilah
yang membentuk inti reaktor.

Jadi apa yang terjadi di Jepang?
Rods biasanya disimpan di bawah air, yang menjaga inti reaktor tetap dingin. Ketika gempa melanda
Jepang, seluruh jaringan listrik mati. Pembangkit listrik tenaga nuklir ini kemudian mengalihkan
pasokan listriknya ke sistem cadangan dari generator. Tapi satu jam setelah gempa, tsunami melanda
pembangkit listrik tersebut, mematikan generator. Sedangkan baterai cadangan hanya dapat bertahan
selama delapan jam. Tanpa listrik, air tidak bisa bersirkulasi dan mulai mendidih, yang
memungkinkan rods menjadi panas. Ketidakmampuan untuk menjaga tersedianya air pendingin
pada rods menyebabkan ledakan dan kebakaran. Kejadian ini melepas unsur-unsur radioaktif ke udara.
Radiasi tingkat tinggi bisa berbahaya, bahkan mematikan. Di sekitar reaktor, tingkat radiasi terus naik
turun. Sekitar 50 pekerja mencoba untuk memperbaiki permasalahan dan mempertaruhkan nyawa
mereka untuk menyelamatkan sesama warga lainnya.

Apakah penduduk sekitar menjadi sakit?
Penduduk yang berjarak 19 mil dari pembangkit listrik telah diinformasikan untuk tetap tinggal di dalam
rumah. Ada obat yang dapat mengobati efek dari penyakit radiasi.

Apa yang terjadi selanjutnya?
Jika tidak tersedia air untuk menjaga rods tetap dingin, bahan radioaktif yang seukuran ujung jari tadi
dapat meleleh, seperti lilin. Peleburan ini akan merusak inti, yang dapat menyebabkan pelepasan lebih
banyak gas radioaktif.
Syukurlah, seperti yang kita ketahui bersama, pemerintah jepang dapat mencegah masalah besar ini
terjadi.

Apakah tenaga nuklir itu aman?
Pertanyaan itu telah diajukan selama bertahun-tahun, dan sekarang Anda akan mendengar lebih banyak
perdebatan tentang hal itu karena peristiwa di Jepang. Tenaga nuklir sangat efisien. Sebagai contoh, pelet
uranium berukuran kecil dapat menghasilkan listrik setara 150 galon minyak. Banyak orang yang melihat
energi nuklir sebagai sumber energi alternatif. Situasi di reaktor Jepang tentunya akan membuat banyak
orang beralih mengembangankan sumber daya lainnya, termasuk energi matahari dan angin.



Pengertian Nuklir Pemanfaatan Energi Nuklir
ADMIN AUGUST 20, 2010 0



Mendengar kata nuklir saya rasa kamu pasti ingat dengan perang dunia jaman dulu, salah satu korban
akibat senjata nuklir adalah jepang, yaitu hancurnya Hirosima dan nagasaki karena dijatuhi bom nuklir
oleh sekutu. Sebenarnya energi nuklir tidak hanya bisa digunakan untuk keperluan peperangan seperti
untuk Bom Nuklir. Jika energi nuklir digunakan dengan baik dapat dimanfaatkan untuk alternatif energi
baru, misalnya untuk pembangkit listrik. dibawah ini merupakan penjelasan tentang pengertian Nuklir dan
juga pemanfaatan energi nuklir untuk alternatif sumber energi baru.
Fisi Nuklir
Secara umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam mekanisme, yaitu pembelahan inti atau
reaksi fisi dan penggabungan beberapa inti melalui reaksi fusi. Di sini akan dibahas salah satu
mekanisme produksi energi nuklir, yaitu reaksi fisi nuklir.
Sebuah inti berat yang ditumbuk oleh partikel (misalnya neutron) dapat membelah menjadi dua inti yang
lebih ringan dan beberapa partikel lain. Mekanisme semacam ini disebut pembelahan inti atau fisi nuklir.
Contoh reaksi fisi adalah uranium yang ditumbuk (atau menyerap) neutron lambat.


Reaksi fisi uranium seperti di atas menghasilkan neutron selain dua buah inti atom yang lebih ringan.
Neutron ini dapat menumbuk (diserap) kembali oleh inti uranium untuk membentuk reaksi fisi berikutnya.
Mekanisme ini terus terjadi dalam waktu yang sangat cepat membentuk reaksi berantai tak terkendali.
Akibatnya, terjadi pelepasan energi yang besar dalam waktu singkat. Mekanisme ini yang terjadi di dalam
bom nuklir yang menghasilkan ledakan yang dahsyat. Jadi, reaksi fisi dapat membentuk reaksi berantai
tak terkendali yang memiliki potensi daya ledak yang dahsyat dan dapat dibuat dalam bentuk bom nuklir.

reaksi fisi berantai
Dibandingkan dibentuk dalam bentuk bom nuklir, pelepasan energi yang dihasilkan melalui reaksi fisi
dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih berguna. Untuk itu, reaksi berantai yang terjadi dalam reaksi
fisi harus dibuat lebih terkendali. Usaha ini bisa dilakukan di dalam sebuah reaktor nuklir. Reaksi berantai
terkendali dapat diusahakan berlangsung di dalam reaktor yang terjamin keamanannya dan energi yang
dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih berguna, misalnya untuk penelitian dan untuk
membangkitkan listrik.

reaksi fisi berantai terkendali
Di dalam reaksi fisi yang terkendali, jumlah neutron dibatasi sehingga hanya satu neutron saja yang akan
diserap untuk pembelahan inti berikutnya. Dengan mekanisme ini, diperoleh reaksi berantai terkendali
yang energi yang dihasilkannya dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang berguna.
Reaktor Nuklir
Energi yang dihasilkan dalam reaksi fisi nuklir dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang berguna. Untuk
itu, reaksi fisi harus berlangsung secara terkendali di dalam sebuah reaktor nuklir. Sebuah reaktor nuklir
paling tidak memiliki empat komponen dasar, yaitu elemen bahan bakar, moderator neutron, batang
kendali, dan perisai beton.

skema reaktor nuklir
Elemen bahan bakar menyediakan sumber inti atom yang akan mengalami fusi nuklir. Bahan yang biasa
digunakan sebagai bahan bakar adalah uranium U. elemen bahan bakar dapat berbentuk batang yang
ditempatkan di dalam teras reaktor.
Neutron-neutron yang dihasilkan dalam fisi uranium berada dalam kelajuan yang cukup tinggi. Adapun,
neutron yang memungkinkan terjadinya fisi nuklir adalah neutron lambat sehingga diperlukan material
yang dapat memperlambat kelajuan neutron ini. Fungsi ini dijalankan oleh moderator neutron yang
umumnya berupa air. Jadi, di dalam teras reaktor terdapat air sebagai moderator yang berfungsi
memperlambat kelajuan neutron karena neutron akan kehilangan sebagian energinya saat bertumbukan
dengan molekul-molekul air.
Fungsi pengendalian jumlah neutron yang dapat menghasilkan fisi nuklir dalam reaksi berantai dilakukan
oleh batang-batang kendali. Agar reaksi berantai yang terjadi terkendali dimana hanya satu neutron saja
yang diserap untuk memicu fisi nuklir berikutnya, digunakan bahan yang dapat menyerap neutron-
neutron di dalam teras reaktor. Bahan seperti boron atau kadmium sering digunakan sebagai batang
kendali karena efektif dalam menyerap neutron.
Batang kendali didesain sedemikian rupa agar secara otomatis dapat keluar-masuk teras reaktor. Jika
jumlah neutron di dalam teras reaktor melebihi jumlah yang diizinkan (kondisi kritis), maka batang kendali
dimasukkan ke dalam teras reaktor untuk menyerap sebagian neutron agar tercapai kondisi kritis. Batang
kendali akan dikeluarkan dari teras reaktor jika jumlah neutron di bawah kondisi kritis (kekurangan
neutron), untuk mengembalikan kondisi ke kondisi kritis yang diizinkan.
Radiasi yang dihasilkan dalam proses pembelahan inti atom atau fisi nuklir dapat membahayakan
lingkungan di sekitar reaktor. Diperlukan sebuah pelindung di sekeliling reaktor nuklir agar radiasi dari zat
radioaktif di dalam reaktor tidak menyebar ke lingkungan di sekitar reaktor. Fungsi ini dilakukan oleh
perisai beton yang dibuat mengelilingi teras reaktor. Beton diketahui sangat efektif menyerap sinar hasil
radiasi zat radioaktif sehingga digunakan sebagai bahan perisai.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Energi yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir terkendali di dalam reaktor nuklir dapat dimanfaatkan untuk
membangkitkan listrik. Instalasi pembangkitan energi listrik semacam ini dikenal sebagai pembangkit
listrik tenaga nuklir (PLTN).

skema pembangkit listrik tenaga nuklir
Salah satu bentuk reaktor nuklir adalah reaktor air bertekanan (pressurized water reactor/PWR) yang
skemanya ditunjukkan dalam gambar. Energi yang dihasilkan di dalam reaktor nuklir berupa kalor atau
panas yang dihasilkan oleh batang-batang bahan bakar. Kalor atau panas dialirkan keluar dari teras
reaktor bersama air menuju alat penukar panas (heat exchanger). Di sini uap panas dipisahkan dari air
dan dialirkan menuju turbin untuk menggerakkan turbin menghasilkan listrik, sedangkan air didinginkan
dan dipompa kembali menuju reaktor. Uap air dingin yang mengalir keluar setelah melewati turbin
dipompa kembali ke dalam reaktor.
Untuk menjaga agar air di dalam reaktor (yang berada pada suhu 300 derajat celcius) tidak mendidih (air
mendidih pada suhu 100 derajat celcius dan tekanan 1 atm), air dijaga dalam tekanan tinggi sebesar 160
atm. Tidak heran jika reaktor ini dinamakan reaktor air bertekanan.
itulah penjelasan mengenai pengertian nuklir dan pemanfaatannya untuk mendapatkan sumber energi
baru. Semoga bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan kamu.
referensi : netsains.com



PENGERTIAN ENERGI NUKLIR
Nuklir (a.k.a Energi Nuklir) adalah energi yang
dihasilkan dengan mengendalikan reaksi nuklir. Energi nuklir merupakan salah satu sumber energi
di alam ini yang diketahui manusia bagaimana mengubahnya menjadi energi panas dan listrik.
Sejauh ini, energi nuklir adalah sumber energi yang yang paling padat dari semua sumber energi di
alam ini yang bisa dikembangkan manusia. Artinya, kita dapat mengekstrak lebih banyak panas dan
listrik dari jumlah yang diberikan dibandingkan sumber lainnnya dengan jumlah yang setara.
Sebagai pembanding, 1 kg batu bara dan uranium yang sama2 berasal dari perut bumi. Jika kita
mengekstrak energi listrik dari 1 kg batubara, kita dapat menyalakan lampu bohlam 100W selama 4
hari. Dengan 1 kg uranium, kita dapat menyalakan bohlam paling sedikit selama 180 tahun.
(whatisnuclear.com)
Dalam fisika nuklir, sebuah reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana dua nuklei atau partikel
nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal. Pada prinsipnya
sebuah reaksi dapat melibatkan lebih dari dua partikel yang bertubrukan, tetapi kejadian tersebut
sangat jarang. Bila partikel-partikel tersebut bertabrakan dan berpisah tanpa berubah (kecuali
mungkin dalam level energi), proses ini disebut tabrakan dan bukan sebuah reaksi. Secara umum,
energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam mekanisme, yaitu pembelahan inti atau reaksi fisi
dan penggabungan beberapa inti melalui reaksi fusi. Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua
atau lebih inti atom menjadi atom baru dan menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang
bersih. Reaksi fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom lainnya, dan
menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih kecil, serta radiasi elektromagnetik.
Reaksi fusi juga menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan gamma yang sangat berbahaya bagi
manusia.
Contoh reaksi fusi nuklir adalah reaksi yang terjadi di hampir semua inti bintang di alam semesta.
Senjata bom hidrogen juga memanfaatkan prinsip reaksi fusi tak terkendali.
Contoh reaksi fisi adalah ledakan senjata nuklir dan pembangkit listrik tenaga nuklir. Unsur yang
sering digunakan dalam reaksi fisi nuklir adalah Plutonium dan Uranium (terutama Plutonium-239,
Uranium-235), sedangkan dalam reaksi fusi nuklir adalah Lithium dan Hidrogen (terutama Lithium-6,
Deuterium, Tritium). Lebih jelasnya untuk Reaksi fisi dan fusi akan dibahas selanjutnya



PENGERTIAN NUKLIR: ANTARA MANFAAT DAN DAMPAKNYA
BAGI MANUSIA [BAGIAN 1]
Posted in Berita Pendidikan by admin
Nuklir, sebuah kata yang mungkin saat ini banyak menghiasi headline berita setelah peristiwa
gempa bumi dan tsunami yang menghantam negeri sakura beberapa waktu yang lalu, yang
menyebabkan kerusakan hebat pada PLTN Fukushima Jepang. Sebenarnya apa sih nuklir
itu? Seberapa menakutkan dampaknya bagi manusia? Kalau menakutkan kenapa mesti di
buat? Saya akan mencoba menjawab dan menjawab secara tajam, setajam S*L*T (^^)..
Pengertian
Nuklir (a.k.a Energi Nuklir) adalah energi yang dihasilkan dengan mengendalikan reaksi nuklir
(Wikipedia.Com). Energi nuklir adalah salah satu sumber energi di alam ini yang diketahui manusia
bagaimana mengubahnya menjadi energi panas dan listrik. Sejauh ini, energi nuklir adalah sumber
energi yang yang paling padat dari semua sumber energi di alam ini yang bisa dikembangkan
manusia. Artinya, kita dapat mengekstrak lebih banyak panas dan listrik dari jumlah yang diberikan
dibandingkan sumber lainnnya dengan jumlah yang setara.

Sebagai pembanding, 1 kg batu bara dan uranium yang sama2 berasal dari perut bumi. Jika kita
mengekstrak energi listrik dari 1 kg batubara, kita dapat menyalakan lampu bohlam 100W selama 4
hari. Dengan 1 kg uranium, kita dapat menyalakan bohlam paling sedikit selama 180 tahun.
(whatisnuclear.com)
Dalam fisika nuklir, sebuah reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana dua nuklei atau partikel
nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal. Pada prinsipnya
sebuah reaksi dapat melibatkan lebih dari dua partikel yang bertubrukan, tetapi kejadian tersebut
sangat jarang. Bila partikel-partikel tersebut bertabrakan dan berpisah tanpa berubah (kecuali
mungkin dalam level energi), proses ini disebut tabrakan dan bukan sebuah reaksi. Secara umum,
energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam mekanisme, yaitu pembelahan inti atau reaksi fisi
dan penggabungan beberapa inti melalui reaksi fusi. Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua
atau lebih inti atom menjadi atom baru dan menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang
bersih. Reaksi fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom lainnya, dan
menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih kecil, serta radiasi elektromagnetik.
Reaksi fusi juga menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan gamma yang sagat berbahaya bagi
manusia.
Contoh reaksi fusi nuklir adalah reaksi yang terjadi di hampir semua inti bintang di alam semesta.
Senjata bom hidrogen juga memanfaatkan prinsip reaksi fusi tak terkendali. Contoh reaksi fisi
adalah ledakan senjata nuklir dan pembangkit listrik tenaga nuklir.
Unsur yang sering digunakan dalam reaksi fisi nuklir adalah Plutonium dan Uranium (terutama
Plutonium-239, Uranium-235), sedangkan dalam reaksi fusi nuklir adalah Lithium dan Hidrogen
(terutama Lithium-6, Deuterium, Tritium).
Reaksi Fisi

Sebuah inti berat yang ditumbuk oleh partikel (misalnya neutron) dapat membelah menjadi dua inti
yang lebih ringan dan beberapa partikel lain. Mekanisme semacam ini disebut pembelahan inti atau
fisi nuklir. Contoh reaksi fisi adalah uranium yang ditumbuk (atau menyerap) neutron lambat. Reaksi
tersebut dapat dituliskan sebagai berikut


Reaksi fisi uranium seperti di atas menghasilkan neutron selain dua buah inti atom yang lebih
ringan. Neutron ini dapat menumbuk (diserap) kembali oleh inti uranium untuk membentuk reaksi fisi
berikutnya. Mekanisme ini terus terjadi dalam waktu yang sangat cepat membentuk reaksi berantai
tak terkendali. Akibatnya, terjadi pelepasan energi yang besar dalam waktu singkat. Mekanisme ini
yang terjadi di dalam bom nuklir yang menghasilkan ledakan yang dahsyat. Jadi, reaksi fisi dapat
membentuk reaksi berantai tak terkendali yang memiliki potensi daya ledak yang dahsyat dan dapat
dibuat dalam bentuk bom nuklir.
Dibandingkan dibentuk dalam bentuk bom nuklir, pelepasan energi yang dihasilkan melalui reaksi
fisi dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih berguna. Untuk itu, reaksi berantai yang terjadi
dalam reaksi fisi harus dibuat lebih terkendali. Usaha ini bisa dilakukan di dalam sebuah reaktor
nuklir. Reaksi berantai terkendali dapat diusahakan berlangsung di dalam reaktor yang terjamin
keamanannya dan energi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih berguna,
misalnya untuk penelitian dan untuk membangkitkan listrik.

Di dalam reaksi fisi yang terkendali, jumlah neutron dibatasi sehingga hanya satu neutron saja yang
akan diserap untuk pembelahan inti berikutnya. Dengan mekanisme ini, diperoleh reaksi berantai
terkendali yang energi yang dihasilkannya dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang berguna.
Reaksi Fusi

Dalam fisika, fusi nuklir(reaksi termonuklir) adalah sebuah proses saat dua inti atom bergabung,
membentuk inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi. Fusi nuklir adalah sumber energi
yang menyebabkan bintang bersinar, dan Bom Hidrogen meledak. Senjata nuklir adalah senjata
yang menggunakan prinsip reaksi fisi nuklir dan fusi nuklir.
Proses ini membutuhkan energi yang besar untuk menggabungkan inti nuklir, bahkan elemen yang
paling ringan, hidrogen. Tetapi fusi inti atom yang ringan, yang membentuk inti atom yang lebih
berat dan neutron bebas, akan menghasilkan energi yang lebih besar lagi dari energi yang
dibutuhkan untuk menggabungkan mereka sebuah reaksi eksotermikyang dapat menciptakan
reaksi yang terjadi sendirinya.

Energi yang dilepas di banyak reaksi nuklir lebih besar dari reaksi kimia, karena energi
pengikat yang mengelem kedua inti atom jauh lebih besar dari energi yang menahan elektron ke inti
atom. Contoh, energi ionisasi yang diperoleh dari penambahan elektron ke hidrogen
adalah 13.6 elektronvolt lebih kecil satu per sejuta dari 17 MeV yang dilepas oleh reaksi D-T
seperti pada gambar di samping.
Rata-rata Kandungan Energi Nuklir
Berikut adalah jumlah energi nuklir yang bisa dihasilkan per kg materi:
Fisi nuklir:
Uranium-233: 17,8 Kt/kg = 17800 Ton TNT/kg
Uranium-235: 17,6 Kt/kg = 17600 Ton TNT/kg
Plutonium-239: 17,3 Kt/kg = 17300 Ton TNT/kg
Fusi nuklir:
Deuterium + Deuterium: 82,2 Kt/kg = 82200 Ton TNT/kg
Tritium + Deuterium: 80,4 Kt/kg = 80400 Ton TNT/kg
Lithium-6 + Deuterium: 64,0 Kt/kg = 64000 Ton TNT/kg



Pengertian Nuklir dan Bahaya Nuklir



Ketika Polemik Nuklir dijepang yang sedang memanas yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
dikabarkan bocor saya jadi penasaran nuklir itu apa, karena memang saya hanya mengetahui sedikit tentang
nuklir dan saya sekarang sudah mengerti mengenai nuklir untuk bom atau nuklir untuk PLTN, saya akan berbagi
tentang nuklir itu apa? langsung saja sob, Nuklir itu adalah suatu tinjauan terhadap bagian at omik dari benda
(tinjauan mikroskopik).Kalo mau disederhanakan segala sesuatu yang berkaitan dengan nuklir adalah
behubungan dengan atom. Atom disebut sebagai bagian terkecil dari suatu benda. meski atom terdiri atas proton,
neutron dan elektron (berarti atom masih termasuk besar).


Nuklir adalah benda yang masih "misterius" baru sedikit teknologi manusia yang mampu menguak rahasia
nuklir. Sebenarnya dengan logika sederhana kita bisa berpikir bahwa setiap benda tersusun atas atom (nuklir)
dengan kata lain kita bisa merekayasa semua benda yang ada di bumi dengan merubah struktur atom(proton,
neutron, elektron) namun hal itu tidak semudah membalik telapak tangan. teknologi nuklir manusia zaman
sekarang lebih banyak berkaitan dengan energi. melalui fusi (hidr ogen) atau fisi (uranium). jadi paradigma
bahwa nuklir adalah bom itu diakibatkan banyaknya propaganda dan besarnya pemberitaan media yang berkaitan
dengan nuklir. Hal ini disebabkan teknologi nuklir yang kita miliki sudah cukup untuk membuat benda (bom)
yang memiliki daya ledak sangat besar. Hulu ledak nuklir militer zaman sekarang tidak bisa lagi disamakan
dengan zaman hiroshima-nagasaki. sekarang kemampuan bom nuklir yang dimiliki oleh berbagai negara maju
sudah sangat mengerikan. bisa dipastikan bumi akan hancur jika terjadi PD III (Perang nuklir). kita hanya bisa
berharap hal itu tidak sampai terjadi. sekedar ilustrasi, jika pada tahun 40an Amerika bisa membawa 1 bom
nuklir (eola gay) sekarang Amerika punya puluhan pesawat pembom yang sekali jalan bisa membawa beberapa
bom nuklir (yang kemampuanya berkali lipat lebih dahsyat dibanding tahun 40an). Rusia lain, lagi sebiji kapal
selam akula (typhoon) bisa membawa 20 rudal balistik hulu ledak nuklir. belum lagi negara2 lain.


Namun nuklir juga bisa menjadi jawaban atas krisis energi yang terjadi di bumi.
Istilah Nuklir ini kerap menghadirkan kesan seram dalam kehidupan masyarakat kita. Belum genap perseteruan
Korut-Iran-USA yang bersikukuh untuk tetap mengembangkan teknologinya, dilanjutkan dengan Pakistan yang
mengaku berhasil mengembangkan senjata berhulu ledak nuklir.


Lalu apa itu nuklir ? Nuklir ini sebenarnya adalah inti atom yang tersusun dari proton dan neutron. Sedangkan
apa yang ditakutkan oleh Amerika atas Iran dan Korut, itu adalah energi nuklir . Tenaga nuklir dari reaksi fisi
berantai yang tak terkendali. Nuklir itu, selain menyeramkan, tapi ada juga manfaatnya. Selain membahayakan,
radiasi dan energinya bisa kita manfaatkan. Dalam aplikasinya, nuklir bisa dimanfaatkan untuk kedokteran,
pertanian dan peternakan, hidrologi, industri, serta pangan. Memang, dalam pengelolaan teknologi
nuklir, keselamatan adalah yang utama. Kejadian di Chernobyl tahun 1986, hendaknya
tidak terulang lagi. Dalam pengelolaanya, kita tidak mengenal limbah nuklir. Sejuml ah 97
persen dari limbahnya, bisa didaur ulang. Selebihnya bisa disimpan.


Lalu bagaimana langkah nuklir di Indonesia, bahwa yang dimiliki Indonesia sekarang ini, baru berupa tiga
reaktor riset. Digunakan untuk pendidikan dan kedokteran, dan belum bisa mewujudkan PLTN (pembangkit
listrik tenaga nuklir). Oleh karenanya, butuh dukungan dari masyarakat guna merealisasikannya. PLTN itu
tidak sama dengan bom. Reaksi fisi berantai yang bisa dikendalikan, itu yang akan kita
manfaatkan sebagai PLTN. Dari energi menghasilkan panas, dan itu bisa membuat uap yang
akan bertugas menggerakkan turbin. Ditinjau dari segi ekonomi, pemanfaatan energi nuklir
tidak diragukan lagi, sebab bila dibandingkan dengan penggunaan batubara, 1 atom Uranium dapat
menghasilkan energi 10 juta kali lipat dari pembakaran 1 atom batubara. Atau 1 kg Uranium setara
dengan 1000-3000 ton batubara, juga setara dengan 160 truk tanki minyak diesel yang berkapasitas
6500 liter. Jadi, energi nuklir sangat efisien untuk menggantikan sumber energi lain yang tak
terbarukan. Selanjutnya, dari segi lingkungan energi nuklir tergolong bersih. Bagaimana dengan
limbah radioaktif sisa proses pemanfaatan energi nuklir? Dibandingkan dengan pembangkit listrik
yang menggunakan sumber energi bahan bakar fosil, menghasilkan produk Nitrous Oxida (NOx),
partikel-partikel dan abu, CO2, Methan (CH4), dan Sulfur Oxida (SOx), serta sampah berbahaya. Efek
selanjutnya dapat berupa peningkatan potensi terjadinya hujan asam dan emisi gas rumah kaca yang
akan mempengaruhi iklim global. Sedangkan produk energi nuklir dalam hal ini produk reaksi fisi
Uranium 235 adalah Plutonium dan Uranium 238. Kedua produk ini dapat didaur ulang menjadi
sumber energi lagi. Selanjutnya limbah yang dihasilkan sebagai produk akhir harus dikelola, dan
dalam beberapa hal lebih mudah dibanding penanganan limbah reaktor bahan bakar fosil. Pada
dasarnya, prinsip pengelolaan limbah nuklir adalah mengawasi penyimpanan limbah radioaktif
sampai masa aktif atau waktu paruhnya habis. Jadi, pengemasan dan pemantauan merupakan kunci
penting untuk penanganan limbah nuklir untuk menghindari kebocoran dan memastikan bahwa
suhu ruangan, tekanan, dan kelembaban udara tetap stabil.



Pengertian Nuklir

Energi Nuklir merupakan energi hasil dari sebuah proses kimia yang dikenal dengan
reaksi fisi dan reaksi fusi pada sebuah inti atom. Sudah berpuluh tahun manusia memanfaat
potensi energi yang dihasilkan dari reaksi fisi (pembelahan) inti uranium dan plutonium.
Penemuan ini juga berasal dari coba-cobanya para ilmuan menembakkan neutron ke inti untuk
mendapatkan inti baru, namun pada bebarapa inti berat hal itu menyebabkan inti menjadi pecah
(terbagi) sekaligus melepaskan neutron lain yang konsekuensinya menimbulkan panas
disekitarnya. panas ini kemudian di ambil dengan menempatkan reaksi tersebut didalam air , air
yang panas tadi dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin. untuk bagian turbinnya hampir sama
dengan pembangkit listrik tenaga uap. Namun selain panasnya yang diambil, neutron yang lepas
ini juga dimanfaatkan untuk banyak hal, seperti untuk mengukur dimensi dari suatu zat, untuk
memutasikan tumbuhan agar didapatkan bibit unggul dan lain sebagainya.


Secara umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam mekanisme, yaitu
pembelahan inti atau reaksi fisi dan penggabungan beberapa inti melalui reaksi fusi.
Sebuah inti berat yang ditumbuk oleh partikel (misalnya neutron) dapat membelah
menjadi dua inti yang lebih ringan dan beberapa partikel lain. Mekanisme semacam ini disebut
pembelahan inti atau fisi nuklir. Contoh reaksi fisi adalah uranium. Selain itu reaksi fisi juga
menyisakan unsur-unsur yang bersifat radioaktif atau meluruh (memancarkan partikel alfa, beta
dan sinar gamma) dalam jangka waktu sangat lama, bahkan jutaan tahun. Radiasi yang
dihasilkan sangat berbahaya bagi manusia, karena dapat memutasikan manusia secara acak.
Mutasi banyak menyebabkan tumbuhnya kanker atau disfungsi organ manusia. Radiasi ini
menyebabkan hal-hal mengerikan hanya dalam dosis tertentu. Radiasi ini bukan tidak bisa di
kontrol. Penanganan yang baik terhadap sampah sampah sisa reaksi fissi akan menghindarkan
kita dari hal-hal yang tidak diinginkan. Negara-negara pengguna energi nuklir saat ini juga
sedang mencari tempat yang baik untuk mengubur sampah nuklir ini agar terhindar dari manusia
dan hal-hal yang bisa dirusaknya.
Reaksi fisi bukanlah satu-satunya reaksi yang terjadi pada inti. Reaksi fusi mempunyai
prospek yang lebih menjanjikan. Namun pemanfaatannya masih relatif sulit. Reaksi fusi
adalah reaksi bergabungnya dua inti menjadi satu. Pada proses ini inti baru mempunyai
kehilangan massa dari dua inti penyusunnya, kehilangan massa ini berubah menjadi energi. Saat
ini inti yang sering di fusikan isotop hidrogen, yaitu hidrogen yang mempunyai neutron di
intinya. Reaksi fusi tidak menyisakan unsur radioaktif, dan otomotasi relatif lebih aman. Dan lagi
bahan untuk reaksi ini tergolong sangat amat banyak dimuka bumi ini. Tapi lagi-lagi karena
kurangnya pemahaman manusia mengenai inti membatasi kita untuk pemanfaatannya. Saat ini
manusia baru mengenal metode thermo nuklir untuk melaksanakan reaksi fusi, dan terbaru
menggunakan teknologi laser. Namun semua itu masih dalam ukuran percobaan.Teknologi
nuklir yang paling banyak digunakan saat ini adalah teknologi fusi dengan bahan bakar sekali
pakai (once through). Teknologi ini menggunakan uranium alam sebagai bahan bakar. Dengan
jumlah PLTN seperti saat ini, uranium alam yang tersedia akan habis dalam waktu kurang lebih
satu abad. Jika jumlah konsumsi energi nuklir meningkat maka tentu akan habis dalam waktu
yang lebih singkat.
Ada teknologi yang disebut nuclear spent fuel reprocessing, ataupemrosesan kembali
bahan bakar nuklir habis pakai. Dengan teknologi ini sebagian bahan bakar habis pakai dapat
digunakan kembali, sehingga cadangan uranium alam yang ada bisa digunakan untuk jangka
waktu yang jauh lebih panjang, mungkin hingga ribuan tahun. Namun reprocessing mengandung
resiko paparan radiasi yang sangat tinggi karena proses ini dilakukan di luar reaktor dan
melibatkan proses kimia yang relatif kompleks serta rentan kecelakaan.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook



1001 Manfaat Nuklir



Pemanfaatan teknologi nuklir tidak hanya terbatas untuk pembangkit listrik yang saat ini sudah digunakan lebih dari
30 negara di dunia. Namun nuklir juga bermanafaat untuk bidang lain misalnya kesehatan dan pangan. Dalam
bidang kesehatan, radiasi dan zat radioaktif dapat digunakan untuk tujuan dan terapi suatu penyakit. Sedangkan
dalam bidang pangan, radiasi nuklir dapat digunakan untuk mengetahui komposisi zat yang dibutuhkan oleh suatu
tanaman. Bahkan dengan teknik mutasi, radiasi dapat digunakan untuk memperbaiki sifat tanaman, misalnya tingkat
produktivitas, daya tumbuh, ketahanan hama dan penyakit, serta umur tanaman sehingga diperoleh varietas
tanaman yang bersifat unggul.

Hal itu dijelaskan Hotmatua Daulay, Asdep Jaringan Iptek Pusat dan Daerah Kementerian Ristek, di depan para
guru IPA tingkat SMP, SMA, SMK dan sederajat se-Balikpapan yang hadir pada kegiatan Sosialisasi
Pengembangan dan Pemanfaatan Iptek Nuklir untuk Kesejahteraan. Kegiatan yang diselenggarakan pada Senin,10
Desember 2012 di Hotel Le Grandeur Balikpapan tersebut terlaksana atas kerjasama Kementerian Ristek dengan
Dinas Pendidikan Kota Balikpapan. Pada akhir sambutannya, Hotmatua memberikan contoh pemanfaatan nuklir
sehari-hari di bidang pangan. "Buah-buahan yang kita konsumsi, ada yang telah melalui proses radiasi gamma yg
membunuh mikroba sehingga buah-buahan tersebut lebih awet", ujar Hotmatua.

Totok Ismawanto, Kepala Seksi Kurikulum yg mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan dalam
sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat memberikan wawasan pemanfaatan iptek

nuklir, termasuk PLTN, sehingga peserta dapat mendesiminasikan wawasan dan pengalaman tersebut lebih lanjut
kepada anak didik, para guru yang lain dan juga masyarakat umum. Hal ini bermuara pada upaya peningkatan mutu
pendidikan di kota Balikpapan dalam bidang akademis maupun non akademis. "Jika pengalaman dalam kegiatan
ini dapat diaplikasikan dalam membimbing penyusunan karya ilmiah para siswa, tentu nilai positif dalam kegiatan ini
akan semakin nyata", ujar Totok.

Para peserta mendapatkan pemaparan yang menarik tentang teknologi nuklir dan aplikasinya dari Dimas Irawan,
komunikator nuklir dari Pusat Diseminasi Iptek Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Sedangkan
Suparman dari Pusat Pengembangan Energi Nuklir BATAN memaparkan tentang manfaat aplikasi teknologi nuklir
untuk menjawab kebutuhan energi dunia.(mwr-humasristek)



PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR
PENGENALAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN)
Masyarakat pertama kali mengenal tenaga nuklir dalam bentuk bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan
Nagasaki dalam Perang Dunia II tahun 1945. Sedemikian dahsyatnya akibat yang ditimbulkan oleh bom tersebut
sehingga pengaruhnya masih dapat dirasakan sampai sekarang.
Di samping sebagai senjata pamungkas yang dahsyat, sejak lama orang telah memikirkan bagaimana cara
memanfaatkan tenaga nuklir untuk kesejahteraan umat manusia. Sampai saat ini tenaga nuklir, khususnya zat
radioaktif telah dipergunakan secara luas dalam berbagai bidang antara lain bidang industri, kesehatan, pertanian,
peternakan, sterilisasi produk farmasi dan alat kedokteran, pengawetan bahan makanan, bidang hidrologi, yang
merupakan aplikasi teknik nuklir untuk non energi. Salah satu pemanfaatan teknik nuklir dalam bidang energi saat
ini sudah berkembang dan dimanfaatkan secara besar-besaran dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga nuklir
(PLTN), dimana tenaga nuklir digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik yang relatif murah, aman dan tidak
mencemari lingkungan.
Pemanfaatan tenaga nuklir dalam bentuk PLTN mulai dikembangkan secara komersial sejak tahun 1954. Pada
waktu itu di Rusia (USSR), dibangun dan dioperasikan satu unit PLTN air ringan bertekanan tinggi (VVER = PWR)
yang setahun kemudian mencapai daya 5 Mwe.
Pada tahun 1956 di Inggris dikembangkan PLTN jenis Gas Cooled Reactor (GCR + Reaktor berpendingin gas)
dengan daya 100 Mwe.
Pada tahun 1997 di seluruh dunia baik di negara maju maupun negara sedang berkembang telah dioperasikan
sebanyak 443 unit PLTN yang tersebar di 31 negara dengan kontribusi sekitar 18 % dari pasokan tenaga listrik dunia
dengan total pembangkitan dayanya mencapai 351.000 Mwe dan 36 unit PLTN sedang dalam tahap kontruksi di 18
negara.
Perbedaan Pembangkit Listrik Konvensional (PLK) dengan PLTN Dalam pembangkit listrik konvensional, air
diuapkan di dalam suatu ketel melalui pembakaran bahan fosil (minyak, batubara dan gas). Uang yang dihasilkan
dialirkan ke turbin uap yang akan bergerak apabila ada tekanan uap. Perputaran turbin selanjutnya digunakan untuk
menggerakkan generator, sehingga akan dihasilkan tenaga listrik. Pembangkit listrik dengan bahan bakar batubara,
minyak dan g as mempunyai potensi yang dapat menimbulkan dampak lingkungan dan masalah transportasi bahan
bakar dari tambang menuju lokasi pembangkitan.
Dampak lingkungan akibat pembakaran bahan fosil tersebut dapat berupa CO2 (karbon dioksida), SO2 (sulfur
dioksida) dan NOx (nitrogen oksida), serta debu yang mengandung logam berat. Kekhawatiran terbesar dalam
pembangkit listrik dengan bahan bakar fosil adalah dapat menimbulkan hujan asam dan peningkatan pemanasan
global.

PLTN berperasi dengan prinsip yang sama seperti PLK, hanya panas yang digunakan untuk menghasilkan uap tidak
dihasilkan dari pembakaran bahan fosil, tetapi dihasilkan dari reaksi pembelahan inti bahan fisil (uranium) dalam
suatu reaktor nuklir. tenaga panas tersebut digunakan untuk membangkitkan uap di dalam sistem pembangkit uap (
Steam Generator)dan selanjutnya sama seperti pada PLK, uap digunakan untuk menggerakkan turbingenerator
sebagai pembangkit tenaga listrik. Sebagai pemindah panas biasa digunakan air yang disirkulasikan secara terus
menerus selama PLTN beroperasi.
Proses pembangkitan listrik ini tidak membebaskan asap atau debu yang mengandung logam berat yang dibuang ke
lingkungan atau melepaskan partikel yang berbahaya seperti CO2, SO2, NOx ke lingkungan, sehingga PLTN ini
merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian PLTN
adalah berupa elemen bakar bekas dalam bentuk padat. Elemen bakar bekas ini untuk sementara bisa disimpan di
lokasi PLTN sebelum dilakukan penyimpanan secara lestari.
Tentang Fisika Nuklir
Panas yang digunakan untuk membangkitkan uap diproduksi sebagai hasil dari pembelahan inti atom yang dapat
diuraikan sebagai berikut :
Apabila satu neutron (dihasilkan dari sumber neutron) tertangkap oleh satu inti atom uranium-235, inti atom ini akan
terbelah menjadi 2 atau 3 bagian/fragmen.
Sebagian dari energi yang semula mengikat fragmen-fragmen tersebut masing-masing dalam bentuk energi kinetik,
sehingga mereka dapat bergerak dengan kecepatan tinggi. Oleh karena fragmen-fragmen itu berada di dalam struktur
kristal uranium, mereka tidak dapat bergerak jauh dan gerakannya segera diperlambat.Dalam proses perlambatan ini
energi kinetik diubah menjadi panas (energi termal).Sebagai gambaaran dapat dikemukakan bahwa energi termal
yang dihasilkan dari reaksi pembelahan 1 kg uranium-235 murni besarnya adalah 17 milyar kilo kalori, atau setara
dengan energi termal yang dihasilkan dari pembakaran 2,4 juta kg (2400 ton) batubara.
Selain fragmen-fragmen tersebut reaksi pembelahan menghasilkan pula 2 atau 3 neutron yang dilepaskan dengan
kecepatan lebih besar dari 10.000 km per detik. Neutron-neutron ini disebut neutron cepat yang mampu bergerak
bebas tanpa dirintangi oleh atom-atom uranium atau atom-atom kelongsongnya. Agar mudah ditangkap oleh inti
atom uranium guna menghasilkan reaksi pembelahan,kecepatan neutron ini harus diperlambat. Zat yang dapat
memperlambat kecepatan neutron disebut moderator.
Air Sebagai Pemerlambat Neutron (Moderator)
Seperti telah disebutkan di atas, panas yang dihasilkan dari reaksi pembelahan, oleh air yang bertekanan 160
atmosfir dan suhu 300 0C secara terus menerus dipompakan ke dalam reaktor melalui saluran pendingin reaktor. Air
bersirkulasi dalam saluran pendingin ini tidak hanya berfungsi sebagai pendingin saja melainkan juga bertindak
sebagai moderator, yaitu sebagai medium yang dapat memperlambat neutron. Neutron cepat akan kehilangan
sebagian energinya selama menumbuk atom-atom hidrogen. Setelah kecepatan neutron turun sampai 2000 m per
detik atau sama dengan kecepatan molekul gas pada suhu 300 0C, barulah ia mampu membelah inti atom uranium-
235. Neutron yang telah diperlambat disebut neutron termal.
Reaksi Pembelahan Inti Berantai Terkendali
Untuk mendapatkan keluaran termal yang mantap, perlu dijamin agar banyaknya reaksi pembelahan inti yang terjadi
dalam teras reaktor dipertahankan pada tingkat tetap, yaitu 2 atau 3 neutron yang dihasilkan dalam reaksi itu hanya
satu yang dapat meneruskan reaksi pembelahan. Neutron lainnya dapat lolos keluar reaktor, atau terserap oleh bahan
lainnya tanpa menimbulkan reaksi pembelahan atau diserap oleh batang kendali. Batang kendali dibuat dari bahan-
bahan yang dapat menyerap neutron, sehingga jumlah neutron yang menyebabkan reaksi pembelahan dapat
dikendalikan dengan mengatur keluar atau masuknya batang kendali ke dalam teras reaktor.
Sehubungan dengan uraian di atas perlu digarisbawahi bahwa :
1. Reaksi pembelahan berantai hanya dimungkinkan apabila ada moderator.
2. Kandungan uranium-235 di dalam bahan bakar nuklir maksimum adalah 3,2 %.
Kandungan ini kecil sekali dan terdistribusi secara merata dalam isotop uranium-238,sehingga tidak mungkin terjadi
reaksi pembelahan berantai secara tidak terkendali di dalamnya.
Radiasi dan Hasil Belahan
Fragmen-fragmen yang diproduksi selama reaksi pembelahan inti disebut hasil belahan, yang kebanyakan berupa
atom-atom radioaktif seperti xenon-133, kripton-85 dan iodium-131. Zat radioaktif ini meluruh menjadi atom lain
dengan memancarkan radiasi alpha, beta,gamma atau neutron. Selama proses peluruhan, radiasi yang dipancarkan
dapat diserap oleh bahan-bahan lain yang berada di dalam reaktor, sehingga energi yang dilepaskan berubah menjadi
panas. Panas ini disebut panas peluruhan yang akan terus diproduksi walaupun reaktor berhenti beroperasi. Oleh
karena itu reaktor dilengkapi dengan suatu sistem pembuangan panas peluruhan. Selain hasil belahan, dalam reaktor
dihasilkan pula bahan radioaktif lain sebagai hasil aktivitas neutron. Bahan radioaktif ini terjadi karena bahan-bahan
lain yang berada di dalam reaktor (seperti kelongsongan atau bahan struktur) menangkap neutron sehingga berubah
menjadi unsur lain yang bersifat radioaktif.
Radioaktif adalah sumber utama timbulnya bahaya dari suatu PLTN, oleh karena itu semua sistem pengamanan
PLTN ditujukan untuk mencegah atau menghalangi terlepasnya zat radioaktif ke lingkungan dengan aktivitas yang
melampaui nilai batas ambang yang diizinkan menurut peraturan yang berlaku.
Keselamatan Nuklir
Berbagai usaha pengamanan dilakukan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat, para pekerja
reaktor dan lingkungan PLTN. Usaha ini dilakukan untuk menjamin agar radioaktif yang dihasilkan reaktor nuklir
tidak terlepas ke lingkungan baik selama operasi maupun jika terjadi kecelakaan. Tindakan protektif dilakukan
untuk menjamin agar PLTN dapat dihentikan dengan aman setiap waktu jika diinginkan dan dapat tetap
dipertahanan dalam keadaan aman, yakni memperoleh pendinginan yang cukup. Untyuk ini panas peluruhan yang
dihasilkan harus dibuang dari teras reaktor, karena dapat menimbulkan bahaya akibat pemanasan lebih pada reaktor.
Keselamatan terpasang
Keselamatan terpasang dirancang berdasarkan sifat-sifat alamiah air dan uranium. Bila suhu dalam teras reaktor
naik, jumlah neutron yang tidak tertangkap maupun yang tidak mengalami proses perlambatan akan bertambah,
sehingga reaksi pembelahan berkurang. Akibatnya panas yang dihasilkan juga berkurang. Sifat ini akan menjamin
bahwa teras reaktor tidak akan rusak walaupun sistem kendali gagal beroperasi.
Penghalang Ganda
PLTN mempunyai sistem pengaman yang ketat dan berlapis-lapis, sehingga kemungkinan terjadi kecelakaan
maupun akibat yang ditimbulkannya sangat kecil. Sebagai contoh, zat radioaktif yang dihasilkan selama reaksi
pembelahan inti uranium sebagian besar (> 99%) akan tetap tersimpan di dalam matriks bahan bakar, yang berfungsi
sebagai penghalang pertama.
Selama operasi maupun jika terjadi kecelakaan, kelongsongan bahan bakar akan berperan sebagai penghalang kedua
untuk mencegah terlepasnya zat radioaktif tersebut keluar kelongsongan. Dalam hal zat radioaktif masih dapat
keluar dari dalam kelongsongan, masih ada penghalang ketiga yaitu sistem pendingin. Lepas dari sistem pendingin,
masih ada penghalang keempat berupa bejana tekan dibuat dari baja dengan tebal 20 cm. Penghalang kelima
adalah perisai beton dengan tebal 1,5-2 m. Bila zat radioaktif itu masih ada yang lolos dari perisai beton, masih ada
penghalang keenam, yaitu sistem pengungkung yang terdiri dari pelat baja setebal 7 cm dan beton setebal 1,5-2 m
yang kedap udara. Jadi selama operasi atau jika terjadi kecelakaan, zat radioaktif benar-benar tersimpan dalam
reaktor dan tidak dilepaskan ke lingkungan. Kalaupun masih ada zat radioaktif yang terlepas jumlahnya sudah
sangat diperkecil sehingga dampaknya terhadap lingkungan tidak berarti.
Gb. Sistem Keselamatan Reaktor dengan Penghalang Ganda

Pertahanan Berlapis
Disain keselamatan suatu PLTN menganut falsah pertahanan berlapis (defence indepth). Pertahanan berlapis ini
meliputi : lapisan keselamatan pertama, PLTN dirancang, dibangun dan dioperasikan sesuai dengan ketentuan yang
sangat ketat, mutu yang tinggi dan teknologi mutakhir; lapis keselamatan kedua, PLTN dilengkapi dengan sistem
pengaman/keselamatan yang digunakan untuk mencegah dan mengatasi akibat-aibat dari kecelakaan yang mungkin
dapat terjadi selama umur PLTN dan lapis keselamatan ketiga, PLTN dilengkapi dengan sistem pengamanan
tambahan, yang dapat diperkirakan dapat terjadi pada suatu PLTN. Namun demikian kecelakaan tersebut
kemungkinan terjadinya sedemikian sehingga tidak akan pernah terjadi selama umu uperasi PLTN.
Limbah Radioaktif
Selama operasi PLTN, pencemaran yang disebabkan oleh zat radioaktif terhadap linkungan dapat dikatakan tidak
ada. Air laut atau sungai yang dipergunakan untuk membawa panas dari kondesnsor sama sekali tidak mengandung
zat radioaktif, karena tidak bercampur dengan air pendingin yang bersirkulasi di dalam reaktor. Gas radioaktif yang
dapat keluar dari sistem reaktor tetap terkungkung di dalam sistem pengungkung PLTN dan sudah melalui sistem
ventilasi dengan filter yang berlapis-lapis. Gas yang dilepas melalui cerobong aktivitasnya sangat kecil (sekitar 2
milicurie/tahun), sehingga tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Pada PLTN sebagian besar limbah
yang dihasilkan adalah limbah aktivitas rendah (70 80%). Sedangkan limbah aktivitas tinggi dihasilkan pada
proses daur ulang elemen bakar nuklir bekas, sehingga apabila elemen bakar bekasnya tidak didaur ulang, limbah
aktivitas tinggi ini jumlahnya sangat sedikit. Penangan limbah radioaktif aktivitas rendah, sedang maupun aktivitas
tinggi pada umumnya mengikuti tiga prinsip, yaitu :
Memperkecil volumenya dengan cara evaporasi, insenerasi, kompaksi/ditekan.
Mengolah menjadi bentuk stabil (baik fisik maupun kimia) untuk memudahkan dalam transportasi dan
penyimpanan.
menyimpan limbah yang telah diolah, di tempat yang terisolasi.
Pengolahan limbah cair dengan cara evaporasi/pemanasan untuk memperkecil volume, kemudian dipadatkan dengan
semen (sementasi) atau dengan gelas masif (vitrifikasi) di dalam wadah yang kedap air, tahan banting, misalnya
terbuat dari beton bertulang atau dari baja tahan karat.Pengolahan limbah padat adalah dengan cara diperkecil
volumenya melalui proses insenerasi/pembakaran, selanjutnya abunya disementasi. Sedangkan limbah yang tidak
dapat dibakar diperkecil volumenya dengan kompaksi/penekanan dan dipadatkan di dalam drum/beton dengan
semen. Sedangn limbah padat yang tidak dapat dibakar atau tidak dapat dikompaksi, harus dipotong-potong dan
dimasukkan dalam beton kemudian dipadatkan dengan semen atau gelas masif.
Selanjutnya limbah radioaktif yang telah diolah disimpan secara sementara (10-50 tahun) di gudang penyimpanan
limbah yang kedap air sebelum disimpan secara lestari. Tempat penyimpanan lembah lestari dipilih di tempat/lokasi
khusus, dengan kondisi geologi yang stabil dan secara ekonomi tidak bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA
1. Pusat Diseminasi Iptek Nuklir
2. www.batan.go.id
3. www.infonuklir.com


Manfaat Lain Energi Nuklir





Selain dapat diandalkan sebagai sumber energi alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi listrik
dunia, energi nuklir dalam skala yang lebih kecil dapat juga dinamfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan energi lainnya. Berikut ini dikemukakan beberapa aplikasi energi nuklir dalam berbagai
kegiatan di luar pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).



Sumber Energi Pada Kapal



Instalasi tenaga nuklir mirip reaktor air tekan (PWR) dapat digunakan sebagai sumber energi pada
kapal selam. Teknologi dasar dari sistim PWR pertama kali dikembangkan oleh Program Reaktor
Angkatan Laut Amerika Serikat yang dipimpinAdm. Hyman G. Rickover. Permulaan program kapal
bertenaga nuklir tersebut ditandai dengan suksesnya uji coba kapal selam bertenaga nuklir yang
pertamaUSS Nautiluspada tahun 1955. Hingga kini Amerika serikat telah membangun lebih dari 118
kapal selam bertenaga nuklir. Kapal selam bertenaga nuklir juga dikembangkan di Inggris, Perancis
dan Rusia.



Di samping dapat berperan sebagai sumber energi pada kapal selam, reaktor nuklir dapat pula
dimanfaatkan sebagai sumber energi pada kapal induk yang beroperasi di permukaan laut
sepertiUSS Nimitz. Reaktor nuklir untuk kapal selam umumnya berdaya lebih kecil dibandingkan
reaktor nuklir untuk kapal induk. Dua kapal induk terbesar milik Amerika Serikat, yaituUSS
NimitzdanDwight D. Eisenhowermempunyai pendorong dua buah reaktor nuklir kembar, masing-
masing berkekuatan empat kali tenaga reaktor nuklir dalam kapal indukEnterprize. Dua kapal
perang tersebut mampu beroperasi selama 13 tahun tanpa pengisian bahan bakar baru.



Tiga kapal eksperimental pengangkut barang bertenaga nuklir pernah diuji coba dalam jangka waktu
terbatas oleh Amerika Serikat, Jerman dan Jepang. Meskipun uji coba kapat tersebut secara teknis
mencapai sukses, namun kondisi ekonomi dan peraturan-peraturan pelabuhan yang sangat ketat
mengakibatkan diakhirinya uji coba tersebut. Rusia juga membangun kapal pemecah es bertenaga
nuklir pertama di dunia bernamaLenin. Kapal tersebut dimanfaatkan untuk membersihkan gunpalan
es diLaut Arctic.



Pengambilan Minyak Bumi



Reaktor nuklir jenis HTR (High Temperature Reactor) dapat dipakai untuk mengeluarkan minyak
mentah berat dari perut bumi yang dikombinasikan dengan pembangkit listrik. Reaktor HTR
menggunakan gas He sebagai pendingin. Proses fisi dalam teras reaktor dipakai untuk
memanaskan gas He hingga suhu 750 C. He panas selanjutnya dipakai untuk memproduksi uap air
bersuhu tinggi. Sebagian uap dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik, sebagian lainnya
dimanfaatkan untuk mendorong minyak mentah berat sehingga mudah disedot untuk dikeluarkan
dari perut bumi.



Peledak Nuklir



Energi panas bumi yang keluar secara alamiah telah digunakan untuk pemanasan skala kecil
diIcelanddan produksi tenaga listrik diItalia, New ZealanddanCalifornia. Pada daerah-daerah
tersebut banyak terdapat patahan bumi yang aktif yang memungkinkan air masuk ke dalam batuan
panas dan keluar ke permukaan bumi dalam bentuk uap. Untuk beberapa daerah, penguapan air
dengan bantuan panas bumi seperti itu dapat dilakukan dengan penggalian bumi hingga diperoleh
batuan yang sangat panas. Dengan memasukkan air ke dalam batuan tersebut akan dihasilkan uap
air yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.



Pada tahun 1971, Komisi Energi Nuklir Amerika Serikat (AEC) tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai kemungkinannya mengeluarkan energi thermal dari formasi batuan di kedalaman
menggunakan bantuan peledak nuklir. Ledakan itu dapat mengakibatkan permeabilitas formasi
batuan sehingga memungkinkan air masuk ke dalamnya, dan keluar dalam bentuk uap panas yang
bermanfaat.



Peledak nuklir dapat pula dimanfaatkan untuk mendapatkan sumber-sumber alam. Penelitian ilmiah
seperti ini juga telah dilakukan oleh AEC. Penekanan utama dalam program ini ditujukan untuk
mendapatkan gas alam yang terjebak dalam formasi geologi permeabilitas rendah. Sebuah
perusahaan swasta dari Amerika Serikat bekerja sama dengan AEC telah melakukan penelitian
untuk mendapatkan gas alam di kawasanRio Blanco, Colorado, pada tahun 1973. Dalam penelitian
tersebut tiga buah peledak nuklir masing-masing berkekuatan 30 kilo ton diledakkan untuk
membuka strata pengungkung gas pada kedalaman 1.525 2.135 m di bawah tanah. Gas alam
yang terperangkap dalam formasi batuan pasir diharapkan dapat keluar melalui celah yang
terbentuk dari ledakan nuklir. Kemungkinan penggunaan peledak nuklir lainnya adalah dalam
pembuatan gua bawah tanah untuk penyimpanan minyak atau pengelolaan limbah, ekstraksi tenaga
geothermal maupun eksplorasi mineral (Mukhlis Akhadi, PTKMR-BATAN)



Fakta-Fakta Tentang (Bahaya) Nuklir


Komik anti nuklir Nuclear Meltdown - Pesan dari Kegelapan adalah upaya
Greenpeace untuk menyebarkan pesan bahwa tenaga nuklir akan mempertaruhkan
hidup dan lingkungan kita gara-gara industriawan yang rakus, pemerintah yang sok
tahu, dan masyarakat yang tak peduli.

1. Kenapa sih Greenpeace melawan nuklir?



Greenpeace akan selalu bekerja keras -dan terus melawan- untuk memerangi
penggunaan tenaga nuklir sebagai solusi energi, karena resikonya terhadap lingkungan
dan kehidupan yang tidak bisa ditoleransi. Para pendukung industri nuklir tengah
berusaha memanfaatkan masalah perubahan iklim untuk menghidupkan kembali
industrinya yang kian meredup. Argumen yang selalu disampaikan mereka, bahwa
tenaga nuklir adalah cara yang aman, besih, dan murah untuk mengatasi permasalahan
perubahan iklim global dan krisis energi.
Kenyataannya, tenaga nuklir merongrong solusi sebenarnya untuk mengatasi
perubahan iklim dengan mengalihkan investasi yang sangat dibutuhkan bagi sumber
energi yang bersih dan terbarukan serta efisien.
Tenaga nuklir mahal dan berbahaya, karena bisa mengarah kepada
meningkatnya perlombaan perbanyakan senjata nuklir, merupakan ancaman bagi
keamanan global. Kalaupun ada keuntungan dari nuklir, akan terlalu sedikit, terlambat,
dan terlalu mahal.


2. Bagaimana energi nuklir diciptakan?



Suatu molekul, bagian terkecil suatu unsul kimia, terdiri dari setidaknya dua
atom. Satu atom terdiri dari elektron, neutron dan proton. Neutron-neutron dan proton-
proton bersama disebutkan inti atom atau nucleus. Kalau nucleus dari atom ini
mengandung lebih banyak neutron daripada proton, dia tidak stabil dan akan
mengeluarkan partikel-partikel dalam upaya menstabilkan diri. Proses emisi partikel dan
gelombang elektromagnetik disebut sebagai radioaktifitas. Zat radioaktif dari atom yang
tidak stabil itu adalah radiasi pengion.
Atom-atom yang besar dan berat di alam adalah jenis atom yang tidak stabil,
karena itu sangat radiatif. Salah satu contoh atom yang tidak stabil ini adalah uranium.
Kalau suatu nucleus dari atom yang tidak stabil menangkap suatu neutron, atom ini
akan membelah. Proses ini disebut fisi. Proses fisi ini menghasilkan suatu reaksi
berantai di mana neutron-neutron yang dilepaskan dari proses fisi akan menambah fisi
di dalam, setidaknya terhadap satu nucleus yang lain. Pembelahan ini menghasilkan
radiasi sinar gamma, suatu bentuk radiasi nuklir yang mematikan dan mengandung
tingkat energi yang sangat tinggi.
Dalam sebuah reaktor nuklir, reaksi berantai tersebut perlu dikendali supaya
tidak terjadi reaksi berbahaya seperti yang ada dalam ledakan senjata nuklir.
Energi yang dihasilkan dari proses fisi ini digunakan untuk memanaskan air agar
menjadi uap air. Pada tahap ini, fungsi pembangkit listrik tenaga nuklir sesungguhnya
sama saja dengan pembangkit listrik tradisional yang menggunakan bahan bakar fosil,
seperti minyak, atau batu bara. Tenaga yang dihasilkan oleh uap air untuk
menggerakkan turbin, yang kemudian menberikan tenaga ke suatu generator guna
menghasilkan listrik. Semua reaktor nuklir yang menggunakan uap air sebagai
penggerak turbin bekerja dengan prinsip serupa.
3. Apa uranium begitu saja bisa dipakai sebagai bahan bakar nuklir?



Reaktor tenaga nuklir sipil memanfaatkan energi dari uranium yang dihasilkan
selama proses fisi, seperti dijelaskan di atas. Sebelum uranium bisa dipakai sebagai
bahan bakar nuklir, dia perlu melewati beberapa proses dulu.
Uranium alami harus diekstraksi (ditambang) dari dalam bumi sebagaimana
layaknya barang tambang lainnya. Namun, tidak seperti barang tambang lainnya,
uranium merupakan elemen radiatif. Akibatnya, seluruh aspek yang berkaitan dengan
produksi bahan bakar uranium, mulai dari pertambangan, pemrosesan, dan pengayaan,
sampai transportasi, memiliki potensi dampak yang merusak terhadap lingkungan dan
kesehatan. Rata-rata setiap bijih uranium mengandung hanya 0,1% uranium. Sebagian
besar materi lainnya yang dipisahkan pada saat penambangan bijih uranium adalah
bahan beracun, berbahaya, dan radiatif.
Secara alami, uranium yang dijumpai di deposit uranium di alam dapat berbentuk
Uranium-235 (U-235) yang bersifat radiatif (tidak stabil) dan U-238 yang stabil. Agar
bisa digunakan dalam reaktor, uranium tersebut harus mengalami proses pengayaan,
yang artinya sejumlah uranium tersebut mengalami proses penambahan persentase
unsur U-235 yang bersifat radiatif dan U-235 perlu dipisahkan dari U-238.
Untuk pembangkit listrik sipil standar, kandungan uranium harus ditambah dari
0,7% agar mencapai 3% sampai 5% U-235. Proses ini disebutkan pengayaan uranium.
Uranium yang diperkaya kemudian dihancurkan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil
dan diletakkan di dalam suatu batang (rod) besi panjang. Batang-batang ini kemudian
dikumpulkan menjadi satu ikatan (bundle).
Proses fisi atau pembelahan atom bahan bakar uranium akan menghasilkan
unsur-unsur tingkat radiasi tinggi seperti cesium dan strontium yang sangat berbahaya.

4. Katanya Indonesia punya cadangan uranium, betul ga sih?



Iya, tapi cadangan uranium yang ada di Indonesia (di Kalimantan tepatnya),
berkualitas redah, karena kehadiran unsur U-235 nya tidak memadai untuk
diperkaya.Walaupun uranium cukup berlimpah di dunia ini, persentase U-235 harus
setidaknya bernilai 0,7% sebelum proses pengayaan atau pengayaannya. Artinya akan
terlalu mahal dan tidak efesien. Kalau Indonesia memakai PLTN, uraniumnya perlu
diimpor dari Australia untuk selanjutnya diperkaya dulu di Jepang atau Russia sebelum
bisa dipakai di sini.

5. Apa itu radiasi?



Pada saat atom dipecah, energi dalam jumlah besar dilepaskan. Secara
sederhana seperti inilah tenaga nuklir dijelaskan. Kedengarannya sangat jinak, tetapi
produksi nuklir menghasilkan materi radioaktif pengion yang berbahaya.
Radiasi adalah energi yang berjalan dalam bentuk gelombang. Radiasi pengion
menghasilkan reaksi kimia yang tidak bisa diprediksi, termasuk gelombang
elektromagnetik dan juga partikel. Manusia tidak bisa melihat, merasa, mencium, atau
mendengar radiasi pengion. Ada sumber radiasi pengion alami yang tidak bisa
dihindari. Radiasi ini disebutkan radiasi latar belakang atau background radiation.
Selain radiasi alam ini, ada juga radiasi yang diciptakan manusia, untuk tujuan masing-
masing, seperti medis, pangan, senjata, dan energi. Tetapi, paparan keradiasian yang
diciptakan manusia itu loh yang bisa mengawatirkan bagi manusia sendiri dan
lingkungan hidup, karena dikaitkan dengan mutasi gen, kelainan lahir, kanker,
leukemia, kelainan reproduksi, imunitas, kardiovaskuler, dan sistem endokrin.
Ada empat jenis radiasi; Alpha, Beta, Gamma, dan X-ray, dengan ciri-ciri dan
kandungan resiko masing-masing. Paling berbahaya adalah radiasi Alpha. Radiasi ini
tidak bisa menembus kulit kita, tapi begitu terhirup, tertelan, atau masuk lewat luka, bisa
masuk sel-sel di organ atau darah yang sangat merusak daerah sekitarnya. Contoh
pengemisi Alpha adalah Plutonium, gas Radon, Uranium, dan Americium.
Pemancaran radiasi tinggi sangat membahayakan untuk manusia dan
lingkungan, bukan hanya sekarang, tetapi tetap berdampak sampai ratusan ribu tahun
mendatang!

6. Apa sih nuclear meltdown itu?



Proses fisi nuklir tersebut adalah proses yang amat kompleks dan penuh resiko.
Kalau terjadi masalah atau kerusakan di dalam inti reaktor, kemungkinan besar dia
akan terlalu panas dan meleleh. Kalau sebuah reaktor meleleh akan terjadi pelepasan
radiasi besar-besaran. Karena suhu yang sangat tinggi sekali, ada kemungkinan bahwa
bangunan perlindungan inti reaktor, yang dibuat dari logam dan/atau semen, akan
rusak, alhasil radiasi tinggi akan terpancar ke lingkungan sekitarnya dengan
konsekuensi yang amat parah.
Ada cukup banyak alasan kenapa bisa terjadi suatu kecelakaan di dalam PLTN.
Kecelakaan meltdown yang paling parah adalah Chernobyl pada tahun 1986 di Ukraina,
dulu sebagian Uni Soviet. Chernobyl tercatat dalam sejarah sebagai bencana nuklir sipil
terburuk di dunia. Pada saat bencana terjadi, 56 orang meninggal dan sekitar 600.000
orang terpapar radiasi dengan tingkat yang signifikan. Kita tidak pernah bisa tahu
jumlah korban tewas yang tepat tapi diperkirakan lebih dari 93,000 jiwa.
Dalam komik kita ini, istilah Nuclear Meltdown dipakai sebagai sebuah metafora
untuk menggambarkan bahaya dan semua resiko yang terkait dengan nuklir, mau dari
senjata, PLTN ataupun limbahnya.

7. Katanya teknologi nuklir itu sudah aman, benar nggak sih?



Realitas industri nuklir saat ini tidak berbeda dengan keadaannya pada abad ke-
20 -di mana bahaya adalah bagian integral yang tidak dapat dipisahkan. Dari waktu ke
waktu kembali industri nuklir menunjukkan bahwa keselamatan dan energi nuklir
adalah dua terminologi yang tidak cocok.
Kecelakaan dapat terjadi di reaktor manapun, yang dapat menimbulkan
terjadinya pelepasan radiasi mematikan dalam jumlah besar terhadap lingkungan.
Kecelakaan-kecelakaan di dalam industri nuklir telah terjadi jauh sebelum bencana
Chernobyl. Lebih dari duapuluh tahun kemudian, industri nuklir masih terus diwarnai
dengan berbagai kecerobohan, insiden, dan kecelakaan.
Reaktor-reaktor nuklir tua merupakan penyakit endemis yang menyebar di
seluruh dunia, terutama akibat dampak operasi jangka panjang dan komponen-
komponennya yang berukuran besar. Lebih mengawatirkan lagi bahwa apabila para
operator mendapat izin untuk memperpanjang jangka hidup reaktor dari 30 tahun
menjadi 40 tahun, bahkan lebih. Dan itu pastinya akan semakin meningkatkan resiko
kecelakaan. Operator nuklir pun secara terus menerus berusaha untuk menurunkan
biaya dikarenakan tingkat persaingan yang ketat di pasar listrik dan demi memenuhi
harapan pemegang saham.
Sementara model PLTN yang baru, seperti European Pressurized Reactor (EPR)
atau Reaktor Bertekanan Eropa, akan memunculkan masalah baru yang tidak dapat
diantisipasi dan menghasilkan limbah radioaktif lebih tinggi lagi. Walaupun reaktor ini
dibilang canggih dan lebih aman, tapi coba lihatlah kenyataannya. Dua prototype
reaktor EPR yang sedang dibangun di Finlandia dan Prancis terus mengalami masalah.
Telah dideteksi lebih dari 2000 kesalahan dalam konstruksi yang mengakibatkan tiga
tahun keterlambatan dari jadwal yang sudah ditetapkan. Hasilnya? Biaya reaktor ini
membengkak menjadi 4,5 trilliun Euro atau 50% lebih dari perkiraan biaya awal. Karena
ongkos pembangunan yang besar banget, industriawan nuklir selalu berusaha untuk
mengurangi ongkos, dan dengan itu mempertaruhkan keselamatan.
Setelah bencana Chernobyl, industri nuklir semakin meredup dan semakin
sedikit orang yang tertarik bekerja di bidang nuklir. Sehingga sumber daya manusia
yang berkualifikasi untuk membangun dan mengoperasikan reaktor nuklir semakin
berkurang. Siapa yang nanti akan mampu mengoperasikan PLTN-PLTN yang baru
secara bijak dan aman? Tidak sulit ditebak bahwa resiko bahaya bencana nuklir akan
semakin membayangi.
Kalaupun misalkan teknologi tidak gagal dan para operator tidak melakukan
kesalahan, bencana alam tak boleh diabaikan dan masih merupakan resiko yang
berarti. Sebagai contoh, pada tahun 2007, sebuah gempabumi di Jepang
mengakibatkan kebakaran di PLTN Kashiwazaki-Kariwa. Gempa bumi tersebut
memaksa tujuh reaktor tutup. gempa itu mengakibatkan sobekan di reaktor, kemudian
melepas cobalt-60 dan chromium-51 ke atmosfir dari sebuah cerobong asap dan
mengakibatkan bocornya 1.200 liter air yang terkontaminasi ke laut. Lebih dari setahun
kemudian ketujuh reaktor tersebut masih tak bisa dioperasikan.

8. Ada nggak penyelesaian untuk limbah nuklir?



Setiap tahapan siklus produksi bahan bakar nuklir -mulai dari penambangan
uranium dan pengayaannya, operasional reaktor, dan proses penggunaan bahan bakar
nuklir-- menghasilkan limbah nuklir. Penonaktifan dan pembongkaran fasilitas nuklir
(decomissioning) juga menghasilkan limbah radioaktif dalam jumlah besar. Banyak
lokasi nuklir di dunia ini yang masih perlu proses monitoring dan pengamanan
walaupun sudah tidak aktif.
Sebagian besar limbah nuklir akan tetap berbahaya sampai ratusan ribu tahun,
meninggalkan warisan yang mematikan bagi generasi yang akan datang. Tidak
mengherankan bahwa solusi penanganan limbah nuklir sampai sekarang belum
ditemukan dan kayaknya seperti nggak mungkin sih.
Konstruksi di situs pembuangan limbah Gunung Yucca di Nevada, Amerika
Serikat, dimulai pada tahun 1982, tapi tanggal mulai beroperasinya ditunda dari 1992
sampai di atas 2029. Survey Geologi AS menemukan garis patahan (fault line) di
bawah lokasi yang direncanakan. Dan muncul keraguan-keraguan serius akan
pergerakan jangka panjang dari air bawah tanah yang dapat membawa kontaminasi
mematikan ini ke lingkungan. Pada bulan Maret 2009 Presiden AS Barrack Obama
telah mengumumkan bahwa beliau tidak akan menghabiskan dana lagi untuk situs
Yucca Mountain yang tidak terbukti aman ini.
Secara global, volume bahan bakar sisa (spent fuel) adalah sejumlah lebih dari
250,000 ton, dan terus meningkat sekitar 10.000 ton setiap tahun. Milyaran dolar
investasi telah dihabiskan untuk menemukan beragam cara pembuangan limbah nuklir
di atas maupun dibawah tanah. Namun industri nuklir dan pemerintah gagal
memberikan solusi yang masuk akal dan terjamin keamanannya secara berkelanjutan.
Jangan lupa juga bahwa diperlukan suatu metode yang bisa dipercaya yang bisa
dipakai untuk memberikan peringatan kepada generasi yang akan datang mengenai
keberadaan limbah nuklir tersebut. Entah bagaimana cara komunikasi manusia dalam
200, apalagi hingga 240,000 tahun ke depan?!

9. Bagaimana kalau limbah nuklir diolah kembali?
Sebagian dari bahan bakar nuklir yang terpakai diproses kembali, yang artinya
plutonium dan uranium yang tak terpakai dipisahkan dari limbah, dengan maksud untuk
dipergunakan kembali dalam PLTN. Bahan bakar yang dihasilkan dari pemrosesan
kembali biasanya dicampur dengan bahan bakar uranium biasa, menjadi sekitar 30%
plutonium dan 70% uranium yang diperkaya.
Campuran bahan bakar itu disebut sebagai bahan bakar MOX (mixed oxide)
atau MOX fuel. Sejumlah kecil negara Perancis, Rusia, dan Inggris melakukan
pengolahan kembali dalam skala komersial. Hasilnya, limbah nuklir berbahaya dan
plutonium yang tersaring terus menerus ditransportasikan melewati lautan, perbatasan,
dan melalui kota-kota.
Asal tahu saja, istilah pengolahan kembali yang disebutkan di atas adalah jelas
bahwa menyesatkan. Pengolahan kembali bahan bakar uranium yang terpakai justru
menghasilkan lebih banyak limbah berbahaya. Tempat-tempat pengolahan kembali
nuklir mengeluarkan jumlah besar limbah radioaktif setiap harinya dengan dampak
lingkungan serius.

10. Kenapa sih nuklir itu sering dikaitkan dengan senjata?



Badan PBB untuk Energi Atom Internasional (IAEA) didirikan untuk mendukung
ekspansi tenaga nuklir di seluruh dunia. Namun di saat yang sama IAEA juga berperan
sebagai badan pengawas untuk pengembangan senjata nuklir ilegal. Konflik
kepentingan mendasar seperti inilah yang merupakan penyebab utama mengapa
perbanyakan senjata nuklir di seluruh dunia tidak dapat dihentikan.
Satu fakta sederhana menunjukkan bahwa setiap negara yang memiliki
kemampuan mengembangkan tenaga nuklir juga memiliki kemampuan untuk membuat
senjata nuklir. Jadi, dengan adanya 44 negara yang mengembangkan tenaga nuklir
saat ini bisa dikatakan bahwa di seluruh dunia terdapat 44 negara yang berpotensi
untuk menghasilkan senjata nuklir. Dan kalau industri nuklir berhasil mengekspansi,
jumlah negara ini akan terus mengingkat dengan konsekwensi yang tidak dapat
diprediksi.
Plutonium adalah hasil proses fisi dan tidak terdapat dalam lingkungan alam
yang bisa dipakai untuk membangun bom. Bahan bakar nuklir yang terpakai
mengandung 1% plutonium. Berarti suatu reaktor nuklir dengan kapasitas standar
(sekitar 1000 Megawatt) menghasilkan plutonium cukup untuk memproduksi sekitar 40
bom tiap tahun. Untuk membuat satu bom nuklir hanya diperlukan 5 kilogram plutonium
(Bom yang dijuluki dengan Fat Man, yang menghancurkan Nagasaki pada tahun 1945
dan membunuh 50.000 orang hanya mengandung 6,1 kilogram plutonium). Hal inilah
yang menyebabkan penjagaan cadangan plutonium menghabiskan sumberdaya yang
sangat besar.
Plutonium akan terus mengeluarkan zat radiaoktif tingkat tinggi sampai 240,000
tahun. Menumpuknya plutonium yang dihasilkan dari fasilitas sipil terus meningkat di
dunia. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya proliferasi. Kebanyakan
plutonium militer yang ada di dunia dimiliki oleh Rusia (130 ton) dan Amerika Serikat
(100 ton). Produksi plutonium militer hampir berhenti sepenuhnya setelah perang
dingin, namun pemrosesan ulang komersial masih berlanjut dan meneruskan status
quo yang berbahaya ini.

11. Tapi tenaga nuklir itu murah kan?
Einstein pernah menggambarkan teknologi tenaga nuklir sebagai cara paling
mahal untuk mendidihkan air, walaupun pendukung nuklir senang bikin kita percaya
bahwa tenaga nuklir itu efektif biaya. Padahal kalau kita melihat pengalaman sekarang
dan yang lalu dari proyek-proyek nuklir yang diperkirakan serta biaya sebenarnya,
maka akan terungkaplah suatu industri yang dipenuhi dengan belanja yang berlebih
dan selalu ditopang oleh subsidi pemerintah.
Biaya pembangunan reaktor nuklir, yang sangat mahal dibandingkan dengan
pembangkit listrik yang lain, secara konsisten selalu pada kenyataannya dua sampai
tiga kali lebih mahal dari yang diperkirakan oleh industri nuklir. Di India, negara yang
paling baru membangun reaktor nuklir, biaya penyelesaian 10 reaktor terakhirnya, rata-
rata 300% di atas anggaran. Di Finlandia, konstruksi reaktor baru, kelebihan
anggarannya sudah mencapai 1,5 milyar.
Selama bertahun-tahun, milyaran dolar uang pembayar pajak masuk ke dalam
energi nuklir, dibandingkan dengan sedikitnya uang yang digunakan untuk
mempromosikan teknologi energi bersih dan terbarukan.
Reaktor nuklir merupakan beban yang terlalu besar untuk ditanggung oleh
perusahaan asuransi. Sebuah kecelakaan besar, bernilai ratusan milyar euro (total
biaya Chernobyl diperkirakan adalah 358 milyar) dapat membuat mereka bangkrut.
Pemerintah, dan pada akhirnya juga para pembayar pajak, dipaksa untuk menanggung
beban keuangannya. Biaya pembersihan setelah sebuah PLTN ditutup dan
pengelolaan limbah nuklir yang aman untuk banyak generasi mendatang (semua
bagian reaktor akan terkontaminasi zat radioaktif) juga sebagian besar ditanggung oleh
negara dan bukan oleh perusahaan sendiri

12. Katanya nuklir itu bersih dan bisa membantu mengatasi dampak perubahan
iklim?



Dunia kini sedang menghadapi ancaman global yang sangat besar, yaitu
perubahan iklim. Perubahan iklim disebabkan berbagai kegiatan manusia yang
menghasilkan terlalu banyak emisi gas rumah kaca (GRK), terutama karbon dioksida.
Kebanyakan emisi GRK itu hasil dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara
dan minyak saja, tapi juga karena penebangan hutan, sampah, dan pertanian yang
tidak berkesinambungan. Gas ini tidak bisa keluar atmosfir sehingga terjadilah apa yang
disebut dengan efek rumah kaca, yang menyebabkan pemanasan global atau global
warming. Beberapa dampak perubahan iklim di antara lain adalah kenaikan permukaan
laut, meningkatnya penyakit tropis, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Dampak
perubahan iklim akan sangat parah di negara-negara Asia tenggara.
Jika kita mau mencegah akibat-akibat perubahan iklim yang terparahkan akibat
emisi karbon dioksida tersebut, maka perlu bersegera memangkas emisinya hingga
setidaknya 50% pada tahun 2050 dan 30% pada tahun 2030 secara global.
Kesepakatan ini dibuat pemimpin-pemimpin dunia dan diformalkan dalam Protokol
Kyoto. Akhir tahun ini akan ada pertemuan mereka berikutnya, yang itu sangat penting
karena akan membahas apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan
pemangkasan emisi secara global setelah tahun 2012, kapan Protokol Kyoto berakhir.
Kalau kamu sudah baca komik kita, kamu akan tahu bahwa menurut Greenpeace,
banyak hal akan tergantung pada hasil pertemuan ini!
Memang emisi karbon dari pengoperasian PLTN jauh lebih kecil daripada emisi
dari PLTU batu baru atau minyak, tapi kalau kita memperhitungkan emisi yang
disebabkannya mulai dari pertambangan, pemrosesan, pengayaan uranium, transport,
hingga pembongkaran PLTN, maka emisi karbonnya akan terbukti jauh lebih tinggi dari
yang dikeluarkan tenaga angin atau panas bumi. Jadi jelaslah, dalam upaya
pengurangan emisi, kontribusi nuklir amatlah kecil.
Saat ini 436 reaktor nuklir memasok sekitar 16% listrik global, yang hanya
mewakili 6,5% konsumsi energi keseluruhan. Skenario global dari Badan Energi
Internasional (IEA), yang diterbitkan pada bulan Juni 2008, menunjukkan; Bahkan jika
kapasitas nuklir digandakan empat kali pada tahun 2050, kontribusinya hanya 6%
terhadap upaya menurunkan emisi karbon - dari sektor energi - sampai setengahnya
pada tahun 2050 tersebut.
Kok, bodoh banget kalau dengan kontribusi sekecil itu mereka mau ambil resiko
begitu besar! Ekspansi nuklir seperti yang diinginkan industrinya juga tugas yang
mustahil. Sejak tahap perencanaan, tahap pembangunan sampai pengoperasian rata-
rata butuh waktu sepuluh tahun. Itu berarti bahwa listrik yang dihasilkan baru dapat
dinikmati jauh setelah tahun 2020, yaitu pada saat di mana dunia seharusnya sudah
jauh mengurangi emisi gas rumah kaca. Di samping itu, PLTN tersebut akan terus
menimbulkan bahaya besar dari limbah yang dihasilkan, radiasi zat radioaktif, dan
kemungkinan kecelakaan serta bencananya.

13. Kalau bukan nuklir, apa yang bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan energi
bangsa ini?



Tahu nggak, energi terbarukan bisa memenuhi kebutuhan energi global enam
kali lebih banyak dibandingkan dengan teknologi yang sudah ada sekarang ditambah
dengan jaminan keberlanjutan, secara damai, bersih, dan ketersediaannya yang
melimpah. Energi terbarukan adalah sumber energi yang benar-benar bersih (dengan
emisi karbon yang sangat rendah) dan tidak mengandalkan bahan bakar fosil (batu
bara, minyak, atau gas bumi), atau fisil (uranium). Contoh energi terbarukan adalah
panas bumi (geothermal), biomasa, angin, surya, mikro-hidro, dan gelombang.
Potensi panas bumi di Indonesia sama dengan 27,000 megawatt atau 40% dari
potensi panas bumi di dunia. Panas bumi adalah sumber energi yang sudah terbukti
efektif dan bersih. Tenaga angin sedang mengalami lonjakan di negara seperti Spanyol,
Jerman, dan Cina, sedangkan tenaga surya semakin murah dan menjanjikan.
Sayangnya pemerintah kurang mengutamakan pemakaian energi terbarukan dan
memanfaatkan potensinya secara penuh.

14. Memang energi terbarukan bisa diandalkan?
Ada orang (khususnya mereka yang gencar mempromosikan nuklir) bilang
bahwa energi terbarukan tidak bisa diandalkan karena pasokan listriknya tidak stabil
(misalnya kalau angin lagi mereda, turbin-turbin tidak digerakkan). Tapi dengan jaringan
listrik yang cerdas dan terdesentralisasi kita justru bisa mengembangkan sistem listrik
yang lebih efektif, terjangkau, dan tidak boros seperti jaringan listrik skala besar yang
dipakai sekarang.
Instalasi pembangkit tenaga energi terbarukan bersifat lebih cepat, lebih murah,
dan lebih terpercaya dibandingkan dengan instalasi pembangkit tenaga nuklir. Waktu
konstruksi yang diperlukan untuk turbin angin misalnya, hanya sekitar 2 minggu,
ditambah dengan sekitar 1-2 tahun untuk perencanaannya. Pembangkit listrik tenaga
angin bisa mengikuti perkembangan kebutuhan dari negara seperti India dan China
dengan lebih mudah dibandingkan dengan program tenaga nuklir yang lambat dan tidak
pasti. Di Cina, misalnya, kapasitas tenaga angin sudah mengingkat dari 4,000 MW
menjadi 10,000MW, sedangkan kapasitas nuklir di Cina hanya sebesar 9,000MW.
Target tenaga angin pemerintah Cina juga jauh lebih besar daripada nuklir yaitu 100GW
tenaga angin ketimbang hanya 12,1 GW nuklir sampai tahun 2020.
Setiap uang yang diinvestasikan untuk efisiensi listrik akan menggantikan tujuh
kali lebih banyak karbon dioksida dibandingkan dengan setiap uang yang diinvestasikan
dalam tenaga nuklir. Kenyataannya, tenaga nuklir merongrong solusi sebenarnya untuk
mengatasi perubahan iklim dengan mengalihkan investasi yang sangat dibutuhkan bagi
sumber energi yang bersih dan terbarukan serta efisiensi energi.


Jadi pakai aja sumber energi terbarukan dengan sekaligus menolak PLTN.

Kenapa tidak?



Bahaya Nuklir di Balik Kekuatannya





ahukah kamu? Di jaman milenium ini, telah banyak berkembang teknologi yang sangat
memudahkan kehidupan manusia. Mulai dari alat rumah tangga, sampai perlengkapan
militer pun semuanya melibatkan teknologi. Lihat, sekarang banyak muncul peralatan
modern seperti HP, televisi, laptop, dan lainnya. Di dunia transportasi, banyak berkembang
berbagai kendaraan yang semakin canggih, bahkan saat ini telah dikembangkan pesawat
luar angkasa tercepat dan pesawat teleportasi yang dapat digunakan untuk menyeberang
ruang dan waktu.
Dari semua kemajuan teknologi itu pastilah membutuhkan energi. Dari kebanyakan sumber
energi, yang paling mudah digunakandan sangat efektif adalah listrik. Namun, energi listrik
hanyalah sebagai media untuk memanfaatkan sumber energi yang lebih besar, karena
energi listrik didapat dari, misalnya PLTA, PLTU, PLTG, dan lain-lain.
T
Seiring dengan kemajuan teknologi dan tuntutan akan sumber energi yang besar, maka
orang berlomba-lomba untuk mencari sumber energi efisien dengan kuantitas kecil dapat
menghasilkan energi yang besar. Apalagi, sekarang lingkungan dalam bahaya. Laut menjadi
kotor akibat limbah minyak bumi. Hutan menjadi gundul akibat penebangan liar. Asap
pembakaran batu bara mencemari udara. Orang mulai beralih ke nuklir, sumber energi
yang besar, yang dikira penggunaannya tidak berdampak buruk bagi bumi tersayang.


Latar belakang penggunaan nuklir
Orang-orang pada jaman dahulu ingin mencoba penggunaan nuklir bukan tanpa alasan.
Banyak alasan orang menggunakan nuklir, dan itu pun dibandingkan dengan sumber energi
lama, yaitu kayu bakar, batu bara, dan minyak bumi. Seperti berikut kekurangannya.
1. Sumber energi lama tak efisien
Orang pada jaman dahulu biasanya menggunakan kayu bakar sebagai sumber energi. Kayu
bakar yang digunakan didapat dari penebangan pohon di hutan. Dibutuhkan berton-ton
kayu bakar untuk menghasilkan energi besar. Hal ini tentu dapat membahayakan hutan.
Penebangan hutan yang berlebihan dapat mengancam kelestarian hutan dan kekayaan alam
di dalamnya. Jika hutan menjadi gundul maka dapat menyebabkan banjir dan tanah
longsor. Dan, yang lebih parah lagi adalah hasil pembakarannya, asap. Selain mengganggu
pernapasan, asap juga berkontribusi langsung pada efek rumah kaca.
2. Sumber energi lama diramalkan habis di masa yang akan datang
Sejak revolusi industri di Inggris sekitar abad ke-18, kayu bakar mulai tersingkirkan oleh
adanya batu bara dan minyak bumi. Batu bara adalah sisa dari penimbunan tumbuhan
berjuta-juta tahun yang lalu. Biasanya, digunakan sebagai bahan bakar mesin uap. Batu
bara dibakar bersama air untuk menghasilkan uap. Uap yang bertekanan tinggi digunakan
untuk menggerakkan piston mesin. Kalau minyak bumi itu merupakan sisa dari penimbunan
plankton berjuta-juta tahun yang lalu. Penggunaannya lebih efisien dari batu bara. Tetapi
energi yang dihasilkan hanya segitu saja. Polusinya juga tak sedikit. Biasanya digunakan
sebagai bahan bakar mesin kendaraan bermotor. Batu bara dan minyak bumi, keduanya
adalah sumber energi yang tak dapat diperbaharui, artinya dapat habis di masa yang akan
datang.
3. : Sumber energi lama menyebabkan efek rumah kaca
Entah itu kayu bakar, batu bara, dan minyak bumi semuanya menghasilkan polusi. Sumber
energi seperti itu digunakan dalam jumlah yang besar agar menghasilkan energi yang besar
pula, sehingga polusi yang dihasilkan pun besar. Nah, salah satu gas polusi yang paling
berbahaya adalah karbon dioksida, yang menyebabkan efek rumah kaca. Cahaya matahari
yang terpantulkan oleh permukaan bumi dipantulkan kembali oleh karbon dioksida sehingga
suhu di bumi meningkat. Hal ini dapat mengakibatkan es di kutub mencair, dan permukaan
air laut naik.
Dilihat dari kekurangannya, sumber energi lama memang mengancam kelestarian
lingkungan. Oleh karena itu, orang mulai melirik nuklir sebagai sumber energi, tanpa
memikirkan dampak yang ia hasilkan bagi lingkungan dan umat manusia.


Sekilas tentang nuklir
Nuklir, nuklir dan nuklir
Nuklir pertama kali digunakan pada tahun .... di .... Di sanalah berdiri PLTN pertama kali di
dunia, yaitu .... Nuklir digunakan karena beberapa alasan, salah satunya adalah karena
nuklir dalam jumlah yang sedikit dapat menghasilkan energi yang teramat sangat besar
sekali. Menurut fakta, bahwa energi 1 kg nuklir setara dengan energi 1 juta kg batu bara.
Secara umum, energi nuklir adalah energi yang didapat dari dua macam mekanisme
pengelolaan inti atom, yaitu pembelahan atau reaksi fisi dan penggabungan atau reaksi fusi.
Namun, yang dibahas kali ini adalah adalah reaksi fisi atau pembelahan inti.


Bagaimana sih reaksi fisi itu?
Reaksi fisi nuklir didapat dengan menumbuk partikel neutron sehingga membelah menjadi
dua inti yang lebih ringan dan partikel lain. Contoh reaksi fisi adalah uranium yang
ditumbuk oleh neutron secara pelan. Beginilah persamaan reaksinya.
10n +
235
92U
236
92U
141
56Ba +
92
36Kr + 3
1
0n
Reaksi fisi uranium seperti di atas menghasilkan neutron selain dua buah inti atom yang lebih ringan. Neutron ini dapat
menumbuk (diserap) kembali oleh inti uranium untuk membentuk reaksi berikutnya. Mekanisme ini terus terjadi dalam
waktu yang sangat cepat membentuk reaksi berantai tak terkendali . Akibatnya, terjadi pelepasan energi yang besar
dalam waktu singkat.



Dampak nuklir bagi makhluk hidup, lingkungan dan bumi


Jika kita mengingat peristiwa kecelakaan Chernobyl pada tahun 1986, kita sadar
bahwa begitu besarnya resiko dalam penggunaan nuklir. Salah sedikit saja bisa berakibat
fatal. Lihatlah, apabila suatu reactor nuklir meledak. Buum!!! Bahan radioaktifnya
menyebar ke mana-mana. Atmosfer penuh dengan gas-gas beracun. Ini tentu
membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Tumbuhan dan pohon-pohon bisa mati. Kalau
pun tidak mati, mereka akan tumbuh cacat karena terpapar radiasi. Tanah di yang tercemar
radiasi pun juga tak mampu ditumbuhi oleh tumbuhan. Mengerikan bukan? Apa lagi
tumbuhan adalah produsen utama di suatu lingkungan. Merekalah yang menyediakan
energy bagi kehidupan di sekitarnya. Bayangkan jika semua tumbuhan mati karena radiasi
nuklir, hiii mungkin kita semua akan mati juga.
Setiap hari kita dianjurkan untuk memakan daging dan sayur secara seimbang.
Bagaimana kalau daging yang kita makan berasal dari sapi yang memakan rumput yang
terkontaminasi radiasi. Kita juga akan ketularan terkena radiasi, dan dampaknya tidak
tanggung-tanggung! Radiasi khususnya radiasi nuklir dapat menyebabkan sel abnormal
bermunculan. Nah, sel seperti itulah yang dapat menyebabkan kanker. Tubuh kita juga
akan tumbuh secara abnormal, atau mungkin kita akan menjadi cacat.yang lebih
menakutkannya lagi, bila manusia terpapar radiasi tingkat tinggi, mungkin akan langsung
meninggal.
Di film-film fiksi buatan luar negeri juga ada yang menampilkan nuklir sebagai
pemeran utama. Biasanya, alur ceritanya begini. Limbah nuklir yang dibuang
sembarangan mencemari tanah. Di tanah itu tumbuhlah tumbuhan-tumbuhan yang menjadi
aneh karena terpapar radiasi. Tumbuhan aneh itulah yang berkembang menjadi monster,
sebagai konflik. Sama halanya pada film Godzilla. Limbah nuklir menyebabkan suatu
spesies kadal tumbuh menjadi sebesar dinosaurus. Mengerikan sekali!
Namun, tenang saja, itu hanyalah fiksi belaka. Sedikit kemungkinan untuk jadi
kenyataan. Yang perlu kita cemaskan adalah, bahaya nuklir bagi kehidupan manusia, dan
juga nasib bumi tercinta. Kalau kita kembali ke tahun 1945, betapa dahsyatnya kekuatan
nuklir. Kita tahu, pada tahun tersebut, kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang dibom atom
oleh Amerika Serikat. Nuklir adalah bagian dalam pembuatan bom atom. Dan, yang
mencengangkan, untuk meluluhlantakkan kedua kota tersebut, Amerika hanya
membutuhkan 5 kg plutonium, yang kekuatannya berjuta-juta bom TNT. Dalam sekejap,
lingkungan dan muka bumi di sekitarnya menjadi rusak, hancur lebur. Korban manusia dan
makhluk hidup lainnya tak dapat dibayangkan. Sungguh memilukan apabila peristiwa
tersebut terulang lagi.
Kita kembali ke masalah film. Kali ini mungkin bisa menjadi kenyataan. Dalam film
Terminator, kita dihadapkan dengan masalah bom nuklir. Dalam film tersebut, terdapat
peristiwa peluncuran seluruh hulu ledak yang ada di dunia secara bersama-sama. Bumi pun
rasanya seperti mengalami kiamat, hancur seketika. Atmosfer terselubungi gas-gas
beracun, dan muka bumi yang mulanya indah menjadi rusak, makhluk hidup termasuk
manusia mati bergelimpangan. Sama seperti peristiwa Hiroshima dan Nagasaki, sama-sama
memilukan. Nyatanya, dunia kita kini memiliki banyak hulu ledak. Amerika Serikat saja
mempunyai lebih dari 5000 hulu ledak.
Selain radiasinya, nuklir juga dicemaskan karena limbahnya. Di Amerika saja,
dibutuhkan ruang bawah tanah yang dalamnya sampai puluhan meter, hanya untuk
menyimpan sampah nuklir tersebut. Memang limbah nuklir tak bisa dibuang begitu saja.
Tidak seperti sampah plastic yang seenaknya kita lempar ke sungai. Kalau kita lakukan hal
serupa pada limbah nuklir, akibatnya fatal. Sungai yang semula jernih, menjadi keruh.
Mungkin ada beberapa sungai yang tetap bening, tetapi tingkat radiasinya tinggi. Hal ini
menyebabkan ikan-ikan di sungai mati. Kita pun kekurangan bahan pangan yang bergizi
tinggi tersebut. Yang lebih parahnya lagi, jika dibiarkan, maka limbah itu juga akan
menyebar ke laut, ekosistem terluas di bumi. Banyak ikan dan terumbu karang yang akan
tercemar radiasi, mati, dan mungkin akan punah.



Radiasi Nuklir
AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Minggu, 13/03/2011 10:03 WIB


Info Penyakit Info Obat
Amandel (Tonsilitis)
Deskripsi
Penyebab
Gejala
Pengobatan
Antraks
Astigmatisma
foto: Thinkstock
Berita Lainnya
Tanaman Kakao Berpotensi Jadi Obat Flu Burung
Agar Tak Terinfeksi Bakteri Tinja di Kolam Renang, Lakukan Langkah Ini
Inilah Alasan Mengapa Air Kelapa Murni Itu Menyehatkan
Tak Hanya untuk Bikin Cokelat, Kakao Juga Bisa Jadi Obat Tifus
5 Kesalahan Terbesar Orang Saat Makan dan Olahraga
Jakarta, Bencana di Jepang memicu kekhawatiran akan adanya kebocoran
reaktor nuklir seperti yang terjadi di Chernobyl tahun 1986. Dampak radiasi
bermacam-macam, ada yang bisa dirasakan seketika dan ada yang baru
muncul dalam jangka panjang.

Kebocoran reaktor nuklir terburuk dalam sejarah terjadi di Chernobyl, Ukraina
pada April 1986. Selain memicu evakuasi ribuan warga di sekitar lokasi
kejadian, dampak kesehatan masih dirasakan para korban hingga bertahun-
tahun kemudian misalnya kanker, gangguan kardiovaskular dan bahkan
kematian.

Secara alami, tubuh manusia memiliki mekanisme untuk melindungi diri dari
kerusakan sel akibat radiasi maupun pejanan zat kimia berbahaya lainnya.
Namun seperti dikutip dari Foxnews, Minggu (13/3/2011), radiasi pada
tingkatan tertentu tidak bisa ditoleransi oleh tubuh dengan mekanisme
tersebut.

Editor kesehatan dari Foxnews Health, Dr Manny Alvarez mengatakan ada 3
faktor yang mempengaruhi dampak radiasi nuklir. Ketiganya meliputi total
radiasi yang dipejankan, seberapa dekat dengan sumber radiasi dan yang
terakhir adalah seberapa lama korban terpejan oleh radiasi.

Ketiga faktor tersebut akan menentukan dampak apa yang akan dirasakan
para korban. Radiasi yang tinggi bisa langsung memicu dampak sesaat yang
langsung bisa diketahui, sementara radiasi yang tidak disadari bisa memicu
dampak jangka panjang yang biasanya malah lebih berbahaya.

Dampak sesaat atau jangka pendek akibat radiasi tinggi di sekitar reaktor
nuklir antara lain sebagai berikut.
1. Mual muntah
2. Diare
3. Sakit kepala
4. Demam.

Sementara itu, dampak yang baru muncul setelah terpapar radiasi nuklir
selama beberapa hari di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Pusing, mata berkunang-kunang
2. Disorientasi atau bingung menentukan arah
3. Lemah, letih dan tampak lesu
4. Kerontokan rambut dan kebotakan
5. Muntah darah atau berak darah
6. Tekanan darah rendah
7. Luka susah sembuh.

Dampak kronis alias jangka panjang dari radiasi nuklir umumnya justru dipicu
oleh tingkat radiasi yang rendah sehingga tidak disadari dan tidak diantisipasi
hingga bertahun-tahun. Beberapa dampak mematikan akibat paparan radiasi
nuklir jangka panjang antara lain sebagai berikut.
1. Kanker
2. Penuaan dini
3. Gangguan sistem saraf dan reproduksi
4. Mutasi genetik.



Mitos di seputar radiasi nuklir
March 16, 2013Media NuklirLeave a commentGo to comments
Tiap tahun, hampir satu juta orang meninggal karena menghirup partikel-partikel yang dihasilkan dari
pembakaran batubara. Selain itu, suhu iklim pada abad ini meningkat 2 derajat Celcius, disamping
masih ada lebih dari satu miliar orang yang belum menikmati listrik. Persoalan global yang mesti
dicari jalan keluarnya adalah meningkatnya kematian akibat polusi udara, perubahan iklim, dan
peningkatan jumlah penduduk negara-negara yang masih terjebak dalam kemiskinan energi.
Meningkatnya jumlah kaum kelas menengah di seluruh dunia berarti juga akan menambah kebutuhan
energinya. Anggap saja ekonomi dunia cukup makmur sehingga bisa memberikan setiap orang di
seluruh dunia ini setengah saja dari jumlah listrik yang dikonsumsi oleh orang Amerika, maka akan
memerlukan pembangkitan listrik sebesar 3 kali lipat dari seluruh yang sudah ada di dunia saat ini.
Kebanyakan listrik yang ada di dunia saat ini dihasilkan dengan pembangkit yang berbahan bakar
batubara. Bahkan dari jumlah total di seluruh dunia mengalami kenaikan sebesar 8 persen pada tahun
2011. Jerman adalah yang paling besar kenaikannya. Tenaga angin dan tenaga matahari masih belum
bisa sekontinyu jika menggunakan tenaga batubara dalam menyuplai listriknya. Selain itu juga belum
bisa semurah tenaga batubara.
Tenaga nuklir adalah jalan keluarnya saat ini karena aman dan harganya terjangkau, dengan dampak
lingkungan yang kecil. Namun penentangnya masih berlandaskan pada mitos, yaitu yang didefinisikan
oleh Merriam-Webster sebagai sebuah kepercayaan atau tindakan yang berasal dari ketidaktahuan,
ketakutan terhadap sesuatu yang tidak diketahui, keyakinan terhadap sihir atau kebetulan, maupun
pengartian yang salah (miskonsepsi) terhadap suatu hubungan sebab akibat, sedemikian hingga
menjadi sebuah gagasan yang dipertahankan dengan mengabaikan bukti yang menunjukkan
sebaliknya. Mari kita telaah buktinya.
Sebagian orang mengira bahwa kecelakaan-kecelakaan nuklir akan menyebarkan bahan radioaktif
yang mematikan. Memang dosis radiasi yang sangat kuat menewaskan 38 orang petugas yang
bekerja pada saat kondisi darurat pasca ledakan terjadi di reaktor Chernobyl. Selain itu jatuhan
material radioaktif (fallout) Iodium berumur paruh pendeknya menyebabkan kanker tiroid ditemukan
sebanyak 4,000 kasus dan menyebabkan kematian pada 15 orang yang menderitanya. Meski
demikian, tidak ditemukan bukti otentik yang bisa dipertanggungjawabkan perihal ribuan kematian
yang diprediksi akibat dari radiasi dosis rendah.
Kalangan penentang energi nuklir kerap kali menyebut bahwa kematian akibat kecelakaan Chernobyl
hingga mencapai satu juga orang tanpa bukti otentik yang bisa diobservasi ulang.
Dengan hanya memakai ekstrapolasi matematis sederhana untuk menghitung efek pada kecelakaan
radiasi dosis tinggi, para penentang energi nuklir mengklaim bahwa tidak ada jumlah radiasi yang
aman bahkan untuk radiasi yang rendah dari alam sekalipun, misalnya dari langit dan dari Potasium
alam, Uranium alam, dan Thorium alam yang terbentuk di bumi milyaran tahun yang lalu. Potasium
(K) banyak terdapat di dalam makanan dan bahkan tubuh kita. Bebatuan banyak mengandung
Thorium dan Uranium yang kemudian meluruh jadi Radon atau menjadi bahan bakar pembangkit
listrik.
Pemberitaan tentang kecelakaan Fukushima menimbulkan histeria yang tak berdasar. Sebuah komite
ilmiah yang dibentuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyelidiki efek kecelakaan
Fukushima terhadap kesehatan, melaporkan bahwa tidak ada dampak radiasi pada kesehatan yang
teramati diantara masyarakat umum dan pekerja rekonstruksi pasca tsunami dan dekontaminasi
pasca kecelakaan nuklir. Hal ini bertentangan dengan ekstrapolasi di atas yang memperkirakan efek
radiasi tingkat rendah pada kesehatan.
Akibat mitos di sekitar radiasi, banyak kerugian ditimbulkan. Jepang membelanjakan dengan sia-sia
milyaran dolar untuk mencegah penempatan kembali daerah-daerah yang telah aman secara
radiologi. Ratusan orang tewas akibat stres saat evakuasi. Impor gas alam cair untuk menggantikan
tenaga nuklir yang tidak beroperasi mengakibatkan neraca perdagangan Jepang menjadi negatif.
Masyarakat menjadi takut akibat radiasi tingkat rendah dari bahan radioaktif yang tersebar karena
kecelakaan nuklir, limbah nuklir yang jauh berada di bawah tanah, maupun tindakan medis. Badan
Perlindungan Lingkungan Amerika (EPA) mensyaratkan para insinyur di fasilitas penyimpanan lestari
limbah nuklir, Yucca Mountain, untuk membatasi terlepasnya radiasi ke lingkungan jika terjadi
kecelakaan adalah sebesar 1/20 dari besarnya radiasi, selama kurun waktu 10,000 tahun. Sebagai
gambaran pembanding, operator sinar X (X-ray) untuk analisis struktur gigi, kerap menutupkan
selimut yang terbuat dari Timbal (Pb) pada pasiennya untuk melindungi dari paparan sinar X di bagian
selain yang diperlukan. Meski begitu, dari dosis sinar X untuk diagnosis gigi tersebut, masih
diperlukan 10,000 kali lagi dosisnya untuk terlihat efeknya pada kesehatan.
Menerima paparan radiasi alami di alam masih tetap aman bagi tubuh meski dalam waktu yang lama.
Tiap sel tubuh akan dengan cepat memperbaiki rantai DNA yang terputus karena radiasi tersebut,
satu untaian tiap detik untuk tiap sel. Evolusi kehidupan di dunia pada awal-awal terbentuknya terjadi
saat radiasi alami di lingkungan tiga kali lebih besar daripada saat ini. Sekarang, orang yang hidup di
tempat-tempat dengan tingkat radiasi alaminya mencapai 5 kali lipat nilai normalnya ternyata tidak
menunjukkan tanda-tanda kanker dalam tubuhnya.
Laju dosis radiasi punya arti yang sama penting dengan dosis radiasinya. Laju dosis radiasi berarti
banyaknya dosis radiasi yang diterima dalam satuan waktu tertentu. Laju dosis yang tinggi akan
membingungkan sistem kekebalan sel-sel tubuh. Misalnya dosis yang mematikan para pekerja
tanggap darurat di Chernobyl sebenarnya tidak akan berdampak pada tubuh jika dosis radiasi sebesar
itu tidak diterima tubuh seketika, tetapi tersebar sedikit demi sedikit dalam jangka waktu yang lama.
Logika yang sama terjadi pada terapi kanker menggunakan radiasi. Sel-sel kanker dirusak dengan
radiasi dalam dosis tertentu tetapi dalam waktu yang berselang, tidak secara kontinyu. Hal ini supaya
jaringan-jaringan yang tidak terlalu kena radiasi alias jaringan non-kanker tetapi berdekatan dengan
jaringan kanker, punya cukup waktu untuk memperbaiki dirinya setelah ikut sedikit rusak karena
ikut teradiasi tadi.
Peneliti radiasi nuklir dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada tahun 2012 lalu
menyampaikan fakta terbaru bahwa tidak ditemukan kerusakan pada DNA yang telah dipaparkan
pada radiasi sebesar 30 kali laju radiasi di alam. Para peneliti di Laboratorium Lawrence Berkeley juga
mengamati bagaimana radiasi dosis rendah malah justru memicu perbaikan-perbaikan di dalam sel-
sel manusia. Paparan radiasi dosis rendah dalam jangka waktu yang lama ternyata tidak berbahaya
pada sel-sel manusia.
Para pekerja di industri nuklir dan galangan kapal yang terpapar radiasi dosis rendah ternyata
ditemukan lebih sedikit terkena kanker. Sebuah bangunan yang kebanyakan terbuat dari konstruksi
besi baja di Taiwan, secara tidak sengaja terkontaminasi bahan radioaktif dan membuat sekitar 8,000
penduduk Taiwan terpapar radiasi 7 kali lebih tinggi dari radiasi alam selama lebih dari 30 tahun.
Ternyata setelah diteliti dari para penduduk tersebut ditemukan laju terjadinya kanker berkurang
drastis. Tahun 2012 lalu, jurnal ilmiah The Dose Response Journal dan The American Nuclear
Society mempublikasikan sebuah rangkuman hasil-hasil riset selama ini (compendia articles) yang
menunjukkan bukti-bukti betapa radiasi dosis rendah itu tidak berbahaya, bahkan malah
menyehatkan.
Aturan dalam menghadapi radiasi yang berbunyi serendah mungkin yang dapat dicapai (as low as
reasonably achievable) saat ini membuat energi nuklir jadi tidak cukup terjangkau secara finansial.
Mungkin perlu merevisi aturannya menjadi batasan yang setinggi mungkin yang masih aman (as high
as reasonably safe). Batasannya pun perlu ditentukan berdasarkan bukti-bukti ilmiah, sebagaimana
yang telah dipraktekkan selama ini untuk risiko-risiko lingkungan lainnya.
Tenaga nuklir bagaimana pun merupakan salah satu jalan keluar terbaik dari krisis energi, iklim, dan
kemiskinan di dunia saat ini. Mestikah kita abaikan masa depan planet ini hanya karena berpegang
teguh pada sebuah mitos?
Diterjemahkan dari tulisan Robert Hargraves PhD (@HargravesRobert), seorang ahli fisika dan
matematikadi Dartmouth College, Amerika Serikat. Bukunya yang terkenal berjudul Thorium: energy
cheaper than coal
Versi asli tulisan R. Hargraves dapat dilihat di http://atomicinsights.com/2013/03/radiation-
superstition.html
Diterjemahkan oleh M. K. Biddinika (@katakatakunta).


Pada prinsipnya PLTN tidak berbeda dengan pembangkit listrik lainnya. Contohnya adalah pembangkit listrik tenaga
uap (PLTU) dengan bahan bakar minyak atau batubara. Pada PLTU untuk menghasilkan listrik adalah dengan cara
membakar minyak atau batubara. Selanjutnya panas dari pembakaran tersebut digunakan untuk mendidihkan air dan
menghasilkan uap. Hingga pada tahap ini prosesnya mirip dengan ibu-ibu pada waktu memasak air di dapur untuk
membuat minuman kopi atau teh. Sedangkan pada pembangkit listrik, uap yang dihasilkan digunakan untuk memutar
kincir atau turbin. Perputaran turbin ini kemudian digunakan untuk memutar dinamo atau generator hingga
menghasilkan listrik. Gambaran secara mudah dapat dilihat seperti yang terjadi pada sepeda. Untuk menyalakan
lampu maka sepeda harus dikayuh dan ujung dinamo harus ditempelkan pada roda maka lampu akan menyala.
Pembangkit listrik dengan tenaga air (PLTA) prosesnya sedikit berbeda. Untuk mendapatkan listrik maka tidak perlu
membakar sesuatu tetapi cukup mengalirkan air pada kincir air dan putaran kincir dapat digunakan untuk
menggerakkan dinamo dan menghasilkan listrik.

Anda mungkin juga menyukai