Anda di halaman 1dari 15

PLTN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :


1. ADAM KHADAFI SUKARNO ( 5115141066 )
2. M. SUNAN ISHFAHANI ( 5115141091 )
Peta Konsep

PLTN

PLTN Reaksi Fusi

Prinsip Kerja PLTN


PLTN
 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun
pembangkit listrik termal di mana panas yang dihasilkan
diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit
listrik.
 PLTN adalah suatu sistem yang mengkorvesikan panas hasil
reaksi fisi di dalam reaktor nuklir menjadi energi listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Pengenalan tentang nuklir
 Nuklirmerupakan kata sifat yang khusus
berhubungan dengan nucleus atau inti atom.
Atom berasal dari bahasa Yunani yaitu
atomos yang berarti “tidak dapat dibelah
lagi”.
 Nuklir berarti sejenis hasil energi dari atom.
 Nuklir
adalah energi yang dihasilkan dengan
mengendalikan reaksi nuklir.
 Reaksi nuklir adalah reaksi yang melibatkan
inti atom.
Energi Nuklir

 Energi nuklir adalah energi yang dibebaskan


dalam proses reaksi nuklir, seperti dalam reaksi
fisi, dinamakan energi nuklir.

 Sekitar 80% dari energi nuklir ini dibawa oleh


produk fisi dalam bentuk energi kinetik yang
kemudian terdisipasi menjadi panas di dalam
medium bahan bakar ketika produk fisi tersebut
bergerak dan kehilangan energi dalam medium.
Komponen Yang Digunakan pada PLTN
Komponen Utama Reaktor Nuklir Komponen yang ada pada reaktor nuklir antara lain :
 Inti reaktor: Dibuat dari batang-batang bahan bakar yang berisi uranium alam, uranium
yang dipercaya, plutoium, atau U-233.
 Moderator: Berfungsi untuk memperlambat kecepatan nutron sehingga berkecepatan
termal. Biasanya dibuat dari granit yang membungkus bahan bakar.
 Perisai Termal: Berfungsi menyerap radiasi (parikel , nutron yang terlepas, dan sinar
gamma) yang terjadi karena proses fisi. Karena itu perisai menyelubungi inti reaktor,
biasanya dibuat dari besi, menyerap energi dan menjadi panas.
 Reflektor: Berfungsi untuk memantulkan kembali nutron yang meninggalkan inti bahan
bakar.
 Tangki Reaktor: Berfungsi untuk membungkus seluruh inti reaktor, reflektor dan perisai
termal. Dengan demikian tangki reaktor membentuk pula saluran untuk mengatur aliran
pendingin melalui dan mengelilingi inti reaktor.
 Fluida Pendingin: Membawa panas yang dihasilkan dari proses fisi untuk berbagai
keperluan, antara lain sebagai pemanas air ketel pada pusat tenaga uap. Menjaga agar
bahan bakar reaktor dan perlengkapannya ada pada temperature yang diperbolehkan
 Perisai Biologi: Membungkus reaktor untuk menahan dan melemahkan semua radiasi
yang mematikan sebagai akibat dari proses fisi.
 Batang-batang Kendali: Berfungsi mengendalikan proses fisi (pembangkitan panas) di
dalam reaktor, yaitu dengan menyerap neutron berlebihan yang terjadi dari proses fisi.
 Komponen pembangkitan pada PLTN, yaitu:
 Steam Generator: Steam generator (pembangkit uap) merupakan suatu alat
untuk mengubah air menjadi uap.
 Turbin Uap: Turbin uap mengubah energi kinetik uap menjadi putaran poros
turbin. Pada pembangkit listrik dengan kapasitas besar seperti PLTN biasanya
terdapat 2 atau 3 buah turbin yaitu turbin tekanan tinggi, menengah
(intermediate) dan rendah.
 Generator Listrik: Putaran poros turbin dikonversi menjadi listrik oleh
generator. Peletakan dikopel langsung poros ke poros dengan turbin uap.
 Kondenser: Kondenser menerima input uap dari stage terakhir turbin tekanan
dan mengubahnya kembali menjadi air (dikondensasi).
 Ruang Kontrol: Ruang control adalah tempat mengendalikan reaktor. Di
ruangan ini terdapat display kondisi operasi semua peralatan utama dan
pendukung sehingga kondisi operai PLTN termonitor secara terus menerus dan
dapat segara diambil tindakan yang tepat pada saat diperlukan. Selama PLTN
beroperasi, sejumlah operator terlatih harus bertugas dan berjaga di ruang
control. Pada saat PLTN dioperasikan secara bergiliran dalam grup.
 Bangunan Pelindung Reaktor: Bangunan ini terbuat dari beton untuk
melindungi lingkungan dari kemungkinan keluarnya radiasi dan material
radioaktif ke lingkungan dan sebaliknya juga berfungsi sebagai pelindung
reaktor dari kemungkinan kerusakan akibat faktor-faktor luar.
Reaksi-reaksi yang dihasilkan nuklir:
1. Reaksi Fusi Nuklir: adalah reaksi peleburan atau penggabungan dua atau lebih
inti atom menjadi inti atom baru yang lebih berat dan menghasilkan energi,
juga dikenal sebagai reaksi yang bersih.
 Reaksi ini diikuti oleh pelepasan atau penyerapan energi serta partikel-partikel
elementer fusi atom Deuterium (2H) dengan Tritium (3H) atau (D-T fusion) akan
menghasilkan sebuah atom Helium (He) dan Neutron (n) disertai oleh pelepasan
energi.

 Contoh reaksi fusi nuklir adalah reaksi yang terjadi di hampir semua inti bintang di
alam semesta. Senjata bom hidrogen juga memanfaatkan prinsip reaksi fusi tak
terkendali.
2. Reaksi fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom
lainnya, dan menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih kecil,
serta radiasi elektromagnetik.
 Proses reaksi biasanya berawal dari penetrasi elementer neutron ke dalam inti atom
yang kemudian menjadi tidak stabil dan akhirnya pecah menjadi dua inti atom lain
yang disebut produk fisi. Selain produk fisi, biasanya dilepaskan pula beberapa buah
neutron (n), energi dalam bentuk panas dan radiasi gamma.
3. Reaksi Fisi Berantai: Ketika inti atom suatu bahan bakar nuklir seperti uranium
mengalami reaksi fisi, maka akan dilepaskan pula sebanyak 2 atau 3 buah
neutron baru (neutron bebas) hasil dari reaksi fisi tersebut.

Neutron-neutron bebas tersebut bisa menjadi pemicu untuk terjadinya reaksi fisi
berikutnya dari inti atom uranium lain yang berada di sekitarnya. Jika reaksi-reaksi
fisi ini terus berlanjut, maka terjadilah apa yang dinamakan dengan reaksi fisi
berantai.
Prinsip Kerja PLTN
 Prinsip kerja PLTN, pada dasarnya sama dengan
pembangkit listrik konvensional, yaitu; air diuapkan di
dalam suatu ketel melalui pembakaran. Uap yang
dihasilkan dialirkan ke turbin yang akan bergerak apabila
ada tekanan uap. Perputaran turbin digunakan untuk
menggerakkan generator, sehingga menghasilkan tenaga
listrik.
 Bedanya pembangkit listrik konvensional menggunakan
bahan bakar fosil sedangkan PLTN dari hasil reaksi
pembelahan inti bahan fisil (uranium) dalam reaktor
nuklir.
 Elemen bahan bakar menyediakan sumber inti atom yang
akan mengalami fusi nuklir.
 Proses
 Sebuah neutron akan ditembakkan ke uranium. Penembakkan neutron ini
menjadikan atom uranium tidak stabil dan mulai membelah menjadi atom-
atom radioaktif lain plus sebuah neutron baru. Neutron baru yang dihasilkan
akan menubruk atom uranium lainnya terus-menerus, menjadikan reaksi
berantai (chain reaction) berlangsung. Reaksi pembelahan (reaksi fisi) inti
uranium inilah menghasilkan energi panas yang sangat besar dan sulit
dikontrol.
 Neutron-neutron yang dihasilkan dalam fisi uranium berada dalam kelajuan
yang cukup tinggi. Karena itu dibutuhkan material pelambat neutron berupa
air yang dijalankan oleh moderator untuk menyetabilkan kecepatan reaksi
fisi tersebut.
 Hasil dari reaksi fisi di dalam reaktor dididihkan bersamaan dengan air yang
nantinya akan menghasilkan uap air, energi kinetik uap air yang didapat
digunakan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan listrik untuk
diteruskan ke jaringan transmisi.
Kesimpulan
 Dapat disimpulkan bahwa PLTN merupakan
suatu pembangkit listik yang dapat menghasilkan
daya listik yang cukup besar dan tidak
menghasikan limbah karena siklusnya tertutup.
Tetapi dampak negatif yang dihasilkan juga cukup
besar, karena adanya radiasi yang bisa ditimbulkan
oleh zat radioaktif nuklir sangat membahayakan
ekosistem yang ada disekitarnya (termasuk
manusia). Prinsip kerja PLTN berdasarkan sumber
panas yang dihasilkan oleh suplai panas dari reaksi
nuklir. Pemanfaatan energi panas tersebut tidak
dapat dihasilkan apabila kurangnya bahan bakar.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai