Oleh :
AHMAD YUNUS
2007113990
B. Potensi Nuklir
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) telah dimulai lebih dari 50
tahun yang lalu dan sekarang menghasilkan listrik secara global sebanyak
yang diproduksi oleh berbagai sumber energi lainnya. Sekitar dua-pertiga dari
penduduk dunia hidup di negara-negara di mana pembangkit listrik tenaga
nuklir merupakan bagian integral dari produksi listrik yang juga merupakan
infrastruktur industri. Setengah penduduk dunia tinggal di negara di mana
reaktor nuklir baru masih dalam perencanaan atau sedang dibangun. Reaktor
nuklir berkapasitas 1.000 MW hanya membutuhkan sekitar 30 ton bahan bakar
uranium setahun, sehingga mudah dalam urusan transportasi bahan bakar.
Dapat dibandingkan bahwa sebuah PLTU batubara dengan kapasitas yang
sama membutuhkan 10 ribu ton batubara sehari atau sekitar 3,5 juta ton
setahun. Saat ini hampir 440 reaktor nuklir menghasilkan listrik di seluruh
dunia. Lebih dari 15 negara bergantung pada tenaga nuklir untuk 25% atau
lebih dari listrik mereka. Di Eropa dan Jepang, pangsa listrik nuklir adalah
lebih dari 30%. Di AS, tenaga nuklir menyumbang sekitar 20% energi listrik.
Pembangkit tenaga nuklir kompetitif dari segi biaya dengan pembangkit listrik
jenis lain, kecuali jika terdapat akses langsung untuk bahan bakar fosil dengan
harga murah. Biaya bahan bakar untuk pembangkit nuklir hanya sebagian
kecil dari biaya pembangkitan total. Sedangkan biaya modal lebih besar
daripada untuk pembangkit listrik tenaga batubara, dan jauh lebih besar
daripada mereka untuk pembangkit turbin gas. Dalam menilai ekonomi tenaga
nuklir, pembongkaran (decommissioning) dan biaya pembuangan limbah
secara penuh diperhitungkan.
PLTN tergolong pembangkit listrik yang mempu menghasilkan listrik dalam
skala besar hingga mencapai 1.000 – 1.500 MW per unit. Karenanya PLTN
sangat sesuai untuk negara-negara industri maupun yang berpenduduk besar.
Biaya pembangkitan PLTN kompetitif dengan biaya pembangkitan jenis lain
yang murah, seperti batubara, gas bumi dan PLTA. Biaya pembangkitan PLTN
di Finlandia dilaporkan sebesar 3.36 ¢/kWh. Sedangkan biaya pembangkitan
rata-rata di berbagai negara di seluruh dunia berkisar pada 3.4 – 7.1
¢/kWh[12]. Namun angka dapat bervariasi lebih luas berdasarkan overnight
capital cost, lama pembangunan, dan umur operasi pembangkit.
H. Kesimpulan
Prinsip kerja PLTN berdasarkan sumber panas yang dihasilkan oleh suplai
panas dari reaksi nuklir. Pemanfaatan energy panas tersebut tidak dapat
dihasilkan apabila kurangnya bahan bakar. Adapun jenis PLTN yang ada di
Bumi, merupakan pengembangan dari kemajuan teknologi yang ada. Oleh
karena itu, banyak terjadi perkembangan pembangkit energy listrik yang baru.