Gambar 4.1.2. Komponen dasar sebuah reaktor atom terdiri dari elemen-elemen bahan
bakar, batang-batang kendali, moderator (air) dan perisai beton
Gambar 4.1.3. Skema dari sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir yang
menggunakan reaktor air bertekanan
Dalam reaktor air bertekanan, kalor yang dihasilkan
dalam batang-batang bahan bakar diangkut keluar dari teras
reaktor oleh air yang terdapat di sekitarnya (sistem pendingin
primer). Air ini secara terus-menerus dipompakan oleh
pompa primer ke dalam reaktor melalui saluran pendingin
reaktor (sistem pendingin primer). Agar dapat mengangkut
kalor sebesar mungkin, maka suhu air dikondisikan mencapai
300oC. Untuk menjaga air tidak mendidih pada suhu 100oC
pada tekanan 1 atmosfer, maka pada air diberi tekanan 160
atm. Air panas diangkut melalui suatu alat penukar panas
(heat exchanger), di mana kalor dari air panas dipindahkan ke
air yang mengalir di sekitar alat penukar panas (sistem
pendingin skunder). Kalor yang dipindahkan ke sistem
pendingin sekunder memproduksi uap air yang mampu
memutar turbin. Turbin dikopel dengan suatu generator
listrik. Selanjutnya daya listrik yang dihasilkan disalurkan
menuju konsumen melalui kawat transmisi tegangan tinggi.
Uap air yang keluar dari turbin, didinginkan kembali menjadi
air oleh pengembun (condensor) dan kemudian dikembalikan
lagi ke alat penukar panas oleh pompa sekunder
Gambar 4.1.4. Reaktor uji fusi Tokamak di Universitas Princeton yang menggunakan
metode kurungan magnetik (magnetic confinement) untuk menahan plasma
panas selama fusi nuklir.