OLEH ;
Safri Dwi Kurniawati
2 D3K PLN A/ 1303187019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masyarakat pertama kali mengenal tenaga nuklir dalam bentuk bom atom yang
dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki dalam Perang Dunia II tahun 1945.
Sedemikian dahsyatnya akibat yang ditimbulkan oleh bom tersebut sehingga
pengaruhnya masih di rasakan sampai sekarang. Di samping sebagai senjata
pamungkas yang dahsyat, sejak lama orang telah memikirkan bagaimana cara
memanfaatkan tenaga nuklir untuk kesejahteraan umat manusia. Sampai saat ini
tenaga nuklir, khususnya zat radioaktif telah dipergunakan secara luas dalam berbagai
bidang antara lain bidang industri, kesehatan, pertanian, peternakan, sterilisasi produk
farmasi dan alat kedokteran, pengawetan bahan makanan, bidang hidrologi, yang
merupakan aplikasi teknik nuklir untuk non energi. Salah satu pemanfaatan teknik
nuklir dalam bidang energi saat ini sudah berkembang dan dimanfaatkansecara besar-
besaran dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga nuklir (PLTN), dimana tenaga
nuklir digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik yang relatif murah, aman dan
tidak mencemari lingkungan.
Pemanfaatan tenaga nuklir dalam bentuk PLTN mulai dikembangkan secara
komersial sejak tahun 1954. Pada waktu itu di Rusia (USSR), dibangun dan
dioperasikan satu unit PLTN air ringan bertekanan tinggi (VVER = PWR) yang
setahun kemudian mencapai daya 5Mwe. Pada tahun 1956 di Inggris dikembangkan
PLTN jenis Gas Cooled Reactor (GCR +Reaktor berpendingin gas) dengan daya 100
Mwe. Pada tahun 1997 di seluruh dunia baik dinegara maju maupun negara sedang
berkembang telah dioperasikan sebanyak 443 unit PLTNyang tersebar di 31 negara
dengan kontribusi sekitar 18 % dari pasokan tenaga listrik dunia dengan total
pembangkitan dayanya mencapai 351.000 Mwe dan 36 unit PLTN sedang dalam tahap
kontruksi di 18 negara.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi PLTN
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit
listrik thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih
reaktor nuklir pembangkit listrik. PLTN termasuk dalam pembangkit daya base
load, yang dapat bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan
(meskipu
n boiling water reaktor dapat turun hingga setengah dayanya ketika malam
hari). Daya yang dibangkitkan per unit pembangkit berkisar dari 40 MWe
hingga 1000 MWe. Unit baru yang sedang dibangun pada tahun 2005
mempunyai daya 600-1200 MWe.
Teknologi PLTN dirancang agar energi nuklir yang terlepas dari proses
fisi dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dalam kehidupan sehari-hari.
PLTN merupakan sebuah sistem yang dalam operasinya menggunakan reaktor
daya yang berperan sebagai tungku penghasil panas.
Komponen utama dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yaitu :
1. Reaktor
2. Sistem Kendali
3. Instrumentasi
4. Bejana tekan berpendingin utama
5. Pengungkung
Energi kinetik produk-produk fisi diubah menjadi energi panas ketika inti
bertabrakan dengan atom di dekatnya
Sebagian dari sinar gamma yang dihasilkan selama fisi deserap oleh reaktor,
energy mereka diubah menjadi pana
Panas yang dihasilkan oleh peluruh radioaktif produk fisi dan bahan-bahan
yang telah diaktifkan oleh penyerapan neutron. Sumber panas pembusukan ini
akan tetap selama beberapa waktu bahkan setelah reaktor mati. Kekuatan
panas yang dihasilkan oleh reaksi nuklir adalah 1.000.000 kali dari massa
yang sama batubara.
Adapun skema dasar dari sebuah reactor nuklir adalah seperti gambar berikut.
2.2 Komponen Dasar Reaktor Nuklir
Elemen bahan bakar ini berbentuk batang-batang tipis dengan diameter kira-kira 1
cm. Dalam suatu reaktor daya besar, ada ribuan elemen bahan bakar yang
diletakkan saling berdekatan. Seluruh elemen bahan bakar dan daerah sekitarnya
dinamakan teras reaktor. Umumnya, bahan bakar reaktor adalah uranium-235.
Netron yang mudah membelah inti adalah netron lambat yang memiliki energi
sekitar 0,04 eV (atau lebih kecil), sedangkan netron-netron yang dilepaskan
selama proses pembelahan inti (fisi) memiliki energi sekitar 2 MeV. Oleh karena
itu, sebuah reaktor atom harus memiliki materaial yang dapat mengurangi
kelajuan netron-netron yang energinya sangat besar sehingga netron-netron ini
dapat dengan mudah membelah inti. Material yang memperlambat kelajuan
netron dinamakan moderator. Moderator yang umum digunakan adalah air.
Ketika netron berenergi tinggi keluar dari sebuah elemen bahan bakar, netron
tersebut memasuki air di sekitarnya dan bertumbukan dengan molekul-molekul
air. Netron cepat akan kehilangan sebagian energinya selama menumbuk molekul
air (moderator) terutama dengan atom-atom hidrogen. Sebagai hasilnya netron
tersebut diperlambat.
2.2.3. Batang Kendali Jika keluaran daya dari sebuah reactor dikehendaki konstan,
maka jumlah netron yang dihasilkan harus dikendalikan. Sebagaimana diketahui,
setiap terjadi proses fisi ada sekitar 2 sampai 3 netron baru terbentuk yang
selanjutnya menyebakan proses berantai. Batang kendalli terbuat dari bahan-
bahan penyerap netron, seperti boron dan kadmium. Jika reaktor menjadi
superkritis, batang kendali secara otomatis bergerak masuk lebih dalam ke dalam
teras reaktor untuk menyerap kelebihan netron yang menyebabkan kondisi itu
kembali ke kondisi kritis. Sebaliknya, jika reaktor menjadi subkritis batang
kendali sebagian ditarik menjauhi teras reactor sehingga lebih sedikit netron yang
diserap. Dengan demikian, lebih banyak netron tersedia untuk reaksi fisi dan
reaktor kembali ke kondisi kritis. Untuk menghentikan operasi reaktor (missal
untuk perawatan) batang kendali turun penuh sehingga seluruh netron diserap dan
reaksi fisi berhenti.
2.2.4. Pendingin
Energi yang dihasilkan oleh reaksi fisi meningkatkan suhu reaktor. Suhu ini
dipindahkan dari reaktor dengan menggunakan bahan pendingin misalnya air atau
karbon dioksida. Bahan pendingin (air) disirkulasikan melalui system pompa,
sehingga air yang keluar dari bagian atas teras reactor digantikan air dingin yang
masuk melalui bagian bawah teras reactor.
2.2.5. Perisai/Wadah
Terbuat dari bahan yang mampu menahan radiasi agar pekerja reactor dapat
bekerja dengan aman dari radiasi.
Komponen dasar dari reaktor nuklir antara lain:
1. Bahan bakar nuklir, berbentuk batang logam berisi bahan radioaktif yang
berbentuk pelat. Sebagai contoh bahan bakar nuklir adalah:
a. Uranium-235 (U-235)
b. Pu-239
c. U-233
2. Moderator, berfungsi menyerap energi neutron.
3. Reflector, berfungsi memantulkan kembali neutron.
4. Pendingin berupa bahan gas atau logam cair untuk mengurangi energi
panas dalam reaktor.
5. Batang kendali, berfungsi menyerap neutron untuk mengatur reaksi fisi.
6. Perisai, merupakan pelindung dari proses reaksi fisi yang berbahaya.
1. Komponen-komponen reactor
5. Operator
Kegagalan yang aman (fail safe): dimaksudkan bahwa bila terjadi kegagalan
pada suatu komponen/sistem, maka secara otomatis akan merangsang untuk
bergerak pada kondisi yang aman. Contohnya daya listrik dibutuhkan untuk
mematikan reaktor, tetapi bila suatu saat kehilangan daya listrik, reakto akan
tetap mati dengan jatuhnya elemen kendali secara gravitasi.Konsep
Hambatan Ganda
Konsep hambatan ganda mengusahakan tetap terkungkungnya zat-zat
radioaktif dalam sistem reaktor daya (PLTN) dan tidak menyebar ke
lingkungan yang mengakibatkan bahaya radiasi bagi penduduk yang tinggal
di daerah sekitarnya. Hambatan ganda tersebut terdiri dari:
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dijabarkan sebelumnya, maka dapat di
ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pusat Listrik Tenaga Nuklir adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana
panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit
listrik.
2. Komponen utama PLTN terdiri dari Reaktor, Sistem Kendali, Instrumentasi,
Bejana tekan berpendingin utama, Pengungkung, Sistem keselamatan, Turbin
Uap, Generator Listrik dan Pompa
3. Prinsip kerja PLTN adalah uap dihasilkan dari reaksi pembelahan inti bahan
fisil (uranium) dalam reaktor nuklir. Uap yang dihasilkan dialirkan ke turbin
yang akan bergerak apabila ada tekanan uap. Perputaran turbin digunakan
untuk menggerakkan generator, sehingga menghasilkan tenaga listrik.
4. PLTN mempunyai kelebihan antara lain tidak menghasilkan emisi gas rumah
kaca, tidak mencemari udara, sedikit menghasilkan limbah padat, biaya bahan
bakar rendah, ketersedian bahan bakar yang melimpah.
5. PLTN mempunyai kekurangan antara lain risiko kecelakaan nuklir dan limbah
radioaktif nuklir tingkat tinggi yang dihasilkan dapat bertahan hingga ribuan
tahun.
3.2 Daftar Pustaka
1. http://www.google.com
2. https://www.academia.edu/8538564/PLTN_Pembangkit_Listrik_Tenaga_Listrik_
3. http://muhammadcandras.blogspot.co.id/2012/11/makalah-pembangkit-listrik-
tenaga.html