Anda di halaman 1dari 5

REAKSI INTI DAN TEKNOLOGI NUKLIR

a. Reaksi Inti

Zat radioaktif alam mempunyai inti yang berubah dengan sendirinya setelah memancarkan
sinar radioaktif., tetapi inti atom yang tidak bersifat radioaktif dapat diubah sehingga menjadi
zat radioaktif (radioaktif buatan), yaitu dengan jalan menembaki inti itu dengan
partikel-partikel (ingat peristiwa transmutasi)yang mempunyai kecepatan tinggi.
Penembakan inti dengan kecepatan tinggi ini disebut reaksi inti.

4 14 17 1
Contoh : 2 He + 7 N → 8 O + 1 H

Alfa + Nitrogen Oksigen + Proton

Secara umum reaksi inti dinotasikan dengan:

a+X → Y+b+Q

dengan Q adalah energi radiasi.

b. Perhitungan Energi pada Reaksi Inti

Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi sebelum reaksi sama dengan energi
sesudah reaksi. Sebelum reaksi (ruas kiri), energi dihasilkan oleh inti sasaran X dan partikel a.
Jika X dan a kita sebut reaktan (pereaksi), maka energi sebelum reaksi sama dengan energi
reaktan. Sesudah reaksi (ruas kanan), energi dimiliki oleh inti baru Y, partikel b, dan energi
reaksi Q. Jika Y dan b kita sebut produk (hasil reaksi) maka energi sesudah reaksi sama
dengan energi produk ditambah energi Q. Sesuai hukum kekekalan enegi,

energi sebelum reaksi = energi sesudah reaksi

energi reaktan = energi produk + energi reaksi

energi rekasi = energi reaktan – energi produk

Q = [(ma + mX) – (mY + mb)] x 931 MeV/u

dengan ma, mX, mY, dan mb adalah massa-massa yang harus dinyatakan dalam u.

Catatan:

Jika Q > 0 maka terdapat energi yang dibebaskan (reaksi eksotermik).

Jika Q < 0 maka terdapat energi yang diserap (reaksi endodermik).


c. Reaksi Fisi

Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan inti berat menjadi dua buah inti lain yang lebih

ringan dan disertai dengan pelepasan energi yang besar. Reaksi fisi terjadi apabila suatu inti

berat ditembak dengan neutron, deuteron, partikel α, partikel β, atau sinar γ. Sebagai contoh

inti uranium 235U ditembak dengan neutron lambat akan menghasilkan kemungkinan reaksi
92

sebagai berikut:

1n + 235U → 236U → 133Sb + 99Nb + 4 1n + E


0 92 92 51 41 0

Proses pembelahan inti 92235U setelah menyerap neutron lambat dapat divisualisasikan
dengan membayangkan inti stabil U-235 menyerupai suatu butir cairan. Ini disebut model
butir cairan, yaitu model untuk menjelaskan reaksi fisi, yang pertama kali diusulkan oleh
Frankel dan dikembangkan oleh Bohr dan Von Weizaker. Berdasarkan model butir cairan,
neutron lambat yang diserap oleh inti U-235 memberikan tambahan energi dalam pada inti

(seperti memanaskan butir air). Keadaan antara atau inti gabungan ini adalah 92235U karena

menyerap neutron.
Energi yang dibebaskan pada reaksi fisi dirumuskan dengan:

Q = ∆m x 931 MeV/u
Contoh reaksi fisi lainnya adalah sebagai berikut:

1n + 235U → 236U → 140Xe + 94Sr + 2 1n


0 92 92 54 38 0

e. Reaksi Fusi

Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan dua buah inti ringan menjadi inti yang lebih berat
dan disertai dengan pelepasan energi. Pada reaksi fusi diperlukan energi yang sangat besar
8
dan pada suhu yang sangat tinggi (dalam orde 10 K) sehingga reaksi fusi disebut juga reaksi
termonuklir. Contoh reaksi fusi adalah reaksi yang terjadi pada Matahari dan bintang serta
pada bom hidrogen.

Proses fusi yang terjadi di bagian dalam Matahari melalui beberapa tahapan dengan hasil
akhir empat buah proton ( 1H) bergabung membentuk sebuah inti helium ( 4He).
1
2
Karena Matahari disusun oleh hidrogen biasa (11H ), maka pertama kali hidrogen perlu
diubah menjadi deuterium (12H ), ini terjadi menurut reaksi:

1
1H + 11H → 12H + e+ + v (0,42MeV)

2
Begitu kita memiliki H, reaksi berikut dapat terjadi:


1 H1 + 1H → 12He + γ (5,49 MeV)


2

diikuti oleh


2
3H e + 23H e → 24H e + 211H ( 1 2 , 8 6 M e V )

Perhatikan bahwa kedua reaksi pertama harus terjadi dua kali agar dapat menghasilkan dua
3
inti He yang kita perlukan dalam reaksi ketiga. Hasil akhir tahapan proses ini, yang disebut
rantai proton-proton, adalah empat buah proton yang bergabung membentuk sebuah inti 24He
ditambah dengan dua positron, dua neutrino, dan dua sinar gamma. Kita dapat menulis hasil
akhir sebagai:

411H → 24H + 2e+ + 2v + 2γ

e. Reaktor Nuklir

Reaktor nuklir adalah alat tempat terjadinya reaksi inti berantai baik fisi atau fusi yang
terkendali. Hingga saat ini hanya reaktor fisi yang telah beroperasi.

Reaktor Fisi

Prinsip kerja reaktor nuklir adalah reaksi fisi berantai di mana sebuah neutron lambat yang
ditembakkan ke bahan bakar reaktor yang mengandung Uranium-235. Inti U-235 akan
menyerap energi neutron tersebut sehingga terjadi reaksi fisi yang menghasilkan rata-rata 2.5
neutron cepat. Umumnya reaktor fisi didesain untuk tetap dalam keadaan kritis sehingga
terjadi superkritis, maka batang kendali dimasukkan ke dalam teras untuk menyerap neutron,
agar neutron yang dihasilkan tidak berlebih. Jika terlalu banyak maka terjadi subkritis, dan
batang kendali harus ditarik dari dalam teras agar reaktor tidak mengalami suhu down (mati).

Komponen - komponen utama yang umumnya dimilki oleh setiap jenis reaktor antara lain:
1. Bahan bakar 
Terletak dalam teras reaktor yang berada di dalam moderator, dan
menghasilkan uap panas yang dapat memutar turbin. Umumnya bahan bakar
berupa Uranium-235 yang telah diperkaya.

2. Moderator 
Berfungsi untuk menurunkan energi neutron, dari energi tinggi ke energi
termik dengan cara memperlambat neutron. Oleh karena itu, moderator juga
berguna sebagai pendingin.

3. Batang kendali / control 
Terbuat dari bahan yang memiliki daya serap neutron yang
sangat besar yang 
berfungsi mengendalikan jumlah populasi neutron di dalam
reaktor.

4. Pendingin 
Cairan atau gas yang memilki sifat penghantar panas yang baik dan
disirkulasikan 
melalui sistem pompa sehingga panas dapat dialirkan keluar
sistem reaktor.

5. Perisai / wadah 
Terbuat dari bahan yang mampu menahan radiasi agar pekerja
reaktor dapat bekerja dengan aman dari radiasi.

Reaktor Fusi

Reaktor fisi nuklir dapat dikendalikan dalam reaktor nuklir. Apakah reaksi fusi nuklir dapat
dikendalikan dalam suatu reaktor nuklir? Ada dua syarat untuk mengendalikan fusi:

80
(1) Suhu harus sangat tinggi (dalam orde 10 C). Pada suatu suhu tertentu disebut suhu
pembakaran (ignition temperature), proses fusi akan berlangsung sendiri.

(2) Pada suhu sangat tinggi, semua atom terionisasi habis membentuk suatu plasma (sejenis
+ -
gas yang disusun oleh partikel-partikel bermuatan seperti H dan e ). Plasma panas ini
harus ditahan dalam selang waktu yang cukup lama agar tumbukan - tumbukan antar ion
dapat menyebabkan fusi. Masalahnya tidak ada wadah fisik yang dapat menampung
plasma panas ini.
Saat ini dalam rangka mewujudkan reaktor fusi nuklir, beberapa
Negara sedang berusaha mengembangkan prinsip TOKAMAK yang awalnya
dikembangkan oleh Uni Soviet. Tokamak merupakan akronim dalam bahasa Rusia yang
berarti “kamar magnetik toroida” (toroidal magnetic chamber). Fungsi dasar tokamak
adalah sebagai alat pemicu untuk berlangsungnya reaksi fusi yang memerlukan suhu
sangat tinggi.

f. Macam Reaktor Nuklir


1) Reaktor Daya

Pada reaktor daya, panas hasil reaksi fisi dimanfaatkan untuk menghasilkan uap yang
bersuhu tinggi dan bertekanan tinggi untuk memutar turbin dalam sistem PLTN (Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir). Teknologi yang memanfaatkan energi nuklir disebut teknologi nuklir.
Jadi reaktor daya berguna sebagai penyedia sumber tenaga listrik.
2)

2) Reaktor Penelitian

Pada reaktor penelitian, yang diutamakan adalah pemanfaatan neutron hasil pembelahan
untuk berbagai penelitian dan iradiasi serta produksi radioisotop. Panas yang ditimbulkan
telah dirancang sekecil mungkin sehingga panas tersebut dapat dibuang ke lingkungan.
Pengambilan panas pada reaktor penelitian dilakukan dengan sistem pendingin, yang terdiri
atas sistem pendingin primer dan sistem pendingin sekunder.
Reaktor penelitian berguna
untuk penelitian dibidang sains (fisika, kimia, biologi) serta teknologi terapan.
3) Reaktor

3) Produksi Isotop

Reaktor produksi isiotop, yaitu reaktor yang dipergunakan untuk memproduksi isotop-
isotop radioaktif, yang akan dipergunakan dalam bidang kedokteran, pertanian, industri dan
sebagainya. Radioisotop banyak dipergunakan untuk kepentingan manusia juga, yaitu:

1. untuk mendeteksi adanya kebocoran pipa – pipa industri, misalnya radioisotop Sb


– 124,

2. untuk mendeteksi atau mendiagnosis jenis penyakit tertentu, misalnya tumor atau
tiroid,

3. untuk mengembangkan jenis tanaman baru yang lebih unggul,

4. untuk menentukan umur fosil, misalnya 614C.

Anda mungkin juga menyukai