14
N (α,p) 17O
Pada notasi inti, Nuklida sasaran ditulis
paling awal, nuklida hasil ditulis paling
akhir dan diantara keduanya di dalam
tanda kurung berturut-turut ditulis
proyektil dan ejektil dalam tanda kurung
yang dipisahkan oleh tanda koma. Contoh
notasi reaksi nuklir yang lain:
23
Na (n,γ) 24Na
133
Cs(α,4n)133La
63
Cu (p,2p 6n α) 52Fe
Jenis-jenis reaksi inti
Berdasarkan jenis projektil dan ejektil, jenis
reaksi inti dinamakan sebagai berikut:
Reaksi foto nuklir, jika a= foton, b = partikel
Reaksi penangkapan partikel-pemancaran radiasi,
a=partikel, b= γ
Reaksi penguapan (evaporasi), a=satu partikel, b=
partikel lebih dari satu.
Reaksi spallasi, a=satu partikel, b= lebih dari satu
partikel dan banyak
Reaksi pelucutan (stripping), a=ion berat, b=partikel
atau atom, dan massa atom Y> massa atom X
Energi reaksi Nuklir
Reaksi nuklir sama halnya dengan reaksi
kimia biasa selalau disertai dengan
pengeluaran atau penyerapan energi.
Energi ini dilambangkan dengan simbol q
disebelah kanan persamaan reaksi.
Contoh:
14
N7 + 4He2 17
O8 + 1
H1 + q
82n 50n
+ 12n +
50p 8p 34p
Reaksi fisi
Reaksi fisi terkendali: reaksi fisi yang jumlah
neutron hasil fisi terkendalikan sehingga tetap.
Pada reaksi fisi terkendali ini jumlah neutron
sebelum dan sesudah reaksi tetap 1. Contohnya
dalam reaktor atom.
Reaksi fisi tak terkendali: Reaksi fisi yang jumlah
neutron setelah pembelahan tidak terkendalikan ,
sehingga neutron hasil pembelahan ada
kemungkinan menembak sasaran lain sehingga
menghasilkan radionuklida baru. Ex. Bom atom
Reaksi Berantai Tak Terkendali
Reaksi pertama dan kedua terjadi dua kali, kedua positron saling
menghilangkan dengan sebuah elektron dan menghasilkan radiasi
elektromagnet , reaksi di atas dapat ditulis:
4 H He 2e 2 2 26,7 MeV
2
1
4
2
Reaksi termonuklir di matahari
Menurut Hans Bethe, Energi matahari
berasal dari reaksi fisi atau penggabungan
inti ringan menjadi inti yang lebih berat.
Rx
(H1 + H1 → H2 +β + V + 0,42 MeV) x 2
(H1 + H2 → He3 + γ + 5,5 Mev) x 2
He3 + He3 → He4 + 2 H1 + 12,8 MeV