Anda di halaman 1dari 36

Reaksi Inti, reaksi fisi,

reaksi fusi
bahaya dan manfaat
radiasi

Kelompok V
Ade Luthfiya
Asmira Pratiwi
Daulat Purba
Devi Hutahean
Diva Almira

FISIKA DIK A 2015


Reaksi Inti

A. Pengertian Reaksi Inti *

Reaksi Inti adalah proses perubahan yang terjadi dalam inti atom akibat
tumbukan dengan partikel lain atau berlangsung dengan sendirinya.

Kerena penembakkan dengan partikel, suatu unsur


berubah menjadi unsur lain ( bertransmutasi ) dan disertai
dengan pancaran sinar alpa, dan sinar beta.
Pada pancaran sinar alpa (α ) terjadi pengurangan 4
nukleon di dalam inti, dengan 2 propton dan 2 netron.
Sedangkan pada peluruhan beta (β) terjadi penambahan 1
proton, 1 elektron dan pengurangan 1 netron.
Proses perubahan yang terjadi pada inti atom karena
ditembaki dengan partikel atau bertumbukan dengan inti
atom lain disebut reaksi inti.
Reaksi inti sangat berbeda dengan reaksi kimia,
karena pada dasarnya reaksi inti ini terjadi
karena tumbukan (penembakan) inti sasaran
(target) dengan suatu proyektil (peluru). Secara
skematik reaksi inti dapat digambarkan :
Reaksi Inti
Contoh reaksi inti antara lain adalah 7N14
+ 2He4 → 8O17 + 1H1 yaitu inti atom
Nitrogen ditembak dengan partikel
(2He4) menjadi inti atom Oksigen
dengan disertai timbulnya proton (1H1),
inti atom oksigen yang terbentuk bersifat
radioaktif.
Misalkan pada percobaan reaksi inti
dalam sebuah laboratorium ditembakan
seberkas partikel a berenergi tinggi pada
inti sasaran X. Setelah reaksi inti terjadi,
terbentuk inti baru Y dan sebuah partikel b.
a  X Y  b  Q
Y

a+X
b
a  X Y  b  Q
Energi reaksi inti yang timbul diperoleh dari penyusutan
massa inti, yaitu perbedaan jumlah massa inti atom
sebelum reaksi dengan jumlah massa inti atom sesudah
reaksi. Menurut Albert Einstein dalam kesetaraan antara
massa dan energi dinyatakan bahwa energi total yang
dimiliki oleh suatu massa sebesar m adalah E = mc2.
Apabila semua massa inti atom dinyatakan dalam sma
(satuan massa atom), maka energi total yang dimiliki
massa sebesar 1 sma setara dengan energi sebesar 931
MeV (1 sma = 1,66 × 10-27 kg, c = 3 × 108 m/s dan 1 eV =
1.6 × 10-19 Joule) Misalnya suatu reaksi inti dinyatakan
menurut persamaan :
A+a→B+b+Q
Besarnya energi yang timbul dapat dicari dengan
persamaan :
Q = {(mA + ma) – (mB + mb)} × 931 MeV
dengan :
(mA + ma) = jumlah massa inti atom sebelum reaksi
(mB + mb) = jumlah massa inti atom sesudah reaksi
Q = energi yang timbul selama reaksi terjadi
Jenis Reaksi Inti
Dalam reaksi inti jika diperoleh Q > 0, maka reaksinya
dinamakan reaksi eksoterm yaitu selama reaksi
berlangsung dilepaskan energi sedangkan jika Q < 0,
maka reaksinya dinamakan reaksi indoterm yaitu selama
reaksi berlangsung diperlukan energi. Reaksi inti
dibedakan menjadi dua, yaitu reaksi fisi dan reaksi fusi.
B. Hukum Kekekalan Reaksi Inti
Pada reakasi inti berlaku :
1). Hukum kekekalan nomor massa A
2). Hukum kekekalan nomor atom Z
3). Hukum kekekalan momentum
4). Hukum kekekalan energi

Energi hasil reakasi inti

Besarnya energi reaksi inti sama dengan selisih massa sebelum dan
sesudah bereksi kali kuadrat kecepatan cahaya

E  (massa sebelumberaksi  massa setalah beraksi ) c 2 Joule


E  (massa sebelumberaksi  massa setalah beraksi ) 931,5 Mev
Contoh Soal Reaksi Inti dan
Pembahasannya

1. Diketahui persamaan reaksi fusi adalah :

Dan diketahu massa pereaksi dan hasil reaksi adalah

Besar energi reaksi jika diketahui 1 sma sama dengan 931 Mev adalah ?
Jawab

Besar energi reaksi inti adalah jumlah massa sebelum reaksi dikurangi
dengan jumlah massa setelah reaksi dikali dengan 931 Mev

Besar energi reaksi untuk soal nomor satu ini adalah

Besar energi reaksi bertanda positif artinya reaksi inti ini melepaskan energi
sebesar 17,48 Mev
Umpan balik :

1 Diketahui reaksi inti sebagai berikut

Massa pereaksi dan hasil reaksi besarnya sebagai berikut

Jika 1 sma = 931 Mev maka besar energi reaksi inti adalah ?
1). Pembelahan Inti ( Fisi )

setiap reaksi fisi, inti memancarkan dua atau lebih neutron


yang selanjutnya dapoat menghasilkan lebih banyak lagi
reaksi fisi, dan setiap pembelahan menimbulkan sejumlah
besar energy, maka dapat dibayangkan bahwa pada
keadaan yang tepat dapat diperoleh suatu reaksi rantai
yang menimbulkan energy yang berlimpah

1 7 4 4
Contoh : 1H + 3Li 2He + 2He + E
Energi yang dihasilkan pada reaksi fisi

Energi yang dihasilkan pada reaksi fisi sama dengan jumlah massa awal
( massa sebelum bereaksi ) dikurangi massa akhir ( massa setelah bereaksi )
kali kuadrat kecepatan cahaya

E  (massa sebelumberaksi  massa setalah beraksi ) c 2 Joule

E  (massa sebelumberaksi  massa setalah beraksi )931,5 Mev

Reaksi fisi pada Uranium-235


Pembelahan inti pertama kali dilakukan pada tahun 1939 oleh empat ilmuwan
Jerman, yaitu Otto Hahn, Lise Meitner, Fritz Strassman dan Otto Frisch. Mereka
mendapatkan bahwa unsur Uranium-235 yang ditembaki dengan netron lambat
akan diperoleh dua inti ringan, netron baru dan energi.

1
on

1 235 235 140 1 94


on 92 U 92 U * 54 Xe 38 2
Sr

1
on
Persamaan reaksi inti dari fisi yang dihasilkan pada penembakan Uranium-235
dengan netron adalah
1
0 n  92
235
U ZA11 Y1  ZA22 Y2  N.10 n  E

Keterangan :
Y1 dan Y2 adalah inti hasil fisi dengan berbagai kemungkinan. Secara umum
nomor massa inti hasil fisi adalah bervariasi, yaitu antara 75 sampai 160,
dengan kemungkinan besar pada nomor massa antara 92 dan 144. Jumlah
netron baru (N) yang dihasilkan dari fisi juga befariasi bergantung pada jenis
intinya.

Beberapa contoh hasil fisi dari Uranium-235 dengan netron adalah

1
0 n  92
235
U  92
235
U * 140
54
1
Xe  94
382 Sr
 2.10 n  E
dan
1
0 n  92
235
U  92
235
U * 144
56
1
Ba  89
36 2 Kr
 3.10 n  E
Reaksi fisi berantai
Karena hasil pembelahan (fisi) inti Uranium-235 juga menghasilkan netron baru,
maka akan dapat terjadi proses reaksi fisi berantai, yaitu netron baru hasil
pembelahan inti akan mengenai inti Uranium-235 yang lain dan dapat
menghasilkan reaksi yang sama secara berantai, seperrti ditunjukkan oleh
gambar di bawah ini.
Xe

Xe n

n
U = inti uranium-235
U
n Sr
Xe Sr = inti hasil pembelahan
n U
n Xe
n = netron
U
n

Sr n

Sr
Gambar 1.4. Reaksi fisi berantai

Apabila reaksi inti berantai ini tidak terkendali, maka dalam waktu yang singkat
seluruh inti Uranium-235 akan habis terbelah. Pembelahan inti yang sangat
banyak dalam waktu yang singkat dengan disertai pelepasan energi yang
sangat besar akan menimbulkan ledakan yang maha dasyat. Reaksi fisi
berantai yang terjadi di dalam reaktor nuklir adalah reaksi fisi berantai yang
terkendali, sihingga tidak akan terjadi ledakan. Reaksi fisi berantai yang tak
terkendali terjadi pada bom atom.
Contoh soal reaksi fisi
Perhatikan reaksi fisi berikut!

Hitunglah energi yang dibebaskan pada fisi 1 kg atom!


Penyelesaian:
Diketahui:

mu = 235,0439
mn = 1,0087
mBa = 137,9050
mNb = 92,9060
me = 0,00055
Ditanya: Energi = ...?
Pembahasan :
Q = {(mu + mn) – (mBa + mNb + 5mn + 5me)} × 931 MeV/sma
Q = {(235,0439 + 1,0087) – (137,9050 + 92,9060 + (5 × 1,0087) +
(5 × 0,00055)} × 931
Q = 181,87085 MeV
Soal Umpan Balik
1. Kita dapat mengetahui kenapa 235U mudah mengalami fisi
sedangkan 238U susah mengalami fisi dari perhitungan berikut
(a) Temukan perbedaan energi antara 235U + n dengan 236U
(b) Temukan perbedaan energi antara 238U+n dengan 239U
perbedaan energi tersebut merupakan energi eksitasi
(c) bandingkan hasil (a) dan (b) dan jelaskan mengapa 235U akan
mengalami fisi dengan neutron berenergi rendah sedangkan 238U
memerlukan neutron dengan energi sebesar 1 hingga 2 MeV agar
bisa mengalami fisi.
2). Penggabungan Inti ( Fusi )
Penggabungan dua inti ringan menjadi sebuah ini berat, partikel elementer
dan disertai pelepasan energi disebut fusi. Reaksi fusi dapat terjadi di
matahari ( bintang), bom hidrogen, dan pada reaktor fusi.
Reaksi fusi pada matahari ( bintang )
Reaksi fusi yang terjadi pada matahari ( bintang), merupakan fusi ( gabungan)
inti hidrogen menjadi inti helium secara bertahap.
Persamaan reaksinya dalah sebagai berikut :
1). Reaksi awal proton bergabung dengan proton
1
1 H 11 H 12 H 10 e  E

2). Reaksi proton bergabung dengan deutron


1
1 H 12 H 32 He    E

3). Reaksi akhir pembentukan inti helium dan proton 3


2 He  32 He 42 He  211 H  E

Pada setiap tahapan ada energi yang dilepaskan. Energi ini berupa energi
cahaya, yaitu cahaya matahari atau bintang yang sampai di bumi. Reaksi fusi
yang berlangsung sendiri hanya berlaku pada kondisi temperatur dan tekanan
yang tinggi, supaya inti yang akan bergabung mempunyai energi yang cukup
untuk melawan gaya tolak elektrostatisnya.
Aplikasi Reaksi Fusi
1. Reaksi fusi nuklir pada matahari
Persamaan reaksi ada 3 tahap yaitu:

1. 11H  11 H  12H  01e    0,42 MeV


2. 12H  11H  23He    5,49 MeV
3. 23He  23He  24He  11H 12,86 MeV

Reaksi pertama dan kedua terjadi dua kali, kedua positron saling
menghilangkan dengan sebuah elektron dan menghasilkan radiasi
elektromagnet , reaksi di atas dapat ditulis:

4 H  He  2e  2  2  26,7MeV
2
1
4
2

2. Reaksi fusi nuklir pada bom hidrogen
Bahan baku bom hidrogen adalah inti deuterium
dan tritium yang akan bergabung membentuk inti
helium sambil membebaskan energi yang sangat
besar. Untuk menggabungkan inti-inti tersebut
diperlukan suhu yang sangat tinggi yang diperoleh
dari ledakan atom biasa yang dihasilkan dari
reaksi fisi sebagai pemicu berlanggsungnya reaksi
fusi bom hidrogen yang akan menghasilkan
ledakan bom yang lebih dahsyat. Persamaan
reaksi fusi untuk bom hidrogen dapat ditulis:
2
1 H  H  He  n  17,6MeV
3
1
4
2
1
0
Energi yang dihasilkan pada reaksi fusi disebut energi thermonuklir.
Karena jumlah massa inti yang berfusi lebih besaran dari jumlah massa
hasil fusi, maka energi yang dilepasakan sama dengan energi massa
yang hilang.

E  (massa sebelum beraksi  massa setalah beraksi ) c 2 J

E  (massa sebelumberaksi  massa setalah beraksi ) 931,5 Mev


Contoh soal Reakasi fusi
Perhatikan reaksi inti fusi berikut ini :
H 2 + H 3 → He4 + n 1 + E
1 1 2 0
Jika massa 1H2 = 2,014 sma, massa 1H3 =
3,016 sma, massa partikel α = 4,0026 sma
dan massa neutron = 1,0084 sma, maka
Hitunglah energi yang dihasilkan (1 sma
setara dengan 931 MeV)
.
Pembahasan
Massa reaktan dan produk :
Massa reaktan (mreaktan) = 2,014 sma + 3,016 sma
= 5,03 sma
Massa produk (mproduk) = 4,0026 sma + 1,0084
sma = 5,011 sma
Massa yang hilang selama reaksi :
Δm = mreaktan – mproduk
Δm = 5,03 sma – 5,011 sma
Δm = 0,019 sma
Massa yang hilang pada reaksi fusi adalah 0,019
sma.
1 sma setara dengan energi sebanyak 931 MeV.
0,019 sma setara dengan energi sebanyak 0,019 x
931 MeV = 17,689 MeV = 17,69 MeV
Soal Umpan Balik
1) Perhatikan reaksi fusi berikut:
1 H 2 + H2 → H3+ H1 + energi
1 1 1
Jika massa inti 1H2 = 2,0141 sma, 1H3 = 3,0160
sma dan 1H1 = 1,0078 sma, maka energi yang
dihasilkan pada reaksi fusi tersebut adalah...
2) Reaksi fusi berikut ini berlangsung di Matahari
dan menghasilkan sebagian besar energinya:

Berapa besar energi yang dilepaskan ketika 1 kg


hidrogen dikonsumsi? Massa 1H adalah 1,007825
u; 4He adalah 4,002604 u; dan 0e + 1 adalah
0,000549 u.
BAHAYA DAN MANFAAT RADIASI

1. Gelombang Radio (MF dan HF)


Untuk komunikasi radio (memanfaatkan sifat gelombang MF dan HF
yang dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer, hingga dapat mencapai
tempat yang jauh).
2. Gelombang radio (UHF dan VHF)
Untuk komunikasi satelit (memanfaatkan sifat gelombang UHF dan VHF
yang dapat menembus lapisan atmosfer (ionosfer), hingga dapat
mencapai satelit).

Satelit (Gelombang Radio UHF dan VHF)


3. Gelombang Mikro

Gelombang mikro(mikrowaves)merupakan gelombang radio dengan


frekuensi paling tinggi, yaitu dapat mencapai 3 x 109 Hz. Fungsi dari
gelombang mikro antara lain:

Untuk pemanas microwave

Untuk menganalisa struktur atomik dan molekul

Dapat digunakan untuk mengukur kedalaman laut

Digunakan pada rangkaian Televisi

Untuk komunikasi RADAR (Radio Detection and Ranging)


4. Sinar Inframerah
Sinar inframerah memiliki frekuensi antara 1011 sampai 1014 Hz atau pada daerah
panjang gelombang 10-3 m sampai 10-6 m. Frekuensi tersebut dapat dihasilkan oleh getaran
elektron-elektron pada suatu atom. Kegunaan dari sinar inframerah antara lain:

1. Untuk terapi fisik, menyembuhkan penyakit cacar dan encok (physical therapy)

Untuk fotografi pemetaan sumber daya alam, mendeteksi tanaman yang tumbuh di bumi
2.
dengan detail
3. Untuk fotografi diagnosa penyakit

4. Digunakan pada remote control berbagai peralatan elektronik, alarm pencuri

5. Mengeringkan cat kendaraan dengan cepat pada industri otomotif

Pada bidang militer,dibuat teleskop inframerah yang digunakan melihat di tempat yang gelap
6.
atau berkabut.
Sinar inframerah dibidang militer dimanfaatkan satelit untuk memotret permukaan bumi
7.
meskipun terhalang oleh kabut atau awan.
5. Sinar Tampak

Sinar tampak atau cahaya adalah sinar yang dapat membantu penglihatan. Sinar
tampak berada paada daerah frekuensi yang cukup sempit dengan panjang
gelombang antara 10-6cm sampai 10-7 cm, dengan spektrum warna mulai dari panjang
gelombang terbsar,yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Manfaat
dari cahaya tampak antara lain:
1. Membantu penglihatan mata manusia
2. Salah satu aplikasi dari sinar tampak adalah penggunaan sinar laser dalam serat optik
pada bidang telekomunikasi.
6. Sinar Ultraviolet

Sinar ultraviolet dihasilkan oleh atom-atom dan molekul dalam nyala listrik,
dan memiliki frekuensi antara 1015 - 1016 Hz. Matahari merupakan sumber utama
dari sinar ultraviolet, dan lapisan ozon (O3) di atmosfer brfungsi menyerap sinar
ultraviolet yang dihasilkan oleh cahaya matahari. Sinar ultraviolet dihasilkan dari
cahaya matahari sangat bermanfaat bagi kehidupan dan aktifitas di bumi

Untuk proses fotosintesis pada tumbuhan

Membantu pembentukan vitamin D pada tubuh manusia

Dengan peralatan khusus dapat digunakan untuk membunuh kuman penyakit,


menyuci hamakan ruangan operasi rumah sakit berikut instrumen-instrumen
pembedahan

Untuk memeriksa keaslian tanda tangan di bank-bank.


7. Sinar X (Sinar Rontgen)
Sinar X ditemukan oleh Wilhelm Konrad Rontgen sehingga sinar
X sering disebut juga sinar Rontgen. Sinar X banyak digunakan
dalam bidang kedokteran dan dalam bidang industry.

8. Sinar Gamma
Sinar gama merupakan sebuah bentuk radiasi mengionisasi; mereka lebih menembus dari
radiasi alfa atau beta (keduanya bukan radiasi elektromagnetik), tapi kurang mengionisasi.
Manfaat sinar gamma antara lain:

Dimanfaatkan dunia kedokteran untuk terapi kanker

Dimanfaatkan untuk sterilisasi peralatan rumah sakit

Untuk sterilisasi makanan, bahan makanan kaleng

Untuk pembuatan varietas tanaman unggul tahan penyakit dengan produktivitas tinggi

Untuk mengurangi populasi hama tananaman (serangga)

Untuk medeteksi keretakan /cacat pada logam (seperti kegunaan sinar -X juga)

Untuk sistem perunut aliran suatu fluida (misalnya aliran PDAM), mendeteksi kebocoran.
Bahaya dari Radiasi Elektromagnetik
dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Laptop dan perangkat Wi-fi


Laptop banyak dilengkapi dengan Wi-fi ( wireless
fidelity ) ada dampak negatif terhadap kesehatan,
diantara bahaya yang ditimbulkannya adalah
mengakibatkan nyeri kepala, insomania, mual-mual
terutama bagi mereka yang electrosensitif. Efek
radiasi seperti kerusakan kromosom, berdampak pada
kapasitas konsentrasi dan menurunnya memori
jangka pendek, serta meningkatnya kejadian berbagai
tipe kanker
2. Handphone
Mengganggu ingatan manusia
Saat anda menelpon dengan HP cukup lama, maka hp akan mencari sinyal secara terus-
menerus dan menyebabkan radiasi. Bagi anda yang terbiasa telpon dengan menempelkan
pada telinga, maka di situlah potensi daya ingat anda akan berkurang. Usahakan anda
menelpon dengan menggunakan handset atau loudspeaker agar hp tidak begitu dekat dengan
anggota tubuh. Selain itu, penggunaan hp bagi anak-anak dapat merusak sel otaknya karena
otak anak masih dalam tahap perkembangan.
Menyebabkan kanker otak
Penggunaan ponsel dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kanker otak,
khususnya yang sering menelpon dan ditempelkan di telinga/wilayah kepala. Radiasi ponsel
dikategorikan sama dengan zat karsino genik berbahaya seperti timbal, asap knalpot, dan
kloroform. Otak manusia dapat dengan mudah teradiasi apabila anda menggunakan ponsel
dalam jangka waktu yang lama danterus-menerus.
DAFTAR PUSTAKA

Gautrea, Ronald dan William Savin. 1995. Fisika Modern.


Jakarta : Erlangga
Halliday, David dan Robert Resnick. 1999. Fisika Modern.
Jakarta : Erlangga
Krane, Kenneth S.. 1992. Fisika Modern. Jakarta : UI
Press

Anda mungkin juga menyukai