Dikenal ada tiga macam reaksi inti, yaitu reaksi penembakan dengan partikel
(peluruhan), reaksi tranmutasi inti, dan reaksi penghasil energi (reaksi fisi, dan reaksi
fusi).
1. Reaksi Peluruhan
Reaksi Peluruhan berjalan dengan spontan dan exoergic (rekasi nuklir yang disertai
pelepasan energi). Pada reaksi peluruhan terjadi perubahan inti tidak stabil menjadi
inti stabil. Secara umum terdapat 3 rekasi peluruhan yaitu peluruhan alpha, beta,
dan gamma, tetapi ada rekasi peluruhan lain yang juga penting untuk dipahami.
Berikut gambar berbagai rekasi peluruhan:
Gambar 1. Reaksi Peluruhan
Contoh: 226
88𝑅𝑎 →
222
86𝑅𝑛 + 42𝛼 dan 14
6𝐶 → 14
7𝑁 + −10𝛽
𝑎+𝑋 →𝑏+𝑌
a adalah partikel penembak, X adalah inti sasaran, b adalah radiasi atau partikel
yang dipancarkan, dan Y adalah inti produk.
a. Hamburan Elastis
Pada penembakan inti, dimana hasilnya a = b dan X = Y, disebut peristiwa
hamburan elastis. Partikel penembak menumbuk inti sasaran, ia kehilangan
sebagian energi kinetiknya yang dialihkan pada inti sasaran. Tidak terjadi
perubahan energi potensial total, dan energi kinetiknya kekal. Hamburan elastik
digunakan dalam perlambatan neutron cepat oleh moderator di dalam reaktor
nuklir.
Ada dua kerangka acuan dalam mengidentifikasi rekasi nuklir pada hamburan
elastik yaitu kerangka acuan laboratorium dan pusat massa. Berdasarkan
kerangka acuan laboratorium yaitu inti yang mula-mula dalam keadaan diam
ditumbuk oleh partikel dengan energi Eo dan momentum mvo , sesudah terjadi
hamburan energi partikel adalah E1 dengan kecepatan v1 pada sudut φ, ketika
inti produk memiliki momentum MV pada sudut Ψ. Sedangkan tumbukan yang
dianalisis dengan acuan pusat massa dimana tumbukan hanya mengubah arah
bukan besarnya. Kecepatan pusat massa ditulis sebagai berikut:
b. Hamburan Inelastik
Suatu proses penghamburan dianggap inelastik jika sebagian energi kinetik
partikel penembak digunakan untuk menaikkan energi potensial inti sasaran,
antara lain berupa eksitasi ketingkat energi yang lebih tinggi. Dalam kasus ini
energi kinetik sistem tidak kekal. Berikut gambar ilsutrasi hamburan inelastik:
Gambar 4. Hamburan Inelastik
c. Reaksi Photonuklir
Reaksi-reaksi inti yang diinduksi oleh sinar-X atau photon g berenergi tinggi
(>1 MeV) dipandang sebagai reaksi-reaksi photonuklir. Dalam reaksi ini a = g
dan b lebih sering adalah n atau p dan bila menggunakan photon dengan energi
sangat tinggi maka b kemungkinan besar adalah d, t atau a atau bahkan
campuran partikel-partikel.
d. Tangkapan Radioaktif
Bila partikel misil (partikel penembak) diserap oleh inti sasaran, inti sasaran
tereksitasi yang kemudian memancarkan radiasi satu atau lebih photon gamma
(g). Salah satu contoh pancaran radiasi gamma yang menyertai penangkapan
elektron yaitu Isotop Iridium-192 meluruh menjadi Osmium-192
192
77𝐼𝑟 + −10𝑒 → 192
76𝑂𝑠
∗
192 ∗ 192
76𝑂𝑠 → 76𝑂𝑠 +𝛾
Reaksi fisi inti yang dikaji pertama kali ialah pembombardiran Uranium-235
dengan neutron lambat, yang kecepatannya sebanding dengan kecepatan
molekul udara pada suhu kamar. Pada kondisi ini, Uranium-235 mengalami
fisi. Gambar ilustrasi rekasi fisi pada Uranium-235 dapat dilihat pada gambar
7 berikut:
b. Reaksi Fusi
Reaksi fusi (fusion) adalah suatu reaksi inti ketika dua inti atau inti-inti yang
relatif ringan (A < 20) bergabung membentuk suatu inti yang lebih berat,
dengan hasil pembebasan energi. Gambar ilustrasi reaksi fusi dapat dilihat pada
gambar 8 berikut:
Reaksi fusi yang lainnya adalah pembentukan sebuah partikel oleh fusi dua
buah deutron.
2
1 H 21 H23 He 01n Q = 2,23 MeV
Meskipun energi-energi ini lebih kecil dari yang dibebaskan dalam suatu reaksi
fisi khas ( 200 MeV), tetapi energi per satuan massanya lebih besar sebab
massa partikel-partikel yang terlibat lebih kecil. Pembebasan energi dalam fusi
menunjukkan bahwa untuk inti-inti ringan, energi ikat per nukleon (partikel inti)
pada umumnya meningkat dengan bertambahnya nomor massa A. Sebagai
akibatnya, inti yang lebih berat yang dibentuk dari dua inti yang lebih ringan
memiliki energi ikat per nukleon yang lebih besar dari yang dimiliki masing-
masing inti semula. Tetapi energi ikat per nukleon yang lebih besar dari yang
dimiliki masing-masing inti semula. Tetapi energi ikat yang lebih tinggi berarti
massa diam yang bersangkutan lebih rendah.
Sumber:
Ali Abdulwahab Ridha. 2016. Chapter Six Nuclear Reaction. Tersedia di
https://www.researchgate.net/publication/307594033_Chapter_Six_Nuclear_Reactions
https://chem.libretexts.org/Textbook_Maps/General_Chemistry/Map%3A_Chemistry_(Averi
ll_and_Eldredge)/20%3A_Nuclear_Chemistry/20.2%3A_Nuclear_Reactions
https://www.nuclear-power.net/nuclear-power/reactor-physics/nuclear-engineering-
fundamentals/neutron-nuclear-reactions/neutron-elastic-scattering/elastic-and-inelastic-
scattering/
https://fas.org/nuke/guide/usa/doctrine/dod/fm8-9/1ch2.htm
https://slideplayer.com/slide/9266743/
https://www.google.co.id/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwi
TgMLLyMveAhUH6Y8KHTNkDacQMwgpKAEwAQ&url=http%3A%2F%2Fcafe-
radiologi.blogspot.com%2F2011%2F02%2Fsinar-x-bremstrahlung-dan-sinar-
x.html&psig=AOvVaw2ddh77lO-
cKPI2XGj2uFpd&ust=1541999145367665&ictx=3&uact=3
https://www.slideshare.net/novasn16/reaksi-inti-makalah-fisika-17258306
https://koplakcom.files.wordpress.com/2013/05/9-reaksi-inti.doc