Anda di halaman 1dari 28

REAKSI INTI

Oleh
◂ Kuala Wirida Wening; 17030234008; KB 2017
◂ Bela Nur Widodo; 17030234016; KB 2017
◂ Rimbi Rodiyana Sova; 17030234047; KB 2017

2
1.
REAKSI
PELURUHAN
Inti atom yang tidak stabil secara spontan
akan berubah menjadi inti atom yang
lebih stabil. Proses perubahann tersebut
dinamakan peluruhan radioaktif
(radioactive decay).
Peluruhan
◂ setiap proses peluruhan akan dipancarkan radiasi atau sinar-
sinar radioaktif ( 𝛼,𝛽 dan𝛾 ) untuk menjadi atom stabil.
◂ proses meluruh adalah proses acak.
◂ Bila ketidakstabilan inti disebabkan karena komposisi jumlah
proton dan neutronnya yang tidak seimbang, maka inti
tersebut akan berubah dengan memancarkan radiasi alfa
atau radiasi beta.
◂ Sedangkan bila ketidakstabilannya disebabkan karena tingkat
energinya yang tidak berada pada keadaan dasar, maka
akan berubah dengan memancarkan radiasi gamma.
4
Peluruhan

◂ Dalam peluruhan alfa (sebuah inti 4He)


menurut reaksi :

◂ Dalam peluruhan beta


peluruhan beta- :

peluruhan beta+ :

5
Peluruhan Gamma

◂ tidak menyebabkan perubahan nomor atom maupun


nomor massa
◂ Memancarkan gelombang elektromagnetik (foton).
◂ Peluruhan ini dapat terjadi bila energi inti atom tidak
berada pada keadaan dasar (ground state).
◂ Peluruhan ini dapat terjadi pada inti berat maupun ringan,
di atas maupun di bawah kurva kestabilan.

6
Aktivitas Radioaktif
◂ Laju peluruhan radioaktif dalam suatu
bahan radioaktif disebut aktivitas (lambang
A).
◂ Aktivitas hanya ditentukan oleh banyaknya
inti yang meluruh per sekon.
◂ Rumus :
A=𝜆𝑁
◂ Tetapan peluruhan (𝜆)
◂ banyak inti radioaktif dalam bahan (N)

7
Aktivitas Radioaktif

A=
−𝜆 t A0 = aktivitasawalpada t=0 (satuan
A0e denga
Becquerel atauBq)
n
A = aktivitassetelahselangwaktu t
(dalamBq)
1 Bq = 1 peluruhan/sekon
1 curie = 3,7 x 1010 peluruhan/s = 3,7 x 1010Bq
1 mCi = 10-3 Ci
1 𝜇Ci = 10-6 Ci
8
Hukum peluruhan radioaktif
−𝜆 t
N = N0e

◂ N0 = banyakintiradioaktifpadasaat t=0,
◂ N = banyakintiradioaktifsetelahselangwaktu t,
◂ e = bilangan natural = 2,718…,
◂ 𝜆 = tetapanpeluruhan (satuan s-1).

9
Waktu Paroh

◂ Waktu Paro dari suatu isotop radioaktif adalah


selang waktu yang dibutuhkan agar aktivitas
radiasi berkurang setengah dari aktivitas
semula.
◂ Waktu paro juga dapat didefinisikan sebagai
selang waktu ysng dibutuhksn agar setengah
dari inti radioaktif yang ada meluruh.

10
Waktu Paroh

11
REAKSI
TRANSMUTASI
Transmutasi Inti (Reaksi penembakan)
◂ Transmutasi adalah reaksi penembakan suatu inti atom dengan
partikel dasar atau inti unsur lain sehingga berubah menjadi inti
baru
◂ Ernest Rutherford (1919) berhasil untuk pertama kalinya
melakukan penembakan inti. Ia menembak atom nitrogen dengan
partikel alfa sehingga terbentuk atom oksigen dan disertai
dengan pemancaran proton.

13
Persamaan Inti
◂ Syarat dalam persamaan inti:
◂ Jumlah nomor massa (A) dalam ruas kiri = ruas kanan
◂ Jumlah nomor atom (Z) dalam ruas kiri = ruas kanan
◂ Tidak ada dalam reaktan dan produk yang tidak sama, harus dalam setimbang
◂ Dalam persamaan inti, emisi (pemancaran) sinar-sinar radioaktif sama dengan
jenisnya. Contoh, emisi alpha = berarti sinar alpha; emisi beta = berarti sinar
beta; emisi neutron = berarti partikel neutron
◂ Jika terdapat pancarannya lebih dari sekali, maka dikalikan ke nomor massa
dan nomor atom sinar tersebut. Contoh 6 tahap pemancaran sinar alpha,
sehingga 6 2He4 menjadi 12He24

14
15
◂ Reaksi transmutasi biasanya
diringkaskan dengan notasi
sebagai berikut: T(x, y)P

transmutasi alfa-proton

16
◂ Radioisotop buatan pertama ditemukan pada tahun 1934,
yaitu P-30. Radioisotop ini ditemukan oleh Irene Curie
(Putri Marie dan Pierre Curie) bersama Frederick Joliot
melalui penembakan isotop Al-27 dengan partikel alfa.

P-30 merupakan pemancar positron, melalui persamaan:

17
REAKSI FISI DAN
FUSI
◂ Massa dari nucleus sebenarnya berkisar 1%
lebih kecil dari pada masa proton dan
neutronnya sendiri. Perbedaan itu disebut
masa defek.
◂ Masa defek dihasikan dari energi yang
dikeluarkan ketika proton dan neutron
mengikat bersamaan untuk membentuk inti.
Energi ini disebut energi ikat inti. Energi ikat
menentukan inti mana yang stabil dan berapa
banyak energi yang diperlukan pada reaksi
inti. Semakin tinggi energi ikatnya, semakin
stabil inti tersebut.
◂ Masa defek dan energi ikat berhubungan
dengan rumus Albert Einstein. E = mc2.
Persamaan menyatakan, masa (m) dapat di
rubah menjadi sejumlah energi.
◂ Inti yang besar akan ◂ Dua inti yang kecil akan
melepaskan energi melepaskan energi
ketika terpisah (yang ketika mereka
disebut fisi) bergabung (yang
disebut fusi)

20
Reaksi Fisi
◂ Inti yang besar (nomor masa lebih besar dari 230) cenderung tidak stabil, dan
dapat dipisah menjadi dua atau lebih bagian. Hal ini disebut fisi.

◂ Fisi bukan proses spontan,,Biasanya disebabkan karena inti tersebut di bombardir


oleh partikel berkecepatan tinggi, biasanya neutron. Neutron ini dipercepat dan
kemudian terbanting ke inti yang tidak stabil tersebut,sehingga menyebabkan
fisi. 21
Reaksi Fusi Berantai
◂ Jika neutron neutron ini di serap oleh inti lain, hal ini menyebabkan reaksi
berantai.

◂ Neutron-neutron yang timbul akan menumbuk inti atom berat yang lain sehingga
akan menimbulkan reaksi fisi yang lain. Hal ini akan berlangsung terus sehingga
semakin lama semakin banyak reaksi inti yang dihasilkan dan dalam sekejab
dapat timbul energi yang sangat besar. Peristiwa semacam ini disebut reaksi fisi
berantai. 22


Reaksi fisi berantai yang tak terkendali akan menyebabkan
timbulnya energi yang sangat besar dalam waktu relatif singkat,
sehingga dapat membahayakan kehidupan manusia. Jika reaksi
berantai tersebut tidak terkontrol, maka ledakan nuklir akan
terjadi.
◂ Dibawah ini adalah jenis persamaan fisi

23
Reaksi Fusi

◂ Inti yang kecil dapat digabungkan untuk membentuk


atom yang besar, proses ini disebut dengan fusi.

24
Fusi nuklir adalah proses penghasil energi yang terjadi di inti Matahari dan bintang-
bintang. (Welter, Danielle ). Misalnya penggabungan deutron dengan deutron
menghasilkan triton dan proton dilepaskan energi sebesar kira-kira 4,03 MeV.
Penggabungan deutron dengan deutron menghasilkan inti He-3 dan neutron dengan
melepaskan energi sebesar 3,3 MeV. Penggabungan triton dengan triton menghasilkan
inti He-4 dengan melepaskan energi sebesar 17,6 MeV, yang reaksi fusinya dapat
dituliskan :

1H
2 + 1H2 → 1H3 + 1H1 + 4 MeV
1H
2 + 1H2 → 2He3 + 0n1 + 3,3 MeV
1H
3 +1 H3 → 2He4 + 0n1 + 17,6 MeV

25


Agar dapat terjadi reaksi fusi diperlukan temperatur yang sangat
tinggi sekitar 108 K, sehingga reaksi fusi disebut juga reaksi
termonuklir.
◂ Dibawah ini adalah jenis persamaan fusi

26
Element dengan energi ikat yang sangat tinggi seperti besi-56 adalah yang
paling stabil, jarang mengalami reaksi nuklir. Tetapi element dengan energi
ikat yang rendah dapat bereaksi jauh lebih mudah. Jika inti lebih berat dari
pada besi-56, ia akan cenderung terbagi menjadi dua atau lebih kecil inti.
Disebut Reaksi fisi. Jika lebih ringan dari pada besi 56 kemungkinan besar
akan berpartisipasi dalam reaksi fusi . Energi ini dilepaskan terutama sebagai
energi kinetik dari partikel yang melarikan diri, yang berupa panas. sebagian
energi juga dilepaskan dalam bentuk radiasi elektromagnetik seperti cahaya
tampak, sinar x dan radiasi gamma.

27
Thanks!
Any questions?

28

Anda mungkin juga menyukai