Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sovia Nurlaily

NPM : 2157011010
Kelas B

DASAR-DASAR RADIOKIMIA
A. Unsur Radioaktif
1. Kimia inti dan Stabilitas Inti
Kimia inti adalah kajian mengenai perubahan-perubahan dalam inti atom (proton dan
neutron). Perubahan ini disebut reaksi inti. Peluruhan radioaktif dan transmutasi inti
merupakan reaksi inti. Dua gaya bertindak atas partikel dalam inti untuk
menghasilkan struktur inti. Gaya pertama, disebut gaya elektrostatik (atau gaya
elektromagnetik), adalah gaya yangmenyebabkan muatan listrik yang berlawanan
saling menarik satu sama lain danmuatan yang sama saling menolak. Proton
bermuatan positif dalam inti atom memilikigaya elektrostatik yang mendorong untuk
terpisah. Gaya lain dalam inti, disebut gayakuat, menjaga nukleon (proton dan
neutron) tetap bersama-sama. Jika suatu proton bertemu dengan proton yang lain,
gaya elektrostatis yangmendorong untuk terpisah akan lebih besar daripada gaya kuat
yang menarik mereka bersama-sama, dan dua proton akan terbang dalam arah yang
terpisah. Oleh karena itu, inti yang mengandung lebih dari satu proton dan tidak ada
neutron tidaklah ada.
Neutron dapat digambarkan sebagai perekat nuklir yang memungkinkan proton untuk
tetap bersama dalam inti. Karena neutron tidak bermuatan, tidak ada tolakan
elektrostatik antara mereka dan partikel lainnya. Pada saat yang sama, setiap neutron
dalam inti atom tertarik ke arah neutron lain dan proton oleh gaya kuat.

2. Radiasi
Inti yang tidak stabil secara spontan akan memancarkan energi untuk mencapai
keadaan yang lebih stabil. Energi yang dipancarkan oleh inti tidak stabil disebut
radiasi. Unsur yang mengandung inti tidak stabil disebut unsur radioaktif. Unsur
radioaktif merupakan unsur-unsur yang menunjukkan peristiwa radioaktivitas.
a. Penemuan sinar radioaktif
Penemuan partikel-partikel dimulai dari penemuan sinar X pada tahun 1895 oleh
Wilhelm Konrad Rontgen, dilanjutkan dengan penemuan keradioaktifan pada tahun
1896 oleh Henry Becuerel dari garam uranil sulfat mengeluarkan sinar secara
spontan yang dinamakan sinar radioaktif. Dan gejala dari pemancaran sinar
radioaktif dengan spontan disebut gejala keradioaktifan. Kemudian penemuan isotop
radioaktif Radium (Ra) dan Polonium (Po) pada tahun 1898 oleh Curie dan Marie
Curie. Radio isotop tersebut dapat memamncarkan sinar radioaktif dengan spontan.
b. Sifat-sifat sinar radioaktif
Sinar radioaktif yang dipancarkan oleh inti atom yang tidak stabil berupa partikel
alfa, beta dan gamma mempunyai karakteristik yang berbeda.
1.) Sifat Sinar Alfa ∝
 Inti atom helium
 Dalam medan magnet membelok ke kutub negatif jadi bermuatan positif
 Daya tembusnya kecil
 Dapat mengionkan benda-benda yang dilaluinya
2.) Sifat Sinar Beta β
 Pancaran elektron dengan kecepatan mendeteksi kecepatan Cahaya
 Dalam medan magnet membelok ke kutub positif maka bermuatan negatif.
 Daya tembus lebih besar dari sinar alfa.
 Dapat mengionkan benda-benda yang dilaluinya, tetapi tidak sehebat sinar
alfa.
3.) Sifat sinar gamma γ
 Gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yang pendek.
 Tidak terpengaruh oleh medan magnet dan medan listrik.
 Daya tembus sangat besar oleh karenanya sangat berbahaya.
 Dapat mengionkan benda-benda yang dilaluinya tetapi tidak sehebat alfa dan
beta.
 Partikel-partikel lain dalam proses radioaktif : proton, neutron dan positron.

3. Peluruhan Radioaktif
Peristiwa nuklida radioaktif memancarkan sinar/partikel radioaktif hingga berubah
menjadi inti yang stabil/lebih stabil. Nuklida adalah suatu inti atom yang ditandai
dengan jumlah proton dan neutron. Secara kimia peluruhan radioaktif merupakan
reaksi nuklir atau reaksi inti yang dapat dirumuskan dengan persamaan kimia sebagai
berikut:
a c e
X →Y+ Z
b d f
Dalam proses tersebut berlaku hukum kekekalan energi dan muatan. Maka reaksi
tersebut berlaku a = c + e dan b = d + f.
a. Pita kestabilan dan jenis-jenis isotop
Perbandingan proton dengan neutron (n/p) merupakan salah satu faktor penentu
kestabilan atom. Inti atom yang stabil memiliki nilai n/p antara 1 sampai dengan
1,6. Jika inti atom memilki nilai n/p di luar pita kestabilan maka atom tersebut
tidak stabil atau bersifat radioaktif, sehingga akan meluruh untuk mencapai
keadaan yang lebih stabil. Peluruhan isotop-isotop tak stabil dibedakan atas :
1.) Peluruhan inti ringan, adalah peluruhan nuklida yang harga z-nya (nomor
atom) kurang dari 20 (unsur terletak di bawah atau di atas pita kestabilan.
 Isotop dibawah pita kestabilan untuk mencapai kestabilan. Memancarkan
positron, suatu partikel yang massanya sama dengan 0 elektron dan
bermuatan 1+ dengan simbol: e+1. Penangkapan elektron K, artinya elektron
yang terdapat pada kulit K.
 Isotop nuklida yang terletak di atas pita kestabilan untuk mencapai kestabilan
nuklida. Memancarkan neutron dan memancarkan sinar beta.
2.) Peluruhan inti berat
Adalah peluruhan nuklida dengan nomor atom lebih besar dari 83 dan
umumnya radioaktif, untuk mencapai kestabilan nuklida memancarkan sinar
alfa.
3.) Peluruhan radioaktif buatan
Pada tahun 1919, Rutherford berhasil menembak gas nitrogen dengan partikel
alfa dan menghasilkan hidrogen dan oksigen. Reaksi ini merupakan
transmutasi buatan pertama, yaitu perubahan satu unsur menjadi unsur lain.
Pada tahun 1934, Irene Joliot-Curie, berhasil membuat atom fosfor yang
bersifat radioaktif dengan menembakkan aluminium dengan sinar alfa yang
berasal dari polonium.Unsur radioaktif terjadi karena dibuat melalui reaksi inti
yang kemudian dikenal sebagai radioisotop.
Beberapa contoh reaksi inti:
 Penembakan atom litium-7 dengan proton menghasilkan 2 atom helium-4.
 Penembakan nitrogen-14 dengan neutron menghasilkan karbon-14 dan
hidrogen.
 Penembakan aluminium-27 dengan proton menghasilkan magnesium-24 dan
helium-4.
b. Laju Peluruhan (v)
v = laju peluruhan (keaktifan), yaitu banyaknya peluruhan dalam satu satuan
waktu.
tetapan peluruhan (serupa k dalam persamaan laju reaksi), nilainya bergantung
pada jenis radioisotop. N = jumlah nuklida radioaktif.
c. Waktu Paruh
Yaitu perioda waktu dimana 50% dari jml atom semula yang ada telah
meluruh.Fraksi zat radioaktif yang masih tersisa setelah n kali waktu sesuai dengan
persamaan berikut:
No = jumlah zat radioaktif mula-mula
Nt = jumlah zat radioaktif yang masih tersisa pada waktu.
Oleh karena keaktifan sebanding dengan jumlah atom radioaktif maka:
A =keaktifan pada waktu t
Ao=keaktifan awal
d. Bahaya unsur-unsur radioaktif
 Radiasi : dapat menguntungkan & merugikan
 Partikel berenergi tinggi & sinar melepaskan e- dari atom  ion
 Jika terjadi dalam tubuh akan berbahaya, misalnya H2O  H2O2
 Merusak sel darah putih
 Mempengaruhi sumsum tulang anemia
 Merangsang leukimia
 Perubahan molekul DNA mutasi

4. Reaksi Inti
Reaksi inti dapat dikelompokkan menjadi:
a. Reaksi peluruhan merupakan reaksi kimia eksoergik (eksotermik) yang
berhubungan dengan desintegrasisuatu inti atom yang terjadi secara spontan. Pada
reaki tersebut terjadi perubahan inti tidak stabil menjadi inti stabil.
b. Reaksi transmutasi inti. Tranmutasi adalah perubahan atom suatu unsur kimia
menjadi atom unsur yang lainmelalui desintegrasi atau penembakan inti.
c. Reaksi penghasil energi
1.) Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan inti atom berat menjadi beberapa inti
atom ringan dan partikel elementer, disertai pelepasan energi yang besar.Unsur
yang sering digunakan dalam reaksi fisi nuklir adalah Plutonium dan Uranium
(terutama Plutonium-239, Uranium-235). Energi yang dihasilkan sangat besar,
dalam tersebut diahasilkan neutron baru yang akan menumbuk inti atom sisa
sehingga terjadi reaksi inti berantai yang dapat menghasilkan energi yang
sangat besar, misal reaksi fisi pada bom nuklir.
n + U-235 -> Ba-144 + Kr-90 + 2n + 179.6 MeV
n + U-235 -> Ba-141 + Kr-92 + 3n + 173.3 MeV
n + U-235 -> Zr-94 + Te-139 + 3n + 172.9 MeV
n + U-235 -> Zr-94 + La-139 + 3n + 199.3 MeV

2.) Reaksi Fusi


fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah sebuah proses saat dua inti
atom bergabung, membentuk inti atom yang lebih besar dan
melepaskan energi.Fusi nuklir adalah sumber energi yang
menyebabkan bintang bersinar, dan Bom Hidrogen meledak. Senjata
nuklir adalah senjata yang menggunakan prinsip reaksi fisi nuklir dan fusi
nuklir. Unsur yang sering digunakan dalam reaksi fusi nuklir
adalah Lithium dan Hidrogen (terutama Lithium-6, Deuterium, Tritium).
Reaksi fusi deuterium-tritium (D-T) dipertimbangkan sebagai proses yang
paling menjanjikan dalam memproduksi tenaga fusi.

Anda mungkin juga menyukai