Anda di halaman 1dari 20

REACTOR PHYSICS OF MSR

Fisika reaktor memberikan informasi penting, seperti distribusi daya, multiplikasi efektif,
perubahan komposisi bahan bakar dengan burn up. Bab ini membahas interaksi neutron dengan
materi, fisi nuklir, faktor multiplikasi, spectrum rate/laju reaksi, persamaan transport dan difusi
neutron, persamaan kekritisan dan persamaan kinetik.

4.1 INTERAKSI NEUTRON DENGAN MATERI

Reaksi neutron dengan inti secara luas diklasifikasikan menjadi dua kelas, terhambur dan
tertangkap (scattering and capture). Dalam reaksi hamburan, hasil akhirnya hanyalah pertukaran
energi antara dua partikel yang bertumbukan dan neutron bebas setelah interaksi. Di sisi lain,
pada reaksi tangkapan, neutron dipertahankan oleh inti, membentuk isotop yang berbeda. Ada 4
jenis reaksi tangkapan neutron:

1. Pancaran radiasi gamma (n, γ )


2. Pengusiran partikel alpha (n,α )
3. Pengusiran proton (n,p)
4. Fisi (n,f)

Reaksi tangkapan radiasi yang paling umum dapat terjadi pada rentang unsur yang luas.

Ketika neutron diserap ke dalam inti, energi kinetik dan energi ikat neutron ditransfer ke
senyawa inti, yang akan menyebabkan keadaan energi tereksitasi. Sebagian energi dapat
ditransfer ke neutron yang mana dapat dipancarkan dari inti, meninggalkan inti dalam keadaan
energi kurang tereksitasi. Proses ini disebut “hamburan inelastic” karena sebagian energi
dibiarkan sebagai energi internal inti.

Kemungkinan lain adalah bahwa neutron terhambur oleh inti tanpa mengubah energi internal
nuklir, yang disebut “hamburan elastis”. Energi pada neutron yang masuk didistribusikan antara
neutron yang dihamburkan dan recoil nucleus. Ini adalah tumbukan bola keras klasik dengan
kekekalan energi kinetik dan momentum
Hamburan inelastik hanya dapat terjadi untuk neutron berenergi tinggi sementara hamburan
elastis dapat terjadi untuk semua neutron. Tumbukan neutron dapat dirangkum seperti dibawah
ini

4.2 BEBERAPA PROSES YANG DAPAT MEMPRODUKSI NEUTRON

1. Neutron dengan mudah diperoleh melalui reaksi partikel alpha dengan beberapa unsur
ringan, contoh beryllium, boron, atau lithium. Pemancar partikel alpha dapat berupa
polomium-210, radium-226, plutonium-239, atau americium-241. Pemancar itu
memancarkan partikel alpha menurut konstanta peluruhan milik mereka. Energi pada
neutron yang dilepaskan pada reaksi (α ,n ) berkisar dari 1-10 MeV.
2. Reaksi sinar gamma pada energi 2 MeV pada inti deuterium atau beryllium menghasilkan
essentially mono energetic neutron.
3. Beberapa nuklida berat yang diproduksi secara artifisial mengalami fisi spontan,
memancarkan neutron pada tingkat yang cukup besar Californium-252 meluruh dengan
waktu paruh 2,63 tahun dan 3,1% meluruh menjadi fisi spontan
4. Sinar ion pemercepat, seperti proton atau deuteron, membombardir target seperti lithium
atau beryllium sehingga menghasilkan (p,n) dan reaksi (d,n). Misalnya, Fasilitas Iradiasi
Material Fusi International akan menggunakan sinar deuteron 40 MeV dengan target
lithium mengalir
5. Akselerator berenergi tinggi ( 1 GeV) yang menyerang target logam berat,
seperti Pb dapat memproduksi neutron berlebih.
6. Reaksi fisi biasanya memancarkan beberapa neutron.
4.3 FAKTOR MULTIPLIKASI PADA REAKSI BERANTAI

Ketika inti fisil, seperti U-233, U-235, dan Pu-239 menyerap neutron, inti senyawa tereksitasi
terpecah menjadi dua produk fisi dan melepas beberapa neutron berenergi tinggi ( 1
MeV). Ketika salah satu neutron itu terserap di inti fisil lain, reaksi berantai dimulai.

Dalam sistem hipotesis ukuran tak terbatas, neutron tidak bocor keluar dari sistem. Mereka
diproduksi oleh fisi dan dihilangkan hanya dengan penyerapan material. Faktor multiplikasi tak
terbatas/infinite multiplication factor didefinisikan sebagai:

Kondisi kekritisan untuk reaksi fisi berantai yang stabil adalah k ∞ =1 pada sistem tak terbatas
tanpa sumber neutron eksternal. Dalam sistem ukuran terbatas, beberapa neutron bocor keluar
sistem. Kondisi kekritisan sistem harus memperhitungkan kebocoran neutron. Factor multiplikasi
efektifnya adalah

Syarat kekritisan pada sistem terbatas tanpa sumber neutron luar adalah keff=1

Jika keff<1 maka sistemnya adalah subkritis. Dalam kasus seperti itu populasi neutron akan terus
menerus. Dengan adanya sumber neutron eksternal, kondisi stabil dapat dipertahankan oleh
sumbernya. Ketika keff>1, sistem superkritis. Dalam kasus seperti ini, produksi neutron lebih
besar daripada neutron yang hilang, oleh karena itu populasi neutron akan cenderung bertambah
eksponential seiring waktu. Pertambahan ini dapat menyebabkan ledakan nuklir atau bisa juga
dibatasi dengan penggunan material penyerap neutron yang lebih kuat saat memanas, seperti
zirconium (atau uranium-238).
4.4 TAMPANG LINTANG

Tampang lintang mikroskopis (σ ), untuk reaksi tertentu berlaku untuk satu inti. Jika material
target mengandung inti N per satuan volume, jumlah Nσ disebut “tampang lintang makroskopis
Σ ” pada material:

Untuk campuran unsur atau senyawa yang mengandung beberapa jenis tampang lintang
makroskopis adalah:

Dimana nilai N1, N2, dll tergantung pada komposisi campuran, berat dan densitas atom unsur.

4.5 LAJU REAKSI

Pertimbangkan berkas neutron mono-energetic dimana n adalah densitas neutron, misal: jumlah
neutron/m3. Jika ν adalah kecepatan neutron, maka n ν adalah jumlah neutron yang jatuh pada
1m2 material target per detik. Hasil Σ n ν memberikan jumlah interaksi (antara neutron dan inti)
per m3 pada material target per detik, maka:

Persamaan ini menunjukkan jumlah interaksi neutron per detik dalam 1m 3 material. Fluks
neutron didefinisikan sebagai produk kerapatan dan kecepatan neutron:

Dan
Tampang lintang makroskopis dan mikroskopis dengan menambahkan subskrip untuk setiap
reaksi. Untuk contoh, σ a untuk penyerapan, σ f untuk fisi, σ s untuk hamburan, dan σ t untuk
tampang lintang total.

4.6 DISTRIBUSI ENERGI NEUTRON DAN DISTRIBUSI MAXWELL-BOLZMANN

Distribusi energi neutron fisi ditunjukkan pada gambar 4.1

Energi neutron rata-rata adalah 2 MeV, sesuai dengan kecepatan neutron 20.000 km/s.
probabilitas fisi meningkat pada energi neutron rendah, seperti ditunjukkan pada gambar 4.2

Karena tampang lintang fisi meningkat pada energi rendah, sebagian reaktor nuklir
menggunakan material moderator untuk memperlambat fisi neutron. Moderator terbaik adalah
unsur ringan seperti hidrogen dan karbon, karena recoil nucleus dapat menyerap fraksi yang
besar pada energi neutron dengan setiap tumbukan elastis. Ketika enrgi neutron sebanding
dengan energi atom disekelilingnya, disebut neutron “termalisasi” atau “thermalized”. Reaktor
yang berfisi menggunakan neutron thermal disebut “reaktor thermal”. Reaktor nuklir yang berfisi
terutama diinduksi oleh neutron cepat disebut “reaktor cepat”. Perbedaannya adalah distribusi
energi neutron dalam reaktor, seperti ditunjukkan pada gambar 4.3
Jika neutron dimasukkan ke media hamburan yang tidak menyerap dan tidak terbatas, dimana
neutron tidak lepas atau tidak terserap, maka keadaan keseimbangan thermal akan tercapai. Pada
keadaan ini, probabilitasnya sama dengan energi neutron yang diperoleh atau hilang saat
bertumbukan dengan inti yang tersebar. Energi kinetik pada neutron akan dipresentasikan oleh
distribusi “Maxwellian” ditandai dengan suhu sedang (medium themperature).
4.7 TRANSPORT DAN DIFUSI PADA NEUTRON

Reaksi fisi menghasilkan panas, salah satu yang harus dihilangkan oleh pendingin/coolant. Laju
rekasi fisi tergantung pada distribusi flux neutron, yang dihitung dari persamaan transport
neutron (persamaan Boltzmann):

Dimana

adalah fluks sudut neutron pada posisi r dengan energi E yang bergerak pada arah Ω
pada waktu t

adalah fluks sudut neutron pada posisi r dengan energi E’ yang bergerak pada arah
Ω ' pada waktu t

adalah fluks scalar pada posisi r dan energi neutron E’ pada waktu t

didefinisikan sebagai

adalah tampang lintang makroskopis total untuk semua interaksi pada energi E pada r;

adalah tampang lintang fisi makroskopis

adalah tampang lintang makroskopis hamburan dengan energi neutron E’


yang bergerak pada arah 𝛺’ ke neutron yang berenergi isotropik pada r pada neutron pada energi
E waktu t
χ (E) spectrum energy neutron fisi

 Persamaan pertama adalah laju perubahan densitas neutron


 Persamaan kedua adalah neutron yang hilang selama tumbukan
 Persamaan ketiga adalah neutron yang mengalir keluar dari elemen volume
 Persamaan keempat adalah neutron yang dihamburkan ke elemen volume
 Persamaan kelima adalah neutron yang dihasilkan oleh fisi
 Persamaan keenam adalah neutron dari sumber neutron

Semua persamaan didefinisikan pada posisi r, energi E, bergerak pada arah 𝛺 pada waktu t per
satuan volume per detik

Persamaan kedua dan ketiga bagian kiri adalah persamaan neutron yang hilang dan persamaan
kanan adalah generasi neutron

Ini adalah persamaan differensial/integral dari flux neutron dengan 7 variabel independent (tiga
spasial, dua sudut, energi dan waktu)

Itu tidak dapat diselesaikan secara analitik kecuali untuk kasus yang sangat sederhana. Itu akan
sangat membantu untuk nilai diskrit pada fluks neutron, posisi, energi, sudut dan waktu.
Kemudian masalah ketergantungan waktu akan mengurangi masalah keadaan stabil pada setiap
waktu.

4.7.1 DISKRITISASI ENERGI

Neutron pada reaktor memiliki rentang energi 10 MeV hingga kurang dari 0,01 eV. Variabel
energi ditangani oleh metode multigrup. Rentang energi yang menarik dibagi mnejadi G
“groups” seperti ditunjukkan pada Fig 4.4 dimana tampang lintang dirata-rata pada setiap
kelompok energi.

Kelompok fluks, kelompok sumber, dan kelompok spektrum fisi juga dirata-rata di setiap
kelompok energi. Kita mengasumsikan bahwa fluks neutron diwakili oleh hasil fluks sudut dan
fungsi energi f(E)
Dimana f(E) adalah spektrum energi neutron f(E)

Kelompok tampang lintang didefinisikan sebagai rata-rata nilai untuk setiap kelompok energi.
Menggunakan diskritisasi dan rata-rata, persamaan transport multigrup diperoleh.

Persamaan transport multigroup akan akurat jika memenuhi kondisi:

1. Fluks sudut dapat dipisahkan dengan spektrum yang diketahui f(E)


2. Tampang lintang konstan pada setiap interval energi
3. Interval energi yang kecil, sudut, ruang dan waktu digunakan

Yang tidak diketahui dalam persamaan transport multigroup adalah kelompok fluks. Untuk
keadaan sederhana, kita menganggap kasus keadaan stabil (istilah turunan waktu dihilangkan)

Persamaan ini masih memiliki variabel posisi dan sudut. Fluks sudut dapat diperluas dengan
harmonik bola (metode PN) atau tersegmentasi dalam sudut tetap (metode ordinat diskrit atau
metode SN)
4.7.2 SATU PENDEKATAN KELOMPOK ENERGI

Kita selanjutnya memperkirakan persamaan diatas dengan mengasumsikan dengan asumsi


neutron monoenergetik. Maka persamaannya menjadi:

Dalam ekspansi harmonik dengan hanya dua istilah awal yang digunakan, fluksnya dinyatakan
sebagai berikut:

Dimana 𝜙(r): fluks total ; J(r): arus bersih

Substitusikan ini untuk persamaan diatas, dan dengan manipulasi yang tidak menarik dalam
persamaan, persamaan berikut diperoleh

Dimana S0(r) : sumber neutron isotropic ; S1(r) : sumber neutron anisotropic

Asumsikan tidak ada sumber neutron anisotropic, sehingga S1=0 maka

μ
adalah cosine sudut hamburan rata-rata.

Ini disebut Hukum Fick, dan menghubungkan arus neutron ke fluks neutron. Hukum Fick
digunakan dalam banyak bidang fisika, seperti difusi atom dalam gas dan padatan. Neutron
berdifusi dari konsentrasi tinggi ke rendah, dan laju difusi sebanding dengan gradient
konsentrasi.
Hukum Fick yang tidak akurat disebabkan oleh:

- Dekat sumber neutron


- Dekat penyerap neutron yang kuat
- Pada permukaan reactor
- Pada zona dimana terdapat anisotropi yang kuat

Pada kasus ini, perhitungan transport penuh dibutuhkan. Dengan keterbatasan pikiran, perilaku
neutron dapat diperkirakan dengan difusi pada persamaan berikut:

Dimana

4.7.3 PERHITUNGAN KONSTANTA KELOMPOK NUKLIR

Perhittungan fisika reaktor membutuhkan konstanta kelompok nuklir baik tampang lintang
makroskopis atau tampang lintang mikroskopis. Mereka dihitung program numeriknya
menggunakan nuclear cross-section data libraries seperti ENDF/B oleh USA, JEFF oleh NEA
atau JENDL oleh Jepang. Biasanya perhitungan dilakukan dua langkah. Pada step pertama
adalah perhitungan sel atau lattice yang menyediakan beberapa group constant library. Beberapa
konstanta group itu termasuk tampang lintang makroskopis dan mikroskopis serta informasi lain
yang dibutuhkan untuk perhitungan teras. Kedua, difusi neutron dan thermal-hydraulik biasanya
dilakukan untuk konfigurasi homogen assembly (1 atau ¼ nya) pada homogen khusus dan
beberapa konstanta group yang terkondensasi kelompok energi pada seluruh perhitungan teras.

4.7.4 PERHITUNGAN BURN UP BAHAN BAKAR

Perhitungan burn up bahan bakar dapat dilakukan untuk memperkirakan perubahan komposisi
bahan bakar yang terbakar. Dalam perhitungan ini banyak reaksi diperhitungkan, termasuk rantai
peluruhan radiasi pada semua komponen bahan bakar dan produk fisi. Data itu digunakan untuk
mengevaluasi inventory pada bahan bakar dan produk fisi dengan burn up.

4.8 PERSAMAAN KRITIKALITAS

“Kritis” berarti keff=1. Disini kami mempertimbangkan kasus sederhana neutron monoenergetik
menggunakan pendekatan difusi untuk pelat tak terbatas homogen dengan ketebalan terbatas.
Homogen berarti semua parameter sama dimanapun dalam medium. Ketebalan = α pada arah x ,
tetapi tak hingga besarnya pada arah y dan z. Jumlah neutron yang hilang persatuan volume
perdetik diimbangi oleh produksi dari fisi nuklir sebagai berikut.

Dari definisi keff:

Persamaan terakhir dapat ditulis ulang menggunakan faktor multiplikasi tak terbatas k ∞ menurut
definisi sebagai berikut

Dimana k∞ > 1,0 ; jika tidak kekritisan tidak dapat tercapai

Menggunakan persamaan itu, persamaan awal dapat ditulis


Selanjutnya dapat ditulis sebagai

Solusi persamaan ini dikenal sebagai

Karena persamaan difusi asli adalah persamaan diferensial orde kedua, kita membutuhkan dua
syarat batas untuk menentukan konstanta A dan C. Kita atur koordinal asal pada pusat pelat
reaktor, fluks neutron harus nyata dan positif pada reaktor. Satu syarat batas adalah fluks harus
nol di batas luar. Yang lain adalah distribusi fluks harus simetri di sekitar pusat pelat reaktor.
Karena kondisi batas kedua konstanta A harus nol. Maka kondisi batas pertama mensyaratkan

Kita mengansumsikan tebal reaktor adalah α , maka:

Oleh karena itu solusi umum untuk fluks

Namun sebagai getaran pada tali, mode tinggi mati lebih cepat (higher modes die out) dan hanya
mode dasar yang tersisa. Oleh karena itu solusi akhir untuk distribusi fluks ditentukan sebagai

Konstanta C yang tersisa ditentukan oleh kondisi lain, seperti tingkat daya seperti dibahas diatas,
solusi hanya ada ketika semua kondisi batas terpenuhi

disebut persamaan kritis untuk pelat tak terhingga dengan tebal α


Oleh karena itu

Pada bab sebelumnya, dijelaskan keff= k∞ PNL.

Oleh karena itu probabilitas tidak bocor pada pelat tak terhingga adalah

Ini disebut tekuk geometri/geometrical buckling.

Ketika komposisi reaktor diberikan, nilai parameter k∞ dan L2 diketahui. Kondisi kritikalitas
yang dibutuhkan adalah untuk kondisi diatas, yang berarti ukuran atau ketebalan pelat reaktor tak
hingga harus sebagai berikut:

Karena reaktor kritis, keff=1 maka

Oleh karena itu

Ini disebut tekuk material/material buckling. Secara umum, kondisi kritis berarti geometrical
buckling dan material buckling identik. Oleh karena itu

Geometrical buckling untuk geometri reaktor yang berbeda adalah sebagai berikut
Ukurannya mencangkup jarak extrapolasi yang merupakan koreksi terhadap pendekatan difusi.
Pada bagian ini, diskusi terperinci diabaikan. Diskusi multiregion reaktor juga diabaikan, dimana
kondisi batas adalah kontinu pada fluks neutron dan arus neutron pada batasnya.

Solusi analitis ini dapat diperoleh untuk geometri sederhana dan media homogen. Pada situasi
aktual, reaktor memiliki tiga dimensi dan komposisinya tidak homogen. Dalam kasus seperti itu,
solusinya dapat diperoleh dengan analisis numerik. Metode numerik diluar scope bab ini.

MSR dioperasikan dengan sirkulasi bahan bakar cair. Oleh karena itu, komposisi bahan bakarnya
homogen di dalam reaktor. Distribusi daya dapat dinyatakan sebagai fungsi cosine dan fungsi
Bessel untuk distribusi axial dan radial, masing-masing.

4.9 PERSAMAAN KINETIK

Ketika reaktor kritis daya reaktor tetap konstan. Namun, agar mengubah daya reaktor dibutuhkan
untuk mengubah multiplikasi efektif reaktor. Ketika faktor multiplikasi efektif diubah,
bagaimana daya reaktor akan berubah? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita peru tahu atau
menyelesaikan persamaan kinetik reaktor. Dengan demikian pada bagian ini, penjelasan singkat
tentang turunan persamaan kinetik reaktor diberikan, berdasarkan persamaan difusi model
pendekatan 1 grup energi. Perhatikan bahwa diskusi berikut mengasumsikan tidak ada aliran
bahan bakar. Reaktor dengan aliran bahan bakar didiskusikan pada chapter 5 Kinetika dan
Dinamika MSR.

Reaktor subkritis tidak dalam kondisi stabil tanpa sumber neutron dalam sistem. Dalam
pendekatan difusi, persamaan (4.3) dapat direduksi menjadi

(4.30)
Pada persamaan ini, S mengindikasikan sumber neutron, yang dinyatakan

Persamaan pertama mengindikasikan kontribusi neutron serempak dan persamaan kedua


menunjukkan kontribusi neutron tunda. Dalam proses fisi nuklir, beberapa neutron dihasilkan
dari produk fisi dengan beberapa waktu tunda. Biasanya mereka diklasifikasikan dalam 6 grup
tapi dalam diskusi ini kami sederhanakan, dan akan diperlakukan sebagai satu kelompok. β
adalah fraksi pada neutron tunda fisi, maka (1-β) adalah fraksi neutron serempak. Neutron tunda
dihasilkan dari peluruhan radioaktif terdahulu dan dinyatakan sebagai λC dimana λ konstanta
peluruhan efektif dan C direpresentasikan densitas atom terdahulu.

Substitusi persamaan sumber neutron ke pers (4.30)

Pada persamaan ini, fluks neutron dan precursor keduanya fungsi waktu dan ruang pada reaktor
terhingga. Itu akan diasumsikan variabel dapat dipisahkan, sehingga distribusi ruang ∇ 2𝜙 dapat
diganti oleh -β2𝜙, dimana β2 adalah lekukan geometri (geometrical buckling). Pemisahan
variabel ini mengarah pada apa yang disebut model reaktor titik. Mengingat 𝜙=nν dan D/ Σ α
=L2,

Persamaan ini dapat disederhanakan dengan memperkenalkan parameter

l disebut waktu hidup/lifetime neutron serempak pada medium terbatas. Karena jarak rata-rata
neutron yang keluar tanpa adan yang bocor pada medium dinyatakan sebagai
Oleh karena itu, waktu hidup/lifetime diperoleh dengan membagi jarak dengan kecepatan
neutron ν.

Substitusi hubungan

Sehingga diperoleh

Atau

Dimana

Peningkatan precursor diperkirakan dari

Menggunakan persamaan hubungan

Dapat dinyatakan
Persamaan ini lebih jauh dapat disederhanakan dengan mendefinisikan waktu generasi neutron
sebagai

Kemudian, persamaan kinetik akhir dinyatakan sebagai

Pada prakteknya, waktu generasi neutron dan waktu hidup neutron serempak hampir identik/
sama karena keff dekat dengan satu.

Teori transport ordinat diskrit dapat akurat untuk geometri sederhana, seperti lempengan/slab dan
silinder, tetapi tidak praktis untuk digunakan dalam geometri kompleks. Untuk geometri yang
rumit digunakan metode Monte Carlo.

4.10 METODE MONTE CARLO

Metode Monte Carlo mensimulasikan sejumlah besar lintasan partikel tunggal, dan kemudian
merata-rata hasilnya untuk menentukan jumlah partikel yang diinginkan, seperti deposisi energi.
Setiap pertanyaan mengenai riwayat sebuah neutron diputuskan dengan statistik. Untuk contoh,
jika hanya ada dua jawaban yang tersedia, dan jika mereka memiliki probabilitas yang sama,
maka kita akan melempar koin untuk memutuskan. Dalam praktiknya, banyak pilihan tersedia,
dan ada probabilitas yang ditentukan oleh faktor-faktor seperti tampang lintang hamburan nuklir.
Sebagai gantinya melempar koin, hasil jumlah acak dipakai. Hasil angka acak (A random
number generator) adalah algoritma komputer untuk menghasilkan pecahan decimal secara acak
dan seragam antara 0 dan 1. Interaksi neutron dihitung sampai diserap atau lenyap. Melacak
ribuan sejarah neutron dan merata-rata hasilnya dapat menyediakan perkiraan akurat pada daya
fisi, perisai/shielding, transmutasi dan fenomena lain. Jika tujuannya adalah untuk mengevaluasi
hasil yang memiliki probabilitas rendah, seperti penetrasi perisai tebal, lalu sejumlah besar
histories (>105) mungkin diperlukan untuk mencapai akurasi tinggi, tetapi “teknik pengurangan
variasi” dapat digunakan untuk mengurangi nomer yang diperlukan.

4.11 KESIMPULAN

Studi neutronik untuk pembangkit listrik tenaga nuklir menghasilkan informasi

- Spektra energi neutron vs posisi


- Laju fisi nuklir dan panas
- Attenuation oleh shielding
- Aliran neutron melalui saluran
- Generasi radioisotop
- Pembiakkan bahan bakar fisil
- Panas peluruhan setelah shutdown
- Radioaktivitas komponen dan laju dosis vs waktu setelah shutdown
- Kemungkinan daur ulang atau pembersihan material radioaktif.

Trend terkini di bidang ini adalah memanfaatkan fasilitas komputer skala besar untuk
menganalisa sifat fisika reaktor berdasarkan model perhitungan yang rinci dan canggih. Teori
transport neutron akurat untuk geometri sederhana, dan pendekatan difusi mudah dipecahkan.
Persamaan kinetik diperlukan untuk memperkirakan waktu variasi daya reaktor, dan metode
Monte Carlo paling baik untuk geometri kompleks.

Anda mungkin juga menyukai