BAB 1 : Pendahuluan
Latar Belakang
Pengertian Nuklir
Sebenarnya nuklir atau lebih tepatnya teknologi nuklir sangat berguna bagi kehidupan kita.
Tanpa kita sadari, mungkin saja makanan yang telah kita konsumsi berasal dari varietas
unggul yang dihasilkan dengan cara mutasi oleh imbas radiasi, atau bisa saja bahan bakar
kendaraan bermotor kita berasal dari minyak yang diperoleh dengan penerapan teknologi
nuklir.
Nuklir secara bahasa artinya "inti", inti di-sini maksudnya inti dari atom (Nukleus). Atom
itu dikelilingi (seperti bulan mengelilingi bumi) partikel sub-atomik, namanya Proton dan
Neutron. Proton dan Neutron itu mempunyai gaya tarik sangat kuat dengan Nukleus, apabila
ikatan gaya tarik menarik itu dirusak, dan nukleusnya terbelah (namanya Fisi Nuklir) ia akan
mengeluarkan energi panas yang sangat besar atau bisa juga nuklei (jamak nukleus)
bertabrakan dengan nuclei lainnya dan menyatu (namanya Fusi Nuklir), juga menghasilkan
energi panas yang besar juga. Energi yang besar itu bisa dijadikan berbagai macam fungsi
misalnya pembangkit tenaga listrik, Energi panas itu jika digabung sama bahan peledak
kimiawi biasa, bisa menjadi Bom yang besar, perusak maha dashyat (seperti yang terjadi di
Hiroshima dan Nagasaki waktu perang dunia 2.
BAB 2 : Pembahasan
Karakteristik Inti Atom
Atom tersusun dari tiga partikel yaitu inti atom, elektron dan proton. Proton merupakan
partikel atom yang bermuatan positif, elektron bermuatan negatif dan neutron bermuatan
netral.
Keterangan :
X = Lambang atom
Z = Nomor atom
A = nomor massa
Nomor atom (Z) = jumlah proton = jumlah elektron suatu atom yang bermuatan netral
Nomor massa (A) = jumlah proton + jumlah neutron sutu atom
1. Nuklida
Nuklida merupakan suatu atom yang sudah dilengkapi dengan nomor atom dan nomor
massanya. Macam-macam nuklida berdasarkan jumlah nomor massa, nomor atom, dan
jumlah neutron nya sebagai berikut :
a. Isotop
Isotop adalah atom-atom yang memiliki nomor atom yang sama, tetapi memiliki nomor
massa yang berbeda sehingga isotop akan selalu dimiliki unsur yang sama dengan sifat fisika
dan sifat kimia yang sama.
b. Isobar
Isobar adalah atom-atom yang memiliki nomor massa yang sama, tetapi memiliki nomor
atom yang berbeda. Isobar merupakan kebalikan dari isotop dan sudah bisa dipastikan isobar
terdapat pada dua atau lebih dari unsur yang berbeda.
c. Isoton
Isoton adalah atom-atom yang memiliki jumlah neutron yang sama. Isotop terdiri dari dua
atom dari unsur-unsur yang berbeda sehingga memiliki sifat fisika dan kimia yang berbeda
pula.
3. Kestabilan Inti
Komposisi jumlah proton dan neutron di dalam inti atom sangat memengaruhi inti atom
tersebut. Stabilitas inti atom dapat ditinjau dari perbandingan antarpartikel yang terkandung
di dalam inti atom, yaitu perbandingan neutron terhadap proton. Inti dapat dikatakan stabil
bila memiliki harga n/p = 1.
En = E / A
Keterangan :
En = energi ikat per nukleon (MeV)
E = energi ikat inti (MeV)
A = jumlah nukleon
Menurut hasil pengukuran, massa 1 sma berubah menjadi energi setara dengan energi
sebesar 931,5 MeV sehingga besarnya energi ikat inti dapat dinyatakan :
E = ∆m x 931,5 MeV
Keterangan :
E = energi ikat inti
∆m = defek massa
5. Reaksi inti
Reaksi inti adalah suatu reaksi yang terjadi pada inti atom sehingga dapat membentuk suatu
inti baru dan biasanya disertai dengan munculnya energi yang sangat besar. Pada dasarnya
reaksi inti sangat berbeda dengan reaksi kimia. Pada reaksi inti diperlukan partikel lain untuk
menggoyahkan kesetimbangan inti atom sehingga kesetimbangan ini tergganggu. Akibatnya,
inti yaitu partikel proton atau neutron.
Energi reaksi inti adalah energi yang dihasilkan atau diperlukan dalam sebuah reaksi inti.
Energi reaksi inti dihitung sesuai persamaan reaksi inti karena pada dasarnya energi reaksi
inti sama dengan perubahan massa inti sebelum reaksi dan sesudah reaksi atau disebut
sebagai kesetaraan massa energi.
Radioaktivitas
Radioaktivitas adalah peristiwa pemancaran sinar-sinar radioaktif secara spontan untuk
mencapai kestabilan inti atommnya. Adapun suatu zat yang dapat meluruh secara spontan
disertai dengan pancaran sinarsinar radioaktif disebut sebagai zat radioaktif.
1. Sinar-sinar radioaktif
Suatu inti atom yang tidak stabil yaitu berada di luar pita kestabilan akan mengalami
peluruhan yang disertai dengan pemancaran radiasi. Peluruhan inti atom dapat menghasilkan
pancaran sinar alfa, beta dan gamma.
a. Radiasi Sinar Alfa (α)
Beberapa sifat dari sinar alfa adalah sebagai berikut :
1) Sinar alfa merupakan inti helium
2) Memiliki daya tembus yang paling lemah
3) Memiliki daya ionisasi yang paling kuat dibuktikan dengan sinar alfa dapat
menghitamkan pelat film
4) Dapat dibelokkan ke arah kutub negatif oleh medan magnet
5) Bergerak dengan kecepatan sekitar kecepatan cahaya
b. Radiasi Sinar Beta (β)
Beberapa sifat dari sinar beta antara lain :
1) Sinar beta merupakan pancaran elektron dari inti atom karena perubahan neutron
menjadi proton
2) Memiliki daya tembus lebih besar daripada sinar alfa
3) Memiliki daya ionisasi lebih lemah dari sinar alfa
4) Dapat dibelokkan ke arah kutub positif oleh medan magnet
5) Dapat bergerak dengan kecepatan tinggi sehingga sering disebut sebagai elektron
berkecepatan tinggi
c. Radiasi sinar gamma (ϒ)
Beberapa sifat dari sinar gamma antara lain :
1) Memiliki daya tembus yang paling kuat
2) Memiliki daya ionisasi yang paling lemah
3) Tidak dapat dibelokkan oleh medan magnet
4) Sinar gamma tidak memiliki jangkauan maksimal di udara, semakin jauh dari
sumber intensitasnya makin kecil
I = I0 . e-µx
Keterangan :
I = intensitas (J/s m2)
I0 = intensitas mula-mula (J/s m2)
e= bilangan natural = 2,71828
µ = koefisien pelemahan bahan keping (m-1)
x = tebal keping (m)
apabila intensitas sinar setelah melewati bahan setengah dari intensitas sebelum melewati
bahan disebut sebagai lapisan harga paruh. Lapisan harga paruh merupakan lapisan atau tebal
bahan yang membuat intensitas menjadi separuh dari intensitas semula. Persamaannya yaitu:
x = 0,693 / µ
keterangan :
µ = koefisien pelemahan bahan keping (m-1)
x = lapisan harga paruh (m)
3. Aktivitas Radioaktif
Hubungan antara aktivitas radioaktif atau aktivitas peluruhan dapat dinyatakan dalam
bentuk persamaan :
A = λ N
Keterangan :
A = aktivitas peluruhan (partikel/sekon = Bq)
λ = tetapan peluruhan (s-1)
N = jumlah inti atom
Massa unsur radioaktif sebanding dengan aktivitas radioaktif, maka aktivitas radioaktif
juga dapat dihitung menggunakan rumus :
At / A0 = (1/2)n
Keterangan :
At = aktivitas pada saat t (Bq)
A0 = aktivitas mula-mula (Bq)
n = t/t1/2
t= waktu peluruhan (s)
t1/2= waktu paruh (s)
4. Peluruhan Inti
Pada umumnya laju peluruhan unsur radioaktif dapat dinyatakan dalam waktu paruh,
misalnya selama waktu peluruhan t, unsur yang masih radioaktif tinggal N sehingga
didapatkan hubungan anatara jumlah inti atom yang tinggal dibandingkan dengan jumlah inti
atom radioaktif mula-mula sebagai berikut :
Nt /N0 = (1/2)n
Keterangan :
Nt = Massa setelah peluruhan
N0 = massa mula-mula
n = t/t1/2
t= waktu peluruhan (s)
t1/2= waktu paruh (s)
5. Waktu Paruh
Waktu paruh unsur radioaktif yaitu waktu yang diperlukan oleh unsur radioaktif untuk
meluruh sehingga unsur radio aktif yang belum meluruh tinggal separuh dari jumlah unsur
radioaktif mula-mula. Hubungan antara waktu paruh dan tetapan peluruhan ditentukan dari
persamaan berikut :
t1/2 = In 2/ λ = 0,693 / λ
keterangan :
t1/2= waktu paruh (s)
λ = tetapan peluruhan
6. Umur Rata-Rata
Umur rata-rata adalah kebalikan dari peluang untuk meluruh persatuan waktu yang
dirumuskan.
D = E/m
Keterangan :
E = energi yang diberikan oleh radiasi pengion (J)
m= massa materi yang menyerap energi (kg)
D = dosis penyerapan (Gy atau rad)
Bidang Peternakan
Para peneliti Indonesia berhasil menggunakan isotop radioaktif untuk mendayagunakan
pakan sehingga dengan jumlah pakan yang sama akan dapat dikomsumsi oleh lebih banyak
ternak. Namanya adalah Urea Molasses Multinutrient Block (UMMB) yang telah digunakan
oleh para peternak di Jabar, Jateng, dan kawasan timur Indonesia, khususnya Nusa Tenggara
Barat.
Bidang Pertanian
Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) telah menghasilkan sejumlah varietas unggul
yang baru dengan cara mutasi oleh imbas radiasi, seperti varietas padi untuk dataran rendah
dan dataran tinggi, kedelai, dan kacang hijau.
Bidang Pertambangan
Tritium radioaktif dan cobalt 60 digunakan untuk merunut alur-alur minyak bawah tanah
dan kemudian menentukan srategi yang paling baik untuk menyuntikkan air ke dalam sumur-
sumur. Hal ini akan memaksa keluar minyak yang tersisa di dalam kantung-kantung yang
sebelumnya belum terangkat. Berjuta-juta barrel tambahan minyak mentah telah diperoleh
dengan cara ini.
Bidang Kedokteran
Dengan menggunakan radiasi dari isotop radioaktif cobalt pada dosis tertentu terhadap sel-
sel kanker, sel-sel ini akan mati, sedangkan sel-sel normal tidak begitu terpengaruh selama
pengobatan. Selain itu untuk mendiagnosa penyakit pasien tanpa harus melakukan
pembedahan, para dokter biasanya menggunakan sinar-X.
Tentunya perkembangan teknologi nuklir di negara-negara lain lebih maju daripada di
Indonesia. Salah satunya adalah Kanada, negara yang mempelopori penelitian,
pengembangan dan penerapan teknologi nuklir yang aman.
BAB 3 : Penutup
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan Nuklir secara bahasa artinya "inti", inti di-sini
maksudnya inti dari atom (Nukleus). Atom itu dikelilingi (seperti bulan mengelilingi bumi)
partikel sub-atomik, namanya Proton dan Neutron. Proton dan Neutron itu mempunyai gaya
tarik sangat kuat dengan Nukleus, apabila ikatan gaya tarik menarik itu dirusak, dan
nukleusnya terbelah (namanya Fissi Nuklir) ia akan mengeluarkan energi panas yang sangat
besar atau bisa juga nuklei (jamak nukleus) bertabrakan dengan nuclei lainnya dan menyatu
(namanya Fusi Nuklir), juga menghasilkan energi panas yang besar juga. Energi yang besar
itu bisa dijadikan berbagai macam fungsi misalnya pembangkit tenaga listrik, Energi panas
itu jika digabung sama bahan peledak kimiawi biasa, bisa menjadi Bom yang besar, perusak
maha dashyat (seperti yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki waktu perang dunia 2.
MAKALAH
REAKSI SAFONIFIKASI
KIMIA
Guru Pembimbing : Afrianti, S.Pd
Disusun Oleh :
Nama :