Anda di halaman 1dari 12

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat dan hidayahNya
sehingga saya (penulis) dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan salam dan salawat
kita kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan kemampuan sehingga
saya dapat mengerjakan Makalah ini dengan baik.
Penyusunan makalah ini penulis sajikan sebagai panduan pembelajaran bagi siswa-siswi,
di dalam makalah ini siswa-siswi dapat mempelajari tentang INTI ATOM DAN
TEKNOLOGI NUKLIR.
Saya mengucapkan terima kasih kepada para guru dan siswa-siswi yang telah membaca
dan mempelajari makalah ini. Semoga dengan makalah ini dapat meningkatkan hasil belajar
yang maksimal.

BAB 1 : Pendahuluan
Latar Belakang
Pengertian Nuklir
Sebenarnya nuklir atau lebih tepatnya teknologi nuklir sangat berguna bagi kehidupan kita.
Tanpa kita sadari, mungkin saja makanan yang telah kita konsumsi berasal dari varietas
unggul yang dihasilkan dengan cara mutasi oleh imbas radiasi, atau bisa saja bahan bakar
kendaraan bermotor kita berasal dari minyak yang diperoleh dengan penerapan teknologi
nuklir.

Nuklir secara bahasa artinya "inti", inti di-sini maksudnya inti dari atom (Nukleus). Atom
itu dikelilingi (seperti bulan mengelilingi bumi) partikel sub-atomik, namanya Proton dan
Neutron. Proton dan Neutron itu mempunyai gaya tarik sangat kuat dengan Nukleus, apabila
ikatan gaya tarik menarik itu dirusak, dan nukleusnya terbelah (namanya Fisi Nuklir) ia akan
mengeluarkan energi panas yang sangat besar atau bisa juga nuklei (jamak nukleus)
bertabrakan dengan nuclei lainnya dan menyatu (namanya Fusi Nuklir), juga menghasilkan
energi panas yang besar juga. Energi yang besar itu bisa dijadikan berbagai macam fungsi
misalnya pembangkit tenaga listrik, Energi panas itu jika digabung sama bahan peledak
kimiawi biasa, bisa menjadi Bom yang besar, perusak maha dashyat (seperti yang terjadi di
Hiroshima dan Nagasaki waktu perang dunia 2.

BAB 2 : Pembahasan
Karakteristik Inti Atom
Atom tersusun dari tiga partikel yaitu inti atom, elektron dan proton. Proton merupakan
partikel atom yang bermuatan positif, elektron bermuatan negatif dan neutron bermuatan
netral.

Keterangan :
X = Lambang atom
Z = Nomor atom
A = nomor massa
Nomor atom (Z) = jumlah proton = jumlah elektron suatu atom yang bermuatan netral
Nomor massa (A) = jumlah proton + jumlah neutron sutu atom
1. Nuklida
Nuklida merupakan suatu atom yang sudah dilengkapi dengan nomor atom dan nomor
massanya. Macam-macam nuklida berdasarkan jumlah nomor massa, nomor atom, dan
jumlah neutron nya sebagai berikut :
a. Isotop
Isotop adalah atom-atom yang memiliki nomor atom yang sama, tetapi memiliki nomor
massa yang berbeda sehingga isotop akan selalu dimiliki unsur yang sama dengan sifat fisika
dan sifat kimia yang sama.
b. Isobar
Isobar adalah atom-atom yang memiliki nomor massa yang sama, tetapi memiliki nomor
atom yang berbeda. Isobar merupakan kebalikan dari isotop dan sudah bisa dipastikan isobar
terdapat pada dua atau lebih dari unsur yang berbeda.
c. Isoton
Isoton adalah atom-atom yang memiliki jumlah neutron yang sama. Isotop terdiri dari dua
atom dari unsur-unsur yang berbeda sehingga memiliki sifat fisika dan kimia yang berbeda
pula.

2. Gaya Ikat Inti


Gaya ikat inti bekerja antara proton dan proton, proton dan neutron, atau neutron dan
neutron. Gaya ikat inti bekerja pada jarak yang sangat dekat sampai dengan jarak pada
diameter atom.
Dalam inti atom terdapat interaksi gaya gravitasi dan gaya elektrolisis, akan tetapi gaya
gravitasi dapat diabaikan terhadap gaya elektrostatis. Jadi, pasti ada gaya lain yang
menyebabkan proton-proton dalam inti atom dapat menyatu. Gaya yang menyebabkan
nukleon bisa bersatu dalam inti disebut gaya ikat inti.

3. Kestabilan Inti
Komposisi jumlah proton dan neutron di dalam inti atom sangat memengaruhi inti atom
tersebut. Stabilitas inti atom dapat ditinjau dari perbandingan antarpartikel yang terkandung
di dalam inti atom, yaitu perbandingan neutron terhadap proton. Inti dapat dikatakan stabil
bila memiliki harga n/p = 1.

4. Energi Ikat Inti


a. Defek Massa
Dari hasil pengukuran massa inti atom selalu lebih kecil dari jumlah massa nukleon pada
inti atom tersebut, penyusutan/pengurangan massa ini disebut defek massa.
Besarnya defek massa dinyatakan dengan selisih jumlah massa seluruh nukleon (massa
proton dan neutron dengan massa inti yang terbentuk yang dapat dinyatakan dalam
persamaan :
∆m = (Zmp + (A-Z)mn) – minti
Keterangan :
∆m = defek massa
Mp = massa proton
Mn = massa neutron
Z = jumlah proton dalam inti atom
(A-Z) = jumlah neutron pada inti atom
b. Energi ikat inti
Pada umumnya, inti yang memiliki nukleon lebih besar memiliki tingkat stabilitas inti
yang rendah. Tingkat stabilitas suatu inti tidak selalu ditentukan oleh besarnya energi ikat
inti..
Besarnya energi yang berhubungan langsung dengan stabilitas inti adalah energi ikat
pernukleon yang besarnya dapat dihitung melalui persamaan :

En = E / A
Keterangan :
En = energi ikat per nukleon (MeV)
E = energi ikat inti (MeV)
A = jumlah nukleon

Menurut hasil pengukuran, massa 1 sma berubah menjadi energi setara dengan energi
sebesar 931,5 MeV sehingga besarnya energi ikat inti dapat dinyatakan :

E = ∆m x 931,5 MeV
Keterangan :
E = energi ikat inti
∆m = defek massa

5. Reaksi inti
Reaksi inti adalah suatu reaksi yang terjadi pada inti atom sehingga dapat membentuk suatu
inti baru dan biasanya disertai dengan munculnya energi yang sangat besar. Pada dasarnya
reaksi inti sangat berbeda dengan reaksi kimia. Pada reaksi inti diperlukan partikel lain untuk
menggoyahkan kesetimbangan inti atom sehingga kesetimbangan ini tergganggu. Akibatnya,
inti yaitu partikel proton atau neutron.

Energi reaksi inti adalah energi yang dihasilkan atau diperlukan dalam sebuah reaksi inti.
Energi reaksi inti dihitung sesuai persamaan reaksi inti karena pada dasarnya energi reaksi
inti sama dengan perubahan massa inti sebelum reaksi dan sesudah reaksi atau disebut
sebagai kesetaraan massa energi.

Persamaan energi menurut kesetaraan massa energi adalah :

Q = {(mA + ma) – (mB + mb)} 931 MeV


Atau
Q = ∆m x 931 MeV
Reaksi inti dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Reaksi Fisi
Reaksi fisi yaitu reaksi pembelahan inti atom berat menjadi dua inti atom lain yang lebih
ringan disertai dengan timbulnya energi yang sangat besar.
b. Reaksi Fusi
Reaksi fusi adalah reaksi nuklir yang melibatkan penggabungan inti-inti atom dengan
nomor atom kecil untuk membentuk inti yang lebih berat dengan melepaskan sejumlah energi
besar.

Radioaktivitas
Radioaktivitas adalah peristiwa pemancaran sinar-sinar radioaktif secara spontan untuk
mencapai kestabilan inti atommnya. Adapun suatu zat yang dapat meluruh secara spontan
disertai dengan pancaran sinarsinar radioaktif disebut sebagai zat radioaktif.
1. Sinar-sinar radioaktif
Suatu inti atom yang tidak stabil yaitu berada di luar pita kestabilan akan mengalami
peluruhan yang disertai dengan pemancaran radiasi. Peluruhan inti atom dapat menghasilkan
pancaran sinar alfa, beta dan gamma.
a. Radiasi Sinar Alfa (α)
Beberapa sifat dari sinar alfa adalah sebagai berikut :
1) Sinar alfa merupakan inti helium
2) Memiliki daya tembus yang paling lemah
3) Memiliki daya ionisasi yang paling kuat dibuktikan dengan sinar alfa dapat
menghitamkan pelat film
4) Dapat dibelokkan ke arah kutub negatif oleh medan magnet
5) Bergerak dengan kecepatan sekitar kecepatan cahaya
b. Radiasi Sinar Beta (β)
Beberapa sifat dari sinar beta antara lain :
1) Sinar beta merupakan pancaran elektron dari inti atom karena perubahan neutron
menjadi proton
2) Memiliki daya tembus lebih besar daripada sinar alfa
3) Memiliki daya ionisasi lebih lemah dari sinar alfa
4) Dapat dibelokkan ke arah kutub positif oleh medan magnet
5) Dapat bergerak dengan kecepatan tinggi sehingga sering disebut sebagai elektron
berkecepatan tinggi
c. Radiasi sinar gamma (ϒ)
Beberapa sifat dari sinar gamma antara lain :
1) Memiliki daya tembus yang paling kuat
2) Memiliki daya ionisasi yang paling lemah
3) Tidak dapat dibelokkan oleh medan magnet
4) Sinar gamma tidak memiliki jangkauan maksimal di udara, semakin jauh dari
sumber intensitasnya makin kecil

2. Intensitas Sinar Radioaktif


Sinar-sinar radioaktif memiliki sifat dapat menembus bahan. Urutan daya tembus sinar
radiaktif adalah sinar gamma > sinar beta > sinar alfa. Apabila sinar radioaktif menembus
bahan tertentu, intensitas sinar tersebut akan berkurang. Efek inilah yang dinamakan sifat
pelemahan bahan.

Nilai intensitas sinar radioaktif dapat dirumuskan sebagai berikut :

I = I0 . e-µx
Keterangan :
I = intensitas (J/s m2)
I0 = intensitas mula-mula (J/s m2)
e= bilangan natural = 2,71828
µ = koefisien pelemahan bahan keping (m-1)
x = tebal keping (m)

apabila intensitas sinar setelah melewati bahan setengah dari intensitas sebelum melewati
bahan disebut sebagai lapisan harga paruh. Lapisan harga paruh merupakan lapisan atau tebal
bahan yang membuat intensitas menjadi separuh dari intensitas semula. Persamaannya yaitu:

x = 0,693 / µ
keterangan :
µ = koefisien pelemahan bahan keping (m-1)
x = lapisan harga paruh (m)
3. Aktivitas Radioaktif
Hubungan antara aktivitas radioaktif atau aktivitas peluruhan dapat dinyatakan dalam
bentuk persamaan :

A = λ N
Keterangan :
A = aktivitas peluruhan (partikel/sekon = Bq)
λ = tetapan peluruhan (s-1)
N = jumlah inti atom
Massa unsur radioaktif sebanding dengan aktivitas radioaktif, maka aktivitas radioaktif
juga dapat dihitung menggunakan rumus :

At / A0 = (1/2)n
Keterangan :
At = aktivitas pada saat t (Bq)
A0 = aktivitas mula-mula (Bq)
n = t/t1/2
t= waktu peluruhan (s)
t1/2= waktu paruh (s)

4. Peluruhan Inti
Pada umumnya laju peluruhan unsur radioaktif dapat dinyatakan dalam waktu paruh,
misalnya selama waktu peluruhan t, unsur yang masih radioaktif tinggal N sehingga
didapatkan hubungan anatara jumlah inti atom yang tinggal dibandingkan dengan jumlah inti
atom radioaktif mula-mula sebagai berikut :

Nt /N0 = (1/2)n
Keterangan :
Nt = Massa setelah peluruhan
N0 = massa mula-mula
n = t/t1/2
t= waktu peluruhan (s)
t1/2= waktu paruh (s)
5. Waktu Paruh
Waktu paruh unsur radioaktif yaitu waktu yang diperlukan oleh unsur radioaktif untuk
meluruh sehingga unsur radio aktif yang belum meluruh tinggal separuh dari jumlah unsur
radioaktif mula-mula. Hubungan antara waktu paruh dan tetapan peluruhan ditentukan dari
persamaan berikut :

t1/2 = In 2/ λ = 0,693 / λ
keterangan :
t1/2= waktu paruh (s)
λ = tetapan peluruhan
6. Umur Rata-Rata
Umur rata-rata adalah kebalikan dari peluang untuk meluruh persatuan waktu yang
dirumuskan.

Trata-rata = 1,44 t1/2


7. Dosis Penyerapan
Suatu ukuran untuk menyatakan sejauh mana materi telah dikenai radiasi ionisasi disebut
dosis. Dosis serap menyatakan energi per satuan massa yang diserap oleh materi akibat
radiasi tersebut. Besarnya dosis serap dapat dirumuskan :

D = E/m
Keterangan :
E = energi yang diberikan oleh radiasi pengion (J)
m= massa materi yang menyerap energi (kg)
D = dosis penyerapan (Gy atau rad)

Penerapan Teknologi Nuklir Dalam Kehidupan Modern


Kegunaan Nuklir
Di era kemajuan teknologi yang semakin berkembang, para ahli telah mampu
memanfaatkan teknologi nuklir untuk bahan bakar. Jenis energi terbarukan yang satu ini
sangat efektif dan produktif, juga dikenal sebagai energi yang ramah lingkungan, bila
dimanfaatkan untuk bahan bakar pembangkit listrik. Teknologi nuklir yang popular lewat
penggunaannya bagi persenjataan militer ini, ternyata mempunya manfaat yang begitu besar
bagi kesejahteraan umat manusia terutama dalam penyediaan kebutuhan energi listrik. Kalau
penggunaan bahan bakar fosil untuk keperluan pembangkit listrik, selain bisa menimbulkan
polusi lingkungan, juga sangat boros. Tetapi penggunaan bahan bakar nuklir sangat irit, dan
tidak membuat polusi lingkungan. Konon setengah kilogram uranium yang sudah dimurnikan
bisa menghasilkan energi yang setara dengan belasan juta liter solar. Hal ini sangat
berpengaruh terhadap harga jual listrik kepada konsumen. Di samping itu pun persediaan
bahan bakar ini cukup tersedia dalam jangka waktu yang panjang.

Dampak Positif Penggunaan Teknologi Nuklir


Sinar-X pada abad XX ini telah menjadi pilihan utama untuk diagnosa dalam praktek
kedokteran modern. Cara ini memungkinkan dokter untuk meningkatkan pemahaman atas
kondisi pasien tanpa harus melakukan pembedahan. Data di organisasi kesehatan dunia
(WHO) menunjukkan bahwa jutaan manusia setiap tahunnya telah memperoleh manfaat dari
teknologi ini. Hampir semua orang tahu sinar-X dan manfaatnya, tetapi belum banyak yang
mengetahui kalau sinar-X adalah salah satu hasil dari teknologi nuklir.
Di Indonesia, pengembangan teknologi nuklir telah diupayakan dengan cara mendirikan
Badan Atom Tenaga Nasional (BATAN) yang bertugas mengoperasikan fasilitas penelitian
teknologi nuklir di Jakarta, Serpong, Bandung dan Yogyakarta. Hasil-hasil yang diperoleh
selama ini telah membantu meningkatkan kehidupan rakyat Indonesia, diantaranya:

Bidang Peternakan
Para peneliti Indonesia berhasil menggunakan isotop radioaktif untuk mendayagunakan
pakan sehingga dengan jumlah pakan yang sama akan dapat dikomsumsi oleh lebih banyak
ternak. Namanya adalah Urea Molasses Multinutrient Block (UMMB) yang telah digunakan
oleh para peternak di Jabar, Jateng, dan kawasan timur Indonesia, khususnya Nusa Tenggara
Barat.

Bidang Pertanian
Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) telah menghasilkan sejumlah varietas unggul
yang baru dengan cara mutasi oleh imbas radiasi, seperti varietas padi untuk dataran rendah
dan dataran tinggi, kedelai, dan kacang hijau.

Bidang Pertambangan
Tritium radioaktif dan cobalt 60 digunakan untuk merunut alur-alur minyak bawah tanah
dan kemudian menentukan srategi yang paling baik untuk menyuntikkan air ke dalam sumur-
sumur. Hal ini akan memaksa keluar minyak yang tersisa di dalam kantung-kantung yang
sebelumnya belum terangkat. Berjuta-juta barrel tambahan minyak mentah telah diperoleh
dengan cara ini.

Bidang Kedokteran
Dengan menggunakan radiasi dari isotop radioaktif cobalt pada dosis tertentu terhadap sel-
sel kanker, sel-sel ini akan mati, sedangkan sel-sel normal tidak begitu terpengaruh selama
pengobatan. Selain itu untuk mendiagnosa penyakit pasien tanpa harus melakukan
pembedahan, para dokter biasanya menggunakan sinar-X.
Tentunya perkembangan teknologi nuklir di negara-negara lain lebih maju daripada di
Indonesia. Salah satunya adalah Kanada, negara yang mempelopori penelitian,
pengembangan dan penerapan teknologi nuklir yang aman.

Dampak Negatif Penggunaan Teknologi Nuklir


Sebenarnya setiap pekerjaan mengandung resiko, apapun yang kita kerjakan bila kita tidak
berhati-hati maka akan timbul bencana. Contoh sederhananya adalah pisau. Apabila pisau
digunakan dengan tidak hati-hati maka akan dapat melukai diri penggunanya. Para pekerja
yang bekerja di industri kimia juga harus berhati-hati karena bila mereka ceroboh, mereka
bisa keracunan zat kimia. Demikian pula dengan industri nuklir seperti reaktor nuklir.
Kebocoran reaktor yang terjadi di Jepang merupakan kelalaian manusia semata-mata.
Adapun mengenai masalah limbahnya telah ditemukan suatu cara yang aman dan
permanen seperti yang telah dilakukan oleh Kanada. Limbah nuklir dikubur jauh di bawah
tanah pada lapisan batuan granit yang stabil. Penelitian geologi menunjukkan bahwa formasi
batuan granit dapat stabil hingga 1,5 juta tahun atau bahkan lebih.
Faktor negatif lainnya adalah adanya kemungkinan pembuatan bom atom melalui
penguasaan teknologi nuklir. Negara-negara Barat pemilik senjata atom merupakan ancaman
bahaya besar bagi perdamaian dunia, dan tidak mustahil suatu saat baik secara kebetulan
maupun berdasarkan politik militerisme mereka, negara-negara ini akan menciptakan tragedi
kemanusiaan yang jauh lebih dahsyat daripada tragedi yang diakibatkan oleh bom atom
Hiroshima dan Nagasaki. Bahaya terorisme juga merupakan ancaman bagi dunia dengan
adanya nuklir ini. apat mengancam perdamaian dunia dan Negara-negara lemah dan kecil
dapat ditindas dan ditekan oleh Negara-negara besar seperti Amerika yang dapat mengancam
untuk menuruti segala kehendaknya karena Negara kecil takut dengan senjata nuklirnya.

BAB 3 : Penutup
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan Nuklir secara bahasa artinya "inti", inti di-sini
maksudnya inti dari atom (Nukleus). Atom itu dikelilingi (seperti bulan mengelilingi bumi)
partikel sub-atomik, namanya Proton dan Neutron. Proton dan Neutron itu mempunyai gaya
tarik sangat kuat dengan Nukleus, apabila ikatan gaya tarik menarik itu dirusak, dan
nukleusnya terbelah (namanya Fissi Nuklir) ia akan mengeluarkan energi panas yang sangat
besar atau bisa juga nuklei (jamak nukleus) bertabrakan dengan nuclei lainnya dan menyatu
(namanya Fusi Nuklir), juga menghasilkan energi panas yang besar juga. Energi yang besar
itu bisa dijadikan berbagai macam fungsi misalnya pembangkit tenaga listrik, Energi panas
itu jika digabung sama bahan peledak kimiawi biasa, bisa menjadi Bom yang besar, perusak
maha dashyat (seperti yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki waktu perang dunia 2.

MAKALAH
REAKSI SAFONIFIKASI
KIMIA
Guru Pembimbing : Afrianti, S.Pd

Disusun Oleh :

1. Akbar Ersan Alhuzanda


2. Anggun Dian Nanda
3. Melna Evanti Relointri
4. Muhammad Sindy Anwar

Nama :

Kelas : XII IPA 4

Guru Pembimbing : Afrianti, S.Pd

TAHUN AJARAN 2021/2022


SMA NEGERI 3 KOTA PAGAR ALAM
Alamat : Jl. Merdeka Bumi Agung, Bumi Agung, Dempo Utara, Kota Pagar
Alam, Sumatra Selatan, 31521

Anda mungkin juga menyukai