Pokok Bahasan :
1. Harga satuan massa atom dan ekuivalen energinya
2. Ukuran partikel nuklir
3. Massa neutron
4. Peluruhan alfa
5. Peluruhan beta
6. Defek massa
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mendeskripsikan harga satuan massa atom dan ekuivalen energinya
2. Mendeskripasikan ukuran nuklir
3. Menentukan massa neutron
4. Menentukan terjadinya kemantapan inti dari peluruhan alfa dan beta
5. Menentukan energi ikat berdasarkan defek massa
Istilah nucleon mengacu pada proton dan neutron seningga nomor massa A
ialah banyaknya nucleon dalam inti tertentu. Nuclide didefinisikan menurut
A
skema Z X dengan X menyatakan lambing kimiawi.
Radioaktifias alfa telah diselidiki dalam kurun waktu yang lama. Pada
tahun 1896, Becquerel telah menemukan gejala radioaktivitas pada bahan
radioaktif alam. Curie dan Ruthrford telah menemukan bahan pemancar alfa.
Strukur nuklir pada peluruhan alfa mempresentasian peluruhan zarah pada
keadaan inti maya (virtual).
Sebagia besar nuklida dengan nomor massa A > 150 adalah tidak
stabil dan meluruh dengan pemancara zara alfa. Untuk nuklida-nukida yang
lebih ringan, terjadinya peluruhan alfa sangat tidak memungkinkan. Konstanta
peluruhan menurun secara eksponensial dengan penurunaneergi peluruhan,
untuk nomor massa A = 150 secara praktis energy peluruhaya nol. Nuklida-
nuklida dengan jumlah neuron medekati N = 82 merupakan perkecualian,
sebab dengan adanya efek kulit menyediaka tambahan energy peluruhan.
Karena gaya tarik antara nukleon berjangkauan pendek, energi ikat
total dalam inti hampir berbanding lurus pada nomor massa A, banyaknya
nukleon yang dikandungnya. Gaya listrik tooolak menolak antara proton
memiliki jangkauan tak terbatas, dan energi total yang dapat mencerai-
beraikan inti ini berbanding lurus dengan Z2. Inti yang mengandung 210
nukleon atau lebih demikian besarnya sehingga gaya nuklir berjangkauan
pendek yang mengikatnya hampir tak dapat mengimbangi gaya tolak-menolak
protonnya. Peluruhan alfa dapat terjadi pada inti seperti itu sebagai suatu cara
untuk memperbedar kemantapannyaSebagai contoh, ditemukan bahwa medan
listrik atau medan magnet dapat memecah emisi radiasi menjadi tiga sinar.
Demi memudahkan penamaan, sinar-sinar tersebut diberi nama sesuai dengan
alfabet yunani yakni alfa, beta, dan gamma, nama-nama tersebut masih
bertahan hingga kini. Kemudian dari arah gaya elektromagnet, diketahui
bahwa sinar alfa mengandung muatan positif, sinar beta bermuatan negatif,
dan sinar gamma bermuatan netral. Dari besarnya arah pantulan, juga
diketahui bahwa partikel alfa jauh lebih berat ketimbang partikel beta. Dengan
melewatkan sinar alfa melalui membran gelas tipis dan menjebaknya dalam
sebuah tabung lampu neon membuat para peneliti dapat mempelajari
spektrum emisi dari gas yang dihasilkan, dan membuktikan bahwa partikel
140 Inti Atomik
Fisika Modern
Jika inti atom induk dalam keadaan diam, maka menurut hukum kekekalan
momentum :
mf v f =mα v α
2 2
1 1
( mf v f ) = ( mα v α )
2 2
❑
1 1
( ) (
m f m f v 2f =m α m α v 2α
2 2 )
m f K f =m α K α
( A−4) K f =4 K α
4
Kf = K
A−4 α
Berdasarkan Persamaan :
Q=K f + K α
4
Q= K +Kα
A−4 α
A
Q= K
A−4 α
A−4
K α= Q
A
A−4
Kα ≅ Q (7.1)
A
Jadi peluang peluruhan tiap satuan waktu λ dapat dinyatakan sebagai berikut
λ=vT (7.2)
v
v= (7.3)
2 R0
Partikel alfa menumbuk dinding pengurungnya 1021 kali per detik, namun
masih harus menunggu rata-ata 1010 tahun untuk bisa meloloskan diri dari
intinya.
n →e + p
Ketika proses peluruhan ini pertama kali dipelajari, partikel yang dipancarkan
disebut partikel beta, kemudian baru diketahui bahwa partikel itu adalah
elektron. Elektron yang dipancarkan pada peluruhan beta bukanlah elektron
kulit atom dan juga bukan elektron yang semula berada dalam inti. Tetapi
elektron ini diciptakan oleh inti dari energi yang ada. Jika ada beda energi
diam sekurang-kurangnya me c 2 maka penciptaan elektron sangat mungkin
terjadi.
Persoalan distribusi energi yang kontinyu ini (karena adanya beberapa energi
yang hilang), dicoba dipecahkan oleh para fisikawan eksperimen sebelum
tahun 1930, tapi semuanya tidak berhasil.
Pemecahan terhadap fenomena yang tampak melanggar hukum
kekekalan momentum sudut dan energi ini ditemukan oleh Wolfgang Pauli. Ia
mengusulkan bahwa ada partikel ketiga yang dipancarkan pada peluruhan beta
ini. Partikel ketiga ini bermuatan elektrik nol dan memiliki spin ½. Hilangnya
146 Inti Atomik
Fisika Modern
energi ini tidak lain adalah energi yang diambil partikel ini. Partikel ini
disebut neutrino (yang dalam bahasa Italia berarti netral kecil) dan diberi
lambang ν. Neutrino ini memiliki massa diam nol. Neutrino ini juga memiliki
anti partikel yang dinamakan antineutrino ν́ . Pada kenyataannya yang
dipancarkan dalam peluruhan beta adalah antineutrino. Dengan demikian
proses peluruhan beta secara lengkap adalah:
n → e + p + ν́
Energi reaksi ini muncul sebagai energi kinetik elektron, energi antineutrino
dan energi pental proton. Proses peluruhan beta lainnya adalah peluruhan
proton, yang reaksinya
p → n + e+ + ν
A
z X N ⟶ z+1A Y N−1+ e−¿+¿¿ ν́
( m x −z me ) c 2+ me c 2=( m y −( z−1 ) me ) c2 +Q
Q=(m x −m y )c 2 (7.6)
Contoh soal
1. Berapakah energi maksimum elektron yang teremisi dari peluruhan e −di
dalam H
Penyelesaian:
Reaksi peluruhan
3 3 −¿+ ν́ ¿
1 H ⟶ 2 He +e
Q=(mH −m H e ) c 2
MeV
Q= (3,016050 u−3,016030u ) x 931,5
u
Q=0,0186 MeV
∆ m=¿ (7.7)
dengan mp adalah massa satu proton, mn adalah massa satu neutron, me massa
satu elektron, matom adalah massa atom, Z nomor atom, dan A nomor massa.
Dalam kasus inti juga sama. Massa inti tertentu juga selalu lebih kecil
dibanding dengan massa total dari partikel-partikel penyusunnya. Perbedaan
massa untuk inti dirumuskan
Sebagai contoh inti deuterium 1H2 atau d, yang tersusun dari satu proton
dan satu netron, massanya lebih kecil dibanding partikel-partikel
penyusunnya. Selisih massa tersebut dikonversi menjadi energi ikat (Binding
Energi, B), yang mengikat agar partikel-partikel penyusun inti tidak
berantakan. Konversi massa-energi dapat dihitung dengan perumusan
Einstein:
ΔE = 2 mc
8
dengan c adalah kecepatan cahaya 2,998 x 10 m/s
Dengan demikian maka energi ikat deuterium (1H2) yang tersusun dari satu
proton dan satu netron dituliskan:
B= m n+ ( m H 11 −m e ) −( m H 21 )−me c 2
[ ] (7.11)
denganm ( X Az ) adalah massa atom X. Jika m dalam satuan massa atom (u),
maka akan lebih mudah jika c2 ditulis tulis 931,5 MeV/u.
Untuk mengetahui besarnya energi ikat yang dirasakan setiap partikel
inti (nukleon), tinggal membagi energi ikat total dengan jumlah seluruh
nukleon (nomor massa, A). Jika energi ikat per nukelon (B/A) untuk tiap
unsur dihitung, lalu ditampilkan dalam grafik, maka akan tampak seperti
Gambar 7.1.
Gambar 7.1 memberikan ilustrasi salah satu aspek penting dalam fisika
inti. Energi ikat per nukleon (B/A) bermula dengan nilai yang rendah,
kemudian naik menuju titik maksimum yaitu sekitar 8,79 MeV bagi, Fe56 dan
selanjutnya turun lagi pada inti-inti berat.
Gambar 7.1 tersebut memberi indikasi bahwa energi inti dapat
dibebaskan dengan dua cara berbeda. Jika jika inti berat (seperti U238) dipecah
menjadi dua inti yang lebih ringan, maka akan dilepaskan energi. Sebab,
energi ikat per nukleon (B/A) lebih besar bagi kedua pecahannya,
dibandingkan inti semula. Jika energi ikat pernukleon (B/A) lebih besar
berarti massanya lebih kecil. Artinya ada massa yang hilang yang akan
dikoversi menjadi energi. Proses ini dikenal dengan fisi inti.
Selain itu, jika dua inti ringan (seperti H2) digabungkan menjadi suatu
inti yang lebih berat, juga akan dibebaskan energi. Sebab, energi ikat per
nukleon (B/A) juga lebih besar bagi inti gabungan dibandingkan inti semula.
Proses ini dikenal dengan fusi inti.
Contoh Soal:
Hitunglah energi ikat 126Te52
Penyelesaian:
MeV
B=( 52 x 1,007825 u+7 x 1,008665 u−125,903322u ) 931,5
u
B=1,066 x 10 3 MeV
Rangkuman
151 Inti Atomik
Fisika Modern
Latihan Soal
20
1. Energi ikat 2 10 Ne ialah 160,64 MeV. Carilah masa atomiknya?
(Kunci: m atom = 19,99245 u)
2. Masa atomik ialah berturutan 15,001u, 15,0030u, dan 15,9949u.(a)
carilah energi ikat rata-rata per nukleon dalam (b) berapa besar energi
yang diperlukan untuk melepaskan sebuah proton dari (c) berapa
besar energi yang diperlukan untuk melepaskan sebuah netron dari
mengapa hasilnya berbeda?
152 Inti Atomik
Fisika Modern
(a) cari persamaan energi Fermi untuk inti yang sedang ditinjau dengan
anggapan A= 2Z. Perhatikan bahwa proton-proton dan neutron-neutron
harus dipandang secara terpisah.
(b) Berapa energi Fermi untuk inti seperti itu untuk R0= 1,2 fm?
(c) Dalam iti yang lebih berat , A> 2Z. Apakah efeknya terhadap
energi Fermi masing-masing tipe partikel?