FISIKA INTI
Kelompok 5 (XII MIPA 2)
Anggota Kelompok
FRANSISXUS DERI
JONATHAN
1. Massa
Dalam Fisika Nuklir, telah lazim digunakan sistem satuan yang disebut amu (atomic mass
unit) atau sma (satuan massa atom).
1 sma = 1,66 x 10-19 kg.
Dalam sistem satuan amu
massa neutron mn = 1,008665 sma
massa Proton mp = 1,00727663 sma
Karena terdapat kesetaraan antara massa dan tenaga, yaitu E = Mc 2, satuan massa
pun dapat dikaitkan dengan satuan tenaga sesuai dengan persamaan.
Bilangan tidak berputar untuk proton dan neutron senilai 1/2. Akibatnya, spin
proton dan neutron adalah konstan, yaitu sebesar
Nilai bilangan spin yang setengah tersebut menyebabkan proton dan neutron digolongkan
sebagai fermion. Hanya ada dua nilai, yaitu 1/2 ħ dan – 1/2 ħ. Dalam hal tersebut, sudut
momentum orientasi dikatakan sebagai ruang terkuantisasi.
3. Muatan Listrik
Proton merupakan atom hidrogen yang terionisasi. Muatan proton senilai dengan muatan
elektron, tetapi tandanya berbeda. Jadi muatan proton e = 1,60219 x 10 -19 C. Besarnya momen
dwikutub magnetik proton ditulis sebagai µp. Berdasarkan kaitan momen dwikutub magnetik
dengan momentum sudut, besarnya momen dwikutub magnetik akibat momentum spin adalah
1. Gaya Antarproton, Di dalam inti atom pasti terdapat gaya yang mampu menetralkan gaya
tolak menolak itu. Gaya tarik antar Proton diselidiki dengan eksperimen hamburan Proton
Proton. Untuk cara yang lebih dari 3 fm ( 1 fm = 10 -15 ), proton-proton saling tolak. Untuk
jarak yang kurang dari 3 fermi jika tenaga tidak mampu mengatasi potensial V am proton-
proton itu terikat. Akan tetapi untuk jarak yang tidak jauh dari pusat, Proton Proton itu
kembali tolak menolak.
2. Gaya antara proton dan neutron, Gaya antara proton dan neutron diselidiki dengan
eksperimen hamburan proton neutron. Untuk jarak yang lebih dari 2 fm proton dan neutron
tidak saling tarik dan juga tidak saling tolak. Untuk jarak yang kurang dari 2 fm proton dan
neutron terikat jika tenaganya negatif. Namun, untuk jarak yang tidak jauh dari pusat kembali
terjadi tolak menolak.
3. Gaya antar neutron, Berdasarkan sifat simetri muatan, dapat disimpulkan bahwa gaya antar
neutron mirip dengan gaya antar Proton.
C. INTI
STABIL
Sekumpulan inti-inti yang mempunyai jumlah proton
dan neutron sama disebut nuklida stabil. Suatu nuklida
dilambangkan sebagai berikut
N=A- Z
Misalnya, nuklida 198O adalah nuklida
dengan Z = 8, A = 19, N = 11.
Salah satu sifat menakjubkan dari beberapa inti atom adalah kemampuan mereka untuk
bertransformasi sendiri secara spontan dari suatu inti dengan nilai Z dan N tertentu ke inti
lainnya. Beberapa inti atom lainnya stabil, dalam arti mereka tidak meluruh ke inti atom yang
berbeda. Biasanya, untuk tiap nilai Z (isotop) terdapat satu atau dua inti stabil (lihat tabel sifat-
sifat inti atom ‘Apendiks A’). Inti lainnya, dengan nilai Z yang sama tidaklah stabil sehingga
akan mencapai proses peluruhan hingga mencapai kestabilan inti.
Perbandingan jumlah neutron terhadap jumlah proton dalam inti atom menentukan kestabilan
inti. Sebagai contoh: isotop oksigen, misalnya: 8O16, 8O15, 8O18 memiliki jumlah neutron yang
berbeda.
D. JARI-JARI DAN MASSA INTI
Terdapat dua metode yang digunakan untuk menentukan jari-jari inti, yaitu
pertama melalui penentuan sebaran muatan inti dan kedua melalui
penentuan sebaran materi inti. Metode yang pertama dilakukan dengan
berbagai eksperimen diantaranya hamburan elektron bertenaga tinggi
sinar X muonik, penentuan beda tenaga pasangan cermin dan pergeseran
isotop secara optis maupun oleh sinar X. Metode yang kedua dilakukan
melalui eksperimen-eksperimen seperti hamburan Rutherford peluruhan
sinar alfa dan sinar X pionik.
Sangat mudah untuk dipahami bahwa makin banyak nukleon yang
dimiliki oleh suatu inti (berarti nomor massanya makin besar) maka
makin besar pula volume inti tersebut. Kajian teoretis memberikan
kesimpulan bahwa
Jari-jari inti
Diket: Na = 47
Nm = 109
Dit: e,p, n =?
Jawab:
e = na = 47
p = na = 47
n = nm – na
= 109 – 47
= 62
2. Massa inti atom 126C adalah 12, dengan massa proton 1,00783 sma dan massa
neutron 1,008665 sma (1 sma = 931 MeV). Maka, energi ikat inti tersebut adalah
Diket: Z = 6
A = 12
Nomor neutron = A – Z E = ∆m x 931 MeV
= 12 – 6 = 6 = 0,09897 x 931 MeV
m1 = 12 sma = 92,141 MeV
mN = 1,008665
mp = 1,00783 Sehingga, energi ikat inti dari atom 12
6 C
Dit: E= ? adalah 92,141 MeV.
Jawab:
Defek massa (∆m) = (A - Z).mN + Z.mp – m1
= (6).1,008665 (6).1,00783 – 12
= + (6,05199+ 6,04698) 12
= 0,09897 sma.
3. Atom N714 ditembaki dengan partikel alfa. Dalam proses itu sebuah proton
dapat dibebaskan. Reaksi inti itu akan menghasilkan
Jawab:
Misal unsur yang dihasilkan adalah X
Jawab:
Simbol atom menuliskan nomor massa dan nomor atom.
• Nomor massa X = 65+ 42
• Nomor massa X = 107
Energi ikat:
E = ((mp + mn) - mi) . 931 MeV
E = ((4 . 1,0078 + 5 . 1,0086) - 9,0121) 931 MeV
E = (4,0312 + 5,043) - 9,0121) 931 MeV
E = 57,82 MeV
TERIMAKASIH!