Anda di halaman 1dari 19

BAB X

FISIKA INTI
Kelompok 5 (XII MIPA 2)
Anggota Kelompok

CHERISH NEISHA ANASTACIA DIAN MUSTIKA DEWI

FRANSISXUS DERI
JONATHAN

MEISYA DHARMAWAN OKTA SETIA NANDA PUTRA


A. Sifat-sifat Dasar Nukleon
Sifat-sifat nukleon yang meliputi muatan listrik, massa, dan spin disebut sifat-sifat
dasar. Berikut ini dijelaskan sifat-sifat dasar nukleon itu.

1. Massa
Dalam Fisika Nuklir, telah lazim digunakan sistem satuan yang disebut amu (atomic mass
unit) atau sma (satuan massa atom).
1 sma = 1,66 x 10-19 kg.
Dalam sistem satuan amu
massa neutron mn = 1,008665 sma
massa Proton mp = 1,00727663 sma
Karena terdapat kesetaraan antara massa dan tenaga, yaitu E = Mc 2, satuan massa
pun dapat dikaitkan dengan satuan tenaga sesuai dengan persamaan.

Dengan 1 MeV = 1,60219 x 10-13 J. Oleh karena itu, massa


proton dan massa neutron setara dengan tenaga diamnya.

Tenaga diam neutron = mnc 2 = 939.550 MeV


Tenaga diam proton = mpc 2 = 938,256 MeV
2. Momentum Sudut Intrinsik (Spin)
Baik proton maupun neutron mempunyai
momentum sudut intrinsik yang disebut dengan
spin. Konsep momentum sudut putaran hanya ada
di dalam teori yang terungkap. Beberapa sifat spin
yang sejalan dengan momentum sudut biasa
(momentum sudut orbital). Adapun spin ini
menyebabkan sebuah proton dan sebuah neutron
memiliki magnet momen dikutub sehingga
keduanya dapat berinteraksi dengan medan
magnet.

Gambar. Bilangan kuantum spin


di sepanjang Medan magnet B.
Besarnya spin inti atom ditentukan dengan persamaan

Dengan I adalah bilangan kuantum spin inti dan  ħ adalah

Bilangan tidak berputar untuk proton dan neutron senilai 1/2. Akibatnya, spin
proton dan neutron adalah konstan, yaitu sebesar

Nilai bilangan spin yang setengah tersebut menyebabkan proton dan neutron digolongkan
sebagai fermion. Hanya ada dua nilai, yaitu 1/2  ħ dan – 1/2  ħ. Dalam hal tersebut, sudut
momentum orientasi dikatakan sebagai ruang terkuantisasi.
3. Muatan Listrik
Proton merupakan atom hidrogen yang terionisasi. Muatan proton senilai dengan muatan
elektron, tetapi tandanya berbeda. Jadi muatan proton  e = 1,60219 x 10 -19 C. Besarnya momen
dwikutub magnetik proton ditulis sebagai µp. Berdasarkan kaitan momen dwikutub magnetik
dengan momentum sudut, besarnya momen dwikutub magnetik akibat momentum spin adalah

dengan gs  adalah fakor yang harus ditambahkan berkaitan dengan


sifat internal proton.

Faktor gs disebut faktor Lande untuk proton. Hasil eksperimen menunjukan bahwa gs =


5,5856912. Neutron merupakan nukleon yang netral secara kelistrikan. Artinya, ia memiliki muatan
listrik bersih sama dengan nol. 
B. GAYA ANTAR NUKLEON
Sifat-sifat gaya antarmukleon dipelajari melalui eksperimen hamburan. Sifat-sifat gaya pengikat
nukleon antara lain sebagai berikut.
• Gaya antarmukleon didominasi oleh sifat atraktif (tarik-menarik).
• Pada jarak yang sangat pendek, gaya antarnukleon harus lebih kuat dibandingkan dengan gaya
Coulomb.
• Pada jarak yang seukuran dengan jari-jari atom, gaya antarmukleon harus sangat lemah
sehingga dapat diabaikan.
• Beberapa partikel tidak terpengaruh oleh gaya antarnukleon.
• Gaya antarnukleon sangat bergantung pada orientasi spin yang dimiliki oleh nukleon yang
berinteraksi.
• Gaya antarproton sama dengan gaya antarneutron. Sifat ini disebut simetri muatan.
• Gaya antarmukleon bersifat tolak menolak pada jarak pendek.
Tiga kasus gaya antarnukleon

1. Gaya Antarproton, Di dalam inti atom pasti terdapat gaya yang mampu menetralkan gaya
tolak menolak itu. Gaya tarik antar Proton diselidiki dengan eksperimen hamburan Proton
Proton. Untuk cara yang lebih dari 3 fm ( 1 fm = 10 -15 ), proton-proton saling tolak. Untuk
jarak yang kurang dari 3 fermi jika tenaga tidak mampu mengatasi potensial V am proton-
proton itu terikat. Akan tetapi untuk jarak yang tidak jauh dari pusat, Proton Proton itu
kembali tolak menolak.
2. Gaya antara proton dan neutron, Gaya antara proton dan neutron diselidiki dengan
eksperimen hamburan proton neutron. Untuk jarak yang lebih dari 2 fm proton dan neutron
tidak saling tarik dan juga tidak saling tolak. Untuk jarak yang kurang dari 2 fm proton dan
neutron terikat jika tenaganya negatif. Namun, untuk jarak yang tidak jauh dari pusat kembali
terjadi tolak menolak.
3. Gaya antar neutron, Berdasarkan sifat simetri muatan, dapat disimpulkan bahwa gaya antar
neutron mirip dengan gaya antar Proton.
C. INTI
STABIL
Sekumpulan inti-inti yang mempunyai jumlah proton
dan neutron sama disebut nuklida stabil. Suatu nuklida
dilambangkan sebagai berikut

Dengan A adalah bilangan massa yang menunjukkan


jumlah nukleon, Z adalah bilangan atom yang
menunjukkan jumlah proton dan X adalah lambang
unsur oleh karena itu jumlah neutron adalah

N=A- Z
Misalnya, nuklida 198O adalah nuklida
dengan Z = 8, A = 19, N = 11.
Salah satu sifat menakjubkan dari beberapa inti atom adalah kemampuan mereka untuk
bertransformasi sendiri secara spontan dari suatu inti dengan nilai Z dan N tertentu ke inti
lainnya. Beberapa inti atom lainnya stabil, dalam arti mereka tidak meluruh ke inti atom yang
berbeda. Biasanya, untuk tiap nilai Z (isotop) terdapat satu atau dua inti stabil (lihat tabel sifat-
sifat inti atom ‘Apendiks A’). Inti lainnya, dengan nilai Z yang sama tidaklah stabil sehingga
akan mencapai proses peluruhan hingga mencapai kestabilan inti.
Perbandingan jumlah neutron terhadap jumlah proton dalam inti atom menentukan kestabilan
inti. Sebagai contoh: isotop oksigen, misalnya: 8O16, 8O15, 8O18 memiliki jumlah neutron yang
berbeda.
D. JARI-JARI DAN MASSA INTI
Terdapat dua metode yang digunakan untuk menentukan jari-jari inti, yaitu
pertama melalui penentuan sebaran muatan inti dan kedua melalui
penentuan sebaran materi inti. Metode yang pertama dilakukan dengan
berbagai eksperimen diantaranya hamburan elektron bertenaga tinggi
sinar X muonik, penentuan beda tenaga pasangan cermin dan pergeseran
isotop secara optis maupun oleh sinar X. Metode yang kedua dilakukan
melalui eksperimen-eksperimen seperti hamburan Rutherford peluruhan
sinar alfa dan sinar X pionik.
Sangat mudah untuk dipahami bahwa makin banyak nukleon yang
dimiliki oleh suatu inti (berarti nomor massanya makin besar) maka
makin besar pula volume inti tersebut. Kajian teoretis memberikan
kesimpulan bahwa

Jari-jari inti

Sebagai contoh r0 = 1.2 x 10-15 m = 1.2 fm apabila ditentukan melalui


hamburan elektron bertenaga tinggi ataupun pergeseran isotop baik secara
optis maupun oleh sinar-X. Sementara itu, penentuan tetapan itu melalui
sinar-X muonik memberikan hasil r0= 1,25 x 10-15 m = 1,25 fm. Dari
eksperimen, selisih tenaga pasangan cermin diperoleh hasil yang tidak jauh
dari yang disebutkan di atas, yaitu r0= 1,22 x 10-15 m = 1,22 fm.
Kesimpulannya, nilai tetapan r0 berkisar antara 1,20 fm sampai 1,25 fm.
CONTOH SOAL
1. Atom perak mempunyai nomor atom 47 dan nomor massa 109. Jumlah elektron, proton, dan
neutron yang terdapat dalam atom tersebut adalah

Diket: Na = 47
Nm = 109
Dit: e,p, n =?
Jawab:
e = na = 47
p = na = 47
n = nm – na
= 109 – 47
= 62
2. Massa inti atom 126C adalah 12, dengan massa proton 1,00783 sma dan massa
neutron 1,008665 sma (1 sma = 931 MeV). Maka, energi ikat inti tersebut adalah

Diket: Z = 6
A = 12
Nomor neutron = A – Z E = ∆m x 931 MeV
= 12 – 6 = 6 = 0,09897 x 931 MeV
m1 = 12 sma = 92,141 MeV
mN = 1,008665
mp = 1,00783 Sehingga, energi ikat inti dari atom 12
6 C
Dit: E= ? adalah 92,141 MeV.
Jawab:
Defek massa (∆m) = (A - Z).mN + Z.mp – m1
= (6).1,008665 (6).1,00783 – 12
= + (6,05199+ 6,04698) 12
= 0,09897 sma.
3. Atom N714 ditembaki dengan partikel alfa. Dalam proses itu sebuah proton
dapat dibebaskan. Reaksi inti itu akan menghasilkan
Jawab:
Misal unsur yang dihasilkan adalah X

Berdasarkan hukum kekekalan nomor massa dan nomor atom


• Nomor massa X = ( 14 + 4 ) – 1 = 17
• Nomor atom X = ( 7 + 2 ) – 1 = 8

Jadi, unsur yang terbentuk adalah 17


8 O
4. Suatu atom X mempunyai 42 proton, 42 elektron,dan 65 neutron. Simbol
untuk atom ini adalah ...

Jawab:
Simbol atom menuliskan nomor massa dan nomor atom.
• Nomor massa X = 65+ 42
• Nomor massa X = 107

Dengan demikian, simbol untuk atom yang mempunyai 42 proton, 42


elektron, dan 65 neutron adalah 10742X.
5. Massa inti 4Be9 =9,0121 sma, massa proton = 1,0078, massa neutron = 1,0086 sma.
Jika 1 sma setara dengan energi sebesar 931 Mev, maka energi ikat atom 4Be9
adalah...
Jawab:

Energi ikat:
E = ((mp + mn) - mi) . 931 MeV
E = ((4 . 1,0078 + 5 . 1,0086) - 9,0121) 931 MeV
E = (4,0312 + 5,043) - 9,0121) 931 MeV
E = 57,82 MeV
TERIMAKASIH!

Anda mungkin juga menyukai