Anda di halaman 1dari 18

Modul Fisika XII Semester Genap SMAN 1 Sawahlunto Fisika Inti

BAB 10
FISIKA INTI

Kompetensi Dasar:

3.8 Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup sifat radiasi benda
hitam, efek fotolistrik, efek Compton, dan sinar X dalam kehidupan-hari
sehari
4.8 Menyajikan laporan tertulis dari berbagai sumber tentang penerapan efek
fotolistrik, efek Compton, dan sina
r X dalam kehidupan sehari
-hari

Sub Bab 1. Inti Atom

Uraian Materi

A. KARAKTERISTIK INTI ATOM

1. INTI ATOM
Suatu atom terdiri atas inti atom dan elektron yang bergerak mengelilingi inti atom.

Suatu atom terdiri dari bagian yang sangat kecil.


Sebagian besar massa atom terpusat disebut inti atom
yang dikelilingi oleh awan elektron. Inti atom tersebut
tersusun oleh proton dan neutron.

Gambar 1. Atom

Percoban Rutherford menunjukkan sebagian besar massa atom adalah berupa inti atom
yang tersusun atas proton dan neutron yang disebut dengan nukleon / nuklida.
• Proton adalah partikel elementer bermuatan positif
• Neutron adalah partikel yang bermuatan netral, dengan massa sedikit
lebih besar dari proton.
Tabel : Massa dan Muatan (Proton, Elektron, dan Neutron)

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 1


Modul Fisika XII Semester Genap SMAN 1 Sawahlunto Fisika Inti

a. Simbol Atom
Untuk membedakan berbagai isotop, maka digunakan lambang nuklida sebagai berikut :

Dimana
:
X = nama atom
A = nomor massa
Z = jumlah proton dalam inti = jumlah elektron di kulit terluar
N = A - Z = jumlah netron di dalam inti atom Contoh
:
Nuklida 26 Fe ini berarti memiliki :
56

- Jumlah proton = Z = 26
- Jumlah neutron = A – Z = 56 – 26 = 30
- Jumlah elektron = Z = 26 (untuk atom netral)

b. Isotop, Isobar, dan Isoton


 Isotop : kelompok atau pasangan atom yang memiliki nomor atom yang
sama, tetapi nomor massanya berbeda.

Contoh : , ,

 Isobar : kelompok atau pasangan atom yang memiliki nomor atom yang
berbeda, tetapi nomor massanya sama.
Contoh : 146C , 14
7 N

 Isoton : kelompok atau pasangan atom yang memiliki jumlah neutron yang
sama.
Contoh : 12
24
Mg , 1123Na
c. Ukuran dan Bentuk Inti
Proton-proton dan neutron-neutron dalam inti bergerombol bersama dengan bentuk
mendekati bola. Percobaan menunjukkan bahwa jari-jari inti atom r bergantung pada
nomor massa A dan secara pendekatan diberikan persamaan :
r  (1,2x1015m)A
Contoh :
Hitunglah jari – jari inti dari 2759Co !
Jawab :
r = (1,2 x 10-15m)A1/3
= (1,2 x 10-15m)591/3

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 2


Modul Fisika XII Semester Genap SMAN 1 Sawahlunto Fisika Inti

= 4,6 x 10 -15m
= 4,6 fm Panjang 10-15 m
adalah satu femtometer (fm),
tetapi para fisikawan
seringkali menyebut panjang
itu sebagai satu fermi, untuk
menghargai jasa fisikawan
Amerika keturunan Italia ,
Enrico Fermi.

d. Defek Massa (Δm) dan Energi Ikat Inti (E)


Oleh karena inti atom tersusun oleh proton dan neutron, massa inti harusnya tepat
sama dengan jumlah massa proton dan massa neutron (massa nukelon). Akan tetapi,
kenyataannya tidaklah demikian. Massa inti selalu lebih kecil daripada massa nukelon.
Selisih antara massa nukleon dan massa inti disebut defek massa (Δm). Defek massa
(Δm) pada pembentukan nuklida X adalah sebagai berikut:

Δm = Zmp + (A – Z) mn - mX Dengan
:
mp : massa proton (1,00783 sma)
mn : massa neutron (1,008665 sma)
mX : massa inti atom

Defek massa sebuah atom tidak hilang begitu saja, melainkan digunakan sebagai energi
untuk mengikat nukleon-nukleon dalam inti yang disebut energi ikat inti (E).

Konversi sebagian massa inti menjadi energi ikat E merupakan ilustrasi dari teori
Einstein (1905) dalam bentuk persamaan sebagai berikut:

E = Δmc2

Energi ikat inti dalam satuan sma memenuhi persamaan berikut (1 sma = 1,66.10 -27 kg)
dan c = 3 x 108 m/s, dan E dalam joule (J) diperoleh E = Δm 1,492 x 10-10 J

Energi ikat inti juga memenuhi persamaan berikut :

E = Δm 931,5 MeV

Energi ikat inti (binding energy) berkaitan dengan energi yang harus diberikan untuk
memisahkan inti menjadi nukleon pembentuknya. Energi ikat inti belum
menggambarkan kestabilan suatu nuklida. Perkiraan tentang kestabilan inti dapat
dilakukan dengan memperhatikan energi ikat rata-rata per nukleon E ave yang besarnya
dapat dihitung melalui persamaan :

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 3


Modul Fisika XII Semester Genap SMAN 1 Sawahlunto Fisika Inti

Dimana :
Eave = energi ikat rata-rata per nukleon
E = energi ikat inti
Contoh :
Massa isotop 3 Li adalah 7,018 u. Hitung energi ikat per nukelon, jika (massa H = 1,008
7

u, massa neutron = 1,009 u, dan 1 u = 931 MeV).

Diket : Mi = 7,018 u Z = 3
Mp = mH = 1,008 u A = 7
Mn = 1,009 u neutron = N = A – Z = 4
Dit : Eave = ......?
Jawab :
Hitung massa dari partikel-partikel pembentuk isotop 37Li
Massa 3 proton + massa 4 neutron = 3mp + 4mn
= 3(1,008 u) + 4(1,009 u)
= 3,024 u + 4,036 u
= 7,060 u

Diketahui massa isotop = 7,018 u sehingga defek massa (∆m) , adalah :


∆m = 7,060 u – 7,018 u = 0,042 u
Energi ikat inti (E) = ∆m x 931 MeV/u
= 0,042 u x 931 MeV/u = 39,102 MeV
Inti 37Li memiliki jumlah nukleon = 7 (karena A = 7), sehingga energi ikat per
nukleon adalah :

Eave =

= 5,586 MeV/nukleon

2. REAKSI INTI ATOM A. Reaksi Inti


Reaksi inti merupakan penembakan inti dengan kecepatan tinggi Contoh
:

Alfa + Nitrogen Oksigen + Proton


Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi sebelum reaksi sama dengan energi
sesudah reaksi.
Secara umum reaksi inti dinotasikan dengan :

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 4


Modul Fisika XII Semester Genap SMAN 1 Sawahlunto Fisika Inti

Dengan :
Q = energi reaksi
X dan a = reaktan (pereaksi)
Y dan b = produk (hasil reaksi)

Sesuai hukum Kekekalan Energi :


- Energi sebelum reaksi = energi sesudah reaksi
- Energi reaktan = energi produk + energi reaksi
- Energi reaksi = energi reaktan – energi produk

Dengan ma, mX, mY, dan mb adalah massa-massa yang harus dinyatakan dalam u.
Catatan:
Jika Q > 0 maka terdapat energi yang dibebaskan (reaksi eksotermik)
Jika Q < 0 maka terdapat energi yang diserap (reaksi endodermik) Contoh
:

B. Reaksi Fisi
Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan inti berat menjadi dua buah inti lain yang lebih
ringan dan disertai dengan pelepasan energi yang besar. Contoh :
- Inti uranium 235
92U ditembak dengan neutron lambat akan menghasilkan
kemungkinan reaksi sebagai berikut :

Proses pembelahan inti 23592U setelah menyerap neutron lambat dapat divisualisasikan
dengan membayangkan inti stabil U-235 menyerupai suatu butir cairan. Ini disebut
model butir cairan, yaitu model untuk menjelaskan reaksi fisi, yang pertama kali

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 5


Modul Fisika XII Semester Genap SMAN 1 Sawahlunto Fisika Inti

diusulkan oleh Frankel dan dikembangkan oleh Bohr dan Von Weizaker. Berdasarkan
model butir cairan, neutron lambat yang diserap oleh inti U-235 memberikan tambahan
energi dalam pada inti (seperti memanaskan butir air). Keadaan antara atau inti
gabungan ini adalah 23592U karena menyerap neutron. Energi yang dibebaskan pada
reaksi fisi dirumuskan dengan:

Contoh

C. Reaksi Fusi
Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan dua buah inti ringan menjadi inti yang lebih
berat dan disertai dengan pelepasan energi. Pada reaksi fusi diperlukan energi yang
sangat besar dan pada suhu yang sangat tinggi (dalam orde 108 K) sehingga reaksi fusi
disebut juga reaksi termonuklir. Contoh reaksi fusi : - Reaksi yang terjadi pada
Matahari dan bintang - Bom hidrogen.
Berikut ini adalah contoh reaksi fusi yang terjadi pada bintang, matahari, serta pada
atom hidrogen.

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 6


Modul Fisika XII Semester Genap SMAN 1 Sawahlunto Fisika Inti

Contoh

Uji coba bom hidrogen yang energi penghancurnya berasal dari reaksi fusi tak
terkendali, dan memiliki kekuatan pemusnah kira-kira 700 kali bom atom pertama
yang jatuh di Hiroshima.

Gambar 2. Bom Hidrogen

Sub Bab 2. Radioaktivitas

Uraian Materi

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 7


Modul Fisika XII Semester Genap SMAN 1 Sawahlunto Fisika Inti

A. PENGERTIAN RADIOAKTIVITAS

Penemuan sinar-X oleh Rontgen pada tahun 1895 memotivasi Henry Becquirel untuk
menyelidiki asal-usul sinar-X. Dalam percobaan yang dilakukan, sebenarnya Becquirel
sedang mempelajari gejala fluoresensi dan fosforesensi . Dalam penyelidikan itu, secara
kebetulan Becquerel menemukan bahwa senyawa uranium menunjukkan keaktifan
radiasi tertentu dengan daya tembus yang sangat kuat,seperti sinar-X, meskipun
senyawa uranium ini tidak disinari terlebih dahulu. Ini berarti tanpa terkena sinar
matahari pun bahan uranium tetap menghasilkan sinar tembus seperti halnya sinar-X.
Pemancaran sinar tembus (sinar radioaktif) secara spontan oleh inti-inti tidak stabil
(misalnya inti uranium) dinamakan radioaktivitas.

Jadi, radioaktivitas alami pertama kali ditemukan oleh Henry Becquerel. Dua orang
ilmuwan Paris yang sangat tertarik dengan penemuan Becquerel adalah Merie Curie
dan suaminya Piere Curie,yang akhirnya menjadi Profesor Fisika di Sorbone. Mereka
mendapatkan bahwa sinar-sinar dari radium menyebabkan ionisasi molekul-molekul
udara. Intensitas radiasi dapat diukur dengan kamar ionisasi. Alat ini terdiri atas dua
keeping logam sejajar, terpisah dan diletakkan dalam sebuah kotak logam yang
dibumikan. Keping bawah dihubungkan ke potensial tinggi yang dihasilkan oleh baterai
listrik. Suami-istri ini akhirnya berhasil menemukan dua unsur baru bahan radioaktif,
yaitu polonium dan radium.

B. SINAR RADIOAKTIF
Pada tahun 1899, Ernest Rutherford melakukan studi tentang sinar radioaktif. Dia
menempatkan radium di bagian bawah kotak timah kecil. Sinar yang dihasilkan
dikenakan pada medan magnet yang sangat kuat. Rutherford menemukan bahwa sinar
dipisahkan menjadi tiga bagian yang berbeda seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 3. Radiasi dari radium dipisahkan menjadi tiga komponen oleh suatu medan
magnetik

Untuk memudahkan, Rutherford menamai tiga jenis radiasi tersebut dengan alfa (α),
beta (β) dan gamma (γ). Dengan memperhatikan arah sinar yang dibelokkan,dia
menyimpulkan bahwa komponen sinar yang tidak dibelokkan adalah tidak bermuatan
sinar γ ,komponen sinar yang dibelokkan ke kanan adalah bermuatan positif sinar α
,dan sinar yang dibelokkan kekiri adalah bermuatan negative sinar β.

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 8


Modul Fisika XII Semester Genap SMAN 1 Sawahlunto Fisika Inti

1. Sifat – Sifat Sinar Radioaktif

Sewaktu selembar kertas tipis disisipkan diantara sumber dan tabung Geiger
Muller,pembacaan angka pada alat hitung berkurang bila dibandingkan
sebelumnya.Fakta ini menunjukkan bahwa sebagian radiasi telah diserap oleh kertas.
Radiasi yang diserap kertas tipis adalah radiasi sinar α. Tambahan radiasi yang diserap
oleh lembaran aluminium adalah radiasi sinar β. Radiasi yang diserap oleh selembsr
timbal adalah radiasi sinar γ .Secara singkat urutan daya tembus adalah :
Urutan daya tembus sinar α < sinar β < sinar γ

Gambar 3. Penyerapan radiasi sinar α, β dan γ


Berikut ini sifat-sifat sinar α, sinar β, sinar γ
Sifat-sifat sinar α
1. Sinar dihasilkan oleh pancaran-pancaran partikel α dari sebuah sumber
radioaktif.
2. Sinar α tidak lain adalah inti atom helium,bermuatan +2e dan bermassa 4u.
3. Sinar α dapat menghitamkan film. Jejak partikel α dalam bahan radioaktif
berupa garis lurus.
4. Radiasi sinar α memiliki daya tembus terlemah dibandingkan dengan sinar
lain.
5. Radiasi sinar α memiliki jangkauan beberapa cm di udara da sekitar 10-2 mm
dalam logam tipis
6. Radiasi sinar α mempunyai daya ionisasi paling kuat sebab muatannya paling
besar.
7. Sinar α dibelokkan oleh medan magnetik dan medan listrik.
8. Kecepatan sinar α sekitar 0,054c sampai 0,07c,dengan c = kelajuan cahaya
dalam vakum.
9. Massa sinar α lebih besar dari sinar α sehingga lebih lambat.

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 9


Modul Fisika XII Semester Genap SMAN 1 Sawahlunto Fisika Inti

Sifat-sifat sinar β
1. Sinar β dihasilkan oleh pancaran partikel-partikel
2. Sinar β tidak lain adalah electron berkecapatan tinggi yang bermuatan -1 e.
3. Radiasi sinar α < sinar β < sinar γ
4. Kecepatan parikel β antara 0,32c dan 0,9c.
5. Sinar β dibelokkan dengan medan magnetik dan medan listrik karena
massanya kecil.
6. Jejak partikel β dalam bahan berkelok-kelok.
7. Sinar β memiliki jangkauan beberapa cm di udara.

Sifat-sifat sinar γ
1. Memiliki daya tembus paling besar tetapi daya ionisasi paling lemah.
2. Tidak dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnetik.
3. Sinar γ merupakan radiasi elektromagnetik dengann panjang gelombang yag
sangat
4. pendek.Sinar γ hampir tidak bermassa.
5. Kecepatan γ bernilai sama dengan kecepatan cahaya di ruang hampa.
6. Sinar γ dalam interaksinya menimbulkan peristiwa fotolistrik atau juga
dapat menimbulkan produksi pasangan. Dalam interaksi dengan
bahan,seluruh energi sinar γ diserap oleh bahan.Peristiwa inilah yang disebut
produksi pasangan

2. Peluruhan Radioaktivitas

Untuk mencapai inti yang stabil, unsur radioaktif memancarkan berbagai radiasi. Proses
pemancaran sinar radiaoktif hingga terbetuk inti lain yang stabil disebut peluruhan.

a. Peluruhan alfa
Peluruhan alfa terjadi karena di dalam inti terlalu banyak
nukleon, sehingga untuk membentuk kestabilan inti
atom, dua proton dan dua neutron dilepaskan dari inti
induk dan sinar alfa yang sama dengan inti Helium
dipancarkan keluar.

b. Peluruhan beta
Untuk mencapai kestabilan inti
karena kandungan neutron terlalu
banyak maka sebuah neutron berubah menjadi
proton disertai pelepasan sinar yang bermuatan
negatif yang dikenal dengan sinar beta. Dalam
peluruhan beta negatif, neutron bertransformasi

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 10


Modul Fisika XII Semester Genap SMAN 1 Sawahlunto Fisika Inti

menjadi proton dan elektron. Elektron yang meninggalkan inti teramati sebagai
partikel beta.

c. Peluruhan gamma
Setelah inti meluruh menjadi inti baru biasanya
terdapat energi kelebihan pada ikatan intinya
sehingga seringkali disebut inti dalam
keadaan tereksitasi. Inti yang
kelebihan energinya ini biasanya akan
melepaskan energinya dalam bentuk sinar
gamma yang dikenal dengan peluruhan gamma,
sinarnya ini adalah foton dan termasuk ke dalam gelombang elektromagnetik
yang mempunyai energi yang sangat besar melebihi sinar X.

3. Aktivitas Radioaktif

Aktivitas radioaktif A didefinisikan sebagai laju perubahan inti radioaktif, dan secara
matematis dapat ditulis sebagai

dengan N = jumlah inti radioaktif,


t = waktu peluruhan.

\Setiap inti radioaktif memiliki peluang untuk meluruh sebesar λ yang disebut
konstanta peluruhan sehingga aktivitas radioaktif dapat juga dinyatakan sebagai

dengan: A = aktivitas peluruhan (partikel/sekon = becquerel)


λ = konstanta peluruhan (s-1)
N = jumlah partikel pada saat tertentu
Apabila persamaan digabungkan dan kemudian dilakukan operasi integral akan
diperoleh

disebut hukum peluruhan radioaktivitas

dengan: N = jumlah radioaktif setelah peluruhan


No = jumlah radioaktif mula-mula
E = bilangan natural (e = 2,718…)
λ = konstanta peluruhan t=
waktu peluruhan

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 11


Modul Fisika XII Semester Genap SMAN 1 Sawahlunto Fisika Inti

Mengingat bahwa aktivitas radioaktif berbanding lurus dengan jumlah inti radioaktif (A
= λN) maka persamaan dapat ditulis menjadi

Satuan Radioaktivitas
Kekuatan suatu sampel radioaktivitas memancarkan radiasi atau aktivitas radiasi,
dinyatakan dalam satuan curie (Ci). Dimana 1 Ci = 3,70 x 1010 peluruhan/sekon.
Namun demikian, satuan SI untuk aktivitas radiasi yang biasa adalah Becquerel (Bq),
yang didefinisikan sebagai 1 Bq = 1 peluruhan/ sekon, dengan demikian 1 Ci = 3,70 x
1010 Bq

4. Waktu Paro

Waktu paro (T1/2) adalah waktu yang dibutuhkan untuk peluruhan sehingga jumlah
inti setelah peluruhan tinggal setengah dari jumlah inti mula-mula, atau waktu yang
diperlukan untuk peluruhan sehingga aktivitas peluruhan tinggal setengah dari
aktivitas mula-mula.
½ No = No e-λt

T=

Apabila waktu paro T1/2 diketahui, maka kita dapat menghitung jumlah inti radioaktif
setelah peluruhan
N = No (½) n = No (½) t/T

5. Deret Radioaktivitas

Deret radioaktif merupakan deret nuklida radioaktif. Pada deret ini setiap anggotanya
terbentuk dari hasil peluruhan nuklida sebelumnya. Deret akan berakhir dengan
nuklida stabil. Ada empat deret radioaktif alamiah, yaitu deret torium, neptunium,
uranium, dan actinium

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 12


Modul Fisika XII Semester Genap SMAN 1 Sawahlunto Fisika Inti

Gambar 5. Deret Radioaktivitas

6. Alat – Alat Deteksi radioaktivitas

Salah satu detektor radiasi yang paling umum adalah Geiger Counter (Tabung Geiger),
yang dikembangkan oleh Hans Geiger. Prinsip Geiger Counter digambarkan pada
Gambar

Gambar 6. Prinsip kerja tabung Geiger Muller

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 13


Modul Fisika XII Semester Genap SMAN 1 Sawahlunto Fisika Inti

Suatu tegangan listrik 800-1000 V diberikan pada elektrode kawat dan elektrode luar
(tabung). Tabung berisi suatu gas (misalnya argon) pada tekanan rendah. Ketika suatu
partikel ion memasuki tabung, partikel tersebut akan mengionisasikan beberapa atom
gas tersebut. Elektron yang dibebaskan tertarik dan dipercepat ke arah kutub positif
(anode).

Di perjalanannya, elektron ini mengionisasikan atom gas lain sehingga terjadi proses
pelipatgandaan elektron yang dibebaskan. Elektron-elektron ini menghasilkan pulsa
listrik yang bisa dideteksi secara elektronika. Bahkan pulsa ini juga bisa dikonversikan
menjadi suara sehingga terdengar seperti bunyi jarum jam.

Contoh
1. Suatu unsur radioaktif meluruh dan tinggal 25% dari jumlah semula setelah 20 menit.
Bila mula-mula massa unsur tersebut 120 gr, maka setelah setengah jam meluruh
ntentukan massa sisa unsur !

2.

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 14


Modul Fisika XII Semester Genap SMAN 1 Sawahlunto Fisika Inti

3.

C. TEKNOLOGI NUKLIR

Reaktor atom ( disebut juga reactor nuklir) adalah suatu sistem untuk menghasilkan
reaksi inti berupa fusi dan fisi berantai yang terkendali.

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 15


Modul Fisika XII Semester Genap SMAN 1 Sawahlunto Fisika Inti

Berdasarkan fungsinya, reaktor nuklir dibedakan sebagai berikut :


a. Reaktor penelitian, yaitu reaktor yang dipergunakan untuk penelitian di bidang
fisika, kimia, biologi, pertanian, industri, kedokteran, dan di bidang teknologi
lainnya.
b. Reaktor daya, yaitu reaktor yang dapat menghasilkan tenaga listrik (PLTN).
c. Reaktor produksi isiotop, yaitu reaktor yang dipergunakan untuk
memproduksi radioiso top, yang akan dipergunakan dalam bidang kedokteran,
pertanian, industri dan sebagainya.
1. Radioisotop

Radioisotop yang dipergunakan di berbagai bidang seperti pertanian, kedokteran dan


industri, tidak terdapat di alam. Oleh karena itu harus dibuat dari nuklida stabil dalam
reaktor. Unsur radioaktif buatan yang pertama, dihasilkan oleh Irene Joliot – Currie
(anak perempuan penemu radium – Marie Currie) dan suaminya. Mereka “menembaki”
alumunium dengan partikel-partikel dan sebagai hasil dari reaksi inti yang terjadi,
diperoleh isotop fosfor yang tidak stabil :

Kegunaan radioisotop
a. Bidang kedokteran
Dengan menggunakan detektor, radioisotope di dalam tubuh manusia dapat di deteksi :
Adapun fungsi radioisotop adalah untuk : b. Bidang Industri
Dengan menggunakan sinar gamma, dapat diketahui suatu pipa logam dalam keadaan
bocor atau tidak. Sinar gamma dapat dipancarkan dari radioisotop Cobalt – 60 dan
Iridium – 192 yang dilewatkan pada bagian logam yang diperiksa. Sinar gamma dapat
dideteksi dengan menggunakan detektor. Dengan detektor ini dapat diketahui keadaan
logam bocor atau tidak. c. Bidang Hidrologi
Salah satu kegunaan radioisotop di bidang hidrologi adalah untuk mengukur kecepatan
aliran atau debit aliran. Dalam hal ini sebagai perunut, diukur dari perubahan intensitas
pancaran di dalam aliran untuk jangka waktu yang sama. d. Bidang pertanian
Dengan radiasi sinar gamma dari Co-60 akan didapatkan mutasi sel tumbuhan hingga
dapat menimbulkan generasi yang lebih baik dan mendapatkan bibit yang lebih unggul
daripada induknya.
e. Bidang industri
Dalam bidang industri di dapat contoh seperti pada kaos lampu petromaks yang
menggunakan larutan radioisotop thorium dalam batas yang diperkenankan, agar
nyalanya lebih terang.

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 16


Modul Fisika XII Semester Genap SMAN 1 Sawahlunto Fisika Inti

Gambar 4. Reaktor nuklir

Salah satu bahan bakar dalam stasiun pembangkit tenaga nuklir adalah uranium.
Uranium merupakan salah satu unsur radioaktif yang memiliki nomor atom tertinggi dari
semua unsur atom. Energi dihasilkan ketika intinya membelah membentuk unsur-unsur
lain. Selain uranium, masih banyak lagi unsur radioaktif yang sangat berguna bagi kita,
karena unsur radioaktif adalah unsur yang mudah meluruh membentuk unsur lain. Nah,
untuk mengetahui tentang unsur radioaktif ikuti pembahasan berikut ini.?”

LATIHAN Karakteristik Inti


1. Tentukan banyaknya proton, neutron, dan elektron dalam isotop-isotop berikut ini :
a. 147N

b. 19779Au

c. 23992U

2. Jika massa atom deuterium 12H adalah 2,0141 u. Tentukan defek massa, energi ikat,
dan energi ikat per nukleon dari deuterium !

3. Jika massa proton = 1,007 sma, massa neutron = 1,008 sma, dan massa inti 3
7
Li =
7,001 sma. Hitunglah :
a. massa total partikel pembentuk
b. defek massa
c. energi ikat inti oksigen
d. energi ikat rata-rata per nukleon

4. Hitunglah energi yang dibebaskan pada reaksi inti (1 sma = 931,5 MeV).

Jika : mbe = 9,012 sma , mn = 1,008 sma , ma = 4,002 sma, mc = 12,000 sma.

5. Apabila massa 7Li3, 1H1, 4He2 berturut-turut adalah 7,016 sma; 1,008 sma; 4,003
sma; serta 1 sma = 931,5 MeV. Maka energi yang timbul pada reaksi tersebut dalam
satuan MeV adalah ...

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 17


Modul Fisika XII Semester Genap SMAN 1 Sawahlunto Fisika Inti

6. Suatu zat radioaktif meluruh dengan waktu paruh 20 hari. Agar zat radioaktif hanya
tinggal 1/8 bagian saja dari jumlah asalnya, maka diperlukan waktu peluruhan ...

7. Suatu bahan radioaktif memiliki konstanta peluruhan 1,386/hari. Bila aktivitas


awalnya 400 Ci, maka aktivitasnya setelah dua hari adalah ...

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 18

Anda mungkin juga menyukai