Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN LENGKAP

PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1

KELOMPOK 2

Muhammad Ilhamsyah 2240303010


Fardatul Chairad 2240303003
Ahmad Rizal 2240303032
Narsisco Agustinus C.W.H 2240303016
Arin Duta Panaang 2240303035
Marsin Rombe 2240303037

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
DESEMBER 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktikum fisika dasar 1 yang disusun oleh:


Kelompok 1:
Anggota: Muhammad Ilhamsyah 2240303010
Fardatul Chairad 2240303003
Ahmad Rizal 2240303032
Narsisco Agustinus C.W.H 2240303016
Arin Duta Panaang 2240303035
Marsin Rombe 2240303037

Telah melalui pendampingan oleh:


Asisten Praktikum : Selasiah
NPM : 2040303003
Tanggal Tanda Tangan : 20 Desember 2022

Selasiah

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
ramat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Fisika I
dengan baik dan tanpa ada halangan apapun. Laporan ini dibuat berdasarkan data
dan informasi serta pengetahuan yang diperoleh selama penulis mengikuti mata
kuliah dengan baik, baik pengetahuan dari teori maupun praktek.
Penyusunan Laporan Praktikum Fisika I ini adalah salah satu syarat untuk
mengikuti ujian dan laporan ini sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan
dan menyelesaikan praktikum.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang turut
membantu dalam penyusunan laporan ini, antara lain kepada:

 Hadi Santoso, S.Pd., M.Si selaku dosen mata kuliah Fisika I, yang telah
memberikan peluang kepada mahasiwa - mahasiswi untuk melaksanakan
pratikum.
 Mba Selasiah selaku asissten praktikum dengan sepenuh hati meluagkan
waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing serta mengarahkan penulis
dalam menyelesaikan laporan Fisika I ini dengan baik.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Penulis


menyadari dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna oleh
sebab itu, penulis berharap kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
menyusun laporan dengan baik di kemudiah hari.

Tarakan 20 Desember 2022

Penulis

DAFTAR ISI

iii
LAPORAN LENGKAP............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
A. KEGIATAN 1 ( GERAK JATUH BEBAS )..................................................1
a. Tujuan praktikum.............................................................................................1
b. Kajian Teori.....................................................................................................1
c. Alat dan bahan..................................................................................................3
d. Prosedur Kerja.................................................................................................3
e. Hasil Perhitungan.............................................................................................4
f. Pembahasan......................................................................................................4
g. Dokumentasi....................................................................................................7
h. Kesimpulan dan Saran.....................................................................................7
B. KEGIATAN 2 (PENGARUH SUDUT TERHADAP FENOMENA GAYA)...8
a. Tujuan Praktikum.............................................................................................8
b. Teori Singkat....................................................................................................8
c. Alat Dan Bahan..............................................................................................10
d. Prosedur kerja................................................................................................10
e. Data Dan Perhitungan....................................................................................11
f. Pembahasan....................................................................................................12
g. Dokumentasi praktikum.................................................................................13
h. Kesimpulan Dan
Saran...................................................................................14
C. DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................15

iv
A. KEGIATAN 1 ( GERAK JATUH BEBAS )

a. Tujuan praktikum
Adapun tujuan dari praktek ini adalah agar dapat menentukan percepatan bola
pada gerak jatuh bebas.

b. Kajian Teori

Kinematika adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak yang


membicarakan gerak suatu benda tanpa memandang gaya yang bekerja pada
benda tersebut (massa benda diabaikan). Jadi jarak yang ditempuh benda selama
geraknya hanya hanya ditentukan oleh kecepatan dan percepatan. Gerak jatuh
bebas adalah gerak jatuh benda pada arah vartikal dari ketinggian h tertentu tanpa
kecepatan awal. Jadi gerak benda hanya dipengaruhui oleh gravitasi bumi sebesar
g.

y = h = 1/2 gt2

yt = gt = √2gh

t = √2h/g

Suatu benda yang begerak maka geraknya dapat dikelompokka menjadi


dua kelompok besar yaitu gerak translasi dan gerak melingkar yang disebut
dengan gerak rotasi. Gerak translasi dibagi lagi menjadi dua macam yaitu gerak
lrus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan. Perbedaan dari kedua jenis
gerak ini yaitu terletak pada kecepatan dan percepatannya. Untuk gerak lurus
beraturan mempunyai kecepatan yang konstan dan percepatannya adalah nol.
Sedangkan untuk gerak lurus berubah beraturan mempunyai kecepatan yang
berubah-ubah secara teratur dan percepatanya tidak sama dengan nol (Halliday,
1991:40-41).

1
Gerak jatuh memiki cirri khas yaitu benda jatuh tanpa kecepatan awal.
Semakin kebawah gerak benda semakin cepat. Percepatan yang dialami oleh
setiap benda jatuh bebas selalu sama yakni sama dengan percepatan gravitasi
bumi (a = g) (besar g adalah 9,8 m/s2 atau dibulatkan menjadi 10 m/s2).

1. V=g.t
2. h = ½ gt2
3. vt = √2gh

Rumus gerak jatuh bebas ini merupakan pengembangan dari tiga rumus
utama dalam GLBB seperti yang telah diterangkan diatas dengan memodifikasi :
s (jarak) menjadi h (ketinggian) dan V0 = 0 serta percepatan (a) menjadi
percepatangravitaasi (g). dari ketinggian benda dari atas tanah dapat digunakan
untuk mencari ketingian tertentu (Anonim, 2011).

Suatu peristiwa alam menunjukkan bahwa setiap benda yang dilepas dari
suatu ketinggian atau dilempar keatas akan jatuh menujuh pusat bumi.ini
disebabkan karena adanya gaya tarik bumi. Suatu benda yang bergerak, maka
gerakanny dapat dikelompokan menjadi dua kelompok besar yaitu gerak lurus
atau gerak translasi dan gerak melingkar atau gerak rotasi. Gerak translasi dibagi
menjadi dua yaitu gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beratura. Gerak
lurus berubah beraturan dibagi menjadi dua yaitu gerak vertical atas, gerak
vertical bawah dan gerak jatuh bebas. Untuk ketiga jenis gerak ini mempunyai ara
gerak sejajar sumber pertikal dan besar percepatan gravitasi (Young, 2001).

2
c. Alat dan bahan

Adapun alat dan bahan yang di gunakan dapat di lihat pada table berikut:

N ALAT DAN BAHAN FUNGSI


O
1. Alat pencacah waktu. Untuk mengukur waktu tempuh benda
2. Tiang Penyangga. Sebagai alat tumpuh electromagnetic
tool dan sensor gerbang cahaya
3. Sensor Gerbang Cahaya. Sebagai pendeteksi bola baja
4. Electromagnetic Tool. Untuk memegang bola baja
5. Bola Baja. Sebagai objek pengamatan.
6. Meteran. Untuk mengukur ketinggian
7. Tali dan Pendulum. Untuk melihat kelurusan benda pada
saat jatuh.

d. Prosedur Kerja
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada saat praktek adalah sebagai
berikut:
 Menentukan tinggi yang bervariasi dari magnet bla kegerbang cahaya
yaitu
h1 = 0,12 m dan h2 = 0,4 m.
 Menggantung tali dan pendulum dengan teliti tepat pada bagian tengah
detector
 Menghubungkan magnet pemegang bola ke alat pencacah waktu.
 Menghubungkan timer gerbang cahaya pertama pada alat pencacah waktu
 Menghungkan pencacah waktu kesumber tegangan
 Menekan tombol function beberapa kali sampai lampu let menunjuk
gravity acceleration
 Meletakkan bola baja pada magnet pemegang
 Menekan tombol E magnet untuk menetukan waktu tempuh bola pada h1
dan h2
 Membaca dan mengamati waktu yang ditampilkan pada alat pencacah
waktu

3
 Mengulangi percobaan sebanyak tiga kali dengan h1 dan h2 yang
bervariasi.

e. Hasil Perhitungan

Adapun data yang di peroleh setelah melakukan praktek adalah sebagai


berikut:
Jarak
Electromagnetic Gerbang cahaya 1-
Waktu 1 Waktu 2
NO Tools-gerbang Gerbang cahaya 2
(s) (s)
cahaya 1 (m)
(m)
1. 0,12 m 0,1469 s 0,4 m 0,283 s
2. 0,14 m 0,1636 s 0,42 m 0,29 s
3. 0,16 m 0,176 s 0,44 m 0,298 s

Penentuan percepatan gravitasi bumi

g =2h/t2
g = 2.0,12 m/(0,1469 s)2
g = 11,12 m/s2

Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Jarak Gerbang
electromagnetic cahaya 1-
N Waktu gerbang Waktu
Tools-gerbang g(m/s)2 g(m/s)2
O (s) cahaya 2 (s)
cahaya 1
(m) (m)
1. 0,12 m 0,1469 s 11,12 m/s2 0,4 m 0,283  s 9,98 m/s2
2. 0,14 m 0,1636 s 10,46 m/s2 0,42 m 0,29 s 9,98 m/s2
3. 0,16 m 0,176 s 10,33 m/s2 0,44 m 0,298 s 9/90 m/s2

f. Pembahasan
Gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh benda pada arah vertical dari
ketinggian h tertentu tanpa kecepatan awal, sehingga berat benda hanya
dipengaruhi oleh grafitasi bumi. Gerak jatuh bebas memiliki cirri khas adalah

4
benda jatuh tanpa kecepatan awl, semakin kebawah gerak suatu benda semakin
cepat. Percepatan yag diamati oleh setiap benda sama, yakni sama dengan
percepatan gravitasi bumi yaitu 9,8 m/s2.
Gaya grafitasi yang dialami oleh suatu benda pada ketinggian yang berbeda akan
dan akan dipengaruhi oleh waktu yang dibutuhkan benda itu untuk melakukan
gerak jatuh bebas hingga mencapai permukaan bumi. Hal ini merupakan suatu
peristiwa alam yan menunjukkan bahwa setiap benda yang dilepaskan dari suatu
ketinggian atau dilemparkan keatas benda tersebut akan jatuh menuju pusat bumi.
Ini disebabkan oleh adanya gaya tarik bumi.

Didalam percobaan ini kami ingin mengetahui percepatan suatu benda pada
ketinggian yang berbeda. Dimana bola yang dipasang pada magnet pemegang
bola yang telah disambungkan dengan timer counter, pada saat tombol yang ada
pada timer counter ditekan maka bola tersebut akan jatuh mlewati gerbang cahaya
1 dan gerbang cahaya 2. Pada percobaan pertama kami mengambil ketinggian
untuk h1 yaitu 0,12 m dan h2 adalah 0,4 m. Sehingga waktu yang dibutuhkan
bola untuk mencapai h1 adalah 146,9 ms , sedangkan waktu yang diperlukan bola
untuk mencapai h2 adalah 283,4 ms. Pada pecobaan pertama ini setelah kami
analisis diperoleh percepatan gravitasi bola pada h1: 1.388,8 m/s 2 dan pada h2:
125 m/s2. Pada percobaan kedua ketinggian h1 adalah 0,14 m dan h2 adalah 0,42
m dengan waktu tempuh bola untuk tiba pada h1 dan h 2 adalah 163,6 ms dan
290,2 ms serta memiliki percepatan grak bola pada h1: 1.020,4 m/s 2 dan pada h2
113,3 m/s2. Pada percobaan ketiga dengan ketinggian h1 adalah 0,16 m dan h2
adalah 0,44 m. Dengan waktu tempuh bola pada h1 dan h2 adalah 176,0 ms dan
298,9 ms dimana diperoleh percepatan gerak bola adalah 1.589 m/s 2. Data ini
memperjelas bahwa dalam gerak jatuh bebas tidak memiiki kecepatan awal, ia
hanya dipengaruhi oleh gerak grafitasi bumi.

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa gafitasi yang diperoleh tidak
sesuai dengan dengan teori, ini bias saja diakibatkan adanya kesalahan yang
dilakukan pada saat praktek, baik dari kesalahan praktikan maupun dari alat-alat
yang digunakan. Meskipun adalah perbedaan antara teori dengan praktek, namun

5
kita dapat melihat bahwa setiap benda yang sama dijatuhkan pada ketinggian yang
berbeda maka akan memiliki percepatan an beda pula.

 Percobaan pertama (1)

(h1) (h2)

 Percobaan kedua (2)

(h1) (h2)

 Percobaan ketiga (3)

(h1) (h2

6
g. Dokumentasi praktikum

h. Kesimpulan dan Saran


1.) kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa gerak jatuh
bebas tidak memiliki kecepatan awal, gerak ini hanya dipengaruhi oleh gaya
gravitasi. Jadi setiap benda yang dijatuhkan pada ketinggian yang berbeda maka
percepatan benda tersebut akan berbeda.

2.)Saran
Saran yang dapat saya ajukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut
 Asisten
Mohon dipertahankan dan ditingkatkan lagi cara menjelaskan dan
membimbing praktikannya. Dan terima kasih kepada asisten yang telah
sabar dalam membinbing kami selama praktikum berrlangsung.
 Praktikan

7
Untuk teman-teman, sebaiknya pada saat berada di dalam laboratorium
sebaiknya tidak usah ribut dan harus fokus pada praktikum yang
dilakukan.

B. KEGIATAN 2 (PENGARUH SUDUT TERHADAP FENOMENA GAYA)

a. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti kegiatan ini mahasiswa;
 Menghitung nilai gaya,
 Menganalisis pengaruh sudut terhadap nilai gaya.

b. Teori Singkat
Gaya berat merupakan salah satu cara atau metode yang digunakan pada ilmu
geofisika untuk melihat atau menggambarkan struktur yang ada dibawah
permukaan tanah. Pengukuran gaya berat dapat dilakukan berdasarkan variasi
medan gravitasi bumi, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan densitas secara
lateral. Gaya berat juga sangat berkaitan dengan Hukum Gravitasi Newton yaitu
gaya tarik-menarik antara kedua benda yang sebanding dengan massa kedua
benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar pusat massa. Gaya berat
pada umumnya digunakan untuk memahami dan memberikan suatu informasi dan
konfirmasi terkait dengan struktur geologi yang terdapat pada tanah, baik yang
terlihat atau tertutup permukaan tanah (Frifita, et al. 2016; Panjaitan & Subagio,
2015; Stagpoole, dkk. 2016; Oruc, et al.2013). Metode Gaya Berat merupakan
pilihan terbaik untuk mengkaji bentuk serta struktur tanah yang berbentuk
cekungan-cekungan regional (Kirsch, 2009). Murty & Raghavan (2002),
menggunakan Metode Gaya Berat untuk eksplorasi air tanah yang terdapat pada
lingkungan batuan granit yang keras. Dalam penelitiannya, diperoleh data bentuk
anomali sisa gaya berat yang digunakan untuk membedakan antara batuan beku
yang telah mengalami pelapukan atau tidak, membantu menarik klurusan struktur-
struktur sesar, dan mengidentifikasi lapisan yang berpotensi sebagai akuifer. Gaya
berat ditinjau dari cara pelaksanaannya dapat digunakan untuk mengukur secara
absolut dan relatif. Besaran vektor adalah besaran fisika yang mempunyai nilai
dan arah sedangkan besaran skalar adalah besaran fisika yang hanya mempunyai

8
nilai tetapi tidak mempunyai arah. Beberapa besaran vektor antara lain
perpindahan, kecepatan, gaya, tekanan, medan magnet, dan momentum. Besaran-
besaran tersebut selalu dapat dikaitkan dengan arah kemana vektor itu bekerja.

Sebuah vektor dapat digambarkan sebagai potongan garis lurus berarah (anak
panah), yang batasan-batasannya adalah sebagai berikut:

1. Titik awal tanda anak panah adalah titik tangkap vektor. Titik tangkap
vektor artinya titik kedudukan tempat vektor itu mulai bekerja.
2. Panjang tanda anak panah menyatakan nilai atau besar vektor, vector yang
lebih besar digambarkan dengan anak panah yang lebih panjang, begitu
juga sebaliknya, vektor yang lebih kecil digambarkan dengan anak panah
yang lebih pendek. Nilai atau besar vektor diberi notasi dengan huruf yang
sama dengan vektor yang bersangkutan tetapi tanpa tanda anak panah di
atasnya atau tidak dicetak tebal, atau sama dengan notasi vektor tetapi di
dalam tanda harga mutlak. Misalnya, besar vektor adalah AB atau |AB|.
3. Arah anak panah menggambarkan vektor. Untuk arah ini biasanya
digunakan istilah arah ke kanan , arah ke kiri , arah ke atas , arah ke
bawah, tegak lurus bidang gambar menuju pembaca (•) dan arah tegak
lurus bidang gambar menjauhi pembaca (x). Pada bidang kartesian, arah
vektor dinyatakan dengan sudut yang diapit oleh vektor itu dengan
sumbu–x positif, sudut yang berputar searah jarum jam diberi tanda
negatif dan sudut yang berputar berlawanan arah jarum jam diberi tanda
positif.
4. Garis perpanjangan vektor disebut garis kerja vektor, misalnya garis l.
Untuk kepentingan operasi vektor misalnya penjumlahan, selisih dan
sebagainya, titik tangkap sebuah vektor dapat dipindah-pindahkan tetapi
dengan tidak mengubah panjang dan arah vektor.

Aturan penjumlahan besaran vektor berbeda dengan penjumlahan besaran skalar.


Massa merupakan besaran skalar, massa 3 kg dengan 4 kg jika dijumlahkan pasti
hasilnya 7 kg. Sedangkan gaya merupakan besaran vektor, gaya 3 N dengan 4 N
jika dijumlahkan hasilnya 1 N sampai 7 N. Hasil 1 N didapatkan ketika kedua
vektor gaya tersebut berlawanan arah (sudut apitnya 180 derajat), hasil 7 N

9
didapatkan ketika kedua vektor gaya tersebut searah (sudut apitnya 0 derajat), dan
hasilnya bernilai 5 N ketika kedua vektor saling tegak lurus (sudut apitnya 90
derajat). Dari ilustrasi ini dapat disimpulkan, semakin besar sudut apit kedua
vektor, jika dijumlahkan hasilnya semakin kecil. Penjumlahan besaran vektor
dapat ditentukan dengan metode grafis dan analiltis. Cara grafis dibagi menjadi
dua metode yaitu metode polygon dan metode jajaran genjang. Sedangkan metode
analitis juga terbagi 2 yaitu metode rumus cosinus dan metode urai vektor. Vektor
hasil penjumlahan disebut dengan vektor resultan.

c. Alat Dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang di gunakan dapat di lihat pada table berikut:
NO ALAT DAN BAHAN FUNGSI
Sebagai penyambung dan pemutus
1. Panel magnetik
rangkaian katrol 1 dan 2
2. Dinamometer Alat menentukan besar gaya
3. Katrol Untuk menarik atau mengangkat beban
4. Busur derajat Untuk mentukan besar sudut
5. Beban gantung Media pemberat
Untuk menggantung beban gantung pada
6. Tali
dinamometer

d. prosedur kerja
Berikut adalah prosedur kerja kegiataan percobaan pengaruh sudut
terhadap fenomena gaya

 Susun alat dan bahan sesuai gambar di bawah ini

10
 Atur sudut tali 1 dengan mengubah posisi katrol 1, dan catat nilai
sudutnya,
 Posisikan tali 2 tegak lurus terhadap beban 2 ( sudut 90o )
 Tambahkan beban gantung 1 dan 2 , catat masing-masing nilainya
 Catat nilai penunjukan dinamometer
 Ulangi langkah 2-5 dengan mengubah nilai beban 1 dan 2
 Ulangi langkah 2-6 dengan mengubah nilai sudutnnya

e. Data Dan Perhitungan


Adapun data yang di peroleh setelah melakukan praktek adalah sebagai
berikut:
Sudut Beban Gaya 1 Beban Gaya 2 Penunjukan
NO gaya 1 gantung 1 (F1) F1 = gantung (F2) F2 = dinamomete
() (m1) m1.g.sin 1 2 (m2) m2. g r (F3)
o
1 a 30 0,06 Kg 0,06 Kg 0,87  N
b 30o 0,15 Kg 0,15 Kg 2,2 N
C 30o 0,2 Kg 0,2 Kg 2,94 N
o
2 a 50 0,08 Kg 0,08 Kg 1,38 N
o
b 50 0,13 Kg 0,13 Kg 2,65 N
o
c 50 0,18 Kg 0,18 Kg 2,75 N
o
3 a 70 0,1 Kg 0,1 Kg 1,91 N
o
b 70 0,13 Kg 0,13 Kg 2,26 N
o
C 70 0,2 Kg 0,2 Kg 2,63 N

Perhitungan nilai F1 :

F1 = m1.g.sin.1
= 0,06.9,8.sin 30o
= 0,29 N
Perhitungan nilai F2 :

F2 = m1.g
= 0,06.9,8
= 0,58 N
Perhitungan nilai F3 :

11
F3 = F1 + F2
= 0,29 + 0,58
= 0,87
SUDUT BEBAN GAYA 1 BEBAN GAYA 2 PENUNJUKAN
NO GAYA 1 GANTUN (F1) F1 = GANTUN (F2) F2 = DINAMOMETE
() G 1 (m1) m1.g.sin 1 G 2 (m2) m2. g R (F3)
o
1 A 30 0,06 Kg 0,29  N 0,06 Kg 0,58  N 0,87  N
o
B 30 0,15 Kg 0,735 N 0,15 Kg 1,47 N 2,2 N
o
C 30 0,2 Kg 0,98 N 0,2 Kg 1,96 N 2,94 N
2 A 50o 0,08 Kg 0,6 N 0,08 Kg 0,78 N 1,38 N
o
B 50 0,13 Kg 0,89 N 0,13 Kg 1,274 N 2,65 N
o
C 50 0,18 Kg 0,99 N 0,18 Kg 1,764 N 2,75 N
o
3 A 70 0,1 Kg 0,93 N 0,1 Kg 0,98 N 1,91 N
o
B 70 0,13 Kg 0,99 N 0,13 Kg 1,274 N 2,26 N
C 70o 0,2 Kg 0,679 N 0,2 Kg 1,96 N 2,63 N

f. Pembahasan
Dengan perubahan sudut dan menyesuaikan beban gantung pada katrol 1
membuat gaya yang dihasilkan juga akan berbeda. Begitu pula yang terjadi pada
katrol 2, dengan merubah beban gantung akan membuat gaya pada katrol 2 juga
akan berubah. Sesuai dengan apa yang dihasilkan oleh beban pada katrol 1 dan
pada katrol 2 menghasilkan Dinamometer yang berbeda pula.

Penyesuaian terhadap beban gantung 1 dan beban gantung 2 haruslah berbeda


agar mendapat Dinamometer yang akurat. Penyesuain sudut juga menjadi faktor
penting dalam menghasilkan Dinamometer yang tepat. Hasil dari Dinamometer
membuktikan jumlah pada beban gantung 1 dan beban gantung 2 bergantung dari
berapa angka yang dituliskan. Setiap angka akan menghasilkan hasil yang berbeda
pula, setiap sudut juga akan menghasilkan hasil yang berbeda.

1. Pada sudut 30º, terdapat beban gantung 1 bernilai 0,06 kg dengan gaya
0,29 N dan beban gantung 2 bernilai 0,06 kg dengan gaya 0,58 N yang
menghasilkan Dinamometer 0,87 N.
Selanjutnya masih pada sudut 30º, terdapat beban gantung 1 bernilai 0,15
kg dengan gaya 0,735 N dan beban gantung 2 bernilai 0,15 kg dengan
gaya 1,47 N yang menghasilkan 2,2 N.

12
Yang ketiga pada sudut 30º, terdapat beban gantung 1 bernilai 0,2 kg
dengan gaya 0,98 N dan beban gantung 2 bernilai 0,2 kg dengan gaya
1,96 N yang menghasilkan 2,94 N.
2. Pada sudut 50º, terdapat beban gantung 1 bernilai 0,08 kg dengan gaya 0,6
N dan beban gantung 2 bernilai 0,08 kg dengan gaya 0,784 N yang
menghasilkan 1,38 N.
Selanjutnya masih pada sudut 50º, terdapat beban gantung 1 bernilai 0,13
kg dengan gaya 0,89 N dan beban gantung 2 bernilai 0,13 kg dengan gaya
1,274 yang menghasilkan 2,65 N.
Yang ketiga pada sudut 50º, terdapat beban gantung 1 bernilai 0,18 kg
dengan gaya 0,99 N dan beban gantung 2 bernilai 0,18 kg dengan gaya
1,764 N yang menghasilkan 2,75 N.

3. Pada sudut 70º, terdapat beban gantung 1 bernilai 0,1 kg dengan gaya 0,93
N dan beban gantung 2 bernilai 0,1 kg dengan gaya 0,98 N yang
menghasilkan 1,91 N.
Selanjutnya masih pada sudut 70º, terdapat beban gantung 1 bernilai 0,13
kg dengan gaya 0,99 N dan beban gantung 2 bernilai 0,13 kg dengan gaya
1,274 yang menghasilkan 2,26 N.
Yang ketiga pada sudut 70º, terdapat beban gantung 1 bernilai 0,2 kg
dengan gaya 0,679 N dan beban gantung 2 bernilai 0,2 kg dengan gaya
1,96 N yang menghasilkan 2,63 N.
Dengan hasil perhitungan pada tabel diatas membuktikan bahwa setiap
sudut yang berbeda, lalu ditanggung pada katrol 1 dan katrol 2 dengan
perbedaan berat akan menghasilkan gaya yang berbeda pula. Maka, hasil
yang didapatkan Dinamometer akan berbeda.

g. Dokumentasi praktikum

13
h. Kesimpulan Dan Saran

1.) Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa perbedaan
beban pada sudut yang ditentukan dapat menghasilkan nilai dinamometer
yang berbeda, begitupun sebaliknya jika beban yang sama dan diberikan
sudut yang berbeda akan menghasilkan nilai dinamometer yang berbeda
pula.

2.) Saran

Saran yang dapat saya ajukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut
o Asisten
Mohon dipertahankan dan ditingkatkan lagi cara menjelaskan dan
membimbing praktikannya. Dan terima kasih kepada asisten yang
telah sabar dalam membinbing kami selama praktikum
berrlangsung.

14
o Praktikan
Untuk teman-teman, sebaiknya pada saat berada di dalam
laboratorium sebaiknya tidak usah ribut dan harus fokus pada
praktikum yang di lakukan

C. DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2011. Gerak Lurus Berubah Beraturan. http://www.gerak-lurus-berubah


beraturan.blogspot.com. diakses pada tanggal 20 desember 2022.
Halliday dan Reemek. 1991. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Tryabbabling. 2011. Gerak Jatuh Bebas. http://www. Gerak jatuh-


bebas.wordpress.com. diakses pada tanggal 14 desember 2022.
Young, D. 2000. Mekanika. Jakarta: Erlangga.

15

Anda mungkin juga menyukai