Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL SKRIPSI

PROTOTIPE PENYORTIR TELUR BEBEK OTOMATIS BERBASIS


INTERNET OF THINGS

M. ROMZUL FAHMI

17.20.20.019

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HAMZANWADI

2021
PROPOSAL SKRIPSI
PROTOTIPE PENYORTIR TELUR BEBEK OTOMATIS BERBASIS
INTERNET OF THINGS

M. ROMZUL FAHMI

17.20.20.019

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HAMZANWADI

2021

i
HALAMAN PERSETUJUAN

PROTOTIPE PENYORTIR TELUR BEBEK OTOMATIS BERBASIS


INTERNET OF THINGS

M. ROMZUL FAHMI

17.02.02.019

Selong, 13 April 2021

Pembimbing 1 Pembimbing 2

(Indra Gunawan, ST. M.Pd. M.Kom) (Muhammad Wasil, SE. M.Kom)


NIDN. 0825058402 NIDN. 0821097201

Mengetahui,
Koordinator Program Studi

(Aris Sudianto, M.Kom)


NIDN. 0811068602

ii
ABSTRAK
Telur merupakan sumber protein hewani yang relatif murah dibandingkan dengan
sumber protein lainnya seperti daging. Jenis telur yang banyak dikonsumsi
masyarakat adalah telur ayam dan telur bebek. Telur bebek meupakan telur yang
kaya akan protein. Telur bebek dapat dijadikan berbagai macam olahan makanan
seperti telur asin, bahan untuk membuat kue dan lain sebagainya.

Dalam usaha telur, penyortiran merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan
untuk menjaga kualitas telur yang diproduksi sebelum dipasarkan. Dalam
melakukan penyortiran pengusaha telur saat ini masih banyak menggunakan
metode manual. Permasalahan muncul ketika pegawai yang bertugas untuk
melakukan penyortiran kelelahan atau memiliki keterbatasan pada penglihatan
yang mengakibatkan tidak maksimalnya hasil penyortiran. Hal ini akan
berdampak pada usaha itu sendiri. Kualitas telur yang seharusnya dijaga dengan
baik untuk memberikan kepuasan serta membangun kepercayaan pelanggan
menjadi kurang baik sehingga keuntungan yang didapat menjadi berkurang atau
bahkan mengalami kerugian. Melihat permasalahan tersebut maka dilakukan
penelitian yang bertujuan untuk membuat prototipe penyortir telur bebek otomatis
menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) yang dapat membantu pengusaha
telur bebek dalam melakukan penyortiran sehingga kualitas telur yang diproduksi
dapat terjaga dengan baik dan mengurangi kerugian akibat penyortiran yang
dilakukan secara manual.

Kata Kunci :

Prototipe, Penyortir Telur Otomatis, Usaha Telur Bebek, Penyortiran, Internet of


Things.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii

ABSTRAK.............................................................................................................iii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iv

DAFTAR TABEL.................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1. Latar Belakang Masalah.........................................................................1

1.2. Rumusan Masalah...................................................................................2

1.3. Tujuan penelitian....................................................................................2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3

2.1. Penelitian Terkait....................................................................................3

2.2. Internet of Things (IoT)...........................................................................4

2.3. Prototype...................................................................................................4

2.4. NodeMCU ESP8266................................................................................5

2.5. Sensor Ultrasonik (HCSR-04)................................................................5

2.6. Sensor LDR (Light Dependent Resistor)................................................6

2.7. Firebase Realtime Database.....................................................................7

2.8. LED (Light Emitting Diode)....................................................................7

2.9. Resistor......................................................................................................8

2.10. Printed Circuit Board (PCB)................................................................9

BAB 3 METODE PENELITIAN........................................................................10

3.1. Tahapan Penelitian................................................................................10

iv
3.2. Jenis dan Sumber Data Yang Digunakan...........................................11

3.3. Metode Pengumpulan Data..................................................................12

3.4. Luaran Dan Target Capaian................................................................12

3.5. Rencana Kegiatan Penelitian...............................................................13

REFERENSI.........................................................................................................15

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kode Warna Resistor 4 Warna..................................................................8

Tabel 2. Rencana Luaran dan Target Capaian.......................................................13

Tabel 3. Jadwal Penelitian.....................................................................................13

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. NodeMCU ESP8266 Pinout...................................................................5

Gambar 2. Sensor Ultrasonik HCSR-04..................................................................6

Gambar 3. Sensor LDR/Photoresistor......................................................................6

Gambar 4. Light Emitting Diode (LED)..................................................................7

Gambar 5. Resistor...................................................................................................8

Gambar 6. PCB Matrix Strip Board.........................................................................9

Gambar 7. Tahapan Penelitian...............................................................................11

vii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Telur merupakan sumber protein yang relatif murah dibandingkan dengan sumber
protein lainnya seperti daging. Jenis telur yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat adalah jenis telur ayam dan telur bebek. Telur bebek merupakan jenis
telur yang memiliki protein tinggi dan dapat dijadikan berbagai bahan dalam
berbagai olahan pangan.

Saat ini kebanyakan para pengusaha telur bebek dalam menyeleksi telur bebek
sebelum dipasarkan untuk menentukan kualitasnya hanya dengan melihat bentuk
fisik dari luar saja, tanpa melihat kualitas putih dan kuning telur. Menurut
(Shoffan Saifullah, 2018) cara mengecek isi telur (fertilitas telur) dilakukan
dengan proses candling/peneropongan telur dengan menggunakan cahaya.
Peneropongan telur berfungsi untuk mengetahui telur yang infertile (tidak
dibuahi), telur yang fertile, embrio yang tumbuh dan embrio yang mati[1].
Menurut (Ahmad Baiquni Faris Azka, 2020) proses penyortiran telur
menggunakan metode manual dilakukan dengan cara menyinari telur dengan
menggunakan senter, jika telur terang maka kualitas telur tersebut baik.
Sebaliknya, jika telur gelap maka kualitas telur tersebut buruk[2].

Penyortiran telur bebek yang banyak dilakukan pengusaha telur bebek masih
menggunakan metode manual. Selain membutuhkan banyak biaya dan tenaga,
metode manual ini sering menimbulkan kerugian yang dikarenakan tidak
sesuainya perkiraan kualitas dari telur. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor
seperti keterbatasan pengamatan indera atau kelelahan yang dialami oleh pekerja
atau orang yang melakukan penyortiran sehingga hasil penyortiran tidak akurat.
Jika hasil penyortiran tidak akurat maka akan berdampak pada kepercayaan
pelanggan kepada unit usaha atau industri tersebut.

1
Dari permasalahan yang telah dijelaskan di atas maka dibutuhkan sebuah alat
untuk memudahkan pengusaha telur bebek dalam melakukan penyortiran telur
bebek. Alat tersebut berupa sebuah prototipe alat penyortir telur bebek otomatis
menggunakan teknologi Internet of Things dengan menggunakan sensor LDR
(Light Dependent Resistor) yang akan mendeteksi cahaya dari lampu LED yang
menyinari telur bebek dan diolah menggunakan ESP8266. Hasil data yang sudah
diolah akan dikirim kedalam database dan dapat dilihat melalui aplikasi pada
smartphone android.

Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini diberi judul “PROTOTIPE


PENYORTIR TELUR BEBEK OTOMATIS BERBASIS INTERNET OF
THINGS” dengan harapan dapat membantu pengusaha telur bebek melakukan
penyortiran telur bebek dengan lebih mudah dan efisien sehingga dapat
meningkatkan produktivitas dari usaha tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat diambil
adalah bagaimana merancang sebuah alat yang dapat digunakan untuk menyortir
telur bebek secara otomatis dengan menggunakan teknologi Internet of Things
sehingga dapat mengirim data hasil penyortiran ke database dan dapat diakses
melalui sebuah aplikasi yang sudah terpasang pada smartphone pengguna.

1.3. Tujuan penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah menciptakan sebuah alat penyortir telur bebek
otomatis menggunakan teknologi Internet of Things yang dapat diakses melalui
aplikasi pada smartphone android sehingga dapat membantu pengusaha telur
bebek dalam menyortir kualitas dari telur bebek sehingga dapat meningkatkan
mutu dan produktivitas dari usaha tersebut.

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terkait

Penelitian tahun 2017 oleh Helda Yenni dkk, dalam Jurnal Teknologi Terpadu
yang berjudul “Perangkat Penghitungan dan Penentuan Kualitas Produksi Telur
Ayam Berbasis Mikrokontroler Terintegrasi Smartphone” dimana dalam
penelitian ini membuat suatu alat untuk menghitung dan menyeleksi hasil
produksi telur ayam menggunakan Singe Board Computer Raspbery Pi sebagai
kontroler utama dari sensor-sensor yang digunakan dan mengirim data hasil
seleksi ke dalam database yang dapat dilihat melalui smartphone. Yang nantinya
akan memberikan informasi terkait hasil penyortiran melalui aplikasi[3].

Penelitian tahun 2020 oleh Ahmad Baiquni Fariz Azka dkk, dalam Jurnal
Agroindustial Technology yang berjudul “Rancang Bangun Alat Deteksi dan
Sortasi Mutu Telur Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno” dimana dalam
penelitian ini membuat suatu alat untuk mendeteksi dan menyortir kualitas telur
menggunakan mikrokontroler Arduino Uno yang nantinya dapat mempermudah
proses deteksi dan sortasi kualitas telur[2].

Penelitian tahun 2019 oleh Nur Najemah, Skripsi Teknik Informatika Universitas
Islam Negeri ALAUDIN Makassar yang berjudul “Rancang Bangun Sistem
Penyortiran Kualitas Telur Ayam Ras Berbasis Mikrokontroler” dimana dalam
penelitian ini membuat sebuah alat penyortir kualitas telur ayam ras dengan
menggunakan mikrokontroler Arduino Uno sebagai pengendali utama, sensor
Ultrasonik dan LDR sebagai media inputan dan motor servo sebagai output untuk
mengarahkan telur yang telah disortir berdasarkan kualitasnya[4].

Penelitian tahun 2020 oleh Yosha Dimas Distya dkk, dalam Jurnal Teknik Mesin
Unesa yang berjudul “Sistem Kontrol Mesin Egg Grader Berbasis Berat
Menggunakan Kontroler Arduino Mega 2560” dimana dalam penelitian
merancang mesin penyortir telur otomatis dengan Arduino Mega 2560

3
berdasarkan berat telur dimana grade untuk berat telur mengacu pada Standar
Nasional Indonesia (SNI) No. 3926:2008 yang mengklasifikasikan telur
berdasarkan berat[5].

Penelitian tahun 2020 oleh El Chandra T. R dkk, dalam Jurnal Jaringan


Telekomunikasi (Jurnal Jartel) eISSN: 2654-6531 yang berjudul “Rancang
Bangun Sistem Monitoring dan Sortir Telur Konsumsi dengan Konveyor di
Pabrik Telur Karangploso” dimana dalam penelitian ini membuat alat deteksi telur
ayam menggunakan modul ESP8266 dan mikrokontroler Arduino Mega sebagai
pengendali utama dan mengirim informasi ke aplikasi website secara real time.
Alat ini dilengkapi dengan konveyor, lampu dan sensor LDR sebagai input, serta
LCD (Liquid Crystal Display) sebagai output untuk menampilkan hasil
penyortiran pada alat.[6].

2.2. Internet of Things (IoT)

Internet of Things terdiri dari 2 kata kunci, Internet dan Things. Internet, memiliki
arti interconnection-networking, dimana jaringan komputer yang terkoneksi satu
dengan yang lain dengan menggunakan protokol TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol).

Things di dalam Internet of Things merupakan objek yang digunakan sehari-hari


dimana informasi diambil melalui sensor yang membaca keadaan lingkungan
sekitar dengan real time dan tanpa adanya intervensi manusia. Seperti temperature
ruangan dan kelembapan[7].

2.3. Prototype

Prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang


menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan
bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Prototype mewakili
model produk yang akan dibangun atau mensimulasikan struktur, fungsional, dan
operasi sistem[8].

4
2.4. NodeMCU ESP8266

NodeMCU ESP8266 merupakan sebuah modul yang terdiri dari NodeMCU dan
mikrokontroler ESP8266. Dalam board ini NodeMCU dan ESP8266 langsung
diletakkan dalam satu tempat sehingga kita tidak perlu membelinya secara
terpisah maupun merangkainya lagi. ESP8266 dirancang agar Wi-Fi terintegrasi
secara langsung, sehingga ESP8266 tidak memerlukan modul Wi-Fi[9]. Untuk
lebih jelasnya NodeMCU ESP8266 dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. NodeMCU ESP8266 Pinout

2.5. Sensor Ultrasonik (HCSR-04)

Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran
fisi (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Sensor ultrasonik memiliki
komponen khusus yaitu Triger dan Echo. Triger berfungsi untuk memancarkan
gelombang ultrasonik dan sebaliknya echo berfungsi untuk menerima pancaran
gelombang yang dipantulkan tersebut. Sehingga dalam penghitungan jarak sebuah
objek yang memantulkan gelombang itu memiliki rumus dimana kecepatan
gelombang suara yang biasanya bernilai 340 m/s akan dikali dengan lama waktu
yang dibutuhkan untuk menerima gelombang dari triger lalu echo dibagi dua[9].
Sensor ultrasonik ini banyak digunakan dalam berbagai seperti bidang kesehatan,
industri dan pertahanan. Bentuk fisik dari sensor ultrasonik dapat dilihat pada
gambar 2.

5
Gambar 2. Sensor Ultrasonik HCSR-04

2.6. Sensor LDR (Light Dependent Resistor)

LDR (Light Dependent Resistor) merupakan suatu sensor yang apabila terkena
cahaya maka tahanannya akan berubah. Biasanya LDR dibuat berdasarkan
kenyataan bahwa film cadmium sulfide mempunyai tahanan yang besar jika tidak
terkena cahaya dan tahanannya akan menurun jika permukaan film itu terkena
cahaya. Photoresistor adalah komponen elektronika yang resistansinya akan
menurun jika ada perubahan intensitas cahaya yang mengenainya. Photoresistor
dibuat dari semikonduktor beresistansi tinggi. Jika cahaya/photon dengan
frekuensi yang cukup tinggi diserap oleh semikonduktor menyebabkan elektron
dengan energi yang cukup untuk melomcat kepita konduksi. Elektron bebas yang
dihasilkan akan mengalirkan listrik, sehingga menurunkan resistansinya. Besar
tahanan LDR/photoresistor dalam kegelapan mencapai jutaan Ohm dan turun
sampai beberapa ratus Ohm dalam keadaan terang[10]. Bentuk dari sensor LDR
dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Sensor LDR/Photoresistor

6
2.7. Firebase Realtime Database

Firebase adalah penyedia layanan cloud dengan back-end sebagai servis yang
berbasis di San Fransisco, California. Firebase membuat sejumlah produk untuk
pengembangan aplikasi mobile ataupun web, Firebase didirikan oleh Andrew Lee
dan James Tamplin pada tahun 2011 dan diluncurkan dengan cloud database
secara realtime ti tahun 2012 kemudian diakuisisi oleh Google pada Oktober
2014. Produk utaman dari Firebase yakni suatu database yang menyediakan API
untuk memungkinkan pengembang menyimpan dan mensinkronisasi data melalui
multiple client. Firebase memiliki banyak library yang memungkinkan untuk
mengintegrasikan layanan ini dengan Android, Ios, Javascript, Java, Objective-C
dan Node.JS[11].

2.8. LED (Light Emitting Diode)

Light Emitting Diode (LED) adalah jenis diode yang memancarkan cahaya. Oleh
karena itu, komponen ini sering digunakan sebagai lampu mini untuk memberikan
indikasi tertentu. LED umum dipakai berkaki dua. Salah satu kaki berkutub positif
(+) disebut Anode dan yang lainnya berkutub negative (-) disebut Katode. Kaki
yang panjang adalah anode dan yang pendek adalah katode. LED membutuhkan
arus sekitar 220mA agar diperoleh cahaya yang paling cerah[8]. Bentuk fisik dari
LED dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Light Emitting Diode (LED)

7
2.9. Resistor

Resistor berfungsi untuk menghambat arus listrik yang mengalir pada rangkaian
elektronik. Satuan terendah yang digunakan untuk menyatakan hambatan
(resistansi) adalah ohm yang disimbolkan dengan Ω. Satuan yang lebih besar
adalah kilo ohm atau dinyatakan dengan k saja. Setiap resistor memiliki gelang
berwarna. Secara berturut-turut disebut gelang pertama, gelang kedua, gelang
ketiga, gelang keempat dan seterusnya. Setiap gelang memiliki nilai tahanannya
masing-masing[8]. Untuk lebih jelasnya mengenai gelang-gelang pada resistor
perhatikan table 1. Gambar 5 menunjukkan bentuk fisik dari resistor.

Gelang Gelang
Kode Warna Gelang 2 Gelang 4
1 3
HITAM 0 0 100 -
COKLAT 1 1 101 -
MERAH 2 2 102 -
ORANGE 3 3 103 -
KUNING 4 4 104 -
HIJAU 5 5 105 -
BIRU 6 6 106 -
UNGU 7 7 107 -
ABU-ABU 8 8 108 -
PUTIH 9 9 109 -
EMAS - - 10-1 5%
PERAK - - 10-2 10%
Tidak
- - - 20%
Berwarna
Tabel 1. Kode Warna Resistor 4 Warna

Gambar 5. Resistor

8
2.10. Printed Circuit Board (PCB)

Printed Circuit Board (PCB) atau papan rangkaian tercetak adalah papan
rangkaian yang digunakan sebagai tempat penghubung jalur konduktor dan
penyusunan letak komponen-komponen elektronika. Yang disebut jalur konduktor
adalah sistem pengkabelan antar komponen sebagai bagian dari hubungan data
dan kelistrikan pada komponen tersebut. Dengan demikian, jalur konduktor dan
tata letak komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang disebut PCB.
Papan rangkaian tercetak atau yang dikenal dengan nama PCB adalah suatu jenis
papan yang terbuat dari bahan isolator padat, bahan yang sangat banyak dan
sering digunakan adalah dari bahan pertinak atupun yang lainnya seperti bahan
fiber-glass. Pada permukaan papan tersebut dilapisi dengan bahan konduktor kuat,
seperti tembaga atau bahan lainnya[12]. Gambar 6 menunjukkan bentuk fisik dari
PCB.

Gambar 6. PCB Matrix Strip Board

9
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1. Tahapan Penelitian

Adapun tahapan dalam penelitian ini meliputi beberapa tahapan diantaranya :

1. Pengumpulan Informasi
Pada tahapan ini penulis mengumpulkan informasi tentang penyortiran telur
bebek dengan cara manual dan otomatis.
2. Perencanaan
Pada tahapan ini penulis menentukan bahan dan model awal dari produk yang
akan dibuat.
3. Pengembanga Format Produk Awal
Penulis melakukan penyiapan bahan untuk membuat alat penyortir telur
bebek otomatis.
4. Uji Coba Lapangan
Pada tahapan ini dilakukan proses uji coba secara langsung apakah alat yang
dibuat sesuai dengan perencanaan atau tidak.
5. Revisi Produk
Pada tahapan ini dilakukan perbaikan pada alat dan penyempurnaan sesuai
dengan kondisi di lapangan setelah uji coba.
6. Hasil Akhir
Pada tahapan ini produk sudah bisa dioperasikan secara normal.

Gambar 7 menunjukkan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini.

10
Gambar 7. Tahapan Penelitian

3.2. Jenis dan Sumber Data Yang Digunakan

1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari peneliti sendiri,
responden atau informan (pengusaha telur bebek) mengenai masalah yang
sedang diteliti dan digunakan sebagai sumber data utama.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah tersedia, umumnya berupa bukti,
catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang
dipublikasikan. Data yang diperoleh secara tidak langsung yang bersumber
dari internet dan jurnal yang berhubungan dengan prototipe penyortir telur
bebek otomatis berbasis Internet of Things (IoT).

11
3.3. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan dayang benar-benar bisa digunakan, akurat dan relevan


terhadap hasil nyata, peneliti menerapkan beberapa cara dalam pengumpulan data
diantaranya adalah :

1. Observasi
Observasi merupakan kegiatan pencarian dan pengumpulan data yang
dilakukan dengan pengamatan secara langsung terhadap suatu peristiwa yang
diikuti pencatatan secara urut untuk mengumpulkan data yang berhubungan
dengan objek penelitian. Penelitian dilakukan di Peternakan Bebek Petelur
Bapak Firqy.
2. Interview
Interview merupakan teknik untuk melengkapi dan menambahkan data yang
telah ada dan bertanya langsung pada sumber data, dalam hal ini Muhammad
Ali Asrika, S.Pd.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah kegiatan untuk menghimpun informasi yang relevan
dengan topik atau masalah yang menjadi objek penelitian. Informasi tersebut
diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, internet dan sumber lainnya. Dengan
melakukan studi pustaka, peneliti dapat memanfaat semua informasi dan
pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitian yang dilakukan.

3.4. Luaran Dan Target Capaian

Penelitian ini akan menghasilkan produk berupa “PROTOTIPE PENYORTIR


TELUR BEBEK OTOMATIS BERBASIS INTENET OF THINGS”. Nilai hasil
penyortiran telur bebek yang dilakukan oleh alat ini akan dikirimkan ke database
melalui jaringan internet dan dapat diakses melalui aplikasi yang terpasang pada
smartphone pengguna. Dengan adanya alat ini maka akan menjadi salah satu
solusi untuk memudahkan pengusaha telur bebek untuk menyortir hasil produksi
mereka tanpa harus mengeluarkan biaya lebih untuk mempekerjakan banyak

12
orang hanya untuk melakukan penyortiran secara manual yang hasilnya belum
tentu sesuai dengan yang diinginkan.

Selain berupa produk, penelitian ini juga akan menghasilkan karya ilmiah berupa
skripsi atau tugas akhir dan artikel yang akan dipublikasikan di salah satu jurnal
nasional yang ber ISSN. Gambaran luaran dan target capaian dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :

Tabel 2. Rencana Luaran dan Target Capaian

No Jenis Luaran Target Capaian


1 Publikasi di jurnal nasional (ber ISSN) Accepted
Nasional
2 Pemakalah dan temu ilmiah
Lokal Terdaftar
3 Bahan ajar Tidak ada
Luaran lainnya jika (Teknologi tepat guna,
4 Produk
Model/Purwarupa/Desain/Karya Seni/ Rakayasa Sosial

3.5. Rencana Kegiatan Penelitian

Adapun perencanaan yang akan dilakukan peniliti adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Jadwal Penelitian

Bulan
April
No Kegiatan Mei 2021 Juni 2020
2021
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Topik                    
2 Pembuatan proposal skripsi                    
3 Bab 1 Pendahuluan                    
Bab 2 Membahas tentang
4                
landasan teori    

5 Bab 3 Analisa dan perancangan                    


Bab 4 Implementasi dan
6                
pembahasan    

13
7 Bab 5 Penutup                    
8 Sidang skripsi                    

14
REFERENSI

[1] S. Saifullah, Sunardi, and A. Yudhana, “Analisis Ekstraks Ciri Fertilitas


Telur Ayam Kampung Dengan Level Coo,” vol. 6, no. 2, 2017.

[2] A. B. F. Azka, M. N. Kholis, and S. N. Utama, “Rancang Bangun Alat


Deteksi Dan Sortasi Mutu Telur Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno,”
Agroindustrial Technol. J., vol. 4, no. 1, p. 41, 2020, doi:
10.21111/atj.v4i1.4301.

[3] H. Yenni and S. Susanti, “Perangkat Penghitungan dan Penentuan Kualitas


Produksi Telur Ayam Berbasis Mikrokontroler Terintegrasi Smartphone,”
JTT (Jurnal Teknol. Terpadu), vol. 5, no. 2, p. 113, 2017, doi:
10.32487/jtt.v5i2.269.

[4] N. Najemah, “Rancang Bangun Sistem Penyortir Kualitas Telur Ayam Ras
Berbasis Mikrokontroler,” Skripsi Tek. Inform. Univ. Islam Negeri
ALAUDIN Makassar, vol. 8, no. 5, p. 55, 2019.

[5] Y. D. Distya and B. C. E. Putra, “Sistem Kontrol Mesin Egg Grader


Berbasis Berat Menggunakan Kontroler Arduino Mega 2560,” J. Tek.
Mesin Unesa, vol. 8, no. 1, pp. 55–64, 2020.

[6] E. C. Theo, M. A. Anshori, and M. D. Atmadja, “Rancang Bangun Sistem


Monitoring dan Sortir Telur Konsumsi dengan Konveyor di Pabrik Telur
Karangploso,” J. Jartel J. Jar. Telekomun., vol. 10, no. 4, pp. 162–167,
2020, doi: 10.33795/jartel.v10i4.91.

[7] R. L. Steven Sachio1, Agustinus Noertjahyana2, “Prototype Penggunaan


IoT untuk Monitoring Level pada Penampung Air Berbasis ESP8266,” J.
Petra, vol. 5, no. 2, pp. 1–6, 2017.

[8] D. Michael and D. Gustina, “Rancang Bangun Prototype Monitoring


Kapasitas Air Pada Kolam Ikan Secara Otomatis Dengan Menggunakan

15
Mikrokontroller Arduino,” IKRA-ITH Inform., vol. 3, no. 2, pp. 59–66,
2019, [Online]. Available: https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/ikraith-
informatika/article/view/319.

[9] I. Gunawan, T. Akbar, and M. Giyandhi Ilham, “Prototipe Penerapan


Internet Of Things (Iot) Pada Monitoring Level Air Tandon Menggunakan
Nodemcu Esp8266 Dan Blynk,” Infotek J. Inform. dan Teknol., vol. 3, no.
1, pp. 1–7, 2020, doi: 10.29408/jit.v3i1.1789.

[10] R. Firmansyah and S. Bagaskara, “Penerapan Modul RF 433 dalam


Pengukuran Intensitas Cahaya Menggunakan Sensor LDR Berbasis
Arduino,” Ina. Indones. J. Electr. Eletronics Eng., vol. 1, no. 1, pp. 0–37,
2018, doi: 10.26740/inajeee.v1n1.p1-6.

[11] A. Sonita and R. F. Fardianitama, “Aplikasi E-Order Menggunakan


Firebase Dan Algoritme Knuth,” J. Pseudocode, vol. 5, no. 2, pp. 38–45,
2018.

[12] I. A. Darmawan, “Faktor - Faktor Kegagalan Pemasangan Komponen Chip


Pada Papan PCB Menggunakan Mesin Chip Mounter,” Pros. Semin. Nas.
Pendidik. Fis. Untirta, vol. 3, no. 1, pp. 397–403, 2020.

16

Anda mungkin juga menyukai