M. ROMZUL FAHMI
17.20.20.019
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HAMZANWADI
2021
PROPOSAL SKRIPSI
PROTOTIPE PENYORTIR TELUR BEBEK OTOMATIS BERBASIS
INTERNET OF THINGS
M. ROMZUL FAHMI
17.20.20.019
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HAMZANWADI
2021
i
HALAMAN PERSETUJUAN
M. ROMZUL FAHMI
17.02.02.019
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui,
Koordinator Program Studi
ii
ABSTRAK
Telur merupakan sumber protein hewani yang relatif murah dibandingkan dengan
sumber protein lainnya seperti daging. Jenis telur yang banyak dikonsumsi
masyarakat adalah telur ayam dan telur bebek. Telur bebek meupakan telur yang
kaya akan protein. Telur bebek dapat dijadikan berbagai macam olahan makanan
seperti telur asin, bahan untuk membuat kue dan lain sebagainya.
Dalam usaha telur, penyortiran merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan
untuk menjaga kualitas telur yang diproduksi sebelum dipasarkan. Dalam
melakukan penyortiran pengusaha telur saat ini masih banyak menggunakan
metode manual. Permasalahan muncul ketika pegawai yang bertugas untuk
melakukan penyortiran kelelahan atau memiliki keterbatasan pada penglihatan
yang mengakibatkan tidak maksimalnya hasil penyortiran. Hal ini akan
berdampak pada usaha itu sendiri. Kualitas telur yang seharusnya dijaga dengan
baik untuk memberikan kepuasan serta membangun kepercayaan pelanggan
menjadi kurang baik sehingga keuntungan yang didapat menjadi berkurang atau
bahkan mengalami kerugian. Melihat permasalahan tersebut maka dilakukan
penelitian yang bertujuan untuk membuat prototipe penyortir telur bebek otomatis
menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) yang dapat membantu pengusaha
telur bebek dalam melakukan penyortiran sehingga kualitas telur yang diproduksi
dapat terjaga dengan baik dan mengurangi kerugian akibat penyortiran yang
dilakukan secara manual.
Kata Kunci :
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
ABSTRAK.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
2.3. Prototype...................................................................................................4
2.9. Resistor......................................................................................................8
iv
3.2. Jenis dan Sumber Data Yang Digunakan...........................................11
REFERENSI.........................................................................................................15
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5. Resistor...................................................................................................8
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
Telur merupakan sumber protein yang relatif murah dibandingkan dengan sumber
protein lainnya seperti daging. Jenis telur yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat adalah jenis telur ayam dan telur bebek. Telur bebek merupakan jenis
telur yang memiliki protein tinggi dan dapat dijadikan berbagai bahan dalam
berbagai olahan pangan.
Saat ini kebanyakan para pengusaha telur bebek dalam menyeleksi telur bebek
sebelum dipasarkan untuk menentukan kualitasnya hanya dengan melihat bentuk
fisik dari luar saja, tanpa melihat kualitas putih dan kuning telur. Menurut
(Shoffan Saifullah, 2018) cara mengecek isi telur (fertilitas telur) dilakukan
dengan proses candling/peneropongan telur dengan menggunakan cahaya.
Peneropongan telur berfungsi untuk mengetahui telur yang infertile (tidak
dibuahi), telur yang fertile, embrio yang tumbuh dan embrio yang mati[1].
Menurut (Ahmad Baiquni Faris Azka, 2020) proses penyortiran telur
menggunakan metode manual dilakukan dengan cara menyinari telur dengan
menggunakan senter, jika telur terang maka kualitas telur tersebut baik.
Sebaliknya, jika telur gelap maka kualitas telur tersebut buruk[2].
Penyortiran telur bebek yang banyak dilakukan pengusaha telur bebek masih
menggunakan metode manual. Selain membutuhkan banyak biaya dan tenaga,
metode manual ini sering menimbulkan kerugian yang dikarenakan tidak
sesuainya perkiraan kualitas dari telur. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor
seperti keterbatasan pengamatan indera atau kelelahan yang dialami oleh pekerja
atau orang yang melakukan penyortiran sehingga hasil penyortiran tidak akurat.
Jika hasil penyortiran tidak akurat maka akan berdampak pada kepercayaan
pelanggan kepada unit usaha atau industri tersebut.
1
Dari permasalahan yang telah dijelaskan di atas maka dibutuhkan sebuah alat
untuk memudahkan pengusaha telur bebek dalam melakukan penyortiran telur
bebek. Alat tersebut berupa sebuah prototipe alat penyortir telur bebek otomatis
menggunakan teknologi Internet of Things dengan menggunakan sensor LDR
(Light Dependent Resistor) yang akan mendeteksi cahaya dari lampu LED yang
menyinari telur bebek dan diolah menggunakan ESP8266. Hasil data yang sudah
diolah akan dikirim kedalam database dan dapat dilihat melalui aplikasi pada
smartphone android.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian tahun 2017 oleh Helda Yenni dkk, dalam Jurnal Teknologi Terpadu
yang berjudul “Perangkat Penghitungan dan Penentuan Kualitas Produksi Telur
Ayam Berbasis Mikrokontroler Terintegrasi Smartphone” dimana dalam
penelitian ini membuat suatu alat untuk menghitung dan menyeleksi hasil
produksi telur ayam menggunakan Singe Board Computer Raspbery Pi sebagai
kontroler utama dari sensor-sensor yang digunakan dan mengirim data hasil
seleksi ke dalam database yang dapat dilihat melalui smartphone. Yang nantinya
akan memberikan informasi terkait hasil penyortiran melalui aplikasi[3].
Penelitian tahun 2020 oleh Ahmad Baiquni Fariz Azka dkk, dalam Jurnal
Agroindustial Technology yang berjudul “Rancang Bangun Alat Deteksi dan
Sortasi Mutu Telur Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno” dimana dalam
penelitian ini membuat suatu alat untuk mendeteksi dan menyortir kualitas telur
menggunakan mikrokontroler Arduino Uno yang nantinya dapat mempermudah
proses deteksi dan sortasi kualitas telur[2].
Penelitian tahun 2019 oleh Nur Najemah, Skripsi Teknik Informatika Universitas
Islam Negeri ALAUDIN Makassar yang berjudul “Rancang Bangun Sistem
Penyortiran Kualitas Telur Ayam Ras Berbasis Mikrokontroler” dimana dalam
penelitian ini membuat sebuah alat penyortir kualitas telur ayam ras dengan
menggunakan mikrokontroler Arduino Uno sebagai pengendali utama, sensor
Ultrasonik dan LDR sebagai media inputan dan motor servo sebagai output untuk
mengarahkan telur yang telah disortir berdasarkan kualitasnya[4].
Penelitian tahun 2020 oleh Yosha Dimas Distya dkk, dalam Jurnal Teknik Mesin
Unesa yang berjudul “Sistem Kontrol Mesin Egg Grader Berbasis Berat
Menggunakan Kontroler Arduino Mega 2560” dimana dalam penelitian
merancang mesin penyortir telur otomatis dengan Arduino Mega 2560
3
berdasarkan berat telur dimana grade untuk berat telur mengacu pada Standar
Nasional Indonesia (SNI) No. 3926:2008 yang mengklasifikasikan telur
berdasarkan berat[5].
Internet of Things terdiri dari 2 kata kunci, Internet dan Things. Internet, memiliki
arti interconnection-networking, dimana jaringan komputer yang terkoneksi satu
dengan yang lain dengan menggunakan protokol TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol).
2.3. Prototype
4
2.4. NodeMCU ESP8266
NodeMCU ESP8266 merupakan sebuah modul yang terdiri dari NodeMCU dan
mikrokontroler ESP8266. Dalam board ini NodeMCU dan ESP8266 langsung
diletakkan dalam satu tempat sehingga kita tidak perlu membelinya secara
terpisah maupun merangkainya lagi. ESP8266 dirancang agar Wi-Fi terintegrasi
secara langsung, sehingga ESP8266 tidak memerlukan modul Wi-Fi[9]. Untuk
lebih jelasnya NodeMCU ESP8266 dapat dilihat pada gambar 1.
Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran
fisi (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Sensor ultrasonik memiliki
komponen khusus yaitu Triger dan Echo. Triger berfungsi untuk memancarkan
gelombang ultrasonik dan sebaliknya echo berfungsi untuk menerima pancaran
gelombang yang dipantulkan tersebut. Sehingga dalam penghitungan jarak sebuah
objek yang memantulkan gelombang itu memiliki rumus dimana kecepatan
gelombang suara yang biasanya bernilai 340 m/s akan dikali dengan lama waktu
yang dibutuhkan untuk menerima gelombang dari triger lalu echo dibagi dua[9].
Sensor ultrasonik ini banyak digunakan dalam berbagai seperti bidang kesehatan,
industri dan pertahanan. Bentuk fisik dari sensor ultrasonik dapat dilihat pada
gambar 2.
5
Gambar 2. Sensor Ultrasonik HCSR-04
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan suatu sensor yang apabila terkena
cahaya maka tahanannya akan berubah. Biasanya LDR dibuat berdasarkan
kenyataan bahwa film cadmium sulfide mempunyai tahanan yang besar jika tidak
terkena cahaya dan tahanannya akan menurun jika permukaan film itu terkena
cahaya. Photoresistor adalah komponen elektronika yang resistansinya akan
menurun jika ada perubahan intensitas cahaya yang mengenainya. Photoresistor
dibuat dari semikonduktor beresistansi tinggi. Jika cahaya/photon dengan
frekuensi yang cukup tinggi diserap oleh semikonduktor menyebabkan elektron
dengan energi yang cukup untuk melomcat kepita konduksi. Elektron bebas yang
dihasilkan akan mengalirkan listrik, sehingga menurunkan resistansinya. Besar
tahanan LDR/photoresistor dalam kegelapan mencapai jutaan Ohm dan turun
sampai beberapa ratus Ohm dalam keadaan terang[10]. Bentuk dari sensor LDR
dapat dilihat pada gambar 3.
6
2.7. Firebase Realtime Database
Firebase adalah penyedia layanan cloud dengan back-end sebagai servis yang
berbasis di San Fransisco, California. Firebase membuat sejumlah produk untuk
pengembangan aplikasi mobile ataupun web, Firebase didirikan oleh Andrew Lee
dan James Tamplin pada tahun 2011 dan diluncurkan dengan cloud database
secara realtime ti tahun 2012 kemudian diakuisisi oleh Google pada Oktober
2014. Produk utaman dari Firebase yakni suatu database yang menyediakan API
untuk memungkinkan pengembang menyimpan dan mensinkronisasi data melalui
multiple client. Firebase memiliki banyak library yang memungkinkan untuk
mengintegrasikan layanan ini dengan Android, Ios, Javascript, Java, Objective-C
dan Node.JS[11].
Light Emitting Diode (LED) adalah jenis diode yang memancarkan cahaya. Oleh
karena itu, komponen ini sering digunakan sebagai lampu mini untuk memberikan
indikasi tertentu. LED umum dipakai berkaki dua. Salah satu kaki berkutub positif
(+) disebut Anode dan yang lainnya berkutub negative (-) disebut Katode. Kaki
yang panjang adalah anode dan yang pendek adalah katode. LED membutuhkan
arus sekitar 220mA agar diperoleh cahaya yang paling cerah[8]. Bentuk fisik dari
LED dapat dilihat pada gambar 4.
7
2.9. Resistor
Resistor berfungsi untuk menghambat arus listrik yang mengalir pada rangkaian
elektronik. Satuan terendah yang digunakan untuk menyatakan hambatan
(resistansi) adalah ohm yang disimbolkan dengan Ω. Satuan yang lebih besar
adalah kilo ohm atau dinyatakan dengan k saja. Setiap resistor memiliki gelang
berwarna. Secara berturut-turut disebut gelang pertama, gelang kedua, gelang
ketiga, gelang keempat dan seterusnya. Setiap gelang memiliki nilai tahanannya
masing-masing[8]. Untuk lebih jelasnya mengenai gelang-gelang pada resistor
perhatikan table 1. Gambar 5 menunjukkan bentuk fisik dari resistor.
Gelang Gelang
Kode Warna Gelang 2 Gelang 4
1 3
HITAM 0 0 100 -
COKLAT 1 1 101 -
MERAH 2 2 102 -
ORANGE 3 3 103 -
KUNING 4 4 104 -
HIJAU 5 5 105 -
BIRU 6 6 106 -
UNGU 7 7 107 -
ABU-ABU 8 8 108 -
PUTIH 9 9 109 -
EMAS - - 10-1 5%
PERAK - - 10-2 10%
Tidak
- - - 20%
Berwarna
Tabel 1. Kode Warna Resistor 4 Warna
Gambar 5. Resistor
8
2.10. Printed Circuit Board (PCB)
Printed Circuit Board (PCB) atau papan rangkaian tercetak adalah papan
rangkaian yang digunakan sebagai tempat penghubung jalur konduktor dan
penyusunan letak komponen-komponen elektronika. Yang disebut jalur konduktor
adalah sistem pengkabelan antar komponen sebagai bagian dari hubungan data
dan kelistrikan pada komponen tersebut. Dengan demikian, jalur konduktor dan
tata letak komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang disebut PCB.
Papan rangkaian tercetak atau yang dikenal dengan nama PCB adalah suatu jenis
papan yang terbuat dari bahan isolator padat, bahan yang sangat banyak dan
sering digunakan adalah dari bahan pertinak atupun yang lainnya seperti bahan
fiber-glass. Pada permukaan papan tersebut dilapisi dengan bahan konduktor kuat,
seperti tembaga atau bahan lainnya[12]. Gambar 6 menunjukkan bentuk fisik dari
PCB.
9
BAB 3
METODE PENELITIAN
1. Pengumpulan Informasi
Pada tahapan ini penulis mengumpulkan informasi tentang penyortiran telur
bebek dengan cara manual dan otomatis.
2. Perencanaan
Pada tahapan ini penulis menentukan bahan dan model awal dari produk yang
akan dibuat.
3. Pengembanga Format Produk Awal
Penulis melakukan penyiapan bahan untuk membuat alat penyortir telur
bebek otomatis.
4. Uji Coba Lapangan
Pada tahapan ini dilakukan proses uji coba secara langsung apakah alat yang
dibuat sesuai dengan perencanaan atau tidak.
5. Revisi Produk
Pada tahapan ini dilakukan perbaikan pada alat dan penyempurnaan sesuai
dengan kondisi di lapangan setelah uji coba.
6. Hasil Akhir
Pada tahapan ini produk sudah bisa dioperasikan secara normal.
10
Gambar 7. Tahapan Penelitian
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari peneliti sendiri,
responden atau informan (pengusaha telur bebek) mengenai masalah yang
sedang diteliti dan digunakan sebagai sumber data utama.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah tersedia, umumnya berupa bukti,
catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang
dipublikasikan. Data yang diperoleh secara tidak langsung yang bersumber
dari internet dan jurnal yang berhubungan dengan prototipe penyortir telur
bebek otomatis berbasis Internet of Things (IoT).
11
3.3. Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi merupakan kegiatan pencarian dan pengumpulan data yang
dilakukan dengan pengamatan secara langsung terhadap suatu peristiwa yang
diikuti pencatatan secara urut untuk mengumpulkan data yang berhubungan
dengan objek penelitian. Penelitian dilakukan di Peternakan Bebek Petelur
Bapak Firqy.
2. Interview
Interview merupakan teknik untuk melengkapi dan menambahkan data yang
telah ada dan bertanya langsung pada sumber data, dalam hal ini Muhammad
Ali Asrika, S.Pd.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah kegiatan untuk menghimpun informasi yang relevan
dengan topik atau masalah yang menjadi objek penelitian. Informasi tersebut
diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, internet dan sumber lainnya. Dengan
melakukan studi pustaka, peneliti dapat memanfaat semua informasi dan
pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitian yang dilakukan.
12
orang hanya untuk melakukan penyortiran secara manual yang hasilnya belum
tentu sesuai dengan yang diinginkan.
Selain berupa produk, penelitian ini juga akan menghasilkan karya ilmiah berupa
skripsi atau tugas akhir dan artikel yang akan dipublikasikan di salah satu jurnal
nasional yang ber ISSN. Gambaran luaran dan target capaian dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Bulan
April
No Kegiatan Mei 2021 Juni 2020
2021
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Topik
2 Pembuatan proposal skripsi
3 Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Membahas tentang
4
landasan teori
13
7 Bab 5 Penutup
8 Sidang skripsi
14
REFERENSI
[4] N. Najemah, “Rancang Bangun Sistem Penyortir Kualitas Telur Ayam Ras
Berbasis Mikrokontroler,” Skripsi Tek. Inform. Univ. Islam Negeri
ALAUDIN Makassar, vol. 8, no. 5, p. 55, 2019.
15
Mikrokontroller Arduino,” IKRA-ITH Inform., vol. 3, no. 2, pp. 59–66,
2019, [Online]. Available: https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/ikraith-
informatika/article/view/319.
16