Anda di halaman 1dari 38

SISTEM INFORMASI MONITORING POSYANDU BALITA

BERBABASIS INTERNET OF THING


DAN ANDROID
(Studi Kasus: Pusat Kesehatan Masyarakat Cilacap Tengah I)

Proposal Tugas Akhir

Disusun oleh

Dito Ardi Pratama


210202033

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA POLITEKNIK
NEGERI CILACAP
CILACAP
2023
SISTEM INFORMASI MONITORING POSYANDU BALITA
BERBABASIS INTERNET OF THING
DAN ANDROID
(Studi Kasus: Pusat Kesehatan Masyarakat Cilacap Tengah I)

Proposal Tugas Akhir

Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik


pada Program Studi D3 Teknik Informatika Jurusan Teknik Informatika

Disusun oleh

Dito Ardi Pratama


210202033

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA POLITEKNIK
NEGERI CILACAP
CILACAP
2023

ii
PERSETUJUAN

Proposal Tugas Akhir

SISTEM INFORMASI MONITORING POSYANDU BALITA


BERBABASIS INTERNET OF THING
DAN ANDROID
(Studi Kasus: Pusat Kesehatan Masyarakat Cilacap Tengah I)

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

Dito Ardi Pratama


210202033

telah disetujui oleh :

Dosen Pembimbing 1, Dosen Pembimbing 2,

Nur Wahyu Rahadi, S.Kom., M.Eng. Prih Diantono Abda’u, S.Kom., M.Kom.
NIDN. 0609058102 NIDN. 0008089002
Tanggal: 05 Mei 2023 Tanggal: 05 Mei 2023

Mengetahui,
Koordinator Tugas Akhir

Grizenzio Orchivillando, A.Md.


NPAK. 08188045
Tanggal: 05 Mei 2023

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPU
L..................................................................................................................................................i

HALAMAN JUDUL.................................................................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................................iii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv

DAFTAR TABLE......................................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR................................................................................................................vi

INTISARI................................................................................................................................vii

ABSTRACT..............................................................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................3

C. Batasan Masalah..............................................................................................................4

D. Tujuan Penelitian............................................................................................................4

E. Manfaat Penelitian..........................................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................7

A. Landasan Teori................................................................................................................7

B. Kajian Penelitian Sebelumnya......................................................................................16

BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................................20

A. Metode Pengumpulan Data...........................................................................................20

B. Metode Pengembangan Sistem.....................................................................................21

BAB IV JADWAL PENELITIAN...........................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................ix

LAMPIRAN..............................................................................................................................xi

iv
DAFTAR TABLE

Table 2. 1 Simbol Use Case Diagram......................................................................................11


Table 2. 2 Simbol Sequence Diagram......................................................................................12
Table 2. 3 Simbol Flowchart Diagram.....................................................................................14
Table 2. 4 Kajian Penelitian Sebelumnya................................................................................19

Tabel 4. 1 Jadwal Penelitian Menuju Seminar Proposal 24


Tabel 4. 2 Jadwal Penelitian Menuju Sidang Tugas Akhir......................................................24

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Protype Method...................................................................................................10

Gambar 3. 1 Model Pengembangan Metode Protyping 21

Gambar 5. 1 Dokumentasi penulis dengan Bidan Desa xi


Gambar 5. 2 Sistem Pengambilan Data yang sedang berjalan..................................................xi
Gambar 5. 3 Dokumentasi Penulis dengan Bidan Desa..........................................................xii
Gambar 5. 4 Perhitungan penentuan stunting..........................................................................xii
Gambar 5. 5 Surat Pengajuan Observasi dan Wawancara di Puskesmas Cilacap Tengah I...xiii

vi
INTISARI

Aktivitas serta kegiatan di Pos Pelayanan Terpadu di Kecamatan Lomanis


yang dinaungi serta dimotori oleh Pusat Kesehatan Masyarakat Cilacap Tengah I
masih belum efisien dan masih belum memanfaatkan teknologi yang sedang
berkembang saat ini. Pengambilan data balita yang dibutuhkan seperti tinggi badan,
berat badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan masih manual dengan menggunakan
tulisan tangan dengan ballpoint dan kertas. Berdasarkan permasalahan yang ada,
dilakukanlah proses perancangan, perencanaan, serta pembuatan sistem informasi
monitoring dan alat yang akan digunakan untuk mempermudah pengambilan dan
proses menentukan kesehatan balita untuk mempermudah Petugas Posyandu serta
Pasien Posyandu. Proses penelitian ini dimulai dari pengumpulan data dengan metode
observasi dan wawancara kepada pihak yang mengelola serta melaksanakan kegiatan
serta aktivitas Posyandu. Kemudian metode yang digunakan dalam pengembangan
sistem yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode Prototyping serta
bahasa pemrograman yang digunakan menggunakan bahasa Dart dengan Framework
Flutter. Pada tahap pengujian sistem menggunakan pengujian Black Box Testing yang
berfungsi untuk mengetahui masalah – masalah yang perlu di evaluasi serta menilai
apakah program berjalan dengan baik.

Kata kunci : Monitoring Posyandu, Dart, flutter, MySQL, Prototyping, Black Box

vii
viii
ABSTRACT

Activities and programs at the Lomanis Sub-district Posyandu, which is


supported and led by the Central Cilacap Community Health Center I, are still
inefficient and have not yet utilized the currently developing technology. The
collection of data on toddlers, such as height, weight, head circumference, and arm
circumference, is still done manually using a ballpoint pen and paper. Based on the
existing problems, a process of design, planning, and creation of an information
monitoring system and tools was carried out to facilitate data collection and
determine the health of toddlers, making it easier for Posyandu officers and patients.
This research process began with data collection using observation and interviews
with those who manage and carry out activities at the Posyandu. The method used in
developing the system for this research was the prototyping method, and the
programming language used was Dart with the Flutter framework. During the testing
phase, black box testing was used to identify issues that needed to be evaluated and
assess whether the program was running smoothly.

Keywords: Posyandu Monitoring, Dart, Flutter, MySQL, Prototyping, Black Box.

ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sistem informasi semakin berkembang dan kebutuhannya semakin
meningkat. Dengan sistem informasi yang berkembang saat ini, pengelolaan
informasi dapat dilakukan secara aktual dan optimal. Aspek manusia dan
teknologi memiliki peran penting dalam menciptakan sebuah fungsionalitas
sistem. Sistem informasi diperlukan untuk mendukung manusia dalam
menjalankan kegiatan operasional agar berjalan dengan baik [1]. Penggunaan
teknologi pada bidang komunikasi memberikan perubahan yang sangat besar bagi
kehidupan manusia, serta penggunaan jaringan internet dalam berbagai kegiatan
sehari-hari menjadikan pekerjaan lebih mudah dan cepat. Hal tersebut yang
mendorong para peneliti untuk mengembangkan manfaat dari jaringan internet
melalui Internet of Things. Teknologi ini merupakan sebuah konsep yang
dirancang untuk memperluas manfaat dari internet yang tersambung secara terus
menerus sehingga dapat memiliki kemampuan untuk melakukan pengontrolan,
monitoring dan akan sangat membantu jika dikolaborasikan dengan teknologi
smart phone (android) yang mudah dalam pengoperasian serta tidak terlalu rumit
dan susah untuk dipelajari [2].

Bidang kesehatan merupakan bidang yang bergerak dalam aktivitas yang


berkaitan dengan dunia seputar kesehatan, di Indonesia penggerak utama dalam
bidang kesehatan antara lain rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya baik
perusahaan milik negara maupun swasta. Di Indonesia terdapat berbagai macam
fasilitas pelayanan kesehatan, salah satunya yaitu Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan di tingkat pertama. Salah satu contoh kegiatan dalam
bidang kesehatan yang dinaungi dan dimotori oleh Puskesmas yaitu kegiatan Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang menjalankan kegiatan serta aktivitas di
bidang kesehatan secara langsung di lingkungan masyarakat bagi kalangan balita,
lansia, maupun remaja untuk mengetahui tingkat pertumbuhan, perkembangan,
serta kesehatan masyarakat [3].

Aktivitas Posyandu di kelurahan Lomanis yang dimotori serta dinaungi oleh

1
Unit Pelaksanaan Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat Cilacap I dalam
pelaksanaannya berdasarkan observasi serta wawancara yang dilakukan oleh
penulis didapati beberapa kegiatan atau permasalahan yang dapat dibenahi,
disederhanakan, dan dipermudah serta dipercepat dengan bantuan teknologi
informatika dan elektronika yang dapat membantu serta menunjang aktivitas serta
kegiatan di lapangan.

Kegiatan teknis lapangan di Posyandu Lomanis tepatnya Posyandu balita


terbagi dalam beberapa bagian, bagian yang pertama yaitu langsung berada di
lingkungan masyarakat, bagian kedua pengolahan data yang diambil dari data
bulanan yang didapat dari kegiatan serta aktivitas di lingkungan masyarakat, serta
bagian ketiga penentuan kesehatan serta perkembangan balita untuk mendapatkan
sebuah nilai yang dapat menentukan masalah kesehatan Stunting (kerdil) dan gizi
buruk yang diambil dari data tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan
lingkar lengan yang dapat menentukan masalah – masalah kesehatan.

Dalam kegiatan dan aktivitas kegiatan posyandu balita yang berada di


lapangan masih dilakukan dengan cara konvensional, masih menggunakan
tulisan tangan untuk mencatat data – data penting yang dibutuhkan seperti
pencatatan tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan, sehingga
terdapat masalah kurangnya efisiensi waktu dan risiko data yang sudah diambil
hilang serta validasi ke akuratkan data yang masih belum bisa dipastikan valid
dikarenakan pengambilan data masih menggunakan alat pengukur analog.

Dalam kegiatan pengolahan data bulanan posyandu balita, data – data yang
sudah diambil dalam 1 bulan terakhir masih berupa kertas. Data rekap 1 bulan
terakhir sangatlah penting dikarenakan mempengaruhi aktivitas dan kegiatan
monitoring tumbuh kembang balita, sehingga data harus benar – banar akurat
serta valid.

Setelahnya, data akan di rekap dengan masih menggunakan cara semi


manual dengan Microsoft excel yang akan selanjutnya dikelola oleh IT Support
untuk menentukan masalah kesehatan seperti Stunting (kerdil) dan gizi buruk
melalui aplikasi perhitungan yang sudah disediakan oleh Puskesmas Cilacap
Tengah I yang hasilnya akan diteruskan ke bagian Poli Anak/MTBS/Gizi
Puskesmas untuk dilakukan Tindakan terkait masalah kesehatan.

2
Setelah penulis melakukan observasi dan wawancara, Pos Pelayan Terpadu
Lomanis yang dinaungi serta dimotori oleh Pusat Kesehatan Masyarakat Tengah
I, Posyandu sangat membutuhkan sistem serta alat yang akan di kembangkan
untuk membuat sistem yang akan berjalan menjadi lebih efisien, cepat,
terstruktur, dan dapat membantu berjalannya aktivitas serta menunjang kegiatan
di lapangan dan diharapkan dapat menyelesaikan serta mengatasi masalah yang
terjadi pada sistem yang sedang berjalan. Oleh sebab itu sehingga dibuatlah
proposal penelitian ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dapat dirumuskan
beberapa permasalahan yang terjadi pada Posyandu Balita di kelurahan Lomanis
yang dimotori serta dinaungi oleh Pusat Kesehatan Masyarakat Cilacap Tengah I,
yaitu:

a. Proses pencatatan data yang diambil dari Pasien posyandu balita


seperti tinggi badan, berat badan, lingkar lengan, dan lingkar kepala
masih menggunakan cara konvensional dengan tulisan tangan.

b. Rekap pengambilan data satu bulan juga masih berbentuk kertas


sehingga rentan hilang, terselip, dan rusak yang nantinya akan
direkap ulang untuk dimasukkan ke dalam Microsoft Excel.

c. Pengecekan masalah kesehatan Stunting (kerdil) dan gizi buruk


yang ditetapkan berdasarkan data – data yang telah diambil seperti
tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan masih
jauh dari kata efisien dan valid dikarenakan proses memasukkan
data ke sistem pengecekan masalah kesehatan Stunting (kerdil) dan
gizi buruk masih semi manual, memasukkan satu – persatu data
yang sudah di rekap ke dalam microsoft excel yang setelahnya akan
dihitung dengan aplikasi milik pemerintah untuk menentukan
masalah kesehatan stunting (kerdil) dan juga pengambilan data
masih menggunakan pengukuran analog.

d. Aktivitas kegiatan serta sistem yang sedang berjalan masih belum


sederhana untuk mempermudah para pengguna, seperti yang telah
dijabarkan dalam latar belakang di atas, dalam kegiatan dan

3
aktivitas di posyandu balita terbagi dalam 3 bagian pokok yang
prosesnya masih serba konvensional dan panjang untuk menentukan
masalah kesehatan Stunting (kerdil) dan gizi buruk.
C. Batasan Masalah
Agar tujuan utama tercapai dan pembahasan tidak meluas atau keluar dari
topik, maka dibuatlah beberapa masalah yang akan dibahas sebagai berikut:

a. Sistem yang dibangun serta dirancang merupakan sistem informasi


monitoring berbasis aplikasi android serta alat yang dirancang dan
dibangun merupakan alat berbasis sensoris yang dirancang untuk
pengambilan data balita yang dibutuhkan, data yang diambil melalui
alat dibatasi hanya tinggi badan dan berat badan sedangkan lingkar
kepala, dan lingkar lengan masih diukur secara manual.

b. Penelitian ini berfokus pada perancangan sistem berbasis android


dan IoT, sedangkan perancangan alat tidak masuk ke dalam
pembahasan penelitian.

c. Sistem ini menghasilkan laporan bulanan berupa data yang


dibutuhkan untuk menentukan masalah kesehatan Stunting (kerdil)
dan gizi buruk pada balita yang nantinya akan dilaporkan ke kepala
puskesmas dan dinas kesehatan.

d. Sistem ini memiliki 4 user utama yaitu Pasien Posyandu,


Koordinator Lapangan, Bidan Desa sebagai Petugas Medis
Posyandu, dan Petugas Puskesmas di bagian Poli Anak/MTBS/Gizi
Puskesmas.

e. Sistem Informasi dan Monitoring serta alat yang akan dibangun dan
dirancang dikolaborasikan dengan sistem milik Pusat Kesehatan
Masyarakat Cilacap Tengah I untuk menentukan masalah kesehatan
Stunting (kerdil) dan gizi buruk pada balita.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari dilakukannya pelaksanaan Tugas Akhir ini adalah untuk
mengembangkan Sistem Monitoring Posyandu Balita Berbasis IoT dan Android
di Posyandu Balita di kelurahan Lomanis yang dinaungi dan dimotori oleh Pusat
Kesehatan Masyarakat Cilacap Tengah I yang mampu membantu pengguna untuk

4
lebih mudah menyelesaikan persoalan terkait dalam aktivitas serta kegiatan di
lingkungan masyarakat Pos Pelayan Terpadu di Pusat Kesehatan Masyarakat
Cilacap I.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari dibuatnya Sistem Monitoring Posyandu Balita Berbasis IoT
dan Android di Pusat Kesehatan Masyarakat Cilacap Tengah I yang dibagi
berdasarkan para aktor atau pengguna antara lain:

1. Bagi Bidan Desa atau Petugas Medis Posyandu Balita.

- Petugas medis lebih mudah dalam memantau kesehatan serta


pertumbuhan balita.

- Petugas medis mendapatkan data terbaru yang diolah dengan


cepat, tepat, efisien, dan valid sehingga lebih cepat dan tepat
dalam penanganan masalah kesehatan balita.

- Petugas medis mendapatkan laporan bulanan perkembangan


balita dari coordinator lapangan.

2. Bagi Koordinator Lapangan Posyandu

- Koordinator lapangan dimudahkan dalam pengambilan data


yang dibutuhkan seperti tinggi badan, berat badan, lingkar
kepala, dan lingkar lengan.

- Koordinator lapangan hanya memantau serta menjalankan


sistem agar sesuai ketentuan dan alur kerja sistem.

- Koordinator lapangan dipermudah dalam pembuatan laporan


hasil pengambilan data di lapangan..

3. Bagi Pasien Posyandu Balita.

- Proses pengambilan serta pengolahan data lebih singkat dan


efisien sehingga mengurangi tingkat antrean pasien posyandu
balita.

- Orang Tua mendapatkan informasi mengenai riwayat


kesehatan balita secara langsung.

- Penentuan masalah kesehatan Stunting (kerdil) dan gizi buruk

5
lebih cepat dan efisien.

4. Bagi Poli Anak/MTBS/Gizi Puskesmas.

- Laporan data bulanan dengan metode teknologi database serta


sistem informasi monitoring balita selama satu bulan lebih
efisien dan efektif serta lebih aman dibandingkan rekap data
dengan data berupa kertas.

- Mendapatkan laporan bulanan yang dilaporkan oleh Bidan


Desa guna keperluan administrasi laporan kepada Pusat
Kesehatan Masyarakat Cilacap Tengah 1.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori

1. Sistem Informasi
Sistem adalah seperangkat elemen independen yang bersama-sama
mencapai tujuan spesifik. Sistem juga dikatakan sebagai kumpulan dari bagian
yang saling terintegrasi satu dengan yang lain. Dapat disimpulkan bahwa
sistem merupakan komponen - komponen yang saling terkait, yang bekerja
sama untuk mencapai satu tujuan dengan menerima masukan dan
menghasilkan keluaran dalam suatu proses transformasi yang tersusun secara
teratur [4]. Dalam penelitian kali ini penulis akan membangun serta merancang
Sistem Informasi Monitoring yang berlandaskan teori sistem informasi
manajemen (SIM). SIM merupakan teori yang berkaitan dengan penggunaan
teknologi informasi (TI) untuk memfasilitasi pengambilan keputusan dan
manajemen organisasi.
1.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
a. Input, merupakan sekumpulan data mentah dari luar yang akan
diolah dalam suatu sistem informasi.
b. Proses, merupakan prosedur mengubah data mentah menjadi
informasi yang lebih bermanfaat.
c. Output, merupakan hasil dari proses pengubahan data mentah
menjadi sebuah informasi untuk orang yang menggunakannya atau
aktivitas yang digunakan.
d. Feedback, merupakan hasil dari proses output yang menjadi bahan
untuk membantu perbaikan dan koreksi tahap input [6].
1.2 Komponen Sistem Informasi
a. Blok Masukan (Input Block), merupakan data yang masuk ke dalam
sebuah sistem informasi.

Blok Model (Model Block), merupakan kombinasi prosedur, logika


dan model matematika yang memproses data tersimpan di basis
data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan output
yang diinginkan.
b. Blok Keluaran (Output Block), merupakan hasil informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan

7
manajemen serta semua pemakai sistem.
c. Blok Teknologi (Technology Block), merupakan alat dalam sistem
informasi, teknologi digunakan dalam menerima input, menjalankan
model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan
mengirim output dan memantau pengendalian sistem. Terdiri dari 3
(tiga) bagian utama yaitu teknisi (humanware atau brainware),
perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
d. Blok Basis Data (Database Block), merupakan kumpulan data yang
saling berhubungan yang tersimpan di dalam dengan menggunakan
software database.
Blok Kendali (Controls Block), merupakan komponen yang
mengendalikan gangguan atau kegagalan terhadap sistem informasi
[6].
1.3 Peran Sistem Informasi
a. Meningkatkan efisiensi dan operasional
b. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis
c. Membangun sumber informasi strategis
d. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif
e. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan
sistem informasi secara kritis [6].

2. Sistem Informasi Monitoring


Monitoring didefinisikan sebagai siklus kegiatan yang mencakup
pengumpulan, peninjauan ulang, pelaporan, dan tindakan atas informasi suatu
proses yang sedang diimplementasikan. Umumnya, monitoring digunakan
dalam pemeriksaan antara kinerja dan target yang telah ditentukan. Monitoring
ditinjau dari hubungan terhadap manajemen kinerja adalah proses
terintegrasi untuk memastikan bahwa proses berjalan sesuai rencana (on the
track).
Monitoring dapat memberikan informasi keberlangsungan proses untuk
menetapkan langkah menuju ke arah perbaikan yang berkesinambungan.
Pada pelaksanaannya, monitoring dilakukan ketika suatu proses sedang
berlangsung. Level kajian sistem monitoring mengacu pada kegiatan per
kegiatan dalam suatu bagian [5], sedangkan sistem informasi merupakan suatu
sarana yang menampung hasil pengolahan data menjadi informasi yang

8
dimanfaatkan suatu organisasi dalam mengambil sebuah keputusan [6].
Dalam konteks sistem informasi monitoring, SIM dapat membantu
memfasilitasi pengumpulan, analisis, dan pelaporan data yang berkaitan
dengan monitoring. SIM dapat membantu mengumpulkan data secara otomatis
dari sistem informasi yang terkait dengan monitoring, dan memberikan
informasi yang relevan kepada pemangku kepentingan organisasi.
3. Android
Android adalah sekumpulan perangkat lunak mobile yang mencangkup
sebuah sistem operasi, middleware (virtual machine) dan aplikasi utama,
android merupakan modifikasi dari karnel Linux [7]. Aplikasi berbasis
Android dapat digunakan untuk memfasilitasi pengumpulan dan pemrosesan
data dalam sistem informasi monitoring. Aplikasi dapat dirancang dan
dikembangkan untuk memungkinkan pengguna mengakses data secara real-
time dan memberikan informasi yang relevan tentang kondisi yang sedang
dipantau.

Salah satu keuntungan penggunaan Android dalam sistem informasi


monitoring adalah keberadaan fitur-fitur yang dapat mendukung pengumpulan
dan pemrosesan data dalam sistem monitoring. Fitur-fitur seperti GPS, kamera,
dan sensor lainnya dapat digunakan untuk mengumpulkan data secara akurat
dan otomatis. Selain itu, Android juga dapat diintegrasikan dengan teknologi
lain seperti IoT (Internet of Things) untuk memfasilitasi pengumpulan data dari
berbagai sumber. Dalam hal ini, Android dapat digunakan sebagai platform
untuk membangun aplikasi yang dapat mengakses dan memproses data dari
berbagai sumber secara terintegrasi.

Teori pengembangan aplikasi berbasis Android juga dapat membantu


dalam merancang dan mengembangkan aplikasi yang mudah digunakan dan
intuitif untuk pengguna. Aplikasi yang dirancang dengan baik dapat
memfasilitasi penggunaan sistem monitoring dengan lebih efektif dan
meningkatkan akurasi data yang dikumpulkan. Dalam hal ini, teori
pengembangan aplikasi berbasis Android dapat membantu dalam
meningkatkan efektivitas sistem informasi monitoring dan memastikan bahwa
informasi yang diperoleh dari sistem tersebut dapat digunakan secara efektif

9
dalam pengambilan keputusan dan manajemen organisasi.

4. Pos Pelayanan Terpadu


Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, untuk dan bersama masyarakat, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar [1]. Teori manajemen kesehatan
adalah teori yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengembangan sistem
kesehatan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan kesehatan.
Dalam konteks posyandu, teori manajemen kesehatan dapat membantu dalam
merancang dan membangun sistem informasi monitoring yang efektif dan
efisien.

Sistem informasi monitoring yang baik dapat membantu dalam


pengumpulan data kesehatan secara akurat dan teratur. Hal ini dapat membantu
dalam memonitor perkembangan kesehatan balita, serta mengidentifikasi
masalah kesehatan yang memerlukan tindakan segera. Selain itu, sistem
informasi monitoring juga dapat membantu dalam mengoptimalkan
penggunaan sumber daya kesehatan yang tersedia di posyandu. Data yang
dikumpulkan dapat digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan
kesehatan yang diperlukan dan memastikan bahwa sumber daya kesehatan
tersedia pada waktu yang tepat.

Dalam hal ini, teori manajemen kesehatan dapat membantu dalam


pengembangan dan pengelolaan sistem informasi monitoring di posyandu.
Teori ini dapat membantu dalam merancang dan membangun sistem informasi
monitoring yang efektif dan efisien, serta memastikan bahwa sistem tersebut
digunakan secara optimal untuk meningkatkan kesehatan anak dan ibu hamil di
wilayah tersebut.
5. Dart
Dart merupakan bahasa pemrograman yang dibuat oleh Google untuk
menggantikan Javascript. Dart menggunakan static typing yang berarti
sebelum memakai variabel, variabel perlu didefinisikan terlebih dahulu. Dart
bisa berjalan pada semua perangkat juga, pada web. Dart memakai dart2js
yang artinya Dart diubah ke Javascript agar bisa dimengerti browser. Pada

10
perangkat desktop, Dart memakai dart2aot yang mengubah Dart menjadi
bahasa mesin. Pada perangkat mobile, Dart memakai Flutter. Syntax pada
bahasa Dart sangat mudah dipelajari, karena Dart memiliki kemiripan dengan
syntax-syntax pemrograman lain, seperti Javascript dan Java [8].
6. Flutter
Flutter adalah SDK untuk pengembangan aplikasi mobile dengan kinerja
tinggi, aplikasi untuk iOS dan Android, dari satu codebase (basis kode) yang di
buat oleh Google dengan lisensi open source. Tujuannya adalah
memungkinkan pengembang untuk menghadirkan aplikasi berkinerja tinggi
yang terasa alami pada platform yang berbeda [8].
7. MySQL
MySql, merupakan aplikasi data server. Perkembangannya disebut juga
Sql yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. Sql
merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah database [9].
8. Metode Prototyping
Sebagai metode pengembangan perangkat lunak (software), Model
pengembangan perangkat lunak dengan model prototyping ini akan
menghasilkan sebuah aplikasi dalam bentuk prototyping sebelum aplikasi
tersebut memasuki tahap design. Dalam fase ini, prototyping yang telah
dirancang akan dievaluasi. Tahap ini akan terus menerus diulang sampai
aplikasi cukup sesuai dengan keinginan. Apabila prototyping telah selesai,
maka tahapan aplikasi akan kembali berlanjut ke tahap design. Gambar 2.1
menjelaskan bagaimana urutan proses pengembangan perangkat lunak dengan
model prototyping [10].

Gambar 2. 1 Protyping Method


1.1 Tools Pendukung Prototyping Methode

11
6.1.1 UML
UML adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan
di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis
dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman
berorientasi objek (D. W. T. Putra & Andriani, 2019).

6.1.2 Use Case Diagram


Use case diagram digunakan untuk mengetahui hubungan
antara user dengan sistem sehingga dalam mengembangkan aplikasi
menjadi lebih mudah dan dapat mengetahui fungsi dan tujuan
awalnya. Di bawah ini merupakan tabel Use Case Diagram.

No. Simbol Nama Keterangan


Deskripsi dari urutan aksi –
aksi yang ditampilkan sistem
1. Use case yang menghasilkan suatu
hasil yang terukur bagi suatu
actor.
Menypesifikasikan himpunan
peran yang pengguna mainkan
2. Actor
ketika berinteraksi dengan use
case.
Apa yang menghubungkan
3. Association antara objek satu dengan
objek lainnya.
Menypesifikasikan bahwa
4. Include use case sumber secara
eksplisit.
Menypesifikasikan bahwa use
case target memperluas
5. Extend perilaku dari use case sumber
pada suatu titik yang
diberikan.

12
No. Simbol Nama Keterangan
Menypesifikasikan paket yang
6. System menampilkan sistem secara
terbatas

Table 2. 1 Simbol Use Case Diagram


6.1.3 Sequence Diagram
Sequence Diagram digunakan untuk menampilkan serta
menjelaskan interaksi yang dilakukan antar objek pada sebuah
sistem. Selain itu sequence diagram juga menampilkan adanya
sebuah perintah atau pesan yang dikirim.

No. Simbol Nama Keterangan

Objek entity, antarmuka


1. LifeLine
yang saling berinteraksi.

Menggambarkan user atau


2. Actor
pengguna.
Spesifikasi dari
komunikasi antar objek
3. Message yang memuat informasi –
informasi tentang aktivitas
yang terjadi.
Menggambarkan sebuah
4. Boundary
form.
Control Menghubungkan
5.
Class boundary dengan Tabel.
Menggambarkan hubungan
Entity
6. kegiatan yang akan
Class
dilakukan.

Table 2. 2 Simbol Sequence Diagram


6.1.4 Flowchart
Flowchart adalah Bagan-bagan yang mempunyai arus
yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu
masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu

13
algoritma. Tujuan Membuat Flowchart : (Hasan et al., 2020)
a. Menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah
b. Secara sederhana, terurai, rapi dan jelas
c. Menggunakan simbol-simbol standar

Di bawah ini merupakan simbol – simbol dalam flowchart.

No. Simbol Nama Keterangan


Memulai dan mengakhiri
1. Terminal suatu program

Memasukkan data
maupun menunjukkan
2. Input/Output hasil dari suatu process
tanpa tergantung dengan
jenis peralatannya
Menghubungkan antara
simbol satu dengan
simbol yang lain atau
Flow menyatakan jalannya
3.
arus dalam suatu proses.
Simbol arus ini sering
disebut juga dengan
connecting line.
Simbol penghubung
On-Page yang digunakan untuk
Connector keluar-masuk atau
4.
Symbol penyambungan proses
dalam halaman yang
sama.
5. Off-Page Simbol penghubung
Connector yang digunakan untuk
Symbol keluar-masuk atau
penyambungan proses
dalam halaman atau

14
No. Simbol Nama Keterangan
lembar yang berbeda.
Memilih proses
6. Decision berdasarkan kondisi yang
ada.
Merupakan simbol untuk
7. Document data yang terbentuk
informasi.
Menunjukkan
Manual pengolahan yang tidak
8.
Operation dilakukan oleh
komputer/PC.

Memasukkan data secara


9. Manual Input
manual on-line keyboard.

Berfungsi untuk
mempersiapkan
Predefined penyimpanan yang akan
10. Process atau sedang digunakan
Symbol sebagai tempat
pengolahan di dalam
storage.
Berfungsi untuk
Sorting Office menunjukkan proses
11.
Symbol pengurutan data di luar
proses komputer.
Berfungsi untuk tempat
menunggu material
12. Delay Symbol
trolley di proses lebih
lanjut.
13. Display Berfungsi untuk
Symbol menyatakan peralatan
output yang digunakan
yaitu layar, plotter,

15
No. Simbol Nama Keterangan
printer.

Table 2. 3 Simbol Flowchart Diagram

9. Black Box Testing


Black box testing adalah metode pengujian perangkat lunak yang tes
fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau
kerja. Pengetahuan khusus dari kode aplikasi / struktur internal dan
pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan. Menggunakan
deskripsi eksternal perangkat lunak, termasuk spesifikasi, persyaratan, dan
desain untuk menurunkan uji kasus. Tes ini dapat menjadi fungsional atau non-
fungsional, meskipun biasanya fungsional. Perancang uji memilih input yang
valid dan tidak valid dan menentukan output yang benar. Metode uji dapat
diterapkan pada semua tingkat pengujian perangkat lunak: unit, integrasi,
fungsional, sistem dan penerimaan. Ini biasanya terdiri dari kebanyakan jika
tidak semua pengujian pada tingkat yang lebih tinggi, tetapi juga bisa
mendominasi unit testing juga [11].
10. Framework
Framework merupakan kerangka kerja yang memudahkan programmer
untuk membuat sebuah aplikasi sehingga programmer akan lebih mudah
melakukan perubahan (customize) terhadap aplikasinya dan dapat memakainya
kembali untuk aplikasi lain yang sejenis. Menurut Purbadian (2016)
mengatakan bahwa “Framework adalah kerangka kerja atau sekumpulan file-
file yang sudah ter-include, yang mana di dalam file tersebut terdapat perintah
kode program dan fungsi dasar untuk melakukan tugas tertentu”. Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa framework merupakan kerangka
kerja yang di dalamnya terdapat kode program dan fungsi dasar untuk
melakukan tugas tertentu yang memudahkan programmer untuk membuat
aplikasi dan dapat digunakan kembali untuk aplikasi lain yang sejenis [5].
11. Arduino
Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing
yang bersifat open source . Modul arduino berfungsi untuk mengolah data
yang diterima dan mengirim hasil data yang telah diolah untuk ditampilkan

16
pada LCD atau komputer server [12].
12. Konsep Internet of Things
Internet of Things atau dikenal juga dengan singkatan IoT, merupakan
sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas
internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti
berbagi data, remote kontrol, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di
dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja,
termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global
melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.
Pada dasarnya, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat
diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur
berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin
Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.
Dengan semakin berkembangnya infrastruktur internet, maka kebutuhan hidup
menuju babak berikutnya, di mana bukan hanya smartphone atau komputer
saja yang dapat terkoneksi dengan internet. Namun berbagai macam benda
nyata akan terkoneksi dengan internet. Sebagai contohnya dapat berupa mesin
produksi, mobil, peralatan elektronik, peralatan yang dapat dikenakan manusia
(wearables), dan termasuk benda nyata apa saja yang semuanya tersambung ke
jaringan lokal dan global menggunakan sensor dan atau aktuator yang tertanam
[13].

B. Kajian Penelitian Sebelumnya


Penelitian terkait aplikasi Monitoring data Posyandu telah banyak
dilakukan di antaranya penelitian yang dilakukan oleh Reza Rizki Fauzi (2022)
dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Kegiatan Posyandu
Parakansalak Sukabumi”. Desain penelitian yang digunakan yaitu metode
prototyping, rancanganya menggunakan mekanisme pengembangan sistem yang
meliputi analisis, perancangan, pengembangan, dan umpan balik, serta
menggunakan bahasa pemrograman java netbeans guna melakukan
perancangan dan implementasi pendataan yang manual ke dalam sistem yang
terkomputerisasi. Teknik pengumpulan data yang di lakukan peneliti dalam
membuat aplikasi sistem informasi posyandu ini menggunakan sumber data
primer dan sumber data sekunder [14].

17
Penelitian selanjutnya oleh Ike Verawati, dan Rahmat Tri Kuncoro (2019)
dengan judul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi e-Posyandu pada
Posyandu Watukarung berbasis Mobile Application”. Metode Pengumpulan
Data menggunakan Metode Studi Pustaka, Wawancara, dan Observasi. Dalam
tahap perancangan metode yang digunakan adalah metode perancangan UML
(Unified Modeling Language), serta Metode pengembangan sistem yang dipakai
untuk merancang aplikasi sistem informasi E-Posyandu menggunakan System
Development Live Cycle (SDLC) dengan menggunakan model waterfall.
Aplikasi sistem informasi E-Posyandu berbasis android dibuat menggunakan
Android Studio. Membuat database serta tabel-tabel menggunakan XAMPP dan
pembuatan website menggunakan Sublime Text 3 [1].

Penelitian yang dilakukan oleh Andi Fitra Ariani (2021) dengan judul
“Perancangan Sistem Monitoring Suhu dan Kelembapan Inkubator Bayi serta
Ukuran Berat Badan berbasis IoT” . penelitian ini diawali dengan menggunakan
metode pengumpulan data dengan metode studi literatur, setelahnya melakukan
pembuatan design hadware berdasarkan teori dari hasil studi literatur, dan
menggunakan perancangan inkubator sebagai perancangan model serta
menggunakan jenis sensor suhu dan Sensor Kelembaban DHT 11, dan sensor
berat menggunakan Load Cell. Selanjutnya melakukan pembuatan skematik
rangkaian, pembuatan layout rangkaian, pencetakan layout rangkaian pada
papan PCB (Printed Circuit Board), pemasangan komponen (Soldering),
pengujian hardware, Pengambilan data, dan keluaran berupa nilai dan grafik
yang ditampilkan pada LCD incubator serta pada Thingkspeak di Komputer [2].

Berdasarkan studi kasus yang akan penulis kembangkan, pada sistem


informasi monitoring dengan judul “Sistem Informasi Monitoring Posyandu
Balita berbasis IoT dan Android (Studi Kasus : Pusat Kesehatan Masyarakat
Cilacap Tengah I)” beberapa tahapan dalam penyusunan tugas akhir ini sudah
dilaksanakan sesuai dengan metode yang digunakan. Metode pengumpulan data
guna mendapatkan semua data serta informasi yang dibutuhkan menggunakan
Metode Studi Literatur, Metode Pengamatan (Observasi), dan Metode
Wawancara (Interview), serta untuk metode pengembangan sistem
menggunakan Metode Prototyping sehingga pengembang dapat saling
berinteraksi selama proses pembuatan sistem serta lebih memudahkan dalam

18
proses desain dan memperbaiki user interface [10]. Sistem juga akan dibangun
dengan Bahasa pemrograman Dart dan database menggunakan MySQL serta
dengan bantuan framework Flutter.

Perbedaan sistem ini dengan sistem yang ditulis oleh Reza Rizki Fauzi
(2022) terletak pada banyak hal namun memiliki tema yang berdekatan, seperti
penggunaan menggunakan bahasa pemrograman java netbeans sedangkan
dalam sistem ini menggunakan Bahasa pemrograman dart. Dalam metode
pengembangan sistem sama - sama menggunakan metode prototyping namun
berbeda dalam hal rancangan mekanisme pengembangan sistem yang meliputi
analisis, perancangan, pengembangan, dan umpan balik, sedangkan dalam
sistem ini menggunakan rancangan pengembangan sistem yang meliputi
komunikasi, perencanaan, representasi, konstruksi, dan penyerahan.

19
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Pengumpulan Data


Metodologi penelitian diperlukan guna mendukung proses serta
mempermudah mahasiswa untuk menyelesaikan proyek penelitian tugas
akhir. Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data dan
informasi sebagai bahan penelitian tugas akhir yaitu sebagai berikut:
1. Metode Studi Literatur
Studi literatur adalah melakukan pencarian teori - teori
yang berkaitan dengan perencanaan baik dari buku, jurnal, dan
di Internet [2]. Pada metode studi literatur ini, penulis
mengumpulkan berbagai teori yang berkaitan dengan sistem
informasi monitoring Posyandu ini dari berbagai macam iterasi
seperti buku, jurnal, dan di internet.
2. Metode Pengamatan (Observasi)
Observasi yang dimaksud adalah pengamatan terhadap
aspek. kegiatan secara langsung di lapangan dan mencatat hal-
hal apa saja yang penting serta menguraikan setiap proses yang
terjadi setiap harinya [14]. Pada metode pengamatan atau
observasi ini, penulis melakukan pengamatan langsung
terhadap sistem dan aktivitas lapangan yang sedang berjalan di
Posyandu Lomanis untuk melihat sistem dan aktivitas yang
sedang berlangsung serta untuk memperoleh data yang
dibutuhkan dalam pembuatan sistem informasi monitoring
Posyandu sebagai pengerjaan proyek Tugas Akhir.
3. Metode Wawancara (Interview)
Wawancara dilakukan dengan cara menanyakan
langsung kepada narasumber yang terlibat di dalam proses
yakni ketua posyandu, kader, dan orang tua yang sedang
melakukan kegiatan [14]. Penulis melakukan wawancara
langsung maupun via media sosial terhadap para calon
pengguna atau aktor yang terdapat dalam sistem dan aktivitas
Posyandu yang sedang berjalan. Wawancara ini dilakukan

20
dengan proses tanya – jawab mengenai sistem dan aktivitas
yang sedang berjalan untuk mendapatkan data dan informasi
yang berguna untuk menganalisis kebutuhan apa saja yang
diperlukan dalam proses pembuatan sistem.

B. Metode Pengembangan Sistem


Metode pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini yaitu
Metode Prototyping. Karena pengembang dapat saling berinteraksi selama
proses pembuatan sistem serta lebih memudahkan dalam proses desain dan
memperbaiki user interface. Selain itu dengan metode ini, pengguna dapat
berperan aktif dalam pengembangan sistem .
Adapun model pengembangan Metode Prototyping digambarkan pada
gambar 3.1.

Gambar 3. 1 Model Pengembangan Metode Protyping


Berikut rancangan pada metode pengembangan sistem yang digunakan
pada penelitian ini:
1. Komunikasi
Tahapan awal dari model prototyping guna
mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada, serta
informasi-informasi lain yang diperlukan untuk membangun
sistem [15], dalam tahap ini penulis merencanakan
berkomunikasi atau mewawancarai para aktor yang nantinya
akan menjalankan sistem yang dibuat. Para aktor tersebut antara
lain Pasien Posyandu Balita, Petugas Posyandu Balita,

21
Koordinator Lapangan Posyandu Balita, dan Poli
Anak/MTBS/Gizi Puskesmas. Penulis akan menggali berbagai
informasi – informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem
dengan metode wawancara (interview).
2. Perencanaan
Tahapan ini dikerjakan dengan kegiatan penentuan
sumber daya, spesifikasi untuk pengembangan berdasarkan
kebutuhan sistem, dan tujuan berdasarkan pada hasil
komunikasi yang dilakukan agar pengembangan dapat sesuai
dengan yang diharapkan [15], dalam tahap ini penulis atau
pengembang akan menentukan Bahasa pemrograman serta
komponen pendukung lainnya yang dibutuhkan dalam
pembuatan sistem. Pengembang merencanakan untuk membuat
aplikasi berbasis android menggunakan Bahasa pemrograman
Dart dengan bantuan framework Flutter dengan database
menggunakan MySQL serta dalam pembuatan alat
menggunakan sensor berat badan Load Cell dan sensor
pendeteksi tinggi badan dengan Ultrasonic dengan
menggunakan Arduino sebagai motherboard serta sistemnya.
3. Representasi
Menggambarkan model sistem yang akan dikembangkan
seperti proses dengan perancangan menggunakan Unified
Modeling Language (UML) . Dalam tahap ini, Prototyping yang
dibangun dengan sistem rancangan sementara kemudian di
evaluasi terhadap pengguna apakah sudah sesuai dengan yang
diinginkan atau masih perlu untuk di evaluasi kembali. Setelah
sistem dianggap sesuai dengan apa yang diharapkan pengguna,
langkah berikutnya yaitu pembuatan aplikasi (pengkodingan)
dari rancangan sistem yang dibuat diterjemahkan ke dalam
bahasa pemrograman Framework Flutter yang diintegrasikan
dengan pengguna basis data MySQL [15]. Dalam tahapan ini
penulis menggunakan bantuan Figma untuk membuat Design
prototyping atau design UI/UX yang nanti akan dievaluasi oleh
pengguna serta membuat berbagai diagram untuk membantu

22
serta menjabarkan sistem yang dibuat dengan Flow Chart, Use
Case Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.
4. Kontruksi
Tahapan ini digunakan untuk membangun prototyping
dan menguji-coba sistem yang dibangun. Proses instalasi dan
penyediaan usersupport juga dilakukan agar sistem dapat
berjalan dengan sesuai [15], penulis atau pengembang dalam
tahap ini akan mempresentasikan hasil dari prototyping yang
sudah dibuat kepada para pengguna aplikasi dengan aplikasi
figma serta alat prototyping posyandu otomatis yang sudah
dipasangi sensor – sensor yang dibutuhkan, pengembang akan
mendengarkan masukan serta evaluasi dari para pengguna yang
nantinya prototyping akan dilakukan revisi sesuai apa yang
diminta.
5. Penyerahan
Tahapan ini dibutuhkan untuk mendapatkan feedback dari
pengguna, sebagai hasil evaluasi dari tahapan sebelumnya dan
implementasi dari sistem yang dikembangkan [15]. Dalam tahap
ini penulis atau pengembang akan menyerahkan sistem yang
sudah dibuat dengan referensi desain UI/UX figma yang sudah
di lakukan evaluasi serta perbaikan serta penyerahan alat
posyandu otomatis yang sudah fixed.

23
BAB IV
JADWAL PENELITIAN

Tahun : 2023
Bulan
No Kegiatan
Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perencanaan dan Studi
1
Literatur
2 Pre - Observasi
3 Observasi
4 Wawancara
Pengumpulan Data dan
5
Analisis Kebutuhan
6 Dokumentasi
Tabel 4. 1 Jadwal Penelitian Menuju Seminar Proposal

Tahun : 2024
Bulan
No Kegiatan
Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Prototyping / Desain
1
Sistem serta evaluasi
Pembuatan Coding
2
serta Evaluasi
3 Pengujuan Sistem
4 Implementasi
6 Dokumentasi
Tabel 4. 2 Jadwal Penelitian Menuju Sidang Tugas Akhir

24
DAFTAR PUSTAKA

[1] I. Verawati dan R. T. Kuncoro, “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi E-Posyandu Pada
Posyandu Watukarung Berbasis Mobile Application,” INTECHNO Journal-Information Technology
Journal, vol. 1, no. 4, hlm. 41–46, 2019.
[2] A. F. Ariani, “Perancangan Sistem Monitoring Suhu Dan Kelembaban Inkubator Bayi Serta
Ukur Berat Badan Berbasis IoT,” Jurnal Mosfet, vol. 1, no. 2, hlm. 17–21, 2021, [Daring].
Tersedia pada: http://jurnal.umpar.ac.id/indeks/jmosfet▪17
[3] MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, “PERATURAN MENTERI
DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011,” 2011
[4] I. D. Perwitasari dan J. Hendrawan, “Rancang Bangun Sistem E-Posyandu Penjadwalan dan
Monitoring Perkembangan Bayi Berbasis AndroidSYSTEM,” INTECOMS: Journal of
Information Technology and Computer Science, vol. 3, no. 1, hlm. 1–8, 2020, [Daring].
Tersedia pada: www.promkes.depkes.go.id
[5] A. Budiman, S. Sunariyo, dan J. Jupriyadi, “Sistem Informasi Monitoring dan Pemeliharaan
Penggunaan SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition,” Jurnal Tekno Kompak,
vol. 15, no. 2, hlm. 168–179, 2021.
[6] F. Hidayat, Konsep Dasar Sistem Informasi Kesehatan. Deepublish, 2020.
[7] E. S. Laksono dan I. H. Al Amin, “Penerapan NoSQL Pada Portal Berita Berbasis Android
Dengan Menggunakan Metode First In First Out,” 2019.
[8] S. Tjandra dan G. S. Chandra, “Pemanfaatan Flutter dan Electron Framework pada Aplikasi
Inventori dan Pengaturan Pengiriman Barang,” Chandra, Gerry Surya, vol. 2, no. 2, hlm. 76–
81, 2020.
[9] M. S. Novendri, A. Saputra, dan C. E. Firman, “APLIKASI INVENTARIS BARANG PADA
MTS NURUL ISLAM DUMAI MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL,” lentera dumai,
vol. 10, no. 2, 2019.
[10] I. Sunoto, J. Julizal, dan L. Lukman, “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Monitoring
Pertumbuhan Anak sebagai Alat Deteksi PertumbuhanRancang Bangun Aplikasi Sistem
Monitoring Pertumbuhan Anak sebagai Alat Deteksi Pertumbuhan,” STRING (Satuan
Tulisan Riset dan Inovasi Teknologi), vol. 4, no. 1, hlm. 18–24, 2019.
[11] A. P. Putra, F. Andriyanto, W. Puspitasari, K. Karisman, dan T. D. M. Harti, “PENGUJIAN
APLIKASI POINT OF SALE BERBASIS WEB MENGGUNAKAN BLACK BOX
TESTING,” Jurnal Bina Komputer, vol. 2, no. 1, hlm. 74–78, 2020.
[12] T. Suryani Sollu, M. Bachtiar, A. Amir, dan B. Bontong, “Sistem Monitoring Detak Jantung

ix
dan Suhu Tubuh Menggunakan Arduino Monitoring System Heartbeat and Body
Temperature Using Arduino,” Agustus, vol. 17, no. 3, hlm. 323–332.
[13] A. Shabri, “Sistem Monitoring Kesehatan Balita Di Posyandu Anggrek Kelurahan Kacapiring
Kota Bandung Berbasis Iot,” Universitas Komputer Indonesia, 2019.
[14] R. R. Fauzi, “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Kegiatan Posyandu Parakansalak
Sukabumi,” Semnas Ristek (Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi), vol. 6, no. 1,
2022.
[15] I. HAMBALI, “SISTEM INFORMASI JEMPUT DONASI BERBASIS ANDROID (Studi
Kasus: Aksi Cepat Tanggap Sumatera Selatan),” UIN Raden Fatah Palembang, 2020.

x
LAMPIRAN

Gambar 5. 1 Dokumentasi penulis dengan Bidan Desa

Gambar 5.1 diatas merupakan dokumentasi penulis dengan bidan desa di


Puskesmas Cilacap Tengah 1 yang Bernama ibu Isti membahas tentang sistem di
Posyandu Lomanis yang sedang berjalan

Gambar 5. 2 Sistem Pengambilan Data yang sedang berjalan

Gambar 5.2 diatas merupakan formulir yang berisikan data pribadi milik
pasien dan juga formulir pengambilan data yang dibutuhkan untuk pengecekan
masalah kesehatan seperti data tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan

xi
lingkar lengan.

Gambar 5. 3 Dokumentasi Penulis dengan Bidan Desa


Gambar 5.3 diatas merupakan dokumentasi penulis dengan bidan desa di
Puskesmas Cilacap Tengah 1 yang Bernama ibu Heni dan Ibu ,Isti membahas
tentang sistem di Posyandu Lomanis yang sedang berjalan serta data apa saja yang
dibutuhkan serta menjelaskan sedikit sistem posyandu yang nantinya akan
dikembangkan.

Gambar 5. 4 Perhitungan penentuan stunting


Gambar 5.4 diatas merupakan rumus dalam perhitungan masalah kesehatan
stunting atau kerdil yang didasarkan berat badan, tinggi badan, lingkar lengan, dan

xii
lingkar kepala.

Gambar 5. 5 Surat Pengajuan Observasi dan Wawancara di Puskesmas Cilacap Tengah I

xiii

Anda mungkin juga menyukai