Anda di halaman 1dari 31

RANCANG BANGUN POTENSI DESA KALPATARU

KECAMATAN TOMONI KABUPATEN LUWU TIMUR


BERBASIS WEBGIS

REONALDI
1904411622

FAKULTAS TEKNIK KOMPUTER


UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2022
PROPOSAL

RANCANG BANGUN POTENSI DESA KALPATARU KECAMATAN


TOMONI KABUPATEN LUWU TIMUR
BERBASIS WEBGIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk melakukan penelitian dalam rangka
penyusunan Skripsi pada Program Studi Informatika Fakultas Teknik Komputer
Universitas Cokroaminoto Palopo

REONALDI
1904411622

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK KOMPUTER
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2022

i
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Rancang Bangun Potensi Desa Kalpataru, Kecamatan


Tomoni,Kabupaten Luwu Timur Berbasis WEBGIS
Nama : Reonaldi
Nim : 1904411622
Program Studi : Informatika
Tanggal Ujian :-

Menyetujui

Pembimbing II, Pembimbing I

Tsamratul’aeni, S.S, M.Hum. M.Kom. Andi Jumardi S.Pd, M.Pd.


Tanggal: Tanggal:

Mengetahui
Ketua Program Studi Informatika,

Vicky Bin Djusmin, S.Kom., M.Kom.


NIDN. 0927119004

ii
DAFTAR ISI

Halaman

PROPOSAL........................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................iii

DAFTAR TABEL..............................................................................................v

DAFTAR GAMBAR........................................................................................vi

BAB I.................................................................................................................7

PENDAHULUAN.............................................................................................7

1.1 Latar Belakang.............................................................................................7


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................1
1.5 Batasan Penelitian........................................................................................1
BAB II................................................................................................................3

TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................3

2.1 Kajian Teori.................................................................................................3


2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan...................................................................3
2.3 Kerangka Pikir.............................................................................................3
BAB III............................................................................................................13

METODE PENELITIAN.................................................................................13

3.1 Jenis Penelitian...........................................................................................13


3.2 Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................13
3.3 Tahapan Penelitian.....................................................................................15
3.4 Analisis Sistem...........................................................................................15
3.5 Rancangan Sistem......................................................................................17
3.6 Rancangan Sistem Aplikasi.......................................................................19

iii
3.7 Rancangan Interface..................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................21

iv
DAFTAR TABEL

Halaman

1. Waktu dan Tempat Penelitian........................................................................ 14

v
DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Komponen-komponen SIG............................................................................ 4
2. Kerangka Pikir................................................................................................ 13
3. Metode Penelitian........................................................................................... 14
4. Sistem Yang Diusulkan.................................................................................. 16

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin berkembangnya teknologi dan kehidupan masyarakat khususnya di
Indonesia menyebabkan terjadinya perubahan terhadap pola kehidupan
masyarakat pada suatu daerah. Kantor desa semakin berkembang di berbagai
daerah khusunya di desa kalpataru,kecamatan tomoni,kabupaten luwu timur.pada
zaman teknologi ini masyarakat belum dapat mengetahui tentang potensi di desa
kalpataru,kecamatan tomoni,kabupaten luwu timur dengan luas area 3,2 km2 dan
presentase terhadap luas kecamatan yaitu 2,7 dan untuk jumlah penduduk yaitu
1712 jiwa, Sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani.selain itu kalpataru
juga memiliki fasilitas umum seperti rumah ibadah,pendidikan,lapangan, Selain
itu kalpataru juga memiliki pengunaan lahan antara lain
pemukiman,sawah,perkebunan,kolam ikan. Dalam hal ini kapataru sangat
memerlukan wadah untuk menyampaikan informasi yang dapat di akses di
internet seperti webgis dimana webgis adalah suatu wadah agar potensi desa yang
ada di desa kalpataru,kecamatan tomoni,kabupaten luwu timur dapat di ketahui
banyak orang.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini
adalah bagaimana Merancang & Membangun pemetaan potensi desa di desa
kalpataru,kecamatan tomoni,kabupaten luwu timur berbasis WEBGIS

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun sebuah
website tentang pemetaan potensi desa Supaya mempermudah pihak kantor desa
untuk membantu aparat desa dalam mengakses potensi desa dengan cara yang
efisien.
2

1.4 Manfaat Penelitian


1. Manfaat bagi perangkat desa
Sebagai alat atau perangkat lunak yang dapat membantu perluasan penyebaran
informasi dan untuk mempermudah perangkat desa mengetahui potensi yang ada
di desa kalpataru
2. Manfaat Bagi Peneliti.
Memeroleh pengetahuan dalam membangun sebuah WEBGIS dan
mengembangkan pemahaman tentang teknologi yang berkaitan dengan penelitian
ini.
1.5 Batasan Penelitian

Merancang sebuah WEBGIS maka akan diberikan batasan-batasan masalah


dalam penulisan proposal ini adalah sebagai berikut :
a. Sumber data yang akan di gunakan adalah data yang ada di instansi dan data
dari lapangan.
b. WEBGIS akan dikembangkan untuk sistem operasi Android & IOS
c. Aplikasi menggunakan metode Progressive Web Aplication
d. Pengujian sistem menggunakan metode pengujian BlackBox testing
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

1. Rancang Bangun
Perancangan ialah suatu satu hal yang penting dalam menciptakan program.
Tujuan dari perancangan tentu untuk menggambarkan dengan jelas dan lengkap
kepada ahli teknik yang terlibat. Perancangan laiaknya sebuah konsep yang mesti
berguna dan mudah dimengerti sehingga memudahkan pengaplikasiannya
(Syukroni, 2017). Kata “rancang” adalah kata kerja yang artinya mengatur
keseluruhan dari sesuatu baik sebelum bertindak, mengerjakan ataupun
melakukan sesuatu untuk direncanakan. Sedangkan perancangan termasuk dalam
kategori kata benda yang bermakna proses, atau pembuatan konsep. Jadi dapat
disimpulkan “rancang bangun” dapat dimaknai sebagai merancang atau
mendesain sesuatu (Sobri & Suryanto, 2015).
Menurut Ningrum(2018), rancang bangun merupakan penggambaran, rencangan
dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari sejumlah elemen yang terpisah
menjadi suatu kesatuan utuh dan berguna. Rancang adalah serangkaian cara runut
untuk menerjemahkan hasil pengamatan dari sebuah sistem ke dalam bahasa
pemrograman untuk menjelaskan detail bagaimana komponen – komponen sistem
diterapkan (Hart, 2018).

2. Sistem Informasi Geografis


Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu sistem informasi yang dirancang
untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat (Darmawan,
A. 2006). SIG memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut)
objek yang dihubungkan secara geografis di bumi (georeference) serta dapat
menggabungkan data, mengatur data, dan melakukan analisis data yang akhirnya
akan menghasilkan kelaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan
keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi
sebagai sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi.
4

Sistem ini diimplementaikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak


komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi data,
penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran
data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisa data
(Bernhardsen, 2002). Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem berbasis
komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi
yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali),
manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil
akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah
yang berhubungan dengan geografi (Arronoftt,1989). Sedangkan menurut Riyanto
(2009), SIG sebagai sebuah sistem berbasiskan komputer yang digunakan untuk
menyimpan dan memanipulasi informasi - informasi geografis. SIG dirancang
untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek dan fenomena dimana
lokasi geografi merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis.
3. Komponen SIG
Adapun komponen-komponen utama yang terdapat dalam SIG meliputi perangkat
keras (hardware), perangkat lunak (software), kemampuan intelegensi manusia
(barinware), data, dan metode. Berikut ulasannya masing-masing:

Gambar 1. Komponen-komponen SIG


5

4. ARCGIS
ArcGis merupakan sotware berbasis Geographic Information System (GIS) yang
dikembangkan oleh ESRI (Environment Science & Research Institue). Produk
utama arcgis terdiri dari tiga komponen utama yaitu :
ArcView (Berfungsi sebagai pengelola data komprehensif, pemetaan dan
analisis),
ArcEditor (berfungsi sebagai editor dari data spasial) dan
ArcInfo (Merupakan fitur yang menyediakan fungsi – fungsi yang ada di dalam
GIS yaitu meliputi keperluan analisa dari fitur Geoprocessing).
ArcGis pertama kali diluncurkan kepada publik sebagai software yang komersial
pada tahun 1999 dengan versi (ArcGis 8.0) dengan perkembangan dan tuntutan
akan fitur yang dibutuhkan ESRI selalu memberikan pembahuruan pada ArcGis,
pada saat ini telah keluar versi yang terbaru update 2016 yaitu (ArcGis 13.0)
Pada versi terbarunya, ArcGis Deskstop memiliki beberapa fitur diantaranya :
ArcMap, yaitu aplikasi utama yang digunakan dalam pengelolahan data GIS.
ArcMap memiliku kemampuan untuk visualisasi, editing, pembuatan peta
tematik, pengelolaan dari data tabular (Exceel), memilih (Query), menggunakan
fitur Geoprocessing untuk menganalisa dan customize data ataupun melakukan
output berupa tampilan peta. Operator juga dapat mengolah data sesuai dengan
keinginannya.
 ArcGlobe, merupakan salah satu aplikasi yang memiliki tampilan seperti
GoogleEarth yang memiliki fungsi sebagai tampilan datum permukaan bumi
dengan menggunakan citra satelit.
 ArcCatalog, yaitu merupakan aplikasi yang memiliki fitur untuk membuat data
vector dan mengelompokannya  sesuai dengan fungsi yang diinginkan. Dengan
kemampuan tools untuk menjelajah informasi (browsing), mengatur data
(organizing), membagi data (distribution) dan mendokumentasikan data spasial
maupun ataupun data – data berkaitan dengan informasi geografis.
 ArcScene merupakan aplikasi yang memiliki fitur serupa dengan ArcMap, tetapi
kelebihannya terdapat dari fitur 3D yang digunakan dimana worksheetnya dapat
diolah dengan tampilan X,Y, dan Z
5

5. Hardware (Perangkat Keras)


Perangkat keras pada SIG/Sistem Informasi Geografis dapat berupa komputer
beserta instrumen nya (perangkat pendukungnya). Data atau informasi yang
terdapat dalam SIG diolah melalui perangkat keras. Perangkat keras dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
1. Alat masukan (input), sebagai sarana untuk memasukkan data ke dalam
jaringan komputer. Misalnya, scanner, digitizer, dan CD-ROM.
2. Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi
mengolah, menganalisis, dan menyimpan data yang masuk sesuai
kebutuhan. Misalnya, Central Processing Unit (CPU), tape drive, dan disk
drive.
3. Alat keluaran (output), berfungsi menayangkan informasi geografis
sebagai data dalam proses SIG. Misalnya, VDU (Visual Display Unit),
plotter, dan printer.
Data yang telah masuk akan diolah melalui CPU yang di hubungkan dengan:
 Unit penyimpanan (disk drive, tape drive) untuk disimpan dalam disket atau CD
 Unit keluaran (printer dan plotter) untuk dicetak menjadi data dalam bentuk peta.
 VDU (layar monitor) untuk ditayangkan agar dapat dikontrol oleh para pemakai
dan programer (pembuat program).
 Scanner, yaitu alat untuk membaca tulisan pada sebuah kertas atau gambar.
 CD-ROM, yaitu alat untuk menyimpan program.
 Digitizer, yaitu alat pengubah data asli (gambar) menjadi data digital (angka).
 Plotter, yaitu alat yang mencetak peta dalam ukuran relatif besar.
 Printer, yaitu alat yang mencetak data maupun peta dalam ukuran relatif kecil.
 CPU, yaitu pusat pemrosesan data digital.
 VDU, yaitu layar monitor untuk menayangkan hasil pemrosesan.
 Disk drive, yaitu bagian CPU untuk menghidupkan program.
 Tape drive, yaitu bagian CPU untuk menyimpan program.

6. Software (Perangkat Lunak)


Perangkat lunak merupakan sistem yang berfungsi untuk memasuk kan,
menyimpan, dan mengeluarkan data yang di perlukan. Perangkat lunak meliputi
5

proses komputerisasi yang berhubungan dengan masukan data, data tambahan,


data dasar geografi, transformasi, dan penayangan serta pelaporan data. Beberapa
jenis software berupa program komputer yang biasa dimanfaatkan antara lain
program AutoCad, ArcInfo, ArcView, dan program lainnya.

7. Brainware (Kemampuan Manusia)


Brainware merupakan kemampuan manusia dalam pengelolaan dan
pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) secara efektif dan efisien.
Secanggih apapun teknologi yang digunakan, manusia merupakan subjek (pelaku)
yang sangat penting dalam mengendalikan seluruh sistem. Artinya, manusia tetap
memegang peran yang sentral dalam SIG. Koordinasi dalam pengelolaan SIG
sangat diperlukan agar informasi yang diperoleh tidak simpang siur, tetapi tepat
dan akurat. Berikut ini disajikan skema dari komponen-komponen dalam SIG.

8. Data
Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG yaitu:
1. Data Spasial
Data spasial adalah gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat di permukaan
bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, gambar dengan format
digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk
image (raster) yang memiliki nilai tertentu.

2. Data Non Spasial (Atribut)


Data non spasial adalah data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi
informasi- informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut
berbentuk data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial yang ada.

9. Metode
Metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap permasalahan.
SIG yang baik tergantung pada aspek desain dan aspek realnya.
10

10. Pemetaan
Peta adalah gambaran unsur-unsur alam dan atau unsur-unsur buatan, yang berada
di atas maupun di bawah permukaan bumi yang digambarkan pada suatu bidang
datar dengan skala tertentu. Di jaman yang sudah berkembang ini peta
mempunyai banyak kegunaan, kegunaan untuk pribadi maupun kepentingan
umum. Berdasarkan peraturan kepala BIG no 3 Tahun 2016 tentang penyajian
peta desa . penyajian Pada peta desa harus memiliki beberapa unsur yaitu unsur
alami, unsur buatan maupun unsur lainya. unsur – unsur tersebut meliputi:
a. Toponimi
b. Batas Wilayah Administrasi
c. Jaringan/Infrastruktur Transportasi
d. Perairan (sungai, saluran air, dan lainnya)
e. Sarana dan prasara (fasum dan fasos)
f. Penutup lahan
g. Penggunaan lahan

11. Potensi Desa


Potensi desa adalah segenap sumber daya alam dan sumber daya manusia yang
dimiliki desa sebagai modal dasar yang perlu dikelola dan dikembangkan bagi
kelangsungan dan perkembangan desa.
Potensi Fisik dan Non Fisik :
 Sumber Daya Alam
Sumber daya alam yang dimiliki desa seperti lahan kosong, sungai,
sawah,perkebunan,   hutan, pegunungan yang pada saat ini belum dimanfaatkan
secara maksimal.
 Sumber Daya Manusia
Potensi yang dimiliki Desa Pegiringan adalah tenaga, kader kesehatan,kader
pertanian, dan tersedianya SDM yang memadai ini bisa dilihat dari tabel tingkat
pendidikan di atas rata-rata adalah SMP/SMA.
 Sumber Daya Sosial
Potensi sumber daya sosial  yang dimiliki Desa Pegiringan adalah banyaknya
lembaga-lembaga yanga ada dimasyarakat seperti LPM,Gapoktan,Kelompok
10

Pengajian, Arisan, Kelompok Simpan Pinjam,Posyandu,Karang Taruna  ,dan lain-


lain.
 Sumber Daya Ekonomi
Potensi sumber daya ekonomi yang dimiliki Desa Pegiringan adalah adanya
Lahan-Lahan Pertanian, Perkebunan, maupun Peralatan Kerja Seperti
Peternakan,Perikanan.

12. WEBGIS
WEBGIS merupakan pengembangan dari aplikasi SIG berbasis web
yang terintegrasi satu sama lain. WEBGIS memiliki berbagai fitur yang bisa
mendukung dalam menampilkan dan menganalisis data untuk bisa diakses
secara bebas melalui laman internet
Adapun keuntungan dari penggunaan WEBGIS diantaranya:
 Pengguna (user) tidak memerlukan software khusus untuk bisa
mengakses informasi WebGIS, yaitu cukup dengan menggunakan
internet browser yang bisa diakses melalui komputer dan Android.
 Tersedianya peta-peta informasi secara digital yang disusun atas
struktur dan managemen data yang baik sehingga bisa dimengerti
dan dipahami secara mudah.
 Mendukung dalam perencanaan makro, pengambilan kebijakan, dan tata
kelola dari pemerintahan.
 Membantu dalam mencari lokasi tertentu dengan
mengetikan keyword dengan mudah dan cepat.
 Mencari informasi berupa geografis ,pemerintahan.

13. Visual studio code


Visual Studio Code merupakan penyunting kode-sumber yang dapat digunakan
untuk beragam bahasa pemrograman, termasuk Java,  JavaScript, 
Go, Node.js, Python dan C++. Visual Studio Code memperkerjakan komponen
penyunting yang sama (namakode "Monaco") yang digunakan di Azure
DevOps (awalnya dippangil Visual Studio Online dan Visual Studio Team
10

Services). Sebagai ganti dari sistem proyek, VSCode memungkinkan pengguna


untuk membuka satu atau lebih banyak direktori, yang dapat disimpan di ruang
kerja untuk digunakan ulang nanti. Ini memungkinkan untuk beroperasi sebagai
penyunting kode languange-agnostic untuk semua bahasa. VSCode mendukung
banyak bahasa pemrograman dan sekumpulan fitur yang berbeda dari setiap
bahasa. Berkas dan map yang tidak diingikan dapat di kecualikan dari pohon
proyek melalui pengaturan proyek tersebut. Kebanyakan fitur VSCode tidak di
terekspos melalui menu atau tampilan pengguna tetapi dapat diakses
melalui command palette. Visual Studio Code dapat diperluas
melalui ekstensi, tersedia melalui repositori pusat VSCode.

Ini mencakup penambahan ke penyunting dan dukungan bahasa. Salah satu fitur
terkemuka dari VSCode adalah kemampuan untuk membuat ekstensi yang
menambahkan dukungan untuk bahasa baru, tema, dan pengawakutuan,
melalukan analisis kode statis, dan menambahkan linter
kode menggunakan Protokol Server Bahasa.
Visual Studio Code memilki beberapa ekstensi untuk FTP, memungkinkan
VSCode untuk digunakan sebagai perangkat lunak gratis alternatif untuk
pengembangan web. Kode dapat disinkronkan antara penyunting dan server, tanpa
harus mengunduh perangkat lunak tambahan

14. Hypertext Preprocessor (PHP)


Merujuk pada (Robitoh, 2018), Hypertext Preprocessor atau hanya PHP adalah
bahasa pemrograman webserver-side yang bersifat open source. PHP merupakan
naskah yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server. Dengan kata lain,
PHP ialah bahasa pemrograman web yang sifatnya sebagai server dan
memudahkan dalam pengelolaan pusat data, serta dapat digunakan dalam file
HTML. Sebagian besar sintaks mirip dengan bahasa C, Java dan Perl,
ditambah dengan beberapa fungsi dari PHP yang lebih spesifik. Tujuan paling
utama dari penggunaan bahasa ini adalah untuk perancangan web dinamik dengan
cepat(Sobri & Suryanto, 2015). Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh
pengguna saat menggunakan bahasa pemrograman PHP.Dengan mengenal
singkatan PHP, pengguna dapat memeroleh informasi tentang keuntungan
10

penggunaannya seperti tampilan web yang lebih menarik dan dinamis. Karena
banyak keuntungan yang dapat dirasakan pengguna, bahasa pemrograman PHP
banyak diterapkan untuk laman situs rumah sakit, klinik, akademik, dan lain
sebagainya. Bahkan, saat ini banyak situs pemerintah telah mulai menggunakan
PHP(Anggraini, 2021).

15. Java Script


JavaScript adalah suatu bahasa pemrograman yang dikembangkan untuk dapat
berjalan pada web browser. Pada awalnya JavaScript dikembangkan pada web
browser Netscape oleh Brenden Eich dengan nama Mocha, kemudian berubah
menjadi Live-Script dan yang akhirnya menjadi JavaScript (Robitoh, 2018).Java
merupakan bahasa pemprograman serbaguna yang bisa digunakan untuk
meciptakan suatu program.
Java adalah teknologi dimana teknologi tersebut melingkupi java sebagai bahasa
pemprograman yang mempunyai sintaks dan aturan pemprograman tersendiri,
juga mencakup java sebagai platform dimana teknologi ini memiliki mesin virtual
dan perpustakaan yang dibutuhkan dalam menulis dan menjalankan program yang
ditulis dengan bahasa pemprograman java. Berdasarkan pendapat diatas, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa java adalah bahasa paemprograman serbaguna
yang memiliki sintaks dan aturan pemprograman tersendiri yang mana
dalam bahasa programan ini dapat membangun suatu aplikasi seperti membangun

16. EXAMPP
EXAMPP adalah sebuah software yang menjalankan peran sebagai local web
server. Local web server artinya, localhost komputer yang berperan menjalankan
web server dan juga sistem database. Software ini biasa digunakan untuk
pengujian aplikasi web melalui localhost. Aplikasi web yang dikembangkan
secara native, menggunakan framework, maupun CMS bisa diuji menggunakan
XAMPP

17. MySQL
MySQL adalah sebuah DBMS (Database Management System) menggunakan
perintah SQL (Structured Query Language) yang banyak digunakan saat ini
dalam pembuatan aplikasi berbasis website. MySQL dibagi menjadi dua lisensi,
10

pertama adalah Free Software dimana perangkat lunak dapat diakses oleh siapa


saja. Dan kedua adalah Shareware dimana perangkat lunak berpemilik memiliki
batasan dalam penggunaannya. MySQL termasuk ke dalam RDBMS (Relational
Database Management System). Sehingga, menggunakan tabel, kolom, baris, di
dalam struktur database -nya. Jadi, dalam proses pengambilan data menggunakan
metode relational database. Dan juga menjadi penghubung antara perangkat lunak

dan database server. Secara garis besar, fungsi dari MySQL adalah untuk
membuat dan mengelola database pada sisi server yang memuat berbagai
informasi dengan menggunakan bahasa SQL. Fungsi lain yang dimiliki adalah
memudahkan pengguna dalam mengakses data berisi informasi dalam bentuk
String (teks), yang dapat diakses secara personal maupun publik dalam
web.Hampir seluruh penyedia server web atau host menyediakan fasilitas untuk
MySQL dalam pengembangan aplikasi berbasis website untuk dikelola oleh web
developer. Kemudian, antarmuka dari MySQL adalah PHP MyAdmin. Yang
berfungsi untuk menghubungkan antara bahasa pemrograman PHP dengan
MySQL untuk proses pengelolaan basis data pada web.

2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan


Penelitian ini merujuk pada beberapa penelitian yang sudah ada sebagai referensi
dalam penelitian untuk diukur. Penelitian tersebut antara lain :
1. Adininggar (2016), Pembuatan Peta Potensi Lahan Berdasarkan Kondisi Fisik
Lahan Menggunakan Metode Weighted Overlay.
2. Saraswati (2016), Sistem Informasi Geografis Pemetaan Desa Pengrajin Batik
Di Kabupaten Bantul Berbasis Web.
3. Aryani (2014), Pembuatan Peta Potensi Curah Hujan Dengan Menggunakan
Citra Satelit MTSAT Di Pulau Jawa. 4. Fitriyanto (2013) Evaluasi Penggunaan
Lahan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011 –
2031 (Study Kasus Kecamatan Genuk, Pedurungan, dan Gayamsari).
5. Toyibulah (2012), Evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah Berdasarkan Indeks
Potensi Lahan Melalui Sistem Informasi Geografis di Kabupaten Sragen.
Dengan merujuk pada penelitian sebelumnya, penulisan Desain Pengembangan
Peta Potensi Desa Berbasis Sistem Informasi Geografi ini dibuat berbeda
10

dengan mengambil lokasi di Kelurahan Sumurboto Kecamatan Banyumanik


Kabupaten Semarang.

2.3 Kerangka Pikir


Kerangka berpikir adalah suatu dasar pemikiran yang mencakup penggabungan
antara teori, fakta, observasi, serta kajian pustaka, yang nantinya dijadikan
landasan dalam melakukan menulis karya tulis ilmiah. Karena menjadi dasar,
kerangka berpikir ini dibuat ketika akan memaparkan konsep-konsep dari
penelitian. Kerangka berpikir juga bisa dibilang sebagai visualisasi dalam bentuk
bagan yang saling terhubung. Dengan bagan itu dapat dikatakan bahwa kerangka
berpikir adalah suatu alur logika yang berjalan di dalam suatu penelitian.
Namun, kerangka berpikir ilmiah juga bisa dibuat dalam bentuk poin-poin yang
sesuai dengan variabel.
Sugiyono mengatakan bahwa kerangka berpikir adalah suatu model konseptual
yang digunakan sebagai landasan teori yang terkait dengan faktor-faktor dalam
penelitian. Menurutnya, suatu penelitian membutuhkan kerangka berpikir agar
bisa menjelaskan secara teoritis, dan dapat menjelaskan alasan adanya hubungan
antara variabel. 
Menurut Sapto Haryoko, kerangka berpikir adalah suatu  penelitian yang
menggunakan dua variabel atau lebih dalam prakteknya. Sehingga kerangka
berpikir itu berisi mengenai variabel-variabel yang akan dibahas di dalam
penelitian. Variabel iu lantas dijelaskan di dalam tulisan. 
14

Gambar 2. Kerangka Pikir


6

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Dalam melakukan penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah metode
waterfall, dengan pendekatan secara sekuensial atau terurut yang dimulai dari
analisis, desain, pengodean dan pengujian serta tahap pendukung. Berikut ini
adalah gambar dari tahapan penelitian tugas akhir ini:

Gambar 3. Metode Penelitian

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan di desa Kalpataru yang berbatasan dengan beberapa
desa yaitu: a).Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Mandiri, b). Sebelah barat
berbatasan dengan Desa Rante Mario, c). Sebelah selatan berbatasan deanga Desa
Sumber Agung, d). Sebelah utara berbtasan dengan Desa Balai kembang.
Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini adalah kurang lebih 2-3 bulan.
6

Tabel 1. Waktu dan Tempat Penelitian

NO Kegiatan Penelitian September Oktober November

1 Pengajuan Judul
2 Penyusunan Proposal
3 Observasi Lapangan
4 Mencari Informasi
5
Analisis Dan Pengolahan
Data
6 Penyusnan Laporan

3.3 Tahapan Penelitian


Tahapan penelitian pada penelitian ini antara lain: a) Tahap perencanaan,
di mana dalam hal ini melingkupi penentuan topik, penentuan objek penelitian,
perumusan masalah, penentuan judul, penentuan tujuan. b) Tahap pengumpulan
data, di mana dalam hal ini kegiatan yang dilakukan adalah observasi langsung ke
lapangan. c) Tahap Analisa dan Perancangan, di mana dalam hal ini meliputi
analisa sistem yang berjalan, analisa sistem baru, dan perancangan sistem
kemudian mendesain interface. d) Tahap Implementasi pengujian, di mana dalam
hal ini mencakup implementasi sistem dan pengujian hasil sistem. e) Tahap
Dokumentasi, yaitu melakukan dokumentasi dari keseluruhan hasil penelitian.

3.4 Analisis Sistem


Berdasarkan observasi langsung di lapangan diketahui bahwa untuk mengetahui
pemetaan potensi desa saat ini melewati beberapa tahap. Pertama aparat desa
melihat data yang sudah ada di kantor desa. Apabila data yang di desa masih
kurang kita di arahkan agar mengunjungi website badan pusat statistic (bps) atau
kantor yang terkait dengan potensi desa.
16

a. Analisis Sistem Yang Berjalan


Analisis sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah melakukan observasi
langsung di lapangan yang ditemukan di desa Kalpataru , saat ini sistem yang
berjalan di desa kalpataru masih manual yaitu Via facebook untuk menyampaikan
informasih yang ada di desa kalpataru.
b. Analisis Sistem Yang Diusulkan
Pada penelitian ini, peneliti mengusulkan sebuah sistem yang memanfaatkan
perkembangan teknologi Website yaitu dengan membuat sebuah WEBGIS
sehingga aparat desa dapat menyampaikan informasi menggunakan WEBGIS
potensi desa.

Gambar 1. Sistem Yang Diusulkan

c. Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi tentang proses apa saja
yang nantinya dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional juga berisikan tentang
informasi-informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan oleh sistem(Defriani
16

& Saepudin, 2017).Pada penelitian ini, kebutuhan fungsional dari WEBGIS yang
akan dibuat meliputi:
1. WEBGIS akan menampilkan menu login dan setelah login akan muncul
beranda pada laman yang di kunjungi.
2. Pada tampilan menu akan menampilkan pemilihan yang di butuhkan pada
potensi desa berdasarkan klasifikasi yang telah ditetapkan sesuai kebutuhan
dari pihak desa seperti peta, Pendidikan, pengunaan lahan, jenis
tanah,kemiringan lereng,kepadatan penduduk,rumah ibadah.
3. Ikon search, yang akan berfungsi sebagai mesin pencari dusun yang diinginkan
oleh pengguna.

d. Kebutuhan Non-Fungsional
Analisa kebutuhan non-fungsional merupakan analisa yang dibutuhkan untuk
menentukan spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi non-fungsional juga
meliputi elemen atau komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan mulai
dari sistem dibangun sampai diimplementasikan. Pada analisis kebutuhan non-
fungsional dijelaskan analisis kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak, dan
juga analisis pengguna diantaranya sebagai berikut:
1. Perangkat lunak
Pada penelitian ini, perangkat lunak yang dibutuhkan adalah google earth,
arcgis,Visual Studio Code, UML, PHP, Java Script, dan exampp.
2. Perangkat keras
Pada penelitian ini, perangkat keras yang dibutuhkan adalah laptop intel (R)
Celeron(R) CPU N3150 @ 1.60GHz 1.60GHz RAM (4GB). Untuk pengujian
pada ponsel, maka dibutuhkan ponsel berbasis android dan IOS.

3.5 Rancangan Sistem


ada penelitian ini, metode perancangan WEBGIS yang digunakan adalah waterfall
merupakan salah satu metode dalam System Development Life Cycle yang
mempunyai ciri khas di mana proses pengerjaan setiap fase yang dilakukan
diselesaikan terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke fase selanjutnya.
12

Metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan
atau secara linear. Secara garis besar, metode waterfall mempunyai langkah-
langkah sebagai berikut: analisa, desain, penulisan, pengujian,penerapan serta
pemeliharaan (Anshari, 2015).
Tahapan dari metode waterfall pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Requirement System
Keseluruhan software yang dibutuhkan dianalisa kemudian dikumpulkan
sesuai batasan masalah pada penelitian ini guna kemudahan perancangan
aplikasi yang ingin dibuat.
b. System Design
Tahap ini dilakukan sebelum tahap coding. Tahapan ini ialah langkah
perancangan tentang hal-hal yang akan dikerjakan dan bagaimana
tampilannya
c. Implementation
Tahap ini merupakan taham pemerograman, pembuatan perangkat lunak
dibagi menjadi bagian-bagian kecil sebelum digabungkan pada tahap
berikutnya.
d. Integration & Testing
Tahap ini adalah tahap menggabungkan software-software kecil yang telah
dibuat untuk dilakukan uji coba agar diketahui keseluruhan perangkat
lunak telah berjalan sesuai dengan keinginan atau tidak.

e. Operation & Maintenance


Tahap ini merupakan tahap akhir di mana perangkat lunak yang telah
digabungkan dan dijalankan dipelihara. Pemeliharaan dalam hal ini adalah
perbaikan kesalahan jika ditemukan, atau pembaharuan perangkat lunak
yang expired.
Sebagai sebuah sketsa dalam penelitian ini yang menggunakan UML
sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari sistem,
maka UML pembantu pengembanagan yang diterapkan pada penelitian ini
adalah use case, activity diagram, class diagram.
12

f. Use Case Diagram


Merupakan sebuah gambaran atau skenario antara user dengan sistem.
Dapat juga diartikan sebagai penggambaran antara aktor dengan kegiatan
yang akan dilakukan dalam penggunaan aplikasi (Triamalia, 2017).
g. Activity Diagram
Adalah representasi grafis dari keseluruhan alur kerja yang meliputi aktivitas,
pilihan akan tindakan, perulangan, dan hasil dari aktivitas. Diagram ini
menjelaskan alur kerja operasional aplikasi langkah demi langkah dari simbol-
simbol yang ada dalam sistem operasional aplikasi.
h. Class Diagram
Merupakan diagram yang berfumgsi menggambarkan jalur-jalur dari sistem
dari segi klasifikasi yang akan dibuat untuk membangun sistem (Triamalia,
2017)

3.6 Rancangan Sistem Aplikasi


Perancangan Aplikasi membutuhkan Flowchart untuk mendukung adanya
sketsa desain yang digunakan untuk penggambaran detail aplikasi. Merujuk pada
Anshari(2015), Flowchart merupakan penggambaran secara grafik dari
keseluruhan tahap dan rangkaian prosedur dari suatu aplikasi. Adapun fungsi
utama Flowchart adalah untuk menggambarkan proses produksi sehingga mudah
dimengerti dan mudah dilihat berdasarkan urutan langkah dari suatu proses ke
proses lainnya, juga berfungsi sebagai penyederhana rangkaian proses atau
prosedur untuk memudahkan pemahaman pengguna terhadap informasi tersebut.
Dan Flowchart memiliki tujuan untuk menolong analis dan programer untuk
memecahkan masalah dalam menganalisis pengoprasian yang lebih detail. Tahap
perancangan dimulai dengan membuat Flowchart aplikasi agar pembuatan
program aplikasi dapat dilakukan secara terurut.Tampilan pada menu utama
aplikasi ini adalah sebagai berikut :
Gambar 2. Menu Utama WEBGIS

3.7 Rancangan Interface

Dari Flowchart yang telah dijabarkan, maka berikut penjelasan dari beberapa
rancangan antar muka dari aplikasi ini sebagai berikut:
a) monitor
Pada Tampilan awal dalam penelitian ini, akan menampilkan menu login dengan
latar merah sebelum masuk pada beranda awal aplikasi.
b) Halaman utama
Pada halaman utama penelitian ini, Akan menapilkan menu login paling awal dan
setelah login aakan menampilkan peta desa secara online.
3. Ikon menu
Dalam ikon menu akan menampilkan Administrasi,Kepadatan Penduduk
Fasilitas Rumah Ibadah,Fasilitas Umum,Fasilitas Pendidikan,Jenis tanah
Penggunaan Lahan,Geologi.
20

4. Search
Pada menu Search yang akan ditampil adalah pemilihan dusun dan RT\RW
Setelah itu akan di arahkan pada ke Peta dusun dan RT\RW,setelah itu LogOut.
17

DAFTAR PUSTAKA

Dedi Setyawan, Dkk.(2018). ANALISIS POTENSI DESA BERBASIS SISTEM


INFORMASI GEOGRAFIS. Jurnal Geodesi Undip Nomor 4, Tahun 2018, , 7,
3-7.

Dedy Mirwansyah, Dkk. (2020). Pemetaan Pemukiman dan Potensi Wilayah Desa
Berbasis WebGIS. METIK VOLUME. 4 NOMOR. 2 2020 , 4, 35-41.

Falih, I. (2021). Aplikasi Penggunaan Sistem Informasi Geografis (SIG). Vol.1,


No.1, September 2021, pp. 31~37 , 1, 31-37.

Wismarini, T. D. (2014). Pemodelan Aplikasi Informasi Geospasial Potensi dan


Pendayagunaan Sumber Daya Wilayah serta Mata pencaharian Penduduk
Desa Kabupaten Grobogan berbasis WebGIS. Jurnal Teknologi Informasi
DINAMIK , 19, 86-94.

Anda mungkin juga menyukai