Anda di halaman 1dari 46

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG MENGGUNAKAN

METODE RAPID APLLICATION DEVELOPMENT (R&D) BERBASIS


WEB

STUDI KASUS DI PT.CITRA DEWI TRANSPORT BANDUNGAN


AMBARAWA

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Kepada

Program Studi D4 Komputerisasi Akuntansi

Universitas Sains dan Teknologi Komputer (UNIVERSITAS STEKOM)

Oleh :

Ira Selviana Sahani

888740305190185

Program Studi D4 Komputerisasi Akuntansi

Fakultas Studi Vokasi Universitas Sains dan Teknologi Komputer

SEMARANG

2023
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan dan rahmat-nya, sehingga Proposal Penelitian yang berjudul “SISTEM
INFORMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG MENGGUNAKAN METODE
RAPID APLLICATION DEVELOPMENT (R&D) BERBASIS WEB ( Studi
Kasus : PT.Citra Dewi Transport Bandungan-Ambarawa )” telah selesai dengan
baik tanpa adanya hambatan apapun.

Penulis menyadari pula bahwa selama pembuatan Proposal Penelitian ini


tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari beberapa pihak, oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1) Bapak Dr. Joseph, M.Kom selaku rektor Universitas Sains & Teknologi
Komputer Semarang.
2) Bapak Iwan Koerniawan, S.E, M.Si selaku Ketua Program Studi
Universitas Sains & Teknologi Komputer Semarang.
3) Ibu Myra Andriana, M.Si, M.Kom dan Bapak Dwi Setiawan, M.Kom
selaku dosen pembimbing yang telah bersedia menyempatkan waktunya
selama proses bimbingan proposal penelitian.
4) Ibu Sumiyati, Ibu Retno Indriyani dan Bapak Eko Supriyanto, selaku
pembimbing penulis ditempat penelitian PT.Citra Dewi Transport.
5) Bapak dan Ibu Dosen Universitas Sains & Teknologi Komputer Semarang
yang telah banyak membimbing penulis.
6) Keluarga Penulis, Kakak, Teteh, Budhe, dan anggota keluarga lainnya
yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terimakasih atas segala curahan
kasih sayang, dukungan dan doa-doa yang tiada henti dipanjatkan serta
nasihat-nasihat yang membangun selama penulis kuliah.
7) Teman-teman penulis yang selalu memberi dukungan semangat dalam
menyelesaikan proposal ini.
8) Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, yang telah turut
membantu dalam penyelesaian laporan ini.

Tidak ada yang dapat penulis penulis berikan untuk membalas kebaikan para
pendukung yang telah membantu dalam proses pembuatan proposal penelitian ini.
Penulis hanya dapat berterima kasih dan berdoa semoga Tuhan membalas
kebaikan yang telah diberikan para pendukung kepada penullis.

Penulis menyadari bahwa proposal penelitian yang telah disusun masih


banyak kekurangan. Maka dengan berbesar hati penulis menerima masukan, kritik
dan saran membangun yang dapat menjadi pembelajaran penulis dimasa yang
akan datang. Akhir kata penulis berharap agar proposal penelitian ini dapat
berguna bagi pembaca.
Ungaran, 11 Januari 2022

Penulis

Ira Selviana Sahani


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
A. Judul..............................................................................................................4
B. Latar Belakang..............................................................................................5
C. Identifikasi Masalah......................................................................................8
D. Rumusan Masalah.........................................................................................8
E. Pembatasan Masalah.....................................................................................8
F. Tujuan Penelitian..........................................................................................9
G. Manfaat Penelitian........................................................................................9
H. Spesifikasi Produk yang dikembangkan.....................................................10
I. Diskripsi Teoritik........................................................................................10
1. Sistem......................................................................................................10
2. Informasi.................................................................................................12
3. Sistem Informasi......................................................................................14
4. Pengertian Akuntansi..............................................................................14
5. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi..................................................15
6. Pembelian................................................................................................16
7. Persediaan................................................................................................16
8. Metode Pengembangan R &D.................................................................21
9. Penilaian Persediaan Barang dengan Metode Rata-Rata Tertimbang
(Average)........................................................................................................22
10. Data......................................................................................................23
11. Klasifikasi Data...................................................................................23
12. Database...............................................................................................24
13. MySQL................................................................................................25
14. XAMPP................................................................................................25
15. UML (Unified Modeling Language)...................................................26
16. Use Case Diagram...............................................................................26
17. Activity Diagram.................................................................................28
18. Sequence Diagram...............................................................................28
19. Visual Basic Net..................................................................................29
20. Crystal Report......................................................................................29
J. Kajian Penelitian yang Relevan..................................................................29
K. Kerangka Berpikir.......................................................................................31
L. Model Pengembangan.................................................................................32
1. Tempat Penelitian....................................................................................32
2. Metode Pengumpulan Data.....................................................................33
3. Definisi Model Pengembangan...............................................................35
4. Uji Coba Produk......................................................................................38
M. Jadwal Kegiatan......................................................................................41
N. Daftar Pustaka.............................................................................................42
PEMBAHASAN

1. Judul

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG MENGGUNAKAN


METODE RAPID APLLICATION DEVELOPMENT (R&D) BERBASIS
WEB (STUDI KASUS DI PT.CITRA DEWI TRANSPORT BANDUNGAN
AMBARAWA)

2. Latar Belakang

Perkembangan dunia usaha yang makin luas saat ini menuntut adanya
kebutuhan pengembangan sistem akuntansi yang baru untuk memenuhi
kebutuhan informasi yang baik. Kebutuhan sistem akuntansi ini ditandai
dengan penggunaan komputer dalam perkembangan teknologi informasi.
Sistem informasi sudah banyak digunakan diberbagai perusahaan, instansi
dan sekolah secara terkomputerisasi (Saputri et al., 2019). Setiap perusahaan
selalu membutuhkan akuntansi persediaan. Prosedur pencatatan dan sistem
akuntansi yang memadai akan menghasilkan laporan yang dapat digunakan
oleh pihak yang membutuhkan (Salangka,2013).

Perusahaan jasa transportasi tidak memiliki persediaan barang untuk


dijual, tetapi perusahaan jasa transportasi memiliki persediaan berupa suku
cadang untuk kegiatan operasional diperusahaan. Pada perusahaan jasa
transportasi tidak terlepas dari persediaan suku cadang.Suku cadang
merupakan bagian dari perlengkapan kantor dan berperan penting untuk
kelangsungan operasional pada perusahaan jasa transportasi. Persediaan
berfungsi untuk mempermudah jalan nya operasional perusahaan yang
dilakukan secara berturut-turut untuk proses bisnis.

Penggunaan informasi akuntansi merupakan hal penting bagi perusahaan,


karen dengan adanya sistem informasi akuntansi perusahaan mendapatkan
informasi yang bersifat kuantitatif sehingga memudahkan manajemen dalam
pengambilan keputusan dan memberikan pilihan. Penggunaan informasi
akuntansi ini juga membuat sebuah rencana strategi yang bisa diandalkan,
pengendalian terhadap manajemen dan operasional lainnya (Dewi dan
Restika, 2018).

Dengan sistem informasi akuntansi terhadap persediaan dianggap lebih


membantu, efektif dan efisien. Karena dengan sistem informasi akuntansi
persediaan dapat menghasilkan informasi yang berkualiatas. Persediaan
meliputi segala macam barang yang menjadi obyek pokok aktivitas
perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses produksi atau jual
(Ahmad Syafi’I, 2015).

PT.Citra Dewi Transport Bandungan Ambarawa adalah perusahaan jasa


yang bergerak dibidang transportasi. Persediaan yang terdapat di PT.Citra
Dewi Transport adalah persediaan berupa suku cadang yang merupakan
kebutuhan pendukung untuk berjalan nya kegiatan kegiatan operasional
perusahaan.Persediaan yang sudah ditentukan dengan perhitungan sesuai
kebutuhan guna memenuhi kebutuhan perawatan armada PT.Citra Dewi
Transport Bandungan Ambarawa untuk kelancaran pada proses kerjanya.
Sistem pengelolaan persediaan suku cadang pada PT.Citra Dewi Transport
Bandungan Ambarawa dalam melakukan proses penginputan mulai dari
transaksi barang masuk,barang keluar dan laporan persediaan belum
terkomputerisasi,masih dilakukan melalui pencatatan dengan manual melalui
buku perawatan armada.
Gambar 1 Pencatatan Perawatan Armanda
Sumber : PT.Citra Dewi Transport

Menurut hasil dari wawancara dengan crew dan mekanik,mereka


sering mengeluhkan tentang persediaan barang yang tidak pasti. Hal ini
disebabkan karena pencatatan yang dilakukan masih secara
manual,sehingga menyebabkan terjadinya kekeliruan terhadap pencatatan
persediaan suku cadang digudang. Pencatatan yang ada sekarang hanya
berdasarkan dari buku perawatan armada, artinya pencatatan yang ada
hanya pencatatan barang dikeluarkan saja tanpa menghitung jumlah
persediaan suku cadang yang sebelumnya. Pencatatan yang seperti ini
membuat pelaporan barang menjadi tidak akurat dan tidak termonitoring
dengan baik, sehingga hal ini menyebabkan stok barang menjadi tidak up
to date dan sering kali terjadi over budget karena pembelian barang yang
stok nya masih ada.
Dengan adanya masalah-masalah tersebut maka diperlukan sebuah
sistem atau program yang terkomputerisasi dengan baik dan
mempermudah dalam pengolahan data persediaan suku cadang pada
PT.Citra Dewi Transport Bandungan Ambarawa. Maka dengan itu,penulis
ingin merancang dan membuat sebuah program mengenai sistem informasi
persediaan suku cadang berbasis web. Karena web beris halaman
informasi yang saling berkaitan, lebih mudah dan cepat untuk diakses
diberbagai tempat selama terkoneksi dengan jaringan internet. Pendapat ini
juga dikemukakan oleh Azis Sholechul (2013) yaitu Website adalah
halaman informasi yang disediaan melalui jalur internet sehingga bisa
diakses diseluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet.
Website juga merupakan komponen atau kumpulan yang terdiri dari teks,
gambar, suara, dan animasi sehingga menarik untuk dikunjungi. Selain itu
menurut Yeni Susilowati (2019) Website adalah sejumlah halaman web
yang memiliki topik saling terkait antar satu halaman dan halaman lainya,
yang biasanya ditempatkan pada sebuah server web yang dapat diakses
melalui jaringan internet maupun jaringan wilayah lokal. Metode
pencatatan persediaan suku cadang yang digunanakan metode Average
(rata-rata) dalam penerapan metode average berarti perusahaan akan
menggunakan persediaan barang yang ada digudang untuk dijual tanpa
memperhatikan barang mana yang masuk lebih awal atau akhir. Dengan
web diharapkan pencatatan menjadi lebih akurat, terstruktur, cepat dan
efisien. Sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
mempermudah user untuk mendapatkan informasi data persediaan suku
cadang nantinya.

3. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang penulis mengidentifikasikan


beberapa permasalahan sebagai berikut:
1) Pencatatan yang ada hanya berdasarkan dari buku perawatan armada,
menyebabkan jumlah stok barang menjadi tidak terhitung dengan baik.
2) Pencatatan yang ada tidak up to date dan sering kali terjadi over budget
karena pembelian barang yang masih ada stok nya.
3) Pencatatan yang masih manual menyebabkan terjadinya kekeliruan
terhadap pencatatan persediaan suku cadang digudang.

4. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari identifikasi diatas adalah sebagai berikut:


1) Bagaimana mengembangkan pencatatan dan pembuatan laporan
persediaan yang dilakukan pada “PT.Citra Dewi Transport”?
2) Bagaimana cara membantu user agar lebih mudah untuk
melakukan penginputan persediaan?
3) Bagaimana mengaplikasikan metode average didalam sistem
informasi pencatatan persediaan suku cadang pada “PT.Citra
Dewi Transport”?

5. Pembatasan Masalah

Melihat latar belakang permasalahan yang ada, penulis membatasi


ruang lingkup permasalahan sebagai berikut :
1) Perancangan sistem informasi persediaan suku cadang pada
PT.Citra Dewi Transport Bandungan Ambarawa.
2) Halaman yang akan ditampilkan berisi tentang laporan keluar
masuk dan nilai persediaan suku cadang pada PT.Citra Dewi
Transport Bandungan Ambarawa.
3) Penggunaan sistem informasi persediaan suku cadang hanya
dapat digunakan oleh admin, kepala gudang, dan pemilik.

6. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas,maka tujuan dari penelitian ini


adalah sebagai berikut :

1) Untuk merancang sebuah sistem informasi persediaan dan pencatatan


suku cadang pada PT.Citra Dewi Transport Bandungan Ambarawa.
2) Merancang sistem berbasis WEB untuk membantu user dalam proses
penginputan persediaan suku cadang pada PT.Citra Dewi Transport.
3) Merancang sistem informasi untuk dapat membantu dalam
pengelolaan persediaan suku cadang dengan menggunakan metode
average.

7. Manfaat Penelitian

1. Bagi Mahasiswa
a. Sebagai media pembelajaran yang dijadikan sebagai bahan untuk
obyek penelitian berkaitan dengan skripsi.
b. Menambah pengetahuan dan pengalaman baru terkait dengan masalah
yang diteliti dan mencari solusi tentang masalah tersebut.
2. Bagi Akademik
a. Sebagai media untuk menjalin hubungan kerjasama yang baik antara
Akademik dengan Instansi atau Perusahaan.
b. Mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat dikampus kedalam dunia
kerja atau diinstansi tersebut
3. Bagi PT.Citra Dewi Transport
a. Mempermudah untuk melakukan pengecekan persediaan suku cadang.
b. Memfasilitasi sistem manajemen berbasis teknologi untuk
mempermudah kinerja para user.

8. Spesifikasi Produk yang dikembangkan

Sistem Informasi Persediaan Suku Cadang Menggunakan Metode


Rapid Apllication Development (R&D) Berbasis Web dengan spesifikasi
perangkat keras dan perangkat lunak sebagai berikut:
1) Perangkat Keras yang dipakai antara lain :
a. Processor : Intel (R) Core(TM) i5-6300U CPU @ 2.40GHz 2.50
GHz
b. RAM : 8.00 GB
c. Mouse
d. Printer
2) Perangkat Lunak yang dipakai antara lain:
a. Windows 11
b. Xampp
c. Database MySQL
d. Internet

9. Diskripsi Teoritik

10. Sistem

Menurut Abdul Kadir (2014:61) bahwa “Sistem adalah sekumpulan


elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk
mencapai suatu tujuan”. Sedangkan menurut Sutabri (2012:3) bahwa
“Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari suatu unsur,
komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling
tergantung satu sama lain dan terpadu”.
Selain itu menurut Fatansyah (2015:11) bahwa “Sistem adalah
sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen
fungsional (dengan satuan fungsi dan tugas khusus) yang saling
berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu
proses tertentu.”
Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulakan bahwa sistem
merupakan sekumpulan elemen,himpunan dari suatu unsur,komponen
fungsional yang saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain
untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Karakteristik sistem menurut Sutabri (2012) adalah sebagai berikut:
a. Komponen Sistem (Components) suatu sistem terdiri dari
sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen–komponen
sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap
subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu
fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan. Suatu sistem dapat mmpunyai sistem yang lebih
besar atau sering disebut “suprasystem”.
b. Batas Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara
sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan
luarnya. Batasan sistem ini memungkinkansuatu sistem dipandang
sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Bentuk apapun yang ada di luar ruangan lingkup atau batasan
sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut
lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem
tersebut.
1) Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang
lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung
ini memungkinkan sumber–sumber daya mengalir dari satu
subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu
subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain
melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat
terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
2) Keluaran Sistem (Output)
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat menjadi masukan
bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran
yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat
digunakan sebagai masukan untuk
pengambilan keputusan atau hal–hal lain yang menjadi input
bagi subsistem lain.
3) Pengolahan Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan
mengubah masukan menjadi keluaran.
4) Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan
bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki
sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem
dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang
telah direncanakan.

11. Informasi

Menurut Fajri (2014), informasi dapat diartikan sebagai sebuah


data yang mana telah diperoses dan diubah menjadi konteks yang lebih
berarti.Sehingga data tersebut memiliki makna dan juga nilai bagi si
penerima data dan biasanya digunakan untuk pengambilan
keputusan.Dengan adanya informasi tersebut si penerima merasa yakin
dengan keputusan yang dipilih.
Menurut Krismiaji (2015:14), informasi adalah data yang telah
diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat.Sedangkan
menurut Romney Marshall B dan Steinbart (2015:4) informasi
(information) adalah data yang telah dikelola dan diperoses untuk
memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.
Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulakan bahwa
informasi adalah kumpulan dari sebuah data yang telah dikelola dan
memiliki kegunaan untuk memberi informasi kepada penerima yang
bertujuan memudahkan dalam proses pengambilan sebuah keputusan.
a. Fungsi informasi menurut Krismiaji adalah sebagai berikut :
 Meningkatkan wawasan dan pengetahuan organisasi.
 Mengurangi resiko kesalahan dalam pengambilan keputusan.
 Menggambarkan kondisi yang terjadi masa kini.
 Memberikan trend atau kecenderungan di masa depan.
 Mengurangi ketidak pastian kondisi karena adanya kesimpang
siuran fenomena.
 Menjadi dasar bagi pemecahan masalah cepat.

b. Kualitas Informasi
Menurut Krismiaji (2015:15), kualitas suatu informasi tergantung
dari 7 (tujuh) hal, antara lain sebagai berikut:
 Dapat dipercaya
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan atau bias dan
secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi.
 Tepat Waktu
Sebuah informasi yang disajikan pada saat yang tepat untuk
mempengaruhi proses pembuatan keputusan.
 Relevan
Sebuah informasi harus dapat menambah pengetahuan atau nilai
bagi para pembuat, dengan cara mengurangi ketidak pastian,
menaikan kemampuan untuk memprediksi, atau
menegaskan/membenarkan ekspetasi semula.
 Lengkap
Informasi yang lengkap adalah informasi yang mencantumkan
seluruh informasi penting yang diperlukan oleh pengguna
informasi dalam membuat keputusan.
 Mudah dipahami
Sebuah informasi harus disajikan dalam format yang mudah
dimengerti.
 Dapat diuji kebenarannya
Informasi tersebut memungkinkan 2 (dua) orang yang kompeten
untuk menghasilkan informasi yang sama secara independen.

12. Sistem Informasi

Menurut Jeperson Hutahaean (2018:13) ialah, “Suatu system di dalam


suatu organisasi yang mempertumukan kebutuhan pengelolaan transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang dibutuhkan”.
Sedangkan menurut Marimin et al (2016:18), sistem informasi adalah
merupakan suatu komponen yang saling berhubungan dengan proses
penciptaan dan penyampaian informasi dalam perusahaan, yang
memperoses input berupa sumber data, kemudian diperoses dengan
komponen hardware, software, dan brainware dan menghasilkan
informasi sebagai output.

13. Pengertian Akuntansi

Pengertian akuntansi menurut Financial Accounting Standars


Board (FASB) (2017) merupakan kegiatan jasa yang berfungsi
menyediakan suatu informasi kuantitatif yang kemudian digunakan untuk
pengambilan keputusan ekonomi.
Sedangkan menurut Paul Gradi (2017) akuntansi yaitu sebagai
fungsi organisasi secara sistematis,dapat dipercaya dan original dalam
mencatat, mengklasifikasi, memproses, membuat ikhtisar, menganalisa,
menginterprestasi seluruh transaksi dan kejadian serta karakter keuangan
yang terjadi dalam operasional perusahaan sebagai penanggung jawab
atas kinerjanya.
Selain itu menurut Sumarsan (2017:1) adalah suatu seni untuk
mengumpulkan, mengidentifikasi, mengklasifikasikan, mencatat
transaksi, serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan, sehingga
dapat menghasilkan informasi keuangan atau suatu laporan keuangan
yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa
akuntansi merupakan proses mengumpulkan, mengidentifikasi,
mengklasifikasi, dan mencatat transaksi serta kejadian yang berhubungan
dengan keuangan. Proses tersebut menghasilkan informasi keuangan yang
berguna bagi para pemakai laporan (users) untuk pengambilan keputusan.
14. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney & Steinbart (2018:10) sistem informasi


akuntansi adalah sistem yang dapat mengumpulkan, mencatat,
menyimpan, dan memperoses data untuk menghasilkan informasi bagi
para pembuat keputusan. Hal ini termasuk orang, prosedur dan instruksi,
data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi, kontrol internal
serta langkah-langkah keamanan.
Sedangkan menurut Turner, Weickgenannt, dan Copeland (2017:4)
sistem informasi akuntansi meliputi proses, prosedur, dan sistem yang
menangkap data akuntansi dari proses bisnis, mencatat data akuntansi ke
dalam catatan yang sesuai, memproses data akuntansi secara terperinci
dengan mengklasifikasikan, merangkum, dan mengkondisikan serta
melaporkan data akuntansi yang diringkas ke pengguna internal maupun
eksternal.
Dapat diambil keputusan bahwa sistem informasi akuntansi adalah
sistem yang dapat menghasilkan informasi dengan melakukan kegiatan,
mengumpulkan, mencatat, menyimpan, memproses sampai dengan
menghasilkan laporan data akuntansi yang dapat digunakan untuk
mengambil keputusan baik pengguna internal maupun eksternal.

15. Pembelian

Menurut Sujarweni (2015:101) : Pembelian adalah suatu sistem


kegiatan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan
oleh perusahaan. Sedangkan menurut Djohan (2016:1) : Pembelian
merupakan salah satu fungsi penting dalam pemasaran.
a. Jenis-jenis pembelian
Menurut Sujarweni (2015:145) dalam Buku Sistem Informasi
Akuntansi 1 pembelian. Pada perusahaan dagang kegiatan pembelian
meliputi pembelian aktiva produksi, pembelian barang dagangan
serta pembelian barang dan jasa lain dalam rangka kegiatan usaha.
Terdiri dari dua jenis antara lain: “pembelian kredit adalah
pembelian yang mendapat fasilitas pembayaran lebih dari satu bulan,
pembelian secara tunai yaitu pembelian yang dibayar secara
langsung tanpa syarat dengan uang sendiri. Pembelian tunai adalah
pembelian yang dibayar dengan uang kas perusahaan.” Berdasarkan
pengertian diatas maka penulis dapat menyimpulkan pembelian
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pembelian tunai dan
pembelian kredit, pembelian tunai merupakan pembelian yang
dibayar kan secara langsung menggunakan uang kas perusahaan
sedangkan pembelian kredit merupakan pembelian yang dibayarkan
secara berkala dengan syarat tertentu.

16. Persediaan

Persediaan adalah barang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha


biasa, dalam proses produksi untuk penjualan tersebut, dalam bentuk
bahan atau perlengkapan untuk digunakan proses produksi atau
pemberian jasa. (Sasongko, dkk, 2016:224)

Selain itu menurut Handoko (2015) menjelaskan bahwa persediaan


(inventory) adalah suatu istilah umum yang menunjukan segala sesuatu
atau sumber daya-sumber daya organisasi yang disimpan dalam anti
sipasinya terhadap pemenuhan permintaan.

Sedangkan menurut Herjanto (2015) persediaan adalah bahan atau


barang yang disimpan dan akan digunakan oleh perusahaan untuk
memenuhi tujuan lain sebagai contoh digunakan dalam proses produksi,
sebagai suku cadang dari peralatan atau mesin maupun dijual kembali.

Berdasarkan dari pendapat ahli diatas persediaan merupakan bahan


atau barang yang disimpan untuk memenuhi kebutuhan produksi suatu
perusahaan dan antisipasinya dalam memenuhi kebutuhan permintaan.

a. Fungsi Persediaan
Menurut Heizer & Render (2015) fungsi persediaan sebagai berikut :
 Memberikan lebih banyak pilihan barang yang dimaksudkan
mengantisipasi permintaan pelanggan dan membantu perusahaan
dalam menghindari ketidak tetapan permintaan.
 Memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi. Jika
persediaan perusahaan sedang mengalami ketidak pastian,
persediaan tambahan mungkin diperlukan agar bisa memisahkan
produksi dari pemasok.
 Mengambil keuntungan dari potongan junlah, karena pembelian
dalam jumlah besar dapat menurunkan biaya pengiriman barang.
 Menghindari tingkat inflasi yang tinggi serta adanya kenaikan
harga.

b. Jenis-Jenis Persediaan
Untuk memenuhi fungsi persediaan, Heizer dan Render (2015)
membedakan jenis persediaan menjadi 4 yaitu :
1) Persediaan bahan baku (Raw Material)
Merupakan material yang telah dibeli namun belum
diperoses. Jenis persediaan ini dapat digunakan untuk
memisahkan pemasok dari proses produksi dengan
mengeliminasi variasi pemasok dalam kualitas, kuantitas
dan waktu pengiriman.
2) Persediaan barang dalam proses (Work in Proces
Inventory)
Merupakan komponen atau bahan baku mentah yang telah
diperoses namun belum selesai.
3) Pemeliharaan, Perbaikan dan Pengoprasian
(Maintenance/Repair/Operating (MRO)
Merupakan jenis persediaan yang diperlukan untuk
pemeliharaan, perbaikan dan pengoprasian agar proses
produksi tetap berjalan. Persediaan ini butuh direncanakan
karena waktu untuk pemeliharaan dan perbaikan tidak
diketahui.
4) Persediaan Barang Jadi (Finished good inventory)
Merupakan persediaan yang diperoleh dari hasil produksi
yang sudah selesai dan masih disimpan digudang
perusahaan. Barang jadi dimasukkan ke dalam persediaan,
karena fluktuasi permintaan konsumen untuk jangka waktu
tertentu mungkin tidak diketahui.
a. Biaya-Biaya Persediaan
Biaya persediaan adalah biaya-biaya yang timbul karena adanya
persediaan. Biaya persediaan menurut Heizer dan Render (2014)
adalah sebagai berikut:

1) Biaya Penyimpanan (Holding Cost)


Biaya penyimpanan merupakan biaya yang terkait dengan
penyimpanan dalam kurun waktu tertentu. Biaya
penyimpanann juga menyangkut mengenai barang using
di gudang atau biaya yang terkait penyimpanan.
2) Biaya Pemesanan (Ordering Cost)
Biaya ini timbul selama proses pemesanan, misalnya
biaya administrasi pemesanan, formulir dan seterusnya
yang mencakup mengenai proses pemesanan.
3) Biaya Pemasangan (Setup Cost)
Biaya ini timbul untuk menyiapkan mesin atau proses
untuk produksi jika barang atau komponen yang
diperlukan diproduksi sendiri oleh perusahaan, misalnya
biaya untuk membersihkan atau biaya untuk merawat alat
produksi.

b. Metode Pencatatan Persediaan


Menurut Rudianto (2012:222) terdapat dua sistem pencatatan
persediaan yang digunakan yaitu:
1) Sistem Fisik
Metode fisik atau disebut juga metode periodik adalah
metode pengelolaan persediaan, dimana arus keluar
masuknya barang tidak dicatat secara terinci sehingga
untuk mengetahui nilai persediaan pada suatu saat
tertentu harus melakukan perhitungan barang secara fisik
(stock opname) digudang. Pengunaan metode fisik
mengharuskan perhitungan barang yang ada (tersisa)
pada akhir periode akuntansi ketika menyusun laporan
keuangan.
 Persediaan awal barang XXX
 Pembelian XXX
 Persediaan total XXX
 Persediaan akhir XXX
 Beban pokok penjualan XXX
Beban pokok penjualan adalah harga beli atau
total beban produksi dari sejumlah barang yang telah
laku terjual pada suatu periode tertentu. Untuk
mengetahui volume dan nilai persediaan akhir pada
periode tersebut, dan untuk mengetahui nilai persediaan
akhir, harus dilakukan perhitungan fisik (stock opname)
digudang.
2) Sistem Perpetual
Ini adalah metode pengelolaan persediaan dimana arus
masuk dan arus keluar persediaan dicatat secara rinci.
Dalam metode ini setiap jenis persediaan dibuatkan kartu
stok yang mencatat secara rinci keluar masuk nya barang
digudang beserta harganya.

c. Metode Penilaian Persediaan


Terdapat beberapa macam metode penelitian persediaan yang umum
digunakan menurut Rudianto (2012:223) yaitu:
1) FIFO (First In First Out)
Dalam metode ini, barang yang masuk (dibeli atau
diproduksi) terlebih dahulu akan dikeluarkan (dijual)
pertama kali, sehingga yang tersisa pada akhir periode
adalah barang yang berasal dari pembelian atau
produksi terakhir.
2) LIFO (Last In First Out)
Dalam metode ini, barang yang masuk
(dibeli/diproduksi paling akhir akan dikeluarkan/dijual
paling awal. Jadi, barang yang tersisa pada periode
adalah barang yang berasal dari pembelian awal atau
produksi awal periode.

3) Moving average (Rata-rata tertimbang)


Dalam metode ini, barang yang dikeluarkan/dijual
maupun barang yang tersisa dinilai berdasarkan harga
rata-rata bergerak. Jadi, barang yang tersisa pada akhir
periode adalah barang yang memiliki nilai rata-rata.

17. Metode Pengembangan R &D

Menurut Sugiyono (2016:407), Research and Development (R&D)


merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.
Kemudian menurut Nusa Putra (2015:67), Research and development
(R&D) merupakan metode penelitian secara sengaja, sistematis, untuk
menemukan, memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, maupun
menguji keefektifan produk, model, maupun metode/strategi/cara yang
lebih unggul, baru, efektif, efisien, produktif, dan bermakna.
Berdasarkan dari pendapat para ahli metode R&D merupakan metode
penelitian yang digunakan untuk menguji dan mengembakan suatu
produk yang telah ada.
a. Tahapan-tahapan yang dilakukan pada saat melakukan pengembangan
penelitian.
1) Research and information collecting (penelitian dan
pengumpulan data melalui survei)
2) Planning (perencanaan) dalam langkah ini merumuskan
perancangan yang berkaitan dengan permasalahan, menentukan
tujuan yang akan dicapai pada setiap tahapan, dan jika
mungkin/diperlukan melaksanakan studi kelayakan secara
terbatas.
3) Develop preliminary form of product (pengembangan bentuk
permulaan dari produk), yaitu pengembangan bentuk permulaan
dari produk yang akan dihasilkan. Dalam langkah ini mulai
menyiapkan komponen pendukung, menyiapkan pedoman dan
buku petunjuk, dan melakukan evaluasi terhadap kelayakan alat-
alat pendukung.
4) Preliminary field testing (uji coba awal lapangan), yaitu
melakukan uji coba lapangan awal dalam skala terbatas.
Dengam melibatkan subjek sebanyak 6-12 subjek. Pada langkah
ini pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan cara
wawancara, observasi atau angket.
5) Main product revision (revisi produk), yaitu melakukan
perbaikan terhadap produk awal yang dihasilkan berdasarkan
hasil uji coba awal. Perbaikan ini sangat mungkin dilakukan
lebih dari satu kali, sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dalam
uji coba terbatas, sehingga diperoleh draft produk (model)
utama yang siap diujicobakan lebih luas.
6) Main field testing (uji coba lapangan), uji coba utama yang
melipatkan seluruh peserta didik.
7) Operational product revision (Revisi produk operasional), yaitu
melakukan perbaikan/penyempurnaan terhadap hasil uji coba
lebih luas, sehingga produk yang dikembangkan sudah
merupakan desain model operasional yang siap divalidasi.
8) Operational field testing (uji coba lapangan operasional), yaitu
langkah uji validasi terhadap model operasional yang telah
dihasilkan.
9) Final product revision (revisi produk akhir), yaitu melakukan
perbaikan akhir terhadap model yang dikembangkan guna
menghasilkan produk akhir (final)
10) Dissemination and implementation, yaitu langkah
menyebarluaskan produk/model yang dikembangkan dan
menerapkannya di lapangan.

18. Penilaian Persediaan Barang dengan Metode Rata-Rata Tertimbang


(Average)

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi


Keungan (2018:14), “Formula rata-rata tertimbang (average), metode
biaya rata-rata tertimbang didasarkan pada asumsi bahwa seluruh barang
campur. Sehingga mustahil untuk menentukan barang mana yang terjual
dan barang mana yang tertahan persediaan. Harga persediaan dengan
demikian ditetapkan berdasarkan harga rata-rata yang dibayarkan untuk
barang tersebut, yang ditimbang menurut jumlah yang dibeli.”
Dalam metode ini, barang yang dikeluarkan akan dibebankan harga
pokok pada akhir periode, karena harga pokok rata-rata baru dihitung
pada akhir periode dan akibatnya, jurnal untuk mencatat berkurangnya
persediaan barang juga dibuat pada akhir periode. Apabila harga pokok
rata-rata, setiap saat seringkali terjadi pembelian barang, maka dalam satu
periode akan dapat beberapa harga pokok rata-rata.

19. Data

Menurut Sutabri (2012:2) data adalah kenyataan yang


menggambarkan suatu kejadian serta merupakan suatu bentuk yang masih
mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga perlu dilah lebih
lanjut melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.
Menurut John J. Longkutoy (2012:2) data adalah suatu istilah
majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta mengandung arti yang
dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-
angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide,
objek, kondisi atau situasi dan lain-lain.
Menurut H.A Rusdiana dan Moch Irfan (2014:68), data adalah fakta
yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data
dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan,
atau pengukuran. Saat ini data tidak hanya dalam bentuk kumpulan huruf-
huruf dalam bentuk kata atau kalimat, tetapi juga dapat dalam bentuk
suara, gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua maupun tiga
dimensi.

20. Klasifikasi Data

Menurut H.A Rusdiana dan Moch Irfan (2014:71) mengemukakan


bahwa data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Berdasarkan sifat data :


a. Data Kuantitatif (quantitative data), yaitu data dalam bentuk
angka atau bilangan.
b. Data Kualitatif (qualitatif data), yaitu data bukan dalam
bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk
pernyataan atau kategori.
2) Berdasarkan sumber data :
a. Data Internal (internal data), yaitu data yang berasal dari
dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari
observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan
dari hasil pengamatan atau karya orang lain.
b. Data Eksternal (external data), yaitu data berasal dari luar
organisasi atau institusi, atau data hasil observasi orang lain.
3) Berdasarkan cara memperolehnya :
a. Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh
peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya
belum diolah.
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua
yang mengumpulkan data tersebut.
4) Berdasarkan cakupan pengumpulannya, data dikelompokkan
menjadi :
a. Data Sensus, yaitu data yang diperoleh dari populasi
b. Data Sampel, yaitu data yang diperoleh dari sampel
5) Berdasarkan skala pengukurannya :
a. Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal,
data ordinal, data interval, dan data rasio.

21. Database

Menurut Indrajani (2015:70), basis data adalah kumpulan data yang


saling berhubungan secara logis dan didesain untuk mendapatkan data
yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.
Menurut Edhy Sutanta (2014) dalam bukunya yang berjudul Analisa
Basis Data adalah sebagai berikut : “Basis data bisa dipahami sebagai
suatu kumpulan data terhubung (interrelated data) yang disimpan dengan
bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu dan yang lainnya
atau tidak memerlukan suatu kerangkapan data (meskipun ada maka
kerangkapan data itu harus seminimal mungkin dan terkontrol (controlled
redundancy), data disimpan dengan cara tertentu sehingga mudah untuk
digunakan dan ditampilkan kembali, data bisa digunakan satu atau
bahkan lebih program-program aplikasi secara optimal, data disimpan
tanpa ketergantungan dengan dengan program yang akan
menggunakannya, data disimpan sedemikian rupa sehingga proses
pengambilan, penambahan, dan modifikasi data dapat dilakukan dengan
sangat mudah dan terkontrol.”

22. MySQL
Menurut Winarno, dkk (2014:101), MySQL merupakan tipe data
relasional yang artinya MySQL menyimpan datanya dalam bentuk tabel-
tabel yang saling berhubungan.
Menurut Hendry (2015:7), MySQL adalah sebuah implementasi dari
sistem manajemen basis data relasional yang didistribusikan secara gratis
dibawah lisensi GPL (General Public License). Sumber dan pengelolaan
datanya.
Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah
jenis sistem basis data yang berguna untuk mengolah database serta
membangun aplikasi web dengan basis data sebagai sumber pengelolaan
datanya.

23. XAMPP

Menurut Aryanto (2016:4), Xampp merupakan sebuah aplikasi


perangkat lunak pemrograman dan database yang didalamnya terdapat
berbagai macam aplikasi pemrograman seperti : Apache, HTTP, MySQL,
database, bahasa pemrograman PHP dan Perl.
Menurut Iqbal (2019:15), Xampp merupakan sebuah software web
server apache yang didalamya sudah tersedia database server MySQL dan
support PHP programming.
Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Xampp
adalah sebuah aplikasi perangkat lunak yang didalamnya sudah tersedia
database server MySQL dan support PHP programming.

24. UML (Unified Modeling Language)

Menurut Kroenke et al (2018), UML adalah seperangkat diagram,


struktur, dan teknik untuk memodelkan dan merancang program dan
aplikasi berorientasi objek.
Menurut Rumpe (2017), UML digunakan sebagai notasi untuk
berbagai kegiatan, seperti memodelkan kasus bisnis, menganalisis bentuk
sistem, serta arsitektur dan desain awal.
Menurut Seidl, Scholz, Huemer, & Kappel (2015) menjelaskan bahwa
UML menyajikan berbagai aspek sistem perangkat lunak yang sangat
beragam dalam satu kerangka kerja menggunakan konsep object oriented.

25. Use Case Diagram

Menurut Valacich & George (2016), Use Case adalah sebuah


kegiatan yang menggambarkan perilaku suatu sistem dalam berbagai
kondisi ketika sistem merespon permintaan dari pelaku utama. Pelaku
utama melakukan permintaan terhadap sistem terkait suatu tujuan dan
sistem akan meresponnya.
Menurut Seidl et al (2015), Use Case adalah diagram yang
memungkinkan kita untuk menggambarkan kemungkinan skenario
penggunaan yang dikembangkan sistem. Ini mengungkapkan apa yang
harus dilakukan sistem tetapi tidak membahas rincian realisasi.
Menurut Unhelkar (2018), Use Case adalah model persyaratan sistem
pada tingkat tinggi. Use Case Diagram terutama digunakan untuk
memvisualisasikan Use Case, sektor terkait, dan interaksinya.

Table 1 Simbol-simbol Use Case Diagram

No Simbol Nama Keterangan


1 Actor Merupakan peran
orang, proses atau
sistem yang
berinteraksi
dengan sistem
informasi yang
akan di buat dan
akan saling
berhubung anatara
satu dengan
lainnya.
2 Use Case Deskripsi dari
penghubung yang
ditampilkan sistem
untuk
menghasilkan
suatu yang terukur
bagi actor.
3 Association Penghubung antara
aktor dengan user.
4 Generalizatio Hubungan
n spesialisasi antar
dua buah use case
5 Include Relasi use case
tambahan ke
semua use case
untuk menjalankan
fungsinya.
6 Extend Relasi use case
tambahan dimana
seluruh use case
dapat berdiri
sendiri.
Sumber : Esaunggul (2012)

26. Activity Diagram

Menurut Valacich & George (2016), activity diagram menunjukkan


logika kondisional untuk urutan aktivitas sistem yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu proses bisnis. Aktivitas individu bisa saja manual
atau otomatis. Selanjutnya, setiap kegiatan adalah tanggung jawab unit
organisasi tertentu.
Menurut Tilley & Rosenblatt (2016), activity diagram adalah diagram
yang menyerupai obrolan bagan alur horisontal yang menunjukkan
tindakan dan peristiwa saat terjadi. Activity diagram menunjukkan urutan
tindakan yang dilakukan dengan mengidentifikasi hasilnya.
Menurut Seidle et al (2015), activity diagram adalah diagram yang
menawarkan mekanisme aliran kontrol serta mekanisme aliran data yang
mengkoordinasikan aksi yang membentuk suatu aktivitas.
Menurut Denni, Wixom, & Tegarden (2015), activity diagram adalah
diagram yang menggambarkan aktivitas untama dan hubungan antara
aktivitas dalam suatu proses.
Menurut Wazlawick (2014), activity diagram dapat
menspesifikasikan perbedaan antara aktivitas yang dilakukan oleh aktor
yang berbeda.

27. Sequence Diagram

Menurut Valacich & George (2016), sequence diagram


menggambarkan interaksi antar objek selama jangka waktu tertentu.
Karena pola interaksi bervariasi dari satu use case ke yang lain, setiap
sequwnce diagram hanya menunjukkan interaksi yang berkaitan dengan
use case yang spesifik.
Menurut Unhelkar (2018), squence diagram mewakili interaksi
terperinci antara aktor dan sistem atau antara objek yang berkolaborasi
dalam blok waktu tertentu. Sedangkan menurut Tilley & Rosenblatt
(2016), sequence diagram menunjukkan waktu interaksi antara objek
ketika berlangsung. Menurut Seidl et al (2015), sequence diagram adalah
diagram yang mendeskripsikan interaksi antara obyek untuk memenuhi
suatu tugas tertentu.

28. Visual Basic Net

Menurut Wikipedia Visual Basic Net adalah sebuah alat untuk


mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem
NET Framework, dengan menggunakan bahasa basic. Dengan
menggunakan alat ini, para programer dapat membangun aplikasi
windows forms, aplikasi web berbasis ASP.NET, dah juga aplikasi
command-line. Bahasa visual basic net menganut paradigma bahasa
pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari
microsoft visual basic.net framework.

29. Crystal Report

Menurut Andri Kuniyo dan Kusrini (2015:264) dalam bukunya yang


berjudul Mengembangun Sistem Informsi Akuntansi dengan Visual
Basic & SQL Server, menjelaskan bahwa: “Crystal report merupakan
program yang dapat digunakan untuk membuat, menganalisis dan
menterjemahkan informasi yang terkandung dalam database atau
program ke dalam berbagai jenis laporan yang sangat flexibel.”

30. Kajian Penelitian yang Relevan

Table 2 Kajian Penelitian Yang Relevan

Jurnal 1
Judul Rancangan Bangun Sistem Informasi Penjualan,
Pembelian dan Persediaan Suku Cadang Pada Bengkel
Tiga Putra Motor Garut
Penulis Hanhan Hanafiah Solihin, Arvid Alnuron Fuja Nusa
(2017)
Kelebihan Aplikasi ini hanya dapat digunakan pada Bengkel Tiga
Putra Motor. Aplikasi yang dihasilkan dapat
memberikan kemudahan kepada user nya, untuk
melakukan transaksi penjualan dan pengelolaan
persediaan pada perusahaan tersebut.
Kelemahan Keamanan yang masih kurang sehingga tidak ada
jaminan data tidak akan dicuri.

Table 3 Kajian Penelitian Yang Relevan

Jurnal 2
Judul Sistem Informasi Persediaan Suku Cadang Barang
Berbasis Web pada Bengkel Daya Motor Palembang
Penulis Nurhachita (2019)
Kelebihan Pengembangan yang dilakukan dapat membantu
kegiatan transaksi dan merekap laporan sehingga
kegiatan merekap laporan tidak memerlukan waktu
yang lama.
Kelemahan Tidak adanya desain perancangan sistem menyebabkan
pembaca tidak bisa melakukan penilaian terhadap
sistem yang akan dikembangkan.

Table 4 Kajian Penelitian Yang Relevan

Jurnal 3
Judul Sistem Informasi Persediaan Suku Cadang Pada
Bengkel Borneo Motor Semarang
Penulis Lyony Dyanthy (2012)
Kelebihan Dengan adanya sistem informasi persediaan barang ini
dapat mngatasi ketidak sesuaian persediaan dan
keakuratan persediaan dari barang masuk hingga keluar
serta dengan ini dapat memudahkan dalam melakukan
pengecekan pada stok barang digudang.
Kelemahan Dalam pengembangan sistem ini tidak ada pengaturan
yang digunakan untuk mengganti password dan user
name para pegawainya.

Dari penelitian-penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil


penelitian masih memiliki kekurangan-kekurangan yang hampir sama
yaitu kurangnya keamanan pada sistem yang dikembangkan, sehingga
data-data yang di input mudah untuk dicuri.
Dengan membaca jurnal-jurnal diatas, penulis ingin memperbaiki hasil
penelitian yang sebelumnya, diharapkan sistem yang baru dapat
memberikan keamanan yang lebih baik dari sistem yang lama. Dalam
pengembangan sistem nya penulis menggunakan website.

31. Kerangka Berpikir


Gambar 2 Kerangka Berpikir

32. Model Pengembangan

1. Tempat Penelitian

PT.Citra Dewi Transport suatu perusahaan yang menjadi subjek


penelitian ini. PT.Citra Dewi Transport adalah sebuah perusahaan yang
bergerak dibidang jasa transportasi yang beralamatkan di Jl.Raya
Bandungan-Ambarawa KM 1. Pada penelitian, peneliti akan membuat
sebuah program yang nantinya akan digunakan oleh user yang bekerja
di PT.Citra Dewi Transport dalam pengimputan persediaan suku cadang
yang lebih cepat, efektif dan efisien. Berikut adalah struktur organisasi
pada PT.Citra Dewi Transport :
Gambar 3 Struktur Organisasi

Sumber : PT.Citra Dewi Transport

Dalam PT.Citra Dewi Transport memiliki Visi dan Misi yaitu:

Visi

Perusahaan transportasi yang kompetitif dan mengutamakan


kepuasan pelanggan dengan kelayakan unit dan pelayanan saat
perjalanan.
Misi
Mengembangkan sistem manajemen yang profesional dan
berkelanjutan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan
pemegang saham, serta mensejahterakan karyawan.

2. Metode Pengumpulan Data


 Wawancara

Sebuah teknik mengumpulkan data dengan melakukan tanya


jawab kepada narasumber untuk memperoleh suatu informasi.

Penulis melakukan wawancara langsung kepada bapak Eko


Supriyanto selaku kepala gudang, serta kepada crew dan mekanik
yang bekerja di PT.Citra Dewi Transport untuk mendapatkan
informasi mengenai pengelolaan pencatatan persediaan suku cadang
pada PT.Citra Dewi Transport, dan mengetahui pencatatan yang ada
sekarang, serta permasalahan-permasalahan yang timbul akibat
pencatatan yang sekarang. Berikut adalah daftar pertanyaan nya:

a. Bagaimana pencatatan persediaan yang ada pada PT.Citra Dewi


Transport?
b. Apakah di PT.Citra Dewi Transport sudah terdapat sistem untuk
mencatat keluar masuk nya persediaan suku cadang?
c. Apa masalah-masalah yang timbul akibat tidak adanya sistem
pencatatan persediaan suku cadang pada PT.Citra Dewi Transport?
d. Apakah setiap hari ada barang yang masuk dan keluar?

 Observasi

Merupakan kegiatan penelitian dengan cara melakukan


pengamatan langsung ditempat penelitian untuk mendapatkan
informasi yang diinginkan.

Penulis melakukan penelitian langsung dengan cara datang ke


PT.Citra Dewi Transport untuk mengamati kegiatan yang ada disana
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

 Dokumentasi
Dengan metode ini penulis mengumpulkan data dari sumber data
melalui dokumen yang tertulis maupun elektronik. Dokumentasi
merupakan komponen pendukung kelengkapan data yang diperlukan
dalam proses penelitian.

3. Definisi Model Pengembangan

a. Pengertian Model Pengembangan


Pada tahap penelitian ini, penulis mengumpulkan data dari objek
penelitian, sehingga nantinya dapat ditemukan permasalahan yang
terjadi dalam obyek penelitian. Penulis akan merancang sebuah desain
produk dan program atau sistem dengan menggunakan bahasa program
WEB dan database Xampp, yang nantinya akan menjadi sebuah aplikasi
yang dapat diuji coba secara langsung dilapangan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah R&D
(Research And Development). Sugiyono (2016:407), metode penelitian
dan pengembangan adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan
suatu produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Menurut
Nusa Putra (2015:67), Research and Development (R&D) merupakan
metode penelitian secara sengaja, sistematis, untuk menemukan,
memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, maupun menguji
keefektifan produk, model, maupun metode/ strategi/ cara yang lebih
unggul, baru, efektif, efisien, produktif, dan bermakna.
Langkah-langkah penelitian R&D menurut Sugiyono (2016:407) terdiri
dari 10 langkah yaitu:
1. Potensi dan masalah
Penelitian ini dapat memulai penelitian karena adanya potensi atau
masalah. Potensi adalah segala sesuatu apabila didayagunakan akan
memiliki suatu nilai tambah pada produk yang diteliti.
Pemberdayaan akan berakibat pada peningkatan mutu dan akan
meningkatkan pendapatan atau keuntungan dari produk yang
diteliti. Masalah juga bisa dijadikan sebgai potensi, apabila kita
dapat mendayagunakannya. Potensi dan masalah yang dikemukakan
dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik. Masalah
akan terjadi jika terdapat penyimpangan antara yang diharapkan
dengan yang terjadi.
2. Pengumpulan Data
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukan secara faktual, maka
selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi dan studi
literatur yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perancangan
produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
3. Desain Produk
Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan,
sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan
memudahkan dalam proses pembuatan nya. Desain sistem ini masih
bersifat hipotetik karena efektivitasnya belum terbukti, dan akan
dapat diketahui setelah melalui pengujian-pengujian.
4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah
rancangan produk, dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional
apakah akan lebih efektif dari yang sebelumnya. Dikatakan secara
rasional, karena validasi disini masih bersifat penilaian berdasarkan
pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi produk dapat
dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga
ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru.
5. Revisi Desain
Setelah desain produk divalidadi oleh pakar ahli, maka akan
diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba
untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain.
6. Uji Coba Produk
Setelah produk didesain selanjutnya produk dibuat dan diwujudkan
terlebih dahulu selanjutnya dilakukan uji coba. Pengujian dapat
dilakukan dengan eksperimen yaitu membandingkan efektivitas dan
efesiensi sistem kerja lama dengan yang baru.
7. Revisi Produk
Pengujian produk pada sampel yang terbatas tersebut menunjukkan
bahwa kinerja sistem kerja baru ternyata lebih baik dari sistem
lama. Dengan perbedaan yang sangat signifikan, sehingga sistem
kerja baru dapat diberlakukan.
8. Uji Coba Pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, maka selanjutnya
produk yang berupa sistem kerja baru tersebut diterapkan dalam
kondisi nyata untuk lingkup yang luas. Dalam operasinya sistem
kerja baru tersebut, tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan
yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut.
9. Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam perbaikan kondisi nyata
terdapat kekurangan dan kelebihan. Dalam uji pemakaian,
sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja
produk dalam hal ini adalah sistem kerja.
10. Produk Massal
Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah
diujicoba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal. Jadi
untuk memproduksi pengusaha dan peneliti harus bekerja sama.

Secara skematik langkah-langkah tersebut ditunjukan pada gambar


sebagai berikut :

Gambar 4 Skema R&D menurut Sugiyono

b. Prosedur Pengembangan
1) Masalah yang terjadi pada sistem pencatatan dan pengelolaan
persediaan barang pada PT.Citra Dewi Transport yaitu sistem
pencatatan dan pengelolaan persediaan suku cadang masih
dilakukan secara menual dengan menggunakan buku perawatan
armada. Ketika ingin mengetahui stok barang maka harus
dilakukan pengecekan di gudang terlebih dahulu, Sehingga hal ini
dinilai kurang efisien dan banyak memakan waktu.
2) Melakukan wawancara kepada crew, mekanik, dan pengawas
gudang dan melihat langsung pencatatan yang ada pada PT.Citra
Dewi Transport.
3) Dilakukan validasi desain oleh pakar internal dan juga eksternal
yang berkompeten dibidangnya atas sistem baru.
4) Diusulkan desain baru, kemudian dapat dilanjutkan dalam
pembuatan produk aplikasi, apabila ada ketidak sesuaian dalam
aplikasi tersebut maka akan dilakukan perbaikan.
5) Selanjutnya melakukan uji coba produk pada bagian administrasi
dan gudang, apabila ada ketidak sesuaian maka akan dilakukan
perbaikan pada suatu sistem tersebut.

4. Uji Coba Produk

a. Desain uji coba


Setelah membuat perancangan use case yang akan digunakan pada
pengembangan sistem informasi persediaan suku cadang di PT.Citra
Dewi Transport, maka penulis akan menampilkan rancangan program
yang telah di eksekusi. Desain yang ditampilkan yaitu :

1) Form Login
Gambar 5 Halaman Login

Tampilan halaman login berisikan user name dan password. Pada


tahap ini User diminta untuk memasukkan user name dan
password nya untuk measuk kedalam sistem nya.

2) Halaman Home

Gambar 6 Halaman Home

Tampilan pada halaman home berisikan tentang menu yang


berada disistem.
3) Halaman Input Barang
Gambar 7 Halaman Input Barang

Tampilan halaman input barang user diminta untuk melakukan


pengisian barang yang selanjutnya akan disimpan didalam sistem
tersebut.

4) Halaman Barang Keluar

Gambar 8 Halaman Barang Keluar

Tampilan halaman barang keluar user diminta untuk mengisiskan


data barang yang akan dipakai atau dikeluarkan, selanjutnya
nanti sistem akan mengurangi nya secara otomatis.
5) Halaman Laporan

Gambar 9 Halaman Laporan

Tampilan halaman laporan berisi tentang laporan transaksi keluar


masuk suku cadang yang telah dilakukan oleh user.

6) Halaman Pengaturan

Gambar 10 Halaman Pengaturan

Tampilan pengaturan berfungsi untuk merubah data dari


user agar keamanan dan kerahasiaan data lebih baik.

33. Jadwal Kegiatan


Table 5 Jadwal Kegiatan

Tahun & Bulan


No Kegiatan Oktober November Desember Januari
2022 2022 2022 2023

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Potensi Masalah

2 Pengumpulan Data

3 Perencanaan

34. Daftar Pustaka


Ajie, M. D. (2015). Konsep Dasar Sistem Informasi.

Aldianto, M. A., Cholifah, W. N., & Awaludin, A. A. (n.d.). Sistem


Informasi Penjualan Dan Persediaan Barang Pada CV.Kurnia
Djasa Bersama, 2022.

Asyifa, N. N. (2021). Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi,


Kualitas Layanan Dan Kemudahan Penggunaan Terhadap
Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akademik Mahasiswa
(SIAM) Universitas Brawijaya.

Gustiadi, S., & Dewi, M. K. (2019). Hubungan Sistem Informasi


Akuntansi Persediaan Terhadap Pengendalian Stok Di PT.Karya
Semangat Mandiri.

Hutahean. (2014). Sistem Informasi Manajemen.

Ningsih, L., & Hidayatulloh, A. (2022). Faktor-Faktor Yang


Memengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Usaha
Mikro Kecil Dan Menengah Di Kota Yogyakarta.

Novita, K. (2021). Sistem Informasi Persediaan Barang Dagang Metode


FIFO Berbasis VB.NET.

Nugroho, N. e. (2021). Software Development Sistem Informasi Kursus


Mengemudi.

Nurhachita. (2019). Sistem Informasi Persediaan Suku Cadang Barang


Berbasis WEB pada Bengkel Daya Motor Palembang.

Nurhachita. (2019). Sistem Informasi Persediaan Suku Cadang Barang


Berbasis WEB Pada Bengkel Daya Motor Palembang.

Pekerti, R. D., & Herwiyanti, E. (2018). Transaksi Jual Beli Online Dalam
Perspektif Syariah Madzhab Asy-Syafi'i.

Rahmawati, N. E. (2022). Sistem Informasi Pembelian Dan Pengelolaan


Persediaan Dengan Metode FIFO Pada PT.Indosari Niaga
Nusantara Ungaran.

Salangka, E. (2013). Penerapan Akuntansi Persediaan Untuk


Perencanaan Dan Pengendalian LPG Pada PT.Emigas Sejahtera
Minahasa.

Sitawati, M. D., Frastian, N., & Nengsih, R. (n.d.). Perancangan Aplikasi


Sistem Inventory Penjualan Suku Cadang Hidrolik Pada PT.Usaha
Pratama Sejahtera Tangerang Berbasis Java, 2021.
Solihin, H. H., & Fuja Nusa, A. A. (2017). Rancangan Bangun Sistem
Informasi Penjualan Pembelian Dan Persediaan Suku Cadang
Pada Bengkel Tiga Putra Motor Garut.

Steven. (2019). UIB Repository.

Sutiyono, & Santi. (2020). S.T., M.Kom. Membangun Sistem Informasi


Pendaftaran Siswa Baru Berbasis WEB Dengan Metode MDD
(Model Driven Development) Di Raudhatul Athfal Nahjussalam.

Valentine, V. (2022). Komputerisasi Akuntansi Arus Kas Kecil Dengan


Metode Fluctuating Fund System Pada Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Jawa Tengah.

Wardhan, G. (2018). Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi Dan


Kemudahan Pengisian SIAM (Sistem Informasi Akademik
Mahasiswa) Terhadap Kepuasan Mahasiswa. Studi Kasus Pada
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Tahun Angkatan
2016-2017.

Wikipedia. (2022). Visual Basic .Net.

Wiriyanty, D. (2015/2016). Analisis Sistem Informasi Akuntansi Atas


Siklus Pendapatan Pada PT.GMF Aeroasia.

Yudi, & Japit, S. (2019). Sistem Informasi Persediaan Suku Cadang


Produksi Pada PT.Industri Karet Deli Medan.

Anda mungkin juga menyukai