SKRIPSI
OLEH:
RAZITA IRDINA FEBRIA NINGTYAS
NIM 2005336280001
SKRIPSI
OLEH:
RAZITA IRDINA FEBRIA NINGTYAS
NIM 2005336280001
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS)
Menggunakan Aplikasi Simulator Cisco Packet Tracer untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Dasar Dasar TJKT Kelas
X TKJ SMKN 5 Malang” dengan lancar. Penyusunan proposal skripsi ini sebagai
syarat untuk menyelesaikan Sarjana Program Studi Pendidikan Teknik
Informatika, Departemen Teknik Elektro Dan Informatika, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Malang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal skripsi ini tidak akan selesai
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Andoko, S.T., M.T., selaku Dekan Faktultas Teknik Universitas
Negeri Malang yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan
penelitian.
2. Dr. Ir. Triyanna Widiyaningtyas , M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik
Elektro Universitas Negeri Malang.
3. Azhar Ahmad, S.Pd., M.Pd., selaku Koordinator Program Studi
Pendidikan Teknik Informatika.
4. Prof. Dr. Ir. Syaad Patmanthara, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang
telah memberikan arahan dan bimbingan mulai dari pengajuan judul,
penyusunan proposal skripsi hingga selesainya skripsi.
5. Kepala Sekolah SMK Negeri 5 Malang yang telah memberikan ijin untuk
melaksanakan penelitian di SMK Negeri 5 Malang.
6. Kedua orang tua yang senantiasa memberikan motivasi dan do’a sampai
selesainya skripsi.
7. Semua rekan-rekan Program Studi Pendidikan Teknik Informatika
khususnya rekan-rekan dari PTI 2020 yang telah memberikan dorongan,
motivasi dan semangat atas perjuangan bersama untuk menyelesaikan
skripsi.
iii
8. Mas Akhmad Syaiful Anwar yang selalu menemani dan menjadi support
system penulis selama proses pengerjaan proposal skripsi. Terimakasih
telah mendengarkan keluh kesah, berkontribusi banyak dalam penulisan
proposal skripsi ini, memberikan dukungan, semangat, tenaga, pikiran,
maupun bantuan dan senantiasa sabar menghadapi saya.
Malang, …..
Penulis
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
DAFTAR TABEL.................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................
vi
3.3 Populasi dan Sampel.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
penerapannya hanya ada beberapa siswa yang mengerjakan praktikum dan sisanya
hanya diam saja tanpa melakukan praktikum bersama. Hal ini tentunya membuat
kegiatan praktek tidak efektif yang menyebabkan praktikum tidak bisa
menyeluruh dilakukan oleh setiap siswa. Sehingga dengan penggunaan aplikasi
simulasi cisco packet tracer berbasis android yang bisa diinstal pada handphone
setiap siswa menjadi solusi bagi fasilitas komputer atau laptop yang kurang
memadai. Terlebih lagi jika lab komputer digunakan praktek oleh kelas lain, maka
penggunaan aplikasi simulasi cisco packet tracer berbasis android dapat menjadi
solusi tetap terlaksananya praktikum di dalam kelas.
Model pembelajaran kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) adalah model
belajar dengan teman sebaya yang mengedepankan siswa berperan aktif bersama
dengan teman kelompoknya dengan cara berdiskusi untuk memecahkan suatu
permasalahan (Sukadana, 2022) . Metode ini digunakan sebagai antisipasi dan
pembantu untuk siswa yang memang lebih cepat paham atau mengerti materi jika
berkomunikasi dengan teman sebayanya (tutor sebaya). Terdapat tiga tahapan atau
karakteristik dalam pembelajaran TPS ini, yakni think (berpikir mandiri), pair
(berpasangan), dan share (berbagi dalam segala hal termasuk pengetahuan ke satu
individu atau grub belajar) (Lestari et al., 2020) . Sehingga dengan TPS,
terciptanya pola variasi diskusi kelas yang baru dan siswa dapat dengan belajar
mandiri untuk berfikir dan memecahkan masalah dengan siswa lain, saling bekerja
sama dan mengeluarkan pendapat atau ide.
Seorang guru dalam perkembangan zaman saat ini harus lebih kreatif dan
inovatif dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi karena pada era saat ini
teknologi dapat dimanfaatkan sebagai platform pembelajaran yang inovatif dan
diharapkan juga dapat meningkatkan minat dan aktivitas belajar siswa
(Saerang et al., 2023)
. Penggunaan platform pembelajaran yang memiliki kekuatan dasar
dalam memvisualisasikan pada peserta didik yang lebih nyata, dengan
penggunaan media pembelajaran yang interaktif dalam penyampaian materi
menjadi menarik (Nazalin & Muhtadi, 2016) . Penggunaan simulator membuat
penyampaian pembelajaran dapat digambarkan secara nyata seperti sesungguhnya
serta memudahkan peserta didik dalam memvisualisasikan atau mensimulasikan
materi pembelajaran yang didapatnya (Yahya & Fitriyanto, 2018) . Sehingga
4
meningkatkan hasil belajar siswa dari aspek kognitif pada mata pelajaran
Dasar TJKT Kelas X TKJ di SMKN 5 Malang?
7. Bagaimana model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS)
Menggunakan Aplikasi Simulator Cisco Packet Tracer dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dari aspek afektif pada mata pelajaran
Dasar TJKT Kelas X TKJ di SMKN 5 Malang?
8. Bagaimana model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS)
Menggunakan Aplikasi Simulator Cisco Packet Tracer dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dari aspek psikomotorik pada mata
pelajaran Dasar TJKT Kelas X TKJ di SMKN 5 Malang?
9. Apakah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS)
Menggunakan Aplikasi Simulator Cisco Packet Tracer untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar efektif diterapkan pada mata
pelajaran Dasar TJKT Kelas X TKJ di SMKN 5 Malang ?
8
9
individu atau grub belajar) (Lestari et al., 2020) (Sholichah et al., 2022). Sehingga
dengan TPS, terciptanya pola variasi diskusi kelas yang baru dan siswa dapat
dengan belajar mandiri untuk berfikir dan memecahkan masalah dengan siswa
lain, saling bekerja sama dan mengeluarkan pendapat atau ide. Kelebihan model
TPS yakni: (a) Siswa lebih aktif dalam merumuskan dan mengajukan pertanyaan
mengenai materi yang diajarkan; (b) Siswa lebih terlatih bertukar pendapat dan
saling bertukar pikiran; (c ) Siswa lebih aktif dalam pembelajaran; (d)
Berkesempatan menyebarkan ide atau hasil penyelesaian masalah melalui
presentasi; dan (e) Guru lebih banyak memantau siswa dalam pembelajaran
(Handayani & Yanti, 2017).
Pembelajaran kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) memiliki sintaks
dalam pembelajaran. Sintaks suatu pembelajaran adalah suatu rangkaian langkah-
langkah yang harus dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran. Pada TPS
terdapat tiga langkah utama yang dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 2. 1 Sintaks Tipe Think-Pair-Share
Tahap Perilaku guru
Menurut (Sinaga & Silaban, 2020) aktivitas siswa dapat dilihat dari 4 indikator
yakni (1) memperhatikan penjelasan guru; (2) aktif bertanya; (3) mengemukakan
pendapat; dan (4) antusias dalam pembelajaran.
Aktivitas belajar disebut juga keaktifan dalam belajar (Dewi et al., 2019) .
Kondisi kelas dengan kegiatan pembelajaran yang aktif membuat siswa lebih
mandiri. Kemandirian belajar dari siswa inilah yang menjadi aktivitas belajar
menjadi lebih hidup. Tanpa adanya aktivitas dalam proses pembelajaran, maka
kegiatan pembelajaran tidak akan berlangsung dengan baik dan tidak tercapainya
tujuan pembelajaran
Aspek hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini ada 3, yaitu aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Aspek kognitif adalah aspek penilaian yang
berdasarkan aspek berpikir/nalar (Suliwa et al, 2018). Aspek afektif adalah aspek
penilaian yang berdasarkan aspek emosional berupa sikap yang berkaitan dengan
merespon, menerima, karakterisasi, dll (Suliwa et al, 2018). Sedangkan aspek
psikomotorik adalah aspek yang berdasarkan pada keterampilan seseorang dalam
bertindak atau bertingkah laku (Suliwa et al, 2018). Aspek kognitif dalam
penelitian ini akan diukur menggunakan instrumen tes dan menekankan pada
aspek kognitif yang harus dicapai siswa. Berdasarkan taksonomi Bloom, ranah
kognitif dibagi menjadi enam, mulai dari C1 (pengetahuan) hingga C6 (evaluasi).
Namun dalam penelitian ini, peneliti tidak menggunakan keenam domain kognitif
11
1. (Litna & Seli, 2019), tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk melakukan
penerapan model TPS dalam pembelajaran dan memaparkan peningkatan
aktivitas dan prestasi belajar siswa. Penelitian yang dilakukan merupakan
penelitian kualitatif dengan hasil penelitian yaitu metode kooperatif TPS dapat
meningkatkan aktivitas siswa yang ditandai siswa menjadi lebih aktif dan
meningkatkan prestasi belajar siswa. Hubungan penelitian yang dilakukan
terdapat pada variabel yang dipakai yaitu model kooperatif TPS dan hasil
belajar siswa.
2. (Rachmat, 2021) , tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk melakukan
penerapan model TPS dalam pembelajaran dan memaparkan peningkatan
aktivitas dan hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan merupakan
penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan hasil penelitian yaitu metode
kooperatif TPS dapat meningkatkan aktivitas siswa dan meningkatkan hasil
belajar siswa. Hubungan penelitian yang dilakukan terdapat pada variabel yang
dipakai yaitu model kooperatif TPS, aktivitas belajar, dan hasil belajar..
3. (Leki et al., 2022) , tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa menggunakan simulator cisco packet tracer.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif dan kuantitatif
dengan hasil penelitian yaitu penerapan simulator cisco packet tracer
berpengaruh pada hasil belajar siswa. Relevansi ini terdapat persamaan dengan
penggunaan simulator cisco packet tracer untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.
4. (Suparto & Razaqi, 2019) , tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa menggunakan simulator cisco
packet tracer. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif
dengan hasil penelitian yaitu penerapan simulator cisco packet tracer dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Relevansi ini terdapat persamaan dengan
penggunaan simulator cisco packet tracer untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.
Berdasarkan kajian teori dan empiris yang sudah ada, diharapkan penelitian
ini dapat membantu guru dalam memilih model pembelajaran yang efektif dan
platform pembelajaran yang tepat dalam kegiatan pembelajaran. Data yang
diambil pada penelitian ini adalah data aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X
bidang Teknik Komputer dan Jaringan pada mata DDTJKT. Gambaran penelitian
ini disajikan dalam kerangka berpikir sebagai berikut.
Eksperimen (X TKJ 1) Q1 X Q2
Kontrol (X TKJ 2) Q3 Q4
Keterangan :
16
17
Skor
Nilai= x 100
Jumlah Skor Tertinggi
3. Tes
Tes adalah serangkaian pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk
mengukur atau menilai hasil belajar siswa khususnya hasil belajar kognitif
mengenai penguasaan bahan ajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan dan
pengajaran. Tes akan diberikan kepada sampel eksperimen dan kontrol untuk
dilakukan sebelum dan sesudah menerima materi pelajaran dengan pembelajaran
kooperatif TPS menggunakan aplikasi simulasi cisco packet tracer.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes hasil belajar yang digunakan
untuk mengukur sejauh mana kemampuan awal siswa dan setelah mempelajari
materi diberikan perlakuan. Baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen, siswa
akan diberikan pretest dan posttest kemudian hasil keduanya akan dihitung untuk
menguji hipotesis dalam penelitian ini untuk mendapatkan hasil pembuktian.
Dalam penelitian ini, baik soal pretest maupun posttest, peneliti akan
menggunakan tes pilihan ganda. Instrumen tes akan digunakan untuk mengukur
hasil belajar siswa pada materi tes. Instrumen tes berupa soal pilihan ganda.
Soal-soal tes akan disusun berdasarkan standar kemampuan dasar dan
kompetensi siswa yang telah ditentukan. Setelah itu akan diperoleh hasil pretest
dan posttest dari penelitian kelompok, selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan
sebagai data kuantitatif hasil belajar siswa untuk menguji kebenaran hipotesis
penelitian.
4. Observasi
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan Participant Observation.
Hal ini dikarenakan dalam teknik observasi dalam penelitian ini, peneliti akan
dilibatkan pada objek yang akan diamati yaitu sebagai guru di kelas eksperimen.
Peneliti akan mengamati perilaku, respon yang diberikan siswa terhadap
pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan aplikasi simulasi cisco packet
tracer.
20
Jumlah
Indikator Jenis Pertayaan Item
Positif Negatif
Jumlah
Elemen TP Jenjang
Soal
Media dan Siswa mampu mengetahui, Mengingat (C1) 8
jaringan memahami, menganalisis, Memahami (C2) 10
telekomunikas menyimpulkan, dan merancang Menerapkan (C3) 9
i prinsip dasar sistem IPV4/IPV6 Menganalisis (C4) 7
Mengevaluasi (C5) 5
Menciptakan (C6) 1
Jumlah soal 40
Sumber : (Utari et al., 2011)
3.7 Uji Coba Instrumen
Sebelum tahapan pengumpulan data dan implementasi, instrumen penelitian
terlebih dahulu dilakukan tahap uji validasi dan uji reliabilitas. Pengujian ini
dimaksudkan untuk mengukur kevalidan terhadap variabel yang akan diukur.
Berikut dijelaskan uji yang digunakan:
3.7.1 Uji Validitas
1) Uji Validitas Butir Soal
23
2. Nilai sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka data
mempunyai varian yang homogen.
3.8.2 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui kesamaan atau
kemampuan pengetahuan awal pada kedua kelas eksperimen dimana dengan
memberikan pretest pada sampel. Apabila tidak terdapat perbedaan maka kedua
kelas tersebut dapat dijadikan sebagai kelompok eksperimen. Uji kesamaan
dapat dihitung menggunakan Independent Sample T-Test.
Asumsi pada uji kesamaan dua rata-rata sebagai berikut:
a. Signifikansi > 0.05 maka tidak ada perbedaan kemampuan awal antara
kedua kelas sampel.
b. Signifikansi < 0.05 maka terdapat perbedaan kemampuan awal antara
kedua kelas sampel.
3.8.3 Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji T-Test dengan bantuan
software SPSS 26 for windows, adapun uji hipotesis yang diajukan adalah:
H1 = Terdapat peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa setelah
diterapkannya penerapan pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan
aplikasi simulasi cisco packet tracerpada mata pelajaran Dasar Dasar TJKT
Kelas X TKJ di SMKN 5 Malang.
H2 = Terdapat efektifitas pada penerapan pembelajaran kooperatif tipe TPS
menggunakan aplikasi simulasi cisco packet tracerpada mata pelajaran
Dasar Dasar TJKT Kelas X TKJ di SMKN 5 Malang.
3.8.4 Uji Beda (T-Test)
Uji beda yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji t (t-test)
untuk mengukur efektivitas terhadap hasil belajar dan minat siswa dengan
menerapkan model pembelajaran. Uji beda dilakukan dengan bantuan software
SPSS menggunakan uji-T melalui Independent Sample T-Test. Kriteria
pengambilan keputusan menggunakan uji t (Independent Sample T-Test)
bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rerata dari dua sampel
yang tidak berpasangan dengan menggunakan tingkat signifikansi α = 0.05.
Dengan hasil atau asumsi hipotesis jika nilai signifikasi < 0,05 maka Ha
27
Dewi, L. V., Ahied, M., Rosidi, I., & Munawaroh, F. (2019). Pengaruh Aktivitas
Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran
Discovery Learning Dengan Metode Scaffolding. Jurnal Pendidikan Matematika
Dan IPA, 10(2). https://doi.org/10.26418/jpmipa.v10i2.27630
Farell, G., Ambiyar, Wakhinuddin, S., Giatman, M., & Syahril. (2021). Analisis
Efektivitas Pembelajaran Daring pada SMK dengan Metode Asynchronous dan
Synchronous. Jurnal Ilmu Pendidikan Volume, 3(4), 1185–1190.
https://doi.org/DOI : https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i4.521
Ilham, R., & Aswandi. (2022). Pengaruh Penerapan Blended learning terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Dasar Listrik Elektronika. Jurnal Pendidikan
Teknik Elektro, 3(1), 21–24.
29
30
Litna, K. O., & Seli, M. S. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think-Pair- Share ( TPS ) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar
Matematika. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 3(4), 504–510.
Maghfiroh, A. M., Suprapta, B., & Sulistyo, W. D. (2021). Urgensi Mobile Learning
Berbasis Situs Jejak Gerilya Jenderal Soedirman di Pakisbaru Pacitan sebagai
Media Pembelajaran Sejarah Generasi Z The Importance of Mobile Learning
Based on General Soedirman ’ s Guerrilla Trail Site in Pakisbaru Pacitan as a
Hist. Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, 7(2), 103–115.
https://doi.org/10.15548/jpips.v7i2.12006
Purnamawati, D., Ertikanto, C., & Suyatna, A. (2017). Keefektifan Lembar Kerja
Siswa Berbasis Inkuiri untuk Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 6(2), 209–219.
https://doi.org/10.24042/jipfalbiruni.v6i2.2070
Rachmat, A. (2021). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share pada
Mata Pelajaran PPKN untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa di
SMK Negeri 4 Gowa. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan, 8(1),
93–104.
Saerang, H. M., Lembong, J. M., Deity, S., & Sumual, M. (2023). Strategi
Pengembangan Profesionalisme Guru di Era Digital : Tantangan dan Peluang.
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 9(1), 65–75.
Salam, M. (2020). WhatsApp: Kehadiran, Aktivitas Belajar, dan Hasil Belajar. Jurnal
Pendidikan Matematika, 11(2), 198–212.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.36709/jpm.v11i2.11675
Salsabila, H., Raspati, M. I., Annisa, F. Y., Andini, D. W. A., & Praheto, B. E. (2021).
METODE SARISWARA SEBAGAI AKOMODASI KEBERAGAMAN SISWA
DI KELAS INKLUSIF. Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 7(2), 1070-.
Sholichah, L., Rahmawati, E., & Dewi, G. K. (2022). Pengaruh Model Think Pair
Share Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(1), 1037–
1045. https://doi.org/https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i1.2079
Sholihah, I., & Firdaus, Z. (2019). Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui
pendidikan. Jurnal Al-Hikmah, 7, 33–46.
32
Sukadana, I. N. (2022). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share ( TPS )
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa SMP. Jurnal Penelitian Dan
Pengembangan Pendidikan, 6(1), 50–55.
https://doi.org/https://doi.org/10.23887/jppp.v6i1.44596
Suliani, M., & Ahmad, A. M. (2021). Faktor yang Mempengaruhi Hasil Pembelajaran
Jarak Jauh di MTs Negeri 6 HSS di Masa Pandemik Covid-19. Supremum
Journal of Mathematics Education, 5(2), 179–188.
https://doi.org/10.35706/sjme.v5i2.5155
Suparto, A. A., & Razaqi, R. S. (2019). Penerapan Cisco Packet Tracer Sebagai Media
Pembelajaran Jaringan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas X
TKJ di SMK 2 Ibrahimy Sukorejo. Jurnal IKA, 7(1), 1–16.
Tanzimah. (2020). Keterkaitan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) dengan
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam Pembelajaran
Matematika. Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang.
Utari, R., Madya, W., & Pusdiklat, K. (2011). Taksonomi bloom. Jurnal: Pusdiklat
KNPK, 766(1), 1–7.
Yahya, F., & Fitriyanto, S. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Berbantuan Simulasi Interaktif Terhadap Keterampilan Generik Sains Siswa SMA
Pada Materi Elastisitas. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Teknologi, 2(3), 136.
https://doi.org/10.29303/jpft.v2i3.426
33