SKRIPSI
Oleh :
19063042/2019
FAKULTAS TEKNIK
2023
KATA PENGANTAR
kepada kita semua dan khususnya pada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan
Model Project Based Learning Kelas XI TITL SMK N 5 Padang”. Shalawat dan salam
tidak lupa disampaikan kepada Nabi besar Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, rasul
sekalian umat yang telah membawa umatnya menuju alam yang berilmu. Penelitian dan
penulisan skripsi ini dilaksanakan untuk memenuhi syarat menyelesaikan studi tingkat sarjana
pada Program Studi Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang.
Dalam proses penelitian dan penulisan proposal ini masih terdapat kekurangan yang
penulis mengucapkan rasa terimakasih yang mendalam atas segala kontribusi dan kerjasama
1. Bapak Prof. Dr. Usmeldi, M.Pd selaku pembimbing skripsi yang selalu
penulisan skripsi.
2. Bapak Dr. Elfizon, S.Pd., M.Pd.T selaku Ketua Departemen Teknik Elektro dan
Padang.
5. Bapak Dr. Ali Basrah Pulungan, S.T,M.T selaku Dosen Pembimbing Akademik.
Padang
7. Ayahanda Deddy Jdunaedy Shahabat, ibunda Vitmawati atas segala doa dan
i
dukungan yang tak pernah berhenti mengalir kepada penulis.
8. Teman-teman yang telah mendukung dan memotivasi penulis untuk terus maju.
Semoga Allah selalu memberikan balasan pahala yang setimpal akan kontribusi yang
diberikan. Setulus hati penulis mengucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila terdapat
kekurangan dalam penulisan skripsi ini karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
BAB II...................................................................................................................................... 13
KAJIAN TEORI ...................................................................................................................... 13
A. Keterampilan ................................................................................................................. 13
iii
BAB III .................................................................................................................................... 29
METODE PENELITIAN......................................................................................................... 29
A. Jenis penelitian .............................................................................................................. 29
B. Prosedur penelitian........................................................................................................ 29
E. Instrumen penelitian...................................................................................................... 31
BAB IV .................................................................................................................................... 35
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 35
A. Hasil Penelitian ............................................................................................................. 35
B. Saran ............................................................................................................................. 40
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
pengetahuan dan teknologi saat ini. Untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang
semakin cepat dalam perkembangan zaman, semua orang harus dididik. Pendidikan
memainkan peran penting karena tujuan sistemnya adalah untuk membentuk karakter
berkualitas bagi setiap orang di Indonesia, pendidikan juga memainkan peran penting
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan tujuan untuk menghasilkan lulusan yang
siap dan terampil untuk bekerja. Pendidikan SMK sangat penting untuk mempersiapkan
generasi muda untuk berkontribusi langsung dalam lapangan kerja setelah mereka lulus
(Dwiantoro & Basuki, 2021). Oleh karena itu, banyak faktor yang berkontribusi
terhadap pencapaian tujuan ini, termasuk guru, siswa, model pembelajaran, dan fasilitas
mengajar. Model pembelajaran yang tepat dapat memastikan bahwa siswa memahami
dan memahami apa yang diajarkan guru, mencegah kebosanan, dan mendorong mereka
7
8
pendidik untuk membangun hubungan yang efektif dengan siswa selama proses
belajar yang efektif dan bermakna. Oleh karena itu, untuk mencapai kesuksesan dalam
bidang pendidikan, pendidik harus memilih model pembelajaran yang tepat dengan
menciptakan suasana belajar yang nyaman sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
memahami dan mengajar dengan baik di kelas. Selain itu, pembelajaran yang
digunakan harus sesuai dengan kepribadian dan keadaan siswa baik sebelum maupun
selama pembelajaran. (Nuddin & Sardi, 2021). Model pembelajaran yang digunakan
guru harus mempertimbangkan peran siswa sebagai sasaran utama proses pembelajaran
siswa sebagai subjek belajar. Model ini mencakup berbagai pendekatan dan metode
yang mendorong partisipasi aktif siswa, memungkinkan mereka untuk belajar dengan
gaya dan kemampuan mereka sendiri. Dengan demikian, model pembelajaran yang
diterapkan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan unik siswa sambil tetap menjaga
rendah, seperti yang ditunjukkan oleh observasi dan wawancara yang dilakukan selama
praktik. Ini terlihat dalam praktik membuat wiring diagram dan menggambar satu baris.
Banyak siswa di praktikum tidak tahu bagaimana menggambar wiring diagram instalasi
9
listrik, sehingga mereka hanya meniru tugas temannya. Mereka juga tidak tahu cara
memasang komponen pada instalasi listrik, sehingga mereka hanya meniru rangkaian
Sebagai hasil dari observasi yang dilakukan selama praktikum IPL, siswa hanya
diminta untuk menyelesaikan praktik secara menyeluruh dan mengikuti petunjuk yang
diberikan oleh guru. Proses pembelajaran ini menyebabkan siswa hanya melakukan
instruksi guru dan bingung apa yang akan dilakukan selama praktik. Akibatnya, siswa
Sebagai hasil dari wawancara yang dilakukan, terlihat bahwa banyak siswa
tidak memahami materi yang dipraktikkan dengan baik. Ketika ditanya tentang wiring
diagram dan prinsip kerja saklar tukar, sebagian besar siswa tidak paham dan tidak
dapat memberikan jawaban yang tepat. Fakta bahwa mereka hanya melakukan praktik
untuk mendapatkan nilai menunjukkan bahwa mereka hanya melakukan praktik untuk
mendapatkan nilai. Hal ini terjadi karena model pembelajaran praktik Instalasi
Penerangan Listrik tidak sesuai. Akibatnya, siswa memiliki keterampilan yang buruk
Suatu model pembelajaran yang didasarkan pada proyek adalah yang paling
cocok untuk melatih keterampilan siswa dalam pelajaran Instalasi Penerangan Listrik.
Model ini berfokus pada pertanyaan atau masalah dan melibatkan siswa secara aktif
dalam proyek atau kegiatan, dengan guru berperan sebagai pengfasilitator dan memberi
siswa kesempatan untuk bekerja sama dan bekerja secara mandiri. (Patricia, 2021).
Instalasi Penerangan Listrik berfokus pada praktikum dan membutuhkan siswa yang
proyek adalah untuk menghasilkan proyek atau produk di dunia nyata. Oleh karena itu,
model pembelajaran berbasis proyek sangat cocok untuk mengajarkan siswa bagaimana
merancang instalasi listrik, termasuk membuat diagram jalur satu baris dan wiring
diagram, memasang berbagai saklar, memasang lampu, dan memasang kontak kontak.
belajar lebih menarik dan dapat meningkatkan keinginan siswa untuk belajar. Ini juga
dapat membantu mereka memperoleh keterampilan penting yang diperlukan dalam era
globalisasi saat ini. Pembelajaran yang didasarkan pada proyek akan menjadi lebih
menarik bagi siswa dan meningkatkan ketertarikan mereka terhadap latihan yang
diberikan. Pembelajaran yang didasarkan pada proyek dianggap sebagai model yang
vokasi dan perubahan signifikan yang terjadi di dunia kerja. (Adnyana et al., 2017).
berbasis proyek pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik di SMK Negeri 5
khususnya tentang bagaimana itu berdampak pada hasil belajar siswa dan seberapa
B. Identifikasi Masalah
berikut :
2. Siswa hanya melakukan instruksi dari guru dan kebingungan apa yang akan
C. Batasan Masalah
dibatasi pada keterampilan siswa saat praktik masih rendah, model pembelajaran yang
digunakan yaitu project based learning pada pelajaran Instalasi Penerangan Listrik.
D. Rumusan Masalah
Penerangan Listrik menggunakan model project based learning di kelas XI TITL SMK
N 5 Padang.
E. Tujuan penelitian
F. Manfaat Penelitian
antara lain:
1. Bagi siswa
Menciptakan suasana yang baru untuk siswa agar mudah mengikuti serta
2. Bagi guru
keterampilan siswa.
KAJIAN TEORI
A. Keterampilan
1. Pengertian keterampilan
yang diperlukan untuk berhasil dalam suatu bidang atau tugas tertentu. Menurut
otot dan kekuatan fisik. Aspek keterampilan terkait dengan fungsi sistem syaraf,
otot, dan fungsi fisik. (Badriyah, 2022). Menurut Simpson, keterampilan dapat
sesuatu), yang terlihat ketika siswa berperilaku dan bertindak sesuai dengan makna
siswa untuk menerapkan teori yang telah mereka pelajari dalam praktik, yang
13
14
dan sikap mental mereka. Sebagai pengetahuan awal tentang cara melakukan
gerakan yang tepat dalam suatu keterampilan, elemen pengetahuan sangat penting.
dengan menggunakan otot-otot yang terkait dengan saraf motorik dan melibatkan
aktivitas yang berkaitan dengan kognitif atau mental. Setelah siswa mengalami
pembelajaran khusus, aktivitas ini akan membantu mereka bekerja sama untuk
Ini menunjukkan bahwa keterampilan adalah hasil tindakan yang muncul setelah
3. Pembagian keterampilan
yaitu :
2) Technical skill
teknis.
3) Interpersonal skill
15
4) Prolem solving
b. Kekurangan keterampilan
5. Penilaian keterampilan
meliputi:
1) Kesiapan kerja
2) Proses
3) Hasil kerja
17
4) Keselamatan kerja
yang berlaku.
1) Bergerak (moving)
fisik.
2) Memanipulasi (manipulating)
3) Komunikasi (communicating)
4) Menciptakan (creating)
baru.
18
2) Tahap proses
d. Pemasangan kabel
diagram
2) Tahap proses
19
a. Pemasangan pemipaan
b. Pemasangan komponen
3) Tahap hasil
aktif siswa dalam proyek. Model pembelajaran ini sangat memungkinkan siswa
untuk belajar secara mandiri dan menghasilkan karya atau produk yang dibuat
pada situasi dan didasarkan pada prinsip konstruktivis. Model ini memungkinkan
siswa untuk belajar dengan melakukan aktivitas yang mirip dengan tugas yang
dilakukan oleh profesional atau karyawan dewasa. Prinsip ini mengatakan bahwa
siswa akan memahami topik dengan lebih baik ketika mereka aktif terlibat dalam
membuat keputusan. Guru hanya berperan sebagai fasilitator, dan siswa merancang
proyek sendiri. Hasil proyek dievaluasi oleh guru. (Candra et al., 2019). Sedangkan
pembelajaran berbasis siswa yang difasilitasi oleh guru. Siswa mendorong kerja
sama dalam belajar dengan tujuan mengevaluasi dan membuat proyek yang
langkah awal untuk mendapatkan pengetahuan yang diperlukan, dan proyek sebagai
Buck Institute for Education dalam Wena (Eliza et al., 2017) menjelaskan
siswa kesempatan yang sangat besar untuk mengelola dan mengambil inisiatif
dunia nyata.
tempat kerja.
learning yaitu :
di dunia nyata.
waktu
kehidupan nyata
pembelajaran
yaitu :
masalah
24
kelompok
sebagai berikut :
aktivitas.
pembelajaran.
outcome)
lanjut.
Guru dan siswa melakukan refleksi bersama tentang tugas dan hasil
proyek.
Dimulai
Membuat
dengan Menentukan
rancangan
pertanyaan jadwal
proyek
dasar
Memantau
siswa dan
Refleksi Menilai hasil
kemajuan
proyek
C. Penelitian relevan
Penelitian yang relevan adalah penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
meningkat.
model project based learning terhadap keterampilan pada siswa kelas XI MIPA
1 SMAN 1 Balong.
keterampilan sudah berjalan dengan baik, walaupun masih ada beberapa aspek
berkategori baik.
5. Toto Sugiarto (2019) menemukan bahwa model project based learning dapat
pengaruh sedang pada keterampilan komunikasi lisan dan pengaruh tinggi pada
8. Johan (2022) menemukan bahwa dengan model project based learning pada
10. Delima (2022) menemukan bahwa model project based learning efektif dalam
11. Zainab (2017) menemukan bahwa penerapan model project based learning
dapat meningkatkan kompetensi siswa yang dilihat dari aspek kognitif, afektif
dan psikomotor.
12. Anna (2018) dalam penelitiannya menemukan bahwa model project based
13. Eka (2021) menemukan bahwa terdapat pengaruh model project based learning
15. Bayu (2018) dalam penelitiannya menemukan bahwa pener apan model project
based learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik dari aspek kognitif
D. Kerangka Berpikir
pembelajaran yang terdiri dari teori dan praktik. Namun, karena model yang digunakan
tidak sesuai dan proses pembelajaran yang membosankan, siswa melakukan praktikum
dengan mengikuti gambar dan petunjuk yang diberikan oleh guru. Akibatnya, banyak
siswa tidak tahu bagaimana membuat wiring diagram atau memasang komponen pada
28
instalasi listrik saat praktik. Akibatnya, siswa tidak memiliki keterampilan praktik
yang membutuhkan kemampuan dan keterampilan yang baik dari siswa. Model
pembelajaran berbasis proyek adalah salah satu model yang dapat membantu siswa
meningkatkan keterampilan mereka. Model ini berfokus pada masalah dan melibatkan
siswa dalam proyek atau kegiatan, dengan guru berperan sebagai pengajar. Model ini
menggunakan masalah dari dunia nyata, mengajarkan siswa untuk berpikir kritis dan
memecahkan masalah. Model ini memungkinkan siswa untuk bekerja sama dan bekerja
secara mandiri. Tujuan utama dari pembelajaran ini adalah membuat produk nyata.
Melaksanakan pembelajaran
dengan model project based
learning
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah pre-experimental design dengan one shot
X O
Keterangan:
X : Treatment yang diberikan
O : Penilaian keterampilan
B. Prosedur penelitian
1) Tahap persiapan
29
30
3) Tahap akhir
b. Menarik kesimpulan
Mengambil kesimpulan
Populasi pada penelitian ini yaitu semua siswa TITL kelas XI SMK N 5 Padang
sebanyak 73 orang, terdiri dari tiga kelas. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan
claster random sampling. Jadi sampel yang digunakan yaitu siswa kelas XI TITL 2
observasi, yang berarti mengumpulkan data dengan melihat situasi atau kondisi
pembelajaran secara langsung. Dalam kasus penelitian ini, observasi ini mencakup
keterampilan mereka.
31
E. Instrumen penelitian
1. Penyusunan instrumen
kriteria penilaian (rubrik). Lembar penilaian keterampilan diisi dan dinilai oleh guru
(observer) saat proses belajar praktik dengan pembelajaran project based learning.
validasi agar lembar penilaian keterampilan benar-benar sesuai dan dapat mengukur
Kategori Skor
Sangat Baik Sekali (SB) 5
Baik (B) 4
Cukup (C) 3
Kurang (K) 2
Sangat Kurang (SK) 1
diberikan dari 1 sampai 5. Ketentuan penskoran yaitu semakin lengkap jawaban dan
Uji validitas isi, juga dikenal sebagai "validitas isi", adalah suatu alat uji yang
digunakan untuk menilai sejauh mana suatu instrumen dapat mengukur aspek atau
konten yang dimaksud secara tepat dan representatif. Jika instrumen atau variabel
bernilai valid, maka hasil pengukurannya benar. Uji validitas isi dilakukan dengan
berkonsultasi dengan para ahli di bidang instalasi penerangan listrik, dan kriteria
pemilihan validator melibatkan seorang dosen yang memahami materi yang diukur.
33
Penilai
Butir s1 s2 ∑s V Ket
I II
Butir 1-11 49 46 38 35 73 0,83 Valid
Berdasarkan pada tabel 4 dilihat bahwa hasil uji validasi instrumen yang terdiri
dari 11 butir pernyataan didapatkan nilai V sebesar 0,83 dengan tingkat validitas
termasuk kriteria valid. Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian ini dapat
F. Analisis data
terhadap rumusan masalah. Metode analisis yang diterapkan adalah analisis deskriptif
1. Penskoran jawaban
rata siswa yang kurang dari 80% dianggap tidak mencapai target. Nilai dari setiap
A. Hasil Penelitian
menghasilkan data. Hasil belajar psikomotor, yaitu keterampilan praktik siswa yang
dinilai dalam pelajaran Instalasi Penerangan Listrik, merupakan bagian dari data
penelitian ini.
1. Deskripsi Data
tiga komponen: persiapan kerja, pelaksanaan kerja, dan hasil kerja. Setiap
Penerangan Listrik didapatkan hasil berupa data. Data dalam penelitian ini
35
36
Responden Nilai
A 89,1
B 83,6
C 85,5
D 92,7
E 83,6
F 89,1
G 81,8
H 83,6
I 87,3
J 74,5
K 94,5
L 83,6
M 83,6
dengan persentase yang berbeda, dapat dilihat bahwa nilai tertinggi siswa
nilai terendah yang didapatkan yaitu 74,55. Lebih jelasnya dapat dilihat dari
pada Instalasi Penerangan Listrik kelas XI TITL 2 bahwa jumlah siswa yang
37
orang yang memperoleh nilai dengan interval 61-80, tidak ada siswa yang
yang dicapai siswa berada pada interval nilai adalah 81-100. Siswa sudah
banyak yang telah mencapai kategori sangat baik, hal ini dapat dilihat dari
2. Analisis Data
nilai siswa yang mencapai katogori sangat baik yaitu 12 orang siswa dengan
persentase 92,31% dan yang mencapai kategori baik dengan nilai 74,5 yaitu
siswa sangat baik setelah menerapkan project based learning kelas XI TITL
Hal ini terlihat dari pencapaian nilai yang melebihi kriteria ketuntasan
B. Pembahasan
siswa pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik, dapat disimpulkan bahwa
learning menunjukkan tingkat keberhasilan yang sangat baik. Bukti dari hal ini terlihat
dari perolehan nilai rata-rata dan nilai individu siswa yang berada di atas 80, yang
38
digunakan untuk materi saklar tukar. Pelajaran dimulai dengan gambar instalasi satu
garis dan diagram wiring, dan berakhir dengan mengoperasikan rangkaian instalasi
merangkai dan mengoperasikan instalasi saklar tukar dengan sangat baik. Selain itu,
hasil belajar keterampilan siswa lebih baik dari sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa
penelitian ini juga mendapat relevan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Lesmana & Arpan (2017), Fazri (2022), Wiranto & Sukardi (2022), dan Zulfah Dina
(2022) yang menyimpulkan bahwa dengan menerapkan model project based learning
learning, siswa diberikan arahan dan pemahaman tentang konsep project based
learning. Siswa juga mendapatkan contoh konkret terkait pembuatan proyek, mulai dari
tahap perancangan, tahap pengerjaan proyek, hingga tahap evaluasi pelaksanaan proyek
based learning. Hal ini disebabkan karena keterampilan dapat berkembang dengan baik
Sesuai dengan penelitian Datundugon, et al. (2022) dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh positif dari penerapan model project based learning terhadap peningkatan
39
hasil belajar Teknik Instalasi Listrik Bangunan Sederhana. Model project based
learning merupakan suatu inovasi yang efektif dalam meningkatkan kompetensi siswa
pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik (Dwiantoro & Basuki, 2021).
Perolehan hasil belajar keterampilan siswa dengan nilai pencapaian sangat baik dapat
menyatakan bahwa siswa kompeten dalam bidang tertentu (Meita, et al., 2018).
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa keterampilan siswa menjadi sangat
baik ketika menggunakan model project based learning dalam pembelajaran Instalasi
Penerangan Listrik.
BAB V
A. Kesimpulan
keterampilan praktik siswa menjadi sangat baik setelah menerapkan model project
based learning. Hal ini dapat dilihat dari hasil pembelajaran keterampilan yang
diperoleh dari 13 siswa, di mana 12 siswa memperoleh nilai sangat baik dengan
B. Saran
lebih baik.
1. Saran untuk siswa saat melakukan praktik fokus dan memberikan prioritas
utama pada kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Kedisiplinan siswa dalam
kerja.
aspek praktik maupun teori. Model ini terbukti cocok untuk melatih
3. Saran untuk penelitian lanjutan adalah menggunakan hasil penelitian ini sebagai
referensi dan meneliti dengan melibatkan lebih dari satu variabel. Dengan
40
DAFTAR REFERENSI
Adnyana, W., Santiyadnya, N., & Ariawan, K. U. (2017). Studi Evaluasi Kinerja Guru Dalam
Penerapan Pjbl Instalasi Motor Listrik Xi Tiptl Smkn 3 Singaraja. Jurnal Pendidikan
Teknik Elektro Undiksha, 6(2), 66–74. https://doi.org/10.23887/jjpte.v6i2.20232
Arianto, I. S., Subali, B., & Linuwih, S. (2018). Penerapan Model Project Based Learning
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Smpn 1 Ngawen. Indonesian Journal of Natural
Science Education (IJNSE), 1(2), 96–101. https://doi.org/10.31002/nse.v1i2.288
Arpan, M., Bibi, S., & Sulistiyarini, D. (2016). Hubungan Kemampuan Kognitif Dengan
Kemampuan Psikomotor Mahasiswa Dalam Mempersiapkan Diri Uuntuk Workshop
Komputer Prodi PTIK. 1, 82–95.
Badriyah, L. (2022). Pengaruh Penggunaan Model Project Based Learning terhadap
Kemampuan Psikomotorik dan Pencapaian Hasil Belajar Pai Siswa Kelas XI SMAN 1
Balong. Skripsi.
Bell, S. (2010). Project-Based Learning for the 21st Century: Skills for the Future. The
Clearing House: A Journal of Educational Strategies, Issues and Ideas, 83(2), 39–43.
https://doi.org/10.1080/00098650903505415
Candra, O., Elfizon, & Islami, S. (2019). Efektivitas Project based Learning pada Mata Kuliah
Praktek Instalasi Listrik Industri. JUPITER (Jurnal Pendidikan Teknik Elektro), 04(02),
19–24.
Datundugon, E. A., Sangi, N., & Wajong, A. (2022). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis
Proyek terhadap Hasil Belajar Instalasi Listrik Bangunan Sederhana. JURNAL
EDUNITRO: Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, 1(1), 25–30.
https://doi.org/10.53682/edunitro.v1i1.1035
Defi, A. N., & Faiza, D. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video Animasi
Pada Mata Pelajaran Dasar Listrik Elektronika. Voteteknika (Vocational Teknik
Elektronika Dan Informatika), 9(2), 112.
https://doi.org/10.24036/voteteknika.v9i2.112046
Djazari, M., & Sagoro, E. M. (2011). Evaluasi Prestasi Belajar Mahasiswa Program Kelanjutan
Studi Jurusan Pendidikan Akuntansi Ditinjau Dari Ipk D3 Dan Asal Perguruan Tinggi.
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 9(2), 103–112.
https://doi.org/10.21831/jpai.v9i2.970
Dwiantoro, A., & Basuki, I. (2021). Analisis Pengaruh Model Pembelajaran Project Based
Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Instalasi
Penerangan Listrik Di Smk. Pendidikan Teknik Elektro, 10, 81–88.
Eliza, F., Syamsuarnis, S., Myori, D. E., & Hamdani, H. (2017). Project Based Learning in
Lighting Instalations for Simple Buildings Course. INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional
Dan Teknologi, 17(1), 1–10. https://doi.org/10.24036/invotek.v17i1.13
Erdiana, E. (2019). Peningkatan Keterampilan Boga Dasar Melalui Metoda Demonstrasi. Js
(Jurnal Sekolah), 3(4), 240. https://doi.org/10.24114/js.v3i4.15527
Faizi, A. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Untuk
41
42
Habibah, I. A. N., Harti, H., & Sudarwanto, T. (2022). Project Based Learning Module
Development in Vocational High Schools. EduLine: Journal of Education and Learning
Innovation, 2(2), 206–213. https://doi.org/10.35877/454ri.eduline1060
Haq, F. R., & Elfizon, E. (2022). Penerapan Model Project-Based Learning pada Mata
Pelajaran Instalasi Penerangan Listrik. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, 3(2), 73–80.
https://doi.org/10.24036/jpte.v3i2.194
Hikmah, M. (2020). Penerapan model Project Based Learning untuk Meningkatkan
Partisipasi dan Hasil Belajar Pemograman Dasar Siswa.
Hikmawati, A. N., Huriah, T., & Khoiriyati, A. (2018). Pengaruh Penerapan Project Based
Learning (PjBL) Terhadap Peningkatan Kemampuan Kognitif, Afektif Dan Psikomotor
Mahasiswa. Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu,” 9(1), 62.
Iskandar, A. (2013). Pengembangan perangkat penilaian psikomotor di sekolah menengah
kejuruan (SMK). Inspiration: Jurnal Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 3(1), 37–46.
Kemenperin. (2003). Undang - Undang RI No 13 tahun 2003. Ketenagakerjaan, 1.
Laili, I. (2019). Efektivitas Pengembangan E-Modul Project Based Learning Pada Mata
Pelajaran Instalasi. Jurnal Imiah Pendidikan Dan Pembelajaran, 3, 306–315.
Lesmana, C. &, & Arpan, M. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning
Terhadap Kemampuan Psikomotor, Aktivitas Belajar, Dan Respon Mahasiswa. Jjurnal
Pendidikan Informatika Dan Sains, 06(Juni), 1–19.
Meita, L., Furi, I., Handayani, S., & Maharani, S. (2018). Eksperimen Model Pembelajaran
Project Based Learning Dan Project Based Learning Terintegrasi Stem Untuk
Mengingkatkan Hasil Belajar Dan Kreativitas Siswa Pada Kompetensi Dasar Teknologi
Pengolahan Susu. Jurnal Penelitian Pendidikan, 35(1), 49-60–60.
https://doi.org/10.15294/jpp.v35i1.13886
Nuddin, Y., & Sardi, J. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran Instalasi Motor Listrik
menggunakan Model Project Based Learning Berbasis Android. Jurnal Pendidikan
Teknik Elektro, 02(01), 84–88. http://jpte.ppj.unp.ac.id/index.php/JPTE/article/view/89
Patricia, C. O. S. (2021). Studi Dokumenter Hasil Belajar Psikomotorik Siswa SMA Pada
Materi Sistem Pernafasan Melalui Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL).
3(2), 6.
Sudijono, A. (2013). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Raja Grafindo Pesada.
43
Zulfah Dina, D. (2022). Efektivitas Model Pembelajaran Project Based Learning pada Mata
Pelajaran Instalasi Penerangan Listrik di SMK Muhammadiyah 1 Padang. Jurnal
Pendidikan Tambusai, 6(2), 16484–16490.