PROPOSAL
Oleh :
RONI KAITAMI
5151122011
ALLAH SWT atas segala berkah, taufik, dan hidayah-Nya. Sehingga penulis
Prestasi Belajar Bidang Studi Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif (PDTO) Di Kelas
Ir. Riski Elpari Siregar, M.T. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
terwujud. Dan kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan berupa
kepada :
Negeri Medan.
2. Ibu Dr. Hj. Rosnelli, M.Pd, selaku wakil Dekan bidang akademik
3. Bapak Dr. Eka Daryanto, M.T. selaki wakil Dekan bidang akademik
i
5. Dr.Erma Yulia, MT, selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Mesin
7. Drs. Ibrahim Wiyaka, M. kes, AIFO. Selaku orang tua yang selalu
kedua orang tua tercinta yang selalu mendukung dengan doa, moril dan
proposal ini, namun penulis menyadari kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
Penulis,
Roni Kaitami
NIM.5151122011
DAFTAR ISI
ii
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
2. Pengertian Pembelajaran............................................................................ 11
JIGSAW. ......................................................................................................... 12
Menurut para ahli di atas, ada empat sintak yang harus dilaksanakan dalam
NO 15
iii
Sintak ............................................................................................................. 15
Keterangan ..................................................................................................... 15
1 15
Penomoran adalah hal yang utama di dalam NHT, dalam tahap ini guru
tiga sampai lima orang dan memberi siswa nomor sehingga setiap siswa
2 16
diambil dari materi pelajaran tertentu yang memang sedang di pelajari, dalam
bersifat umum dan dengan tingkat kesulitan yang bervariasi pula. ............... 16
3 16
4 16
iv
sesi ini siswa tidak diperbolehkan lagi berdiskusi dengan anggota
D. Hipotesis .................................................................................................... 34
1. Populasi ..................................................................................................... 31
v
2. Sampel ....................................................................................................... 31
DAFTAR TABEL
Halaman
JIGSAW ................................................................................................................. 12
vi
Tabel 2 sitak numbered head together (NHT)....................................................... 15
Tabel 7 Kisi-kisi angket model pembelajaran NHT (numbered head together) ... 35
DAPTAR GAMBAR
Halaman
vii
Gambar 3 Skema Kerangka Berpikir. ................................................................... 34
viii
BAB I
PENDAHULUAN
berperan pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, pengembangan sarana
pendidikan sebagai salah satu pra syarat utama untuk menjemput masa depan
dengan segala kesempatan dan tantangannya. Oleh karena itu, perubahan atau
Semakin banyak dan semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin
baik. Bahkan setiap warga negara diharapkan agar terus belajar sepanjang hayat.
Dengan demikian pendidikan merupakan faktor prioritas yang perlu dibangun dan
ditingkatkan mutunya.
suatu bentuk interaksi edukatif, yakni interaksi yang bernilai pendidikan yang
dengan sadar meletakkan tujuan untuk mengubah tingkah laku dan perbuatan
antara guru dan peserta didik dengan sejumlah pengetahuan sebagai mediumnya”.
1
2
guru dan anak didik harus aktif, agar dapat meningkatkan prestasi belajar yang
baik. Agar prestasi belajar siswa tidak rendah agar terjadinya proses interaksi
edukatif bila hanya satu unsur yang aktif (aktif, dalam arti sikap, mental, dan
arah unsur guru aktif mendominasi pembelajaran dan aktivitas peserta didik pasif.
terbatas pada konsep yang diajarkan dan lebih banyak sebagai sesuatu yang
peserta didik hanya menunggu intruksi dari guru tentang apa-apa yang harus
dipelajari dan apa yang harus dilakukan. rendahnya pemahaman kognitif peserta
didik diduga akibat metode yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran kurang
tepat, yaitu selama ini masih menggunakan metode ceramah dan diskusi
pembelajaran. Hal ini dapat dilihat pada saat proses pembelajaran itu berlangsung.
memperhatikan penjelasan materi yang diberikan oleh guru dan ada juga yang
bahkan ada yang mengerjakan tugas mata pelajaran yang lain.Sehingga nilai rata-
selama ini kurang efektif karena tidak melibatkan semua anggota kelompok untuk
pembelajaran”.
kelas menjadi hidup,peserta didik menjadi aktif dalam belajar dan hasil belajar
belajar peserta didik”. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT, guru
membagi para peserta didik menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5
peserta didik, Guru memberikan nomor kepada setiap peserta didik dalam
kelompok dan nama kelompok yang berbeda, Guru memberikan tugas dan
jawaban ini, guru memanggil salah satu nomor, siswa dengan nomor yang
dipanggil melaporkan hasil kerja mereka, tanggapan dari teman yang lain,
didik belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang. anggota kelompok
bertanggung jawab atas ketuntasan bagi materi pelajaran yang harus dipelajari.
Bagian materi yang sudah tuntas dipelajari peserta didik kemudian disajikan
bosan, mengantuk, dan mengobrol pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
Dan peserta didik mungkin akan lebih aktif sehingga prestasi belajar peserta didik
memiliki prestasi yang rendah terhadap mata pelajaran pekarjaan dasar teknik
otomotif. Hal ini diketahui dari aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran
yang sulit dipahami dan penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat
sehingga menimbulkan sara bosan terhadap peserta didik. Hal ini dibuktikan
ketika peneliti memberikan test kepada kelas X TKR 1 dan X TKR 2 yang
berjumlah 62 peserta didik dari 2 kelas tersebut. Dari test tersebut diperoleh data
bahwa peserta didik yang tuntas dengan nilai KKM 75 adalah 20 peserta didik
(32,25%) dan jumlah peserta didik yang tidak tuntas adalah 42 peserta didik
(67,74%).
5
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
Padangsidimpuan
Head Together ) pada kelas eksperimen dan metode JIGSAW pada kelas
6
kontrol
3. Hasil belajar siswa dibatasi pada hasil belajar PDTO (Pekerjaan Dasar
Teknik Otomotif)
D. Perumusan Masalah
pelajaran 2018-2019.
E. Tujuan Penelitian
Negeri 4 Padangsidimpuan
Padangsidimpuan
Berdasarkan pendapat diatas maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian
ini adalah:
Head Together) dengan model Jigsaw terhadap prestasi belajar peserta didik di
7
F. Manfaat Penelitian
berkaitan dengan hasil belajar dan aktivitas belajar materi pokok K3 (Keselamatan
Together) dan Metode Jigsaw. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan juga
bahan acuan dan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang. Adapun
1. Sekolah
peserta didik.
2. Tenaga pendidik
3. Peserta didik
4. Bagi peneliti
A. Landasan Teori
1. Pengertian Model
pola yang bersifat meyeluruh, untuk membantu peserta didik mempelajari jenis
dasar pemikiran atau dasar filosfis yang berbeda dan memiliki tujuan yang
dimaksudkan untuk menjadi analogo dengan atau mewakili proses dan variabel
Model pembelajaran dapat diartikan dengan istilah sebagai gaya atau strategi
yang dilakukan oleh seorang guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Dalam penerapannya itu gaya yang dilakukan tersebut mencakup beberapa hal
strategi prosedur agar tujuan yang ingin dikehendaki dapat tercapai. Banyak para
model pembelajaran.
Model pembelajaran tidak terlepas dari kata strategi atau model pembelajaran
identik dengan istilah strategi. Model pembelajaran dan strategi merupakan satu
9
10
mempengaruhi. Istilah strategi itu sendiri dapat diuraikan sebagai taktik atau
sesuatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efesien. Selain itu strategi
menciptakan prestasi belajar yang diinginkan guru pada peserta didik. Agar tujuan
pendidikan yang telah disusun dapat secara optimal tercapai, maka perlu suatu
Sebagai seorang guru harus mampu memilih model pembelajaran yang tepat
bagi peserta didik. Karena itu dalam memilih model pembelajaran, guru harus
memperhatikan keadaan atau kondisi peserta didik, bahan pelajaran serta sumber-
sumber belajar yang ada agar penggunaan model pembelajaran dapat diterapkan
berarti bahwa model belajar merupakan model guru yang dapat membantu peserta
2. Pengertian Pembelajaran
proses pembelajaran terjadi interaksi edukatif antara tenaga pendidik dan peserta
didik, ketika tenaga pendidik menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik
di kelas. Bahan pelajaran yang tenaga pendidik berikan itu akan kurang memberi
atau model pembelajaran justru akan mempersulit bagi tenaga pendidik dalam
interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan
sebagai apa saja yang dilakukan yang bertujuan untuk mempermudah pelaksanaan
belajar”.
Jadi model pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu
proses belajar peserta didik, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang,
belajar yang harus dirancang dan dipertimbangkan terlebih dahulu oleh guru.
Istilah model pembelajaran atau proses model pembelajaran sering dipahami sama
dengan proses belajar mengajar dimana didalamnya ada interaksi guru dan peserta
12
didik untuk mencapai suatu tujuan, yaitu terjadinya perubahan peserta didik dan
JIGSAW.
JIGSAW
Numbered Head Together merupakan Jigsaw adalah salah satu dari metode-
lain dalam satu kelompok untuk saling pengalaman, ide, sikap, pendapat,
Together adalah salah satu tehnik dari model pembelajaran kooperatif. Model
13
tepat. Selain itu, model NHT ini juga mendorong peserta didik untuk
kelompoknya, sehingga tidak ada pemisahan antar peserta didik yang satu dengan
peserta didik yang lain dalam satu kelompok untuk saling memberi dan menerima
a. Peserta didik dibagi dalam kelompok. Setiap peserta didik dalam setiap
baik.
d. Guru memanggil salah satu nomor peserta didik dan nomor yang dipanggil
mereka.
yang lain.
f. Kesimpulan”.
14
a. Langkah 1. Persiapan
kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda.
belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar. Selain
c. Langkah 3. Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan
sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa
orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau
15
Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap
Menurut para ahli di atas, ada empat sintak yang harus dilaksanakan dalam
mengetahui jawabannya.
3) Peserta didik yang pandai dapat mengajari peserta didik yang kurang
pandai.
17
pertanyaan.
5) Tidak ada peserta didik yang mendominasi dalam kelompok karena ada
1) Tidak terlalu cocok diterapkan dalam jumlah peserta didik banyak karena
5. Pengertian Jigsaw
model pembelajaran dimana peserta didik belajar dalam kelompok kecil yang
terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan
yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang
yang lain”.
18
Pada model pembelajaran jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli
Kelompok asal yaitu kelompok induk peserta didik yang beranggotakan peserta
didik dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam.
Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli yaitu
kelompok peserta didik yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda
“model pembelajaran jigsaw adalah strategi yang menarik untuk digunkan jika
materi yang akan di pelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dari materi
d. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab
e. Setelah selesai diskusi tim ahli setiap anggota kembali ke kelompok asal
dan bergantian menjelaskan kepada teman satu tim mereka tentang bahan
atau materi yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan
19
dengan sungguh-sungguh.
Kelompok asal
Kelompok ahli
masing-masing dan menjelaskan kepada anggota kelompok asal tentang sub bab
yang mereka kuasai, tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi, guru memberi
2) Hubungan antara guru dengan peserta didik berjalan secara seimbang dan
20
memungkinkan harmonis.
3) Membutuhkan waktu yang lebih lama, apalagi bila penataan ruang belum
terkondisi dengan baik sehingga perlu waktu untuk mengubah posisi yang
a. Pengertian Prestasi
mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri
(faktor eksternal) individu. Faktor dari dalam individu, meliputi faktor fisik dan
dari usaha mengembangkan bakat secara terus menerus. Hasil belajar tersebut
21
merupakan prestasi belajar peserta didik yang dapat diukur dari nilai siswa setelah
mengerjakan soal yang diberikan oleh guru pada saat evaluasi dilaksanakan”.
Menurut parah ahli diatas, maka saya dapat menarik kesimpulan bahwa
prestasi adalah sesuatu yang diperoleh dari jerih paya peserta didik itu sendiri
yaitu hasil belajar yang selama ini ditanam dengan usaha, kerja keras,
b. Pengertian Belajar
kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan atau guru bertindak mendidik peserta didik menjadi mandiri. Untuk
Belajar merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting dalam hidup
dan arahnya. Untuk mencapai hidup dan mengembangkan diri dalam kehidupan
laku pada dirinya sendiri yang dilakukan secara formal, informal dan non formal.
dan kondisi eksternal belajar bersifat interaktif. Oleh karena itu guru selayaknya
mengatur cara pembelajaran yang sesuai dengan fase-fase belajar dan hasil belajar
kesiapan peserta didik menghadapi bahan belajar, penciptaan suasana belajar yang
perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku
belajar seseorang. Dari kutipan diatas dapat dikatakan bahwa belajar adalah proses
pada proses belajar selanjutnya, belajar hanya terjadi melalui pengalaman yang
bersifat individual, belajar merupakan kegiatan ysng bertujuan yaitu arah yang
ditujukan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.” Istilah prestasi
dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu.
sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar
yang sebaik-baiknya”.
aspek pembentukan watak peserta didik. Kata prestasi banyak digunakan dalam
berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olahraga dan pendidikan
khususnya pembelajaran”.
adalah hasil belajar yang dicapai seseorang peserta didik terhadap sesuatu yang
telah dipelajari, hasil yang dicapainya mungkin berupa ilmu pengetahuan, sikap,
tingkah laku, keterampilan sesuai dengan kemampuan dan bakat yang ada pada
dirinya.
Prestasi yang dicapai oleh peserta didik dalam belajar merupakan sumber
yang baik dan memuaskan tergantung pada peserta didik itu sendiri. Jika peserta
didik menginginkan prestasi belajar yang baik maka harus belajar diikuti dengan
sikap ketekunan, perubahan keuletan serta keinginan untuk belajar. Akan tetapi
perlu diingat bahwa prestasi belajar yang diperoleh peserta didik tidak semuanya
sama, hal ini menunjukkan bahwa peserta didik adalah masyarakat heterogen,
selain itu tidak terlepas dari model pembelajaran yang digunakan guru dalam
proses pembelajaran.
kemampuan peserta didik itu sendiri maka peneliti ini sering disebut prestasi
Perubahan yang terdapat dalam diri seseorang dapat dilihat melalui suatu
penilai dan evaluasi. Hal ini dilakukan untuk melihat seberapa besar adanya
perubahan yang terdapat dalam diri setiap individu. Hasil daripada pengukuran
maupun penilaian yang dilakukan terhadap kegiatan belajar itu adalah merupakan
a. Faktor Intern
diperoleh, yang termasuk faktor ini adalah kesehatan dan cacat tubuh.
kesiapan.
b. Faktor Ekstern
1) Faktor keluarga, diantaranya adalah :cara orang tua mendidik, relasi antar
orang tua.
guru dengan peserta didik, relasi peserta didik dengan peserta didik yang
keberhasilan suatu program sekaligus juga dapat dinilai baik atau buruknya
suatu program pembelajaran. Untuk mengukur prestasi belajar siswa yaitu dengan
2009) bahwa; “Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan
dicapai oleh siswa”. Untuk melihat pencapaian prestasi belajar siswa dapat
dilakukan dengan berbagai cara, secara umum pengukuran ini dapat dilihat
Tes hasil belajar adalah suatu tes yang digunakan untuk menilai hasil-hasil
pelajaran yang telah diberikan kepada siswa dalam jangka waktu tertentu. Tes
yang dilakukan harus benar-benar mengukur hasil belajar anak terhadap pelajaran
2003) bahwa; “tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk
mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana tertentu dengan cara dan
belajar dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu; tes tertulis, tes lisan dan tes
a. Tes Tertulis
Jenis tes ini di mana tester dalam mengajukan butir-butir pertanyaan atau
1) Tes Essay
Tes uraian (essay) atau sering dikenal dengan istilah tes subjektif
adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang berbentuk pertanyaan
27
essay sangat baik untuk mengukur hasil belajar tingkat sintesis dan
evaluasi.
2) Tes Objektif
Tes objektif adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang yang
terdiri dari butir-butir soal (items) yang dapat dijawab oleh testee
mengerjakan soal.
Tes menjodohkan adalah tes yang terdiri dari satu seri pertanyaan
dan satu seri jawaban, sedangkan tugas testee adalah mencari dan
Tes bentuk isian ini biasanya berbentuk cerita atau karangan. Kata-
Tes pilihan ganda yaitu salah satu bentuk tes obyektif yang terdiri
yang bersangkutan.
b. Tes Lisan
29
Tes lisan dapat berupa Tanya jawab antara penguji dengan siswa. Jenis
c. Tes Perbuatan
sesuai dengan kebutuhan belajar kurikulum abad 21, yaitu pendekatan model
(PDTO) ini disusun dengan tujuan agar supaya peserta didik dapat melakukan
berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan dalam
dan nilai-nilai baru secara mandiri”. Disini penulis mengambil satu Materi Pokok
30
K3 adalah teori pokok, dan teori ini sangat pentig dalam kehidupan kita
aktivitas misal seperti bekerja, dan mengemudi. K3 ini jugak diterapka pada
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) diartikan sebagai suatu ilmu pengetahuan
1) Keselamatan (safety)
2) Kesehatan (health)
dengan cara mencegah dan memberantas penyakit yang diidap oleh pekrja,
efisien.
C. Kerangka Berpikir
atas tugas kelompoknya, sehingga tidak ada pemisahan antar peserta didik yang
satu dengan peserta didik yang lain dalam satu kelompok untuk saling memberi
dan menerima antara satu dengan yang lainnya. Melalui model pembelajaran ini
33
peserta didik diharapkan saling bekerja sama dan memberikan ide atau pendapat
agar penggunaan model NHT pada saat pembelajaran berlangsung dengan baik.
kekurangan.
studi pekeraan dasar teknik otomotif (pdto) peserta didik di kelas X SMK
NEGERI 4 PADANGSIDIMPUAN.
Model pembelajaran
Model pembelajaran
( Variabel Y )
jigsaw
34
( Variabel X2 )
D. Hipotesis
“Secara etimologis, hipotesis berasal dari dari dua kata hypo yang berarti “kurang
dari” dan thesis yang berarti pendapat. Jadi hipotesis merupakan suatu pendapat
suatu pernyataan sementara yang diajukan untuk memecahkan suatu masalah, atau
data yang diperoleh dari sampel penelitian”. Secara statitik (Suryabrata, 2000)
adalah dugaan sementara yang mungkin benar dan mungkin salah yang sudah
persyaratan.
dengan model Jigsaw terhadap prestasi belajar bidang studi pekeraan dasar teknik
pelajaran 2018-2019.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan lebih kurang 3 bulan, sejak surat pengantar
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari sehingga
antar peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain dalam satu
kelompok untuk saling memberi dan menerima antara satu dengan yang
lainnya.
28
2. Model pembelajaran Jigsaw merupakan model pembelajaran dimana
29
29
3. peserta didik belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang
secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan
yang lain.
1. Jenis Penelitian
satu ke pakar yang lain, sehingga ditemukan garis pemisah perbedaan atau
2. Sumber Data
a) Data
yang dapat dibedakan dengan data lain, dapat dianalisis dan relevan dengan
dalam arti bahwa data harus mengungkapkan kaitan antara sumber informasi
Dari beberapa pengertian di atas dapat kita ketahui bahwa data adalah
sebuah unit informasi yang direkam media yang dapat dianalisis dan relevan
dengan problem tertentu. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini
ada dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. (Burhan Mungin, 2008)
menyatakan bahwa; “Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari
data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua lokasi atau
b) Sumber Data
(Dahlan, 2008) menyatakan bahwa; “Sumber data adalah salah satu yang
paling vital dalam penelitian. Data dapat dikumpulkan langsung oleh peneliti
melalui pihak yang disebut sumber data. Adapun sumber data dalam
Sumber data sekunder yaitu segala sesuatu yang dari padanya bisa
1. Populasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
1 X TKR -1 33 - 33
2 X TKR -2 28 1 29
3 X TKR -3 32 - 32
Jumlah 93 1 94
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Menurut (Sugiyono, 2011). “Sampel adalah bagian dari jumlah
kelas dari 3 (tiga) kelas yaitu kelas X TKR 1 dan X TKR 2. Seperti yang
penelitian ini adalah peserta didik kelas X TKR 1 dan X TKR 2 yang berjumlah
62 peserta didik. Adapun nama-nama peserta didik yang menjadi sampel dalam
12 0015791158 Hardianto L
19 Lukmanul Hakim L
0030636944 Sikumbang
20 Muhammad Ikbal L
0021952344 Nasution
22 0024393121 Pebrian L
26 0015791185 Salman L
31 0030475106 Tohiruddin L
20 Muhammad Ilham L
0038951826 Dalimunthe
Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini berupa
kisi-kisi soal dan angket.Angket atau kuisioner ini berupa pertanyaan secara
tertentu.
angket untuk memperoleh data yang akan dianalisis (variabel X1 dan X2)
Jumlah 15
Jumlah 15
Keterangan:
C1 = Hafalan
C2 = Pemahaman
C3 = Penerapan
C4 = Analisis
C5 = Sistesis
C6 = Evaluasi
hipotesis yang ditegakkan dalam penelitian ini, apakah hipotesis itu diterima atau
Adapun alasanya sesuai dengan tujuan penelitian dengan menggunakan rumus “t-
𝑋1−𝑋2
t= 2 2
√(𝑛1−1)S1 + (𝑛2−1)𝑆2( 1 + 1 )
𝑛1+𝑛2−2 𝑛1 𝑛2
Keterangan :
Untuk mengetahui data tersebut nyata atau tidak penulis mengukur kualitas
data menggunakan tabel penolong dengan taraf signifikan atau tingkat kesalahan
sebesar 5 % dengan ketentuan, jika thitung >ttabel maka hipotesis yang diajukan
adalah ditolak.
39
DAFTAR PUSTAKA