SKRIPSI
Diajukan Oleh
Nadia Ulfa
NIM. 160211011
Mahasiswa Fakultas dan Keguruan
Prodi Pendidikan Teknik Elektro
Ketersedian bengkel merupakan hal terpenting yang harus ada pada sekolah
menengah kejuruan siswa dapat praktik secara langsung, dengan demikian akan
terdapat minat belajar siswa dengan adanya kelengkapan yang memadai. Bengkel
merupakan tempat belajar praktikum dalam percobaan nyata yang dilakukan secara
langsung yang bertujuan untuk memudahkan peserta didik dalam pengaplikasian
dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan minat belajar adalah kecenderungan sikap
peserta didik adanya perasaan senang terhadap sesuatu, dengan adanya minat peserta
didik dapat berkeinginan memperoleh sesuatu itu dengan usahanya agar keinginannya
dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketersedian
bengkel dan minat belajar pada SMKS Muhammadiyah dan SMKN 2 Banda Aceh
pada pembelajaran Dasar Listrik dan Elektronika. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif dengan menggunakan wawancara guru mata pelajaran dasar listrik dan
elektronika. Setelah peneliti melakukan wawacaran didapat hasil yaitu ketersedian
bengkel pada pembelajaran dasar listrik dan elektronika di SMKS Muhammadiyah
dan SMKN 2 Banda Aceh sama-sama memadai sesuai kapasitas masing-masing.
Ketersedian bengkel pada pembelajaran dasar listrik dan elektronika di SMKS
Muhammadiyah dan SMKN 2 Banda Aceh berpengaruh positif terhadap minat
belajar peserta didik, kemudian Minat belajar SMKN 2 cenderung lebih tinggi
dikarenakan banyaknya terdapat indikator minat belajar dalam hasil wawancara
dengan guru SMKN 2 Banda Aceh.
v
KATA PENGANTAR
الر ِحيم
َّ نِِ الر ْح َم
َّ َللا
َِِّ س ِِم
ْ ِب
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada penulis, yang
diantaranya ialah nikmat islam dan nikmat kesehatan, sehingga penulis mampu
Minat Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Dasar Listrik Dan Elektronika”.
Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menuntaskan tugas
akhir agar penulis dapat memperoleh gelar Sarjana di Prodi Pendidikan Teknik
Elektro. Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan
1. Terima kasih kepada orang tua tercinta dan juga keluarga yang telah mendoakan
vi
3. Terima kasih kepada bapak Dr. Muslim Razali,SH.,M.Ag (Dekan Fakultas
angkatan 2016 yang telah mensupport saya dan juga sama-sama berjuang dalam
Penulis berserah diri kepada Allah SWT karena tidak ada yang akan terjadi
skripsi penelitian ini sebaik mungkin, tapi penulis menyadari bahwa skripsi penelitian
ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya saran
yang dapat dijadikan masukan bagi penulis guna perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga Allah SWT meridhai penulisan ini dan senantiasa memberikan rahmat dan
Nadia Ulfa
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 4
E. Landasan Operasional................................................................................... 4
viii
BAB 1V HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data ............................................................................................. 39
1. Lokasi Penelitian ................................................................................... 39
2. Profil Responden ................................................................................... 39
B. Temuan Penelitian....................................................................................... 41
1. Ketersedian Bengkel Praktik Pembelajaran
Dasar Listrik dan Elektronika ............................................................... 41
a. Ketersedian kelengkapan Peralatan Bengkel SMKS
Muhammadiyah Banda Aceh .......................................................... 41
b. Ketersedian kelengkapan Peralatan Bengkel SMKN 2
Banda aceh ...................................................................................... 44
2. Minat Belajar Peserta Didik Pada Praktik Pembelajaran
Dasar Listrik dan Elektronika .............................................................. 47
a. Minat Belajar Peserta Didik Pada Praktik Pembelajaran
Dasar Listrik dan Elektronika Di SMKS Muhammadiyah Banda
Aceh ............................................................................................... 47
b. Minat Belajar Peserta Didik Pada Praktik Pembelajaran
Dasar Listrik dan Elektronika Di SMKN 2 Banda Aceh ............... 49
C. Pembahasan ................................................................................................. 52
1. Ketersedian Bengkel Praktik Pembelajaran
Dasar Listrik dan Elektronika ............................................................... 52
2. Minat Belajar Peserta Didik Pada Praktik Pembelajaran
Dasar Listrik dan Elektronika ............................................................... 53
D. Keterbatasan penelitian ............................................................................... 56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................. 57
B. Saran ........................................................................................................... 58
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Program
Keahlian Teknik Audio video ............................................................... 18
Tabel 2.2 Standar Sarana pada Area Kerja Mekanik Teknik Elektro .................... 19
Tabel 2.3 Standar Sarana pada Ruang Praktik Audio video .................................. 19
Tabel 2.4 Standar Sarana pada Ruang Penyimpanan dan Instruktur ..................... 20
Tabel 2.5 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Program
Keahlian Teknik Pembangkit Tenaga Listrik ...................................... 21
Tabel 2.6 Standar Sarana pada Laboratorium Dasar Teknik Elektro..................... 21
Tabel 2.7 Standar Sarana pada Area Kerja Perawatan dan Perbaikan Peralatan
Listrik .................................................................................................... 22
Tabel 2.8 Standar Sarana pada Ruang Penyimpanan dan Instruktur ..................... 23
Tabel 3.1 Kisi-kisi wawancara kepada guru mata pelajaran Elektronika
dan Dasar Listrik .................................................................................. 36
Tabel 4.1 Kelengkapan Peralatan bengkel Teknik Audio Video ............................ 42
Tabel 4.2 Kelengkapan Peralatan bengkel Teknik Kelistrikan ............................... 45
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pemahaman dari dasar teori yang dipelajari kearah terapannya, dengan alokasi waktu
pembelajaran praktikum lebih besar dibandingkan, alokasi waktu pada teori. Proses
perwujudan dari suatu teori ke dalam bentuk nyata dengan praktikum. kegiatan
Dengan demikian pada pembelajaran di SMK kegiatan praktik itu adalah hal utama,
agar untuk menjadi tenaga kerja yang siap kerja di dunia industri.
praktik pembelajaran Dasar Listrik dan Elektronika Jurusan Teknik Audio Video,
1
Dedi Supriadi, Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2004), h. 182.
1
2
peserta didiknya untuk memulai praktikum Dasar listrik dan Elektronika, dan
Sebagian peserta didik mempunyai kesiapan dalam belajar seperti disiplin, masuk
kelas dengan tepat waktu. Sebelum praktikum peserta didik aktif mengajukan
pertanyaan dan memperhatikan gurunya. Dan ada juga sebagian peserta didik tidak
memperhatikan gurunya yang sedang menjelaskan materi dan berbicara saat guru
menjelaskan. Pada saat praktikum peserta didik harus bergantian menggunakan alat-
alat praktikum karena kekurangan alat dalam praktikum. Hal tersebut diatas dapat
berpengaruh pada minat peserta didik dalam praktikum. Pada Bengkel praktikum
yang belum sesuai tentunya membuat minat pembelajaran peserta didik terganggu
karena sekolah menengah kejuruan (SMK) harus mencapai kompetensi peserta didik
yang bagus.
S.Pd selaku guru mata pelajaran Dasar Listrik dan Elektronika di kelas X diperoleh
informasi bahwa, didalam pembelajaran Dasar Listrik dan Elektronika tidak hanya
praktikum namun ada juga teori. Ketika praktikum ketersediaan alat dan komponen
praktik dengan menggunakan bengkel dengan tujuan yang hendak dicapai ternyata
2
Wawancara dengan Ibu Cut Nurmuthaharah, S.Pd, Guru Mata Pelajaran Dasar Listrik dan
Elektronika SMKS Muhammadiyah Banda Aceh Pada tanggal 5 November 2019.
3
penelitian ini, sehingga penelitian karya ilmiah ini diberi judul “Pengaruh
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
dimanfaatkan tidak hanya untuk satu pihak, namun juga beberapa pihak yang terkait.
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan literatur yang memperkaya
khasanah ilmu pengetahuan maupun kajian pustaka serta penelitian lebih lanjut yang
2. Manfaat Praktis
Manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai informasi dan masukan
mengenai standarisasi bengkel, sehingga dapat diketahui hal yang perlu disiapkan
pada bengkel Jurusan Jurusan Teknik Audio Video SMK Muhammadiyah dan
b. Guru
E. Landasan Operasional
1. Bengkel
2. Minat Belajar
menaruh minat pada suatu mata pelajaran ,perhatiannya akan tinggi dan minatnya
5
berfungsi sebagai pendorong kuat untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar
mengajar.3
peserta didik diharapkan mampu menguasai konsep dasar listrik dan elektronika serta
3
Naeklan Simbolon Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed, Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Minat Belajar Peserta Didik, 2012. Diakses pada tanggal 29 Desember 2019, pukul
13:37 dari situs: https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/elementary/article/viewFile/1323/1084. h.
15.
4
Evasari, Modul Pembelajaran Teknik Elektronika Dasar-Dasar Listrik dan Elektronika,
(Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Komplek Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017), h. 1.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
atau sebagian cabang ilmu, teknologi atau seni tertentu sesuai dengan keperluan
Besar atau seorang tenaga pengajar yang keahliannya telah memenuhi persyaratan
sesuai dengan cabang ilmu teknologi atau seni tertentu dan bertanggungjawab
teknologi atau seni tertentu sebagai penunjang pelaksanaan tugas pokok Jurusan
sesuai dengan ketentuan bidang yang bersangkutan. Yang terkandung pada pasal 27
dan 28 yaitu, laboratorim dan bengkel merupakan proses belajar yang melalui praktik
pada bengkel atau laboratorium langsung yang dibimbing oleh guru atau yang ahli
dalam bidang praktik tertentu yang bertujuan agar meningkatkan pendidikan yang
12
13
lebih bermutu dan melahirakan lulusan yang mempunyai keahlian tertentu pada
bengkel adalah tempat untuk berlatih, serta melakukan kegiatan dengan arah dan
bertujuan agar siswa dapat mengaplikasikan secara langsung agar bisa menerapkan
yaitu: (1) Unit Laboratory, (2) General Unit Laboratory, dan (3) General
Laboratory. Unit Laboratory memiliki fungsi yang spesifik dan mendalam dalam
dan lain sebagainya. General Unit Laboratory sifat cangkupannya lebih luas lagi Unit
Laboratory dan merupakan gabungan dari kedua-duanya. Penjelasan dia atas yaitu
5
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1980 (5/190). Diakses pada
tanggal 17 Juni 2020 dari situs: http://www.bphn.go.id/data/documents/80pp005.pdf
6
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2010).
7
Menurut Brown, Dalam Buku: M. Bakrun, Modernisasi Bengkel Laboratorium Kejuruan
Abad 21 , (Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), h. 1-2.
14
- Standar Bengkel
Bengkel atau laboratorium secara garis besar memiliki fungsi sebagai tempat
untuk memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang telah diterima sehingga
diterapkan dalam praktik yang merupakan dua hal yang saling melengkapi, melainkan
hal yang merupakan satu kesatuan. Bengkel juga memiliki peranan untuk
memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi siswa, serta untuk memupuk dan
Nomor 40 tahun 2008 Tentang Standar sarana dan prasarana untuk sekolah menengah
harus mempunyai bengkel atau tempat praktik yang memadai. Bertujuan agar siswa
mempraktikkan langsung materi yang didapat. Bengkel yang layak atau memadai
untuk praktik paling tidak memenuhi beberapa hal diantaranya: atmosfer bengkel
(kondisi bengkel) yang baik, perawatan bengkel yang terjaga, peralatan praktik yang
kesehatan kerja (K3) bagi personel bengkel dan siswa, penerapan 5S (seiri, seiton,
seiso, seiketsu, shitsuke) di bengkel. Bengkel merupakan sarana untuk menunjang dan
akan mempengaruhi hasil praktik itu sendiri, untuk itu diperlukan perancangan
8
Menurut Alim Sumarno, Dosen Univesitas Negeri Surabaya. Dalam Buku: M. Bakrun,
Modernisasi Bengkel Laboratorium Kejuruan Abad 21 , (Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan), h. 18.
15
a. Tempat kerja, meliputi ruang dengan memiliki peralatan tetap dan alat-alat
terawat dengan baik, tetap bersih, dalam keadaan efisien, dalam urutan
kerja yang efisien, dan dalam kondisi baik dan sebaiknya dapat diberi
yang memadai.9
bengkel yang meliputi: tempat kerja, perabotan, dan fitting harus tetap
bangunan, balok girder penopang atap dan sebagainya, dinding yang dicat
12 bulan dan 7 tahun), lantai harus dibersihkan dengan cara menyapu dan
baik.
f. Statiun Kerja (Work station): Saat praktik harus mempunyai ruangan yang
dalam ruangan bengel harus memiliki pintu darurat yang ditandai dengan
9
Menurut Afred Freddy Malik Dosen Universitas Negeri Yogyakarta, berpendapat dalam
Buku Modernisasi Bengkel Laboratorium Kejuruan Abad 21, (Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan), h. 18-22.
17
jelas, lantai harus tetap bersih dan tidak licin, bahaya sandungan
dilakukan terlalu lama, benda-benda kerja dan material kerja harus mudah
harus tersedia, tempat duduk harus sesuai dengan jenis pekerjaannya dan
memiliki sandaran punggung dan penumpu kaki (foot rest), harus pada
kondisi yang baik jika terjadi kerusakan harus diperbaiki atau diganti.
h. Lantai: tidak diberi beban berlebih, rata dan mulus, tidak berlubang,
ditentukan, tidak licin, memiliki sarana pemindah air yang memadai jika
lintas dan pejalan kaki berupa rel tangan, penghalang atau marka lantai,
yang tentunya membutuhkan ketepatan baik dalam standarisasi ruang praktik dan
standar ideal yang perlu dipersiapkan SMK untuk memberikan layanan optimal
18
didik.10
jumlah sarana yang secara langsung digunakan untuk pembelajaran praktik Dasar
Energi Listrik Dan Elektronika oleh siswa dengan jumlah standar yang seharusnya
dimiliki oleh sekolah atau jurusan. Peralatan tersebut meliputi peralatan yang
digunakan untuk praktik setiap standar kompetensi pada pembelajaran praktik Dasar
merupakan hal terpenting yang harus ada pada sekolah menengah, hal tersebut
dikarenakan suatu ciri khas dari sekolah menengah kejuruan terlihat dari adanya
bengkel.
Berikut ini adalah Tabel standar sarana dan prasarana ruang praktik program
keahlian teknik Audio Video yang dituliskan pada Permendiknas RI No. 40 Tahun
Tabel 2.1 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik
Program Keahlian Teknik Audio video11
No Jenis Rasio Deskripsi
1. Area kerja mekanik 6 m²/peserta Kapasitas untuk 8 peserta
teknik elektro didik didik.
Luas minimum adalah 48 m².
Lebar minimum adalah 6 m.
10
Menurut Ismara & Prianto Penulis Buku Tentang K3, Berpendapat dalam Buku
Modernisasi Bengkel Laboratorium Kejuruan Abad 21, (Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan), h. 18-22.
11
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 40 Tahun 2008, h .88.
19
Tabel 2.2 Standar Sarana pada Area Kerja Mekanik Teknik Elektro 12
No. Jenis Rasio Deskripsi
1. Perabot
Meja kerja 1 set/area Untuk minimum 8 peserta
Kursi kerja/stool didik pada pekerjaan
pembuatan kotak speaker dan
Lemari simpan alat kotak/panel elektronika.
dan bahan
2 Peralatan
Peralatan untuk 1 set/area Untuk minimum 8 peserta
pekerjaan mekanik didik pada pekerjaan
teknik elektro. pembuatan kotak speaker dan
kotak/panel elektronika.
3. Media pendidikan
Papan tulis 1 buah/area Untuk mendukung minimum 8
peserta didik pada pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar yang
bersifat teoritis.
4. Perlengkapan lain
Kotak kontak Minimum 2 Untuk mendukung
buah/area. operasionalisasi peralatan yang
memerlukan daya listrik.
Tempat sampah Minimum 1
buah/area.
12
Ibid, h .89.
13
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 40 Tahun 2008, h . 90.
20
1 Perabot
Meja kerja 1 set/ruang Untuk minimum 16 peserta
didik pada pekerjaan
Kursi kerja/stool pemasangan dasar instalasi
audio video, perawatan dan
Lemari simpan alat perbaikan peralatan audio
dan bahan video.
2 Peralatan
Peralatan untuk 1 set/ruang Untuk minimum 16 peserta
pekerjaan instalasi didik pada pekerjaan
audio video. pemasangan dasar instalasi
audio video, perawatan dan
perbaikan peralatan audio
video.
3 Media pendidikan
Papan tulis 1 buah/ruang Untuk mendukung minimum
16 peserta didik pada
pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar yang bersifat teoritis.
4. Perlengkapan lain
Kotak kontak Minimum 8 Untuk mendukung
buah/ruang operasionalisasi peralatan yang
memerlukan daya listrik.
Tempat sampah Minimum 1
buah/ruang.
Berikut ini adalah Tabel standar sarana dan prasarana ruang praktik program
Tabel 2.5 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik
Program Keahlian Teknik Pembangkit Tenaga Listrik 14
No. Jenis Rasio Deskripsi
1. Laboratorium dasar 4 m²/peserta Kapasitas untuk 16 peserta
teknik elektro didik didik.
Luas minimum adalah 64 m².
Lebar minimum adalah 8 m.
2. Area kerja perawatan 6 m²/peserta Kapasitas untuk 16 peserta
dan perbaikan didik didik.
peralatan listrik Luas minimum adalah 96 m².
Lebar minimum adalah 8 m.
3. Ruang penyimpanan 4 m²/instruktur Luas minimum adalah 48 m².
dan instruktur Lebar minimum adalah 6 m.
14
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 40 Tahun 2008, h . 68.
15
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 40 Tahun 2008, h . 68.
22
Tabel 2.7 Standar Sarana pada Area Kerja Perawatan dan Perbaikan Peralatan
Listrik16
No. Jenis Rasio Deskripsi
1 Perabot
Meja kerja 1 set/area Untuk minimum 4 peserta
didik pada pekerjaan
Kursi kerja/stool konstruksi, cara kerja,
pemasangan, inspeksi,
Lemari simpan alat pengoperasian dan
dan bahan perawatan/perbaikan
komponen utama, serta
pembelajaran keselamatan dan
kesehatan kerja listrik (K3
Listrik), instalasi pemanfaat
tenaga listrik.
2 Peralatan
16
Ibid, h . 69.
23
17
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 40 Tahun 2008, h . 69.
24
Bengkel kerja sekolah menegah kejuruan adalah salah satu fasilitas sekolah
berupa tempat, ruang, yang biasa dipakai oleh guru maupun siswa untuk proses
belajar mengajar. Dalam bengkel kerja sekolah ini dipakai untuk praktikum,
tujuannya supaya di bengkel kerja sekolah ini siswa dapat menemukan hal-hal baru,
untuk SMK karena dalam bengkel kerja sekolah siswa dapat memiliki pengalaman
belajar dengan cara berinteraksi langsung dengan alat dan sumber belajar yang ada di
bengkel kerja sekolah, sehingga pemikiran-pemikiran kreatif siswa akan muncul dan
dapat menemukan cara-cara baru yang dapat dikembangkan sesuai kreativitas siswa.
Manfaat Bengkel pada Sekolah Menengah Kejuruan yaitu dapat lebih bermutu
dan memiliki keahlian khusus yang sesuai dengan bidang yang ditekuninya ketika
25
Siswa mempunyai skill ketika berada didunia kerja, siswa yang berkualitas
dibidang yang diasah pada SMK akan mendapatkan peluang kerja, adanya bengkel
B. Minat Belajar
a. Pengertian Minat
terhadap aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa
senang.” Dengan demikian minat dapat diartikan sebagai kecenderungan sifat yang
individu untuk mencari keterangan atau fakta-fakta dari sebuah objek, aktivitas atau
kegiatan, pemahaman, skill, tujuan perhatian atau murni ingin mahir dalam hal
tertentu.
18
Wohono, “Kualitas Pembelajaran Siswa SMK Ditinjau dari Fasilitas Belajar”. Jurnal
Ilmiah Guru “COPE”, (No. 01/Tahun XVIII/Mei 2014), h. 66-67.
19
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, Implementasi, dan
Inovasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h. 39.
26
Minat terhadap sesuatu itu dipelajari dan dapat mempengaruhi belajar selanjutnya
merupakan hasil belajar dan cenderung mendukung aktivitas belajar berikutnya. Oleh
dilakukan oleh siswa untuk melakukan kegiatan. Dengan kata lain belajar adalah
suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan
pengalaman belajarnya.
menaruh minat pada suatu mata pelajaran ,perhatiannya akan tinggi dan minatnya
berfungsi sebagai pendorong kuat untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar
seseorang untuk memperhatikan atau terlibat dalam aktivitas belajar secara aktif. 23
20
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2008), h. 132-133.
21
Hamalik Oemar, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : Bumi Askara, 2001), h. 27.
22
Naeklan Simbolon Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed, Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Minat Belajar Peserta Didik, 2012. Diakses pada tanggal 29 Desember 2019, pukul
13:37 dari situs: https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/elementary/article/viewFile/1323/1084. h.
15.
23
Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV. Wacana Alfabeta, 2001), h.
38.
27
mengingat sesuatu secara terus menerus, minat belajar ini erat kaitannya dengan
perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat belajar itu terjadi karena sikap
senang kepada sesuatu, orang yang berminat belajar kepada sesuatu berarti ia
a. Perasaan Senang
maka tidak aka nada rasa terpaksa untuk belajar. Contohnya yaitu senang mengikuti
b. Keterlibatan Siswa
senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari obyek tersebut.
Contoh: aktif dalam diskusi, aktif bertanya, dan aktif menjawab pertanyaan dari guru.
c. Ketertariakan
benda, orang, kegiatan atau bias berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh
24
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995), h. 84.
28
kegiatan itu sendiri. Contoh: antusias dalam mengikuti pelajaran, tidak menunda
d. Perhatian Siswa
Minat dan perhatian merupakan dua hal yang dianggap sama dalam
minat pada obyek tertentu maka dengan sendirinya akan memperhatikan obyek
1. Faktor Internal
kesiapan.
2. Faktor Eksternal
siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
25
Slameto, Belajar dan Faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 180.
29
berdasarkan kondisi realitas atau natural setting yang holistis, kompleks, dan rinci.
mengingat sesuatu secara terus menerus, minat belajar ini erat kaitannya dengan
perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat belajar itu terjadi karena sikap
senang kepada sesuatu, orang yang berminat belajar kepada sesuatu berarti ia
penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang
26
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : PT. Rineka Cipta,
2010), h. 54.
27
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995), h. 84.
30
Indonesia (SKKNI). 29
Energi listrik adalah satu dari sumber energi yang digunakan manusia
komponen pasif (resistor, kapasitor, induktor, dioda) dan komponen aktif (transistor)
28
Haryati, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Gaung
Persada Press, 2007), h.43.
29
Mohammad Fatkhur Rokhman, “Pengaruh Kelayakan Bengkel dan Prestasi Mata Pelajaran
Instalasi Terhadap Kesiapan Kerja Sebagai Instalatir Listrik Siswa Smk Negeri 3 Yogyakarta”,
Skripsi, Yogyakarta: UNY, 2012, h. 26-27.
30
TedyTry Saputro, Konsep Elektronika Yang Wajib Kamu Tahu, November 2018. Diakses
pada tanggal 7 Juni 2020 dari situs: https://embeddednesia.com/v1/konsep-elektronika-yang-wajib-
kamu-tahu/.
31
serta alat ukur listrik (multimeter, Oscilloscope), arus listrik dan potensi listrik,
dasar Elektonika.
Hasil penelitian yang relavan didapatkan penelitian dari fajar Wiranto (2014)
yang berjudul “Pengaruh sarana dan prasaran praktik terhadap minat belajar transmisi
manual kelas XI di SMK Patriot Pituruh” Yang menyatakan ada pengaruh positif dan
signifikan antara sarana dan prasarana praktik terhadap minat belajar transmisi
manual siswa kelas XI SMK Patriot Pituruh Tahun Ajaran 2014/2015 dengan
Hasil penelitian yang relavan didapatkan penelitian dari Tri Nur Huda (2016)
hasil belajar siswa SMK pada mata pelajaran pemeliharaan mesin kendaraan ringan
Kaligondang pada tahun ajaran 2015/2016 termasuk dalam kategori lengkap dengan
skor 72 atau 62,07 %. 2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran pemeliharaan Mesin
Kendaraan Ringan kelas XI jurusan Teknik Kendaraan Ringan pada tahun ajaran
2015/2016 menunjukkan nilai rata-rata sebesar 83,22 dimana 95,68 % atau 133 siswa
telah memenuhi kkm dan sebanyak 6 siswa atau 4,32 % masih di bawah kkm.
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian yang digunakan pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar Ilmiah dengan maksud
menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai
32
metode yang ada. Penelitian kualitatif tidak menggunakan statistik, tetapi melalui
masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas atau natural setting
Belajar Peseta Didik Pada Pembelajaran Dasar Listrik Dan Elektronika, yang
didapatkan dari kata-kata hasil wawancara dengan informan penelitian. Dalam hal ini
mewawancarai beberapa guru pada mata pelajaran Dasar Listrik dan Elektronika.
32
Menurut Denzin & Lincoln Seorang Professor Sosiologi Amerika dalam Buku Moleong,
Meodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2007), h. 5
33
Albi Anggito & Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jawa Barat: CV Jejak,
2018), h. 7-9.
33
34
Aceh. Sumber data dalam penelitian ini adalah Guru dari mata pelajaran Dasar Listrik
dan Elektronika di SMK Muhammadiyah Banda Aceh dan SMKN 2 Banda Aceh.
agat tidak mudah lupa dan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Dengan
2. Alat tulis: pulpen dan buku untuk mencatat sesuatu yang berkaitan dengan
jalannya penelitian.
1. Keadaan bengkel
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.34 Teknik
pengumpulan data sangat diperlukan dalam suatu penelitian karena hal tersebut
digunakan penulis untuk mendapatkan data yang akan diolah sehingga bisa ditarik
kesimpulan. Terdapat bermacam teknik pengumpulan data yang biasa dipakai dalam
melakukan penelitian.
Teknik pengumpuan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu
pertemuan yang dilakukan oleh dua orang untuk bertukar informasi maupun suatu ide
dengan cara tanya jawab, sehingga dapat dikerucutkan menjadi sebuah kesimpulan
atau makna dalam topik tertentu.35 Teknik yang digunakan dalam penelitian ini
- Wawancara Terstruktur
34
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV. Alfabeta, 2005), h. 62.
35
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2015), h.72.
36
Fandi Rosi Sarwo Edi, Teori Wawancara Psikodiagnostik, (Yogyakarta: PT Leutika
Nouvalitera), 2016, h. 19.
36
Pemilihan informan tersebut memang sudah direncanakan oleh penulis sejak awal
Minat Belajar Peseta Didik Pada Pembelajaran Dasar Listrik Dan Elektronika.
Tabel 3.1 Kisi-kisi wawancara kepada guru mata pelajaran Elektronika dan Dasar
Listrik
No Pokok Pertanyaan Sub Pokok Pertanyaan
1. Kegiatan Pembelajaran a. Kelengkapan alat praktik
Dasar Listrik dan b. Peralatan praktik
Elektronika di Bengkel c. Pengaruh kelengkapan bengkel terhadap
peserta didik
19, peneliti mewawancarai 2 orang guru mata pelajaran dasar listrik dan elektronika
pada sekolah yang berbeda yaitu sekolah SMKS Muhammadiyah Banda Aceh dan
Analisis data merupakan langkah yang terpenting dalam suatu penelitian. Data
yang telah diperoleh akan dianalisis pada tahap ini sehingga dapat ditarik kesimpulan.
teknik analisis model Miles and Huberman. “Bahwa aktivitas analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
37
sehingga datanya sudah jenuh.” Aktivitas analisis data yaitu data reduction, data
memfokuskan pada hal-hal yang penting. Data yang direduksi akan memberikan
pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Dalam penelitian ini,
data diperoleh melalui wawancara kemudian data tersebut dirangkum, dan diseleksi
sehingga akan memberikan gambaran yang jelas kepada penulis. Penulis dalam
kenyamanan membaca.
menyajikan data. Dalam penulisan kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dengan
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya, tetapi yang
bab-nya masing-masing. Data yang telah didapatkan dari hasil wawancara, dari
sumber tulisan maupun dari sumber pustaka dikelompokkan, selain itu juga
37
Menurut Miles and Huberman dalam Buku Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif,
Bandung: CV. Alfabeta, 2005), h. 95.
38
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV. Alfabeta, 2005), h. 95.
38
menyajikan hasil wawancara dari informan yaitu pemustaka yang sedang membaca di
ruang perpustakaan.
bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti yang kuat yang
kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat
berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya kurang jelas sehingga
Setelah proses data, kemudian penulis menyajikan data dalam bentuk uraian
dari hasil wawancara. Dengan demikian penulis hanya dapat menganalisis data dari
Data yang disajikan pada bagian ini berupa hasil wawancara dengan beberapa
guru yang mengajar pada Pembelajaran Dasar Listrik Dan Elektronika. Penulis
A. Deskripsi data
1. Lokasi Penelitian
berlansung pada tanggal 17 juni 2020 jam 09.00-11.07, yang dilaksanakan di SMKS
Muhammadiyah Banda Aceh yang beralamat Jln. Ujong Batee No.17 Seutui Banda
Aceh.
pada tanggal 25 juni 2020 jam 09.20-11.45, yang dilaksanakan di SMKN 2 Banda
Aceh yang beralamat Jl. Sultan Malikul Saleh Lhong Raya. Banda Aceh.
2. Profil Responden
39
40
7. Status : Menikah
Perumnas Lambheu
7. Status : Menikah
B. Temuan Penelitian
tujuan untuk menganalisis data yang telah didapatkan dari hasil wawancara guru
tentang bagaimana ketersedian kelengkapan bengkel dan minat belajar peserta didik
sekolah yang berbeda yaitu SMKS Muhammadiyah Banda Aceh dan SMKN 2 Banda
Aceh.
Elektronika
Aceh bahwa keadaan bengkel berupa ruang, bangunan serta alat praktik sangat
listrik dan elektronika. Dalam penjelasan dari guru SMKS Muhammadiyah Banda
Aceh terungkap, “Untuk bangunannya sudah memadai, dari karena itu berhubung
kemudian tidak ada laporan-laporan lagi, sehingga dari kepala sekolah kembali
membangun dari pertama, jadi untuk bagian sound speaker, peralatan tidak terlalu
bengkel diantarnya bengkel Teknik Audio Video dan Bengkel Teknik Otomotif.
42
Dalam bengkel Teknik Audio Video mempunyai 2 ruangan yaitu ruangan praktik
komponennya masih memadai, masih ada kalau misalnya tidak ada masih bisa di beli,
Peralatan yang digunakan pada saat praktik pembelajaran dasar listrik dan
elektronika yaitu berlangsung pada bengkel Teknik Audio Video. Dengan peralatan
praktik yang pembelajaran dasar listrik dan elektronika, hasil wawancara guru SMKS
Diode 48
Transistor 64
IC (Intragrated Circuit) 2
Resistor 128
Kapasitor 32
Induktor 10
Power supply 1
Papan PCB 12
Bread board 4
Trafo 2
Kabel 2.1 2
Kawat lilitan 5 Meter
Jangka Sorong 1
AC (Air Condution) 1
Peralatan Solder dan Timah solder 5 dan 10
Praktik Bor tangan 7
Pendukung Obeng 8
terdapat kesediaan sarana dan prasarana bengkel serta terdapat beberapa alat praktik
utama pada bengkel Teknik Audio Video meski ada beberapa peralatan yang belum
ada misalnya Sound Speaker, Oscilloskop. Pada pembelajaran praktik dasar listrik
dan elektronika peralatan yang digunakan dalam praktik pembelajaran ini sudah
memadai karena praktik dalam pembelajaran ini masih sangat dasar yaitu, hanya
pembelajaran praktik dasar listrik dan elektronika yaitu siswa harus bisa membaca
gelang dari resistor dan nilai kapasitor, serta menentukan kaki transistor.
Jumlah peralatan utama pada bengkel Teknik Audio Video yaitu terdapat 19
macam peralatan dengan jumlah peralatan sebanyak 318. Jumlah alat pendukung 3
Muhammadiyah disimpulkan dari tabel di atas bahwa sebagian peralatan sudah sesuai
dengan tujuan praktik pembelajaran, akan tetapi ada sebagian alat yang belum
Aceh
Pada SMKN 2 Banda Aceh sudah mempunyai beberapa bengkel salah satunya
bengkel Teknik Kelistrikan yang sudah mempunyai peralatan lengkap untuk praktik.
Dan ketersedian bengkel sudah mempunyai ruang yang bagus, bersih, dan tertata rapi.
Sesuai pernyataan Guru SMKN 2 Banda Aceh yang menyatakan “Keadaan bengkel
Teknik Listrik sudah mempunyai ruang yang bagus, bersih, dan tertata rapi”.
dasar listrik dan Elekronika, guru SMKN 2 Banda Aceh menyatakan, “sudah lengkap
dan sudah bagus”. Pada SMKN 2 Banda Aceh praktik pembelajaran dasar listrik dan
praktik yang digunakan yaitu sesuai ungkapan guru SMKN 2 Banda Aceh
pembelajaran dasar listrik dan elektronika materinya masih dasar dan penerapan pada
praktik masih dasar juga. Dengan demikian peralatan praktik yang didapatkan dari
pada pembelajaran dasar listrik dan elektronika, dengan peralatan bengkel yang sudah
memadai serta sudah terpenuhi alat praktiknya pada pembelajaran listrik lanjutan.
Jumlah tabel di atas pada peralatan utama yaitu terdapat 33 macam dan
jumlah keseluruhan alat 987. Sedangkan alat praktik pendukung berjumlah 3 macam
SMKS Muhammadiyah Banda Aceh dan SMKN 2 Banda Aceh, dilihat grafik
dibawah ini.
1200
1000
800
0
perabotan Media Peralatan Peralatan
ruang praktik Pembelajaran Praktik Utama Praktik
Diruang Pendukung
Praktik
dasar listrik dan elektronika sudah memadai, peralatan yang digunakan saat praktik
dan Elektronika
1. Minat Belajar Peserta Didik Pada Praktik Pembelajaran Dasar Listrik dan
bengkel di SMKS Muhammadiyah Banda Aceh pada pembelajaran dasar listrik dan
pengaruh itu ada kalau dasar lstrik dan elektonika ada belajar memakai aplikasi, kalau
belajar aplikasi dan simulasi siswa suka tapi bagian teori kurang jadi harus di ulang-
ulang, kadang dari pertama siswa masuk minatnya masih kurang, jadi terkadang
terlalu tinggi dijelaskan tidak sanggup memahami, jadi pemahaman siswa minat
siswa agak menurun, kalau praktikumnya misalnya solder siswa bisa cuman kalau
dari teori dari siswa tidak bisa harus ada guru disamping, itu minatnya yang pertama
memang rendah, kalau pratikum saja tampa tahu dulu dasarnya siswa mau”.
Kemudian dalam minat belajar peserta didik peneliti dapat melihat dari
1. Perasaan senang
mengungkapkan, “Kalau praktikum iya, kalau teori siswa tidur, jadi ibu harus
peragakan simulasi langsung ada alatnya”. Bahwa perasaan senang yang telah
didapatkan hasil wawancara guru SMKS Muhammadiyah Banda Aceh, yakni siswa
memiliki perasaan senang ketika pembelajaran praktik berlangsun, karena bagi siswa
pembelajaran tetapi kadang-kadang siswa merasa bosan saat siswa belajar teori.
Banda Aceh kurang, karena disebabkan siswa tidak bersemangat dalam belajar teori.
2. Keterlibatan siswa
bahkan per orang siswa yang bertanya”. Dapat disimpulkan bahwa siswa pada
pembelajaran dasar listrik dan elektronika pada saat praktikum aktif bertanya. Dan ini
merupakan salah satu contoh pencapaian indikator keterlibatan siswa dalam minat.
3. Ketertarikan
kertarikan siswa peserta didik mengikuti pembelajaran dasar listrik dan elektronika
menyatakan, “kalau praktikum berminat dan berantusias dan bersemangat, siswa suka
dengan praktikum. Disini peneliti dapat melihat adanya ketertarikan indikator dari
4. Perhatian siswa
perhatian peserta didik pada saat pembelajaran dasar listrik dan elektronika, guru
2. Minat Belajar Peserta Didik Pada Praktik Pembelajaran Dasar Listrik dan
bengkel di SMKN 2 Banda Aceh pada pembelajaran dasar listrik dan elektronika,
guru SMKN 2 Banda Aceh mengungkapkan, “anak-anak disini mau untuk belajar,
minatnya ada.
1. Perasaan senang
belajar”. Perasaan senang siswa dengan ada kemauan belajar dari siswa itu sendiri,
maka tercapai tujuan indikator minat belajar peserta didik dalam mengikuti pelajaran
2. Keterlibatan siswa
Dari pertanyaan peneliti tentang apakah siwa berpersan aktif pada dasar
listrik dan elektronika maka Guru SMKN 2 mengungkapkan bahwa “ berperan aktif”
bertanya kepada guru, kemudian guru memberi tahukan apa anak-anak yang tidak
tahu, kemudian kalau ada tugas anak-anak mengerjakannya, selesai belajar anak-anak
50
disimpulkan peran aktif disini siswa SMKN 2 termasuk indikator keterlibatan siswa,
3. Ketertarikan siswa
kemudian guru memberi tahukan apa anak-anak yang tidak tahu, kemudian kalau ada
4. Perhatian siswa
terdapat jawaban dari pertanyaan peneliti terkait perhatian siswa dengan menyatakan
“ya’ jadi dapat disimpulkan bahwa adanya perhatian siswa pada pembelajaran dasar
listrik dan elektronika. Dari keempat indikator diatas sangat berpengaruh terhadap
ketersedian bengkel terhadap minat belajar peserta didik pada pembelajaran dasar
Berikut ini, grafik pencapaian indikator minat belajar peserta didik pada
SMKS Muhammadiyah Banda Aceh dan SMKN 2 Banda Aceh pada pembelajaran
dasar listrik dan elektronika, sesuai yang didapatkan dari hasil wawancara guru mata
1.2
0.8
0
Perasaan Keterlibatan Ketertarikan Perhatian
Senang Siswa Siswa
Banda Aceh peneliti menganalisis bahawa hanya 3 pencapaian indikator dari yang
seharusnya 4 indikator, dimana yang tidak dicapai yaitu pada indikator pada perasaan
senang, seperti yang telah dipaparkan dalam wawancara guru, “Kalau praktikum iya,
kalau teori sebagian siswa tidur,”. Yang dimaknai siswa tidak suka dan tidak
bengkel tinggi terhadap minat belajar peserta didik, sehingga dengan berkurangnya
satu indikator maka berkurang juga pencapaian minat belajar dari siswa tersebut.
namun hal tersebut merupakan karakter dari siswa bukan dikarenakan adanya
C. Pembahasan
Dari data yang diperoleh dari penelitian hasil wawancara guru, tahap
berdasarkan klarifikasi yang telah didapatkan, maka keseluruhan data dari responden
Elektronika
dalam proses praktikum seperti dalam melaksanakan praktik dasar listrik dan
siswa ssatau jumlah kelompok siswa yang praktikum, kondisi yang harus sesuai dan
syarat yang telah ditentukan. Bahan peralatan yang digunakan dalam praktik dasar
listrik dan elektronika tidak sebanyak yang dibutuhkan dalam praktik lain karena
pembelajaran dasar listrik dan elektronika pada praktiknya yang didapatkan hasil
wawancara guru bahwa proses praktik dalam pembelajaran ini menggunakan bengkel
Video, dalam ketersediaan bengkel teknik Audio Video sudah memiliki perabotan
praktik yang sudah memadai, media pembelajaran diruang praktik, peralatan praktik
Aceh dan SMKN 2 Banda Aceh, didapat dari hasil wawancara pengaruh ketersedian
peralatan bengkel dapat meningkatkan minat siswa dikarena dari hasil wawancara
dan Elektronika
Banda Aceh peneliti menganalisis bahawa hanya 3 pencapaian indikator dari yang
seharusnya 4 indikator, dimana yang tidak dicapai yaitu pada indikator pada perasaan
senang, seperti yang telah dipaparkan dalam wawancara guru, “Kalau praktikum iya,
kalau teori sebagian siswa tidur,”. Yang dimaknai siswa tidak suka dan tidak
bengkel tinggi terhadap minat belajar peserta didik, sehingga dengan berkurangnya
satu indikator maka berkurang juga pencapaian minat belajar dari siswa tersebut.
namun hal tersebut merupakan karakter dari siswa bukan dikarenakan adanya
Dari hasil penelitian yang didapatkan dari wawancara guru bahwa minat di
dua sekolah yang berbeda didapatkan hanya memiliki perbedaan yang sedikit, di
Audio Video yang didapatkan dari SMKS Muhammadiyah Banda Aceh sudah
memadai hanya saja ada beberapa peralatan yang belum lengkap seperti oscilloscop
dan sound speaker. Sedangkan peralatan bengkel Teknik Kelistrikan pada SMKN 2
sebagian besar siswa yang dilihat dari hasil wawancara bahwa minat belajar siswa
memiliki indikator minat yang cukup. Minat merupakan sesuatu yang menimbulakan
Dengan adanya peralatan praktek yang memadai maka akan membuat siswa
tertarik dan suka terhadap minat belajar dasar listrik dan elektronika. Hal ini
dibuktikan dari data hasil wawancara yang di simpulkan bahwa ada pengaruh sekolah
SMKN 2 Banda Aceh pada ketersedian bengkel terhadap minat yang lebih tinggi
pada praktik pembelajaran dasar listrik dan elektronika. Hasil penelitian terhadap
minat belajar menunjukkan sebagian besar siswa memiliki minat belajar yang cukup.
Minat belajar merupakan refleksi rasa suka, ketertarikan dan kegairahan seseorang
terhadap suatu hal atau kegiatan yang relative tetap. Minat merupakan keadaan
Dalam hal ini seseorang dapat memiliki minat terhadap sesuatu jika seseorang
Hasil penelitian yang relavan didapatkan penelitian dari fajar Wiranto (2014)
yang berjudul “Pengaruh sarana dan prasaran praktik terhadap minat belajar transmisi
manual kelas XI di SMK Patriot Pituruh” Yang menyatakan ada pengaruh positif dan
signifikan antara sarana dan prasarana praktik terhadap minat belajar transmisi
manual siswa kelas XI SMK Patriot Pituruh Tahun Ajaran 2014/2015 dengan
Hasil penelitian yang relavan didapatkan penelitian dari Tri Nur Huda (2016)
hasil belajar siswa SMK pada mata pelajaran pemeliharaan mesin kendaraan ringan
Kaligondang pada tahun ajaran 2015/2016 termasuk dalam kategori lengkap dengan
skor 72 atau 62,07 %. 2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran pemeliharaan Mesin
Kendaraan Ringan kelas XI jurusan Teknik Kendaraan Ringan pada tahun ajaran
56
2015/2016 menunjukkan nilai rata-rata sebesar 83,22 dimana 95,68 % atau 133 siswa
telah memenuhi kkm dan sebanyak 6 siswa atau 4,32 % masih di bawah kkm.
D. Keterbatasan Penelitian
Covid-19 .
A. Kesimpulan
berbeda untuk melihat bagaimana ketersedian bengkel dan minat belajar peserta
didik. Bengkel merupakan tempat belajar praktikum dalam percobaan nyata yang
dilakukan secara langsung yang bertujuan untuk memudahkan peserta didik dalam
belajar adalah kecenderungan sikap peserta didik adanya perasaan senang terhadap
sesuatu, dengan adanya minat peserta didik dapat berkeinginan memperoleh sesuatu
57
58
B. Saran
penelitian yang bisa observasi langsung ke bengkel dan melihat langsung bagaimana
Albi Anggito & Johan Setiawan. 2018. Meodologi Penelitian Kualitatif, Jawa Barat:
CV Jejak.
Dedi Supriadi. 2004. Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
59
60
Ratna Wilis Dahar. 2011. Teori-teori Belajar & Pembelajaran, Erlangga: PT Gelora
Aksara Pratama.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.
Syaiful Bahri Djamarah. 2008. Psikologi Belajar, Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Tedy Try Saputro, Konsep Elektronika Yang Wajib Kamu Tahu, November 2018.
Diakses pada tanggal 7 Juni 2020 dari situs:
https://embeddednesia.com/v1/konsep-elektronika-yang-wajib-kamu-tahu/.
Wawancara dengan Ibu Cut Nurmuthaharah, S.Pd, Guru Mata Pelajaran Dasar Listrik
dan Elektronika SMKS Muhammadiyah Banda Aceh PadaTanggal 5
November 2019.
Wohono, “Kualitas Pembelajaran Siswa Smk Ditinjau Dari Fasilitas Belajar”. Jurnal
Ilmiah Guru “COPE”, No. 01/Tahun XVIII/Mei 2014.
Lampiran 1
Pertanyaan Panduan Wawancara
WAWANCARA UNTUK PENELITIAN
“ Pengaruh Ketersediaan Bengkel Terhadap Minat Belajar Peserta Didik Pada
Pembelajaran Dasar Listrik Dan Elektronika”