Anda di halaman 1dari 87

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN LOKASI

INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KECAMATAN


KALAENA BERBASIS WEBGIS

TRI SULISTIA NINGSI


1604411399

FAKULTAS TEKNIK KOMPUTER


UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2020
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN LOKASI
INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KECAMATAN
KALAENA BERBASIS WEBGIS

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
pada Program Teknik Informatika Fakultas Komputer
Universitas Cokroaminoto Palopo

TRI SULISTIA NINGSI


1604411399

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK KOMPUTER
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2020
SURAT PENYATAAN KEASLIAN
NASKA SKRIPSI

Yang bertanda tanggan dibawah ini :


Nama : Tri Sulistia Ningsi
NIM : 1604411399
Tempat/Tanggal lahir : Muktisari 08 juli 1999
Jenis Kelamin : Perempuan
Progaram Studi : Informatika
Fakultas : Teknik Komputer
Judul : Sistem Informasi Geografis Pemetaan Lokasi Industri
Rumah Tangga di Kecamatan Kalaena Berbasis WebGIS
Dosen Pembimbing :
1. Aryadi Nurfalaq, S.Si., M.T.
2. Dr. Suaedi, S.Pd., M.Si.
Menyatakan bahwa karya ini adalah benar karya sendiri, bebas dari
jiplak/plagiatan. Pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan apabila
dikemudian hari ternyata ditemukan ketidakbenaran, maka saya bersedia
dituntut di dalam maupun di luar pengadilan serta menanggung segala
resikonya.
Demikian pernyataan ini saya buat sebagai tanggung jawab formal untuk
digunakan sebagaimana mestinya.

Palopo, Oktober 2020


Yang bersangkutan,

TRI SULISTIA NINGSI


NIM. 1604411399
ABSTRAK

Tri Sulistia Ningsi. 2020. Sistem Informasi Geografis Pemetaan Lokasi Industri
Rumah Tangga di Kecamatan Kelaena Berbasis Webgis (dibimbing oleh Suaedi
dan Aryadi Nurfalaq).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lokasi industri rumah tangga


yang ada di Kecamatan Kalaena, dengan mengetahui data-data atribut melalui
pemetaan berbasis webgis. Adanya sistem ini akan membantu masyarakat luar
dalam mengetahui letak lokasi dan informasi data industri rumah tangga yang ada
di Kecamatan Kalaena. Sistem informasi geografis yang dibagun adalah sistem
berbasis webgis sehingga sistem dapat diakses dan memudahkan pengaksesan
lokasi serta penyampaian informasi. Sistem ini memiliki 1 admin untuk mengolah
data. Pada penelitian ini menggunakan 3 metode untuk menganalisa kebutuhan
dan melakukan perencanaan serta mengumpulkan data, yaitu metode wawancara,
studi literatur dan dokumentasi, sehingga input maupun output dari sistem
informasi geografis yang dibagun sesuai dengan apa yang diharapkan. Hasil dari
penelitian ini terdiri dari perancangan dan pembuatan sistem informasi geografis
pemetaan lokasi industri rumah tangga di Kecamatan Kalaena berbasis webgis.
Yang terdiri dari tampilan home, tampilan peta lokasi persebaran, tampilan
informasi kerajinan, tampilan login, tampilan halaman admin, tampilan kelola
beranda, tampilan data pengrajin, pengujian sistem dan hasil pengujian Selain itu,
model pengembangan yang digunakan berupa model pengembangan waterfall
sehingga pengerjaannya lebih terstruktur.

Kata kunci: pemetaan, webgis, waterfall, industri rumah tangga.

iv
KATA PENGGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh,
Segala puji hanyalah kepunyaan Allah SWT, yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
tugas akhir skripsi ini. Serta tak lupa salawat serta salam kepada junjungan
Nabiullah Muhammad SAW atas semua teladannya.
Skripsi ini berjudul “Sistem Informasi Geografis Pemetaan Lokasi Industri
Rumah Tangga Di Kecamatan Kalaena Berbasis WebGIS ” yang disusun untuk
melakukan penelitian. Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan
bimbingan berbagai pihak.
Dengan menyadari bahwa keterbatasan kemampuan yang ada pada peneliti
sehingga bentuk dan isi dari penulisan masih jauh dari kesempurnaan dan banyak
kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati peneliti dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak yang bertujuan menyempurnakan
skripsi ini.
Selama proses penyelesaian skripsi ini banyak ditunjang dengan bantuan
tenaga, pemikiran baik moral maupun material dari berbagai banyak pihak. Oleh
karena itu, sepantasnya bila pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati
peneliti menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Drs. Hanafie Mahtika, MS., selaku Rektor Universitas
Cokroaminoto Palopo.
2. Rusmala, S.Kom., M.Kom., selaku Dekan Fakultas Teknik Komputer
Universitas Cokroaminoto Palopo
3. Muhammad Idham Rusdi, S.T., M.Kom., selaku ketua program studi
informatika Universitas Cokroaminoto Palopo.
4. Dr, Suaedi, M.Si., selaku pembimbing I.
5. Aryadi Nurfalaq, S.Si., M.T., selaku pembimbing II.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Universitas Cokroaminoto Palopo, khusunya
pada program Studi Teknik Informatika Fakultas Komputer yang telah
membina dan memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama
berada dibangku perkuliahan.

v
7. Khususnya kedua orang tua telah memberikan doa dan segalanya sehingga
proses penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan baik dan tepat waktu, serta
tak lupa kepada saudara dan keluarga yang menjadi salah satu motivasi
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Saudara-saudara seperjuangan teman-teman Fakultas Teknik Komputer
Angkatan 2016, semua pihak tanpa terkecuali yang penulis tidak dapat
disebutkan satu persatu, yakinlah bahwa kalian telah menjadi bagian cerita
terindah yang tak terlupakan dalam kehidupan penulis.
Dan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis
yang tidak sempat penulis sebut satu persatu, peneliti mengucapkan terimakasih
yang setulus-tulusnya atas segala kebaikan dan jasa-jasa kepada penulis.Semoga
Allah SWT membalas budi baik semuanya, Insya Allah.Amin Yaa Robbal’Alamin.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi
penulis, dan umumnya bagi semua pihak yang membutuhkan. Terima kasih.
Wassalam.

Palopo, Februari 2020


Penulis

Tri Sulistia Ningsi

vi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori ..................................................................................... 4
2.2 Penelitian yang Relevan ................................................................... 19
2.3 Kerangka Pikir ................................................................................. 20
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................. 23
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 23
3.3 Batasan Penelitian ............................................................................ 23
3.4 Tahapan Penelitian ........................................................................... 24
3.5 Analisis Sistem ................................................................................. 26
3.6 Perancangan Produk Sistem .............................................................. 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 45
4.2 Pembahasan Penelitian ...................................................................... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 62
5.2 Saran .................................................................................................. 62
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 64
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Use case diagram ......................................................................................... 15
2. activity diagram ........................................................................................... 16
3. sequence diagram......................................................................................... 17
4. Class Diagram ............................................................................................. 18
5. Jadwal Penelitian .......................................................................................... 23
6. Data Admin ................................................................................................... 43
7. Profil (Beranda) ............................................................................................ 44
8. Informasi kerajinan ...................................................................................... 44

viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Tahapan Penelitian Research And Development (R&D) ............................. 13
2. Skema Kerangka Pikir ................................................................................. 21
3. Sistem Yang Berjalan .................................................................................. 26
4. Sistem User Yang Diusulkan ...................................................................... 27
5. Sistem Admin Yang Diusulkan .................................................................... 28
6. Diagram Use Case Login Admin ................................................................. 29
7. Diagram Use Case Kelola Halaman Beranda .............................................. 30
8. Diagram Use Case Kelola Halaman Lokasi Kerajinan ............................... 31
9. Diagram Use Case Kelola Edit Lokasi Kerajinan ...................................... 32
10. Diagram Use Case User ............................................................................ 33
11. Diagram Activity Login Admin .................................................................. 34
12. Diagram Activity User ............................................................................... 34
13. Diagram Activity Beranda .......................................................................... 35
14. Diagram Activity Alamat Kerajinan........................................................... 36
15. Diagram Activity Input Data Kerajinan ..................................................... 37
16. Diagram Sequence Admin .......................................................................... 38
17. Sequence Diagram User ............................................................................ 39
18. Class Diagram ........................................................................................... 39
19. Rancangan Tampilan Home ....................................................................... 40
20. Tampilan Peta Lokasi Persebaran ............................................................. 41
21. Tampilan Informasi Kerajinan ................................................................... 41
22. Tampilan Halaman From Login ................................................................. 42
23. Tampilan Halaman Beranda ....................................................................... 42
24. Tampilan Halaman Kelola Beranda ........................................................... 43
25. Tampilan Halaman Kelola Data Pengrajin ................................................ 43
26. Tampilan Halaman Input Pengrajin ........................................................... 44
27. Menu Home ................................................................................................ 47
28. Menu Peta Lokasi Persebaran .................................................................... 48
29. Menu Peta Persebaran ................................................................................ 49
30. Menu Informasi Kerajinan ......................................................................... 50

ix
31. Menu Rute .................................................................................................. 51
32. Menu Login ................................................................................................ 52
33. Menu Admin ............................................................................................... 52
34. Menu Kelola Beranda ................................................................................ 53
35. Menu Kelola Data Pengrajin ...................................................................... 54
36. Menu Input Data ........................................................................................ 54
37. Menu Edit Data Pengrajin .......................................................................... 55
38. Database Admin ........................................................................................ 56
39. Database Beranda ..................................................................................... 57
40. Database Informasi Kerajinan ................................................................... 58
41. Peta Persebaran Industri Rumah Tangga ................................................... 59

x
DAFTAR LAMPIRAN

1. Instrument Wawancara ............................................................................. 66


2. Instrument Dokumentasi ........................................................................... 73

xi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masyarakat Kalaena memang mempunyai darah seni yang sangat kental,
bahkan ada beberapa desa di Kecamatan Kalaena mempunyai komunitas kerajinan
tangan dan juga sebagai mata pencarian masyarakat sebagai pengrajin. Banyaknya
pengrajin di Kalaena didorong dari banyaknya orang di luar sana ingin
mengetahui bagaimana cara membuat kerajinan tangan tersebut. Bukan hanya itu
kualitas kerajinannya yang sudah terjamin bagus membuat para masyarakat luar
semakin ingin mengetahui dimana lokasi tempat kerajinan tangan yang ada di
Kecamatan Kalaena, karena informasi yang mereka dapatkan hanyalah sebatas
informasi dari mulut ke mulut atau pun pameran. Selain itu kerajinan tangan
mereka juga sudah muncul di berita. Itulah yang membuat acuan masyarakat luar
banyak yang ingin mengetahui dimana lokasi tempat pengrajin kerajina tangan
tersebut. Selain itu bukan hanya industri kerajina tangan saja yang ada di
Kecamatan Kalaena melainkan industri pembuat gula merah, pembuaat tahu,
tempe dan pembuat kripik.
Kecamatan Kalaena merupakan salah satu kecamatan yang ada di
Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan Kalaena berada pada posisi 2o 03’ 00” – 2o
30’ 31”LS dan 120o 49’30” – 121o 00’ 30” BT dengan luas wilayah 64,54 km2.
Kecamatan Kalaena terletak di sebelah barat ibukota Kabupaten Luwu Timur
berbatasan langsung dengan Kecamatan Wasuponda dan Mangkutana di sebelah
utara, Kecamatan Angkona di sebelah timur, Kecamatan Tomoni Timur di sebelah
selatan, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Mangkutana.
Kecamatan Kalaena terdiri dari 7 desa yaitu: Desa Argomulyo, Sumber Agung,
Pertasi Kencana, Kalaena Kiri, Non Blok, Sumber Makmur dan Mekar Sari.
Dengan kepadatan penduduk 372,86 jiwa/km² ( BPS Luwu Timur, 2018).
Industri rumah tangga memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap
pemanfaatan sumber daya manusia. Menurut Al-Kautsar (2013), industri rumah
tangga memberikan peluang kerja dalam upaya mengurangi pengangguran.
perubahan pola pertanian menuju agro industri juga memberikan peluang bagi
2

masyarakat untuk mencari alternatif penghasilan tambahan melalui industri rumah


tangga.
Informasi mengenai pengrajin industri rumah tangga yang ada di Kecamatan
Kalaena masih sangat sulit untuk di ketahui oleh masyarakat umum. Berdasarkan
hasil wawancara ibu Dusun Lembo Harapan Hariani, pengrajin industri rumah
tangga di Kecamatan Kalaena belum mempunyai sistem informasi mengenai
lokasi pengrajin industri rumah tangga di Kecamatan Kalaena, sehingga sulitnya
bagi masyarakat luar mendapatkan informasi mengenai lokasi pengrajin tersebut.
Oleh karena itu masyarakat harus mencari informasi lokasi tempatnya secara
manual yang mengandalkan informasi dari mulut kemulut.
WebGIS merupakan sebuah web mapping. Web mapping yang dimaksud
dalam webGIS bukan pemetaan internet, dan berarti tidak hanya menampilkan
peta (yang berupa gambar statis) ke dalam situs internet. Namun, dapat
berinteraksi dengan user. WebGIS juga dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
yang kompleks yang dapat diakses di internet, untuk mengakuisi, menyimpan,
mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan data tanpa
memerlukan perangkat lunak GIS. Web mapping memanfaatkan fungsi
interaktifitas yang ada aplikasi GIS dalam bentuk web (Rusman, 2018).
Sistem Informasi Geografis merupakan sebuah kumpulan data yang
digabungkan menjadi satu kemudian diolah menjadi sebuah informasi. Menurut
Aronoff (2011), GIS (Geographical Information System) atau dikenal pula dengan
Sistem Informasi Georafis (SIG) merupakan sistem informasi berbasis komputer
yang menggabungkan antara unsur peta (geografis) dan informasinya tentang peta
tersebut (data atribut) yang dirancang untuk mendapatkan, mengolah,
memanipulasi, analisa, memperagakan dan menampilkan data spasial (keruangan)
untuk menyelesaikan perencanaan, mengolah dan meneliti permasalahan.
Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query
dan analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang
dimiliki oleh pemetaan. Salah satu tujuan khusus dari SIG yaitu diperolehnya satu
sumber data yang dapat dipakai, data dimanfaatkan dengan benar serta akurat.
Sistem Informasi Geografis Pemetaan Lokasi Industri Rumah Tangga
Berbasis WebGIS menyediakan sistem informasi alamat industri rumah tangga,
3

nama pengrajin, produk apa saja yang dibuat, hasil kerajinan yang dibuat, harga
kerajinan, kontak person. Sistem infomasi ini diharapkan dapat membantu
masyarakat pendatang untuk mencari lokasi pengrajin industri rumah tangga yang
ada di Kecamtan Kalaena.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
dapat dirumuskan masalah bagaimana memetakan lokasi industri rumah tangga di
Kecamatan Kalaena berbasis WebGIS?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persebaran lokasi industri
rumah tangga di Kecamatan Kalaena.

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai lokasi, nama pengrajin,
produk yang dibuat, harga kerajinan dan kontak person.
2. Meningkatkan sistem informasi pemerintah dalam pengolahan sistem
informasi yang ada disuatu desa.
3. Sebagai alat untuk mempraktekkan teori-teori yang telah diperoleh selama
dibangku kuliah sehingga penulis dapat menambah ilmu pengetahuan secara
praktis mengenai masalah-masalah yang dihadapi.
4. Universitas Cokroaminoto Palopo, diharapkan hasil penelitian ini dapat
menjadi sumber informaasi dan referensi bagi penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
1. Web
Website atau situs merupakan kumpulan yang luas dari jaringan komputer
besar dan kecil yang saling berhubungan menggunakan jaringan komunikasi yang
ada di seluruh dunia. Seluruh manusia yang secara aktif berpartisipasi sehingga
internet menjadi sumber daya informasi yang sangat berharga.
Pengertian website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang
biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya
berada di dalam World Wide Web (WWW) di internet. Website pertama kali
ditemukan oleh Sir Timothy John, Tim Berners-Lee. Pada 1991 website terhubung
dengan jaringan. Tujuan dari dibuatnya website pada saat itu yakni untuk
mempermudah tukar menukar dan memperbaharui informasi kepada sesama
peneliti di tempat mereka bekerja. Website dipubliksikan ke publik setelah adanya
pengumuman dari CERN pada tanggal 30 April 1993. CERN menyatakan bahwa
website dapat digunakan secara gratis oleh semua orang. Ada 2 macam jenis
website, yakni yang website statis dan website dinamis. Website statis, yakni
website yang informasinya merupakan informasi satu arah, yakni hanya berasal
dari pemilik software saja. Umumnya website ini bersifat tetap, jarang berubah,
dan hanya bisa di-update oleh pemiliknya saja. Contoh dari website statis ini,
yaitu profil perusahaan. Sementara itu, website dinamis merupakan website yang
mempunyai arus informasi dua arah, yakni yang berasal dari penguna dan
pemillik, sehingga peng-updatean dapat dilakukan oleh pengguna dan juga
pemilik website. Contoh dari website dinamis ini, yaitu Friendster, Multiply, dan
Facebook (Arief, 2011).
Definisi web merupakan kumpulan sebuah informasi. Menurut Sidik 2005
(dalam Rerung, 2018) mengatakan web adalah jaringan komputer yang terdiri dari
kumpulan situs internet yang menawarkan teks dan grafik, suara serta sumber
daya animasi melalui hypertext transfer protocol. Halaman web merupakan file
teks murni.
5

2. Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan rangkaian dari beragam perangkat teknologi.
Menurut A.Fatta (dalam Farhan & Purwandari, 2018), sistem informasi adalah
suatu sistem dimana di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi yang menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan. Sedangkan menurut Pratama, sistem informasi
merupakan gabungan dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut
mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur
dan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling
berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi
informasi yang bermanfaat yang didalamnya juga termasuk proses perencanaan,
kontrol, koordinasi dan pengambilan keputusan. Sehingga sebagai sebuah sistem
yang mengolah data menjadi informasi yang akan disajikan dan digunakan oleh
pengguna. Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang diperlukan (Sutabri 2014).
Dari beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi adalah kumpulan dari beberapa elemen atau perangkat yang saling
bekerjasama untuk menghasilkan output berupa keputusan.
Enam komponen sistem informasi geografis menurut Sutabri (2005:43).
a. Komponen input (input block) merupakan data yang masuk ke dalam sistem
informasi.
b. Komponen model (model block) kombinasi prosedur, logika, dan matematika
yang memproses data yang tersimpan di basis dengan cara yang sudah di
tentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c. Komponen output (output block) informasi yang berkualitas dan dokumentasi
yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
d. Komponen teknologi (technology block) merupakan alat dalam sistem
informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
6

menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output dan


membantu pengendalian sistem.
e. Komponen basis data (database block) merupakan kumpulan data yang saling
berhubungan yang tersimpan di dalam komputer dengan menggunakan
software database.
f. Komponen kontrol (control block) pengendalian yang dirancang untuk
menanggulangi gangguan terhadap sistem informasi.

3. Sistem Informasi Geografis (GIS)


GIS (Geographical Information System) merupakan sebuah sistem
informasi geografis berbasis komputer yang digunakan untuk menyusun,
menyimpan, mengolah, menampilkan dan menganalisis informasi. Menurut Prof.
Shunji Nurai (dalam Sari, 2018), mengartikan SIG (Sistem Informasi Geografis)
digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah,
manganalisis, dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospasial
untuk mendukung pemanggilan keputusan dalam perencanaan serta pengelolaan
penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan
pelayanan umum lainnya. Sedangkan menurut Anon (dalam Anang Widhi
Nirwansyah 2017), SIG adalah suatu sistem yang dapat memadukan antara data
grafis (visual) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geografis
di bumi (georeference). Di samping itu, SIG juga dapat menggabungkan data,
mengatur data, dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan
keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah
yang berhubungan dengan geografi.
Sistem informasi merupakan sebuah kumpulan data yang telah disimpan.
Menurut Rosdania dkk (2016), menyatakan bahwa SIG adalah suatu komponen
yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, sumber daya manusia dan data
yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukkan, menyimpan,
memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan,
menganalisa dan menampilkan data dalam suatu sistem informasi berbasis
geografis. Sedangkan menurut Kharistiani & Aribowo (2013), SIG merupakan
gabungan dari tiga unsur pokok yaitu sistem, informasi dan geografis. Hal yang
7

dikemukakan oleh Prof. Shunji Nurai (dalam Sari, 2018), mengartikan SIG
(Sistem Informasi Geografis), digunakan untuk memasukkan, menyimpan,
memanggil kembali, mengolah, manganalisis, dan menghasilkan data bereferensi
geografis atau data geospasial untuk mendukung pemanggilan keputusan dalam
perencanaan serta pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan,
transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.
SIG memiliki beberapa unsur-unsur dimana unsur tersebut terdiri dari data
spasial dan non-spasial. Menurut Wibowo dkk (2015), menyatakan bahwa dalam
SIG data-data yang diambil melalui berbagai cara seperi melalui foto udara,
pengindraan jauh, GPS, survey teresterial, peta sekunder dan peta pendukung
lainnya diorganisir menjadi data geografis. Data digital geografis diorganisir di
bagi menjadi dua bagian yaitu. Data spasial adalah data yang menyimpan
komponen-komponen permukaan bumi, seperti jalan, sungai, dan lain-lain. Model
data spasial dibedakan menjadi dua yaitu model data vector dan model data
raster. Sedangkan data non-spasial/data atribut adalah data yang menyimpan
atribut dari komponen-komponen permukaan bumi, data yang mendeklarasikan
data spasial. Biasanya data atribut adalah berbentuk teks. Data atribut dapat
dideskripsikan dengan dua cara yaitu, kualitatif dan kuantitatif.
Komponen yang membangun GIS menurut Prahasta (2015) terdiri dari 4
bagian:
a. Perangkat keras
Perangkat keras yang sering digunakan antara lain adalah Digitizer, Scanner,
Central Procesing Unit (CPU), Mouse, Printer, plotter.
b. Perangkat lunak
(arc View, Idrisi, ARC/INFO, ILWS, MapInfo dan lain-lain).
c. Data dan Informasi geografi
Data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara
meng impor-nya dari perngkat-perangkat lunak SIG yang lain maupun secara
langsung dengan cara mendigitasi data spasial dari peta dan memasukkan data
atributnya dari tabel-tabel dan laporan dengan menggunakan keyboard.
d. Penggunaan (user), teknologi GIS tidaklah bermanfaat tanpa manusia yang
mengolah sistem dan membagun perencanaan berhasil jika di-manage dengan
8

baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian yang tepat pada
semua tingkatan.
SIG memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut. Menurut Prahasta (dalam
Adil, 2017) fungsi-fungsi dasar dalam SIG adalah:
a. Akuisis data dan proses awal meliputi: digitasi, editing, pembangunan
topologi, konversi format data, pemberian atribut dan lain-lain.
b. Pengolahan database meliputi: pengarsipan data, pemodelan bertingkat,
pemodelan jaringan pencarian atribut dan lain-lain.
c. Pengukuran keruangan dan analisis meliputi: operasi pengukuran, analisis
daerah penyangga, overlay, dan lain-lain.
d. Penayangan grafis dan visualisasi meliputi: tranformasi skala, generalisasi,
peta topografi, peta statistik, tampilan perspektif.
Kemampuan SIG dapat diselaraskan dengan pengindraan jauh.
Pengeindraan jauh adalah ilmu pengetahuan dan seni memperoleh informasi suatu
objek, daerah, atau suatu fenomena melalui analisa data yang diperoleh dengan
suatu alat yang tidak berhubungan dengan objek, daerah, atau fenomena yang
diteliti (Lillesland dan Kiefer dalam Purnama, 2008).

4. Pemanfaatan GIS (Geographic Information System)


GIS merupakan sistem informasi yang dapat dikategorikan sebagai sistem
informasi kegunaan berdasarkan tujuan pengembangan GIS itu sendiri. GIS ini
dapat masuk dalam kategori Transaction Processing System (TPS), Office
Automation System (OAS), Knowladge Work Systems (KWS), Sistem Informasi
Manajemen (SIM), Decision Support System (DSS), Expert System (ES), Group
Decision Support Collaborative Work System (GDSS), Computer Support System
(ESS) ini berdasarkan pada kebutuhan informasi yang ada pada GIS. Ependi
(2017) berpendapat bahwa pemanfaatan GIS dapat berupa transportasi, pariwisata,
kesehatan, media dan bahkan monitoring. Pemanfaatan dalam bidang transportasi
teknologi GIS digunakan untuk mencari rute perjalanan terpendek. Dalam
penentuan tersebut menggunakan algoritma Floyd-Warshall sebagai alat bantu.
Dalam bidang pariwisata pemanfaatan GIS dapat dilihat pada upaya
menumbuhkan minat wisata dengan memberikan informasi lokasi wisata
9

berdasarkan lokasi garis bujur dan garis lintang melalui peta yang ada pada GIS.
Dalam bidang kesehatan dapat dilihat pada pemetaan penyebaran dan distribusi
geografis penyakit malaria yang terjadi di Cina dibedakan berdasarkan jenis
malaria, pemetaan penyakit malaria tersebut bertujuan untuk melihat penyebaran
agar dapat mengambil keputusan pencegahan. Dalam bidang monitoring
pemanfaatan GIS digunakan dalam proses pemantuan program pemerintah di
India. GIS digunakan untuk melihat data spasial dan non spasial dari perumahan
rakyat, ibu dan anak serta melihat kondisi kualitas air pada sebuah daerah.

5. Pemetaan
Pemetaan merupakan sebuah usaha untuk menyampaikan data-data yang
disampaikan dalam bentuk peta. Menurut Sandy (dalam Prasetyo, 2009),
mengemukakan bahwa pemetaan merupakan suatu usaha untuk menyampaikan,
menganalisis dan mengklasifikasikan data yang bersangkutan, serta
menyampaikan ke dalam bentuk peta dengan mudah memberikan gambaran yang
jelas, rapi dan bersih. Peta yang menggambarkan fenomena geografikal tidak
hanya sekedar pengecilan suatu fenomena saja, tetapi juga peta itu dibuat dan
didesain dengan baik, maka akan menjadikan alat bantu yang baik untuk
kepentingan melaporkan, memperagakan, menganalisis dan secara umum untuk
memahami suatu objek atau kenampakan di muka bumi. Peta menggunakan
simbol dua dimensi untuk mencerminkan fenomena geografikal yang dilakukan
secara sistematis dan memerlukan kecakapan untuk membuat dan membacanya.
Semua mempunyai satu hal yang sifatnya umum yaitu menambah
pengetahuan dan pemahaman geografikal bagi si pengguna peta. Dalam
perancanaan pembagunan hampir semua memerlukan peta sebelum perencaan
tersebut dimulai. Hal ini sesuai dengan fungsi peta dalam perencanaan suatu
kegiatan seperti yang dikemukaan oleh Sinaga (dalam Prasetyo, 2009), adalah
sebagai berikut:
a. Memberikan informasi pokok dari aspek keruangan tentang karakter dari
suatu daerah.
b. Sebagai alat untuk menjelaskan penemuan-penemuan penelitian yang
dilakukan.
10

c. Sebagai suatu alat menganalisis dalam mendapatkan suatu kesimpulan.


d. Sebagai alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.

6. WebGis
WebGIS merupakan aplikasi Geographical Information Systems (GIS)
yang dapat diakses secara online melalui internet atau web. Pada konfigurasi
WebGIS ada server yang berfungsi sebagai MapServer yang bertugas memproses
permintaan peta dari client dan kemudian sofwareGIS, hanya menggunakan
internet browser seperti internet Explore, Mozilla Fire Fox, atau Google Chrome
untuk mengakses informasi GIS yang ada di server. Menurut Afnarius (2017),
webGIS merupakan sistem informasi geografis berbasis web yang terdiri dari
beberapa komponen yang saling terkait webGIS merupakan gabungan antara
desain grafis pemetaan, peta digital dengan analisis geografis, pemograman
komputer, dan sebuah database yang saling terhubung menjadi satu bagian web
design dan web pemetaan.
WebGIS menyajikan sebuah informasi, menurut Wahana Komputer
(2012), web adalah formulir komunikasi interaktif yang digunakan pada satu
jaringan komputer. WebGIS merupakan sebuah web mapping. Web mapping yang
dimaksud dalam webGIS bukan pemetaan internet, dan berarti tidak hanya
menampilkan peta (yang berupa gambar statis) ke dalam situs internet. Namun,
dapat berinteraksi dengan user. WebGIS juga dapat didefinisikan sebagai suatu
sistem yang kompleks yang dapat diakses di internet, untuk mengakuisi,
menyimpan, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan
data tanpa memerlukan perangkat lunak GIS. Web mapping memanfaatkan fungsi
interaktifitas yang ada aplikasi GIS dalam bentuk web (Rusman, 2018).
Manfaat webGIS selanjutnya dinyatakan oleh Prahasta (2007), menyatakan
bahwa webGIS adalah aplikasi GIS atau pemetaan digital yang memanfaatkan
jaringan internet sebagai media komunikasi yang berfungsi untuk
mendistribusikan, mempublikasikan, mengintegrasikan, mengkomunikasikan dan
menyediakan informasi dalam bentuk teks, peta digital serta menjalankan fungsi–
fungsi analisis dan query yang terkait dengan GIS melalui jaringan internet.
11

7. Industri Rumah Tangga


Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan
baku dan memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang
yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri
(UU No 3 Tahun 2014).
Industri menyajikan sebuah informasi mengenai kegiatan rumah tangga.
Menurut Kimbal (2015), pengertian industri rumah tangga disebut pula sebagai
suatu kegiatan keluarga, yaitu sebagai unit-unit konsumtif dan produktif yang
terdiri dari paling sedikit dua anggota rumah tangga yang sama, sama-sama
menanggung pekerjaan makanan dan tempat berlindung.
Industri rumah tangga banyak menyajikan manfaat sumber daya manusia.
Menurut Al-Kautsar (2013), industri rumah tangga memberikan sumbangan yang
cukup besar terhadap pemanfaatan sumber daya manusia, yaitu memberikan
peluang kerja dalam upaya mengurangi pengangguran. Perubahan pola pertanian
menuju agro industri juga memberikan peluang bagi masyarakat untuk mencari
alternatif penghasilan tambahan melalui industri rumah tangga.
Berdasarkan etimologi, kata industri berasal dari bahasa inggris industri
yang berasal dari bahasa Prancis kuno industrie yang berarti aktivitas atau
kerajinan. Namun kini dengan perkembangan tata bahasa dan ilmu pengetahuan
maka industri dapat didefinisikan secara spesifik lagi. Industri adalah bidang yang
menggunakan keterampilan, dan ketekunan kerja (bahasa Inggris industrious) dan
penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi, dan distribusinya
sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai.
Selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan
dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang
berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah,
yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik. Industri ialah kegiatan
memproses atau mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan
seperti mesin (KBBI, 2016).
12

8. Kerajinan Tangan
Secara umum kerajinan merupakan cabang seni yang menekankan pada
keterampilan tangan lebih tinggi dalam proses pengerjaannya. Seni kerajinan atau
lebih sering disebut dengan seni kriya berasal dari kata ‘Kr’ dalam bahasa
sansekerta, ‘Kr’ ini memiliki arti mengerjakan. Dari kata tersebutlah muncul kata
karya, kriya dan juga kerja.
Kerajinan tangan merupakan sebuah keterampilan seseorang yang
dtuangkan dalam bentuk karya. Menurut Kadjim (dalam Sanat Dia, 2016), definisi
kerajinan adalah suatu usaha yang dilakukan secara terus menerus dengan penuh
semangat ketekunan, kecekatan, kegigihan, berdedikasi tinggi dan berdaya maju
yang luas dalam melakukan.
Kerajinan tangan banyak menyajikan sebuah karya yang dapat mendaur
ulang barang-barang bekas menjadi sebuah karya yang bernilai. Menurut
Sumintarsih (dalam Ismayanti, 2003:17), kerajinan adalah budaya bangsa yang
telah ada sejak zaman nenek moyang yang timbul karena adanya dorongan
manusia untuk mempertahankan hidupnya, kemudian lama kelamaan manusia
membuat alat-alat kebutuhan sehari-hari, seperti alat-alat pertanian, alat untuk
berburu dan berperang, peralatan rumah tangga, dan peralatan mengolah untuk
mengolah makanan.

9. Research and Development


Salah satu bentuk dari penelitian adalah pengembangan, penelitian
pengembangan adalah memperluas atau memperdalam pengetahuan yang telah
ada. Penelitian pengembangan biasanya digunakan untuk mengembangkan atau
membuat suatu produk. Dalam penelitian pengembangan digunakan metode
penelitian research and development.
Penelitian merupakan sebuah pengembangan ilmu pengetahuan, menurut
Sugiyono (2010), menyampaikan bahwa research and development adalah
metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan
menguji keefektifan metode tersebut.
Penggunaan R&D dalam dunia pendidikan memberikan manfaat yang
sangat besar, terutama dalam inovasi pendidikan. R&D telah mengenalkan
13

pendidikan berbasis teknologi yang melahirkan e-learning, virtual learning yang


mengubah paradigma dan proses belajar (Putra, 2011: 28).
Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian research and
Development (R&D), hanya pada batas perancangan. Penelitian R&D merupakan
penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk berupa perancangan
dalam bentuk webgis. Penelitan R&D dapat dilakukan secara sistematis dan
bertahap. Adapun tahapan pada penelitian ini menggunakan model pengembangan
waterfall. Tahapan-tahapan pada model pengembangan waterfall adalah planning,
analysis, desain, implementasi, testing, use dan maintance (Mulyani dkk. 2018:
27).

Gambar 1. Tahapan Penelitian Research and Development (R&D) menurut Borg


and Gill (dalam Sugiyono, 2010).

Tahapan-tahapan dalam penelitian Research and Development (R&D)


menurut Borg and Gill (dalam Sugiyono, 2010) adalah sebagai berikut:
a. Potensi dan Masalah
Potensi adalah segala suatu kemampuan yang mempunyai kemungkinan
untuk dikembangkan dan mempunyai nilai tambah. Sedangkan masalah sesuatu
yang bisa. berpotensi jika dapat dikembangkan.
b. Mengumpulkan Informasi
Mengumpulkan informasi memiliki artian sebagai suatu bahan
perencanaan dari produk yang akan dibuat guna dijadikan solusi dari
permasalahan.
c. Desain Produk
Desain produk yang diinginkan adalah desain produk yang berkualitas,
ergonomis mempunyai manfaat ganda untuk kebutuhan manusia.
14

d. Validasi Desain
Merupakan suatu kegiatan untuk memberikan penilaian terhadap
rancangan produk apakah efektif dari produk sebelumnya.
e. Perbaikan Desain
Perbaikan desain dilakukan jika ada beberapa hasil yang tidak sesuai
perencanaan dan proses ini dilakukan guna menghasilkan produk yang lebih baik.
f. Uji Coba Produk
Artinya melakukan testing terhadap produk yang sudah jadi.
g. Revisi Produk
Setelah dilakukan proses pengujian selanjutnya produk baru diterapkan
dalam lingkup yang luas.
h. Uji Coba Pemakaian
Proses ini ditujukan untuk mengetahui keefektifan dan dijadikan sebagai
perbandingan kualitas antara produk lama dan produk baru.
i. Revisi Produk
Dilakukan jika dalam penggunaan terdapat kekurangan dan kelemahan
dari produk itu sendiri.
j. Pembuatan Produk Massal
Jika produk baru telah dinyatakan efektif melalui berbagai pengujian maka
dapat diterapkan dan diproduksi secara massal.
Penelitian Research and Development (R&D) Tahapan penelitian yang
dilakukan hanya sampai pada 7 tahap. Hal ini dikarenakan produk hanya
dikhususkan untuk digunakan disatu tempat saja.

10. Jenis- Jenis Diagram UML


a. Diagram Use Case
Diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behaviour)
sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi
antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara
kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang berhak
menggunakan fungsi-fungsi tersebut. Ada dua hal utama pada use case yaitu
pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case (Rosa & Sahaluddin, 2015).
15

1) Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan
sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi.
2) Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit
yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

Tabel 1. Use case diagram


No Gambar Nama Keterangan
Menspesifikasikan himpunan peran
Actor yang pengguna mainkan ketika
1
berinteraksi dengan use case.
Menspesifikasikan bahwa use case
target memperluas perilaku dari use
2 Extend
case sumber pada suatu titik yang
diberikan.
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang
ditampilkan sistem yang menghasilkan
3 Use case
suatu hasil yang terukur bagi suatu
aktor
Menspesifikasikan paket yang
4 Sistem
menampilkan sistem secara terbatas.
Hubungan dimana objek anak
(descendent) berbagi prilaku dan
5 Generalization
struktur data dari objek yang ada
diatasnya objek induk (ancestor).
Menghubungkan antara objek satu
6 Association
dengan objek lainnya.
Elemen fisik yang eksis saat aplikasi
7 Note dijalankan dan mencerminkan suatu
sumber daya komputasi.
Hubungan dimana perubahan yang
8 Dependency terjadi pada suatu elemen mandiri
(independent) akan mempengaruhi.
Sumber: Rosa dan Shaluddin (2015)

b. Activity Diagram
Activity diagram merupakan sebuah proses dari sebuah sistem. Menurut
Rosa & Shaluddin (2015) activity diagram atau diagram aktivitas
menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau
proses menu atau bisnis yang ada pada perangkat lunak. Diagram aktivitas banyak
digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut:
16

1) Rancang proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan


merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.
2) Pengelompokkan tampilan dari sistem dimana setiap aktivitas dianggap
memiliki rancang antar muka tampilam.
3) Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah
pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.

Tabel 2. Diagram Activity


No Simbol Nama Keterangan
1 Activity Aktivitas yang dilakukan sistem,
aktivitas biasanya diawali dengan
kata kerja.
2 Decision Asosiasi percabangan dimana jika
ada pilihan aktivitas lebih dari
satu.
3 Intital Node Status awal aktivitas sistem,
sebuah diagram memiliki sebuah
status awal.
4 Activity Final Status akhir yang dilakukan
Node sistem, sebuah diagram aktifitas
memiliki sebuah status akhir.
5 Join Asosiasi penggabungan dimana
lebih dari satu aktivitas
penggabungan menjadi satu.
Sumber: Rosa & Sahaluddin (2015)

c. Sequence Diagram
Sequence diagram adalah sebuah gambar yang menampilkan atau
memperhatikan interaksi-interaksi antara objek di dalam sistem yang disusun pada
sebuah urutan atau rangkaian. Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015) diagram
squence menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan
waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima objek. Oleh karena
itu, untuk menggambarkan diagram squence harus diketahui objek-objek yang
terlibat dalam sebuah use case beserta mode-mode yang dimiliki kelas yang
diinstansi menjadi objek. Berikut beberapa contoh simbol-simbol diagram
sequence.
17

Tabel 3. Sequence Diagram


No Gambar Nama Keterangan
1 Spesifikasi dari komunikasi
antar objek yang memuat
Message informasi-informasi tentang
aktivitas yang terjadi.
2 Objek Entity, antarmuka yang
saling berinteraksi.
Life Line

3 Spesifikasi dari komunikasi


antar objek yang memuat
Message informasi-informasi tentang
aktivitas yang terjadi.

Sumber: Rosa dan Shaluddin (2015).

d. Class Diagram
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem (Rosa &
Shalahuddin, 2015).

Tabel 4. Class Diagram


No Gambar Nama Keterangan
1 Generalization Relasi antarkelas dengan
makna generalisasi.
2 Interface Sama dengan konsep
interface dalam
pemrograman berorientasi
objek.
3 Class1
Class Himpunan dari objek-
objek yang berbagi atribut
serta operasi yang sama.

5 Realization Operasi yang benar-benar


dilakukan oleh suatu
objek.
6 Dependency Relasi antarkelas dengan
makna ketergantungan
antarkelas.
Rosa & Shalahuddin (2015).
18

11. Teknik Pengujian Sistem


Terdapat dua pendekatan dalam melakukan pengujian software, yaitu:
a. Black Box Testing, Pendekatan black box testing pendekatan ini melakukan
pengujian terhadap fungsi operasional software. Pendekatan ini biasanya
dilakukan oleh penguji yang tidak ikut serta dalam pengkodean software.
Kategori error yang akan diketahui melalui black box testing yaitu fungsi
yang hilang atau tak benar, error dari antar-muka, error dari struktur data
atau akses eksternal database dan error dari kinerja atau tingkah laku.
b. White Box Testing, adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan
terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain
program secara procedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa
kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing
merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar secara 100%.

12. Teknik Pengujian Black Box


Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015). menyatakan bahwa Black box
testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa
menguji desain dan kode program.Pengujian yang dimaksudkan untuk
mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan dan keluaran dari perangkat lunak
sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan. Para penguji memandang perangkat
lunak seperti layaknya sebuah kotak hitam yang tidak penting untuk dilihat isinya,
tapi cukup dikenai proses pengetesan di bagian luar. Jenis pengetesan ini hanya
memandang perangkat lunak yang merupakan sebuah sistem informasi inventori
di perusahaan.
Kelebihan Black Box Testing :
a. Black Box Testing memungkinkan kita untuk memiliki sebagian besar tingkat
pengujian, yang sebagian besar tingkat pengujian, yang sebagian besarnya
dapat diimplementasikan dengan white box testing.
b. Black Box Testing memerlukan lebih sedikit sumber daya yang dibutuhkan
dibandingkan white box testing.
19

2.2 Penelitian yang Relevan


Penelitian Rifai (2013) dengan judul Sistem Informasi Geografis
Penentuan Letak Masjid Kota Palopo Berbasis Web. Hasil dari peneltian ini
adalah mengetahui lokasi masjid yang terdekat dari tempat/lokasi masyarakat
yang bertempat tinggal di Palopo, menggunakan sistem informasi geografis
berbasis Web.
Penelitian Kharistiani (2013), dengan judul Sistem Informasi Geografis
Pemetaan Potensi SMA/SMK Berbasis Web. Hasil dari peneltian ini adalah
mengetahui sistem informasi geografis pemetaan potensi SMA/SMK. Sistem ini
di implementasikan menggunakan Qgis, Geoserver, PostgreSQL dan
pemrograman PHP.
Penelitian Pertiwi (2013), dengan judul Sistem Infoemasi Geografis
Penentuan Letak Rumah Sakit di Kota Palopo Berbasis Web. Hasil dari peneltian
ini adalah mengetahui hasil pelayanan rumah sakit karena dengan banyaknya
rumah sakit yang dibagun oleh pemerintah maupun swasta. Adanya sistem
informasi ini maka masyarakat dengan mudah mendapatkan letak dan informasi
lokasi rumah sakit yang ada dikota palopo.
Penelitian Ferdiansyah (2017), dengan judul Sistem Informasi Geografis
Pemetaan Klinik Bersalin di Kabupaten Pesawaran Berbasis WebGIS. Hasil dari
peneltian ini adalah menyampaikan informasi penyebaran fasilitas kesehatan
meliputi informasi letak, fasiltas dengan tenaga medis klinik bersalin yang ada di
Kabupaten Pesawaran, serta membantu Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaaran
dalam mendokumentsikan penyebaran fasilitas kesehatan bersalin yang ada di
Kabupaten Peswaran.
Penelitian Astuti (2016), Sistem Informasi Geografis Pemetaan Lokasi
Ole-Oleh Khas Samarinda. Hasil dari penelitian ini adalah telah dibagun sebuah
web sistem informasi geografi toko oleh-oleh khas Samarinda berbasis web
menggunakan Google maps API yang memeberikan kemudahan kepada pengguna
web untuk mengetahui posisi toko oleh-oleh khas Samarinda, dimana didalamna
terdapat informasi toko, posisi toko, barang-barang dijual dan petunjuk arah
menuju toko yang diinginkan.
20

2.3 Kerangka Pikir


Sebuah kerangka pikir merupakan susunan dari produk permasalahan
sehingga menghasilkan suatu solusi. Kerangka pikir penelitian ini dibuat dalam
bentuk skema seperti gambar berikut:

Industri Rumah Tangga


Kecamatan Kalaena

Sulit diketahui oleh masyarakat


luar

Pemetaan Industri Rumah


(Pemograman PHP, Java Scrip, Tangga Kecamatan Kalaena
HTML, Mysql) (Geocam free, Arcgis)

Data shp dan data atribut


(nama tempat kerajinan, alamat,
nama pengrajin, no telpon,
Sistem Informasi
produk yang dibuat, produk
yang dihasilkan, harga produk)

WebGIS
SIG Pemetaan Industri Rumah
Tangga Kecamatan Kalaena

Peta Sebaran Industri Rumah


Tangga Kecamatan Kalaena
Berbasis Webgis

Gambar 2. Skema Kerangka Pikir

Kecamatan Kalaena merupakan salah satu kecamatan yang ada di


Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan Kalaena berada pada posisi 2o 03’ 00” – 2o
30’ 31”LS dan 120o 49’30” – 121o 00’ 30” BT dengan luas wilayah 64,54 km2.
Kecamatan Kalaena terletak di sebelah barat ibukota Kabupaten Luwu Timur
21

berbatasan langsung dengan Kecamatan Wasuponda dan Mangkutana di sebelah


utara, Kecamatan Angkona di sebelah timur, Kecamatan Tomoni Timur di sebelah
selatan, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Mangkutana.
Kecamatan Kalaena terdiri dari 7 desa yaitu: Desa Argomulyo, Sumber Agung,
Pertasi Kencana, Kalaena Kiri, Non Blok, Sumber Makmur dan Mekar Sari.
Dengan kepadatan penduduk 372,86 jiwa/km² ( BPS Luwu Timur, 2018).
Kalaena memang mempunyai darah seni yang sangat kental, bahkan ada
beberapa desa di Kecamatan Kalaena mempunyai komunitas kerajinan tangan dan
juga sebagai mata pencarian masyarakat sebagai pengrajin. Banyaknya pengrajin
di Kalaena didorong dari banyaknya orang diluar sana ingin mengetahui
bagaimana cara membuat kerajinan tangan tersebut, bukan hanya itu kualitas
kerajinannya yang sudah terjamin bagus membuat para masyarakat luar semakin
ingin mengetahui dimana lokasi tempat kerajinan tangan yang ada di Kecamatan
Kalaena, karna informasi yang mereka dapatkan hanyalah sebatas informasi dari
mulut kemulut ataupun pameran. Selain itu kerajinan tangan mereka juga sudah
muncul diberita, itulah yang membuat acuan masyarakat luar banyak yang ingin
mengetahui dimana lokasi tempat pengrajin kerajinan tangan tersebut.
23

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian research and
Development (R&D), hanya pada batas perancangan. Penelitian R&D merupakan
penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk berupa perancangan
dalam bentuk webgis. Penelitan R&D dapat dilakukan secara sistematis dan
bertahap. Adapun tahapan pada penelitian ini menggunakan model pengembangan
waterfall. Tahapan-tahapan pada model pengembangan waterfall adalah planning,
analysis, desain, implementasi, testing, use dan maintance (Mulyani dkk. 2018:
27).

3.2 Tempat Penelitian


Tempat dan waktu penelitian dilaksanakan di Kecamatan Kalaena,
Kabupaten Luwu Timur.

3.3 Batasan Penelitian


Adapun batasan masalah dari penelitian ini antara lain:
1. Sistem Informasi Geografis Pemetaan Lokasi Industri Rumah Tangga
Berbasis Webgis ini hanya mencakup wilayah Kecamatan Kalaena saja.
2. Pada proses perancangan Sistem Informasi Geografis Pemetaan Lokasi
Industri Rumah Tangga Berbasis WebGIS di Kecamatan Kalaena berdasarkan
titik kordinat lokasi kerajinan tangan yang akan dituju.
3. Sistem Informasi Geografis Pemetaan Lokasi Industri Rumah Tangga
Berbasis WebGIS ini juga dilengkapi dengan informasi tambahan berupa
alamat, nama pengrajin, gambar produk yang dihasilkan, kontak person,
harga-harga produk yang dihasilkan.
4. Pengambilan data menggunakan Geocam free, serta pengolahan peta
menggunakan citra google earth dan aplikasi arcgis.
24

3.4 Tahapan Penelitian


1. Metode Pengumpulan Data
a. Wawancara
Metode wawancara adalah metode yang menganalisis sistem sebagai
pengumpulan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancara.
Dalam hal ini penelitian melakukan wawancara langsung dengan pengrajin yang
ada di Kecamatan Kalaena tersebut, tentang fasilitas yang tersedia, nama
pengrajin, kontak person, gambar produk yang dihasilkan, harga-harga produk
yang dihasilkan.
b. Kepustakaan
Metode pustaka adalah metode dimana penulis melakukan pencarian serta
pengumpulan data dari beberapa sumber yang di percaya seperti jurnal, buku,
laporan, dan lain-lain yang berhubungan dengan pemetaan sebagai sarana untuk
membantu dalam pembuatan sistem.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk mencatat sebuah
peristiwa yang sudah berlalu. Baik dalam bentuk gambar, tulisan, ataupun lainnya.
Metode dokumentasi dapat juga diartikan sebagai suatu cara pengumpulan data
yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang
tersimpan, baik itu berupa catatan transkrip, buku, surat kabar dan lain
sebagainya. Dokumentasi ini dilakukan dengan mengambil gambar (foto). Bukti
dalam dokumentasi ini kemuadian bisa menjadi salah satu sumber penelitian yang
mampu meningkatkan kepercayaan.
Dalam penelitian Sistem Informasi Geografis Pemetaan Lokasi Industri
Rumah Tangga di Kecamatan Kalaena penulis melakukan 7 tahapan yaitu:
1) Potensi dan Masalah
Langkah ini merupakan tahapan dimana penulis menganalisis potensi dan
masalah yang ada di Kecamatan Kalaena. Masalah yang terjadi adalah, lokasi
kerajinan tangan yang tidak diketahui letak persebarannya sehingga menyebabkan
masyarakat atau pendatang sulit menemukan lokasi kerajinan tangan yang ada di
Kecamatan Kalaena.
25

2) Mengumpulkan Informasi
Langkah ini merupakan tahapan dimana penulis mengumpulkan informasi
dan data yang dapat menunjang penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan
cara observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi.
3) Desain Produk
Pada desain produk yang dilakukan adalah membuat desain tampilan user
interface. Di dalam user interface terdapat beberapa konten yang ditampilkan
yaitu untuk admin dapat mengakses input lokasi kerajinan, edit/hapus lokasi
kerajinan, ganti password, dan logout. Sedangkan untuk user dapat mengakses
beranda, profil, peta lokasi dan informasi kerajinan, dan pencarian lokasi
kerajinan.
4) Validasi Desain
Pada tahap validasi produk yang dilakukan adalah memvalidasi produk
yang sudah di desain yaitu dengan memperlihatkan desain yang telah dibuat
kepada pihak kecamatan agar desain yang dibuat sesuai dengan kebutuhan.
5) Perbaikan Desain
Pada tahap ini peneliti melakukan perbaikan pada desain produk yang
telah dibuat sebelumnya dengan menyesuaikan dari permintaan kecamatan pada
proses validasi.
6) Uji Coba Produk
Pada tahap ini penulis melakukan pengujian terhadap produk yang telah
dibuat. Proses pengujian yang dilakukan dengan menggunakan pengujian Black-
Box. Uji coba dilakukan oleh peneliti pada tingkat kesesuaian antara produk yang
dibuat dengan yang diharapkan, kemudahan penggunaan produk dan kemanfaatan
perangkat.
7) Revisi Produk
Setelah melakukan uji coba produk, selanjutnya dilakukan revisi kembali
untuk memperbaiki kesalahan yang ditemukan pada produk. Revisi dibuat
berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dan disesuaikan dengan apa yang
diinginkan.
26

3.5 Analisis Sistem


1. Sistem yang berjalan
Analisis sistem yang dimaksud adalah analisis sistem yang sedang
berjalan dan analisis sistem yang akan diusulkan masyarakat yang ingin
mengetahui letak dan informasi mengenai industri rumah tangga di Kecamatan
Kalaena terlebih dahulu bertanya kemasyarakat yang mengetahui alamat lokasi
tersebut dan mengetahui lebih jelasnya lagi tentang industri rumah tangga yang
ingin diketahuinya . Proses yang ada saat ini adalah masyarakat ingin mengetahui
informasi lokasi industri rumah tangga dengan langsung bertanya ke orang dan
datang ke tempat industri rumah tangga tersebut. Berikut hasil sistem yang
diusulkan. Analisis sistem yang sedang berjalan dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Sistem Yang Berjalan


2. Sistem yang diusulkan

Dari analisis sistem yang berjalan pada masyarakat Kecamatan Kalaena,


peneliti mengusulkan untuk merancang website sebagai media informasi
pemetaan lokasi di Kecamatan Kalaena dengan memanfaatkan jaringan internet
dengan model infrastuktur yang peniliti anggap dalam menjawab kendala-kendala
dalam menyebarluaskan informasi pada wilayah Kecamatan Kalaena. Adapun
sistem yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.
27

a. User

Gambar 4. Sistem User Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4 dapat dijelaskan bahwa sistem user atau


masyarakat yang diusulkan dalam penelitian ini yaitu user dapat melihat tampilan
halaman home atau menu utama, kemudian user dapat melihat halaman peta
persebaran lokasi kerajinan tangan dan peta admin Kecamatan Kalaena kemudian
user dapat melihat halaman about. Kemudian admin dapat menampilkan
informasi kerajinan tangan serta mengakses alamat website pemetaan lokasi
kerajinan tangan.
b. Admin

Gambar 5. Sistem Admin Yang Diusulkan.


28

Analisis sistem yang diusulkan berdasarkan gambar 5 menjabarkan bahwa


admin atau penulis dapat melakukan login pada sistem dan dapat informasi lokasi
kerajinan dan informasi kerajinan tangan. Selain admin juga dapat meng-update
data, hapus data, tambah data, dan dapat logout pada sistem.

3.6 Perancangan Desain Produksi / Sistem


1. Rancangan Model Sistem
Analisis sistem merupakan sebuah komponen yang mengidentifikasi
masalah. Menurut Jimmy L.Goal (2008:73), analisa sistem adalah sebagai
penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan
kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Rancangan sistem secara umum bertujuan untuk memberikan gambaran secara
umum kepada pemakai tentang sistem yang akan direncanakan terdapat beberapa
diagram yaitu, use case diagram, activity diagram sequence diagram dan class
diagram.
a. Use Case Diagram
Use case diagram adalah gambaran fungsional dari suatu sistem, sehingga
pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan
dibagun. Dalam use case diagram website ini terdapat dua actor yaitu admin dan
user.
1) Diagram use case login admin
Berikut adalah diagram use case halaman login pada kerajinan tangan di
Kecamatan Kalaena.

Gambar 6. Diagram Use Case Login Admin.


29

Gambar 6 menunjukkan bahwa admin melakukan login dengan cara


Meng-input username dan password lalu mengklik tombol login kemudian sistem
akan menvalidasi username dan password yang telah diinput apakah sudah benar
atau belum.
2) Diagram Use Case Kelola Halaman Beranda
Berikut adalah diagram use case kelola halaman beranda pada kerajinan
tangan di Kecamatan Kalaena:

Gambar 7. Diagram Use Case Kelola Halaman Beranda.

Gambar 7 menunjukkan bahwa admin mengelola beranda dan dapat


menginput foto, edit data, hapus data dan menyimpan data.
30

3) Diagram Use Case Kelola Halaman Lokasi Kerajinan Tangan


Berikut adalah diagram use case kelola halaman lokasi kerajinan tangan di
Kecamatan Kalaena.

Input titik
kordinat

Input nama tempat


kerajinan

Input alamat

Lokasi tempat
kerajinan
Input desa

admin Input nama


pengrajin

Input nomor telp

Input produk yang


dibuat

Input produk yang


dihasilkan

Inpu harga produk

Gambar 8. Diagram Use Case Kelola Halaman Lokasi Kerajinan.


31

4) Diagram Use Case Kelola Halaman Edit Lokasi Kerajinan Tangan


Berikut adalah diagram use case kelola halaman data lokasi kerajinan di
Kecamatan Kalaena:

Edit titik kordinat

Edit nama tempat


kerajinan

Edit alamat

Edit lokasi tempat


kerajinan Edit desa

admin Edit nama


pengrajin

Edit nomor telp

Edit produk yang


dibuat

Edit produk yang


dihasilkan

Edit harga produk

Gambar 9. Diagram Use Case Kelola Edit Lokasi Kerajinan.


32

5) Diagram Use Case User


Berikut adalah gambar diagram use case user pada kerajinan tangan di
Kecamatan Kalaena:

Gambar 10. Diagram Use Case User.

Gambar 10 menunjukkan bahwa user dapat melihat beranda, melihat peta


lokasi persebaran dan melihat informasi kerajinan.
b. Activity Diagram
Activity diagram adalah diagram yang menggambarkan workflow (aliran
kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis, yang perlu diperhatikan
adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang
dilakukan actor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
1) Activity Login Admin
Activity diagram dibawah ini, admin dapat melakukan proses login
terlebih dahulu untuk masuk kehalaman admin, seperti pada gambar 11 berikut
ini:
33

admin sistem

Login Menampilkan user login

Menvalidasi username dan


Mengisi username dan password
password

Menampilkan halaman utama

Gambar 11. Activity Diagram Login Admin.

Gambar 11 menjelaskan tentang admin yang ingin melakukan proses login


yang harus dilakukan untuk proses login, yang pertama mengakses halaman login
kemudian masukkan username dan password kemudian sistem menvalidasi
username dan password yang telah dimasukkan, jika password dan username
salah naka admin, kembali massukan username dan password dan jika benar
maka halaman dari admin akan terbuka.
2) Diagram Activity User
Activity diagram dibawah ini, user dapat melihat form menu, seperti pada
gambar 12 berikut:
user sistem

Lihat Menu Menampilkan From Menu

Pilih Menu

Menampilkan Halaman yang


dipilih

Gambar 12. Diagram Activity User.


34

Gambar 12 menunjukkan bahwa user dapat melihat menu, kemudian


sistem menampilkan from menu, user pilih menu dan sistem menampilkan
halaman menu yang dipilih.
3) Diagram Activity Beranda
Activity diagram dibawah ini, admin dapat mengelola form menu beranda
seperti pada gambar 13 berikut ini:

Admin sistem

Pilih Beranda Menampilkan Halaman Beranda

Input Data Beranda

Edit Data Beranda

Klik Tombol Update Menampilkan Data Beranda

Gambar 13. Diagram Activity Beranda.

4) Diagram Activity Alamat Kerajinan Tangan


Activity diagram dibawah ini menjelaskan bahwa admin dapat melakukan
proses pengeditan alamat kerajinan tangan mengenai nama kerajinan, desa, dana
peta lokasi yang dilakukan oleh admin adalah admin dapat memilih alamat
kerajinan tangan setelah memilih alamat kerajinan maka sistem akan
menampilkan alamat mengenai masing-masing kerajinan, nama kerajinan nama
desa tempat dimana lokasi kerajinan, dan peta lokasi yang selanjutnya jika ingin
mengelola alamat kerajinan tersebut maka admin dapat memilih tombol edit maka
kemudian data tersimpan ke sistem. Rancangan activity diagram pengeditan
alamat kerajinan seperti pada gambar 14 berikut ini:
35

Admin sistem

Pilih alamat tempat Menampilkan halaman alamat


kerajinan tempat kerajinan

Pilih from yang ingin di Menampilkan from edit alamat


edit tempat kerajinan

Input data alamat


tempat kerajinan

Menampilkan data alamat tempat


Tekan tombol update
kerajinan

Gambar 14. Diagram Activity Alamat Kerajinan.

5) Diagram Activity Input Data Kerajinan


Activity diagram dibawah ini menjelaskan bahwa admin menjelaskan
bahwa admin dapat melakukan proses dapat melakukan proses pengeditan data
kerajinan mengenai kerajinan seperti titik koordinat, alamat kerajinan tangan,
nama pengrajin, nomor telepon, hasil produksi yang ada pada kerajinan tersebut.
Admin dapat memilih data kerajinan setelah memilih data kerajinan maka sistem
akan menampilkan data kerajinan mengenai kerjinan seperti informasi kerajinan
(nama pengrajin, alamat kerajinan tangan, nomor telepon, hasil produksi yang ada
pada kerajinan tersebut), yang selanjutnya jika ingin mengelola data kerajinan
tersebut maka admin dapat memilih tombol edit, kemudian data tersimpan ke
sistem. Rancangan activity diagram pengeditan data kerajinan seperti pada
gambar 15 berikut ini.
36

Admin sistem

Pilih input data tempat Menampilkan halaman input data


kerajinan kerajinan

Pilih from yang ingin Meenampilkan from edit data tempat


diedit kerajinan

Input data tempat


kerajinan

Menampilkan data tempat


Tekan tombol update
kerajinan

Gambar 15. Diagram Activity Input Data Kerajinan

c. Sequence Diagram
Sequence diagram adalah suatu diagram yang memperhatikan atau
menampilkan interaksi-interaksi antara objek di dalam sistem yang disusun pada
sebuah urutan atau rangkaian waktu.
1) Sequence Diagram Admin
Diagram sequence admin kami pada sistem informasi geografis pemetaan
lokasi kerajina tangan di Kecamatan Kalaena berbasis webGIS. Pada diagram
diatas menjelaskan bahwa admin membuka halaman login, menginput username
dan password setelah itu admin menekan tombol login, halaman login mengecek
user dan password, jika user dan password salah akan memunculkan pesan user
dan password salah, jika user dan password benar maka memunculkan halaman
admin. Dimana admin dapat mengelola halaman menu beranda, menu alamat
kerjinan tangan, menu data kerajinan seperti informasi kerajinan (nama pengrajin,
alamat kerajinan tangan, nomor telepon, hasil prosuksi yang ada pada kerajina
tangan tersebut), dan admin juga dapat melakukan pengeditan, update, hapus dan
menyimpan data, kemudian admin juga bias melakukan logout.
37

Input data
Alamat tempat logout
Admin Login Halaman beranda tempat
kerajinan
kerajinan

1. Input User Name


2. Input Password

4. Input Beranda

3. Berhasil
5. Edit Beranda

6. Update Beranda

7. Tampilan Beranda
8. Input Alamat Tempat Kerajinan

9. Edit Alamat Tempat Kerajinan

10. Update Alamat Tempat Kerajinan

11. Input Data


Tempat Kerajinan
12. Edit Data
Tempat Kerajinan
13. Simpan Data
Tempat Kerajinan

14. Tampil Data


Tempat Kerajinan
15. Logout

Gambar 16. Sequence Diagram Admin

2) Sequence Diagram User


Sequence diagram user menjelaskan bahwa, user melihat beranda, melihat
peta lokasi persebaran dan melihat informasi kerajinan. Kemudian sistem ini
menampilkan halaman menu tersebut seperti pada gambar 17 berikut ini.
38

Halaman beranda
user Peta lokasi persebaran Informasi kerajinan

1. Lihat menu beranda

2. Menampilkan menu
beranda

3. Pilih menu lokasi

4. Menampilkan lokasi

5. Pilih informasi kerajinan

6. Menampilkan informasi

Gambar 17. Sequence Diagram User

d. Class Diagram
Class diagram dari program yang telah dibuat yang saling berelasi. Class
diagram-nya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Admin Informasi kerajinan

id admin kode_peta
nama nama_pembuat
email alamat
username komunitas
password produksi
telfon
harga_produksi
hasil_produksi
lat
lon

Beranda

id_beranda
judul
gambar_slide

Gambar 18. Class Diagram


39

2. Rancangan Interface
Pada tahap ini akan digambarkan rancangan webGIS yang akan
diimplementasikan pada Kecamatan Kalaena khususnya kerajinan tangan. Hasil
dari perancangan user interface yang akan dirancang diharapkan mampu
memberikan kemudahan serta memenuhi kebutuhan dalam pembuatan webGIS.
a. Tampilan Home
Tampilan utama terdapat beberapa bagian dan header yaitu menu utama
(home, peta lokasi persebaran, informasi kerajinan tangan). Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar 19.

Sistem Informasi Geografis Kerajinan Rumah Tangga di Kecamatan Kalaena logo

Home Peta Lokasi Persebaran Informasi kerajinan

login

kalender Slide Foto

Gambar 19. Tampilan Home

b. Tampilan Peta Lokasi Persebaran


Pada tampilan peta lokasi persebaran yaitu menampilkan lokasi kerajinan
tangan yang ada di wilayah Kecamatan Kalaena. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar 20.
40

Sistem Informasi Geografis Kerajinan Rumah Tangga di Kecamatan Kalaena logo

Home Peta Lokasi Persebaran Informasi kerajinan

login

kalender Lokasi Persebaran Kerajinan

Gambar 20. Tampilan Peta Lokasi Persebaran

c. Tampilan Informasi Kerajinan


Pada tampilan informasi kerajinan yaitu berisi tentang semua informasi
kerajinan yang ada di Kecamatan Kalaena.

Sistem Informasi Geografis Kerajinan Rumah Tangga di Kecamatan Kalaena logo

Home Peta Lokasi Persebaran Informasi kerajinan

login

kalender Informasi kerajinan

Gambar 21. Tampilan Informasi Kerajinan


41

d. Tampilan halaman form login


Tampilan halaman form login menampilkan form login yang dapat
digunakan untuk mengakses tampilan halaman admin dengan cara memasukkan
username dan password. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 22.

Sistem Informasi Geografis Kerajinan Rumah Tangga Di Kecamatan Kalaena Logo

Home Peta lokasi persebaran Informasi kerajinan

Login SILAHKAN LOGIN

Kalender Username Password Login

Gambar 22. Tampilan halaman form login

e. Tampilan halaman Beranda Admin


Tampilan halaman beranda menampilkan beranda yang dapat digunakan
oleh admin untuk melihat beranda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
23.

Gambar 23. Tampilan Halaman Beranda


42

f. Tampilan halaman Kelola Beranda


Tampilan halaman kelola beranda menampilkan edit beranda, judul foto,
gambar simpan dan data beranda yang digunakan oleh admin untuk melihat kelola
beranda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 24.

Gambar 24. Tampilan Halaman Kelola Beranda

g. Tampilan halaman Kelola Data Pengerajin


Tampilan halaman kelola data pengrajin menampilkan data pengrajin,
tambah data pengrajin dan tambah data pengrajin yang dapat digunakan oleh
admin untuk melihat kelola data pengrajin. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar 25.

Gambar 24. Tampilan halaman Beranda

Gambar 25. Tampilan Halaman Kelola Data Pengrajin


43

h. Tampilan halaman Input Pengerajin


Tampilan halaman input pengrajin menampilkan form input dan peta
Kalaena yang dapat digunakan oleh admin untuk melihat halaman input pengrajin.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 26.

Gambar 26. Tampilan halaman input pengrajin

Gambar 26. Tampilan Halaman Input Data Pengrajin

3. Rancangan basis data


Racangan database yang dibuat merupakan hasil analisis menggunakan
class diagram yang berisi rancangan tabel-tabel database. Berikut ini tabel-tabel
yang akan digunakan beserta field-field yang terdapat pada masing-masing tabel.
a. Tabel login admin

Tabel 6. Data Admin


No Field Type Keterangan
1 Id_admin int(2) Admin
2 Nama varchar(50) Nama
3 Email varchar (50) Email
4 Username varchar(25) Username
5 Password varchar(50) Password
44

b. Tabel profil (beranda)

Tabel 7. Database Lokasi Kerajinan


No Field Type Keterangan
1 Id_beranda int(1) Id_beranda
2 Judul Text judul
3 gambar_slide varchar(150) gambar_slide

c. Tabel profil ( Peta persebaran)

Tabel 8. Informasi kerajinan


No Field Type Keterangan
1 kode_peta int(4) kode peta
2 nama_pembuat varchar(50) nama
3 alamat varchar(100) alamat
4 Komunitas varchar(50) komunitas
5 Produksi varchar(50) produksi
6 Telfon varchar(15) telfon
7 harga_produksi varchar(50) harga produksi
8 hasil produksi varchar(50) hasil produksi
9 Lat varchar(25) lat
10 Lon varchar(25) lon
45

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian


Hasil dari penelitian ini terdiri dari perancangan dan pembuatan sistem
informasi geografis pemetaan lokasi industri rumah tangga di Kecamatan Kalaena
berbasis webgis, yang terdiri dari tampilan home, tampilan peta lokasi persebaran,
tampilan informasi kerajinan, tampilan login, tampilan halaman admin, tampilan
kelola beranda, tampilan data pengrajin, pengujian sistem dan hasil pengujian.
Implementasi dapat diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan.
Pelaksanaan dan penerapannya adalah dengan menginstal dan menguji sistem
yang kemudian akan menghasilkan suatu aplikasi dan dokumentasi.
1. Langkah – langkah cara penggunaan webgis pemetaan lokasi industri rumah
tangga di Kecamatan Kalaena berdasarkan dari hasil pengujiannya.
a. Masuk di browser dengan mengunjungi localhost/templated-tia untuk melihat
tampilan utama program.
b. Pada tampilan awal terdapat menu home, peta persebaran dan informasi
kerajinan.
c. Pada halaman login terdapat menu penginputan username dan password.
Ketika menekan tombol masuk maka sistem akan menampilkan menu home,
kelola beranda, kelola data kerajinan.
d. Pada halaman administrator maka terdapat beberapa pilihan menu yang
berfungsi untuk mengubah isi dari webgis tersebut:
1) Menu home yang berfungsi untuk menampilkan tampilan awal.
2) Menu kelola beranda yaitu menu yang berfungsi untuk meampilkan halaman
edit beranda dimana admin akan memasukkan judul foto, gambar slide, dan
simpan. Yang secara otomatis maka gambar yang dimasukkan akan muncul
di halaman user.
3) Menu kelola data kerajina dimana menu ini akan menampilkan tambah data
dan data pengrajin. Dimana admin dapat memasukan data baru yang ingin
dtambahkan sehingga secara otomatis akan muncul di data pengrajin.
47

1. Pengujian Black box


a. Tampilan Menu Home
Tampilan menu home merupakan halaman yang menampilkan profil sebuah
hasil produksi. Untuk lebih jelasnya lihat pada gambar berikut.

Gambar 27. Gambar Menu Home

Pada tampilan diatas akan diuji setiap item yang ada. Apakah tombol home
berfungsi atau tidak. Dapat dilihat pada gambar di atas komponen pengujian
menampilkan home dan hasil yang diharapkan menampilkan halaman menu home,
dari hasil pengujian sukses menampilkan menu home. Yang menampilkan gambar
sebuah produksi yang telah dibuat, seperti tas tali rotan, fas bunga dari rotan, kursi
rotan, meja rotan, tas enceng gondok, pas piring enceng gondok, tempat tisu
enceng gondok, fas bunga enceng gondok, gula kelapa, tas talikur, dan tempe,
tahu.
48

b. Tampilan Menu Peta lokasi persebaran


Tampilan menu peta lokasi persebaran merupakan halaman yang
menampilkan gambar peta serta persebaran titik-titik lokasi dan gambar produk.
Untuk lebih jelasanya lihat pada gambar berikut.

Gambar 28. Gambar Peta lokasi persebaran

Pada tampilan diatas akan diuji setiap item yang ada. Apakah tombol peta
lokasi persebaran berfungsi ketika diklik apakah hasil pengujiannya sesuai yang
diharapkan memunculkan peta lokasi persebaran. Dapat dilihat pada gambar
diatas bahwa hasil pengujiannya sukses menampilkan peta lokasi persebaran.
49

c. Tampilan Menu Peta Persebaran


Tampilan menu peta persebaran merupakan halaman yang menampilkan
gambar peta persebaran. Untuk lebih jelasanya lihat pada gambar berikut.

Gambar 29. Gambar Peta Persebaran

Pada tampilan diatas akan diuji setiap item yang ada. Apakah tombol peta
persebaran berfungsi ketika diklik apakah hasil pengujiannya sesuai yang
diharapkan memunculkan peta persebaran. Dapat dilihat pada gambar di atas
bahwa hasil pengujiannya sukses menampilkan peta persebaran.
50

d. Tampilan Menu Informasi Kerajinan


Tampilan menu informasi kerajinan merupakan halaman yang menampilkan
gambar informasi kerajinan. Untuk lebih jelasanya lihat pada gambar berikut.

Gambar 30. Gambar Menu Informasi kerajinan

Pada tampilan diatas akan diuji setiap item yang ada. Apakah tombol menu
informasi kerajinan berfungsi ketika diklik apakah hasil pengujiannya sesuai yang
diharapkan memunculkan informasi kerajina. Maka dapat dilihat pada gambar di
atas bahwa hasil pengujiannya sukses menampilkan informasi kerajinan.
Menampilkan kode peta, nama pembuat, alamat, produksi, no telpon, harga
produksi, hasil produksi, latitude dan logtitude. Yang memudahkan masyarakat
dalam mencari informasi mengenai industri rumah tangga yang ada di Kecamatan
Kalaena.
51

e. Tampilan Menu Rute


Tampilan menu rute merupakan halaman yang menampilkan gambar menu
rute. Untuk lebih jelasnya lihat pada gambar berikut.

Gambar 31. Gambar Menu Rute

Pada tampilan diatas akan diuji setiap item yang ada. Apakah tombol menu
rute berfungsi ketika diklik apakah hasil pengujiannya sesuai yang diharapkan
memunculkan rute. Maka dapat dilihat pada gambar di atas bahwa hasil
pengujiannya sukses menampilkan rute. Dimana rute ini akan menunjukkan arah
yang ingin kita tujuh ke tempat lokasi industri rumah tangga yang ada di
Kecamatan Kalaena.
52

f. Halaman Login
Halaman login merupakan halaman yang menampilkan gambar login.
Untuk lebih jelasnya lihat pada gambar berikut

Gambar 32. Gambar Menu Login

Pada tampilan diatas akan diuji setiap item yang ada. Apakah tombol menu
menu login berfungsi ketika diklik apakah hasil pengujiannya sesuai yang
diharapkan memunculkan menu login. Maka dapat dilihat pada gambar di atas
bahwa hasil pengujiannya sukses menampilkan menu login.

g. Halaman Menu Admin


Halaman menu admin merupakan halaman yang menampilkan gambar
admin. Untuk lebih jelasnya lihat pada gambar berikut

Gambar 33. Gambar Menu Home Admin


53

Pada tampilan diatas akan diuji setiap item yang ada. Apakah tombol menu
menu admin berfungsi ketika diklik apakah hasil pengujiannya sesuai yang
diharapkan memunculkan menu admin. Maka dapat dilihat pada gambar di atas
bahwa hasil pengujiannya sukses menampilkan menu admin.

h. Halaman Kelola Halaman Beranda


Halaman menu kelola halaman beranda merupakan halaman yang
menampilkan gambar kelola halaman beranda. Untuk lebih jelasnya lihat pada
gambar berikut.

Gambar 34. Gambar Menu Kelola Halaman Beranda

Pada tampilan diatas akan diuji setiap item yang ada. Apakah tombol menu
menu Kelola halaman beranda berfungsi ketika diklik apakah hasil pengujiannya
sesuai yang diharapkan memunculkan menu kelola halaman beranda. Maka dapat
dilihat pada gambar di atas bahwa hasil pengujiannya sukses menampilkan menu
Kelola beranda.

i. Halaman Kelola Data Pengrajin


Halaman menu kelola data pengrajin merupakan halaman yang
menampilkan gambar kelola data pengrajin. Untuk lebih jelasanya lihat pada
gambar berikut.
54

Gambar 35. Gambar Kelola Data Pengrajin

Pada tampilan diatas akan diuji setiap item yang ada. Apakah tombol menu
menu Kelola data pengrajin berfungsi ketika diklik apakah hasil pengujiannya
sesuai yang diharapkan memunculkan menu kelola data pengrajin.

j. Halaman Form Input Data


Halaman menu form input data merupakan halaman yang menampilkan
gambar form input data. Untuk lebih jelasnya lihat pada gambar berikut.

Gambar 36. Gambar Form Input Data


55

Pada tampilan diatas akan diuji setiap item yang ada. Apakah tombol menu
menu form input data berfungsi ketika diklik apakah hasil pengujiannya sesuai
yang diharapkan memunculkan menu form input data dapat dilihat pada gambar
diatas bahwa hasil pengujiannya sukses menampilkan form input data.

k. Halaman Edit Data Pengrajin


Halaman menu edit data pengrajin merupakan halaman yang menampilkan
gambar edit data pengrajin. Untuk lebih jelasnya lihat pada gambar berikut.

Gambar 37. Gambar Edit Data Pengrajin


56

Pada tampilan diatas akan diuji setiap item yang ada. Apakah tombol menu
menu edit data pengrajin berfungsi ketika diklik apakah hasil pengujiannya sesuai
yang diharapkan memunculkan menu edit data pengrajin dapat dilihat pada
gambar diatas bahwa hasil pengujiannya sukses menampilkan edit data pengrajin.

2. DataBase
a. Database Admin
Tampilan menu database admin merupakan halaman yang menampilkan
gambar database admin. Untuk lebih jelasnya lihat pada gambar berikut

Gambar 38. Gambar Database Admin

Pada tampilan database admin diatas akan menampilkan data id_admin,


nama, email, username, password. Pada tampilan id_admin memiliki type integer
dua dan action yang berisi change, drop, primary, unique, index, dan more. Pada
tampilan nama memiliki type varchar lima puluh dan action yang berisi change,
drop, primary, unique, index, dan more. Pada tampilan email memiliki type
varchar lima puluh dan action yang berisi change, drop, primary, unique, index,
dan more. Pada tampilan username memiliki type varchar lima puluh dan action
yang berisi change, drop, primary, unique, index, dan more
57

b. Database Beranda
Tampilan menu database beranda merupakan halaman yang menampilkan
gambar database beranda. Untuk lebih jelasnya lihat pada gambar berikut

Gambar 39. Gambar Database Beranda

Pada tampilan database beranda diatas akan menampilkan data id_beranda,


judul foto dan gambar_slide. Pada tampilan nama id_beranda memiliki type
integer dan action yang berisi change, drop, primary, unique, index, dan more.
Pada judul memiliki type text dan action yang berisi change, drop, primary,
unique, index, dan more. Pada tampilan gambar_slide memiliki type varchar lima
puluh dan action yang berisi change, drop, primary, unique, index, dan more.

c. Database Informasi Kerajinan


Tampilan menu database informasi kerajinan merupakan halaman yang
menampilkan gambar database informasi kerajinan. Untuk lebih jelasnya lihat
pada gambar berikut
58

Gambar 40. Gambar Database Informasi Kerajinan

Pada tampilan database informasi kerajinan diatas akan menampilkan data


kede peta, nama pembuat, alamat, komunitas, produksi, no telpon, harga produksi,
hasil produksi, lot dan lon. Pada tampilan kode peta memilki type integer dua dan
action yang berisi change, drop, primary, unique, index, dan more. Pada tampilan
nama pembuat memiliki type varchar lima puluh dan action yang berisi change,
drop, primary, unique, index, dan more. Pada tampilan alamat memiliki type
varchar seratus dan action yang berisi change, drop, primary, unique, index, dan
more. Pada tampilan komunitas memiliki type varchar lima puluh dan action yang
berisi change, drop, primary, unique, index, dan more. Pada tampilan produksi
memiliki type varchar lima puluh dan action yang berisi change, drop, primary,
unique, index, dan more. Pada tampilan telpon memiliki type varchar lima belas
59

dan action yang berisi change, drop, primary, unique, index, dan more. Pada
tampilan hasil produksi memiliki type varchar lima puluh dan action yang berisi
change, drop, primary, unique, index, dan more.

d. Peta Persebaran Industri Rumah Tangga

Gambar 41. Gambar Peta Persebaran Industri Rumah Tangga

Pada gambar diatas terdapat peta persebaran industri rumah tangga yang
mana didalamnya terdapat titik lokasi persebaran,gambar tempat produksi,
legenda, dan peta index. Dimana legenda menampilkan perbedaan warna setiap
desa dan pwta index menampilkan tempat lokasi Kecamatan Kalaena yang ada di
peta Kabupaten Luwu Timur.

4.2 Pembahasan Penelitian


Penelitian yang dilakukan untuk membuat sebuah webgis pemetaan lokasi
industri rumah tangga di Kecamatan Kalaena adalah sebuah sistem yang baru
diterapkan. Selain terdapat keunggulan, tentu juga memiliki kekurangan. Adapun
keunggulan yang dimiliki yaitu interface yang bersifat friendly, aspek kemudahan
60

(usability) dalam menjalankan sistem dan mengolah setiap data yang ada.
Hadirnya WebGIS ini juga dapat mengurangi permasalahan masyarakat dalam
mencari titik lokasi industri rumah tangga. Dimana tampilan dari WebGIS ini
tidak hanya berupa titik namun juga terdapat sistem tracking yang lebih
memudahkan masyarakat ketika ingin mengetahui letak dan informasi industri
rumah tangga secara detail. Selain itu, adapun kemudahan lainnya yang penulis
sediakan seperti kemudahan dalam menemukan informasi kerajinan, menu login,
kemudahan dalam melihat lokasi, menambah data, mengedit data, serta
menghapus data yang semuanya masuk ke dalam sistem penyajian dengan model
CRUD (Create, Read, Update, Delete). Akan tetapi dari sekian keunggulan yang
dimiliki tentu masih juga terdapat kekurangan. Kekurangan dari aplikasi ini
adalah WebGIS ini adalah apabila Google Maps laptop atau android yang
digunakan untuk mengakses WebGIS ini bermasalah maka sistem WebGIS juga
akan ikut bermasalah.
Aplikasi Webgis ini didesain dan dibuat dengan menggunakan aplikasi
XAMPP, Sublime, Mozilla firefox, Google chrome, dan Google earth, dengan
bahasa pemprograman Mysql, CSS, PHP, HTML, dan Java Script. Pengambilan
data titik koordinat menggunakan Geocam free, kemudian diolah dengan
menggunakan Microsoft excel dan dibangun dengan menggunakan Leaflet untuk
menampilkan fitur petanya.
Penelitian Rifai (2013) dengan judul Sistem Informasi Geografis
Penentuan Letak Masjid Kota Palopo Berbasis Web. Hasil dari peneltian ini
adalah mengetahui lokasi masjid yang terdekat dari tempat/lokasi masyarakat
yang bertempat tinggal di Palopo, menggunakan sistem informasi geografis
berbasis Web.
Penelitian Kharistiani (2013), dengan judul Sistem Informasi Geografis
Pemetaan Potensi SMA/SMK Berbasis Web. Hasil dari peneltian ini adalah
mengetahui sistem informasi geografis pemetaan potensi SMA/SMK. Sistem ini
di implementasikan menggunakan Qgis, Geoserver, PostgreSQL dan
pemrograman PHP.
Penelitian Pertiwi (2013), dengan judul Sistem Infoemasi Geografis
Penentuan Letak Rumah Sakit di Kota Palopo Berbasis Web. Hasil dari peneltian
61

ini adalah mengetahui hasil pelayanan rumah sakit karena dengan banyaknya
rumah sakit yang dibagun oleh pemerintah maupun swasta. Adanya sistem
informasi ini maka masyarakat dengan mudah mendapatkan letak dan informasi
lokasi rumah sakit yang ada dikota palopo.
Penelitian Ferdiansyah (2017), dengan judul Sistem Informasi Geografis
Pemetaan Klinik Bersalin di Kabupaten Pesawaran Berbasis WebGIS. Hasil dari
peneltian ini adalah menyampaikan informasi penyebaran fasilitas kesehatan
meliputi informasi letak, fasiltas dengan tenaga medis klinik bersalin yang ada di
Kabupaten Pesawaran, serta membantu Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaaran
dalam mendokumentsikan penyebaran fasilitas kesehatan bersalin yang ada di
Kabupaten Peswaran.
Penelitian Astuti (2016), Sistem Informasi Geografis Pemetaan Lokasi
Ole-Oleh Khas Samarinda. Hasil dari penelitian ini adalah telah dibagun sebuah
web sistem informasi geografi toko oleh-oleh khas Samarinda berbasis web
menggunakan Google maps API yang memeberikan kemudahan kepada pengguna
web untuk mengetahui posisi toko oleh-oleh khas Samarinda, dimana didalamna
terdapat informasi toko, posisi toko, barang-barang dijual dan petunjuk arah
menuju toko yang diinginkan.
62

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka
dapat disimpulkan bahwa :
1. Sistem informasi geografis pemetaan lokasi industri rumah tangga berbasis
webgis di Kecamatan Kalaena. Webgis ini dapat digunakan sebagai media
untuk mencari informasi mengenai lokasi industri rumah tangga, informasi
kerajinan dan lainnya. sekaligus sebagai media untuk masyarakat dalam
mencari informasi dan lokasi yang ingin ditujuh.
2. Dalam teknologi pemrograman aplikasi berbasis webgis yang telah dirancang,
PHP dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan dalam pembuatan aplikasi
berbasis webgis karena keunggulannya dan kemudahan dalam pemakaian
MySQL sebagai server database untuk pemrograman PHP, terutama dalam
sistem operasi Windows 10, kemudahannya dalam integrasi keberbagaii
pemrograman web terutama PHP cukup membantu dalam perancangan sistem
informasi geografis pemetaan lokasi industri rumah tangga di Kecamatan
Kalaena.
3. Hasil pengujian program dengan pengujian black box yang telah dilakukan
telah memberikan hasil bahwa semuanya sukses.

5.2 Saran
Dengan adanya skripsi ini diharapkan dapat memberikan suatu referensi
baik dalam bentuk penulisan ataupun pembuatan program dimasa yang akan
datang, terlebih akan apa yang ada di dalamnya, semoga dapat bermanfaat bagii
pembacanya terlebih kepada penulis sendiri. Besar harapan penulis kiranya saran
dan kritik yang bersifat membangun dapat disampaikan kepada penulis. Adapun
saran-saran yang dapat penulis sarankan yaitu sebagai berikut :
1. Penerapan webgis pemetaan lokasi industri rumah tangga di Kecamatan
Kalaena dapat membantu masyarakat dalam mencari informasi baik informas
lokasi maupun lokasi yang ingin dikunjungi. Agar webgis dapat berjalan
secara maksimal, maka dibutuhkan sumber daya manusia ang dapat
63

mengelola sistem sebagai administrator dan juga perlu.


2. diadakan pelatihan agar lebih menguasai cara menggunakan sistem yang telah
dibuat.
3. Wegis yang dibuat ini masih sederhana. Oleh kaena itu tidak menutup
kemungkinan untuk dikembangkan lebih lanjut sehingga menghasilkan
program yang lebih baik lagi.
64

DAFTAR PUSTAKA

Adil. 2017. Sistem Informasi Geografis. Penerbit Andi. Yogjakarta.

Afnarius, S, Y, P. (2017). Pengembangan Aplikasi WebGIS Pariwisata.


Backpacker. Ig:Boolstore. Jogjakarta.

Al-Kautsar, H. 2013. Analisis Industri Rumah Tangga Tempe di Kecamatan


Gamping Kabupaten Sleman. Skripsi tidak diterbitkan. Muhammadiyah
Yogyakarta. Yogyakarta.

Arief, Rudyanto.2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP dan


MySQL. Andi. Yogyakarta.

Asnawati., Utami, H. F. 2015. Rekayasa Perangkat Lunak. Deepublish.


Yogyakarta.

A.S, Rosa dan M. Salahuddin. 2015. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan
Berorientasi Objek. Informatika Bandung. Bandung.

Astuti. 2016. Sistem Informasi Geografis Pemetaan Lokasi Ole-Oleh Khas


Samarinda. Jurnal Informatika Mulawaran.

BPS Kabupaten Luwu Timur. 2019. Kecamatan Kalaena Dalam Angka 2018.
BPS Kabupaten Luwu Timur. Luwu Timur.

Enterprise, Jubilee. 2017. Otodidak Pemrograman Javascript. PT Elex Media


Komputindo. Jakarta

Farhan, R dan Purwandari Nuraini 2018. Sistem Informasi Penjualan Berbasis


Web Pada PT.Mustika Jati.

Ferdiansyah. 2017. Sistem Informasi Geografis Pemetaan Klinik Bersalin di


Kabupaten Pesawaran Berbasis Web GIS. Jurnal Cendekia.

Gaol, L, Jimmy. 2008. Sistem Informasi Manajemen Pemahaman dan Aplikasi.


Penerbit PT Grasindo. Jakarta.

Ismayanti. 2003. Sistem Pengetahuan Kerajinan Tradisional. Teman Gedhog di


Tuban. Provinsi Jawa Timur. Penerbit Kementrian Kebudayaan dan
Pariwiwsata. Yogyakarta.
65

KBBI. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Tentang perindustrian.


http://kbbi.web.id/rehabilitasi.Diakses 21 november 2019.

Kharistiani. 2013. Sistem Informasi Geografis Pemetaan Potensi SMA/SMK


Berbasis Web. Jurnal Sarjana Teknik Informatika.

Kimbal, R.W. 2015. Modal Sosial Dan Ekonomi Industri Kecil Sebuah Studi
Kualitatif. Penerbit Depublish. Yogyakarta.

Muliyani, S., Suzan, L.,K.Y.E.D. Yusur., S.K.D. Cristine., K.A.N. Zhara., M.A.
Muhama d.2018. Sistem Informasi Akutansi: Aplikasi di Sektor Publik.
UNPAD PRESS. Bandung.

Pertiwi. 2013, Sistem Infoemasi Geografis Penentuan Letak Rumah Sakit di Kota
Palopo Berbasis Web. Skripsi tidak diterbitkan.FTKOM-UNCP.

Prahasta, E. 2015. Sistem Informasi Geografis Konsep-konsep Dasar (Perspektif


Geodesi & Geomatika). Penerbit Informatika. Bandung.

Prahasta, Eddy, 2007. Membangun Aplikasi Web –based GIS dengan Mapsrever.
Informatika, Bandung.

Prasetyo. 2009. Pemetaan Lokasi Rawan Dan Risiko Bencana Banjir Di Kota
Surakarta Tahun 2007. Skripsi tidak Diterbitkan.Geografi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Purnama, A. 2008. Pemetaan Kawasan Rawan Banjir di Daerah Aliran Sungai


Cisadane Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Skripsi tidak
diterbitkan. Institut Pertanian. Bogor.

Putra, Nusa.2011. Research and Develoment Penelitian dan Pengembangan.


Penerbit Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Putratama, Supono dan Vidiandry. 2018. Pemograman Web dengan


Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Penerbit Deepublish.
Yogyakarta.

Rerung, R. R. 2018. Pemrograman web dasar. Penerbit Deepublish. Bandung.

Rifai. 2013. Sistem Informasi Geografis Penentuan Letak Masjid Kota Palopo
Berbasis Web. Skripsi tidak diterbitkan.FTKOM-UNCP.
66

Rosdania, R., Agus, F., & Kridalaksana, A. H. 2016. Sistem Informasi Geografi
Batas Wilayah kampus Universitas Mulawarman Menggunakan Google
Maps API. Informatika Mulawarman: Jurnal Ilmu Komputer. 10(1): 38-46.

S, Rusman. 2018. Studi Kawasan Pemukiman Berbasis GIS Kecamatan


Pangkajene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Skripsi Teknik
Perencanaan Wilayah dan Kota. UIN Alauddin Makassar. Gowa.

Sanat Dia. 2016. Karakteristik Sosial Ekonomi Pengrajin Batu Akik Di Desa
simpang Empat Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogankomering Ulu Tahun
2015. Skripsi Tidak Diterbitkan Keguruan Dan Ilmu Pendidikan universitas
Lampung bandar lampung.

Sari, F. N. 2018. Mengenal Sistem Informasi Geografis dan Manfaatnya. Saka


Mitra Kompetensi. Klaten.

Sugiono. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ke-4. Jakarta. Gramedia
Pustaka Utama.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif


dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Sumanto. 2015. Kerajinan Tangan di Blitar sebagai Sumber Belajar Seni Budaya
dan Prakarya (SbdP) Sekolah Dasar. Jurnal Sekolah Dasar tahun 26 Nomor 2,
Nov 2015. Hal 121. Malang. Jurusan KSDP FIT UM.

Sutabri. 2014. Konsep Sistem Informasi. Penerbit Andi. Yogyakarta.

TataSutabri. 2005. Analisis Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

UUDRI 3/2014. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014


Tentang-perindustrian.https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-3-2014.
Diakses 25 Desember.

Wahana Komputer. 2012. Membangun Web Interaktif dengan Adobe


Dreamweaver CS5, PHP dan MySQL. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Wibowo, Indra Kanedi, Juju Jumadi, 2015. Sistem Informasi Geografis (Sig)
Menentukan Lokasi Pertambangan Batu Bara Di Provinsi Bengkulu Berbasis
Website. Jurnal Media Infotama,11(1).

Widhi, N, I. 2017. Dasar Sistem Informasi Geografi dan Aplikasinya. Penerbit


Deepublish. Yogyakarta.
65

LAMPIRAN
66

Lampiran 1. Instrumen wawancara

LEMBAR INSTRUMEN WAWANCARA

Judul Penelitian:

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN LOKASI INDUSTRI


RUMAH TANGGA DI KECAMATAN KALAENA

FAKULTAS TEKNIK KOMPUTER


UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2020
67

LEMBAR INSTRUMEN WAWANCARA

Petunjuk wawancara
1. Tulislah identitas Anda pada tempat yang telah disediakan.
2. Berikut disampaikan beberapa pertanyaan yang harus Anda jawab dengan
jujur dan berdasarkan dengan keadaan sebenarnya.
3. Pertanyaan yang diajukan dalam proses wawancara bersifat terstruktur yang
artinya pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan khusus yang telah
dirancang sebelumnya.
4. Hasil wawancara yang disampikan oleh narasumber nantinya akan dicatat
langsung maupun menggunakan alat bantu seperti alat perekam/recorder.

Identitas Narasumber
Nama lengkap : Alimuddin Bachtiar
Jabatan : Kepala camat
Alamat : Kecamatan Kalaena
68

Instrumen wawancara
Pertanyaan
1. Apakah di Kecamatan Kalaena memilki system informasi geografis pemetaan
lokasi industri rumah tangga? Berikan alasannya?
Jawaban: Di Kecamatan Kalaena belum mempunyai sistem informasi geografis
dan belum pernah dilakukan pemetaan lokasi industri rumah tangga.
2. Jika ingin mengetahui lokasi industri rumah tangga bagaimana carannya?
Jawaban: samapai saat ini masih menggunakan media bertanya kemasyarakat
sekitar.
3. Bagaimana cara mengetahui informasi industri rumah tangga?
Jawaban: dengan cara bertanya ke masyarakat setempat atau pemerintah desa.
4. Apakah webgis ini akan digunakan oleh semua pihak atau dtempatkan di
kantor camat?
Jawaban: dengan adanya webgis ini dapat digunakan semua pihak untuk
melihat lokasi informasi.
69

Pertanyaan Mengenai Tampilan Webgis


1. Apakah dicantumkan foto produksi hasil industri rumah tangga di halaman
pengunjung?
Jawab: Ya, cantumkan
2. Apakah di cantumkan lokasi persebaran di halaman pengunjung?
Jawab: Ya, cantumkan
3. Apakah di informasi kerajinan di cantumkan data-data produksi di halaman
pengunjung?
Jawab: Ya, cantumkan di halaman informasi kerajinan
4. Berapakah diperlukan admin untuk mengelolah webgis ini?
Jawab: Dibutuhklan 1 admin
70

LEMBAR INSTRUMEN WAWANCARA


UNTUK PENGRAJIN DI KECAMATAN KALAENA

Judul Penelitian:

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN LOKASI INDUSTRI


RUMAH TANGGA DI KECAMATAN KALAENA

TRI SULISTIA NINGSI


1604411399

FAKULTAS TEKNIK KOMPUTER


UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2020
71

Pertanyaan untuk pengrajin


1. Siapa nama pengrajin dan alamatnya?
Jawab :
a. Sunardi
b. Paimin
c. Dodi, is, barigun
d. Giman
e. Wiwik sri handia
f. Muda inna
g. nurmiati
2. Alamat Lokasi Kerajinan
Jawab :
a. Dusun Sumber Sari, Desa Argomulo.
b. Dusun Kampong Baru, Desa Sumber Agung.
c. Dusun Tambak Yoso, Desa Kalaena Kiri.
d. Dusun Tambak Yoso, Desa Kalaena Kiri.
e. Dusun Jati, Desa Kalaena Kiri.
f. Dusun Wonosari, Desa Sumber Makmur.
g. Dusun Limbo, Desa Pertasi
3. Apa nama komunitas industri rumah tangga?
Jawab:
a. Juragan
b. Gula kelapa
c. Bumdes
d. Bumdes
e. Kerajinanku
f. Maju bersama
4. Produk apa yang dihasilkan?
Jawab :
a. Pembuatan tahu dan tempe.
b. Gula kelapa.
c. Kursi tali rotan, meja rotan, fas bunga.
72

d. Gula semut.
e. Pot bunga eceng gondok, tas, rak piring, tempat tissue.
f. Keripik pisang, keripik keladi, keripik ubi, keripik tempe.
g. Tas talikur.
73

Lampiran 2. Dokumentasi penelitian

Sumber (dokumenter 30 juni 2020 pengambilan sampel produk)

Foto 1. Tempat pembuatan gula kelapa

Foto 2. Tempat pembuatan tahu dan tempe


74

Foto 3. Wawancara pengambilan data atribut

Foto 4. Wawancara pengambilan data pengrajin

Foto 5. Sampel produk keripik

Anda mungkin juga menyukai