Anda di halaman 1dari 88

UNIVERSITAS PROF. DR.

MOESTOPO (BERAGAMA)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

SKRIPSI
STRATEGI RACUN SCOOTER DALAM MEMASARKAN PRODUK
MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

Oleh;
Nama : ADAM PRAYOGI
NIM : 2014 – 41 – 395
Konsentrasi : Periklanan

Untuk memenuhi sebagian dari syarat guna mencapai gelar


Sarjana Imu Komunikasi
Program Studi Ilmu Komunikasi
Jakarta
2020
KATA PENGANTAR

Assallamualaikum Wr.Wb

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-

Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktu. Skripsi yang

berjudul “Strategi Racun Scooter dalam Memasarkan Produk Melalui Media Sosial

Instagram”.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar

Sarjana S1 (Strata Satu) di Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Prof. Dr.

Moestopo (Beragama), konsentrasi Periklanan.

Racun Scooter adalah sebuah bengkel otomotif kendaraan roda dua (motor)

berjenis Vespa yang menyediakan berbagai macam sparepart serta menyediakan jasa

service, sehingga Racun Scooter banyak diminati oleh para penggemar Vespa,

bengkel yang pada awalnya hanya menjual produk via media sosial Instagram ini

memilih nama yang unik berdasarkan sebutan para customernya ketika melihat

produk yang dijual Racun Scooter di media sosial. Sebagai penggiat usaha Racun

Scooter memanfaatkan bentuk dari Instagram untuk media promosi. Pemanfaatan

Instagram memberikan dampak yang positif. Hal ini dilakukan oleh Racun Scooter

untuk melakukan media promosi dan sekaligus untuk melakukan kegiatan penjualan

produk.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh

dari sempurna. Untuk itu, peneliti mengharapkan masukan berupa saran dan kritik

membangun guna penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, peneliti mengharapkan

i
agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Wassallamualaikum wr. wb

Jakarta, 10 Februari 2020

Penulis

Adam Prayogi

ii
UCAPAN TERIMAKASIH

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat

dan karunia-Nya skripsi ini dapat terselesaikan. Dalam penulisan skripsi ini penulis

menyadari bahwa banyak pihak-pihak yang telah mendukung baik secara moral

maupun spiritual. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada:

Dalam penyusun skripsi ini, semua tidak mungkin terselesaikan tanpa

adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tuaku (Imam Sukarno) dan (Sutarti) yang selalu memberikan

semangat dan dukungan kepada penulis, baik dukungan secara moral maupun

material sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Prof. Dr. Dr. Dr. Rudy Harjanto S.Ikom, M.M., M.Sn selaku Rektor Universitas

Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

3. Dr. Prasetya Yoga Santoso, MM, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi

Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

4. Dr. Wahyudi M Pratopo, S.Ip, M.Si selaku Ketua Program Studi Fakultas Ilmu

Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

5. Adhy Tisnanto, SE. selaku Ketua Jurusan Periklanan Universitas Prof. Dr.

Moestopo (Beragama).& selaku Dosen Pembimbing I dan Dr. Wahyudi M.

Pratopo, S.Ip, M.Si selaku pembimbing II. Terimakasih atas waktu bimbingan

yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

6. Seluruh dosen, staff pengajar, dan staff perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi

iii
Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) atas semua dedikasi untuk mendidik

dan memberikan bekal dengan ilmu yang berguna.

7. Andre Eka Pahlawan dan Baskara Dwi Rieski selaku informan yang telah

menyediakan wktunya untuk membantu dalam penyususnan skripsi ini.

8. Terimakasih kepada kerabat terdekat Penulis: Benjamin Aldo, Fachry Ibrahim,

Rizal Sofyan, Muhammad Shobron Jamil, Anugrah Pratama, Hari Guna, Danar

Ramadhan, Nilawati, Moja Astri, Havannah Nadhifa, Fauziah Dwi Rahmasari

dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas

semua bantuan dan dukungannya.

9. Teman-teman Kampus: Augie, Taufik, Ivan, Donny dan masih banyak lagi yang

tidak bisa disebutkan satu persatu terima kasih atas bantuan dan dukungannya,

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


UCAPAN TERIMA KASIH ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................................ vii
ABSTRACT .................................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Fokus Penelitian ................................................................................ 7
1.3 Pertanyaan Penelitian ........................................................................ 7
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................ 8
1.5 Signifikasi Penelitian ......................................................................... 8
1.5.1 Signifikasi Teoritis ................................................................... 8
1.5.2 Signifikasi Praktis .................................................................. 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI DAN
KERANGKA PEMIKIRAN ..................................................................... 9
2.1 Kajian Pustaka – Penelitian Sejenis ................................................. 9
2.2 Kerangka Konsep – Konsep Penelitian dan Teori ............................ 11
2.2.1 Bauran Pemasaran .................................................................... 11
2.2.2 Komunikasi Pemasaran .......................................................... 16
2.2.3 AISAS ...................................................................................... 17
2.2.4 Periklanan ............................................................................... 20
2.2.5 New Media ................................................................................ 24
2.2.6 Media Sosial ............................................................................ 26
2.2.7 Instagram .................................................................................. 27
2.3 Bagan Alur Pikir ................................................................................. 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................... 33
3.1 Paradigma Penelitian .......................................................................... 33

v
3.2 Pendekatan Penelitian .........................................................................34
3.3 Metode Penelitian ..............................................................................35
3.4 Jenis Penelitian ..................................................................................36
3.5 Objek dan Subjek Penelitian .............................................................37
3.6 Teknik Pengumpulan Data .................................................................38
3.7 Teknik Keabsahan Data ......................................................................44
3.8 Teknik Analisis Data ........................................................................46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...........................................48
4.1 Deskripsi Objek Penelitian .................................................................48
4.2 Deskripsi Subjek Penelitian ...............................................................49
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................50
4.3.1 AISAS .........................................................................................54
4.3.2 Bauran Pemasaran ....................................................................59
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ...........................................................63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................................68
5.1 Kesimpulan ...........................................................................................68
5.2 Saran .....................................................................................................69

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

vi
DAFTAR LAMPIRAN

1. Transkrip Wawancara

2. Dokumentasi

3. Surat Keterangan Penelitian

vii
UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (Beragama)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
KONSENTRASI PERIKLANAN

ABSTRAK

Nama : Adam Prayogi


NIM : 2014-41-395
Konsentrasi : Periklanan
Judul : Strategi Racun Scooter dalam Memasarkan Produk
Melalui Media Sosial Instagram
Jumlah BAB : 5 BAB + 69 Halaman
Bilbiografi : 25 Buku + 2 Website +
Pembimbing I : Adhy Tisnanto, SE.
Pembimbing II : Dr. Wahyudi M. Pratopo, S.Ip, M.Si

Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua masyarakat


mampu memiliki serta menggunakannya kapanpun dan dimanapun. Penggunaan
media sosial dapat diakses dengan jaringan internet tanpa biaya besar yang harus
dikeluarkan. Mendengar media sosial tentunya yang terlintas dipikiran yaitu
Facebook, Twitter, Instagram dan adanya media percakapan seperti WhatsApp dan
Line.Pertanyaan dalam penelitian ini bagaimana strategi Racun Scooter dalam
Memasarkan produk melalui media sosial Instagram?
Sedangkan tujuan dari penelitian ini mengetahui bagaimana media sosial Instagram
dapat menjadi alat komunikasi Racun Scooter dalam memasarkan produk.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model AISAS dan teori
bauran pemasaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. Teknik pengumpulan data
menggunakan data primer (wawancara) dan data sekunder (observasi). Teknik
analisa data menggunakan data reduction, display, conclusing/drawing.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media sosial Instagram sangat
berpengaruh untuk melakukan promosi produk yang dijual oleh Racun Scooter.
Mempunyai variasi harga produk sparepart yang diberikan, Racun Scooter menerima
pemesanan jenis apapun secara offline hingga pemesanan melalui aplikasi yang
bersifat online.

Kata Kunci Media Sosial, Instagram, Racun Scooter

viii
UNIVERSITY OF PROF.DR.MOESTOPO (B)
FACULTY COMMUNICATION
PROGRAMM STUDY COMMUNICATION

ABSTRACT

Name : Adam Prayogi


NIM : 2014-41-395
Concentration : Advertising
Thesis Title : Racun Scooter strategy in marketing
Product through Social Media Instagram
Number of chapters : 5 chapters + 69 page
Bilbiography : 25 Books, + 2 Website + viii
Advisor I : Adhy Tisnanto, SE.
Advisor II : Dr. Wahyudi M. Pratopo, S.Ip, M.Si

The rapid development of social media is now because all people are able to
own and use it whenever and whereever. The use of social media can be accessed by
the Internet network without the huge cost. Listening to social media is certainly
comes to mind Facebook, Twitter, Instagram and the presence of conversations
media such as WhatsApp and Line. This study questions how to Racun Scooter
strategy in marketing products through social media Instagram? While the purpose
of this study into how social media Instagram can be a communication tool Racun
Scooter in marketing the product.
The theory used in this study is the AISAS Model and marketing mix theory.
The method used in this study is a qualitative descriptive with paradigm of
constructivism. Data collection techniques using primary data (interviews) and
secondary data (observation). Data analysis techniques using data reduction,
display, conclusing/drawing.
The results of this research shows that social media Instagram is very
influential to do promotion of products sold by Racun Scooter, has a variation in the
product sparepart given, Racun Scooter itself accept the type of ordering everything
from offline to booking through online apps.

.
Key Words: Racun Scooter, Instagram, Social Media

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat penting dibutuhkan

oleh manusia dalam kehidupannya, terdapat berbagai komunikasi yang

dilakukan dalam interaksi hubungan yang terjadi antar manusia dengan

kelompoknya. Menurut Mulyana (2004:41) kata komunikasi atau

communication dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa latin communis yang

berarti “sama”, communico, communication atau communicare yang berarti

“membuat sama” (to make common). Istilah pertama communis adalah istilah

yang paling sering disebut sebagi asal usul kata komunikasi, yang merupakan

akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip. “komunikasi menyatakan bahwa

suatu pikiran, suatu makna atau pesan dianut secara sama”

“Komunikasi adalah faktor penting yang utama pada keputusan


pembelian konsumen. Komunikasi yang dilakukan produsen baik secara
lisan , tatap muka maupun bermedia dalam rangka upaya mengingkatkan
penjualan jasa atau hasil produk sangat berperan untuk mencapai selling
point – titik optimal penjualan produk yang berhasil di tingkatkan
melalui promosi penjualan yang tepat sasaran” (Mulyana, 2001;15).

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa manusia dapat mencari informasi

atau berkomunikasi dengan orang lain tanpa adanya hambatan seperti jarak,

waktu serta bahasa secara efektif bila terjadi kesamaan makna. Penduduk kota

Jakarta yang memiliki sifat urban cenderung menggunakan teknologi

komunikasi dan informasi dalam kegiatan sehari-hari. Cara yang digunakan

1
2

untuk penyampaian dan penerimaan pesan pun berbeda dikarenakan kepada

siapa dan bagaimana lingkungan yang ada ketika penyampaian.

Komunikasi pemasaran (bahasa Inggris: marketing communication)

adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan

mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang

produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran mempresentasikan

"suara" perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana di mana perusahaan

dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.

Sutisna dalam Amir Purba, dkk (2006: 126 - 127) mengemukakan bahwa
komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk meyampaikan pesan
kepada publik terutama konsumen saran mengenai perbedaaan produk di
pasar. Kegiatan komunikasi pemasaran merupakan rangkaian kegiatan
untuk mewujudkan suatu produk, jasa, ide, dengan menggunakan bauran
pemasaran (marketing mix) yaitu iklan (advertising), penjualan tatap
muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan
masyarakat dan publisitas (public relation and publicity) serta pemasaran
langsung (direct marketing).

Masyarakat Jakarta seringkali menggunakan komunikasi verbal maupun

komunikasi non-verbal. Komunikasi tersebut didukung oleh berbagai medium

salah satunya adalah telephone genggam yang dapat mempermudah komunikasi

tanpa harus bertatap muka langsung kepada komunikan. Dalam perkembangan

nya telephone genggam tidak hanya untuk menerima telepon ataupun pesan

singkat saja namun kehadiran nya, di dukung dengan kehadiran internet dan

komunikasi berbasis komputer.

Perkembangan teknologi, salah satunya internet telah merubah cara

interaksi dalam komunikasi pemasaran dari face to face (konvensional) menjadi

screen to face (internet marketing). Hal ini disebabkan karena peningkatan

pengguna internet serta pengguna akun media sosial di Indonesia yang


3

berdampak pada peningkatan minat belanja secara online (Nisaputra, 2013).

Menurut Bloom & B oone (2006:h.51) kegunaan internet saat ini tidak hanya

untuk keperluan riset saja, namun sebagai sumber berita, bermain gameonline,

ajang sosialisasi serta sebagai bisnis. Selain itu, pembelian melalui internet ini

banyak dilakukan saat ini, karena alasan penghematan waktu.

Dapat dikatakan, bahwa internet memang begitu praktis dan mudah

digunakan saat padatnya rutinitas di era digital saat ini.Dalam sebuah

komunikasi pemasaran produk baik melalui online (screen to face) maupun

pemasaran konvensional (face to face), strategi komunikasi sangatlah perlu

dilakukan. Strategi komunikasi pemasaran (marketing communication) yang

tepat dapat menghindarkan perusahaan dari kerugian yang disebabkan oleh

kegiatan promosi yang tidak efektif dan efisien (Soemanagara, 2006:h.1).

Internet marketing merupakan salah satu tools dalam komunikasi pemasaran

yang saat ini banyak digunakan sebagai media baru di dunia pemasaran, salah

satunya dengan memanfaatkan kepopuleran sosial media sebagai media

berpromosi.

Awal mula kemunculan media sosial ini bermula dengan adanya situs

Friendster, dimana media sosial ini merupakan situs pertemanan virtual kala itu

yang dapat menghubungkan komunikasi antar personal jarak jauh.Namun,

pergeseran pemasaran via online ini baru dirasakan ketika munculnya Facebook

yang mulai menggeser kepopuleran Friendster. Awal kemunculan media sosial

Facebook membuat Indonesia pada tahun 2009 menduduki tempat sebagai

negara pengguna Facebook terbesar di dunia (Prihadi dalam Miranti:h.10).

Dalam perkembangannya, jenis media sosial tidak berhenti di situ saja.Twitter

pun muncul menggeser fungsi Facebook sebagai media komunikasi online.


4

Baru-baru ini, Instagram pun mulai diminati masyarakat Indonesia sebagai salah

satu akun media sosial yang memiliki kegunaan visual seperti mengunggah foto

dan video. Fenomena Instagram di Indonesia membuat jumlah pengguna aktif di

Instagram meningkat dari tahun 2013 hingga saat ini.

Dengan adanya media sosial tersebut seseorang maupun suatu kelompok

dapat dengan mudah untuk menyebarkan informasi, promosi, serta pula

berjualan didalamya. Pada data yang dikemukakan oleh Kementerian

Komunikasi dan Informatika jumlah pengguna internet di indonesia pada tahun

2018 sebanyak 123 juta jiwa.

Gambar 1.1
Pengguna Internet Terbanyak di Dunia

Sumber: eMarketer.com
5

Dengan data tersebut terlihat bahwa akan adanya peluang bisnis yang

akan terus meningkat setiap tahunnya. Media sosial adalah medium di internet

yang memungkinkan pengguna mempresentasikan dirinya maupun berinteraksi,

bekerja sama berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk

ikatan social secara virtual. Pesatnya perkembangan media sosial kini

dikarenakan semua masyarakat mampu memiliki serta menggunakannya

kapanpun dan dimanapun. Penggunaan media sosial dapat di akses dengan

jaringan internet tanpa biaya besar yang harus dikeluarkan. Mendengar media

sosial tentunya yang terlintas di pikiran yaitu Facebook, Twitter, Instagram, dan

adanya media percakapan seperti Whatsapp dan Line.

Menurut hasil survei WeAreSocial.net dan Hootsuite, Instagram

merupakan platform media sosial dengan jumlah pengguna terbanyak ke tujuh di

dunia. Selain sebagai jejaring sosial untuk berbagi foto, Instagram digunakan

untuk memasarkan produk bisnis. Total pengguna Instagram di dunia mencapai

angka 800 juta pada Januari 2018.

Pengguna aktif Instagram terbesar berasal dari Amerika Serikat sebanyak

110 juta. Disusul Brasil dengan 57 juta pengguna aktif dan Indonesia berada di

urutan ketiga dengan 55 juta. Di Indonesia, Instagram merupakan media sosial

yang paling sering digunakan keempat setelah Youtube, Facebook, dan

Whatsapp.

Racun Scooter adalah bengkel yang sudah berdiri sejak tahun 2015,

bengkel yang pada awalnya hanya menjual produk via media sosial Instagram

ini memilih nama yang unik berdasarkan sebutan para customernya ketika

melihat produk yang dijual Racun Scooter di media sosial.


6

Sebagai penggiat usaha Racun Scooter memanfaatkan bentuk dari

Instagram untuk media promosi. Racun Scooter merupakan bengkel otomotif

kendaraan roda dua (motor) berjenis Vespa yang bergerak dalam bidang jasa

serta produk. Pemanfaatan Instagram memberikan dampak yang positif. Hal ini

dilakukan oleh Racun Scooter untuk melakukan media promosi dan sekaligus

untuk melakukan kegiatan penjualan produk.

Namun dalam kegiatan tersebut masih banyak konsumen yang kesulitan

untuk mengetahui bahwa Racun Scooter merupakan bengkel yang kompeten

dalam memperbaiki dan juga menyediakan suku cadang untuk memperbaiki

Vespa. Dalam melakukan penjualan Racun Scooter membuat varian untuk motor

dengan sebutan Upgrade Harian yang diakui tidak kalah dengan varian balap.

Komunikasi Pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha

menyebarkan informasi-informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan

mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia

menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang

bersangkutan. (Tjiptono, 2008.219).

Integrated Marketing Communication (IMC) menurut Terence A. Shimp

(2003:24) adalah proses komunikasi persuasif dan implementasi berbagai bentuk

program komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara

berkelanjutan. Tujuan IMC adalah mempengaruhi atau memberikan efek

langsung kepada perilaku khalayak sasaran yang dimilikinya.

Peneliti mengangkat tema ini, karena dengan media baru dari media

sosial berupa Insagram sebuah usaha dapat memberikan informasi mengenai


7

usahanya dalam bentuk jasa (pelayanan) serta adanya kegiatan promosi produk

kepada publik.

Hal ini sangat menarik karena penelitian ini akan menggali strategi

komunikasi pemasaran Racun Scooter dalam melakukan sebuah promosi jasa

dan produk . Penelitian ini diberi judul “Strategi Racun Scooter dalam

Memasarkan Produk Melalui Media Sosial Instagram”

1.2 Fokus Penelitian

Penelitian memerlukan adanya suatu pemfokusan masalah yang berguna

agar penulisan dapat tepat sasaran dan dapat membatasi studi. Penelitian

kualitatif, penentuan fokus dalam proposal lebih didasarkan pada tingkat

kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial (lapangan).

Fokus yang sebenarnya dalam penelitian kualititatif diperoleh setelah

peneliti melakukan grad tour observation dan grand tour question atau disebut

dengan penjelajahan umum yang nantinya memperoleh gambaran umum

menyeluruh yang masih pada tahap permukaan tentang situasi sosial. (Sugiyono,

2011:209)

Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam penelitian kualitatif sangat

dibutuhkan suatu fokus masalah dan fokus masalah dalam penelitian ini

menitikberatkan pada kajian: “Strategi Racun Scooter Dalam Memasarkan

Produk Melalui Media Sosial Instagram”

1.3 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas maka pokok permasalahan dari

penilitian ini, maka pertanyaan penelitian, yaitu: Bagaimana strategi Racun

Scooter dalam memasarkan produk melalui media sosial Instagram?


8

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi Racun

Scooter dalam memasarkan produk melalui media sosial Instagram.

1.5 Signifikansi Penelitian

1.5.1 Signifikansi Teoritis


Dari perspektif teoritis, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi baru bagi mahasiswa, khususnya dilingkungan

Fakultas Ilmu Komunikasi dengan bidang studi Periklanan. Diharapkan

mahasiswa, memiliki kesadaran bahwa konsep-konsep atau teori-teori

yang dikemukakan memiliki nilai keilmuan yang mampu menuntun

kehidupan akademik kearah pendidikan yang lebih baik.

1.5.2 Signifikansi Praktis


Sedangkan dari segi praktis, maka kegunaan penelitian ini untuk

memberikan informasi baru bagi masyarakat mengenai penggunaan

media baru berupa Instagram dengan tujuan untuk mempromosikan suatu

produk maupun jasa agar masyarakat tahu bahwa media tersebut dapat

membawa dampak yang luas serta dampak baik. Serta turut pula

membantu Racun Scooter dalam meningkatkan jumlah konsumen dan

menjadi catatan untuk Racun Scooter kedepannya untuk melakukan

evaluasi.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI

DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Kajian Pustaka

Penelitian sejenis berfungsi memberikan landasan teoritis tentang

mengapa penelitian tersebut perlu dilakukan dalam kaitannya dengan kerangka

pengetahuan. Sebelum penulis mengulas bahasan penelitian yang akan

dilakukan, penulis mengacu pada teori-teori yang termuat dalam penelitian

terdahulu sehingga dari hasil penelitian terdahulu tersebut, dapat dibandingkan

hasilnya dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis sekarang.

Adapun perbedaan dari dua jenis penelitian terdahulu terletak pada objek

dan subjek penelitian. Dimana peneliti pertama melakukan penelitian pada

“Strategi Pemasaran Bisnis Kuliner Menggunakan Influencer Melalui Media

Sosial” dan meneliti tentang bagaimana bisnis kuliner menggunakan influencer

melalui media sosial. Peneliti kedua melakukan penelitian pada “Media Sosial

Instagram Sebagai Sarana Promosi Untuk Meningkatkan Minat Beli Konsumen”

dan meneliti tentang bagaimana Instagram sebagai sarana promosi untuk

meningkatkan minat beli konsumen. Sedangkan persamaan hasil-hasil 2 jenis

penelitian terdahulu adalah sama-sama meneliti tentang media sosial sebagai alat

pemasaran. sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti masih dalam

proses.

9
10

Untuk lebih jelasnya mengenai persamaan dan perbedaan kedua jenis

penelitian terdahulu dengan yang dilakukan oleh peneliti sekarang dapat dilihat

pada bagan di bawah ini:

Tabel 2.1.
Penelitian Terdahulu

Penelitian Terdahulu Penelitian Penulis

Nama Made Resta Handika Cindy Jovita Adam Prayogi


Peneliti
(Universitas Pendidikan (Universitas (Universitas Prof. Dr.
Nasional) Padjajaran) Moestopo (Beragama)
2018
2017 2020

Lokasi Studi Kasus di The Night Floating Market Racun Scooter


Penelitian Market Café & Co- Lembang
Working Space

Judul Strategi Pemasaran Media Sosial Instagram Strategi Racun Scooter


Penelitian Bisnis Kuliner Sebagai Sarana Promosi Dalam Memasarkan
Menggunakan Influencer Untuk Meningkatkan Produk Melalui Media
Melalui Media Sosial. Minat Beli Konsumen Sosial Instagram
Rumusan Mengapa pembisnis Bagaimana penggunaan Bagaimana strategi
Masalah kuliner lama mulai Instagram yang Racun Scooter dalam
beralih dengan dilakukan efektif atau memasarkan produk
menggunakan media tidak terhadap minat beli melalui media sosial
sosial sebagai media pengunjung? Instagram?
pemasaran?

Tujuan Untuk Mengetahui Untuk mengetahui Untuk mengetahui


Strategi Pemasaran bagaimana Media Sosial bagaimana media sosial
Bisnis Kuliner Instagram Sebagai Instagram dapat
Menggunakan Influencer Sarana Promosi Untuk menjadi alat
Melalui Media Sosial Meningkatkan Minat komunikasi Racun
Beli Konsumen Scooter dalam promosi
bengkel.
11

Metode Paradigma Penelitian: Paradigma Penelitian Paradigma Penelitian :


Penelitian
Konstrukstivisme Konstruktivisme Konstruktivisme

Teori Teori AIDA Teori New Media Teori Bauran


Pemasaran dan Teori
AISAS
Hasil Hasil peneilitian ini Hasil dari penelitian ini
penelitian membahas kemajuan adalah foto yang dikemas
teknologi yang saat ini secara kreatif menjadi
konsumen lebih condong salah satu faktor yang
menggunakan sosial cukup penting dalam
media khususnya menarik perhatian
Instagram, karena konsumen akan tempat
konsumen dijaman tujuan wisata. Aplikasi
sekarang sudah jenuh media sosial Instagram
jika The Night Market yang menonjolkan
Café & Co-working sharing foto atau gambar
Space menggunakan cara terbukti punya korelasi
konvensional dan kurang kuat dalam memengaruhi
memberikan dampak minat beli konsumen.
yang positif untuk jaman
sekarang, ini diperkuat
juga dengan hasil
wawancara yang peneliti
lakukan dengan
Limestones Restaurant
Bali dan Owner Nyo-
Nyo Fresh Milk Bali.

2.2 Kerangka Konsep dan Teori

2.2.1 Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan bagian dari aktivitas pemasaran yang

mempunyai peranan yang cukup penting dalam mempengaruhi konsumen untuk

membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Untuk mengetahui lebih jelas,

penulis akan menggunakan beberapa pendapat tentang bauran pemasaran yang

telah dikemukakan oleh para ahli: Menurut Kotler (2002; 18) yaitu: Bauran
12

pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan

perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar

sasaran. Menurut Dhaimesta, dan Irwan (2000;74), yaitu: Marketing mix ialah

merupakan variabel-variabel yang dipakai oleh perusahaan sebagai sarana untuk

memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan konsumen. Dari definisi di

atas dapat disimpulkan bahwa Bauran Pemasaran adalah sekumpulan variabel

yang terkendali dimana satu sama lain saling berkaitan dan dikombinasikan oleh

perusahaan dengan tepat agar menjadi suatu bauran yang dapat digunakan untuk

mencapai tujuan pemasaran perusahaan. Menurut Kotler (2002;17-18) bauran

pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi 4P (Product, Price, Place,

Promotion).

Adapun pengertian dari masing-masing bauran pemasaran di atas adalah:

1. Product (produk)

Definisi produk menurut Kotler adalah:“A product is a thing that can be

offered to a market to satisfy a want or need”. Produk adalah segala sesuatu

yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau

kebutuhan konsumen. Produk dapat berupa sub kategori yang menjelaskan

dua jenis seperti barang dan jasa yang ditujukan kepada target pasar.

2. Price (harga)

Definisi harga menurut Kotler adalah: “Price is the amount of money

charged for a product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang

mempunyai nilai tukar untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau

menggunakan suatu produk atau jasa.

Harga merupakan bauran pemasaran yang bersifat fleksibel di mana

suatu harga akan stabil dalam jangka waktu tertentu tetapi dalam seketika
13

harga dapat meningkat atau menurun yang terdapat pada pendapatan dari

hasil penjualan.

3. Place (tempat)

Definisi menurut Kotler mengenai distribusi adalah:“The various the

company undertakes to make the product accessible and available to target

customer”.

Tempat memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan

guna memastikan produknya. Tempat merupakan berbagai kegiatan yang

dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan

tersedia pada konsumen sasaran. Hal ini dikarenakan tujuan dari tempat

adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh

konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.

4. Promotion (promosi)

Definisi promosi menurut Kotler adalah:“Promotion includes all the activities

the company undertakes to communicate and promote its product the target

market”. Promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk

mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran.

Promosi dilakukan dengan menggunakan alat-alat promosi yang ada sebagai

cara untuk memperkenalkan suatu produk atau jasa.

Menurut Morissan (2010:25), promosi penjualan secara umum terbagi

menjadi dua bagian, yaitu promosi penjualan yang berorientasi kepada

konsumen dan promosi penjualan yang berorientasi kepada perdagangan.

Promosi penjualan yang berorientasi kepada konsumen ditujukan kepada

pengguna atau pemakai akhir suatu barang atau jasa yang mencakup pemberian

kupon, pemberian sampel produk, potongan harga, undian berhadiah, kontes dan
14

sebagainya. Instrument promosi semacam ini dapat menarik minat konsumen

untuk membeli sehingga meningkatkan nilai penjualan perusahaan dalam jangka

pendek. Tujuan dari promosi penjualan digeneralisasikan menjadi tiga:

1. Meningkatkan permintaan dari pengguna industri dan/ atau konsumen akhir

2. Meningkatkan kinerja bisnis

3. Mendukung dan mengoordinasikan kegiatan penjualan personal dan iklan.

Promosi penjualan mengandung sifat komunikasi yang mengandung arti

bahwa promosi mampu menarik perhatian dan memberikan informasi untuk

memperkenalkan pelanggan pada produk ; Insentif yaitu memberikan

keistimewaan dan ransangan yang bernilai bagi pelanggan ; serta mengundang

khalayak untuk membeli saat itu juga.

Promosi penjualan merupakan orientasi tindakan pemasar yang tujuannya

diharapkan berdampak langsung terhadap perilaku tindakan konsumen untuk

membeli (Blattberg dan Nelsin, 1995).

Ada tiga hal yang mendasar dalam promosi penjualan, yaitu:

1. Penting sekali bagi promosi penjualan untuk berjalan selaras dengan


periklanan. Oleh karena itu strategi pengembangan promosi
penjualan memerlukan perhatian khusus.
2. Terdapat tiga sasaran yang dituju dalam promosi penjualan yakni
konsumen, penjual perantara dan tenaga penjualan.
3. Promosi penjualan merupakan senjata kompetitif yang memberikan
dorongan ekstra bagai pasar sasaran untuk membeli atau mendorong
satu merk diatas merk yang lain dalam penjualan (Burnett, 2010)

Menurut Elliot dkk (1997) peran promosi penjualan bagi perusahaannya

adalah:

a) Mendorong konsumen untuk melakukan pembelian pertama kali


b) Mendorong konsumen membeli produk berikutnya, meski baru
pertama kali berkunjung
c) Memberikan alasan bagi konsumen untuk tetap loyal terhadap merek
dengan pembelian ulang
15

d) Mengingatkan konsumen tentang keuntungan produk yang


ditawarkan promosi sedang tidak dilakukan (terutama ketika produk
pesaing sedang ditawarkan)
e) Memperbaiki reputasi merek (sebagai dukungan terhadap
periklanan yang sedang berjalan)
f) Mendorong pengecer untuk tetap memiliki persediaan (stok)
g) Mendorong pengecer untuk membeli lebih dari pesanan regulernya
h) Membujuk pengecer agar memberikan tempat khusus bagi barang
yang ditawarkan

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:205) bahwa tujuan promosi

penjualan sangat beragam. Penjual bisa menggunakan promosi pelanggan untuk

mendorong pelanggan jangka pendek atau meningkatkan hubungan pelanggan

jangka panjang. Promosi penjualan biasanya digunakan bersama iklan, penjualan

personal, atau sarana bauran promosi lainnya.

Promosi konsumen biasanya harus diiklankan dan dapat menambah

gairah serta memberikan kekuatan tarikan pada iklan. Secara umum, dari pada

hanya menciptakan dari pada penjualan jangka pendek atau penukaran merek

sementara, promosi penjualan harus memperkuat posisi produk atau jasa dan

membangun hubungan pelanggan jangka panjang. Jika dirancang dengan benar,

semua sarana promosi penjualan mempunyai potensi untuk membangun gairah

jangka pendek maupun hubungan konsumen jangka panjang.

Menurut Tjiptono (2008:549) program promosi penjualan baru dapat

dirancang dengan baik apabila tujuannya telah ditetapkan dengan secara jelas.

Tujuan promosi penjualan harus konsisten dengan strategi pemasaran. Tujuan

promosi penjualan dapat dirumuskan berdasarkan siapa targetnya; pembelian

akhir, perantara, wiraniaga. Tujuan promosi penjualan yang diarahkan pada

pembelian akhir.
16

2.2.2 Komunikasi Pemasaran

Dalam berkomunikasi kita melakukan suatu kegiatan pemasaran agar

produk atau jasa yang ingin kita bangun dapat diterima oleh masyarakat luas.

Kegiatan pemasaran tersebut dapat dilakukan secara baik apabila dapat

menentukan konsumen yang ingin tuju. Dengan kata lain kita dapat melihat apa

yang diinginkan konsumen.

Sutisna dalam Amir Purba, dkk (2006: 126 - 127) mengemukakan bahwa

komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk meyampaikan pesan kepada

publik terutama konsumen saran mengenai perbedaaan produk di pasar.

Kegiatan komunikasi pemasaran merupakan rangkaian kegiatan untuk

mewujudkan suatu produk, jasa, ide, dengan menggunakan bauran pemasaran

(marketing mix) yaitu iklan (advertising), penjualan tatap muka (personal

selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan

publisitas (public relations and publicity) serta pemasaran langsung (direct

marketing).

Pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut suatu sikap, mental,

suatu cara berpikir yang membimbing anda melakukan sesuatu yang tidak selalu

menjual benda tetapi juga menjual gagasan – gagasan karier, tempat (pariwisata,

rumah, lokasi industri), undang – undang, jasa (penganguktan, penerbangan,

pemotong rambut, kesehatan), hiburan (pertunjukan, pertandingan –

pertandingan), dan kegiatan–kegiatan nirlaba seperti yayasan sosial dan

keagamaan. (Kasali, 2001;51)

Menurut Fandy Tjiptono (2008:2019), komunikasi pemasaran adalah

sebuah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi informasi,

mempengaruhi atau membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas


17

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada

produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Dari definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa komunikasi pemasaran

adalah kegiatan yang dilakukan oleh perorangan, kelompok, maupun perushaan

untuk mencapai seluruh kebutuhan. Kebutuhan tersebut bisa berupa kegiatan

perekonomian serta kegiatan bersifat non komersil seperti jasa dan lainnya.

Kegiatan pemasaran dapat berjalan dengan sukses apabila adanya keterlibatan

masyarakat serta cara atau metode pemasaran yang tepat. Cara yang digunakan

dapat berupa dengan mengenalkan produk, melakukan promosi, penetapan harga

serta penempatan lokasi yang dapat dengan mudah dijangkau oleh masyakarat

sebagi konsumen.

Dengan adanya kegiatan promosi maka konsumen akan mengetahui

bahwa perusahaan meluncurkan produk baru yang akan menggoda konsumen

untuk melakukan untuk melakukan kegiatan pembelian. Promosi yang cerdas

dan efisien serta tepat sasaran dapat dilakukan dengan menganalisis produk

terlebih dahulu, dan membidik segmen pasar dengan tepat.

Pemasaran atau marketing seringkali diartikan hanya sebagai kegiatan

menjual suatu barang atau jasa untuk mendapatkan suatu keuntungan, namun

seiring perkembangan jaman definisi marketing atau pemasaran terus mengalami

perubahan.

2.2.3 AISAS

Dalam proses pengambilan keputusan pembelian, khususnya pada barang

yang high-involvement, pelanggan akan melakukan pencarian yang lebih


18

mendalam dibandingkan barang barang dengan keterlibatan yang rendah. Oleh

karena itu, Dentsu (dalam Sugiyama dan Andree, 2011:51) mengemukakan

sebuah model komunikasi pemasaran yang didapat dari perkembangan

teknologi, yang diberi nama dengan model AISAS.

Sugiyama dan Andree (2011:79) berpendapat bahwa AISAS adalah

model yang dirancang untuk melakukan pendekatan secara efektif kepada target

audiens dengan melihat perubahan perilaku yang terjadi khususnya terkait

dengan latar belakang kemajuan teknologi internet. AISAS merupakan singkatan

dari Attention, Interest, Search, Action dan Share dimana seorang konsumen

yang memperhatikan produk, layanan, atau iklan (Attention) dan menimbulkan

ketertarikan (Interest) sehingga muncul keinginan untuk mengumpulkan

informasi (Search) tentang barang tersebut. Konsumen kemudian membuat

penilaian secara keseluruhan berdasarkan informasi yang dikumpulkan,

kemudian membuat sebuah keputusan untuk melakukan pembelian (Action).

Setelah pembelian, konsumen menjadi penyampai informasi dengan berbicara

pada orang lain atau dengan mengirim komentar dan tayangan di

Internet (Sharing).

Dalam jurnal yang ditulis oleh Chen Ya li dan Huang Tao Zhe (2012),

menyebutkan bahwa AISAS merupakan pengembangan dari AIDMA (Attention,

Interset, Demand, Memory, Action) yang digunakan dalam pemasaran

tradisional. Sedangkan dalam era internet, pengguna internet dapat dengan

mudah mengakses informasi atau membagikan informasi, sehingga model

AIDMA telah berubah menjadi AISAS (Attention, Interest, Search, Action,

Share).
19

Sugiyama dan Andree (2011) dalam The Dentsu Way juga menjelaskan

bahwa AISAS merupakan perubahan pada pola perilaku konsumen sebelumnya

yaitu AIDMA (Attention, Interest, Desire, Memory dan Action). AIDMA adalah

model sederhana namun efektif untuk periklanan tradisional dengan produk yang

relatif sederhana, di mana tujuan sebenarnya adalah membuat konsumen

memilih suatu merek dari antara banyak pilihan. Model ini mengasumsikan

bahwa informasi yang diberikan oleh perusahaan melalui iklan adalah semua

yang dibutuhkan konsumen dan tujuannya, agar konsumen dapat mengingat

merek dan janji merek pada titik pembelian. Model AIDMA dapat bekerja untuk

perusahaan di mana konsumen memiliki sedikit alasan untuk mempelajari lebih

lanjut tentang produk di luar pesan iklan sebelum melakukan pembelian.

Namun, di era internet, setiap orang dapat dengan mudah mengakses informasi

menyebabkan adanya perkembangan yang hebat dari “kontak aktif dengan

informasi,” yaitu, setelah konsumen memperhatikan sebuah produk, layanan,

atau iklan, mereka dengan sukarela menggali lebih dalam, dan berbagi dengan

orang lain informasi menarik yang mereka dapatkan. Selain arus informasi dari

perusahaan (pengirim) kepada konsumen (penerima), dua perilaku konsumen

yang unik yaitu, mengumpulka dan berbagi informasi dimana sudah menjadi

faktor penting dalam keputusan pembelian. Berdasarkan perubahan lingkungan

informasi ini, Dentsu sekarang menganjurkan model perilaku konsumsi baru

yang disebut AISAS (Attention, Interest, Search, Action, Share). Dentsu

menciptakan model AISAS pada tahun 2004 dan mendaftarkannya di Jepang

sebagai merek dagang pada tahun 2005. Dentsu menggunakan model AISAS

sebagai dasar untuk banyak campaign.


20

The Dentsu Way, 2011

Sumber: bbs.binus.ac.id

2.2.4 Periklanan

Menurut Frank Jefkins, ”Periklanan merupakan pesan-pesan penjualan

yang paling persuasif, diarahkan kepada calon pembeli paling potensial atas

produk barang atau jasa tertentu dengan biaya semurah-murahnya.” (Jefkins,

1995:5)

Periklanan adalah sarana dalam pemasaran yang membantu jalannya

promosi suatu produk untuk dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas. Melalui

iklan, segala pesan dan informasi suatu produk dapat ditangkap dan diterima

oleh konsumen.

Komunikasi periklanan adalah suatu sarana informasi dari produsen

kepada konsumen. Periklanan digunakan sebagai salah satu kekuatan untuk

mencapai tujuan pemasaran barang atau jasa, baik tujuan jangka panjang

maupun jangka pendek. (Sudiana, 1986:4)


21

Periklanan menurut penulis adalah suatu sarana untuk memperkenalkan

produk kepada khalayak luas dan berusaha memengaruhi sikap konsumen secara

persuasif melalui media massa.

Iklan adalah bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi adalah

bagian dari pemasaran (marketing mix). Secara sederhana iklan didefinisikan

sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada

masyarakat lewat media. Iklan berusaha untuk memberikan informasi,

membujuk, dan meyakinkan khalayak, iklan merupakan cara efektif untuk

menyampaikan pesan.

2.2.4.1 Fungsi Periklanan

Adapun fungsi dari periklanan itu sendiri adalah sebagai berikut :

1. Informing

Periklanan membuat konsumen sadar (aware) akan merek-merek baru,

mendidik tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi

citra positif.

2. Persuading

Iklan positif akan mampu mempersuasi (membujuk) pelanggan terhadap

produk dan jasa.

3. Reminding

Iklan positif suatu perusahaan tetap di ingat dalam ingatan konsumen.

4. Adding Value

Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan memberi nilai tambah

penawaran-penawaran terhadap : inovasi, penyempurnaan kualitas dan

persepsi konsumen.
22

2.2.4.2 Tujuan Periklanan

Menurut Frank Jefkins, pada dasarnya tujuan periklanan adalah

”Mengubah atau memengaruhi sikap khalayak, dalam hal ini tentunya sikap

konsumen. Tujuan periklanan komersial adalah membujuk khalayak untuk

membeli produk A, bukannya produk B, atau mempromosikan kelanjutan

membeli produk A dan seterusnya.” Selain itu Frank Jefkins mengatakan

bahwa ”Tujuan periklanan tidak sama dengan tujuan pemasaran. Tujuan

disini adalah tujuan yang dihasilkan oleh komunikasi, bukan oleh penjualan.

Ukurannya adalah pada berhasil atau tidak nya pesan yang dikomunikasikan.

Hal tersebut terlihat dari tujuan periklanan yang dapat dikategorikan

sebagai berikut :

1. ”Memberitahu (Awareness)
Tujuan iklan sebatas memberi informasi kepada khalayak melalui
pesan agar khalayak mengerti dan mengetahui pesan iklan.
2. Membujuk (Persuasive)
Tujuan iklan ini berusaha membujuk khalayak agar melakukan
sesuatu sesuai dengan apa yang disampaikan dalam pesan.
3. Mengingatkan (Reminding)
Iklan ini bertujuan mengingatkan khalayak dengan pesan-pesan
yang sudah disampaikan sebelumnya.”. (Jefkins, 1999:17)

2.2.4.3 Efek Periklanan

Efek adalah hasil yang diperoleh setelah terjadinya proses komunikasi

(penyampaian yang dilakukan) oleh komunikator terhadap komunikan. Iklan

juga merupakan proses komunikasi berupa penyampaian pesan tentang

produk kepada khalayak luas. Oleh karena itu, iklan dapat menimbulkan efek
23

tertentu kepada khalayak. Efek-efek yang dihasilkan dalam proses

komunikasi, yaitu :

1. ”Efek kognitif, berhubungan dengan pikiran atau penalaran,


sehingga khayalak yang sebelumnya tidak tahu, tidak mengerti,
bingung menjadi jelas.
2. Efek afektif berkaitan dengan perasaan. Akibat dari membaca
surat kabar, majalah, mendengarkan radio, menonton acara
televisi atau film di bioskop, timbul perasaan dan pemahaman
khalayak.
3. Efek konatif bersangkutan dengan niat, tekad, upaya dan usaha
yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau tindakan.”
(Effendy,2003:318-319)

Efek konatif tidak langsung timbul sebagai akibat dari pengaruh

media massa melainkan didahului oleh kognitif dan efek afektif. Dengan kata

lain, timbulnya efek konatif muncul setelah di dahului oleh kognitif dan

afektif.

2.2.4.4 Media Periklanan

Media periklanan memegang peran penting dalam proses komunikasi.

Tanpa adanya media, pesan tidak akan sampai pada khalayak yang dituju.

Media begitu penting sebagai alat penyampaian pesan. Sebagai salah satu

bentuk komunikasi, iklan memerlukan media massa untuk menyampaikan

pesannya.

Umumnya para praktisi periklanan membagi media iklan dalam dua

bagian, yaitu :

1. Media lini atas atau above the line, yakni kelompok media promo yang

memerlukan luar ruang, seperti : media cetak surat kabar, radio, televisi

dan sebagainya.
24

2. Media lini bawah atau below the line, yakni kelompok media promo yang

tidak memerlukan media luar ruang, seperti barang-barang cetak (brosur,

flier, company profile dan sebagainya).

2.2.5 New Media

Menurut Denis McQuail (2011:43) pada buku Teori Komunikasi Massa

ciri utama new adalah adanya saling keterhubungan aksesnya terhadap khalayak

individu sebagai penerima maupun pengirim pesan, interaktivitasnya, kegunaan

yang beragam sebagai karakter yang terbuka dan sifatnya yang ada dimana-

mana.

Adapun perbedaan media baru dari media lama yakni media baru

mengabaikan batasan percetakan dan model penyiaran dengan memungkinkan

terjadinya percakapan antar banyak pihak, memungkinkan penerimaan secara

simultan, perubahan dan penyebaran kembali objek-objek budaya, mengganggu

tindakan komunikasi dari posisi pentingnya dari kewilayahan dan modernitas,

menyediakan kontak global secara instan dan memasukan subjek modern. Akhir

model ke dalam mesin aparat yang berjaringan (McQuail, 2011:151). Perubahan

utama yang berkaitan dengan munculnya media baru yakni:

1. Digitalisasi dan konvergensi

2. atas segala aspek media.

2. Interaksi dan konektivitas jaringan yang makin meningkat.

3. Mobilitas dan deklokasi untuk mengirim dan menerima.

4. Adaptasi terhadap peranan publikasi khalayak.


25

5. Munculnya beragam bentuk baru „pintu‟ (gateway) media.

6. Pemisahan dan pengaburan dari lembaga media.

Kemunculan new media turut memberikan andil akan perubahan pola

komunikasi masyarakat. New media, dalam hal ini, internet sedikit banyak

mempengaruhi cara individu berkomunikasi dengan individu lainnya. Internet di

kehidupan sekarang hadir untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam

berkomunikasi dan memperoleh informasi.

Denis McQuail memberikan beberapa ciri mengenai internet, yaitu:

Teknologi berbasis komputer.

1. Karakternya hibrida, tidak berdedikasi, fleksibel.

2. Potensi kreatif.

3. Fungsi publik dan privat

4. Peraturan yang tidak ketat

5. Saling terhubungan.

6. Ada di mana-mana / tidak tergantung lokasi.

7. Dapat diakses individu sebagai komunikator

8. Media komunikasi massa dan pribadi.

Internet berfungsi sebagai jaringan global untuk komunikasi dari satu

lokasi ke lokasi lainnya di belahan dunia. Mengakses internet saat ini sudah

menjadi rutinitas kebanyakan masyarakat. tidak hanya menggunakan

komputer/laptop saja tetapi kini internet sangat mudah diakses melalui gadget

seperti handphone, tab dengan berbagai kemudahan akses.


26

2.2.6 Media Sosial

Media adalah alat komunikasi sebagaimana yang selama ini diketahui

(Laughey, 2007; Mc Quail,2003). Terlepas dari cara pandang melihat media dari

bentul dan teknologinya, pengungkapan kata “media”bisa dipahami dengan

melihat dari proses komunikasi itu sendiri (Meyrowitz,1999; Moores, 2005;

Wiliams, 2003).

Meyrowitz (1999) dalam upaya memahami kata “medium” guna

memahami bagaimana media beroprasi, ada tiga tahapan untuk melihat

medium :

a. Medium sebagai saluran (medium-as-vessel/conduit)

b. Medium sebagai bahasa (medium-as-languange)

c. Medium sebagai lingkingan (medium-as-envirotment)

Menurut Durkheim, sosial merujuk pada kenyataan sosial (the social as

social fact) bahwa setiap individu melakukan aksi yang memberikan kontribusi

kepada masyarakat. Pernyataan ini menegaskan bahwa pada kenyataan nya

media dan semua media dan semua perangkat lunak (software) merupakan sosial

dalam makna bahwa keduanya merupakan produk dari proses sosial (Durkheim,

1982:59 dalam Fuch, 2014:38).

Menurut Weber, kata sosial secara sederhana merujuk pada relasi sosial.

Relasi sosial itu sendiri bisa dilihat dalam kategori aksi sosial (social action) dan

relasi sosial (Social Relations). Kategori ini mampu membawa penjelasan

tentang apa yang dimaksud dengan aktivitas sosial dan aktivitas individual

(Weber, 1978:26 dalam Fuch,2014:38).


27

Bahwa sosial merupakan kenyataan pada masyarakat yang berdasarkan

fakta atau berdasarkan pada kondisi lapangan yang ada dan ber-relasi pada

aktivitas sosial dan aktivitas individual.

Media sosial adalah sebuah media online dimana para penggunanya bisa

dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, sosial

network atau jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial

dan wiki mungkin merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan

oleh masyarakat di seluruh dunia. (Afriani, 2011: 24)

B.K. Lewis (2010) – Media sosial adalah label bagi teknologi digital

yang memungkinkan orang untuk berhubungan, berinteraksi, memproduksi, dan

berbagi isi pesan.

2.2.7 Instagram

Pada masa berkembangnya internet dan mendapat kemudahan akses,

Instagram hadir sebagai salah satu platform yang menampilkan foto serta video

singkat berdurasi kurang dari satu menit. Instagram merupakan sosial media

yang popular untuk berbagi foto Pengguna membagikan foto secara digital

menggunakan filters untuk memperindah dan membagikan kepada orang lain.

Instagram merupakan yang pertama dalam aplikasi membagikan foto

kepada orang lain melalui aplikasi, hampir 200 juta pengguna mendaftar pada

instagram. Instragram mempunyai fitur – fitur yang menarik yaitu :

1. Followers (Pengikut)

Sistem sosial di dalam Instagram adalah dengan mengikuti akun pengguna

lainnya, atau memiliki pengikut Instagram. Pengikut menjadi salah satu


28

unsur yang penting, dimana jumlah tanda suka dari dari para pengikut

sangat mempengaruhi apakah foto tersebut dapat menjadi sebuah foto

popular atau tidak.

2. Upload Foto (Mengunggah Foto)

Kegunaan utama dari Instagram adalah sebagai tempat untuk mengunggah

dan berbagi foto-foto kepada pengguna lainnya.

3. Kamera

Kamera digunakan untuk mengambil objek gambar, foto-foto yang akan

diunggah melalui Instagram tidak terbatas atas jumlah tertentu, melainkan

Instagram memiliki keterbatasan ukuran untuk foto.

4. Efek Foto

Instagram memiliki banyak efek-eefek foto yang dapat digunakan

pengguna Instagram agar hasil foto lebih menarik dan maksimal.

5. Judul Foto

Setelah suatu foto disunting, maka foto melalui proses selanjutnya, yakni

foto tersebut akan diunggah ke Instagram. Sebelum foto diunnga terdapat

bagian untuk memberi judul foto.

6. Arroba

Twitter, Facebook dan Instagram juga memiliki fitur yang para

penggunanya dapat menyinggung pengguna lain. Menambahkan tanda

Arroba ( @ ). Pengguna Instagram tidak hanya dapat menambahkan Arroba

tersebut pada judul foto saja, melainkan dapat juga menambahkannya pada

bagian komentar juga.


29

7. Label Foto

Label foto di Instagram adalah sebuah kode yang memudahkan para

pengguna untuk mencari suatu foto menggunakan “Kata Kunci”. Saat ini

label adalah cara terbaik jika hendak mempromosikan foto pada akun

Instagram.

8. Publikasi Organisasi / Perusahaan

Beberapa perusahaan memperkenalkan produknya melalui media sosial,

salah satunya dengan Instagram. Hal ini dikarenakan agar mereka tidak

mengeluarkan biaya yang banyak untuk melakukan promosi.

9. Publikasi Kegiatan Sosial

Instagram menjadi sebuah media yang digunakan untuk memberitahukan

suatu kegiatan sosial dalam cakupan yang lebih luas. Menggunakan label

yang membahas mengenai kegiatan sosial, maka makin banyak masyarakat

yang mengetahui dan mengikuti suatu kegiatan sosial yang di share.

10. Geotagging

Bagian selanjutnya adalah Geotag. Geotag akan muncul ketika pengguna

mengaktifkan GPS. Geotagging ini berfungsi menginformasikan Lokasi

Foto tersebut.

11. Jejaring Sosial

Para pengguna tidak hanya dapat membagi foto pada Instagram saja.

Melainkan foto tersebut dapat dibagi juga melalui jejaring sosial lainnya
30

seperti Facebook, Twitter, Foursquare, Tumblr, Flickr yang tersedia di

halaman Instagram.

12. Tanda Suka (Like)

Fungsi tanda suka pada Instagram adalah penanda bahwa pengguna yang

lain menyukai foto yang telah diunggah dan sebagai penanda suatu Foto

terkenal atau tidak.

13. Popular (Explore)

Bila sebuah foto masuk ke dalam halaman populer (explore), secara tidak

langsung foto tersebut akan menjadi suatu hal yang dikenal oleh banyak

orang, sehingga jumlah pengikut dapat bertambah banyak dan foto yang di

uploadnya semakin populer.

Bermula sebagai media membagikan foto pribadi, instagram mempunyai

potensi sebagai marketing untuk sebuah bisnis. Insgram for business merupakan

pilihan yang banyak digunakan sebagai media promosi, dengan fitur tersebut

dapat memonitor banyak nya likes yang didapat setiap harinya serta dapat

melihat jumlah setiap orang yang melihat laman dari instagram (melihat data

dalam satuan minggu).

Mengutip jurnal Muttaqin (2011) mengatakan instagram marketing

adalah melakukan aktivitas marketing menggunakan semua fasilitas yang

disediakan oleh Instagram dengan tujuan meningkatkan penjualan (sales) dan

menjalin komunikasi yang lebih langgeng dengan pelanggan (customer

relationship).
31

Konsep instagram marketing menurut Lasmadiarta (2011) adalah

menambahkan bahwa kepercayaan adalah hal yang penting dalam melakukan

penawaran,melalui Instagram orang dapat membangun kepercayaan dengan

menyampaikan pesan berupa informasi-informasi sebagai berikut :

1. Cantumkan informasi tentang profil sebanyak-banyaknya (selama tidak

mengganggu privasi)

2. Masukkan alamat dan kontak yang bisa dihubungi

3. Cantumkan beberapa nama perusahaan rekanan (bila ada)

4. Jadilah member dari halaman orang-orang terkenal

5. Posting sesuatu yang bermanfaat

6. Masukkan foto-foto presentasi yang meyakinkan

7. Penyampaian Pesan
32

2.3 Bagan Alur Pikir

Bengkel Racun Scooter

Divisi Bagian Pemasaran

Strategi Pemasaran

AISAS Bauran
New Media Pemasaran
1. Attention
1. Product
2. Interest
2. Price
3. Search
3. Place
4. Action
Instagram 4. Promotion
5. Sharing

Pemasaran Produk dan jasa melalui media sosial


Instagram
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian

Penelitian berasal dari bahasa Inggris, research artinya pencarian kembali

atau penyelidikan kembali untuk menjawab berbagai fenomena yang ada,

dengan mencari, menggali, dan mengkategorikan sampai pada analisis fakta dan

data. Penelitian itu sendiri setidaknya untuk menguji teori, membantah teori

dalam penelitian ilmiah atau pemecahan masalah dalam penilitian ilmiah yang

bersifat prakatis (Faisal, 2011:11).

Dalam penelitian kualitatif terdapat dua paradigma yang menaungi yaitu:

1. Paradigma Kritis : Kritis memandang adanya hubungan antara objek dan

periset yang tidak dapat dipisahkan. Kritis menekankan subjektivitas karena

berkeyakinan bawa nilai-nilai yang dianut oleh periset ikut serta dalam

menentukan kebenaran akan sesuatu. Pendukung kritis percaya bahwa

kenyataan harus diperiksa secara kritis agar dapat dipahami sesempurna

mungkin.

2. Paradigma Konstruktivis : Menyatakan bahwa realitas itu ada dalam beragam

bentuk konstruksi mental yang didasarkan pada pengalaman sosial, bersifat

lokal dan spesifik, serta tergantung pada pihak yang bersangkutan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma

konstruktivisme. Menurut Creswell (2014:32), paradigma konstruktivisme

sosial individu-individu berusaha memaknai makna-makna yang beragam.

33
34

Penelitian ini memiliki tujuan untuk memahami kejadian atau peristiwa sosial

yang merupakan karakteristik dari paradigma konstruktivisme.

Sedangkan dalam Neuman (2015:115) menjelaskan bahwa paradigma

konstruktivisme merupakan upaya untuk memahami dan menjelaskan tindakan

sosial yang bermakna. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan

interaksi dengan pemilik bengkel dan admin instagram sebagai informan yang

dapat memberikan informasi terhadap tema penelitian ini. Untuk mengetahui

media sosial Instagram sebagai media komunikasi Racun Scooter dalam

mempromosikan produk dan jasa yang ditawarkan oleh Racun Scooter.

3.2 Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti ingin menggali informasi atau fakta-fakta

mengenai Media Sosial yang digunakan sebagai Media Komunikasi Racun

Scooter dalam mempromosikan bengkel vespa modern dengan data yang

digunakan berupa catatan-catatan verbal atau semi struktur dari hasil

wawancara.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam

buku Creswell (2014:58) penelitian kualitatif ini berusaha untuk memaknai atau

menafsirkan fenomena dalam sudut pandang maknamakna yang diberikan oleh

masyarakat kepada peneliti.

Menurut Bogdan dan Taylor (1975) yang dikutip oleh Moleong (2007:4)

mengemukakan bahwa metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati.


35

Dengan menggunakan penelitian kualitatif dapat membantu dalam

melihat berbagai aspek-aspek realitas yang terjadi dalam promosi yang

dilakukan oleh Racun Scooter melalui media instagram. Dan menemukan

berbagai temuan baru yang mampu membuat penelitian ini sangat penting untuk

dilakukan.

3.3 Metode Penelitian

Studi kasus merupakan salah satu metode atau strategi kualitatif yang

muncul pada masa keemasan penelitian kualitatif, dengan sifatsifatnya yang

spesik, khusus dan berskala lokal. (Salim, 2006:118)

Menurut John W. Creswell Studi kasus merupakan strategi penelitian

dimana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program,

peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu.

Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti

mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai

prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan.

Penelitian kasus atau studi kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan

secara intensif terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau

gejala tertentu. Ditinjau dari wilayahnya, maka penelitian kasus hanya meliputi

daerah atau subyek yang sangat sempit. Tetapi ditinjau dari sifat penelitian,

penelitian kasus lebih mendalam.

Peneliti menggunakan metode kualitatif yang bersifat studi kasus berarti

penelitian ini melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap promosi yang


36

dilakukan Racun Scooter menggunakan media Instagram. Dengan menggunakan

metode penelitian ini, peneliti berharap mendapatkan data-data yang dibutuhkan

yang dapat menjawab pertanyaan yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini.

3.4 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini bersifat “Deskriptif”. Penelitian deskriptif,

yaitu penelitian yang bertujuan mengumpulkan informasi secara rinci dengan

melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi

praktek yang berlaku.

Sifat dari penelitian deskriptif adalah berupa kata-kata atau gambar-

gambar, bukan dalam bentuk angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya

penerapan metode kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk :

1. “Mengumpulkan informasi actual secara rinci yang


2. Melakukan gejala yang ada.
3. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi praktek-praktek
yang berlaku.
4. Membuat perbandingan atau evaluasi.
5. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi
maslaah yang sama da belajar dari pengalaman mereka untuk
menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang”.
(Rakhmat, 2007 : 22)

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan

pemecahan masalah berdasarkan data-data, bukan angka-angka. Dalam

Penelitian deskriptif peneliti dapat menganalisa serta menggambarkan suatu

kejadian atau gejala yang ada secara mendetail. Ciri-ciri penelitian deskriptif

yakni:
37

1. Berhubungan dengan keadaan yang terjadi saat itu.

2. Menguraikan satu variabel saja atau beberapa variabel namun satu persatu.

3. Variabel yang diteliti tidak dimanipulasi atau tidak ada perlakuan (treatmenty.

(Ronny Kountur, 2003 : 105)

Dalam Penelitian deskriptif, peneliti hanya dapat memaparkan data yang

ada di lapangan tentunya dengan teori yang ada. Dalam Penelitian ini, penulis

akan mencoba meneliti mengenai bagaimana Promosi Penjualan Produk Racun

Scooter Melalui Media Sosial Instagram.

3.5 Objek Penelitian dan Subjek Penelitian

Istilah subjek penelitian merujuk pada orang atau individu suatu

kelompok yang dijadikan unit atau satuan (kasus) yang di teliti (Faishal,

2008:109).

3.5.1 Subjek Penelitian

Narasumber sangat dibutuhkan dalam penelitian untuk memberikan

data yang akurat yang kelak akan diproses dalam suatu penelitian.

Narasumber merupakan orang yang mengetahui secara jelas dan menjadi

sumber informasi serta memiliki kemampuan untuk menyalurkan informasi

tersebut kepada orang lain Dalam subjek penelitian yang dimaksud adalah

key informan ialah Pemilik bengkel Racun Scooter, Konsumen Racun

Scooter serta pendapat pakar komunikasi.

3.5.2 Objek Penelitian

Objek penelitiannya adalah Racun Scooter Dalam Memasarkan

Produk Melalui Media Sosial Instagram.


38

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Data dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data

primer diperoleh secara langusng dengan upaya penulis sendiri. sedangkan data

sekunder merupakan data-data yang digunakan oleh penulis sebagai bahan

tambahan dalam melakukan penelitian yang diperoleh dari buku- buku yang

telah ada untuk mendukung teori-teori yang diperlukan oleh penulis.

3.6.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Bila dikaitkan dengan

penelitian peneliti, data primer merupakan data utama yang berkaitan dengan

penggunaan media sosisal sebagai media komunikasi Racn Scooter dalam

promosi bengkel data tersebut diperoleh melalui :

a. Wawancara

Wawancara adalah sebuah proses interaksi komunikasi yang dilakukan

oleh setidaknya dua orang, atas dasar ketersediaan dan dalam setting

alamiah, di mana arah pembicaraan mengacu kepada tujuan yang telah di

tetapkan dengan mengedepankan trust sebagai landasan utama dalam

proses memahami (Herdiansyah, 2013:31).

b. Observasi

Observasi adalah proses melihat, mengamati dan mencermati serta

“merekan” perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu. Atau

dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan yang dapat digunakan untuk

memberikan suatu kesimpulan menyeluruh yang ditangkap oleh panca

indera (Herdiansyah, 2013:131).


39

Dalam penelitian ini peneliti menggunakkan teknik pengumpulan

data dengan wawancara dan observasi. Wawancara yang dilakukan

peneliti adalah dengan mewawancarai Pemilik Bengkel serta Manajer.

Sedangkan observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan

melakukan pengamatan langsung di Bengkel Racun Scooter agar dapat

mengetahui startegi yang digunakan dan mengetahui strategi tersebut

berhasil dan tepat sasaran.

3.6.2 Data Sekunder

3.6.2.1 Wawancara (Indepth Interview)

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

metode wawancara, dimana peneliti melakukan wawancara terhadap

informan yang sudah ditentukan. Wawancara merupakan data primer,

dimana metode ini dimaksudkan agar data yang diperoleh peneliti dapat

mendetail dengan pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.

Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk

mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan

informan atau subjek penelitian. Dengan kemajuan teknologi informasi

seperti saat ini, wawancara bisa saja dilakukan tanpa tatap muka, yakni

melalui media telekomunikasi. (Rahardjo Mudjia , 2011)

Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk

memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema

yang diangkat dalam penelitian. Atau, merupakan proses pembuktian

terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang

lain sebelumnya. Karena merupakan proses pembuktian, maka bisa saja


40

hasil wawancara sesuai atau berbeda dengan informasi yang telah

diperoleh sebelumnya.

Menurut Musta‟in Mashud yang dikutip oleh Suyanto (2005:69)

“Wawancara dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan untuk

mendapatkan informasi (data) dari responden dengan cara bertanya

langsung secara tatap muka (face to face)”.

Agar wawancara efektif, maka terdapat berapa tahapan yang harus

dilalui, yakni ;

1) Mengenalkan diri,

2) Menjelaskan maksud kedatangan,

3) Menjelaskan materi wawancara,

4) Mengajukan pertanyaan (Yunus, 2010: 358).

Selain itu, agar informan dapat menyampaikan informasi yang

komprehensif sebagaimana diharapkan peneliti, maka berdasarkan

pengalaman wawancara yang penulis lakukan terdapat beberapa kiat

sebagai berikut;

1) Ciptakan suasana wawancara yang kondusif dan tidak tegang

2) Cari waktu dan tempat yang telah disepakati dengan informan

3) Mulai pertanyaan dari hal-hal sederhana hingga ke yang serius

4) Bersikap hormat dan ramah terhadap informan

5) Tidak menyangkal informasi yang diberikan informan

6) Tidak menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi yang tidak ada

hubungannya dengan masalah/tema penelitian

7) Tidak bersifat menggurui terhadap informan


41

8) Tidak menanyakan hal-hal yang membuat informan tersinggung atau

marah

9) Sebaiknya dilakukan secara sendiri

10) Ucapkan terima kasih setelah wawancara selesai dan minta disediakan

waktu lagi jika ada informasi yang belum lengkap.

Setidaknya, terdapat dua jenis wawancara, yakni:

1) Wawancara mendalam (in-depth interview), di mana peneliti menggali

informasi secara mendalam dengan cara terlibat langsung dengan

kehidupan informan dan bertanya jawab secara bebas tanpa pedoman

pertanyaan yang disiapkan sebelumnya sehingga suasananya hidup,

dan dilakukan berkalikali;

2) Wawancara terarah (guided interview) di mana peneliti menanyakan

kepada informan hal-hal yang telah disiapkan sebelumnya. Berbeda

dengan wawancara mendalam, wawancara terarah memiliki

kelemahan, yakni suasana tidak hidup, karena peneliti terikat dengan

pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Sering terjadi

pewawancara atau peneliti lebih memperhatikan daftar pertanyaan

yang diajukan daripada bertatap muka dengan informan, sehingga

suasana terasa kaku.

Dalam praktik sering juga terjadi jawaban informan tidak jelas atau

kurang memuaskan. Jika ini terjadi, maka peneliti bisa mengajukan

pertanyaan lagi secara lebih spesifik. Selain kurang jelas, ditemui pula

informan menjawab “tidak tahu”. Menurut Singarimbun dan Sofian

Effendi (1989: 198-199), jika terjadi jawaban “tidak tahu”, maka peneliti
42

harus berhati-hati dan tidak lekas-lekas pindah ke pertanyaan lain. Sebab,

makna “tidak tahu” mengandung beberapa arti, yaitu:

1) Informan memang tidak mengerti pertanyaan peneliti, sehingga untuk

menghindari jawaban “tidak mengerti", dia menjawab “tidak tahu”.

2) Informan sebenarnya sedang berpikir memberikan jawaban, tetapi

karena suasana tidak nyaman dia menjawab “tidak tahu”.

3) Pertanyaannya bersifat personal yang mengganggu privasi informan,

sehingga jawaban “tidak tahu‟ dianggap lebih aman

4) Informan memang betul-betul tidak tahu jawaban atas pertanyaan

yang diajukan. Karena itu, jawaban “tidak tahu" merupakan jawaban

sebagai data penelitian yang benar dan sungguh yang perlu

dipertimbangkan oleh peneliti.

3.6.2.2 Observasi

Selain wawancara, observasi juga merupakan salah satu teknik

pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif.

Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindera,

bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh informasi

yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil observasi berupa

aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan

perasaan emosi seseorang.

Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa

atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian. Bungin (2007: 115-117)

mengemukakan beberapa bentuk observasi, yaitu;

1) Observasi partisipasi,
43

2) Oobservasi tidak terstruktur,

3) Observasi kelompok.

Berikut penjelasannya:

1) Observasi partisipasi adalah (participant observation) adalah metode

pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian

melalui pengamatan dan penginderaan di mana peneliti terlibat dalam

keseharian informan.

2) Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa

menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan

pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan.

3) Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok

tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian.

Teknik pengumpulan data dengan observasi data digunakan bila

penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala

alam . Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang

(tempat), pelaku (pengunjung), objek, perilaku, peristiwa (kejadian), waktu

dan perasaan. Observasi juga merupakan data pendukung primer.

Menurut Sutrisno Hadi (1986), “Observasi merupakan suatu proses

yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan

psikologis”. (Sugiyono, 2012 : 145)

Observasi dapat pula dibedakan berdasarkan peran peneliti, menjadi

observasi partisipan dan observasi non-pastisipan, sebagai berikut :

1. Observasi partisipan
Observasi yang dilakukan oleh peneliti yang berperan sebagai
anggota yang berperan serta dalam kehidupan masyarakat topic
penelitian. Biasanya peneliti tinggal atau hidup bersama anggota
44

masyarakat dan ikut terlibat dalam semua aktivitas dan perasaan


mereka.
2. Observasi non-partisipan
Observasi yang menjadikan peneliti sebagai penonton atau
penyaksi terhadap gejala atau kejadian yang menajdi topic
penelitian. Dalam observasi jenis ini peneliti melihat atau
mendengarkan pada situasi social tertentu tanpa pastisipasi aktif
didalamnya. (Emzir, 2012 : 39-40)

Observasi dilakukan pada awal penelitian dimaksudkan untuk

mendapatkan data yang mendasar didalam kepentingan penelitian ini. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan teknik observasi non-partisipan. Dengan

melakukan observasi ini penulis dapat memperoleh gambaran secara

langsung tentang objek yang akan diteliti.

3.7 Keabsahan Data

Keabsahan data dalam suatu penelitian ditentukan dengan menggunakan

kriteria kredibilitas. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yang relevan

untuk menjawab masalah penelitian. Triangulasi adalah menganalisis jawaban

subjek dengan meneliti kebenarannya dengan data empiris (sumber data lainnya)

yang tersedia atau yang telah didapatkan (Kriyantono 2014:72). Maka, dalam

penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber. Triangulasi sumber

digunakan untuk mengecek keberhasilan promosi Racun Scooter dalam media

Instagram. Serta dapat membantu peneliti dalam menemukan penemuan data-

data yang lebih mendalam.

Teknik triangulasi data sendiri terdiri dari tiga jenis menurut buku

Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitiatif dan R&D, Sugiyono (2010: 274),

yaitu:

1. Triangulasi Sumber : untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.


45

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan menilai balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh. Langkah – langkah triangulasi

dengan sumber, adalah :

a. Membandingkan data hasil pengamatan (observasi) dengan data hasil

wawancara.

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakan secara pribadi.

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang – orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang penelitian.

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang dari berbagai kalangan seperti orang biasa,

orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, dan orang

pemerintahan.

2. Triangulasi Teknik: untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi,

dokumentasi atau kuisioner.

3. Triangulasi Waktu: waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. data

yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat

narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang

lebih valid sehingga lebih kredibel.

Dalam penelitian ini, untuk triangulasi sumber, dilakukan dengan

mengecek melalui sumber–sumber yang memang sesuai dalam penelitian ini.

Dalam hal ini sumber – sumber yaitu Pemilik bengkel serta Konsumen. Untuk
46

triangulasi teknik, penelitian ini selain dilakukan dengan wawancara,

pengecekan dilakukan juga dengan dokumentasi. Dan untuk triangulasi waktu,

penelitian ini dilakukan saat ini, yang pastinya hasil penelitian akan berbeda

dengan waktu yang terdahulu.

3.8 Teknik Analisis Data

Dalam buku Morisan (2012:27) sebagaimana dikemukakan Miles dan

Huberman (1994), analisis data kualitatif terdiri dari empat tahap, yaitu:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan kegiatan mencatat data yang ditemukan pada

lapangan dengan berdasarkan terhadap permasalahan penelitian yang terkait.

Catatan yang telah di temukan akan di susun secara sistematis untuk

memberikan gambaran dengan jelas. Peneliti menggunakan reduksi data

dengan tujuan untuk memudahkan dalam mencari data di lapangan.

2. Penyajian Data

Penyajian data digunakan untuk melihat gambaran keseluruhan hasil

penelitian, dari hasil reduksi data dan display data maka selanjutnya peneliti

dapat menarik kesimpulan dan memverifikasi sehingga menjadi hasil dari

penelitian. Peneliti menggunakan display data untuk melihat gambaran

penelitian yang akan digunakan.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan agar data yang telah didapatkan

memperjelas hasil yang didapatkan dari lapangan.


47

4. Verifikasi

Verifikasi dilakukan pada sepanjang proses pencarian data untuk pengecekan

data yang telah diambil. Verifikasi digunakan untuk mendapatkan hasil yang

optimal pada penelitian.

Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan melakukan

reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Analisis data yang

digunakan merupakan dari data-data yang telah terkumpul sehingga dapat

menghasilkan suatu solusi dalam memecahkan permasalahan penelitian.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Racun Scooter

Andre Eka Pahlawan adalah owner dari Racun Scooter, Andre awalnya

membuka Racun Scooter pada tahun 2015. Awal terbentuknya Racun Scooter

hanya memasarkan produknya melalui media sosial Instagram. Pada awal

terbentuk Racun Scooter belum memiliki nama, namun pada tahun 2016 Andre

memilih nama Racun Scooter.

Bermula dari utak-atik dan modif Vespa kesayangannya di sana-sini,

muncul ide untuk memulai bisnis bengkel dan aksesoris khusus untuk si lebah

besi asal Italia, Vespa.

Awalnya, bisnis bermodal cinta pada Vespa dimulai di dunia online

dengan modal pas-pasan dan berkembang menjadi toko aksesori dan bengkel

mini di bilangan Kemang yang juga menjadi rumah kedua bagi para pecinta

Vespa setempat.

Dengan semangat untuk melayani kebutuhan komunitas Vespa

Indonesia. Racun Scooter membuka one stop Vespa centre yang menawarkan

berbagai servis dan fasilitas seperti aksesoris dan spare parts untuk Vespa dan

Piaggio. Untuk setiap pembelian aksesoris di Scooter House Djakarta, gratis

biaya pemasangan. Selain itu, bengkel khusus Vespa dan Piaggio ini juga diisi

48
49

oleh tenaga-tenaga ahli. Di gerai ini juga menyediakan aksesoris Vespa langka

yang didatangkan langsung dari Italia.

Menariknya, sambil service Vespa kesayangan bisa juga melihat-lihat

aksesoris yang disediakan Racun Scooter dan dapat bersantai di coffee and snack

lounge dengan free-WiFi.

4.1.2 Profil Perusahaan

Nama : Racun Scooter

Alamat : Jl. Kemang Selatan VIII No. 51A, Jakarta Selatan.

Instagram : @kingofracun

4.2 Deskripsi Subjek Penelitian

Peneliti mendeskripsikan beberapa hasil dari penelitian mengenai

Strategi Racun Scooter dalam memasarkan produk melalui media sosial

Instagram. Terkait dengan Racun Scooter dalam memasarkan produk. Hal–hal

yang ingin peneliti deskripsikan antara lain berdasarkan dan teori yang peneliti

gunakan dan dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan melakukan

indepth interview dan dengan melakukan observasi langsung maka diterapkan

antara hubungan teori dan realitanya. Selama kurang lebih 1 bulan peneliti

melakukan penelitian di kediaman key-informan 1 dan 2 yang berada di

Kemang, Jakarta Selatan.

Dalam melakukan penelitian ini data yang disajikan sudah di analisis

dengan mereduksi data, penyajian data hingga penarikan kesimpulan. Dari hasil

dengan berbagai pihak dan melakukan observasi di Kemang, Jakarta Selatan.


50

Dalam menunjang penelitian skripsi ini, penulis menetapkan dua key

informan dalam proses pengumpulan data. Key informan tersebut merupakan:

Narasumber 1

Nama : Andre Eka Pahlawan

Jabatan/Pekerjaan : Owner Racun Scooter

Waktu Wawancara : 14 Agustus 2019

Narasumber 2

Nama : Baskara Dwi Rieski

Jabatan/Pekerjaan : Admin Instagram Racun Scooter

Waktu Wawancara : 14 Agustus 2019

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian

Untuk menjelaskan mengenai hasil penelitian yang berjudul Strategi

Racun Scooter dalam memasarkan produk melalui media sosial Instagram,

penulis menggunakan penelitian secara menyeluruh dengan melakukan

wawancara mendalam dan observasi.

Penelitian penulis dilakukan kepada dua orang yaitu Andre Eka

Pahlawan selaku owner Racun Scooter dan Baskara Dwi Rieski selaku admin

Instagram telah mendapatkan izin pelaksanaan penelitian oleh kedua key-

informan tersebut untuk mengetahui penggunaan dari fitur-fitur Instagram

seperti pembuatan caption untuk deskripsi barang yang dijual oleh Racun

Scooter, Gambar untuk memberikan bukti jika barang yang dijual sesuai dengan

yang nantinya diterima oleh calon pembeli dan Insta Story untuk mengupdate

produk yang akan datang serta mengupdate testimoni dari para pembeli.
51

Gambar 4.3.1

Sumber: Instagram Racun Scooter

Seperti dalam Gambar 4.3.1 gambar tersebut adalah fitur instastory yang

digunakan Racun Scooter untuk memposting barang dagangan. Fitur ini hanya

mampu bertahan 1x24 jam dari foto tersebut saat diposting


52

Gambar 4.3.2

Sumber: Instagram Racun Scooter

Dalam gambar 4.3.2 terdapat Highlights didalam fitur Instastory, fitur

ini dapat membantu untuk menyimpan kumpulan Instastory berupa testimoni

dari pelanggan serta kegiatan lainnya yang dilakukan oleh Racun Scooter yang

tersedia di Highlights.
53

Gambar 4.3.3

Sumber: Instagram Racun Scooter

Di Gambar 4.3.3 terdapat salah satu postingan Instagram Racun Scooter

berupa produk yang akan dijual disertai dengan Gambar dan Caption untuk

menjelaskan deskripsi barang yang dijual.

Dan penulis juga mewawancarai praktisi komunikasi yaitu Syarief

Hidayatullah, S. Ikom untuk menanggapi permasalahan yang sedang peneliti

bahas. Disini Penulis juga ingin mengaitkan strategi pemasaran Racun Scooter

dengan teori bauran pemasaran 4P (Product, Price, Promotion, Place, People,

Process dan Physical Evidence) dan AISAS dimana ada sebuah keterkatian
54

dalam strategi yang digunakan Racun Scooter dengan menggunakan acuan

wawancara dan hasil observasi yang penulis telah lakukan kepada beberapa

narasumber terkait dalam penelitian ini.

Berikut deskripsi hasil penelitian dari observasi dan hasil wawancara

mendalam dengan sejumlah informan di lapangan sesuai dengan teori sebagai

berikut:

4.3.1 AISAS

1. Attention

Mulai dari hirarki respon konsumen menaruh perhatian terhadap

produk atau layanan kita, sampai respon aksi kosumen untuk memakai

produk atau layanan kita lengkap disini. Tahap Attention AISAS berarti

menaruh perhatian. Dimana tahap ini adalah tahap yang paling krusial

namun sering kali dilupakan, promosi yang tergolong elemen penting

dalam pemasaran. Sebuah alat promosi haruslah menghipnotis konsumen,

baik barang ataupun jasa yang kita tawarkan bisa tembus satu tujuan, yaitu

terjual. Pasalnya media sosial adalah lalu lintas masyarakat untuk

berkomunikasi yang mulai merambah sebagai lalu lintas pasar. Skenario

promosi yang seolah mengikat konsumen untuk menaruh perhatian dengan

produk maupun jasa kita di media sosial adalah wajib hukumnya. Baik

media visual maupun tulisan, bilik iklan akan dilirik calon konsumen yang

awalnya penasaran dan kemudian memancing keingintahuan calon

konsumen untuk melihat produk maupun jasa yang dipasarkan. Elemen ini

penting untuk calon konsumen ke tahap selanjutnya.


55

“Racun Scooter mendapatkan perhatian calon pembeli dengan


cara kita bikin konten, dengan konten kita memancing pembeli
untuk penasaran apa yang Racun Scooter jual, yang Racun
Scooter promosikan kontennya ya berupa apa, upload an upload
an mengenai Vespa entah itu komedi atau video review, dengan
bikin story-story di Instagram aja sebenarnya itu konten kalau
kita lakukan yang biasa sehari-hari kita lakukan adalah
mengupload minimal 3 foto yang ada di Instagram” (Andre, key-
informan1)

Menurut informasi yang peneliti dapatkan key-informan1 dapat

ditarik kesimpulan bahwa dalam menarik minat pelanggan Racun Scooter

membuat sebuah konten yang berisi produk yang dijualnya, seperti

membuat postingan di Instagram, membuat caption yang menjelaskan

secara rinci produk yang dijualnya.

Dalam hal ini peneliti menyimpulkan bahwa dalam menarik

perhatian calon pembeli Racun Scooter sesuai dengan penjelasan attention

dari teori AISAS ini.

2. Interest

Beralih setelah menarik perhatian calon konsumen, buatlah calon

konsumen tertarik atau Interest dalam konsep AISAS. Ketertarikan disini

dimaksud ketika calon konsumen mengumpulkan informasi tentang barang

atau jasa yang dipasarkan.

“Biasanya setelah konsumen melihat postingan kita, itu ada aja


aja yang ngebales atau mengirimakan DM (Direct Message) di
Instagram, selain DM ada yang menghubungi via WhatsApp”
(key-Informan1)

“Ya gue disini selain admin ig juga admin di WhatsApp, biasanya


kalo abis ngepost ada aja sih yang nanyain barang, ada yang
56

nanya-nanya doing, ada yang langsung beli ya macam-macam


lah” (key-informan2)

Menurut informasi yang diberikan oleh key-informan1 dan key-

informan2, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dengan berhasilnya

Racun Scooter dalam menarik perhatian calon pembeli, pada tahap ini

Interest seperti yang teori AISAS jelaskan ini dapat berkesinambungan

pada strategi yang diberikan oleh Racun Scooter.

3. Search

Search, yang berarti mencari atau menelusuri. Konsumen

biasanya langsung menuju berbagai search engine, seperti Google

ataupun media sosial seperti Youtube atau Instagram untuk mencari

informasi lebih lanjut. Dengan berbekal informasi yang didapat. Alat

pemasaran yang dipilih lewat media sosial akan menjadi lebih potensial

dan jauh lebih tepat ketika bisa mendorong keinginan calon konsumen

untuk memakai barang atau jasa yang dipasarkan. Rasio persaingan

pemasaran di media sosial memang sangat tinggi. Sebagai calon

konsumen tentu akan menganalisa lebih dari satu produk dari pesaing

lain. Sederhananya, konsumen butuh pendorong atau motivasi untuk

berhasrat memilih membeli produk kita. Dari sini tonjolkan bahwa calon

konsumen memang membutuhkan produk kita.

“Biasanya sih banyak yang sebelum beli tuh nanya-nanya dulu,


nah kita sebagai penjual biasanya yang nanya-nanya dulu begitu
kita kasih penjelasan atau menjelaskan produk kita secara detail,
nah itu biasanya mereka besoknya baru beli atau seminggu
kemudian baru beli. Ya mungkin mereka masih nyari ke toko lain,
nah tapi strategi kita untuk memancing mereka supaya beli di kita
itu kita kayak bales chat nya fast respons dan memberikan saran
57

seperti sparepart ini cocoknya untuk model ke Vespa apa gitu. Ya


gitu sih paling untuk memancing mereka supaya berhasrat
membeli produk di kita” (Andre, key-informan1)

Menurut informasi yang diberikan oleh key-informan1, peneliti

dapat menyimpulkan dengan komunikasi yang baik dan berjalan efektif

dapat membantu Racun Scooter untuk mendapatkan hasrat pencarian

produk dari konsumen.

4. Action

Proses pemasaran terbilang sukses ketika respon calon konsumen

sesuai goal, membeli. Di dalam konsep AISAS disebut Action. Penawaran

nilai tambah biasanya menjadi panggilan calon konsumen untuk

melakukan tindakan membeli. Tidak berhenti disini, senantiasa menjaga

kepuasan konsumen dan kontinyu dalam berpromosi akan senantiasa

menarik pelanggan sebanyak – banyaknya.

“Ya biasanya setelah itu semua namanya dagang pasti ada yang
beli sih, nah kalau konsumen tetap di gue tuh kayak gini
maksudnya tuh orang kalau ngebangun motor itu sparepart nya
beli di gue mulai dari nol sampai selesai, ya semuanya kayak dari
karet-karet, sparepart mesin bahkan aksesoris nya beli di gue”
(Andre, key-informan1)

Menurut informasi yang diberikan oleh key-informan1, peneliti

dapat menyimpulkan dalam tahap ini konsumen melakukan pembelian

bahkan beberapa konsumen mempercayakan Racun Scooter sebagai

tempat membeli sparepart yang dibutuhkan oleh konsumen.


58

5. Share

Jika informasi yang didapat cukup baik dan menarik minat dari

konsumen, maka konsumen akan berbagi kepada orang-orang di

sekitarnya mengenai pengalamannya terhadap sebuah produk, disinilah

akan tercipta word of mouth, serta perbincangan mengenai informasi

tersebut baik di sosial media maupun secara langsung. Salah satu teknik

marketing yang telah berusia puluhan tahun dan terbukti ampuh digunakan

dalam dunia bisnis adalah word of mouth marketing.

Kampanye ini mengandalkan kekuatan personal untuk

menyebarkan informasi produk dari mulut ke mulut. Meskipun terkesan

tradisional, namun efek yang di timbulkan oleh teknik word of mouth ini

terbilang sangat dahsyat. Sebuah survei kepuasan pelanggan membuktikan

bahwa seorang konsumen yang menerima layanan memuaskan dari sebuah

perusahaan tidak hanya akan bercerita kepada 1-2 orang saja, namun bisa

sampai 9-12 orang yang ditemuinya. Jika dahulu kampanye word of mouth

disebar melalui interaksi langsung antar personal, kini diganti dengan

kemunculan media sosial seperti Blog, Facebook, Twitter, dan sebagainya.

“Kalau testi sih biasanya kan kita juga buka toko di marketplace
seperti tokopedia, bukalapak, dan di media sosial. Nah rata-rata
customer kalau sudah beli di kita dan barangnya sampai,
biasanya mereka langsung ngasih testimony entah di akun tokped
kita, atau di marketplace lainnya. Biasanya saya juga ngupload
testi dari customer di instagram story di account toko kita”
(Andre, key-informan1)
59

4.3.2 Bauran Pemasaran

1. Product (Produk)

Aspek yang pertama akan di bahas adalah tentang produk-produk

yang ditawarkan oleh Racun Scooter. Pertanyaan yang peneliti sampaikan

“Produk apa saja yang dijual oleh Racun Scooter?”

“Racun Scooter basically menjual produk-produk sparepart dan


aksesoris vespa klasik, cuma rencananya kita kedepannya akan
menjual produk vespa modern juga” (Andre, key-informan 1)

Berdasarkan informasi yang peneliti dapat dari key-informan1

adalah bahwa produk yang dijual berupa produk sparepart aftermarket

vespa klasik.

“Produk yang kita jual rata-rata produk untuk vespa klasik” (


Baskara, key-informan 2)

Menurut pernyataan dari key-informan 2 untuk saat ini Racun

Scooter baru menjual untuk vespa klasik. Dari pernyataan kedua key-

informan diatas, peneliti menyimpulkan bahwa masing-masing dari Kedua

key-informan diatas menyatakan bahwa produk yang dijual oleh Racun

Scooter baru berupa sparepart aftermarket untuk vespa klasik.

2. Price (Harga)

Pada tahap selanjutnya peneliti akan membahas tentang harga

dari produk-produk yang ditawarkan oleh Racun Scooter, informasi yang

diperoleh berdasarkan hasil dari wawancara terhadap pihak dari Racun

Scooter. Pertanyaan yang kami sampaikan “Harga produk yang dijual oleh

Racun Scooter memiliki kisaran harga berapa? Harga produk paling murah

dijual dengan harga berapa dan produk paling mahal dijual dengan harga

berapa?”
60

“Kita untuk produk ya, karena produk kita agak banyak kalau
untuk yang paling murah mungkin dari kisaran 200 ribu rupiah
dan untuk yang paling mahalnya itu di sektor sparepart engine
paling mahal harganya sekitar 23 juta rupiah. Ya kalo yang
murah-murah itu biasa nya karet-karet, yang lumayan mahal itu
kayak blok, shockbreaker dll gitu lah.” ( Andre, key-informan 1)

Peneliti menyimpulkan dari hasil wawancara dengan Andre

selaku owner bahwa Racun Scooter mempunyai variasi harga produk

sparepart yang diberikan.

3. Place (Tempat)

Tempat memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu

perusahaan guna memastikan produknya. Tempat merupakan berbagai

kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produknya

mudah diperoleh dan tersedia pada konsumen sasaran. Hal ini dikarenakan

tujuan dari tempat adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan

dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.

Pada pembahasan berikutnya peneliti mencari tahu mengenai

tempat penjualan yang dilakukan oleh Racun Scooter dalam menjual

produknya selain di Media Sosial Instagram, berikut pertanyaan peneliti

“Selain menjual di Instagram, apakah Racun Scooter memiliki toko?”

“Racun Scooter memiliki toko di Jl. Kemang Selatan VIII No.


51A, Jakarta Selatan. Walaupun sebenernya kita kenceng
penjualan nya dari online tapi menurut gua sih punya toko musti
ya, soalnya kalo ada oang yang butuh barang itu se segera
mungkin jadi gampang dan nunggu-nunggu.” ( Andre, key-
informan 1)

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa selain menjual

produknya di Instagram, Racun Scooter juga memiliki toko di daerah

Kemang, Jakarta Selatan. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa Racun


61

Scooter memiliki toko untuk memudahkan pelanggan untuk membeli

produk yang dijual nya.

4. Promotion (promosi)

Selanjutnya peneliti akan membahas tentang strategi promosi

yang di terapkan oleh Racun Scooter, informasi yang diperoleh

berdasarkan hasil wawancara kepada admin Instagram Racun Scooter

yaitu Baskara Dwi Rieski. Berikut pertanyaan yang diajukan kepada

Baskara, “Biasanya promosi apa saja yang diberikan oleh Racun Scooter

lewat sosial media?”

“Racun Scooter memberikan promosi kepada customer biasanya


kita mengadakan sale, sale nya itu ada beberapa bagian jangka
waktunya biasanya 3 hari sampai 1 minggu, yang kedua kita juga
ada yang namanya flash sale yaitu sale cepat selama 1x24 jam”
(Baskara, key-informan 2)

Lalu peneliti menanyakan promosi apa saja yang dilakukan oleh

Racun Scooter di media sosial, berikut pertanyaan yang ditanyakan oleh

peneliti kepada Andre selaku owner “Langkah apa saja yang ditawarkan

oleh Racun Scooter dalam menawarkan produk dan jasa di sosial media?”

“Langkah-langkah Racun Scooter untuk memasarkan pasti kita


pertama promosi, media promosi kita itu ujung tombaknya di
Instagram, kemudian keduanya ada di Facebook khususnya di
forum-forum jual beli vespa yang ada di Indonesia, kemudian kita
juga menawarkan beberapa produk kita ke bengkel karena
produk kita aksesoris maupun sparepart berkesinambungan
dengan bengkel-bengkel yang ada di Jakarta. Jadi, Racun
Scooter juga mempunyai reseller di Jakarta khususnya sih di
seluruh Indonesia kita punya reseller di berbagai kota, jadi
langkah pertama kita memasarkan di sosmed kemudian kita juga
memasarkan via jalur pribadi kita tawarkan harga khusus lebih
murah tentunya kepada bengkel-bengkel yang ada di Jakarta
khususnya reseller-reseller kita. Reseller Racun Scooter itu ya
kurang lebih ada 15-20 orang lah di berbagai kota yang ada di
Indonesia” (Andre, key-informan 1)
62

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa strategi promosi

yang Racun Scooter gunakan adalah melalui media sosial Instagram dan

Forum jual beli Vespa di Facebook, selain itu Racun Scooter juga

melakukan strategi promosi dengan memberikan harga khusus kepada

reseller, karena menurut Andre Eka Pahlawan selaku owner dengan

memberi diskon atau harga khusus bisa membuat orang-orang tertarik

untuk membeli produk di Racun Scooter.

Maka dengan informasi yang telah di berikan oleh Andre selaku

owner Racun Scooter Peneliti menarik kesimpulan bahwa media sosial

Instagram sangat berpengaruh untuk melakukan promosi produk yang di

jual oleh nya.

Dari beberapa hal tersebut, penelitian ini lebih terfokus pada

promosi penjualan. Melalui promosi penjualan perusahaan dapat mencoba

menarik pelanggan baru, memengaruhi pelanggannya untuk mencoba

produk baru, mendorong pelanggannya membeli lebih banyak,

meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya) atau

mengupayakan kerjasama yang lebih erat dengan pengecer.

Promosi penjualan yang berorientasi kepada konsumen ditujukan

kepada pengguna atau pemakai akhir suatu barang atau jasa yang

mencakup pemberian sampel produk, potongan harga, dan sebagainya.

Instrument promosi semacam ini dapat menarik minat konsumen untuk

membeli sehingga meningkatkan nilai penjualan perusahaan dalam jangka

pendek.
63

Promosi penjualan mengandung sifat komunikasi yang

mengandung arti bahwa promosi mampu menarik perhatian dan

memberikan informasi untuk memperkenalkan pelanggan pada produk.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Sudah menjadi hal yang lumrah bila keberadaan beranekaragam media

sosial di masa kini dimanfaatkan untuk tujuan pengembangan bisnis. Dengan

konsep yang lebih modern, lebih unik, pebisnis modern mencoba untuk

menyampaikan visi dan misi bisnis mereka melalui media sosial yang saat ini

banyak digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat dari bermacam-macam

tingkat ekonomi. Hal ini memang cukup unik dan kreatif, mengingat media

sosial telah menjadi media penyebaran informasi yang sangat efektif dan

mempengaruhi persepsi banyak orang.

Berdasarkan analisa data tersebut, maka hasil yang peneliti dapatkan

mengenai Strategi Racun Scooter dalam Memasarkan Produk Melalui Media

Sosial Instagram adalah benar adanya. Jawaban dari kedua key-informan

menyatakan kebenaran bahwa strategi penggunaan media sosial instagram

sangat berpengaruh dengan keberhasilan penjualan Racun Scooter dalam

melakukan aktivitas jual beli. Dengan adanya sasaran pasar yang tepat oleh

racun scooter dapat membantu keberhasilan penjualan produk. Hal tersebut di

dukung oleh pernyataan dari pakar media sosial Syarief Hidayatullah, S. Ikom.

“Tergantung siapa sasaran pasar dari pedagang/pebisnis yang memiliki


laman di marketplace platform seperti Tokopedia, Bukalapak, dsb. Jika
Instagram adalah salah satu channel yang aktif digunakan oleh profil
konsumen yang disasar, maka Instagram tentu berpengaruh dan perlu
64

digunakan oleh pedagang/pebisnis yang memiliki laman di marketplace


platform.” (Syarief Hidayatullah, S. Ikom)

“Karena, jika Instagram adalah salah satu channel yang aktif digunakan
oleh profil konsumen yang disasar, pedagang/pebisnis yang memiliki
laman di marketplace platform bisa menggunakan atau mengoptimalkan
Instagram untuk (misalnya): Mempromosikan laman usaha/bisnisnya di
marketplace platform, misal dengan cara menampilkan produk yang
dijual di marketplace, atau menayangkan konten program promosi yang
sedang berlangsung.” (Syarief Hidayatullah, S. Ikom)

“Menurut saya Instagram ditanya seberapa besar efeknya sangat besar,


kalau angka 1-100 saya kasih 200 persen saya kasih angka untuk
Instagram, saya berterima kasih banget sama Instagram, itu nggak cuma
upload foto kemudian di like dan dikomen orang, nah media Instagram
ini menurut saya memang cocok sebagai media sosial untuk jual beli ya
karena Racun Scooter awal terbentuknya itu kita memang jualan di
Instagram, di Instagram kita lebih banyak menjangkau ya, kalau di
Facebook kita bergabung di grup jualan yang liat cuma anggota-
anggota grup aja, kalau di Instagram kita pakai hashtag seluruh orang
yang search pakai hashtag itu bisa ngeliat, jadi gak usah anggota grup.
Jadi menurut saya Instagram ini bagus banget sih, jangan sampai
Instagram tutup kayak Path aja kalau Instagram tutup kayak Path
mungkin usaha saya bisa selesai, kalau ditanya efeknya seperti apa
sangat besar, saya sangat berterima kasih banget sama Instagram.”
(Andre, key-informan1)

1. Attention

Peneliti menarik kesimpulan bahwa dalam menarik minat pelanggan

Racun Scooter membuat sebuah konten yang berisi produk yang dijualnya,

seperti membuat postingan di Instagram, membuat caption yang menjelaskan

secara rinci produk yang dijualnya. Hal ini didukung oleh pakar komunikasi

Syarief Hidayatullah S, I.Kom:

“Maka untuk menarik perhatian lewat konten, termasuk di media


sosial, pahami siapa sasaran audiens kita. Apa topik yang mereka
suka? Apa masalah sehari-hari mereka? Bagaimana mereka menilai
hal baik atau buruk? Bagaimana perilaku konsumsi informasi
mereka? Apa kebutuhan informasi yang biasanya mereka gali sehari-
hari? dengan demikian kita bisa merancang konten yang relevan dan
akhirnya menarik perhatian mereka.”
65

2. Interest

Peneliti dapat menyimpulkan bahwa dengan berhasilnya Racun

Scooter dalam menarik perhatian calon pembeli, pada tahap Interest ini

seperti yang teori AISAS jelaskan dapat berkesinambungan pada strategi

yang diberikan oleh Racun Scooter.

Dalam hal menarik interest konsumen peneliti menyimpulkan strategi

yang digunakan oleh Racun Scooter adalah membuat konten yang menarik

untuk dilihat oleh calon pembeli.

Hal tersebut didukung oleh pernyataan pakar komunikasi Syarief

Hidayatullah S, I.Kom:

”Media sosial, sesuai namanya adalah medium yang didesain untuk


komunikasi dua arah atau interaktif (social). Agar komunikasi dua
arah terjadi, tentu salah satu mesti melempar pesan untuk ditanggapi,
direspon, atau diperbincangkan oleh pengguna lainnya. Pesan itu
adalah konten.

Dan jika si pengguna menjalankan upaya jual-beli (berdagang atau

berbisnis) via media sosial, konten tersebut bisa didesain untuk:

memperkenalkan produk/jasa yang dijual/ditawarkan, mempromosikan harga

atau program diskon dsb., menyajikan informasi tentang cara atau tips

menggunakan produk, atau bahkan konten yang menanggapi feedback atau

keluhan pelanggan.

Semua hal itu, tentu berpengaruh terhadap keberhasilan usaha atau

penjualan produk secara umum.”

3. Search

Peneliti dapat menyimpulkan dengan komunikasi yang baik dan

berjalan efektif dapat membantu Racun Scooter untuk mendapatkan hasrat

pencarian produk dari konsumen.


66

Dalam hal ini Racun Scooter mendapatkan minat beli dari konsumen

yaitu dengan cara melakukan komunikasi yang baik dan efektif lalu

memeberikan konsultasi kepada konsumen. Menurut peneliti hal tersebut

sangat efektif didukung oleh pakar komunikasi Syarief Hidayatullah S,

I.Kom:

“Agar komunikasi dua arah terjadi, tentu salah satu mesti melempar
pesan untuk ditanggapi, direspon, atau diperbincangkan oleh
pengguna lainnya. Pesan itu adalah konten.

Dan jika si pengguna menjalankan upaya jual-beli (berdagang atau

berbisnis) via media sosial, konten tersebut bisa didesain untuk:

memperkenalkan produk/jasa yang dijual/ditawarkan, mempromosikan harga

atau program diskon dsb., menyajikan informasi tentang cara atau tips

menggunakan produk, atau bahkan konten yang menanggapi feedback atau

keluhan pelanggan.”

4. Action

Peneliti dapat menyimpulkan dalam tahap ini konsumen melakukan

pembelian bahkan beberapa konsumen mempercayakan Racun Scooter

sebagai tempat membeli sparepart yang dibutuhkan oleh konsumen.

Dengan berhasilnya Racun Scooter mendapatkan 3 tahap sebelumnya seperti

yang diatas, pada tahap ini konsumen sudah memutuskan untuk melakukan

pembelian produk yang dijual oleh Racun Scooter.

5. Share

Peneliti dapat menyimpulkan dalam tahap ini konsumen bisa

melakukan testimoni di setiap pembelian produk Racun Scooter di akun

marketplace yang tersedia seperti Tokopedia dan Bukalapak. Sang pemilik


67

juga mengupload testimoni dari customer di Instagram Story melalui akun

@racunscooter.

Adapun pengertian dari masing-masing bauran pemasaran di atas

adalah:

1. Product (produk)

Peneliti menyimpulkan bahwa masing-masing dari Kedua key-informan

diatas menyatakan bahwa produk yang dijual oleh Racun Scooter baru

berupa sparepart aftermarket untuk vespa klasik.

2. Price (harga)

Peneliti menyimpulkan bahwa Racun Scooter mempunyai variasi harga

produk sparepart yang diberikan.

3. Place (tempat)

Peneliti dapat menyimpulkan bahwa Racun Scooter memiliki toko untuk

memudahkan pelanggan untuk membeli produk yang dijual nya.

4. Promotion (promosi)

Promosi dilakukan dengan menggunakan alat-alat promosi yang ada

sebagai cara untuk memperkenalkan suatu produk atau jasa. Maka dengan

informasi yang telah di berikan oleh Andre selaku owner Racun Scooter

Peneliti menarik kesimpulan bahwa media sosial Instagram sangat

berpengaruh untuk melakukan promosi produk yang dijual olehnya.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan tentang strategi Racun

Scooter memasarkan produk melalui Media Sosial Instagram dapat ditarik

kesimpulan bahwa:

1. Strategi yang digunakan oleh Racun Scooter adalah membuat konten yang

menarik perhatian calon pembeli seperti memuat postingan di Instagram,

membuat caption disertai dengan gambar yang menjelaskan secara rinci

produk yang dijualnya, selain itu Racun Scooter juga melakukan strategi

promosi dengan memberikan harga khusus kepada reseller.

2. Adanya komunikasi yang baik dan efektif antara Racun Scooter dengan

pembeli seperti menjelaskan bahwa Racun Scooter mempunyai variasi harga

produk sparepart yang diberikan dapat membantu Racun Scooter untuk

mendapat loyalitas pembeli.

3. Adanya kriteria khusus yang telah disebutkan wawancara di atas seperti

seseorang yang memiliki keterampilan di bidang otomotif, pekerja keras,

jujur dan dapat dipercaya dan keterampilan karyawan tersebut membuat

owner dari Racun Scooter percaya bahwa Racun Scooter akan mengalami

kemajuan.

68
69

5.2 Saran

5.2.1 Saran Akademis

Peneliti mengharapkan agar penelitian ini dapat berguna bagi

mahasiswa yang melakukan penelitian serupa atau melakukan penelitian

lanjutan atas topik yang sama. Peneliti berharap agar topik ini dan

pembahasan yang telah dipaparkan dapat menimbulkan rasa keingintahuan

untuk mengadakan penelitian lanjutan, dengan cara mengadakan wawancara

atau penyebaran kuesioner yang lebih luas guna mendapatkan hasil yang

lebih maksimal.

5.2.2 Saran Praktis

Media sosial Instagram ini sebagai representasi merek dan bisnis,

tetapi pengguna harus memastikan semua followers kita merasa suaranya

didengarkan dan dihormati. Penulis menyarankan semua masukan dari

pendapat orang dapat ditanggapi lebih serius dan personal.

Racun Scooter sebaiknya mengembangkan komunikasi pemasaran

mereka di media sosial lain tidak hanya di Instagram saja, karena penggunaan

media sosial akan berubah seiring kemajuan teknologi dan salah satu sifat

audiens adalah mengikuti zaman, oleh sebab itu Racun Scooter sebaiknya

mengaktifkan media sosial lainnya seperti membuat konten di Youtube.


70

DAFTAR PUSTAKA

A, Shimp, Terence .2003. Periklanan Promosi & Aspek Tambahan Komunikasi


Pemasaran Terpadu, Jilid I ( edisi 5), Jakarta :Erlangga.

A.M, Morissan. 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta :


Penerbit Kencana.

Creswell, John W. 2014. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Dan


Mixed. YOGYAKARTA : PUSTAKA PELAJAR

Dharmmesta dan Irawan, 2000. Manajemen Pemasaran Modern, Edisi II, Liberty,
Yogyakarta.

Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung:
Citra Aditya Bakti.

Faisal, Sanapiah. 2005. Format-Format Penelitian Sosial, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada

Fuchs, C. 2014, Social Media A Critical Introduction. Los Angeles: SAGE


Publication, Ltd.

Herdiansyah, H. (2013). Wawancara, Observasi dan Focus Group sebagai


Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi


dan Kontrol. Jakarta: PT. Prehallindo.

Kotler, Philip & Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi kedua belas,
Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Jakarta : PT Indeks


Kelompok Gramedia.

Kountur, Rony. 2003. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta:
PPM.

Lasmadiarta, Made. 2010. Facebook Marketing Revolution. PT Elex Media


Komputindo. Jakarta

Laughey, Dan. 2007. Key Themes In Media Theory. New York: Open University
Press

McQuail, Denis. 2011. Teori Komunikasi Massa, Edisi 6 Buku 1. Jakarta: Salemba
Humanika
71

Moleong, Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Karya.

Mulyana Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya

Neuman, W. Lawrence. 2015. Metodologi Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif


dan Kuantitatif. Jakarta. PT Indeks

Purba, Amir, dkk. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Pustaka Bangsa Perss, Medan

Rakhmat, Jalaluddin, 2007. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT.Remaja


Rosdakarya

Rhenald Kasali, 2001. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, dan


Positioning. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sugiyama, Kotaro dan Andree, Tim 2011. The Dentsu Way. United States: Dentsu
Inc.

Salim, Agus. 2006. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara
Wacana.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


ALFABETA.

Tjiptono, Fandy, 2008, Strategi Pemasaran, Edisi 3, ANDI: Yogyakarta.

Website:

https://kominfo.go.id/content/detail/4286/pengguna-internet-indonesia-nomorenam-
dunia/0/sorotan_mediapakarkomunikasi.com/teori-komunikasi-massa-
mcquail
72

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : Andre Eka Pahlawan


Jabatan : Owner Racun Scooter
Tanggal : 14 Agustus 2019

1. Product (Produk)
Produk apa saja yang dijual oleh Racun Scooter?”
Jawab:
“Racun Scooter basically menjual produk-produk sparepart dan aksesoris vespa
klasik, cuma rencananya kita kedepannya akan menjual produk vespa modern
juga”

2. Price (Harga)
Harga produk yang dijual oleh Racun Scooter memiliki kisaran harga berapa?
Harga produk paling murah dijual dengan harga berapa dan produk paling mahal
dijual dengan harga berapa?
Jawab:
Kita untuk produk ya, karena produk kita agak banyak kalau untuk yang paling
murah mungkin dari kisaran 200 ribu rupiah dan untuk yang paling mahalnya itu
di sektor sparepart engine paling mahal harganya sekitar 23 juta rupiah. Ya kalo
yang murah-murah itu biasa nya karet-karet, yang lumayan mahal itu kayak
blok, shockbreaker dll gitu lah.

3. Place (tempat)
Selain menjual di Instagram, apakah Racun Scooter memiliki toko?
Jawab:
Racun Scooter memiliki toko di Jl. Kemang Selatan VIII No. 51A, Jakarta
Selatan. Walaupun sebenernya kita kenceng penjualan nya dari online tapi
menurut gua sih punya toko musti ya, soalnya kalo ada oang yang butuh barang
itu se segera mungkin jadi gampang dan nunggu-nunggu.”
73

4. Promotion (promosi)
Langkah apa saja yang ditawarkan oleh Racun Scooter dalam menawarkan
produk dan jasa di sosial media?
Jawab:
Langkah-langkah Racun Scooter untuk memasarkan pasti kita pertama promosi,
media promosi kita itu ujung tombaknya di Instagram, kemudian keduanya ada
di Facebook khususnya di forum-forum jual beli vespa yang ada di Indonesia,
kemudian kita juga menawarkan beberapa produk kita ke bengkel karena produk
kita aksesoris maupun sparepart berkesinambungan dengan bengkel-bengkel
yang ada di Jakarta. Jadi, Racun Scooter juga mempunyai reseller di Jakarta
khususnya sih di seluruh Indonesia kita punya reseller di berbagai kota, jadi
langkah pertama kita memasarkan di sosmed kemudian kita juga memasarkan
via jalur pribadi kita tawarkan harga khusus lebih murah tentunya kepada
bengkel-bengkel yang ada di Jakarta khususnya reseller-reseller kita. Reseller
Racun Scooter itu ya kurang lebih ada 15-20 orang lah di berbagai kota yang ada
di Indonesia”
74

DOKUMENTASI

Gambar 1.1

Saat Wawancara Andre owner Racun Scooter


75

Gambar 1.2
berfoto bersama owmer dan admin Instagram Racun Scooter sehabis wawancara

Anda mungkin juga menyukai