Anda di halaman 1dari 246

UNIVERSITAS PROF. DR.

MOESTOPO (BERAGAMA)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

SKRIPSI
IMPLEMENTASI PROGRAM
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL TBK
DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA PERUSAHAAN

Diajukan oleh:

NAMA : JEVINA AVIANTI


NIM : 2011-41-386
KONSENTRASI : HUBUNGAN MASYARAKAT

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar


Sarjana Ilmu Komunikasi
Program Studi Ilmu Komunikasi
Jakarta
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan atas Kasih Karunia yang Tuhan Yesus
berikan kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyusun dan
menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi yang berjudul “Implementasi Program Corporate Social


Responsibility (CSR) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
dalam Mempertahankan Citra Perusahaan”, merupakan tugas akhir yang
disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan mencapai gelar
sarjana strata satu Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr.
Moestopo (Beragama).

Peneliti menyadari bahwa dalam skripsi ini masih jauh dari


kesempurnaan dalam data primer maupun sekunder. Oleh karena itu kritik
dan saran yang bersifat konstruktif sangat diharapkan peneliti untuk
perbaikan dalam penelitian yang akan datang.

Peneliti berharap, kiranya skripsi ini berguna bagi pengembangan


komunikasi dan Public Relations di Indonesia dan khususnya bagi
mahasiswa/i Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo
(Beragama) dan masyarakat pada umumnya.

Terima Kasih, Tuhan Memberkati.

Jakarta, Februari 2015

Peneliti
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur peneliti panjatkan atas kasih karunia yang Tuhan Yesus
berikan kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyusun dan
menyelesaikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan rasa hormat dan


terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam
proses pendidikan hingga menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.
Adapun ucapan tersebut ditujukan kepada:

1. Orang Tua terkasih, Yanto Avianto dan Jennifer R. A. Ticoalu, atas


segala doa, kasih sayang, kepercayaan dan dukungan baik moral
maupun material kepada peneliti. Kakak peneliti, Jessica Avianti, dan
Oma Ike, serta keluarga lainnya yang tidak dapat disebutkan satu
persatu yang telah memberikan doa, dukungan dan perhatiannya
kepada peneliti.
2. Rektor Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama), Bapak Prof. Dr. H.
Sunarto. M.Si.
3. Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof.Dr.Moestopo
(Beragama), Bapak Dr. H. Hanafi Murtani, M.M.
4. Ketua Jurusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas
Prof.Dr.Moestopo (Beragama), Bapak Dr. Hendri Prasetyo, S.Sos,
M.Si.
5. Bapak Drs. YS. Gunadi, M.M. selaku dosen pembimbing I dan Bapak
Dr. Rajab Ritonga, M.Si. selaku dosen pembimbing II, yang telah
memberikan bimbingan, waktu, serta pengetahuan kepada peneliti
dalam menyusun skripsi ini hingga selesai.
6. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universita
Prof.Dr.Moestopo (Beragama) yang telah memberikan banyak
pengetahuan berharga kepada peneliti selama perkuliahan, serta
kepada seluruh staf Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama) yang
telah memberikan bantuan kepada peneliti selama masa kuliah dan
dalam penyusunan skripsi ini.
7. Divisi Public Relations PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul
Tbk, Ibu Nanik R. Sunarso, Ibu Sri Wahyuni, Mba Reny dan seluruh
karyawan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan kesempatan
kepada peneliti untuk dapat melakukan penelitian, serta membantu
peneliti dalam proses penyusunan skripsi hingga selesai. Terima
kasih atas segala bentuk bantuannya.
8. Untuk seluruh sahabat Gerakan Pemuda GPIB Kinasih, Iciiq
(sidi‟09), dan yang terkasih Alvin A. Wattimena yang telah
memberikan doa, perhatian, motivasi, dan pengertian kepada peneliti
selama peneliti melakukan penelitian hingga selesai.
9. Untuk Angela Shirley, Azmi Afiff, Cut Azyya, Galuh Wijaya, yang
selalu membantu dan mendukung peneliti. Kelas M, Dyah Ajeng,
serta seluruh teman-teman FIKOM‟2011 dan teman-teman PMK
Moestopo. Terima Kasih atas semua bantuan, dukungan, kerjasama
dan kebersamaanya selama ini.

Serta kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu


persatu, yang telah banyak memberikan kontribusi kepada peneliti hingga
skripsi ini selesai. Peneliti menyadari masih banyak kekurangan dalam
penelitian skripsi ini, untuk itu kritik dan saran konstruktif sangat peneliti
harapkan dari para pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk
kita semua.

Terima Kasih, Tuhan Memberkati.

Jakarta, Februari 2015

Peneliti
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI


TANDA PENGESAHAN SKRIPSI
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
KATA PENGANTAR ............................................................................ i
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... ix
ABSTRAK ............................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ........................................... 01
B. Pembatasan Materi ..................................................... 11
C. Pertanyaan Penelitian ................................................. 16
D. Tujuan Penelitian ........................................................ 17
E. Kegunaan Hasil Penelitian .......................................... 18

BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN KERANGKA TEORI


A. Kajian Literatur-Penelitian Sejenis .............................. 19
B. Kerangka Konsep dan Teori ....................................... 23
1. Komunikasi ........................................................... 23
2. Public Relations .................................................... 28
3. Citra (Image) ........................................................ 40
4. Corporate Social Responsibility (CSR) ................. 44
C. Kerangka Pemikiran ................................................... 55

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis dan Sifat Penelitian ........................................... 60
B. Paradigma Penelitian .................................................. 61
C. Subjek dan Objek Penelitian ....................................... 64
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................... 64
E. Teknik Analisis Data ................................................... 70
F. Metode Keabsahan Data ............................................ 72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Objek dan Subjek Penelitian ....................... 73
1. Sejarah Sido Muncul ............................................ 73
2. Visi dan Misi Sido Muncul ..................................... 76
3. Struktur Organisasi Sido Muncul .......................... 77
4. Produk-Produk Sido Muncul ................................. 82
5. Profil Public Relations Sido Muncul ...................... 84
6. Fungsi Public Relations Sido Muncul ................... 85
B. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................... 88
1. Program Corporate Social Responsibility
(CSR) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido
Muncul Tbk ........................................................... 88
2. Kegiatan Pemeriksaan Mata Anak Sekolah
Dasar (PMASD) PT Industri Jamu dan
Farmasi Sido Muncul Tbk ..................................... 98
C. Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan ................. 104
1. Implementasi Program CSR PT Industri
Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dalam
Kegiatan Pemeriksaan Mata Anak Sekolah
Dasar (PMASD) .................................................... 104
2. Citra PT Industri Jamu dan Farmasi Sido
Muncul Tbk dalam Kegiatan Pemeriksaan
Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD) di SDN
Batan Indah, Tangerang Selatan ............................ 129
3. Kendala Implementasi Program CSR
Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar
(PMASD) .............................................................. 136
4. Bentuk Aktivitas Corporate Social
Responsibility (CSR) PT Industri Jamu dan
Farmasi Sido Muncul Tbk ..................................... 139
5. Perbandingan Hasil Penelitian dengan
Penelitian Sejenis Mengenai Corporate
Social Responsibility ............................................ 156

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ................................................................. 160
B. Saran .......................................................................... 161

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian ................................................. 19

Tabel 2.2 Perkembangan Sejarah CSR .......................................... 44

Tabel 3.1 Tiga Perspektif/Paradigma Ilmu Sosial ........................... 62

Tabel 4.1 Kronologi Sido Muncul .................................................... 76

Tabel 4.2 Susunan Acara Seremonial PMASD ............................... 119

Tabel 4.3 Implementasi PMASD 2013-2014 ................................... 125


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran ......................................... 59

Gambar 3.1 Tahap Realitas – Ilmu .................................................. 63

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sido Muncul ................................. 79

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Public Relations Sido Muncul ...... 80

Gambar 4.3 Aktivitas Komunikasi CSR-PMASD ............................. 115

Gambar 4.4 Alur PMASD ................................................................ 120


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Panduan Wawancara


Lampiran 2 Hasil Wawancara Informan 1
Lampiran 3 Hasil Wawancara Informan 2
Lampiran 4 Hasil Wawancara Informan 3
Lampiran 5 Hasil Wawancara Informan 4
Lampiran 6 Hasil Wawancara Informan 5
Lampiran 7 Hasil Wawancara Informan 6
Lampiran 8 Hasil Wawancara Informan 7
Lampiran 9 Hasil Wawancara Informan 8
Lampiran 10 Press Release Sido Muncul
Lampiran 11 Artikel “Free corrective lenses help underprivileged
students” (www.thejakartapost.com).
Lampiran 12 Artikel “Free corrective lenses help underprivileged
students” (www.thebantenjournal.com).
Lampiran 13 Artikel “Siswa Tangsel dapat bantuan pemeriksaan dan
kacamata gratis Sido Muncul”
(www.thebantenjournal.com).
Lampiran 14 Artikel “Sido Muncul Periksa Mata Anak SD”
(www.kabarbanjarmasin.com).
Lampiran 15 Artikel “Pembagian Kacamata Gratis Sido Muncul Bagi
Siswa Tak Mampu” (www.sdbatanindah.com).
Lampiran 16 Artikel “Sido Muncul Gelar Periksa Mata Gratis di Tangsel”
(Koran Haluan).
Lampiran 17 Daftar Penghargaan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido
Muncul Tbk Juli-Desember 2014.
Lampiran 18 Galeri Foto Implementasi Program CSR PMASD.
Lampiran 19 Rekapitulasi Data Baksod Pemeriksaan & Pembagian
Kacamata Anak SD.
Lampiran 20 Alur Pemeriksaan.
Lampiran 21 Susunan Acara Bakti Sosial Pemeriksaan Mata dan
Pemberian Kacamata Gratis bagi Anak Sekolah Dasar
Kurang Mampu di Tangerang Selatan, 24 November
2014.
Lampiran 22 Laporan Keuangan Implementasi CSR PMASD.
Lampiran 23 Surat Keterangan Penelitian.
UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

ABSTRAK

Nama : Jevina Avianti


NIM : 2011-41-386
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Konsentrasi : Hubungan Masyarakat
Judul Skripsi : Implementasi Program Corporate
Social Responsibility (CSR) PT Industri Jamu dan
Farmasi Sido Muncul Tbk dalam
Mempertahankan Citra Perusahaan
Jumlah Bab/Halaman : V / 162 halaman
Bibliografi : 28 buku + 3 jurnal + 7 kajian literatur + 8 website
Pembimbing : 1. Drs. YS. Gunadi, M.M.
2. Dr. Rajab Ritonga, M.Si.

CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan salah satu kewajiban


yang harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan Undang-undang
Perseroan Terbatas nomor 40 Tahun 2007
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui implementasi program CSR PT
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dalam Mempertahankan Citra
Perusahaan melalui pemeriksaan mata anak sekolah dasar (PMASD)
beserta kendala-kendala yang dihadapi. Selain itu, juga untuk mengetahui
aktivitas CSR yang dilaksanakan PT Industri jamu dan Farmasi Sido
Muncul Tbk.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Paradigma yang
digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Penelitian
ini menggunakan tiga macam teknik pengumpulan data, yaitu data primer
(wawancara mendalam (Indepth Interviews), observasi) dan data
sekunder. Untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan triangulasi data sumber untuk mengecek kebenaran data
yang diungkapkan narasumber.
Dari hasil penelitian, Implementasi program CSR kegiatan Pemeriksaan
Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD) telah berjalan sesuai dengan proses
manajemen Public Relations. Mulai dari mendefinisikan masalah,
membuat rencana dan program, bertindak dan berkomunikasi serta
mengevaluasi program. Namun masih terdapat kendala dalam
menentukan waktu pelaksanaan. Pentingnya peran PR dalam
mengkomunikasikan program CSR PMASD dalam mempertahankan citra
perusahaan. Kinerja positif perusahaan perlu dikomunikasikan dan
diketahui oleh publik (internal dan eksternal). Kunci utama komunikasi
yang dilakukan oleh public relations Sido Muncul yaitu publikasi melalui
media massa, baik cetak maupun elektronik (online).
Dalam penelitian ini juga diketahui bahwa Program CSR yang
dilaksanakan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk sesuai
dengan bentuk aktivitas CSR menurut Kotler dan Lee, yaitu Corporate
Philanthropy, Socially Responsible Business Practics, Community
Volunteering. Selain itu, PT Indstri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
juga dapat dikatakan sebagai perusahaan baik karena menjalankan
CSRnya berdasarkan konsep triple bottom line yang memiliki
keseimbangan antara keuntungan (profit), masyarakat (people) dan juga
lingkungan (planet).
UNIVERSITY OF PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
FACULTY OF COMMUNICATION

ABSTRACT

Name : Jevina Avianti


Student Number : 2011-41-386
Program of Study : Communication
Concentration : Public Relations
Title : Implementation Program of Corporate
Social Responsibility (CSR) PT Industri Jamu
dan Farmasi Sido Muncul Tbk. in Maintaining
Company‟s Image
Total of chapters/pages : V / 162 Pages
Bibliography :28 books+3 journals+7 literature studies+8
websites
Advisers : 1. Drs. YS. Gunadi, M.M.
2. Dr. Rajab Ritonga, M.Si.

Corporate Social Responsibility (CSR) is one of the duty that must be


implemented by the company accordance with the law limited liability
company number 40 year 2007.
This research was conducted to determine the implementation of CSR
programs PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk appear in
mantaining the company‟s image through eye examination of primary
school children along contraints faced. In addition, also to know the CSR
activities under taken PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
This research use the qualitative research methode. Paradigm which used
in this research is constructivist paradigms. This research use three types
of power techniques, are primary data collection (Indepth interviews,
observation) and secondary data. The research use triangulations data
source, to check the correct data which informed by the data providers.
The result of this research, CSR program implementation for eye
examination activities of primary school children have been run in
accordance with the public relations management process. Start from
defining the problem, making a plan and a program, action and
communication and evaluating the program. But there are still obstacles in
determining the time of CSR implementation. The importance of role of
Public Relations in communicating CSR eye examination of primary school
children program in maintaining the company‟s image.
The positive performance company needs to be communicated and known
by the public (Internal and external). The main key to communication
made by the public relation of PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul
Tbk. namely the publication through the mass media both prints and
electronics (online).
In this research also note that the CSR programs are implemented PT
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. in accordance with the form
of CSR activity by Kotler and Lee, is corporate philanthropy, socially
responsible business practics, community volunteering. Beside the PT
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. can also be said to be a
good company for running CSR based on the concept of triple bottom line
that has a balance between the profit, people and planet.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Komunikasi merupakan aktivitas yang melekat dalam kehidupan

manusia. Dikatakan aktivitas yang melekat dalam kehidupan manusia

karena komunikasi digunakan sebagai alat berinteraksi satu sama lain

dalam kehidupan bermasyarakat. Melalui komunikasi seseorang dapat

menyampaikan berbagai hal kepada orang lain sehingga mencapai

suatu pengertian yang sama. Makna pesan yang tersampaikan

dengan baik dapat membuat tujuan penyampaian pesan seseorang

tercapai. Pentingnya komunikasi bagi kehidupan manusia sehingga

komunikasi dipelajari dan dikembangkan guna meningkatkan

kemampuan berkomunikasi secara efektif untuk mencapai tujuan.

Public Relations (PR) merupakan bagian dari ilmu komunikasi

yang secara khusus dipelajari. Public Relations sangatlah penting

dalam suatu perusahaan yang bergerak dibidang apapun untuk

menciptakan suatu hubungan yang baik, selaras dan harmonis

dengan publiknya. Dengan adanya hubungan yang baik, maka citra

suatu perusahaan dimata publik akan baik pula. Seperti definisi yang

disebutkan Cutlip dkk. Public Relation (PR) adalah “Fungsi

manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang

baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang


mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi

tersebut.”(Cutlip dkk, 2007) Karena merupakan suatu fungsi

manajemen yang bertujuan membangun hubungan baik, baik ke

dalam (intern) yang berarti menjalin komunikasi dengan publik yang

ada di dalam perusahaan tersebut, maupun komunikasi ke luar

(ekstern) yaitu membangun hubungan baik dengan klien atau

masyarakat yang berada di luar perusahaan.

Menurut Sukatendel “Public Relations adalah metode komunikasi

untuk menciptakan citra positif dari mitra organisai, atas dasar

menghormati kepentingan bersama” (Soemirat dan Ardianto, 2010).

Definisi tersebut mengandung beberapa makna. Pertama, komunikasi

adalah ilmu. Public Relations adalah bagian dari ilmu komunikasi yang

sedang tumbuh dan semakin dirasakan manfaatnya. Kedua, citra

adalah istilah yang semakin dirasakan kebutuhannya dalam

membentuk relasi antara perusahaan dengan publik. Ketiga, mitra

adalah semua pihak yang perlu diperhatikan kepentingannya oleh

perusahaan dan diupayakan terpenuhi kebutuhannya. Keempat,

kepentingan bersama adalah komunikasi dua pihak atau komunikasi

timbal balik.

Dalam menjalankan kegiatan sebuah perusahaan memerlukan

dukungan dari publik yang berhubungan dengan perusahaan.

Dukungan yang muncul salah satunya dengan adanya citra positif

perusahaan di mata publik. Citra perusahaan memiliki peran penting


dalam menjaga kelancaran bisnis perusahaan dan mempertahankan

keberlangsungan perusahaan.

Menurut Bill Canton dalam Sukatendel mengatakan bahwa Citra

adalah “Image: the impression, the feeling, the conception which the

public has of a company; a concioussly created impression of

anobject, person or organzation” (Citra adalah kesan, perasaan,

gambaran diri publik terhadap perusahaan, kesan dengan sengaja

diciptakan dari suatu obyek, orang atau organisasi).(Ardianto, 2004)

Dari pengertian tersebut, terlihat bahwa citra itu ada, tetapi tidak nyata

atau tidak dapat digambarkan secara fisik, karena citra hanya ada di

dalam pikiran seseorang, dalam memandang suatu perusahaan.

Citra perusahaan (corporate image) adalah “Citra yang berkaitan

dengan perusahaan dan merupakan tujuan utama yakni bagaimana

menciptakan citra perusahaan yang positif, lebih dikenal serta dapat

diterima oleh publik”.(Ardianto,2004) Citra perusahaan tidak muncul

dengan sendirinya, citra perlu diusahakan dan direncanakan dengan

matang. Citra yang terbentuk merupakan sebuah usaha yang

dilakukan bukan hanya oleh divisi Public Relation, tetapi seluruh unsur

perusahaan termasuk karyawan, manager dan lainnya untuk ikut andil

dalam membentuk atau mempertahankan citra perusahaan.

Citra perusahaan yang dimaksud adalah citra dari suatu

organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk

dan pelayanan. Citra perusahaan ini terbentuk dari banyak hal, seperti
sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang, pemilik

perusahaan, kualitas produk, keberhasilan ekspor, dan lainnya.

Selain itu, citra juga terbentuk berdasarkan dari kinerja dan

bentuk komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan kinerja

yang baik, maka secara tidak langsung citra baik akan terbentuk

dengan sendirinya. Hal ini menjadikan public relations lebih strategis

dalam melakukan komunikasi, serta tidak menghasilkan pencitraan

perusahaan yang semu. Komunikasi merupakan hal yang penting

dilakukan dalam membentuk atau mempertahankan citra perusahaan

yang dikelola oleh seorang public relations. Yang perlu

dikomunikasikan adalah kinerja perusahaan, baik dari pimpinan

sampai ke karyawan terbawah. Salah satu bentuk kinerja perusahaan

yang membutuhkan peran public relations dalam mengelola

komunikasi adalah implementasi dari program corporate social

responsibility (CSR).

Menurut Suhandri, Corporate Social Responsibility adalah

“komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam

pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan

tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada

keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial, dan

lingkungan”.(Untung,2008) CSR merupakan kontribusi perusahaan

terhadap masyarakat dengan cara menyeimbangkan perhatian

terhadap aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan atau triple bottom line
yang menjadi salah satu faktor penentu penciptaan sebuah citra yang

baik.

Senada dengan hal tersebut, Kriyantono menyebutkan salah satu

komponen pembentuk citra perusahaan adalah adanya komponen

social responsibility di dalamnya. “Corporate Social Responsibility

(CSR) adalah investasi sosial perusahaan yang bersifat jangka

panjang. Secara berangsur akan terbentuk citra positif terhadap

kegiatan CSR yang dilakukan. Beberapa kegiatan dapat menjadi

trademark perusahaan yang berpengaruh dalam memperkuat produk”.

(Kriyantono, 2008)

Belum adanya panduan rinci atau standarisasi dari perusahaan

tentang konsep dan implementasi Corporate Social Responsibility

(CSR) yang ideal menyebabkan banyak perusahaan yang

melaksanakan corporate social responsibility sesuai dengan konsep

atau pemahaman mereka sendiri. Hal ini juga tentunya akan

mempunyai makna tersendiri bagi seorang public relations yang

menjalankan program corporate social responsibility (CSR).

Saat ini corporate social responsibility menjadi isu yang tak

habis-habisnya dibicarakan di kalangan dunia bisnis. Bahkan

pemerintah telah mengeluarkan peraturan tertulis mengenai konsep

tanggung jawab sosial perusahaan yang dimuat pada Pasal 74

Undang-undang No.40 Tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas,

yang menyebutkan :
(1) “Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang
dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib
melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
(2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan
dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang
pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan
dan kewajaran.
(3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah.” (Untung,
2008)

Dengan adanya peraturan tersebut, perusahaan gencar

melaksanakan konsep tanggung jawab sosial dan lingkungan guna

mendapatkan opini positif publik terhadap perusahaan. begitu pula

yang tertera dalam ISO 26000, bahwa corporate social responsibility

adalah bentuk kepedulian sosial perusahaan yang saat ini menjadi

aspek penting dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan, di

samping isu kualitas dan lingkungan. (Rachman, 2011)

Saat ini, setelah berkembangnya konsep Corporate Social

Responsibility terjadi transformasi dalam tubuh manajemen korporat.

Sebagian ada yang mengadopsi konsep corporate social responsibility

sebagai bagian divisi public relations. Sebagian lagi memposisikan

sebagai bagian terpisah dengan public relations.

Aspek corporate social responsibility dalam public relations

cukup penting, tidak hanya memikirkan keuntungan materi bagi

perusahaan yang diwakilinya, tetapi juga kepedulian kepada

masyarakat untuk memperoleh simpati publik terhadap perusahaan


atau menjadikan kegiatan corporate social responsibility sebagai salah

satu cara dalam mempertahankan citra positif perusahaan. Hal ini

sesuai dengan data riset dari majalah SWA 2005 terhadap 45

perusahaan yang menunjukkan bahwa “CSR bermanfaat dalam

memelihara dan meningkatkan citra dan reputasi perusahaan

(37,38%); hubungan baik dengan masyarakat (16,82%); dan

mendukung operasional perusahaan (10,28%).” (Wahyudi, 2011) Dari

data tersebut dapat terlihat bahwa alasan suatu perusahaan ingin

melakukan strategi CSR, yaitu pertama adalah alasan sosial.

Perusahaan melakukan CSR sebagai bentuk tanggung jawab

terhadap kesejahteraan masyarakat dan lingkungan sosial. Kedua

adalah alasan hukum, yaitu dengan adanya UU PT No.40 Tahun

2007. Ketiga adalah alasan ekonomi. Perusahaan melakukan CSR

untuk mendapatkan simpati masyarakat sehingga dapat

meningkatkan citra perusahaan dan pada akhirnya mendapatkan

keuntungan.

Dengan adanya keinginan perusahaan dalam

mengimplementasikan program corporate social responsibility, perlu

dikomunikasikan untuk mendapatkan pengertian bersama antara

perusahaan dan publik. Komunikasi ditentukan berdasarkan visi, misi,

lingkungan dan resiko perusahaan. Dalam menjalin komunikasi dua

arah perlu adanya peran public relations sebagai penghubung antara

keinginan perusahaan dan kebutuhan publik. Oleh karena itu, perlu


adanya hubungan antara peran public relations dengan implementasi

corporate social responsibility untuk menghasilkan proses komunikasi

yang sukses.

Adapun bentuk dari corporate social responsibility antara lain,

yaitu community development, charity, ataupun philantrophy

(kedermawanan) yang saat ini berkembang di Indonesia dan masih

merupakan kegiatan yang bersifat pengabdian masyarakat atau

lingkungan. Menurut Kotler dan Lee, terdapat enam bentuk aktivitas

corporate social responsibility yang dapat dipilih perusahaan dengan

mempertimbangkan tujuan perusahaan dan keuntungan yang akan

diperoleh, yaitu cause promotions, cause related marketing, corporate

societal marketing, corporate philantrophy, community volunteering,

socially responsible business practice.

Penggunaan peran seorang public relations dalam implementasi

program corporate social responsibility juga dilaksanakan oleh PT

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul). Sido

Muncul merupakan salah satu perusahaan besar sebagai leader

industri jamu yang diolah secara modern dan membuat posisi jamu

sejajar dengan obat keluarga pabrik farmasi. Perusahaan ini memiliki

peran yang strategis untuk turut berkontribusi terhadap lingkungan

dan sosialnya. Sido Muncul berusaha membangun kepercayaan

publiknya dengan menggunakan kegiatan corporate social

responsibility untuk mendapatkan keuntungan sosial berupa


kepercayaan atau citra baik terhadap perusahaan dan produk-produk

yang dikeluarkan perusahaan. Selain itu, semua kegiatan bisnis dari

perusahaan ini sangat berkaitan dengan isu corporate social

responsibility yang sedang berkembang.

Pelaksanaan corporate social responsibility Sido Muncul

merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat dan

lingkungan. Yang dimaksud dengan masyarakat dan lingkungan disini

awalnya hanya dimulai dari yang sederhana yaitu masyarakat sekitar

pabrik Sido Muncul yang berada di Klepu, Semarang. Tetapi seiring

dengan perkembangan usaha yang ada maka lingkungan sekitar

menjadi lebih luas yaitu seluruh Indonesia, terkhusus pulau Jawa.

Sido Muncul sebagai perusahaan Jamu yang mengolah

produknya bersumber dari sumber daya alam, maka tanggung jawab

sosial sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat merupakan

hal yang wajib. Dalam melaksanakan program CSR, Sido Muncul

telah menyediakan sejumlah dana khusus yang dialokasikan tiap

tahunnya sekitar Rp. 25-28 miliyar.

Sido Muncul memiliki dua sektor prioritas dalam pelaksanaan

program corporate social responsibility. Pertama pada sektor

sosial/kemanusiaan mengenai permasalahan bencana, kesehatan

dan kemiskinan. Yang kedua yaitu sektor lingkungan di mana

perusahaan berada di tengah-tengah masyarakat. Dengan melakukan

program-program corporate social responsibility yang dikelola oleh


public relations diharapkan dapat meningkatkan dan mempertahankan

citra perusahaan Sido Muncul di mata publik. Salah satu peran public

relations dalam mempertahankan citra perusahaan dengan

mengimplementasikan program corporate social responsibility

Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD).

Mata adalah jendela bagi kehidupan manusia untuk menikmati

indahnya kehidupan. Namun sangat disayangkan apabila mata yang

sangat berharga tidak dirawat dan dijaga kesehatannya. Pada

umumnya kelainan refraksi pada mata anak disebabkan karena

bentuk bola mata anak yang panjang, pendek ataupun tidak bulat.

Faktor keturunan ataupun bentuk anatominya sendiri yang

menimbulkan kelainan pada mata seperti minus, silinder, dan plus.

Kondisi tersebut menyebabkan penurunan kualitas penglihatan jarak

jauh maupun jarak dekat. Dengan adanya kelainan refaksi mata dapat

menghambat aktivitas seseorang khususnya aktivitas belajar bagi

anak-anak, dalam rangka menimba ilmu di sekolah. Pada umumnya

masyarakat enggan memahami kesehatan mata anak, sebelum

terjadinya kelaianan atau gangguan pada mata benar-benar

menghambat aktivitas anak.

Dalam mengatasi masalah kelainan refraksi mata anak usia dini,

dapat dibantu salah satunya dengan pemakaian alat bantu kacamata

agar penglihatan menjadi lebih jelas. Dibeberapa daerah tingkat

ekonomi menengah ke bawah, masih dirasakan sangat mahal,


sehingga banyak masyarakat yang seharusnya menggunakan

kacamata tetapi tidak mampu membelinya. Dengan adanya

permasalahan sosial tersebut, Sido Muncul tergerak mengadakan

kegiatan corporate social responsibility Pemeriksaan Mata Anak

Sekolah Dasar (PMASD) sebagai bentuk kepedulian Sido Muncul

akan kesehatan mata bagi anak usia dini.

Hal ini menjelaskan bahwa program Pemeriksaan Mata Anak

Sekolah Dasar (PMASD) merupakan bentuk implementasi corporate

social responsibility yang dijalankan divisi Public Relations Sido

Muncul untuk menunjukkan kepedulian terhadap kesehata mata anak

Indonesia dan untuk mempertahankan citra perusahaan yang peduli

dengan masyarakat.

Peneiti tertarik untuk meneliti mengenai program Corporate

Social Responsibility (CSR) PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido

Muncul Tbk khususnya dalam Mempertahankan Citra Perusahaan

sebagai sebuah skripsi. Adanya tantangan public relations dalam

membina relationship dan membentuk citra perusahaan dalam

implementasi program corporate social responsibility.

Oleh sebab itu, dengan berbagai penjelasan dan alasan yang

telah dijabarkan, peneliti ingin mengkaji permasalahan yang ada

dengan mengambil judul “Implementasi Program Corporate Social

Responsibility (CSR) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

dalam Mempertahankan Citra Perusahaan”. Dengan dilakukannya


penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi program

studi ilmu komunikasi khususnya seorang Public Relations dalam

melaksanakan program corporate social responsibilit secara baik dan

benar.

B. Pembatasan Materi

Pembatasan masalah digunakan untuk menghindari kekeliruan

dalam penelitian. Karena dalam penelitian sering terjadi berbagai

penafsiran sehingga menimbulkan perbedaan persepsi. Oleh karena

itu, peneliti menentukan batasan ruang lingkup penelitian khusus pada

Implementasi Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dalam Mempertahankan

Citra Perusahaan, serta memberikan definisi kata-kata yang terdapat

dalam judul.

1. Pembatasan Masalah

Secara garis besar, materi yang dibahas dalam penelitian ini

adalah tentang kegiatan program. Dalam penelitian ini penulis lebih

menitik beratkan pada “Bagaimana Implementasi Program

Corporate Social Responsibility (CSR) PT Industri Jamu dan

Farmasi Sido Muncul Tbk pada program Pemeriksaan Mata Anak

Sekolah Dasar (PMASD) dalam Mempertahankan Citra”.


2. Pembatasan Istilah

(1) Implementasi

Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan

dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan

terperinci. Implementasi biasanya dilakukan setelah

perencanaaan sudah dianggap sempurna. Berikut ini adalah

beberapa pengertian tentang implentasi.

Menurut Nurdin Usman dalam bukunya yang berjudul

Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum mengemukakan

pendapatnya mengenai implementasi atau pelaksanaan

sebagai berikut :

“Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi,


tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem.
Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi sguatu
kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan
kegiatan”. (Usman, 2002)

Pengertian implementasi yang dikemukakan di atas, dapat

dikatakan bahwa implementasi adalah bukan sekedar aktivitas,

tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara

sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk

mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu implementasi tidak

berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh objek berikutnya.


(2) Corporate Social Responsibility (CSR)

Konsep tanggung jawab sosial perusahaan atau

Corporate Social Responsibility (CSR) telah dikenal sejak awal

tahun 1970an, yang secara umum diartikan sebagai praktek

yang berhubungan dengan stakeholder, nilai-nilai, pemenuhan

ketentuan hukum, penghargaan masyarakat dan lingkungan,

serta komitmen perusahaan untuk memberikan rkontribusi

dalam pembangunan secara berkelanjutan. (Rongiyati,2009)

Menurut Suhandri dalam buku Untung yang berjudul Corporate

Social Responsibility, mengemukakan pendapat mengenai

Corporate Social Responsibility sebagai berikut :

“Komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk


berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang
berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab
sosial perusahaan dan menitikberatkan pada
keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomi,
sosial, dan lingkungan”.
(Untung, 2008)

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu perusahaan

harus melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) yang

berkeseimbangan antara aspek ekonomi, sosial dan

lingkungan.

(3) Citra Perusahaan

Citra perusahaan (Corporate Image) adalah “citra yang

berkaitan dengan perusahaan dan merupakan tujuan utama

yakni bagaimana menciptakan citra perusahaan yang positif,


lebih dikenal serta dapat diterima oleh publik” (Ardianto, 2004).

Senada dengan hal tersebut, Kriyantono menyebutkan salah

satu komponen pembentuk citra perusahaan adalah adanya

komponen social responsibility di dalamnya. “CSR adalah

investasi sosial perusahaan yang bersifat jangka panjang.

Secara berangsur akan terbentuk citra positif terhadap kegiatan

CSR yang dilakukan. Beberapa kegiatan dapat menjadi

trademark perusahaan yang berpengaruh dalam memperkuat

produk”. (Kriyantono, 2008)

(4) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk berawal

dari industri rumahan peninggalan Ibu Rakhmat Sulistio di

tahun 1940, kini Sido Muncul telah menjelmah sebagai salah

satu perusahaan jamu terbesar di Indonesia, didukung oleh

lebih dari 40 ribu karyawan dan pabrik Sido Muncul yang

menempati lahan yang cukup luas di Semarang. Sido Muncul

tampil sebagai pelopor perusahaan jamu yang melakukan

pendekatan klinis, hingga posisi jamu dapat sejajar dengan

obat keluarga pabrik farmasi. Sido Muncul perlahan-lahan

berhasil mengubah paradigma masyarakat mengenai jamu dan

obat tradisional.Kini, masyarakat semakin mudah memperoleh

khasiat jamu tanpa repot, karena kemasannya yang praktis.


Pada akhir tahun 2013, Sido Muncul kembali melakukan

perubahan.Perusahaan keluarga ini memilih naik kelas menjadi

perusahaan terbuka dengan tujuan agar perusahaan ini

langgeng dan dipercaya oleh masyarakat.Dengan penawaran

saham kepada publik (IPO–Initial Public Offering), diharapkan

pengelolaan perusahaan yang sudah dipegang oleh generasi

keempat ini, dilakukan secara terbuka dan transparan.Langkah

ini juga merupakan strategi agar lebih mudah jika bekerja sama

dengan pihak asing.

Sebagai perusahan terbuka, Sido Muncul siap dimiliki dan

diawasi oleh masyarakat, semata-mata dengan tujuan agar

perusahaan ini benar terus dan tidak salah jalan.Tidak

mengherankan bila banyak karyawan Sido Muncul dan

distributor juga menjadi bagian dari pemegang saham.

3. Pembatasan Penelitian

Untuk menghindari luasnya masalah yang akan diteliti dan

dikaji, maka peneliti membatasi penelitian skripsi ini hanya pada

kegiatan Public Relations (PR), program Corporate Social

Responsibility (CSR) Sido Muncul dalam mempertahankan citra

perusahaan, khususnya dalam kegiatan Pemeriksaan Mata Anak

Sekolah Dasar (PMASD) di SDN Batan Indah, Tangerang Selatan.


C. Pertanyaan Penelitian

Perumusan masalah deskriptif adalah rumusan masalah yang

memandu peneliti untuk mengungkapkan atau memotret situasi sosial

yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam. (Sugiyono,

2005)

Program Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD)

adalah salah satu upaya perusahaan untuk mengurangi kelainan

refraksi pada mata anak-anak sejak usia dini sebagai salah satu

bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat. Agar

program tersebut dapat berjalan dengan baik, maka dibutuhkan

implementasi dan program komunikasi yang baik sehingga dapat

memberikan maanfaat yang baik bagi masyarakat maupun bagi

perusahaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan corporate social

responsibility adalah salah satu bentuk investasi sosial yang akan

memberikan manfaat bagi perusahaan dikemudian hari. Selain

menciptakan hubungan baik dengan masyarakat, program ini

diharapkan dapat mempertahankan citra dan reputasi perusahaan.

Atas dasar tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini

adalah, “Bagaimana Implementasi Program Corporate Social

Responsibility (CSR) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

dalam Mempertahankan Citra Perusahaan. Khususnya Melalui

Kegiatan Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD) di SDN

Batan Indah, Tangerang Selatan?”


D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah :

1. Menggambarkan dan menganalisa Implementasi Program

Corporate Social Responsibility (CSR) PT Industri Jamu dan

Farmasi Sido Muncul Tbk dalam Mempertahankan Citra

Perusahaan melalui Kegiatan Pemeriksaan Mata Anak Sekolah

Dasar (PMASD) di SDN Batan Indah, Tangerang Selatan.

2. Menggambarkan Kendala Implementasi program CSR

Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD) di SDN Batan

Indah, Serpong, Tangerang Selatan.

3. Menggambarkan dan menganalisa bentuk aktivitas Corporate

Social Responsibility (CSR) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido

Muncul Tbk.

Tujuan-tujuan dari penelitian tersebut untuk kemudian membangun

proposisi-proposisi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk

membuat hipotesis penelitian bagi penelitian kuanitatif berikutnya.

E. Kegunaan Hasil Penelitian

Adapun kegunaan yang dapat diperoleh penelitian ini sebagai

berikut :

1) Kegunaan Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemikiran dalam

bidang ilmu komunikasi, khususnya bidang Public Relations


mengenai Implementasi program Corporate Social Responsibility

(CSR) yang dilaksanakan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido

Muncul Tbk dalam mempertahankan citra perusahaan, serta dapat

memberikan manfaat untuk menjadi bahan acuan penelitian

selanjutnya.

2) Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran

pemecahan masalah yang akurat mengenai implementasi

program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan

oleh PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dan menjadi

bahan masukan bagi para praktisi Public Relations (PR) dalam

melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR).


BAB II

KAJIAN LITERATUR, KERANGKA KONSEP DAN TEORI

A. Kajian Literatur-Penelitian Sejenis

Peneliti mendapatkan beberapa referensi penelitian terdahulu

yang digunakan untuk mendukung penelitian. Penelitian mengenai

Corporate Social Responsibility (CSR) sudah pernah dilakukan oleh

beberapa mahasiswa. Untuk mengetahui serta mebandingkan isi dan

analisisnya maka peneliti akan memaparkan ringkasan penelitian

sejenis yang terdahulu dalam sebuah tabel, sebagai berikut:

Tabel 2.1
Perbandingan Penelitian

Nama Joash A.S.P. Shelvy Jevina Avianti


Peneliti Stephanie
Universitas Prof.Dr.Moestopo Universitas Prof.Dr.Moestopo
(Beragama) Indonesia (UI) (Beragama)
Judul Implementasi Analisa Manfaat Implementasi
Penelitian Corporate Social Program Corporate Social
Responsibility Corporate Responsibility
Humas Social PT.Industri Jamu
PT.Pertamina EP Responsibility dan Farmasi Sido
Region KTI Field (CSR) dalam Muncul Tbk
Bunyu Menjadikan dalam
Pulau Pramuka Mempertahankan
sebagai Cyber Citra Perusahaan
Island (Studi
pada Program
CSR
“Broadband
Learning
Center” PT
Telkom, Tbk)

Tujuan mendeskripsikan Mengetahui Mengetahui


Implementasi manfaat di Implementasi
program CSR lapangan CSR SidoMuncul
PT.Pertamina EP tentang program melalui
Region KTI Field “Broadband Pemeriksaan
Bunyu sebagai Learning Mata Anak
strategi Center” PT. Sekolah Dasar
komunikasi Telkom Tbk di (PMASD) dalam
humas Pulau Pramuka, Mempertahankan
Kepulauan Citra
Seribu. Perusahaan.

Teori  Teori dialog  Teori Peran  4 Tahap Public


Carl Rogers dan Fungsi PR Relations
 CSR  Citra
 4 Tahap PR Perusahaan
 Manfaat CSR  Aktivitas CSR
Metodelogi Deskriptif Deskriptif Deskriptif
Kualitatif Kualitatif Kualitatif
Paradigma Konstruktivis Konstruktivis Konstruktivis
Hasil CSR PT Dalam -
Pertamina EP pelaksanaan,
Region KTI Field CSR dilakukan
Bunyu berhasil oleh Divisi
meraih peringkat Community
biru pada tahun Development
2009-2011 yang Center, namun
diberikan oleh PR tetap
kementerian mengawasi dan
lingkungan hidup mengkomunikas
sebagai ikan program
aspresiasi kepada
konsep gaya masyarakat.
hidup go green Program BLC ini
pada masyarakat berkonsep CSR
Bunyu. Walaupun selama 6 bulan
demikian masih yang kemudian
terdapat kendala- menjadi
kendala dalam program
implementasi Community
program CSR Development.
seperti Masyarakat
masyarakat Pulau Pramuka
Bunyu yang mengalami
cenderung perkembangan
memandang CSR dan
sebagai peningkatan
community pendapatan
charity sehingga yang mereka
hanya mengambil rasakan sebagai
keuntungan saja, manfaat dari
kurangnya program CSR
pemahaman Telkom.
masyarakat
terhadap
kegiatan industri
migas, dan
organisasi sosial
serta media
cenderung
menilai program
CSR dari sudut
pandang negatif.

Dari kedua penelitian tersebut, sejenis dengan yang akan diteliti

oleh peneliti yaitu mengenai progrm Corporate Social Responsibility

(CSR), dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.

Kedua penelitian sebelumnya juga menggunakan paradigma

konstruktivis. Menjelaskan mengenai pentingnya dan manfaat

program CSR bagi perusahaan karena dapat menciptakan citra yang

positif serta dapat digunakan sebagai strategi perusahaan.

Perbedaan dari kedua penelitian tersebut yaitu, penelitian yang

pertama mengkomunikasikan perencaaan, pelaksanaan, dan evaluasi

program kerja CSR dengan berdialog berdasarkan konsep teori dialog

Carl Rogers secara terbuka melalui musrembang (musyawarah

pembangunan masyarakat). Sedangkan penelitian kedua membahas

bagaimana manfaat program CSR bagi perusahaan, selain

menggunakan teori-teori PR, peneliti juga menggunakan teori CSR.


Hasil penelitian yang didapatkan peneliti Joash A.S.P yang

berjudul Implementasi Corporate Social Responsibility Humas

PT.Pertamina EP Region KTI Field Bunyu, yaitu CSR PT Pertamina

EP Region KTI Field Bunyu berhasil meraih peringkat biru pada tahun

2009-2011 yang diberikan oleh kementerian lingkungan hidup sebagai

aspresiasi konsep gaya hidup go green pada masyarakat Bunyu.

Walaupun demikian masih terdapat kendala-kendala dalam

implementasi program CSR seperti masyarakat Bunyu yang

cenderung memandang CSR sebagai community charity sehingga

hanya mengambil keuntungan saja, kurangnya pemahaman

masyarakat terhadap kegiatan industri migas, dan organisasi sosial

serta media cenderung menilai program CSR dari sudut pandang

negatif.

Hasil penelitian dari Shelvy Stephanie yang berjudul Analisa

Manfaat Program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam

Menjadikan Pulau Pramuka sebagai Cyber Island (Studi pada

Program CSR “Broadband Learning Center” PT Telkom, Tbk), yaitu

dalam pelaksanaan, CSR dilakukan oleh Divisi Community

Development Center, namun PR tetap mengawasi dan

mengkomunikasikan program kepada masyarakat. Program BLC ini

berkonsep CSR selama 6 bulan yang kemudian menjadi program

Community Development. Masyarakat Pulau Pramuka mengalami


perkembangan dan peningkatan pendapatan yang mereka rasakan

sebagai manfaat dari program CSR Telkom ini.

Sedangkan penelitian yang sedang peneliti laksanakan belum

mendapatkan temuan apapun karena peneliti sedang melakukan

proses penelitian yaitu mengenai Implementasi Program Corporate

Social Responsibility (CSR) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido

Muncul Tbk dalam Mempertahankan Citra Perusahaan.

B. Kerangka Konsep dan Teori

Dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah keterkaitan

dengan permasalahan yang diangkat. Teori ini dianggap relevan

sehingga dapat menjawab pertanyaan yang ada dalam rumusan

masalah.

1. Komunikasi

a. Pengertian Komunikasi

Manusia adalah makhluk sosial yang sangat membutuhkan

orang lain dalam kehidupannya. Dalam menjalin hubungan

dengan orang lain, sangat dibutuhkan adanya komunikasi satu

sama lain. Tidak ada manusia yang dapat hidup tanpa

berkomunikasi. Komunikasi adalah sarana bagi manusia untuk

mengerti dirinya sendiri, mengerti orang lain dan memahami

lingkungan. Tanpa disadari komunikasi mengisi sebagian besar

kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan.


Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar

mengungkapkan beberapa definisi komunikasi menurut para ahli,

yaitu :

1) Diana K.Ivy dan Phil Backlund


Komunikasi adalah proses yang terus berlangsung dan
dinamis menerima dan mengirim pesan dengan tujuan
berbagi makna.
2) Donald Byker dan Loren J. Andreson
Komunikasi (Manusia) adalah berbagi informasi antara dua
orang atau lebih.
3) William I. Gorden
Komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan sebagai
transaksi dinamis yang melibatkan gagasan dan perasaan.
(Mulyana, 2008)

Untuk memahami pengertian komunikasi, Lasswell

mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan

komunikasi adalah menjawab pertanyaan sebagai berikut : “Who

says what in which channel to whom with what effect”.

(Effendy,2005)

Berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, terdapat lima

unsur komunikasi sebagai jawaban pertanyaan yang diajukan

yaitu :

1) Komunikator (siapa yang mengatakan)


2) Pesan (mengatakan apa)
3) Media (melalui saluran/channel/media apa)
4) Komunikan (kepada siapa)
5) Efek (dengan dampak/efek apa) (Effendy,2005)

Dalam konteks penelitian yang peneliti lakukan, yang

menjadi komunikator adalah divisi Public Relations PT. Industri

Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Pesan yang disampaikan


berisi berbagai informasi-informasi yang berkaitan dengan

program CSR yang akan dilakukan oleh PT Industri Jamu dan

Farmasi Sido Muncul Tbk dengan menggunakan berbagai

macam media dalam menyampaikan pesan. Yang menjadi

komunikan adalah publik dari PT Industri Jamu dan Farmasi Sido

Muncul Tbk dan efek yang diharapkan yaitu adanya respon

positif terhadap program CSR yang dilksanakan perusahaan.

Dari beberapa definisi dapat disimpulkan bahwa komunikasi

merupakan membagikan, menyampaikan dan menerima

informasi, gagasan dan perasaan antara dua orang atau lebih

dengan menggunakan media sebagai penyalur pesan dengan

tujuan berbagi makna.

b. Tujuan Komunikasi

Setiap proses komunikasi yang dilakukan oleh setiap

individu, memiliki tujuan. R. Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan

M.Dallas Burnett dalam bukunya Techniques for Effective

Communication, menyatakan bahwa tujuan sentral kegiatan

komunikasi terdiri tiga tujuan utama, yaitu :

a) “To secure understanding,


b) To establish acceptance,
c) To motivate action.”
(Effendy, 2005)

Sejak pertama kali komunikasi dilakukan, hendaknya

komunikator memastikan bahwa komunikan benar-benar


mengerti (to secure understanding) tentang pesan yang

diterimanya. Bila tahapan ini dilalui dan komunikator sudah yakin

bahwa komunikan tidak salah persepsi dalam meneriman pesan,

maka hal tersebut harus terus dibina (to establish acceptance)

hingga memotivasi komunikan untuk bertindak (to motivate

action).

c. Fungsi Komunikasi

Terdapat empat fungsi utama komunikasi, yaitu :

a) “Menyampaikan informasi (to inform), ide, gagasan atau


informasi kepada orang lain.
b) Mendidik (to educate), mengajar atau memberitahukan
apa yang diketahui kepada orang lain.
c) Menghibur (to entertain), melalui komunikasi untuk
memperoleh hiburan.
d) Mempengaruhi (to influence), mengubah sikap dan
perilaku orang lain”. (Effendy, 2005)

Terlihat bahwa komunikasi memiliki banyak fungsi dalam

kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan bahwa komunikasi

merupakan kebutuhan dasar dari setiap individu. Menurut

peneliti, fungsi komunikasi pada dasarnya adalah sebagai media

penghubung. Artinya, komunikasi merupakan media untuk saling

memberikan informasi dari PT Industri Jamu dan Farmasi Sido

Muncul Tbk ke komunikannya, maupun sebaliknya dalam rangka

pemenuhan kebutuhan. Sifat komunikasi tersebut dapat terjadi

secara langsung (komunikasi disampaikan langsung kepada

objek yang dituju tanpa melalui perantara) maupun tidak


langsung (komunikasi yang penyampaiannya melalui suatu

perantara atau media).

Secara garis besar peneliti mencoba menyimpulkan bahwa

komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari

seseorang kepada orang lain. Komunikasi akan dapat berhasil

apabila timbul saling pengertian, yaitu jika komunikator dengan

komunikan dapat memahaminya. Komunikasi juga merupakan

pernyataan antar manusia, pernyataan tersebut dapat dilakukan

dengan kata-kata tertulis ataupun secara lisan, selain itu dapat

dilakukan juga dengan isyarat-isyarat atau simbol-simbol.

Peneliti berkomunikasi untuk menyatakan dan mendukung

identitas diri, membangun kontak sosial dengan masyarakat di

sekitar, dan mempengaruhi orang lain untuk merasa berpikir atau

berperilaku seperti yang diinginkan.

d. Komunikasi CSR

Berkembangnya Corporate Social Responsibility (CSR)

pada perusahaan sebagai salah satu faktor pendukung jalannya

bisnis perusahaan, berjalan seiring dengan proses transformasi

komunikasi perusahaan. Komunikasi perusahaan bukan lagi

proses satu arah dari perusahaan kepada publik, melainkan

proses komunikasi dua arah, yang memberikan adanya timbal

balik antara perusahaan dengan publik. Menurut Primahendra,

dinamika interaksi perkembangan CSR dan komunikasi


perusahaan telah mendorong lahirnya pendekatan manajemen

yang diharapkan lebih etis, efektif dan efisien (Ishak, 2011).

Manajemen komunikasi perusahaan membutuhkan

kontribusi strategis dari seorang Public Relations dalam

menentukan tujuan komunikasi yang ingin dicapai perusahaan.

oleh karena itu, dibutuhkan pengelola yang spesifik dan terukur

dalam penentuan target dan output yang ingin diraih untuk

mempertahankan citra perusahaan.

2. Public Relations

Public Relations merupakan salah satu metode komunikasi.

Metode tersebut yang mempunyai kesamaan seperti Public Relation,

Periklanan, Jurnalistik dan Penerangan. Asal usul perkembangan

Public Relations menurut Siswanto dalam bukunya Hubungan

Masyarakat Teori dan Praktek, melalui 4 fase pertumbuhan, dimulai

dari permulaan sejarah hingga abad 17. Fase ini dinamakan sebagai

„Public Relations as Non Organized Activity’. Fase kedua dimulai

abad 17 hingga 18, saat meningkatnya hubunga perdagangan lokal,

nasional dan internasional. Fase ini dinamakan sebagai „Public

Relations as Organized Activity’. Antara abad 18 hingga abad 20,

sebagai akibat kemajuan teknologi (industri), melahirkan suatu

konsepsi „Public Relations as Profesional’ yang juga melahirkan


tokoh Public Relations yaitu, Ivy Ledbetter Lee. Selanjutnya fase

dimana Public Relations sebagai ilmu pengetahuan.

Public Relations merupakan suatu fungsi manajemen yang

bertujuan membangun komunikasi, baik komunikasi ke dalam

(intern) yang berarti menjalin komunikasi dengan publik yang ada

diperusahaan atau organisasi tersebut maupun komunikasi ke luar

(ekstern) yaitu membangun hubungan baik dengan klien atau

masyarakat yang berada di luar perusahaan ataupun organisasi

tersebut. Karena seorang Public Relations bekerja menjembatani

antara publik internal perusahaan dan publik eksternal perusahaan.

Maka dapat dikatakan bahwa Public Relations merupakan bagian

dari manajemen, bukan hanya sebagai pelengkap di dalam sebuah

perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari

peran Public Relations dalam membangun citra dalam masyarakat.

Adapun definisi Public Relations dalam buku Effective Public

Relations menurut Cutlip dkk, yang dialihbahasakan oleh Tri Wibowo

sebagai berikut :

(1) “Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi


sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur individual
dan organisasi yang punya kepentingan publik, serta
merencanakan dan melaksanakan program aksi dalam rangka
mendapatkan pemahaman dan penerimaan publik.
(2) Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun
dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat
antara organisasi dengan publik yang memengaruhi
kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut”. (Cutlip dkk,
2007)
Berdasarkan definisi tersebut, dapat diartikan bahwa Public

Relations merupakan hal yang dibutuhkan dalam sebuah

perusahaan. Termasuk PT Industri dan Farmasi Sido Muncul Tbk

yang menjalankan fungsi manajemen dalam upaya

mengkomunikasikan suatu kebijakan hasil dari evaluasi sikap publik

terhadap perusahaan, baik internal maupun eksternal perusahaan,

melaksanakan program-program yang dapat diterima publik dan

menjalin hubungan baik yang saling menguntungkan bagi

perusahaan dan publiknya.

Menurut Sukatendel “Public Relations adalah metode

komunikasi untuk menciptakan citra positif dari mitra organisai, atas

dasar menghormati kepentingan bersama.” (Soemirat dan Ardianto,

2010) Definisi tersebut mengandung beberapa makna. Pertama,

komunikasi adalah ilmu. Public Relations adalah bagian dari ilmu

komunikasi yang sedang tumbuh dan semakin dirasakan

manfaatnya. Kedua, citra adalah istilah yang semakin dirasakan

kebutuhannya dalam membentuk relasi antara perusahaan dengan

publik. Ketiga, mitra adalah semua pihak yang perlu diperhatikan

kepentingannya oleh perusahaan dan diupayakan terpenuhi

kebutuhannya. Keempat, kepentingan bersama adalah komunikasi

dua pihak atau komunikasi timbal balik.

Seorang Public Relations (PR) yang baik dituntut mampu

untuk membina hubungan yang baik antara organisasi dengan


publiknya untuk mencapai suatu pengertian yang sama dan

membangun suatu kerjasama yang baik yang saling

menguntungkan. Selain itu seorang public relations harus mampu

menanggapi setiap opini publik dan mengantisipasinya agar tidak

berkembang menjadi suatu yang negatif yang dapat menjadi suatu

krisis bagi perusahaan tersebut.

a. Fungsi Public Relations

Secara struktural, public relations merupakan bagian dari

suatu lembaga atau organisasi, artinya public relations merupakan

salah satu fungsi manajemen yang melekat pada manajemen

perusahaan. Itu berarti bagaimana public relations dapat berperan

dalam melakukan komunikasi timbal balik dengan tujuan

menciptakan saling pengertian, saling menghargai, saling

mempercayai, menciptakan good will, memperoleh dukungan

publik dan sebagaimana demi tercapainya citra positif bagi

lembaga atau perusahaan.

Menurut Cutlip dkk. fungsi Public Relations sebagai berikut :

1) Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai


tujuan bersama.
2) Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi
dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran.
3) Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan
opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap
badan/organisasi yang diwakilinya, atau sebaliknya.
4) Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan
saran kepada pemimpin manajemen demi tujuan dan
manfaat bersama.
5) Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan
mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari
badan/organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi
tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak. (Ruslan,
2008)

Dari pengertian fungsi public relations menurut Cutlip dkk.

seluruhnya merupakan fungsi divisi public relations PT. Industri

Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Tetapi yang lebih berkaitan

dengan penelitian yang sedang peneliti lakukan yaitu fungsi PR

nomor dua (membina hubungan yang harmonis antara

badan/organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak

sasaran) dan nomor lima (menciptakan komunikasi dua arah

timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan

dari badan/oraganisasi ke publiknya atau sebalikya, demi

tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak), dimana melalui

kegiatan CSR yang dilaksanakan merupakan salah satu program

dalam membina hubungan yang harmonis antara perusahaan

dengan publik dan juga merupakan komunikasi dua arah secara

timbal balik untuk tercapainya citra baik perusahaan.

b. Peran Public Relations

Dalam buku Kiat dan Strategi kampanye PR, Ruslan

memberikan kesimpulan mengenai peran utama PR yang pada

intinya adalah sebagai berikut:

1) Communicator
Kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung
maupun tidak langsung, melalui media cetak/elektronik dan
lisan (spoken person) atau tatap muka dan sebagainya.
Disamping itu juga bertindak sebagai mediator.
2) Relationship
Kemampuan peran PR membangun hubungan yang positif
antara lembaga yang diwakilinya dengan publik internal dan
eksternal, serta berupaya menciptakan saling pengertian,
kepercayaan, dukungan, kerjasama dan toleransi antara
kedua belah pihak tersebut.
3) Back up Management
Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang
kegiatan lain, seperti manajemen promosi, pemasaran,
operasional, personalia dan sebagainya untuk mencapai
tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok
perusahaan/organisasi.
4) Good Image Maker
Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan
prestasi, reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi
aktivitas PR dalam melaksanakan manajemen kehumasan
membangun citra atau nama baik lembaga/organisasi dan
produk yang diwakilinya.
(Ruslan,2008)

Menurut Onong dalam karya Rosady Ruslan, mengungkapkan

peranan public relations, yaitu mencakup bidang yang luas

menyangkut hubungan dengan berbagai pihak dan tidak hanya

sekedar berbentuk relations dalam arti sempit, karena personal

relations mempunyai peranan yang cukup besar dalam melakukan

kampanye public relations (Ruslan,2008). Bagaimana

meningkatkan kesadaran, pengertian dan pemahaman tentang

aktivitas perusahaan atau lembaga termasuk membentuk sikap

baik (favorable), itikad baik (goodwill), toleransi (tolerance), saling

menghargai (mutual appreciation), yang pada akhirnya akan

menciptakan citra yang baik (good image).

Dapat disimpulkan bahwa seorang public relations harus

memiliki kemampuan berkomunikasi dua arah mewakili

organisasi/perusahaan dengan khalayaknya dalam rangka


membangun hubungan yang harmonis. Hubungan ini dilakukan

secara terencana dan berkesinambungan yang bertujuan untuk

menciptakan dan memelihara saling pengertian, kepercayaan,

dukungan, kerjasama dan toleransi antara kedua belah pihak

tersebut.

c. Bauran Public Relations

Bauran public relations jika dijabarkan secara rinci dalam

korelasi komponen utama peranan public relations adalah sebagai

berikut:

1) “Publication (publikasi atau publisitas)


Setiap fungsi dan tugas publik relations adalah
menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi
melalui berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan
perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh
publik. Setelah itu, menghasilkan publisitas untuk memperoleh
tanggapan positif secara lebih luas dari masyarakat. Dalam
hal ini, tugas public relations adalah menciptakan berita untuk
mencari publisitas melalui kerjasama dengan wartawan
dengan tujuan menguntungkan citra lembaga atau organisasi
yang diwakilinya.
2) Event (penyusunan program acara)
Merancang acara tertentu atau lebih dikenal dengan peristiwa
khusus (special event) yang dipilih dalam jangka waktu,
tempat, dan objek tertentu yang sifatnya khusus untuk
mempengaruhi opini publik. Terdapat beberapa jenis event,
diantaranya sebagai berikut :
a) Callender Event
Event yang rutin dilaksanakan pada bulan tertentu
sepanjang tahun, seperti menyambut hari raya
keagamaan, tahun baru, hari ulang tahun dsb.
b) Special Event
Event yang sifatnya khusus dan dilaksanakan pada
moment tertentu diluar acara rutin dari program kerja
PR. Seperti peluncuran produk baru, pembukaan
kantor atau pabrik baru dsb.
c) Moment Event
Event atau acara yang bersifat momentum atau lebih
khusus lagi. Seperti, menyambut pesta perak, pesta
emas dsb.
3) News (menciptakan berita)
Berupaya menciptakan berita melalui press release, news
letter, dan buletin dll. Untuk seorang public relations mau tidak
mau harus memiliki kemampuan untuk menulis, karena
sebagian besar tugasnya yaitu untuk tulis menulis, khususnya
dalam menciptakan publisitas.

4) Community Involvement (kepeduliannya pada komunitas)


Keterlibatan tugas sehari-hari seorang public relations officer
(PRO) adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok
masyarakat tertentu untuk menjaga hubungan baik
(community relations dan humanity relations) dengan pihak
organisasi atau lembaga yang diwakilinya.
5) Inform or Image (memberitahukan atau meraih citra)
Ada dua fungsi utama dari public relations, yaitu
memberitahukan sesuatu kepada publik atau menarik
perhatian, sehingga diharapkan akan memperoleh tanggapan
berupa citra positif dari suatu proses “nothing” menjadi
“something”. Dari yang tidak tahu menjadi tahu, setelah tahu
menjadi suka, dan kemudian diharapkan timbul sesuatu yaitu
berupa citra.
6) Lobbying and negotiation (pendekatan dan bernegosiasi)
Keterampilan untuk melobi secara pendekatan pribadi dan
kemudian kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan bagi
seorang public relations agar semua rencana, ide, atau
gagasan kegiatan suatu lembaga atau organisasi sebelum
dimasyarakatkan perlu diadakan pendekatan untuk mencapai
kesepakatan (deal) atau memperoleh dukungan dari individu
dan lembaga yang berpengaruh sehingga timbul saling
menguntungkan.
7) Social Responsibility (tanggung jawab sosial)
Aspek tanggung jawab sosial dalam dunia public relations
adalah cukup penting, tidak hanya memikirkan keuntungan
materi bagi perusahaan atau organisasi serta tokoh yang
diwakilinya, tetapi juga kepedulian kepada masyarakat untuk
mencapai sukses dalam memperoleh simpati atau empati
khalayaknya. Hal ini dalam fungsi public relations (corporate
function) terdapat fungsi yang bekaitan dengan social
marketing”. (Ruslan, 2008)
Terdapat tujuh bauran public relations. Ketujuh hal tersebut

penting dilaksanakan divisi public relations PT Industri Jamu dan

Farmasi Sido Muncul Tbk, tetapi dalam kaitan dengan

pembahasan penelitian yang dilaksanakan peneliti, bauran aspek

nomor tujuh, yaitu aspek Social Resposibility merupakan aspek

yang berkaitan, dimana sesuai dengan pembahasan mengenai

tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility yang

dilakukan oleh PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

Khususnya program Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar

(PMASD).

d. Tujuan Public Relations

Tujuan Public Relations menurut Jefkins adalah :

1) Mengubah citra umum dimata masyarakat sehubungan


dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan
perusahaan.
2) Meningkatkan bobot kualitas paracalon pegawai.
3) Menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai
perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan
pengakuan.
4) Memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta
membuka pangsa pasar baru. (Jefkins, 2004)

Tujuan dari public relations, secara garis besar dapat disimpulkan

bahwa tujuan dari public relations adalah untuk mempengaruhi

opini publik terhadap perusahaan sehingga terciptanya sebuah

citra positif dan segala bentuk informasi dapat disampaikan

kepada publik dengan baik.

e. Proses Manajemen Public Relations


Public Relations (PR) terus menjadi salah satu bidang yang

sangat dinamis dalam kehidupan berorganisasi. Salah satu

alasannya adalah karena public relations membutuhkan

keterampilan dan kapabilitas yang beragam untuk keberhasilan

pekerjaannya. Inti dari kegiatan public relations adalah untuk

mengetahui apa yang menggerakkan dan mempengaruhi sikap

seseorang yang memungkinkan terbentuknya opini yang

menguntungkan atau merugikan terhadap organisasi/perusahaan.

fungsi utama public relations adalah menunjang manajemen

dalam mencapai tujuan organisasi dengan komunikasi sebagai

kegiatan utamanya.

Perlu dipahami bahwa public relations merupakan fungsi

manajemen yang memiliki tanggung jawab manajerial terhadap

masyarakat atau publik. Public relations adalah bagian proses

perubahan dan pemecahan masalah di dalam

organisasi/perusahaan yang dilakukan secara ilmiah. Relasi

organisasi/perusahaan dengan publiknya perlu terus dijaga agar

tetap berjalan pada jalur yang benar dan membawa kepuasan

bersama bagi semua pihak.

Menurut Cutlip dkk. praktisi public relations profesional

dalam melaksanakan programnya harus terdiri empat langkah

kegiatan atau sering juga disebut empat proses manajemen public

relations. Keempat langkah itu adalah :


1) Menentukan Masalah (Defining The Problem)
Langkah pertama ini meliputi kegiatan untuk meneliti dan
mengawasi pengetahuan, pendapat, sikap, dan tingkah laku
khalayak, yaitu pihak-pihak yang berkepentingan atau
terpengaruh oleh tindakan atau kebijakan organisasi atau
perusahaan. Pada intinya, langkah pertama ini merupakan
kegiatan intelejen untuk mengumpulkan informasi atau data
yang menjadi landasan berpijak praktisi public relations guna
mengambil langkah selanjutnya. Dalam kegiatan penentu
masalah, praktisi public relations harus menjawab pertanyaan
“apa yang terjadi saat ini?”.
2) Perencanaan dan Penyusunan Program (Planning and
Programming)
Masalah yang telah ditentukan pada langkah pertama
digunakan untuk menyusun program, tujuan, tindakan, dan
strategi komunikasi. Langkah kedua mencangkup tindakan
untuk memasukkan temuan yang diperoleh pada langkah
pertama ke dalam kebijakan dan program organisasi. Langkah
kedua ini merupakan proses untuk menjawab pertanyaan,
“Berdasarkan situasi yang telah kita pelajari maka apa yang
harus kita ubah, perbuat dan katakan.”
3) Melakukan Tindakan dan Berkomunikasi (Taking Action
and Communication)
Langkah ketiga mencakup pelaksanaan tindakan dan
melakukan komunikasi sejak awal dirancang untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Pertanyaan yang harus diajukan pada
tahap ini ialah, “Siapa yang harus melakukan, dan
mengatakan kapan, dimana, dan bagaimana caranya?
4) Evaluasi Program (Evaluating The Program)
Langkah terakhir mencakup penilaian atau evaluasi atas
persiapan pelaksanaan dan hasil-hasil program. Program
dapat dilanjutkan atau dihentikan setelah menjawab
pertanyaan, “Bagaimana kita telah melaksanakannya?”.
Penyesuaian dan perbaikan terhadap tindakan atau
komunikasi yang telah dilaksanakan dapat dilakukan
berdasarkan umpan balik yang diterima”. (Cutlip dkk, 2005)

Keempat langkah tersebut memiliki fungsi yang sama

pentingnya namun proses harus diawali dengan kegiatan intelejen

yaitu mengumpulkan informasi atau menentukan apa masalahnya.

Informasi dan pemahaman yang dikembangkan pada langkah

pertama akan mendorong peraktisi public relations untuk


melakukan tiga langkah selanjutnya. Dalam praktek tiga langkah

tersebut tidak selalu dapat dikotak-kotakan atau dipisahkan secara

tegas karena proses pemecehan masalah berlangsung secara

terus menerus dan berputar, karena keempat langkah tersebut

berputar maka dapat terjadi tumpang tindih (overlapping) pada

awal dan akhir masing-masing bagian.

Menurut Warhurst tahapan evaluasi secara teknis, yaitu

evaluasi atas kinerja program yang telah diimplementasikan

merupakan sebuah keharusan manajemen guna melihat seberapa

tepat tujuan yang akan dicapai dan seberapa besar capaian yang

telah dihasilkan sebagai luaran ataupun hasil dari program.

Secara bisnis, hasil evaluasi program dapat digunakan sebagai

salah satu sajian obyektif tentang social performance korporasi,

yang kemudian menjadi sangat bermanfaat untuk meningkatkan

corporate image dan bahan pertimbangan bagi calon investor

dalam menanamkan modalnya. Secara sosial, kinerja program

corporate social responsibility dan community development pada

gilirannya dapat menentukan seberapa besar social legitimacy

(penerimaan sosial) para pemangku kepentingan, utamanya

komunitas sekitar, atas komitmen, kehadiran dan tindakan

korporasi secara umum (Prayogo, 2011)

Dalam kaitannya dengan judul penelitian yang dibahas oleh

peneliti, seorang praktisi public relations dalam menentukan suatu


program corporate social responsibility juga harus melihat dan

mencari tahu permasalahan yang ada sehingga dirumuskan dan

disusun sebuah program Corporate Social Responsibility, setelah

itu mengkomunikasikanya dan dilaksanakan program corporate

social responsibility sesuai perencanaan yang telah dibuat.

Praktisi public relations mengevaluasi program tersebut, apakah

sudah baik dan benar sesuai dengan visi misi perusahaan dan

apakah bermanfaat bagi perusahaan dalam melaksanakan

program Corporate Social Responsibility (CSR) salah satu contoh

di PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk yaitu program

Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD).

3. Citra (Image)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), citra adalah :

“(1) Kata benda: gambar, rupa, gambaran; (2) gambaran yang


dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi
atau produk; (3) kesan mental atau bayangan visual yang
ditimbulkan oleh sebuah kata, frase, atau kalimat, dan merupakan
unsur dasar yang khas dalam karya prosa atau puisi; (4) data atau
informasi dari potret udara untuk bahan evaluasi”. (KBBI, 2007)

Menurut Bill Canton dalam Sukatendel mengatakan bahwa citra

adalah “Image: the impression, the feeling, the conception which the

public has of a company; a concioussly created impression of an

object, person or organzation” (Citra adalah kesan, perasaan,

gambaran diri publik terhadap perusahaan; kesan dengan sengaja

diciptakan dari suatu obyek, orang atau organisasi). (Ardianto, 2004)


Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan, peneliti

memahami bahwa citra merupakan kesan yang timbul dalam diri

seseorang sebagai hasil dari pemahaman yang terbentuk dari

pengetahian dan pengalamannya dalam memandang atau menilai

sesuatu. Namun, pengertian citra itu sendiri abstrak dan tidak dapat

diukur secara sistematis, melainkan wujudnya dapat dirasakan dari

hasil pekerjaan, yaitu baik atau buruk, seperti penerimaan dan

tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari

publik dan masyarakat luas pada umumnya.

Citra perusahaan (Corporate Image) adalah “citra yang

berkaitan dengan perusahaan dan merupakan tujuan utama yakni

bagaimana menciptakan citra perusahaan yang positif, lebih dikenal

serta dapat diterima oleh publik” (Ardianto, 2004). Senada dengan

hal tersebut, Kriyantono menyebutkan salah satu komponen

pembentuk citra perusahaan adalah adanya komponen social

responsibility di dalamnya. “CSR adalah investasi sosial perusahaan

yang bersifat jangka panjang. Secara berangsur akan terbentuk citra

positif terhadap kegiatan CSR yang dilakukan. Beberapa kegiatan

dapat menjadi trademark perusahaan yang berpengaruh dalam

memperkuat produk.” (Kriyantono, 2008)

Setiap perusahaan yang memproduksi barang ataupun jasa,

pastinya menginginkan adanya citra baik terhadap perusahaannya,

termasuk PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk yang
mengimplementasikan program corporate social responsibility (CSR)

Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD) dalam

mempertahankan citra perusahaan yang telah dibentuk sebelumnya.

Image (citra) yang baik dan powerful merupakan harta yang tak

ternilai bagi perusahaan manapun karena citra perusahaan yang

handal, kuat dan kokoh akan memberikan banyak sekali manfaat.

Menurut Sutojo, citra perusahaan yang baik dan kuat mempunyai

manfaat sebagai berikut :

1) “Daya saing jangka menengah dan panjang yang mantap (mid


and long term sustainable competition position)
Citra perusahaan yang baik dan kuat akan tumbuh menjadi
kepribadian perusahaan. Citra baik perusahaan dapat menjadi
keunggulan kompetitif perusahaan dan pembatasan bagi
perusahaan saingan yang ingin memasuki segmen pasar yang
dilayani perusahaan tersebut.
2) Menjadi perisai selama masa krisis (an insurance for adverse
time)
Operasi bisnis perusahaan tidak selamanya berjalan dengan
mulus, ada kalanya menghadapi masa krisis. Perusahaan
dengan citra baik memungkinkan masyarakat dapat memahami
atau memberikan maaf pada kesalahan yang dibuat perusahaan,
yang menyebabkan mereka mengalami krisis.
3) Menjadi daya tarik eksekutif handal (Attracting the best
executives available)
Eksekutif handal menjadi harta yang berharga bagi perusahaan
manapun.
4) Meningkatkan efektifitas strategi pemasaran (increasing the
effectiveness of marketing instrument)
Citra baik perusahaan menunjang efektifitas strategi pemasaran
produk. Harapan perusahaan dengan citra baik untuk berhasil
menerjunkan produk atau merek baru ke pasar, jauh lebih besar
dibandingkan perusahaan yang belum banyak dikenal orang.
5) Penghematan biaya operasional (cost saving)
Perusahaan dengan citra yang baik membutuhkan usaha dan
biaya yang lebih sedikit dibandingkan dengan perusahaan yang
belum dikenal konsumen untuk mempromosikan produk.”
(Sutojo, 2004)
Kegiatan corporate social responsibility (CSR) yang dilakukan oleh

divisi public relations PT.Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

dapat mempertahankan citra baik perusahaan. Citra baik

perusahaan dapat membantu perusahaan dalam menghadapi krisis

dimana masyarakat mengetahui bahwa perusahaan merupakan

perusahaan yang baik. Dapat membantu dalam pemasaran produk-

produk baru yang dikeluarkan perusahaan dengan menghemat biaya

dalam mempromosikannya.

a. Macam-macam citra

Frank Jefkins menyebutkan beberapa macam citra (image)

yang dikenal dalam aktivitas antara perusahaan dengan

masyarakat, sebagai berikut :

(1) “Citra Bayangan (Mirror Image)


Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota organisasi
(biasanya adalah pemimpin) mengenai anggapan pihak luar
tentang organisasinya.
(2) Citra yang Berlaku (Current Image)
Suatu citra atau pandangan yang dianut pihak-pihak luar
mengenai suatu organisasi.
(3) Citra Majemuk (Multiple Image)
Banyaknya jumlah pegawai (individu), cabang, atau
perwakilan dari sebuah perusahaan atau organisasi dapat
memunculkan citra yang belum tentu sama dengan
organisasi atau perusahaan tersebut secara keseluruhan.
(4) Citra Perusahaan (Corporate Image)
Citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan
sekedar citra atas produk dan pelayanannya.
(5) Citra yang Diharapkan (Wish Image)
Citra harapan adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak
manajemen atau suatu organisasi. Citra yang diharapkan
biasanya dirumuskan dan diterapkan untuk sesuatu yang
relative baru, ketika khalayak belum memiliki informasi yang
memadai mengenainya.”
(Soemirat dan Ardianto, 2010)

Dalam penelitian yang dilaksanakan peneliti, macam-

macam citra menurut Jefkins dalam suatu perusahaan dengan

masyarakat keseluruhannya sangat diharapkan terjadi,

khususnya citra perusahaan secara keseluruhan dan citra

harapan atau yang diinginkan oleh perusahaan terhadap

perusahaan tersebut.

4. Corporate Social Responsibility (CSR)

a. Sejarah Perkembangan CSR

Konsep CSR muncul pertama kali tahun 1953, yaitu dengan

diterbitkannya buku yang berjudul Social Responsibilities of

Businessman karya Howard Bowen, yang kemudian dikenal

sebagai “Bapak CSR” (Rachman,2011). Begitu pula dengan

keberadaan CSR di Indonesia yang semakin populer sejak tahun

1990-an. Ada beberapa perusahaan yang sejak lama sudah

menerapkan CSA (Corporate Social Activity) atau Aktivitas Sosial

Perusahaan. meskipun tidak menamai kegiatan tersebut dengan

CSR, namun secara faktual aksinya menyerupai konsep CSR


dengan menampilkan bentuk peran dan kepedulian perusahaan

terhadap aspek sosial dan lingkungan.

Berikut ini adalah sejarah perkembangan Corporate Social

Responsibilty (CSR) dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.2
Perkembangan Sejarah Corporate Social Responsibility

1953 Diterbitkan “Social Responsibilities of Businessman”


karya Howard Bowen yang kemudian dikenal dengan
Bapak CSR.
1987 The World Commission on Environment and
Development (WCED) dalam Bruntland Report,
mengembangkan tiga komponen penting sustainable
development, yakni economic growth, enviromental
protection, dan social equity.
1992 KTT Bumi di Rio De Janeiro menegaskan konsep
pembangunan keberlanjutan (Sustainable Development)
yang didasarkan pada perlindungan lingkungan hidup,
pembangunan ekonomi dan sosial sebagai sesuatu yang
mesti dilakukan semua pihak, termasuk perusahaan.
1998 Konsep CSR semakin populer, terutama setelah
kehadiran buku Cannibals With Forks: The Triple Bottom
Line in 21st Century Business (1998), karya John
Elkington. Dia mengemas CSR dalam tiga fokus: 3P,
singkatan dari profit, planet, dan people.
2002 World Summit Sustainable Development di
Yohannesburg memunculkan dua konsep Social
Responsibility yang mengiringi dua konsep sebelumnya
yaitu economic dan environment sustainability.
2010 Diberlakuakan ISO 26000 suatu standar operasi dan
norma pelaksanaan tanggung jawab sosial organisasi-
organisasi, termasuk perusahaan yang terhimpun dalam
Guidance on Social Responsibility.
(Rachman, dkk, 2011)

b. Pengertian CSR

Tuntutan penerapan konsep Corporate Social responsibility

(CSR) terasa semakin kuat dan terdengar di seluruh penjuru


dunia, salah satunya di Indonesia. Perusahaan diminta untuk

mewujudkan tindakan CSR dan tidak lagi semata-mata berkerja

untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi

pemilik modal atau pemegang saham, melainkan juga

memberikan manfaat pada masyarakat pada umumnya dan

komunitas pada khususnya. Hal ini juga menegaskan bahwa CSR

dapat diartikan sebagai sarana sekaligus wahana perwujudan

sikap kooperatif serta tanggung jawab sosial dan lingkungan dari

perusahaan-perusahaan yang memiliki kesadaran bahwa kegiatan

operasional mereka telah menimbulkan dampak positif dan

dampak negatif yang besar dan luas. Dalam kerangka ini CSR

menyediakan landasan teoritis dan terpaan (teknis) yang

memungkinkan perusahaan dapat memperbesar dampak positif

sekaligus meminimalkan dampak negatif operasinya. (Sukada,

2007)

Sebagai suatu konsep, meskipun telah menjadi trend yang

semakin ramai diperbincangkan, CSR belum memiliki batasan

yang sepadan. Banyak ahli, praktisi dan peneliti belum memiliki

kesamaan dalam memberikan definisi, meskipun dalam banyak

hal memiliki kesamaan esensi.

Menurut Suhandri dalam buku Untung yang berjudul

Corporate Social Responsibility, mengemukakan pendapat

mengenai Corporate Social Responsibility sebagai berikut :


“Komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi
dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan
memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan
menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian
terhadap aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.” (Untung,
2008)

Dapat disimpulkan bahwa Corporate Social Responsibility

merupakan gabungan kepedulian perusahaan terhadap aspek

ekonomi yang berkelanjutan, sosial dan lingkungan demi

keberlanjutannya suatu perusahaan.

Di Indonesia, CSR telah menjadi kewajiban legal karena

secara jelas dinyatakan dalam Undang-undang Nomor 40 tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas pada Bab V Pasal 74

menyebutkan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan :

(5) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang


dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib
melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
(6) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban perseroan
yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya
perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan
memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
(7) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan sanksi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah.
(Untung, 2008)

Dengan hadirnya Undang-Undang No 40 tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas, maka perusahaan terbuka yang

memanfaatkan sumber daya alam memiliki kewajiban dalam


melaksanakan tanggung jawab sosial (Corporate Social

Responsibility).

Walaupun definisi CSR sangat beragam, namun benang

merah pengertian CSR dapat disepakati menjadi suatu kontribusi

perusahaan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Kalau bukan ditujukan untuk tujuan yang berkelanjutan maka tidak

dapat dianggap sebagai CSR yang substansial, melainkan

sekedar kosmetik untuk citra belaka (Suparmo, 2011).

Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) adalah

kata kunci untuk perbedaan yang tegas antara CSR dan

greenwash (pengelabuan citra).

Dalam perkembangannya, pelaksanaan CSR saat ini

ditandai dengan adanya panduan dan standarisasi secara

internasional dalam bentuk ISO, yaitu ISO 26000: Guidance

Standard on Social Responsibility. Adapun tujuan dari ISO 26000

adalah untuk memberikan bimbingan tentang implementasi dari

Social Responsibility (SR). Corporate social responsibility adalah

bentuk kepedulian sosial perusahaan yang saat ini menjadi aspek

penting dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan, di

samping isu kualitas dan lingkungan (Rachman, 2011). Berikut ini

pengertian CSR berdasarkan pada ISO 26000 adalah sebagai

berikut:

“Responsibility of an organization or the impacts of its


decision and activities on society and the environment,
though transparant and ethical behaviour that contributes to
sustainable development, health and the welfare of society;
takes into account the axpectations of stakeholder; is in
compliance with applicable law and consistent with
international norms of behaviour; and is integrated
throughout the organization and practiced in its
relationships.”
(Rachman, 2011)

Tanggung jawab organisasi atas dampak yang ditimbulkan

sebagai akibat dari keputusan dan aktivitasnya pada masyarakat

dan lingkungan melalui perilaku etis dan transparan dalam

berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan, seperti

kesehatan dan kesejahteraan masyarakat; memperhatikan

ekspetasi pemangku kepentingan; menaati peraturan dan

perundangan yang berlaku serta konsisten dengan norma perilaku

internasional; dan terintegrasi dalam organisasi dan

diimplementasikan pada seluruh aktivitas organisasi yang terkait

dengan organisasi tersebut.

c. Konsep Tripple Bottom Line

Istilah tripple bottom line pertama kali dipopulerkan oleh John

Elkington (1997) dalam bukunya Cannibal with Fork : The Triple

Bottom Line of 21st Century Business. Konsep ini merumuskan

bahwa perusahaan yang baik tidak hanya memburu keuntungan

ekonomi belaka (profit), melainkan juga memiliki kepedulian

terhadap lingkungan (planet), dan kesejahteraan masyarakat

(people). (Suharto, 2010). Kategori triple bottom line, yaitu

meliputi:
a) Profit, yaitu perusahaan tetap harus berorientasi untuk
mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan
perusahaan untuk beroperasi dan berkembang.
b) People, yaitu perusahaan harus memiliki kepedulian
terhadap kesejahteraan manusia.
c) Planet, yaitu perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup
dan keberlanjutan keragaman hayati.
(Budimanta, 2004)

Dengan demikian Corporate Social responsibility adalah sebuah

konsep manajemen yang menggunakan pendekatan triple bottom

line yaitu keseimbangan antara mencetak keuntungan, harus

seiring dan berjalan selaras dengan fungsi-fungsi sosial dan

pemeliharaan lingkungan hidup demi terwujudnya pembangunan

yang sustainable (berkelanjutan). (Ambadar, 2008)

d. Indikator Keberhasilan dan Manfaat CSR

Terdapat indikator keberhasilan dalam melaksanakan

program CSR menurut Maskuroh (2013), yaitu:

1) Indikator Output
a) Beberapa wilayah (desa, kecamatan dan kabupaten) yang
telah menjadi sasaran program.
b) Beberapa anggota (jiwa/persen) masyarakat / kelompok
usaha yang telah menikmati program-program.
c) Beberapa kelompok usaha baru yang telah dibentuk.
d) Bentuk sarana prasarana publik baik fisik maupun non
fisik yang telah disediakan oleh perusahaan.
e) Berapa kali kegiatan berdasarkan bidang (pendidikan,
ekonomi kemasyarakatan, kesehatan dan kamtibmas dan
lingkungan) telah dilakukan.
f) Indikator-indikator lain disesuaikan dengan jenis kegiatan
yang spesifik dilaksanakan.

2) Indikator Dampak
a) Terjalinnya hubungan yang harmonis antara perusahaan,
masyarakat dan aparat pemerintahan.
b) Citra yang baik perusahaan di mata publik dan
pemerintah.
c) Kegiatan operasional perusahaan berjalan secara aman.
(Maskuroh, 2013)

Dengan adanya indikator keberhasilan dalam melaksanakan

program CSR, maka manfaat Corporate Social Responsibility bagi

perusahaan menurut Untung antara lain, yaitu :

a) “Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra


merek perusahaan.
b) Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial.
c) Mereduksi risiko bisnis perusahaan.
d) Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha.
e) Membuka peluang pasar yang lebih luas.
f) Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan
limbah.
g) Memperbaiki hubungan dengan stakeholders.
h) Memperbaiki hubungan dengan regulator.
i) Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan
j) Peluang mendapatkan penghargaan.”
(Untung, 2008)

Dengan suatu perusahaan melaksanakan kegiatan

Corporate Social Responsibility memiliki beberapa manfaat.

Dalam penelian yang peneliti lihat bahwa manfaat khusus yang

didapatkan yaitu dapat mempertahankan citra perusahaan atau

produk yang dikeluarkan perusahaan, memperbaiki hubungan

dengan stakeholder dan regulator, dan yang sangat terlihat yaitu

mendapatkan penghargaan. PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido

Muncul Tbk telah mendapatkan beberapa penghargaan dalam

melaksanakan Corporate Social responsibility.

e. Aktivitas CSR

Menurut Kotler dan Lee (2005), terdapat enam alternatif

aktivitas program CSR yang dapat dipilih perusahaan dengan


mempertimbangkan tujuan perusahaan, tipe program, keuntungan

potensial yang akan diperoleh, serta tahap-tahap kegiatan. Bentuk

aktivitas CSR, yaitu sebagai berikut:

1) “Promosi Kegiatan Sosial (Cause Promotions)


Dalam aktivitas CSR, perusahaan menyediakan dana
atau sumber daya lainnya yang dimiliki perusahaan. Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
terhadap suatu kegiatan sosial atau untuk mendukung
pengumpulan dana, partisipasi dari masyarakat atau
perekrutan tenaga sukarela untuk suatu kegiatan tertentu.
Fokus utama dari aktivitas CSR ini adalah adanya bentuk
komunikasi persuasif, dengan tujuan menciptakan kesadaran
masyarakat terhadap suatu masalah sosial. Menurut Kotler
dan Lee (2005), beberapa tujuan komunikasi persuasif yang
ingin dicapai oleh perusahaan melalui pelaksanaan cause
promotion antara lain adalah:
a) Menciptakan kesadaran dan perhatian dari masyarakat
terhadap suatu masalah dengan menyajikan angka-angka
statistik serta fakta-fakta yang menggugah.
b) Membujuk masyarakat untuk memperoleh informasi lebih
banyak mengenai suatu isu sosial dengan mengunjungi
website tertentu.
c) Membujuk orang untuk menyumbangkan waktunya untuk
membantu mereka yang membutuhkan.
d) Membujuk orang untuk menyumbangkan uangnya untuk
kemanfaatan masyarakat melalui pelaksanaan program
sosial perusahaan.
e) Membujuk orang untuk menyumbangkan sesuatu yang
mereka miliki selain uang.

2) Pemasaran Terkait Kegiatan Sosial (Cause Related


Marketing)
Dalam cause related marketing (CRM), sebagian dari
keuntungan atau penjualan produk perusahaan akan
disumbangkan untuk kegiatan sosial tertentu. Dalam aktivitas
CSR ini, perusahaan memiliki komitmen untuk
menyumbangkan presentase tertentu dari penghasilannya
untuk suatu kegiatan sosial berdasarkan besarnya penjualan
produk. CRM didasarkan pada penjualan produk tertentu,
pada jangka waktu tertentu serta untuk aktivitas derma
tertentu. Perusahaan akan mengajak masyarakat untuk
membeli atau menggunakan produknya, baik itu barang atau
jasa, yang kemudian sebagai keuntungan yang didapat
perusahaan akan didonasikan untuk membantu mengatasi
atau mencegah masalah tertentu. Beberapa aktivitas CRM
yang biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan adalah
sebagai berikut:
a) Menyumbangkan sejumlah uang tertentu untuk setiap
produk yang terjual.
b) Menyumbangkan sejumlah uang tertentu untuk setiap
aplikasi terhadap produk jasa tertentu.
c) Menyumbangkan persentase tertentu dari setiap produk
yang terjual atau transaksi untuk kegiatan amal (charity).
d) Menyumbangkan persentase tertentu dari laba bersih
perusahaan untuk kegiatan sosial atau tujuan amal.

3) Pemasaran Kemasyarakatan Korporat (Corporate Societal


Marketing)
Pada aktivitas CSR ini perusahaan mengembangkan
dan melaksanakan kampanye untuk mengubah perilaku
masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan
keselamatan publik, menjaga kelestarian lingkungan hidup
serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Fokus dari
kategori aktivitas CSR ini adalah untuk mendorong perubahan
perilaku yang berkaitan dengan:
a) Isu-isu Kesehatan (health issues), Kampanye yang
dilakukan bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat
yang memiliki dampak bagi kesehatan mereka.
b) Isu-isu Perlindungan Terhadap
Kecelakaan/Kerugian (injury prevention issues), Isu-isu
tersebut mencakup keselamatan lalu lintas, pencegahan
dari kejahatan, pencegahan dari pembajakan,
keselamatan lalu lintas.
c) Isu-isu lingkungan (environmental issues), kampanye
yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk mengubah
perilaku masyarakat agar meninggalkan berbagai perilaku
yang merusak lingkungan.
d) Isu-isu Keterlibatan Masyarakat (community involvement
issues), Kampanye yang dilakukan perusahaan bertujuan
untuk mengubah perilaku orang agar mereka lebih terlibat
dalam kegiatan sosial masyarakat.

4) Kegiatan Filantropi Perusahaan (Corporate Philantrophy)


Dalam aktivitas CSR ini perusahaan memberikan
sumbangan langsung dalam bentuk derma untuk kalangan
masyarakat tertentu. Sumbangan tersebut biasanya berbentuk
pemberian uang secara tunai, bingkisan atau paket bantuan,
serta pelayanan secara gratis. Kegiatan filantropi berkaitan
dengan berbagai kegiatan sosial yang menjadi prioritas
perhatian perusahaan. Berbagai program corporate
philanthropy yang dilaksanakan perusahaan adalah sebagai
berikut:
a) Program dalam bentuk sumbangan uang tunai.
b) Program dalam bentuk bantuan hibah.
c) Program dalam bentuk penyediaan beasiswa.
d) Program dalam bentuk pemberian produk.
e) Program dalam bentuk pemberian layanan cuma-cuma.
f) Program dalam bentuk penyediaan keahlian teknis oleh
karyawan perusahaan secara cuma-cuma.
g) Program dengan mengijinkan penggunaan fasilitas dan
saluran distribusi yang dimiliki perusahaan untuk
digunakan bagi kegiatan sosial.
h) Program yang dilakukan perusahaan dengan cara
menawarkan penggunaan peralatan yang dimiliki oleh
perusahaan.
Benefit yang dapat diperoleh perusahaan dengan
melaksanakan kegiatan corporate philanthropy adalah
sebagai berikut: meningkatkan reputasi perusahaan,
memperkuat bisnis perusahaan di masa depan, dan memberi
dampak bagi penyelesaian masalah sosial dalam komunitas
lokal.

5) Pekerja Sosial Kemasyarakatan Secara Sukarela


(Community Volunteering)
Dalam pelaksanaan aktivitas CSR ini, perusahaan
mendukung dan mendorong para karyawan, rekan pedagang
eceran atau para pemegang franchise agar menyisihkan
waktu mereka secara sukarela guna membantu organisasi-
organisasi masyarakat lokal maupun masyarakat yang
menjadi sasaran program. Bentuk dukungan perusahaan
kepada karyawannya untuk melaksanakan
program community volunteering yaitu, sebagai berikut:
a) Memasyarakatkan etika perusahaan melalui komunikasi
korporat yang akan mendorong karyawan untuk menjadi
sukarelawan bagi komunitas.
b) Menyarankan kegiatan social atau aktivitas amal tertentu
yang bisa diikuti oleh para karyawan.
c) Mengorganisir tim sukarelawan untuk suatu kegiatan
sosial.
d) Membantu para karyawan menemukan kegiatan sosial
yang akan dilaksanakan melalui survey ke wilayah yang
diperkirakan membutuhkan bantuan sukarelawan, mencari
informasi melalui website atau dalam beberapa kasus
dengan menggunakan software khusus yang akan
melacak aktivitas sosial yang cocok dengan minat
karyawan yang akan menjadi tenaga sukarelawan.
e) Menyediakan waktu cuti dengan tanggungan perusahaan
bagi karyawan yang bersedia menjadi tenaga relawan.
f) Memberikan penghargaan dalam bentuk uang untuk
jumlah jam yang digunakan karyawan tersebut sebagai
sukarelawan.
g) Memberikan penghormatan kepada para karyawan yang
terlibat dalam kegiatan sukarela.
h) Memperbaiki proses produksi, seperti ramah lingkungan.
i) Menghentikan produk-produk yang dianggap berbahaya
tapi tidak illegal.
j) Hanya menggunakan distributor yang memenuhi
persyaratan dalam menjaga lingkungan hidup.
k) Membuat batasan umur dalam melakukan penjualan
suatu produk.

6) Praktik Bisnis yang Memiliki Tanggung Jawab Sosial


(Socially Responsible Business Practice)
Perusahaan melaksanakan aktivitas bisnis melampaui
aktivitas bisnis yang diwajibkan oleh hukum serta
melaksanakan investasi yang mendukung kegiatan social.
Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan komunitas
dan memelihara lingkungan hidup. Komunitas dalam hal ini
mencakup karyawan perusahaan, pemasok, distributor,
organisasi-organisasi nirlaba yang menjadi mitra perusahaan
serta masyarakat secara umum. Kesejahteraan dalam hal ini
mencakup di dalamnya aspek-aspek kesehatan, keselamatan,
kebutuhan pemenuhan kebutuhan psikologis dan emosional.
Aktivitas dalam socially responsible business practice antara
lain:
a) Membuat fasilitas yang memenuhi bahkan melebihi tingkat
keamanan lingkungan dan keselamatan yang ditetapkan.
b) Mengembangkan perbaikan proses produksi barang dan
jasa seperti berbagai kegiatan untuk mengurangi
penggunaan bahan-bahan yang berbahaya.
c) Menghentikan penawaran produk yang ditenggarai
membahayakan kesehatan manusia meskipun produk itu
legal.
d) Memilih pemasok berdasarkan kriteria kesediaan mereka
menerapkan dan memelihara aktivitas substainable
development.
e) Memilih perusahaan manufaktur dan bahan kemasan
yang paling ramah lingkungan dengan berbagai criteria.
f) Melakukan pelaporan secara terbuka mengenai material
produk yang digunakan berikut asal-usulnya, potensi
bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan produk serta
berbagai informasi lain yang berguna bagi konsumen.
g) Mengembangkan berbagai program untuk menunjang
terciptanya kesejahteraan masyarakat.”
(Kotler and Lee, 2005)

Konsep Corporate Social Responsibility dapat diukur dengan

menggunakan lima pilar aktivitas CSR dari Prince of Wales

International Bussiness Forum, yaitu:

1) Building Human Capital


Secara Internal, perusahaan dituntut untuk menciptakan SDM
yang handal. Secara eksternal, perusahaan dituntut untuk
melakukan pemberdayaan masyarakat, biasanya melalui
community development.
2) Strengthening Economies
Perusahaan dituntut untuk tidak menjadi kaya sendiri
sementara komunitas dilingkungannya miskin, mereka harus
memberdayakan ekonomi sekitar.
3) Assessing Social Chesion
Perusahaan di tuntut juga untuk menjaga keharmonisan
dengan masyarakat sekitarnya agar tidak menimbulkan
konflik.
4) Encouraging Good Governence
Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan harus
menjalankan tata kelola bisnis dengan baik.
5) Protecting The Environment
Perusahaan berupaya keras menjaga kelestarian lingkungan.
(Wibisono,2007)

C. Kerangka Pemikiran

Menurut Cutlip dkk. Public Relations adalah fungsi manajemen

yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan

bermanfaat antara organisasi dengan publik yang memengaruhi

kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut (Cutlip dkk, 2007).

Dalam perusahaan Sido Muncul, Public Relations memiliki divisi


tersendiri yang mengatur hubungan perusahaan dengan para

publiknya.

Soemirat dan Ardianto berpendapat bahwa, dalam

pelaksanaannya “Public Relations menggunakan komunikasi untuk

memberitahu, mempengaruhi, dan mengubah pengetahuan, sikap

dan perilaku publik sasarannya. Hasil yang ingin dicapai dalam

kegiatan Public Relations pada intinya adalah good image (citra yang

baik), goodwill (kemauan baik), mutual understanding (saling

pengertian), mutual confidence (saling mempercayai), mutual

appreciation (saling menghargai) dan toleransi” (Soemirat dan

Ardianto, 2010).

Public Relations yang tumbuh karena adanya kebutuhan

perusahaan untuk berkomunikasi dengan publiknya, membuat salah

satu aktivitas yang dilakukan seorang Public Relations yaitu

melaksanakan program CSR. Permasalahan yang terjadi saat ini

menunjukkan bahwa perusahaan berlomba dan berkreativitas dalam

merancang berbagai kegiatan sosial guna membentuk atau

mempertahankan citra perusahaan tersebut. Perusahaan dituntut

untuk peduli dengan masyarakat dan juga lingkungan. Sejalannya

waktu, kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat terus

berkembang dalam kemasan philanthropy maupun community

development.
Menurut Kotler dan Lee (2005) terdapat lima bentuk aktivitas

CSR, yaitu cause promotions, cause-related marketing, corporate

social marketing, corporate philanthropy, community volunteering,

socially responsible business practices. Selanjutnya, dari bentuk

aktivitas CSR yang dilaksanakan, konsep CSR dapat diukur dengan

menggunakan lima pilar aktivitas CSR dari Prince of Wales

International Bussiness Forum, yaitu building human capital,

strengthening economies, assessing social chesion, encouraging

good governence, dan protecting the environment.

Setelah ditententukannya bentuk aktivitas CSR yang

dilaksanakan, Menurut Cutlip dkk. praktisi public relations

profesional dalam melaksanakan programnya harus terdiri empat

langkah kegiatan atau sering juga disebut empat proses

manajemen public relations. Keempat langkah tersebut adalah :

1) Menentukan Masalah (Defining The Problem)


Langkah pertama ini meliputi kegiatan untuk meneliti dan
mengawasi pengetahuan, pendapat, sikap, dan tingkah laku
khalayak, yaitu pihak-pihak yang berkepentingan atau
terpengaruh oleh tindakan atau kebijakan organisasi atau
perusahaan. Pada intinya, langkah pertama ini merupakan
kegiatan intelejen untuk mengumpulkan informasi atau data
yang menjadi landasan berpijak praktisi public relations guna
mengambil langkah selanjutnya. Dalam kegiatan penentu
masalah, praktisi public relations harus menjawab pertanyaan
“apa yang terjadi saat ini?”.

2) Perencanaan dan Penyusunan Program (Planning and


Programming)
Masalah yang telah ditentukan pada langkah pertama
digunakan untuk menyusun program, tujuan, tindakan, dan
strategi komunikasi. Langkah kedua mencangkup tindakan
untuk memasukkan temuan yang diperoleh pada langkah
pertama ke dalam kebijakan dan program organisasi. Langkah
kedua ini merupakan proses untuk menjawab pertanyaan,
“Berdasarkan situasi yang telah kita pelajari maka apa yang
harus kita ubah, perbuat dan katakan.”

3) Melakukan Tindakan dan Berkomunikasi (Taking Action


and Communication)
Langkah ketiga mencakup pelaksanaan tindakan dan
melakukan komunikasi sejak awal dirancang untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Pertanyaan yang harus diajukan pada
tahap ini ialah, “Siapa yang harus melakukan, dan
mengatakan kapan, dimana, dan bagaimana caranya?

4) Evaluasi Program (Evaluating The Program)


Langkah terakhir mencakup penilaian atau evaluasi atas
persiapan pelaksanaan dan hasil-hasil program. Program
dapat dilanjutkan atau dihentikan setelah menjawab
pertanyaan, “Bagaimana kita telah melaksanakannya?”.
Penyesuaian dan perbaikan terhadap tindakan atau
komunikasi yang telah dilaksanakan dapat dilakukan
berdasarkan umpan balik yang diterima”.(Cutlip dkk, 2005)

Kemudian dihubungkan dengan teori citra perusahaan (Corporate

Image). Keberadaan citra perusahaan bersumber dari pengalaman

atau upaya komunikasi sehingga penilaian maupun

pengembangannya terjadi pada salah satu atau kedua hal tersebut.

Upaya perusahaan sebagai sumber informasi dan terbentuknya citra

perusahaan memerlukan dorongan yang kuat. Informan yang

lengkap dimaksudkan sebagai informasi yang dapat menjawab

kebutuhan dan keinginan obyek sasaran.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori dan konsep

didalam bagan pemikiran dengan alasan bahwa dalam konsep

tersebut dapat menjadi landasan untuk kemudian dihubungkan

dengan program Corporate Social Responsibility Pengobatan Mata


Anak Sekolah Dasar (PMASD) yang pada akhirnya apakah dapat

mempertahankan citra perusahaan.

Gambar 2.1
Bagan Kerangka Pemikiran

PT. INDUSTRI JAMU DAN


FARMASI SIDO MUNCUL TBK.

PUBLIC RELATIONS
PT. INDUSTRI JAMU DAN
FARMASI SIDO MUNCUL TBK.

AKTIVITAS CORPORATE SOCIAL


RESPONSIBILITY (CSR)
PT. INDUSTRI JAMU DAN
FARMASI SIDO MUNCUL TBK.

IMPLEMENTASI PROGRAM CSR KENDALA


PEMERIKSAAN MATA ANAK IMPLEMENTASI
SEKOLAH DASAR (PMASD) PROGRAM CSR-
Berdasarkan Proses Manajemen PMASD
Public Relation (PR)

CITRA
PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI
SIDO MUNCUL TBK.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sifat Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif di mana

data yang ada diwujudkan dengan kata-kata, kalimat, dan tidak

berbentuk dalam angka-angka. Penelitian kualitatif bertujuan untuk

menjelaskan fenomena secara mendalam. Penelitian ini tidak

mengutamakan besarnya populasi atau sampling. Data yang

terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang

diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya (Kriyantono 2010).

Jadi, yang lebih penting adalah kedalaman kualitas data dan bukan

kuantitas data. Peneliti akan meneliti secara mendalam agar

penelitian di mengerti bukan berdasarkan perhitungan angka-angka

statistik.

Penelitian kualitatif berhubungan dengan proses interpretasi

tanda-tanda, simbol dan makna yang terdapat pada karakteristik

tipografi. Pada setiap penafsiran tanda-tanda yang dilakukan

seseorang pasti akan berbeda penafsirannya dengan orang lain.

Dikarenakan sebagai seorang manusia memiliki latar belakang yang

berbeda-beda satu sama lain, baik itu dari segi pemikiran maupun

pengalaman yang tentunya dapat mempengaruhi cara berpikir. Proses


penafsiran menjadi sangat subyektif dan dapat ditarik kesimpulan

bahwa penelitian ini bersifat subyektif.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian deskriptif

kualitatif, karena peneliti akan mengumpulkan informasi yang sesuai

dengan tujuan peneliti melakukan penelitian.

Menurut Nawawi “penelitian deskriptif diartikan sebagai prosedur

pemecahan masalah yang diselidiki menggambarkan atau melukiskan

keadaan objek penelitian (seorang, lembaga, masyarakat dll) pada

saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana

adanya.” (Nawawi, 2007) Penelitian ini dapat digolongkan sebagai

penelitian deskriptif, yaitu memaparkan dan menyajikan tentang

keadaan objek sebenarnya mengenai bagaimana implementasi

program Corporate Social Responsibility (CSR) di PT Industri Jamu

dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

B. Paradigma Penelitian

Paradigma dapat didefinisikan bermacam-macam, tergantung

pada sudut pandang yang digunakan. Sebagian orang menyebutkan

paradigma sebagai citra fundamental dari pokok permasalahan di

dalam suatu ilmu. Paradigma menggariskan sesuatu yang harusnya

dipelajari, pernyataan-pernyataan yang seharusnya dikemukakan dan

kaidah-kaidah yang seharusnya diikuti dalam menafsirkan jawaban

yang diperoleh. Namun secara umum, “paradigma dapat diartikan


sebagai seperangkat kepercayaan atau keyakinan dasar yang

menuntun seseorang dalam berditindak dalam kehidupan sehari-hari.”

(Salim, 2006)

Terdapat 3 paradigma ilmu sosial yang dikembangkan para

ilmuan dalam menggambarkan suatu ilmu. Yaitu positivisme dan

postpositivisme, konstruktivisme dan teori kritis.

Tabel 3.1
Tiga Perspektif/Paradigma Ilmu Sosial

Positivisme dan Konstruktivisme Teori Kritis


Postpositivisme (Interpretatif)
Menempatkan ilmu sosial Memandang ilmu sosial Mendefinisikan ilmu
seperti ilmu-ilmu alam sebagai analisis sosial sebagai
dan fisika dan sebagai sistematik atas socially proses kritis
metode yang terorganisir meaningfull action mengungkap the real
untuk menyatukan melalui pengamatan structure dibalik ilusi
deducative logic dengan langsung terhadap aktor dan kebutuhan palsu
pengamatan empiris, sosial dalam setting yang yang ditampakkan
agar mendapatkan alamiah, agar dapat dunia materi, guna
konfirmasi tentang hukum memahami dan mengembangkan
kausalitas yang dapat menafsirkan bagaimana kesadaran sosial
digunakan memprediksi aktor sosial menciptakan untuk memperbaiki
pola umum gejala sosial dan memelihara dunia kondisi kehidupan
tertentu. sosial. subjek penelitian.
(Salim, 2006)

Dalam penelitian ini, menggunakan paradigma penelitian

konstruktivis. Paradigma konstruktivis adalah sebuah jawaban atau

dapat dikatakan sebagai sebuah pertentangan dari paradigma

positivism, karena positivism menggunakan pengamatan empiris

sedangkan konstruktivisme menggunakan pengamatan langsung

terhadap aktor sosial.


Agus Salim menyatakan bahwa, realitas itu ada dalam bentuk

bermacam-macam konstruksi mental, berdasarkan pengamatan

sosial, bersifat lokal, spesifik dan tergantung pada orang yang

melakukannya. Paradigma ini menyatakan bahwa hubungan

epistemologis antara pengamat dan objek merupakan satu kesatuan,

subjektif dan merupakan hasil perpaduan interaksi di antara keduanya

(Salim, 2006). Oleh karena itu, salah satu alasan peneliti memilih

untuk memakai paradigma konstruktivisme karena peneliti setuju

dengan paham ini, bahwa sebuah realitas yang ada tidak bisa

digeneralisasikan kesetiap orang seperti yang dilakukan oleh

penganut paham paradigma positivis.

Dalam pendekatan kualitatif, tujuan utamanya adalah

membangun teori, menghasilkan proposisi-proposisi, pola-pola

(Pattern), serta model. Proposisi adalah hubungan antara dua konsep

atau lebih, yang menunjukkan hubungan sebab-akibat. Posisi

proposisi dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1
Tahapan Realitas – Ilmu

REALITAS FENOMENA KONSEP PROPOSIS


I
VARIABEL HIPOTESIS FAKTA TEORI

ILMU
Dalam penelitian kualitatif hasil akhirnya diharapkan akan

menghasilkan proposisi-proposisi baru yang dapat digunakan sebagai

variabel/hipotesis dalam penelitian kuantitatif.

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan interaksi

dengan divisi public relations PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido

Muncul Tbk untuk merekonstruksikan Implementasi program

Corporate Social Responsibility (CSR) dalam mempertahankan citra

perusahaan. Peneliti mencoba memahami dan mendalami bagaiman

pelaksanaan CSR PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk,

khususnya dalam program Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar

(PMASD) di SDN Batan Indah, Tangerang Selatan.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah divisi Public Relations PT

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Sedangkan Obyek

penelitian ini adalah implementasi program Corporate Social

Responsibility (CSR) yang dilaksanakan PT Industri Jamu dan

Farmasi Sido Muncul Tbk.

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik yang dapat digunakan

peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini, metode yang

digunakan untuk mengumpulkan data diantaranya diperoleh dari :


1) Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

narasumbernya, diamati, dan dicatat untuk pertama kalinya.

Dalam penelitian ini, data primer merupakan data utama yang

berkaitan dengan implementasi Corporate Social Responsibility

(CSR) PT Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk pada

program Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD) dalam

mempertahankan citra.

Data tersebut diperoleh dari :

a) Wawancara Mendalam (Indepth Interviews)

Menurut Kriyantono, wawancara mendalam adalah

“suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara

langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan

data lengkap dan mendalam. Wawancara dilakukan dengan

frekuensi tinggi (berulang-ulang) secara intensif.” (Kriyantono,

2010)

Unit observasi yang akan diteliti oleh peneliti adalah

orang-orang yang terlibat langsung dalam kegiatan Corporate

Social Responsibilitiy (CSR) PT Industri Jamu dan Farmasi

Sido Muncul Tbk dan dianggap mengetahui secara rinci

permasalahan penelitian berkaitan dengan bagaimana

program Corporate Social Responsibility (CSR) Pemeriksaan

Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD) dalam mempertahankan


citra perusahaan. peneliti melakukan wawancara dengan 8

informan, terdiri dari 2 informan utama dan 6 informan

pendukung, yaitu:

1. Ibu Nanik R. Sunarso (Informan Utama)

Senior Manajer Public Relations PT Industri Jamu dan

Farmasi Sido Muncul Tbk.

2. Ibu Sri Wahyuni (Informan Utama)

Manajer Media Relations PT Industri Jamu dan Farmasi

Sido Muncul Tbk.

3. Ibu dr. Endang M. Johani, SpM. (Informan Pendukung)

Sekretaris 1 Perdami Cabang Banten.

4. Ibu Ikha (Informan Pendukung)

Sekretariat Perdami Cabang Banten.

5. Bapak Sudirman (Informan Pendukung)

Kepala Sekolah SDN Batan Indah, tempat pelaksanaan

Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD)

Tangerang Selatan.

6. Bapak Nandi Hidayat (Informan Pendukung)

Guru SDN Batan Indah, tempat pelaksanaan Pemeriksaan

Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD) Tangerang Selatan.

7. Bapak Djoharly Chaniago (Informan Pendukung)


Ketua RW 04 Perumahan Batan Indah Tangerang

Selatan, tempat pelaksanaan Pemeriksaan Mata Anak

Sekolah Dasar (PMASD).

8. Ibu Seni Srihastuti (Informan Pendukung)

Orang tua murid SDN Batan Indah, tempat pelaksanaan

Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD)

Tangerang Selatan.

Alasan peneliti mengambil kedelapan orang tersebut sebagai

informan dan sebagai unit penelitian adalah karena dalam

kegiatan CSR dilakukan dan diawasi oleh divisi Public

Relations PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

sehingga senior manajer Public Relations dan Media

Relations dianggap memahami permasalahan penelitian.

Selain itu peneliti juga memerlukan informasi dari kepala

sekolah dan guru tempat pelaksanaan kegiatan CSR

Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD) di SD

Batan Indah. Orang tua murid dan tokoh masyarakat yang

dipilih yaitu ketua RW 04 Batan Indah turut diwawancara

untuk melihat apakah kegiatan CSR telah berjalan dengan

baik dan mendapat respon positif dari para peserta dan

masyarakat. Selain itu, pihak Perdami cabang Banten,

sebagai tim pemeriksaan mata yang berkerjasama dengan

Sido Muncul.
Metode wawancara dilakukan dengan cara mengajukan

pertanyaan langsung kepada informan mengenai obyek

penelitian yang dimaksud. Pada wawancara mendalam ini,

peneliti tidak mempunyai kontrol atas respon informan, artinya

informan bebas memberikan jawaban. Wawancara ini

dilakukan dengan maksud memberikan kebebasan kepada

peneliti untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat

dikembangkan lebih jauh berdasarkan narasumber, maka

akan didapatkan hasil data yang terperinci dan juga

mendalam untuk kemudian dapat dianalisa.

Dalam melakukan teknik wawancara, peneliti memilih

orang yang terjun langsung dalam kegiatan Corporate Social

Responsibility (CSR) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido

Muncul Tbk khususnya dalam kegiatan corporate social

responsibility Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar

(PMASD). Dengan demikian dalam penelitian kualitatif

peranan narasumber sangat penting, sebab data akan banyak

didapat dan digali dari orang-orang tertentu yang dinilai

menguasai persoalan yang hendak diteliti, mempunyai

keahlian dan berkaitan langsung dengan program corporate

social responsibility yang telah berjalan dan inti artinya,

seorang narasumber dalam penelitian ini haruslah orang yang

mempunyai kredibilitas dan kompetensi untuk memberikan


informasi yang terkait dengan program corporate social

responsibility.

b) Observasi

Menurut Nasution, observasi adalah dasar semua ilmu

pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat berkerja berdasarkan

data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh

melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan

bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-

benda yang sangat kecil (proton dan electron) maupun yang

sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan

jelas. (Sugiyono,2005) Sedangkan menurut Kriyantono

Observasi adalah metode dimana periset mengamati

langsung objek yang diteliti. (Kriyantono,2010)

Observasi dilakukan pada saat pra penelitian dan pada

saat penelitian. Selama proses observasi, peneliti mengamati

kegiatan program Corporate Social Responsibility (CSR)

Pemerikasaan Mata Anak Sekolah Dasar, proses komunikasi

Public Relations perusahaan dengan warga SD Batan Indah,

Tangerang Selatan dan keterbukaan informasi dalam

menjawab setiap pertayaan.

2) Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang didapat dari buku serta

materi tertulis yang relevan dengan tujuan penelitian. Meliputi


kajian dokumen dan pengumpulan data melalui literatur-literatur

yang mempunyai relevansi dengan apa yang menjadi bahan

kajian penelitian. Pengumpulan data dari berbagai literatur

pendukung terkait dengan kegiatan Corporate Social

Responsibility (CSR).

Dalam penelitian ini, data sekunder merupakan data yang

diperoleh melalui studi kepustakaan baik berupa dokumen atau

arsip-arsip tertulis lainnya. Dan data sekunder yang lain yang

dimaksud adalah dokumentasi. Dokumentasi adalah instrumen

pengumpulan data yang sering digunakan dalam berbagai metode

pengumpulan data. Metode observasi, kuesioner atau wawancara

mendalam sering dilengkapi dengan kegiatan penelusuran

dokumentasi. Tujuannya untuk mendapatkan informasi yang

mendukung analisis dan interpretasi data (Kriyantono, 2010).

Dokumentasi tersebut termasuk foto-foto kegiatan, surat kabar,

press release, dan brosur yang berkaitan.

E. Teknik Analisis Data

Menurut Kriyantono analisis data kualitatif adalah analisis

berbagai data yang berhasil dikumpulkan dilapangan, data tersebut

terkumpul baik melalui observasi, wawancara mendalam, focus group

discussion maupun dokumen-dokumen, kemudian data tersebut

diklasifikasi kedalam kategori tertentu dengan memerhatikan


kompetensi subjek penelitian. Analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif hanya

memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian deskriptif bertujuan

membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang

fakta-fakta dan sifat-sifat objek tertentu (Kriyantono,2010).

Menurut Nawawi penelitian deskriptif diartikan sebagai prosedur

pemecahan masalah yang diselidiki menggambarkan atau melukiskan

keadaan objek penelitian (seorang, lembaga, masyarakat dll) pada

saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana

adanya. (Nawawi, 2007) Penelitian yang penulis laksanakan yaitu

untuk memaparkan dan menyajikan tentang keadaan objek

sebenarnya mengenai bagaimana implementasi program Corporate

Social Responsibility (CSR) di PT Industri Jamu dan Farmasi Sido

Muncul Tbk hasil dari teknik pengumpulan data (wawancara dll.)

berdasarkan keterangan dari teori yang digunakan sebagai acuan

penelitian ini.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan Analisis model Miles

dan Huberman yang mengemukakan bahwa “Aktivitas dalam analisis

data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara

terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.

Aktivitas dalam analisis data, terdiri dari Data Reduction (Reduksi

Data), Data Display (Penyajian Data), dan Conclusion

Drawing/Verification.” (Sugiyono, 2013)


Proses analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman

dilakukan dengan tahap sebagai berikut :

1) Reduksi Data
Merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, mengabstrakkan, dan transformasi data
kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
Dimana setelah peneliti memperoleh data, harus lebih dulu
dikaji kelayakannya dengan memilih data mana yang
benar0benar dibutuhkan dalam penelitian ini.
2) Penyajian Data
Penyajian data dibatasi sebagai sekumpulan informasi
tersusun yang disesuaikan dan diklarifikasi untuk
mempermudah penelitian dalam menguasai data dan tidak
terbeban dalam setumpuk data.
3) Menarik Kesimpulan
Kesimpulan selama penelitian berlangsung makna-makna
yang muncul dari data yang di uji kebenarannya,
kekokohannya, dan kecocokannya sehingga diperoleh
kesimpulan yang jelas kebenaran dan kegunaannya.
(Sugiyono, 2013)
F. Metode Keabsahan Data

Pada penelitian ini, metode pemeriksaan data yang digunakan

yaitu Triangulasi. Sugiono dalam bukunya Memahami Penelitian

Kualitatif Menurut William Wierama, “Triangulation is qualitative cross-

validation. It assesses the sufficiency of the data accordin to the

convergence of multiple data sources or multiple data collection

procedures” (Sugiyono, 2005). Triangulasi dalam pengujian kredibilitas

ini diartikan sebagai pengecekan data dari persepsi sumber dengan

berbagai cara, dan berbagai waktu.

Model triangulasi yang dilakukan adalah triangulasi data, yaitu

menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil

wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancari lebih


dari satu subjek yang dianggap memiliki sudut pandang yang

berbeda. Melalui teknik ini, data yang telah diperoleh diperiksa

dengan menggunakan hal yang berbeda di luar data tersebut untuk

menjadi pembanding. Teknik ini dilakukan dengan mengecek data

yang diperoleh dari informan penelitian melalui kroscek dengan data

lain yang berasal dari tulisan atau artikel yang telah dipublikasikan di

media.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek dan Subjek Penelitian

1. Sejarah PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

Pada tahun 1951, dengan produk pertama dan andalannya

yaitu, Jamu Tolak Angin, produk jamu buatan Ibu Rakhmat mulai

mendapat tempat di hati masyarakat sekitar dan permintaannya

pun selalu meningkat. Dalam perkembangannya, pabrik yang

terletak di Jl. Mlaten Trenggulun ternyata tidak mampu lagi

memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar

yang terus meningkat, dan di tahun 1984 pabrik dipindahkan ke

lingkungan industri kecil di Jl. Kaligawe, Semarang. (Sumber:

Annual Report, 2014)

Guna mengakomodir permintaan pasar yang terus

bertambah, maka pabrik mulai dilengkapi dengan mesin-mesin

modern, demikian pula jumlah karyawan yang ditambah sesuai

dengan kapasitas yang dibutuhkan. Untuk mengantisipasi

kemajuan dimasa mendatang, dirasa perlu untuk membangun unit

pabrik yang lebih besar dan modern, maka di tahun 1997

diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru

SidoMuncul di Klepu, Ungaran.


Menurut Irwan Hidayat, Direktur Utama PT Industri Jamu dan

Farmasi Sido Muncul Tbk dalam Majalah SidoMuncul-Impian

Yang Terwujud, mengatakan:

“Sido Muncul didirikan pada tahun 1951 dan selama 26


tahun terakhir kami telah melakukan penelitian secara
intensif. Penelitian yang kami lakukan meliputi proses
produksi yang baik, standarisasi, keamanan, dan uji khasiat
produk-produk Sido Muncul. Semua itu kami lakukan untuk
mendapat kepastian tentang khasiat dan keamanan produk
kami bagi konsumen. Dengan penelitian yang intensif, kami
dapat menghasilkan produk-produk yang aman, baik dan
dapat dipertanggungjawabkan. Kami berharap, dengan obat
herbal masyarakat dapat lebih sehat dan bisa memberi
kontribusi untuk menuju Indonesia sehat.” (Sumber: Majalah
Sido Muncul-Impian Yang Terwujud, 2014)

Secara pasti PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

(Sido Muncul) bertekad untuk mengembangkan usaha di bidang

jamu yang benar dan baik. Tekad ini membuat perusahaan

menjadi lebih berkonsentrasi dan inovatif. Disamping itu diikuti

dengan pemilihan serta penggunaan bahan baku yang benar, baik

mengenai jenis, jumlah maupun kualitasnya akan menghasilkan

jamu yang baik. Untuk mewujudkan tekad tersebut, semua

rencana pengeluaran produk baru selalu didahului oleh studi

literatur maupun penelitian yang intensif, menyangkut keamanaan,

khasiat dan sampling pasar. Untuk menjamin kualitas, setiap

langkah produksi mulai barang datang, hingga produk sampai ke

pasaran, dilakukan dibawah pengawasan mutu yang ketat.

Kini Sido Muncul telah menjadi salah satu perusahaan jamu

terbesar di Indonesia. Sido Muncul tampil sebagai pelopor


perusahaan jamu yang melakukan pendekatan klinis, hingga

posisi jamu dapat sejajar dengan obat keluarga pabrik farmasi.

Sido Muncul perlahan-lahan berhasil mengubah paradigma

masyarakat mengenai jamu dan obat tradisional. Masyarakat

semakin mudah memperoleh khasiat jamu tanpa repot, karena

kemasannya yang praktis.

Pada akhir tahun 2013, Sido Muncul kembali melakukan

perubahan. Perusahaan keluarga ini memilih berubah menjadi

perusahaan terbuka dengan tujuan agar perusahaan ini langgeng

dan dipercaya oleh masyarakat. Dengan penawaran saham

kepada public (IPO-Initial Public Offering), diharapkan

pengelolaan perusahaan yang sudah dipegang oleh generasi

keempat ini, dilakukan secara terbuka dan transparan. Langkah ini

juga merupakan strategi agar lebih mudah jika bekerja sama

dengan pihak asing. (Sumber: Majalah SidoMuncul-Impian Yang

Terwujud, 2014)

Sebagai perusahan terbuka, Sido Muncul siap dimiliki dan

diawasi oleh masyarakat, semata-mata dengan tujuan agar

perusahaan ini benar dan tidak salah jalan. Tidak mengherankan

bila banyak karyawan Sido Muncul dan distributor juga menjadi

bagian dari pemegang saham. Dengan berubahnya perusahaan

keluarga menjadi perusahaan terbuka, maka nama dari Sido


Muncul pun berubah menjadi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido

Muncul Tbk.

Tabel 4.1
Kronologi
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

Tahun Kronologi Perusahaan

Dibantu oleh tiga orang karyawannya, Ibu Rahkmat


1940 Sulistio (Go Djing Nio) mendirikan sebuah industri
rumah tangga di Yogyakarta.

Keluarga Ibu Rahkmat Sulitioningsih pindah ke


1951 Semarang, dan mendirikan pabrik jamu secara
sederhana.

Peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru


1997 di Klepu, Ungaran oleh Sri Sultan Hamengkubuwono
ke-10.

SidoMuncul kembali meresmikan pabrik baru di


2000
Ungaran yang lebih luas dan modern.

SidoMuncul go public dan menjadi perusahaan


2013 terbuka (PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul
Tbk)

(Sumber : Majalah SidoMuncul-Impian yang Terwujud, 2014)

2. Visi dan Misi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

a. Visi Sido Muncul

Menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada

masyarakat dan lingkungan.

b. Misi Sido Muncul

1) Meningkatan mutu pelayanan di bidang herbal tradisional.


2) Mengembangkan research/penelitian yang berhubungan

dengan pengembangan pengobatan dengan bahan-bahan

alami.

3) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya

membina kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian

bahan-bahan alami dan pengobatan secara tradisional.

4) Ikut mendorong pemerintah/instansi resmi agar lebih

berperan dalam pengembangan pengobatan tradisional.

(Sumber: Majalah SidoMuncul-Impian yang Terwujud, 2014)

3. Struktur Organisasi Sido Muncul

Struktur organisasi mempunyai peranan penting dalam suatu

perusahaan untuk menjalankan kegiatan sehari-hari. Sebagai

sistem pengendalian internal dalam suatu perusahaan,

pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing

bagian.

Dalam PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido

Muncul), kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR)

merupakan kegiatan yang dijalankan oleh divisi Public Relations

(PR) yang dibawahi langsung oleh Manajer Marketing. Ide atau

gagasan dalam melaksanakan kegiatan CSR dapat berasal dari

berbagai sudut yaitu top-down, bottom-up, dan juga pihak luar.

Akan tetapi pengambilan keputusan hanya berasal dari pimpinan


karena terkait dengan penganggaran. Pengambilan keputasan

dipecahkan kembali tergantung pada lini kegiatan CSR. Jika

kegiatan CSR tingkat nasional, maka pengambilan keputusan

harus sampai pada direktur utama PT Industri Jamu dan Farmasi

Sido Muncul Tbk, Bapak Irwan Hidayat. Menurut Ibu Nanik R.

Sunarso sebagai Senior Manajer Public Relations PT Industri

Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, mengatakan:

“Disini, dari mengajukan program, di setujui, terus kita bikin


budget, di acc, langsung jalan... Atau mungkin dari pimpinan
ada program, kita buat budget, di acc, jalan. Kalau Sido
Muncul termasuk simple dan cepat...”

Dana yang digunakan untuk kegiatan CSR berasal dari

presentase keuntungan perusahaan setiap tahun sebelum

dipotong pajak. Sesuai dengan yang dikatakan Ibu Nanik R.

Sunarso sebagai berikut:

“Dari keuntungan perusahaan, paling lumayan tinggi, dari 7-


10% keuntungan perusahaan atau 2-5%, pokoknya sekitar
segitu. Kita lumayan besar kok.”
Karena batasan materi yang peneliti lakukan hanya pada

Implementasi program Corporate Social Responsibility (CSR) PT

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Maka dari struktur

organisasi yang ada, peneliti hanya melakukan penelitian pada

divisi Public Relations Sido Muncul. Berikut adalah struktur

organisasi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk secara

umum :
Gambar 4.1
Struktur Organisasi
PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

President
Director

Corporate
Secretary

Marketing Operational
Finance Director
Director Director

Product Finance Production


Manager Manager Manager

Market Research Accounting


R & D Manager
Manager Manager

Promotion Logistic
Manager Manager

Public Relations
HRD Manager
Manager

(Sumber: Dokumen PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul


Tbk, 2014)

Dalam melaksanakan kegiatan utamanya, PT Industri Jamu

dan Farmasi Sido Muncul Tbk menggunakan sejumlah karyawan


yang mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda.

Hal ini dimaksudkan agar setiap bagian dapat mengetahui tugas

yang harus dilaksanakan sehingga semua kegiatan dapat berjalan

lancar dan akhirnya dapat mencapai target yang sudah ditetapkan

perusahaan. Untuk itu perusahaan perlu membuat suatu struktur

organisasi agar dapat menentukan posisi setiap bagian sehingga

masing-masing bagian dapat terkoordinir dengan baik.

Penetapan struktur organisasi harus disesuaikan dengan

tingkat kebutuhan secara jelas, sehingga wewenang dan

tanggung jawab menjadi jelas. Sebaliknya, apabila struktur

organisasi tidak ditetapkan dengan jelas maka akan terjadi

kesimpangsiuran dalam pelaksanaan wewenang dan tanggung

jawab. Struktur oraganisasi pada dasarnya merupakan alat kontrol

bagi seluruh aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuan.

Adapun struktur organisasi divisi Public Relations PT Industri

Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, adalah sebagai berikut:

Gambar 4.2
Struktur Organisasi Divisi Public Relations
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
Senior Manajer
Public Relations

Sekretaris Public Manajer Media


Relations Relations

Admin PR / Filling Staff Public


Administrasi PR Relations

(Sumber: Dokumen PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul


Tbk, 2014)
Senior Manajer Public Relations PT Industri Jamu dan

Farmasi Sido Muncul Tbk, yaitu Ibu Nanik R. Sunarso. Memiliki

tugas untuk mengelola dan mengkordinasikan kegiatan public

relations di seluruh lingkup divisi public relations dalam

penyusunan strategi dan kegiatan public relations Sido Muncul.

Fungsi Senior Manajer Public Relations, yaitu mengoptimalkan

komunikasi internal/eksternal, serta mempertahankan citra positif

perusahaan yang telah terbentuk, dan menginformasikan berita

positif perusahaan pada masyarakat. Segala sesuatu yang

berhubungan dengan public relations dikuasai oleh Senior

Manajer Public Relations. Termasuk kegiatan Corporate Social

Responsibility (CSR) yang dilaksanakan divisi public relations.

Manajer Media Relations PT Industri Jamu dan Farmasi Sido

Muncul Tbk, Ibu Sri Wahyuni. Bertugas memperoleh publikasi

seluas mungkin mengenai perusahaan dan setiap kegiatan yang


dilakukan perusahaan, menjalin hubungan baik dengan media,

mewujudkan hubungan yang berkelanjutan dengan para khalayak,

menganalisis pemberitaan media mengenai perusahaan,

menjalankan rencana dengan tindakan komunikasi. Sebagai salah

satu unit kerja divisi public relations, maka dengan sendirinya apa

yang dilakukan dalam media relations mengacu pada tugas pokok

dan fungsi public relations dalam perusahaan.

Sekertaris Public Relations, Bertugas membantu pembuatan

surat-surat yang berhubungan dengan public relations, pengajuan

budget atau dana kerja, membantu dalam menyiapkan materi

public relations dan lainnya. Staff Public Relations, bertugas

membatu divisi public relations dalam kegiatan internal maupun

ekternal, menyimpan dokumentasi dan lainnya. Dan yang terakhir

yaitu Admin/Filling Public Relations, bertugas mencari, memilih

dan menyimpan data-data yang berhubungan dengan perusahaan

untuk dianalisis perkembangannya dan lainnya.

Yang menjadi Informan utama dalam penelitian ini yaitu Ibu

Nanik R. Sunarso, Senior Manajer Public Relations dan Ibu Sri

Wahyuni, Manajer Madia Relations PT Industri Jamu dan Farmasi

Sido Muncul Tbk. yang dianggap peneliti kompenten dalam

menjawab setiap pertanyaan yang peneliti ajukan dalam kaitannya

Implementasi program Corporate Social Responsibility (CSR) PT


Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dalam

Mempertahankan Citra Perusahaan.

4. Produk-produk SidoMuncul

Produk-produk yang telah dihasilkan oleh PT Industri Jamu

dan Farmasi Sido Muncul Tbk dibagi ke dalam beberapa jenis,

antara lain:

a. Tolak Angin

Resep turun-temurun yang terbukti mampu mempertahankan

daya tahan tubuh dan mampu mengatasi masalah masuk

angin. Varian dari Tolak Angin yaitu, Tolak Angin +madu,

Tolak Angin Anak, Tolak Angin Flu, Tolak Angin tablet,

Permen Tolak Angin.

b. Minuman Energi

Diformulasikan bagi pria dan wanita untuk memberikan

kekuatan dan semangat baru. Tersedia dalam beberapa

varian, Kuku Bima Ener-G (original, anggur, jeruk, mangga,

susu soda, nanas, jambu, kopi dan rasa Bir), Kuku Bima

+VitC (anggur, jeruk, mangga), dan Cola Mill.

c. Minuman Kesehatan

Manfaat alam disajikan dalam bentuk praktis untuk

membantu menjaga kesehatan tubuh. Pilihannya yaitu,


Alang Sari Plus (Jeruk Manis, Jeruk Nipis), Kunyit Asam,

Kunyit Asam Sirih, SidoMuncul Vitamin C1000.

d. Obat-obatan Herbal

Dalam bentuk praktis dan telah diuji klinis, segala kebaikan

alam dapat langsung dirasakan manfaatnya. Tersedia dalam

beberapa varian yaitu, Sari Kulit Manggis, Sari Kunyit, Sari

Daun Sirsak, Sari Daun Pepaya.

e. Jamu-jamuan

Rangkaian jamu dalam satu kemasan yang praktis,

ekonomis, mudah disajikan dan nikmati. Jamu Komplit sehat

pria, Komplit sehat wanita, dan Komplit pegal linu.

f. Minuman Hangat

Kopi Jahe, Kuku Bima Kopi Ginseng, Susu Jahe, Este-Emje,

dan Jahe Wangi.

(Sumber: Majalah Sido Muncul-Impian yang Terwujud, 2014)

5. Profil Public Relations PT Industri Jamu dan Farmasi Sido

Muncul Tbk

Pada dasarnya divisi public relations PT. Industri Jamu dan

Farmasi Sido Muncul Tbk bergerak dalam mempertahankan citra

perusahaan yang telah dibangun. Posisi public relations di

perusahaan Sido Muncul dibantu oleh media relations dalam

menjalin hubungan baik dengan media massa dalam memperoleh


publisitas terhadap publik. Adanya public relations sangat

membantu perusahaan dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang

ingin dicapai dalam mempertahankan citra dan kesuksesan PT

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

Divisi public relations Sido Muncul selain mempertahankan

citra perusahaan juga bertugas menjaga kesinambungan kegiatan

bisnis utama perusahaan yaitu di bidang industri jamu dan farmasi

dengan menjalin hubungan baik perusahaan dengan masyarakat

dan pemerintah yang berkaitan dengan perusahaan. Untuk itu,

divisi public relations Sido Muncul juga harus mampu memahami

perusahaan dengan baik dan sekaligus mampu menyerap aspirasi

publik terhadap perusaaan.

Peran public relations sangat penting dalam sebuah

perusahaan besar seperti Sido Muncul. Karena public relations

merupakan jembatan atau juru bicara untuk menyampaikan

informasi kepada publik (intern dan ekstern). Menjadi public

relations yang profesional harus berani mengatasi dan berbicara

kepada publik, terutama pada saat perusahaan terkena krisis.

Bagi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, peran

public relations sangat strategis baik untuk pencitraan perusahaan

maupun produk yang dihasilkan oleh Sido Muncul. Sebab, apa

yang akan dilakukan perusahaan harus melalui perencanaan yang

baik dengan cara antara lain, mengidentifikasi dan memahami isu,


pemetaan kepentingan, pendekatan yang tepat dan pengawasan.

Karena itu, pendekatan komunikasi baik internal maupun eksternal

sangat penting dilakukan terkait dengan citra perusahaan.

6. Fungsi Public Relations PT Industri Jamu dan Farmasi Sido

Muncul Tbk.

Divisi public relations PT Industri Jamu dan Farmasi Sido

Muncul Tbk menjalankan fungsi public relations di perusahaan,

baik internal maupun eksternal agar dapat menciptakan citra

positif dari berbagai macam publik. Peran Public Relations dalam

segi internal, menurut Ibu Sri Wahyuni, Manajer Media Relations

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, mengatakan

fungsi internal public relations yaitu:

“Menjaga hubungan baik antara karyawan dan perusahaan...


jangan kita pencitraan di luar baik, kita juga harus menjaga
hubungan di dalamnya. Kita sering mengadakan kegiatan
gathering antar karyawan, itu juga bagian dari PR ...”

Selain itu, Ibu Nanik R. Sunarso juga menambahkan bahwa

bentuk kegiatan menjalakan fungsi public relations internal

sebagai berikut :

“Kegiatan-kegiatannya kaya gathering, kaya misalkan yang


barusan, kita november kemarin ulang tahun kita ngadain,
terus setiap akhir tahun kan kita juga ngadain kumpul-
kumpul ke in house karyawan, untuk misalkan bertukar kado,
makan bareng, itu kegiatan PR, lebaran juga, halal bi halal,
terus kemudian puasa kita buka bersama, kita tujuh belasan
juga ngadain acara olah raga untuk peringatan gitu. Terus
gini ya kalau dari PR, misalnya karyawan ada yang nikah,
melahirkan, kita yang mengajukan untuk membantu.”
Seorang public relations memiliki hubungan yang sangat strategis

karena berada tepat di tengah manajemen sebuah perusahaan

yang menjembatani antara pimpinan dan karyawan sehingga

dapat saling memiliki pengertian yang sama. Untuk fungsi public

relations dari segi eksternal, seorang public relations bertanggung

jawab terhadap pencitraan publikasi yang terbentuk di masyarakat

atau di media massa, sehingga publik eksternal mendapatkan

pengertian tentang perusahaan dan memberikan goodwill kepada

perusahaan.

Selain itu menurut Ibu Nanik R. Sunarso, Senior Manajer

Public Relations PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk,

Fungsi public relations dalam segi eksternal yaitu:

“Fungsi PR selain menjaga image agar lebih baik atau


meningkat. Dilaksanakan PR ini kan untuk menjaga
kelangsungan hidup perusahaan, biar bisa berumur panjang,
terus-menerus karena berkaitan dengan orang banyak.
Terus kemudian menginformasikan berita-berita positif pada
masyarakat, kegiatan-kegiatan tentang apa yang dijalankan
perusahaan. Kemudian membantu penjualan, karena PR
lebih murah, efisien dan efektif... Dan juga menjaga
hubungan baik dengan stakeholders, baik kepada
pelanggan, konsumen, mitra, pemangku kepentingan dan
juga pemerintah.”
Jadi dapat disimpulkan bahwa public relations memiliki fungsi

yang sangat penting dalam sebuah perusahaan terutama PT

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, dalam segi internal

ataupun eksternal perusahaan. Adapun fungsi yang dimiliki divisi


public relations PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul

menurut Ibu Nanik R. Sunarso adalah sebagai berikut:

a. Membina dan menjaga hubungan antara pimpinan dan


karyawan, atau sesama karyawan.
b. Menjaga dan mempertahankan Image perusahaan dan
keberlangsungan hidup perusahaan melalui proses
komunikasi yang baik dengan segenap stakeholders.
c. Menjalin hubungan baik dengan para pelanggan, konsumen,
mitra, pemangku kepentingan, pemerintah dan juga media
massa.
d. Menanamkan kepercayaan kepada publik akan produk yang
dipasarkan oleh perusahaan atau berita-berita positif tentang
perusahaan.
e. Membantu tingkat penjualan.
f. Melakukan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
Corporate Social Responsibility (CSR).
(Sunarso, 2015)

Visi dan misi Public Relations PT Industri Jamu dan Farmasi

Sido Muncul Tbk sama dengan visi dan misi perusahaan. Tetapi

yang selalu menjadi pegangan dalam menjalankan atau membuat

program dari divisi public relations adalah visinya yang bermanfaat

bagi masyarakat dan lingkungan. Selain itu Public Relations lebih

menjaga citra perusahaan di mata masyarakat agar bernilai positif.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Industri

Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

Berdasarkan hasil wawancara mendalam (in depth interview)

dengan Senior Manajer divisi public relations PT Industri Jamu


dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Ibu Nanik R. Sunarso, Corporate

Social Responsibility adalah:

“Corporate Social Responsibility adalah Tanggung jawab


sosial perusahaan terhadap masyarakat. Jadi, yang jelas
adalah segala sesuatu kegiatan yang memberikan dampak
ke masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,
seperti pemberdayaan masyarakat (ComDev). CSR adalah
sesuatu yang tidak hanya memberikan ikan atau umpan,
tetapi juga memberikan kail bagi masyarakat.
Mensejahterakan masyarakat tidak hanya melalui bidang
ekonomi saja, tetapi juga dapat melalui bidang pengetahuan,
pendidikan, dan Kesehatan.”

Pernyataan Ibu Nanik R. Sunarso tersebut diperkuat oleh

pernyataan Ibu Yuyun selaku Manajer Media Relations yang

merupakan bagian dari divisi public relations PT Industri Jamu dan

Farmasi Sido Muncul Tbk, yang mengatakan bahwa:

“Corporate Social Responsibility adalah tindakan


perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan
kepada masyarakat dan lingkungan sekitar perusahaan
maupun lingkungan secara luas (Indonesia). Selanjutnya
dijelaskan bahwa CSR yang baik itu tidak hanya memberikan
ikan tetapi juga memberikan kail. Jatuhnya seperti
Community Development.”

Dari pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) yang

disampaikan oleh Ibu Nanik R. Sunarso dan Ibu Sri Wahyuni,

dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Corporate

Social Responsibility (CSR) adalah tanggung jawab perusahaan

terhadap masyarakat dan lingkungan. Kegiatan CSR yang baik

tidak hanya memberikan umpan, umpan yang dimaksud yaitu

tidak hanya memberikan apa yang masyarakat butuhkan secara

instan atau berupa sumbangan, tetapi juga memberikan kail, kail


yang dimaksud yaitu memberikan sarana kepada masyarakat

untuk mengolah potensi yang dimiliki masyarakat dalam

memperoleh kebutuhannya.

Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Industri

Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk telah dilaksanakan jauh

sebelum adanya Undang-undang Perseroan Terbatas No.40

Tahun 2007. Dengan adanya undang-undang tersebut hanya

terjadi sedikit penyesuaian bentuk program corporate social

responsibility Sido Muncul yang disesuaikan dengan

permasalahan sosial yang dihadapi pemerintah. Seperti yang

dikatakan Ibu Sri Wahyuni, Media Relations PT Industri Jamu dan

Farmasi Sido Muncul Tbk, sebagai berikut:

“Sebelum adanya undang-undang pun kita sudah


melaksanakan CSR, dalam arti begini, sebelumnya CSR
SidoMuncul melaksanakan mudik lebaran gratis, meningkat
lagi kita peduli kepada orang sakit, tetapi sifat CSRnya
hanya satu arah. Sebetulnya kan CSR yang baik itu tidak
hanya memberikan ikan tetapi juga memberikan kail.
Sekarang SidoMuncul sudah mulai berubah kegiatan
CSRnya menuju ComDev, meskipun untuk sekarang
fokusnya masih ke charity.“

Sebagai perusahaan yang besar seperti Sido Muncul harus

melaksanakan corporate social responsibility dalam kegiatannya,

karena salah satu manfaat dengan diadakannya corporate social

responsibility yaitu dapat membantu perusahaan dalam mengatasi

krisis yang sedang dihadapi perusahaan. Seperti yang dikatakan

Ibu Nanik R. Sunarso:


“Karenakan kita sebuah perusahaan yang harus satu
perusahaan ini adalah mempekerjakan orang banyak.
Perusahaan ini setiap saat harus bergulir dan berumur
panjang. Sebagai perusahaan besar, kalau tidak
melaksanakan CSR rentan sekali, begitu ada masalah bisa
menjadi krisis.”

Pelaksanaan corporate social responsibility oleh Sido Muncul

awalnya didasari oleh suatu cara pandang manajemen terhadap

lingkungan sebagai bentuk kepedulian karena keberadaan Sido

Muncul yang merupakan bagian terpenting dan tidak terpisahkan

dari lingkungan karena Sido Muncul sebagai perusahaan yang

bahan bakunya berasal dari tanaman. Hal tersebut mendorong

SidoMuncul untuk menjaga lingkungan dan juga peduli terhadap

masyarakat. Yang dimaksud lingkungan dan masyarakat disini

awalnya hanya dimulai dari yang sederhana yaitu lingkungan dan

masyarakat sekitar pabrik Sido Muncul berada, tetapi seiring

dengan perkembangan usaha yang ada maka lingkungan dan

masyarakat sekitar menjadi lebih luas yaitu seluruh Indonesia.

“Sesuai dengan visi perusahaan Sido Muncul memberikan


manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Jadi, kalau untuk
masyarakat lingkungan sekitar, kita sudah ada. Untuk
masyarakat yang umum kan juga perlu diperhatikan, padahal
kita banyak sekali dari data-data masyarakat indonesia ini,
yang memungkinkan untuk segera dibantu, yang kebetulan
rata-rata itu mungkin pemerintah sudah membantu, tetapi
terbatas dan tidak terjangkau dan terpikirkan oleh
pemerintah padahal urgent.”

Menurut Ibu Nanik R. Sunarso, kegiatan corporate social

responsibility yang dilakukan Sido Muncul, lingkupnya sudah

meluas hingga masyarakat umum, sehingga banyak masyarakat


lainnya yang juga dibantu Sido Muncul dalam mewujudkan

kepeduliannya terhadap masyarakat.

Berdasarkan data yang didapatkan peneliti selama

melaksanakan penelitian, program Corporate Social Responsibility

(CSR) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk terbagi

atas dua sektor prioritas, yaitu terdiri dari :

1) Sektor Sosial/Kemanusiaan

a. Mudik Lebaran Gratis

Ide melaksanakan Mudik Lebaran Gratis bermula ketika

perusahaan ingin memberikan penghargaan kepada para

penjual jamu. Jika memberikan Tunjangan Hari Raya (THR)

atau hadiah lainnya, rasanya kurang menyentuh substansi

masalah yang dihadapi oleh para penjual jamu saat

menjelang lebaran, yaitu mudik secara nyaman dan aman.

Maka di tahun 1991, SidoMuncul mengadakan program

Mudik Lebaran Gratis dan terus berlangsung secara

konsisten hingga kini.

Pada perayaan ke-25 pelaksanaan program mudik

lebaran di tahun 2014, Sido Muncul memberikan transportasi

gratis bagi kurang lebih 20.000 pemudik yang terbagi dalam

310 unit bus, ke berbagai daerah dan kota di Jawa Barat dan

Jawa Tengah, seperti Cirebon, Solo, Wonogiri,

Banjarnegara, Kuningan, dan Tegal.


Program Mudik Lebaran Gratis yang setiap tahun

diadakan ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan

kepedulian Sido Muncul kepada para penjual jamu. Sebagai

salah satu pemangku kepentingan dalam mata rantai usaha

Perseroan yang merupakan ujung tombak dalam pemasaran

produk. Melalui acara ini juga diharapkan sedikit banyak bisa

meringankan beban pemerintah dalam mengatasi kesulitan

angkutan mudik Lebaran.

b. Bantuan Bencana

Program CSR Bantuan Bencana ini bersifat Charity,

setiap terjadi bencana seperti kebakaran, banjir, erupsi

gunung merapi, tanah longsor dan lainnya Sido Muncul ikut

memberikan bantuan dana maupun produk-produk yang

dihasilkan SidoMuncul sebagai wujud kepedulian

SidoMuncul terhadap masyarakat.

c. Berbagi Kasih

Secara rutin Sido Muncul mendonasikan ke 1.000 anak

yatim di sejumlah panti asuhan yang tersebar di Indonesia.

Sedangkan untuk penderita hydrocephalus, Sido Muncul

juga memberikan bantuan ke Yayasan Wisma Kasih Bunda.

Selain itu, banyak bentuk bantuan-bantuan lainnya yang

diberikan sido Muncul kepada masyarakat yang


membutuhkan sesuai dengan masalah sosial atau isu yang

sedang berkembang di masyarakat.

d. Operasi Katarak Gratis (Tolak Angin)

Di Indonesia penderita katarak masih sangat tinggi,

terutama dari golongan masyarakat kurang mampu.

Ketidaktahuan masyarakat bahwa katarak dapat

disembuhkan dengan operasi dan ketiadaan biaya untuk

pengobatan, membuat jumlah penderita katarak meningkat

setiap tahunnya.

Sido Muncul adalah salah satu penggagas gerakan

penanggulangan buta katarak di Indonesia yang diresmikan

oleh Wakil Presiden RI Budiono pada tahun 2011. Sido

Muncul bersama Persatuan Dokter Mata Indonesia, Gerakan

Mata Hati dan Palang Merah Indonesia mensosialisasikan

bantuan bagi penderita katarak melalui iklan TV dan media

cetak.

Melihat semakin meningkatnya penderita katarak di

Indonesia, Sido Muncul berkomitmen untuk membantu

operasi katarak bagi masyarakat tidak mampu sejak tahun

2011 hingga tahun 2014, yang telah mencapai 33.109 mata

yang berhasil di operasi. Penanggulangan buta katarak telah

dilakukan di Bandung, Karawang, Yogyakarta, Semarang,

Surabaya dan Malang.


e. Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD)

Program CSR Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar

dan pemberian kacamata gratis telah dilaksanakan sejak

tahun 2013. Sido Muncul berkerjasama dengan Persatuan

Dokter Ahli Mata Indonesia (PERDAMI) dan Dinas

Pendidikan. Dan telah melaksanakan di beberapa kota di

Indonesia.

f. Pelatihan budidaya dan pengembangan bahan

baku/tanaman obat, Sido Muncul dan Persatuan Tuna

Netra Indonesia (PERTUNI)

Program CSR ini dilaksankan Guna membantu

mengatasi kemiskinan bagi para tunanetra, khususnya yang

tinggal di pedesaan yang masih memiliki lahan untuk bertani,

Sido Muncul dan Pertuni mengadakan kerjasama pelatihan

budidaya dan pengembangan bahan baku/tanaman obat.

Dalam kegiatan ini akan diberikan penjelasan dan

pelatihan, mulai dari budidaya tanaman obat, pemilihan bibit

sampai penanaman, pemeliharaan, masa panen, pasca

panen, dan pemasokan hasil panen ke Sido Muncul.

Tanaman yang di budidayakan akan disesuaikan dengan

kondisi daerah tempat tinggal anggota Pertuni dan

kebutuhan bahan baku Sido Muncul. Selain itu, untuk budi

daya tanaman obat bagi para anggota Pertuni, akan


diberikan tanaman yang mudah diketahui dari bau tanaman

itu sendiri seperti kencur, jahe, sereh, kayu manis, dan lain-

lain.

Kerjasama Sido Muncul dengan Pertuni merupakan

bentuk kepedulian Sido Muncul dengan masyarakat sekitar

agar tunanetra diberikan kesempatan yang sama seperti

masyarakat pada umumnya.

2) Sektor Lingkungan

a. Penanaman Pohon

Untuk mendukung program „Go Green’, perusahaan

banyak berpartisipasi melalui program penghijauan di

daerah-daerah tandus atau pun pantai yang sering terkena

erupsi, seperti berpartisipasi dalam penanaman 10.000 bibit

pohon mangrove, penanaman pohon Jati, dan penanaman

tumbuh-tumbuhan obat.

b. Instalasi Pengolahan Limbah

Sebagai perusahaan yang bahan bakunya berasal dari

tanaman, perusahaan tidak ingin kehadirannya

menghasilkan limbah yang dapat merusak alam sehingga

berupaya untuk melestarikan aneka tanaman obat yang ada

di Indonesia. Sido Muncul mempunyai nilai-nilai yang terkait

dengan tanggung jawab sosial perusahaan. sebagai bentuk


tanggung jawab terhadap lingkungan, Sido Muncul telah

melakukan upaya untuk menangani limbah.

Dipasangnya instalasi pengolahan air limbah, sehingga

air limbah dapat diolah menjadi air yang dapat digunakan

untuk menyirami tanaman. Sedangkan limbah padat dari

buangan sisa ekstraksi akan diolah menjadi pupuk organik,

yang dapat digunakan untuk memupuk tanaman dan juga

dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar solar untuk

ketel uap (boiler).

Dengan upaya penanganan limbah tersebut,

diharapkan Sido Muncul menjadi perusahaan yang ramah

lingkungan. Setidaknya lokasi seputar pabrik pun akan lebih

asri karena tanaman yang tumbuh subur. Jika perusahaan

besar mampu melakukan gerakan hijau, tentu pada skala

yang lebih kecil, bisa dilakukan hal yang sama.

c. Desa Rempah

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

melaksanakan program CSR Desa Rempah yang

merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat untuk

meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat desa,

dengan memanfaatkan dan memaksimalkan lahan yang

sudah ada, baik lahan kosong, lahan yang tidak produktif

ataupun lahan produktif yang memungkinkan tumpang sari.


Dengan memberikan bibit tanaman jamu yang mempunyai

nilai ekonomi dan pembinaan dari Sido Muncul mulai dari

penyuluhan saat tanam, pemeliharaan sampai panen dan

pasca panen.

(Sumber: www.sidomuncul.com)

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dalam

melaksanakan CSR-nya berbeda dengan perusahaan pada

umumnya, dimana dalam memberikan bantuan tidak dengan

jumlah yang besar dalam satu kali kejadian, melainkan

memberikan bantuan secara merata dibeberapa kejadian yang

membutuhkan bantuan. Seperti yang dikatakan Manajer Media

Relations PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Ibu Sri

Wahyuni yang mengatakan :

“Sido Muncul tidak memberikan sumbangan dalam jumlah


yang terlalu besar, tetapi merata, Sido Muncul sering
memberikan bantuan. Tapi itu yang bagus malahan, jadi
masyarakat asal tau Sido Muncul, oh itu perusahaannya
sosial, itu yang sudah tertanam di masyarakat. Kalau
masyarakat ditanya pasti dia peduli ya sama bantuan-
bantuan, sosialnya tinggi.”

Dengan seringnya memberikan bantuan secara merata disetiap

bencana atau masalah yang ada di masyarakat, membuat PT

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dikenal oleh

masyarakat dan memiliki citra yang baik sebagai perusahaan yang

bergerak memproduksi jamu dan farmasi di Indonesia. Program


CSR yang dilakukan Sido Muncul sebagian besar lebih bersifat

charity atau aktivitas philantrophy.

2. Kegiatan Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD) PT

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

Melihat cakupan dari program Corporate Social

Responsibility (CSR) yang dilaksanakan divisi Public Relations

(PR) Sido Muncul yang sedemikian luas, maka peneliti membatasi

hanya membahas menganai Implementasi Program corporate

social responsibility Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar

(PMASD). Adapun deskripsi hasil penelitian yang peneliti

dapatkan mengenai program corporate social responsibility

Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD) PT Industri

Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, sebagai berikut:

Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD)

merupakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) wujud

kepedulian perusahaan Sido Muncul terhadap kelainan Refraksi

Anomali pada anak-anak Sekolah Dasar (SD). Kelainan Refraksi

atau Refraksi Anomali adalah gangguan penglihatan tanpa

adanya kelainan pada organ matanya. Kelainan ini terjadi karena

sinar yang dibiaskan ke dalam mata tidak jatuh tepat di titik fokus

penglihatan dalam mata. Gangguan seperti ini dapat dikoreksi

dengan penggunaan kacamata atau lensa kontak. Kelainan


refraksi pada anak-anak dapat ditemui pada sekitar 20% dari

populasi anak, yang paling sering dijumpai adalah miopia (rabun

jauh atau mata minus), hipermetropia (rabun dekat atau mata

plus) dan astigmatisme (mata silindris)

(http://inaposs.perdami.or.id, 2015). Menurut Sekertaris Perdami

cabang Banten, dr. Endang M. Johani, SpM, mengatakan:

“Penyebab Refaksi Anomali adalah bentuk mata anak itu,


apakah dari faktor keturunan, dari bentuk anatominya
sendiri, ada bola mata yang panjang, bola mata yang
pendek, bola mata yang tidak bulat, itu menimbulkan min,
silinder, plus.”

Alasan Sido Muncul melaksanakan PMASD yaitu karena mata

adalah jendela bagi kehidupan manusia untuk menikmati indahnya

kehidupan. Namun sangat disayangkan apabila mata yang sangat

berharga tidak dirawat dan dijaga kesehatannya. Dengan adanya

gangguan mata dapat menghambat aktivitas seseorang

khususnya aktivitas belajar bagi anak-anak, dalam rangka

menimba ilmu di sekolah. Pada umumnya masyarakat enggan

memahami kesehatan mata anak, sebelum terjadinya kelainan

atau gangguan pada mata benar-benar menghambat aktivitas

anak. Di mana pemeriksaan mata seharusnya dilakukan sejak

anak masuk sekolah dasar (SD) selama dua tahun sekali dan

pada anak sekolah menengah pertama (SMP) pada setiap tiga

tahun sekali. Selain itu alasan diadakan pemeriksaan mata anak

sekolah dasar oleh PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul


Tbk yaitu, karena jarang perusahaan mewujudkan corporate social

responsibility ke dalam program pemeriksaan mata, perusahaan

lebih sering mengadakan pemeriksaan kesehatan umum dan

pemeriksaan gigi.

“Terus kita juga lihat, kita survei, ada sebagian SD


melaksanakan pemeriksaan mata, tetapi jarang sekali, yang
rata rata program disekolah itu adalah pemeriksaan
kesehatan sama gigi, mata itu hampir jarang, makanya kita
akhirnya melakukan pemeriksaan mata. Dan kita lihat bahwa
data itu menunjukkan pemeriksaan mata itu minimal dua
tahun sekali, dan dimulai pada saat anak sudah
berpendidikan yaitu kurang lebih 6 tahun, padahal rata-rata
namanya sakit mata atau keluhan mata kalau gak benar-
benar sakit atau benar-benar orang gak bisa lihat atau
benar-benar orang gak ada keluhan sampe benar-benar
mengganggu dia, itu jarang banget diperiksaain. Makanya
kita melakukan pemeriksaan mata untuk mencegah, dan
membantu masyarakat.”

Dalam mengatasi kelainanan Refraksi pada anak usia dini,

dapat dibantu salah satunya dengan pemakaian alat bantu

kacamata agar penglihatan menjadi lebih jelas. Dibeberapa

daerah tingkat ekonomi menengah kebawah, masih dirasakan

sangat mahal, sehingga banyak masyarakat yang seharusnya

menggunakan kacamata tetapi tidak mampu membelinya. Dengan

adanya permasalahan sosial tersebut, Sido Muncul tergerak

mengadakan kegiatan corporate social responsibility Pemeriksaan

Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD) sebagai bentuk kepedulian

Sido Muncul akan kesehatan mata bagi anak usia dini.

Kegiatan Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD)

merupakan kegiatan divisi Public Relations Sido Muncul yang


berkerja sama dengan Persatuan Dokter Ahli Mata Indonesia

(PERDAMI) dan Dinas Pendidikan kota setempat. Kegiatan ini

masih terhitung baru, yang berhasil dilaksanakan di beberapa

Sekolah Dasar (SD) sebagai tempat pelaksanaan untuk

menampung anak-anak SD yang mengalami kelainan Refraksi di

tingkat Kabupaten/Kota sejak tahun 2013 hingga sekarang.

Kriteria dalam menentukan tempat pelaksanaan PMASD

yaitu, pada awalnya diadakan di desa-desa yang dianggap kurang

mampu, tetapi setelah pelaksanaan berlangsung, tidak banyak

ditemukan anak-anak yang memiliki gangguan mata karena

lingkungan yang asri dan hijau. Maka kriteria tersebut dirubah

menjadi daerah pinggiran kota yang terdapat anak-anak yang

suka bermain di lingkungan yang sudah terkontaminasi dan jarang

adanya tumbuhan hijau. Meskipun di daerah pinggiran kota, tidak

semua masyarakat memiliki tingkat ekonomi yang baik, sehingga

dianggap membutuhkan pemeriksaan mata untuk mengatasi

kelainan Refraksi bagi anak Sekolah Dasar (SD). Selain itu,

kriteria sekolah yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan

harus yang memiliki halaman luas dan memiliki kelas-kelas yang

dapat menampung banyak orang pada saat pemeriksaan.

Sesuai dengan data yang peneliti peroleh selama melakukan

penelitian di divisi public relations PT Industri Jamu dan Farmasi

Sido Muncul Tbk, kegiatan Pemeriksaan Mata Anak Sekolah


Dasar (PMASD) telah berhasil diadakan dibeberapa tempat

sebagai berikut:

1) SD 2 Jogja (10 Desember


2013)
2) SD Patemon 1 & 2 Semarang (14 Desember
2013)
3) SD Putat Jaya 1 & 5, Surabaya (22 Maret 2014)
4) SD Karang Malang Mijen, Semarang (23 Maret 2014)
5) SD Bina Putra, Semarang (06 April 2014)
6) SD Pekunden, Semarang (12 April 2014)
7) SD Diwak Bergas, Semarang (27 April 2014)
8) SD Plumutan 1 Bancak, Semarang (01 Juni 2014)
9) SD II di Jabodetabek dalam rangka (16 & 20 Juni 2014)
HUT Bhayangkara
10) SD Gogik, Semarang (19 Oktober 2014)
11) SD Batan Indah, Tangerang Selatan (24 November
2014)

(Sumber: Dokumen PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul


Tbk, 2015)
Bentuk acara implementasi Pemeriksaan Mata Anak Sekolah

Dasar (PMASD) di SDN Batan Indah, Tangerang Selatan adalah

sebagai berikut:

1) Melaksanakan pendataan ulang dari masing-masing Sekolah

Dasar dan di bagikan makanan ringan.

2) Memberikan penyuluhan kepada anak-anak sekolah dasar

dari pihak PERDAMI dan pihak Sido Muncul mengenai

bahaya gangguan mata, cara mengatasi gangguan mata,

makanan yang menyehatkan mata dan informasi lain yang

berhubungan dengan kesehatan mata.

3) Mengadakan permainan untuk anak-anak dan juga doorprice

agar anak-anak tidak jenuh selama acara berlangsung.


4) Selama acara pembukaan kegiatan PMASD, pemeriksaan

mata dilaksanakan oleh para dokter ahli mata dari

PERDAMI, dan setelah itu dilihat apakah membutuhkan kaca

mata atau tidak, dan ketika kelainan mata sudah benar-

benar parah maka akan diberikan surat untuk di operasi

mata.

5) Setelah melakukan pemeriksaan mata, setiap anak akan

diberikan bingkisan yang berisi produk-produk yang

teruntukan bagi anak yaitu Tolak Angin Anak, Anak Sehat,

Susu Jahe, Jahe Wangi dan juga komik mengenai pahlawan

atau tokoh Indonesia.

Dari beberapa tempat yang telah berhasil dilaksanakan,

Peneliti lebih menekankan pada implementasi Pemeriksaan Mata

Anak Sekolah Dasar (PMASD) yang dilaksanakan di SDN Batan

Indah, Serpong, Tangerang Selatan untuk melihat citra terhadap

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul. Selain itu, kegiatan

PMASD di Batan Indah merupakan kegiatan terbaru dari PMASD

yang telah dilaksanakan dan letaknya dapat dijangkau oleh

peneliti dalam melakukan penelitian.


C. Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Implementasi Program CSR PT Industri Jamu dan Farmasi

Sido Muncul Tbk dalam kegiatan Pemeriksaan Mata Anak

Sekolah Dasar (PMASD)

Implementasi program Corporate Social Responsibility

Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD) merupakan

bagian dari aktivitas corporate social responsibility menurut Kotler

dan Lee yang berbentuk corporate philanthropy. Dalam

implementasi CSR PMASD, anak-anak sekolah dasar diberikan

pemeriksaan kelainan Refreksi atau Refreksi Anomali sebagai

bentuk pelayanan secara gratis dan diberikan bingkisan tanda

terima kasih atas keikutsertaan dalam kegiatan PMASD. Selain itu

implementasi PMASD juga merupakan wujud tanggung jawab

sosial perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya berkaitan

dengan sumber daya alam, sesuai dengan UU Nomor 40 Tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas. Ibu Sri Wahyuni mengatakan:

“Tanpa ada undang-undang pun sudah melaksanakan CSR


dalam arti begini sebelumnya Berawal dari melaksanakan
mudik lebaran, meningkat lagi kita peduli kepada orang sakit,
Cuma sifat CSRnya hanya sifatnya 1 arah, sebetulnya kan
CSR yang baik itu kan tidak hanya memberikan ikan tetapi
juga memberikan kail. Jatuhnya modelnya seperti comdev.
Sekarang sudah mulai dirubah menjadi lebih ke comdev.”

Meskipun jauh sebelum adanya UU PT Nomor 40 Tahun 2007

tersebut dibuat, Sido Muncul sudah melaksanakan tanggung jawab

sosialnya terhadap masyarakat sejak tahun 1991. Tetapi


perbedaan dengan adanya Undang-undang tersebut, terjadi

penyesuaian dengan pemerintah mengenai persoalan sosial yang

perlu dibantu dalam mengatasinya.

Dalam mengimplementasikan program CSR Pemeriksaan

Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD), divisi Public Relations PT

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, melakukan beberapa

tahap proses manajemen Public Relations menurut Cutlip dkk.

(2005) yang menggambarkan bagaimana proses manajerial yang

biasa dilakukan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas public

relations dan dalam mengkomunikasikan kegiatan CSR PMASD.

Proses ini terdiri dari mendefinisikan masalah, membuat rencana

dan program, bertindak dan berkomunikasi, serta mengevaluasi

program.

1) Menentukan Masalah (Defining the problem)

Tahap pertama yaitu mencari, mengumpulkan fakta dan data

dari pihak-pihak yang terkait sebelum melakukan tindakan Public

Relations, pertanyaan-pertanyaan yang timbul sebagai berikut,

apa yang diperlukan publik, siapa saja yang termasuk ke dalam

publik, bagaimana keadaan publik dari berbagai faktor, apa yang

terjadi saat ini.

Pendefinisian masalah dilakukan divisi Public Relations (PR)

dengan melakukan pemantauan pengetahuan, opini, sikap dan

perilaku publik yang terpengaruh oleh tindakan dan kebijakan


perusahaan. Public Relations melihat dan mengevaluasi program

yang telah dijalankan untuk merumuskan masalah apa yang akan

dijadikan tema program. Kemudian, melakukan penilaian terhadap

apa yang dibutuhkan masyarakat berdasarkan hasil evaluasi

program sebelumnya yang telah dilaksanakan.

Dalam melaksanakan tahap ini, pihak Sido Muncul mencari

tahu mengenai masalah sosial apa yang sedang berkembang dan

dianggap penting sehingga dapat membantu masyarakat untuk

mengatasinya. Berdasarkan siaran pers, yang disiarkan oleh

Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jendral Kementrian

Kesehatan RI, pada Kamis, 11 Oktober 2012 sebagai berikut:

“Menurut Dirjen Bina Upaya Kesehatan (BUK), penyebab


lain kebutaan dan gangguan penglihatan adalah kelainan
refraksi dengan prevalensi 22,1% dari total populasi, dan
sebanyak 15% diantaranya diderita oleh anak usia sekolah.
Kelainan refraksi dapat ditemukan pada semua kelompok
umur, tapi kondisi ini sangat bermasalah dan perlu
diperhatikan pada anak-anak usia sekolah.”

Kelainan Refraksi atau Refraksi Anomalia merupakan salah satu

penyebab kebutaan dan gangguan penglihatan bagi anak usia

sekolah. Sebelum adanya program Pemeriksaan Mata Anak

Sekolah Dasar (PMASD), Sido Muncul telah lebih dulu

mengadakan program Operasi Katarak Gratis. Dari evaluasi

kegiatan yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa

banyak pasien yang mendaftarkan operasi katarak, sejak kecil

sudah mengalami gangguan kesehatan pada mata, tetapi tidak


dianggap serius sehingga ketika beranjak dewasa menimbulkan

penyakit katarak bahkan kebutaan pada mata. Sesuai dengan

yang dikatakan Ibu Nanik R. Sunarso, sebagai berikut:

“Pemeriksaan mata itu karena bahwa waktu itu sering terjadi


pada waktu pemeriksaan katarak itu orang yang tidak bisa
dioperasi karena gejalanya sudah dari kecil sudah ada,
sudah telat.”
Hal ini didukung dengan pernyataan dari Ibu Sri Wahyuni bahwa

salah satu latar belakang dilaksanakan kegiatan Pemeriksaan

Mata Anak Sekolah Dasar karena adanya pasien kasus katarak

yang sejak kecil sudah terkena gangguan mata.

“Nah udah gitu ternyata ditemukan juga kasus katarak itu


sebetulnya sudah dari kecil, itu udah katarak bawaan. Tapi
kalau dari kecil sudah terdeteksi, itu kan lebih baik lagi untuk
bisa disembuhkan, jadi bisa mencegah. Kan mereka
generasi penerus.”

Selain itu, ditemukan juga sebuah masalah bahwa banyak anak-

anak yang prestasinya menurun karena terjadi kelainan pada

mata, sehingga banyak anak yang tidak naik kelas dan terganggu

dalam menjalankan aktivitas belajar. Ibu Nanik R. Sunarso

mengungkapkan bahwa ketidaktahuan orang tua atas kelainan

mata yang terjadi pada anaknya, dikarenakan kurangnya informasi

mengenai gangguan mata.

“...masyarakat itu, terutama orang yang gak mampu, prestasi


anakanya turun itu gak ngerti itu karena sakit mata, rabun...”

“...sampe 13 atau 11 anaknya memang 3 kali gak naik, dia


gak ngerti kalau itu karena mata.”
Ibu Sri Wahyuni menambahkan dengan memberikan contoh yang

didapatkan atas pengalamnanya bertemu dengan kepala dinas

Pendidikan Kota Semarang.

“Contoh deh pas saya ketemua kepala dinas pendidikan


yang di Semarang, anaknya nilainya itu kurang waktu SD,
sebetulnya nilainya ada yang jelek karena pas lagi belajar itu
kepalanya selalu pusing, terus dia ngeliat ke papan tulis itu
gak kelihatan, tetapi dia gak bilang ke orang tuanya. Padahal
dia bukan masyarakat kurang mampu, dia masyarakat
mampu. Nah apalagi bagi masyarakat kurang mampu, pasti
lebih tidak peduli lagi karena untuk biaya pemeriksaan itu dia
gak berpikir, dia lebih berkonsentrasi ke biaya hidupnya...
masyarakat itu gak ngerti, masyarakat awam ya terutama,
gak ngerti kalau anaknya bermasalah untuk penglihatannya.”

Dari permasalahan tersebut, divisi public relations Sido

Muncul memutuskan untuk mengadakan Pemeriksaan Mata Anak

Sekolah Dasar (PMASD) sebagai salah satu kegiatan corporate

social responsibility Sido Muncul, dengan berbagai pertimbangan

yang melatarbelakangi permasalahan yang dilihat. Pada tahap ini

juga, divisi public relations Sido Muncul mencari data-data yang

terkait dengan implementasi pemeriksaan mata anak sekolah

dasar.

Adapun data-data yang dikumpulkan yaitu,

a. Mencari sekolah dasar yang berada di daerah pinggiran kota

yang tingkat ekonominya menengah ke bawah, data diperoleh

dari kerjasama dengan dinas pendidikan setempat dalam

menentukan sekolah dasar mana yang menjadi pusat tempat

pelaksanaan.
b. Memperoleh informasi dari Persatuan Dokter Ahli Mata

Indonesia (PERDAMI) mengenai pemeriksaan mata anak

sekolah dasar.

Pemilihan tempat yang tepat dibutuhkan dalam Pemeriksaan

Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD) agar pelaksanaanya sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai. Pada tahap ini adanya

pembuatan keputusan-keputusan strategis dasar atas apa yang

akan dilakukan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

dalam melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR).

2) Perencanaan dan Penyusunan Program (Planning and

Programming)

Setelah ditemukannya fakta yang ada, maka tahap

selanjutnya adalah pembuatan rencana dan program corporate

social responsibility yaitu membuat suatu program

sosial/kemanusiaan yang diberi nama Pemeriksaan Mata Anak

Sekolah Dasar (PMASD) yang bertujuan untuk mengatasi

kelainan mata pada anak-anak sejak dini agar tidak menjadi

penyakit yang lebih membahayakan. Program ini ditujukan untuk

anak-anak khususnya di daerah pinggiran kota tetapi memiliki

tingkat ekonomi menengah ke bawah. Alasannya karena tingkat

kelainan mata pada anak lebih banyak terjadi di pinggiran kota

dibandingkan di desa. Hal tersebut sesuai dengan apa yang


dikatakan Ibu Nanik R. Sunarso, senior manajer public relations

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, pada saat

wawancara beliau mengatakan:

“Ternyata dari kecil sudah ada gejala-gejala katarak. Makanya


kita memutuskan untuk memeriksa anak-anak SD untuk
diperiksa matanya biar tidak terlanjur. Apa lagi jaman sekarang
ini anak-anak lebih banyak main game dan lain-lain. Ada
dampaknya yang begitu nyata, di daerah kota dan di daerah
desa, yang minusnya lebih tinggi itu di perkotaan.”

Dengan adanya masalah tersebut, divisi public relations PT

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk merancang sebuah

program dengan melibatkan Persatuan Dokter Ahli Mata

Indonesia (Perdami) sebagai tenaga ahli, menghubungi dinas

pendidikan untuk mengatur sekolah dasar (SD) yang tepat untuk

menjadi tempat pelaksanaan kegiatan ini, menentukan waktu yang

tepat dan menentukan anggaran atau biaya dari pelaksanaan

kegiatan PMASD. Seperti yang dikatakan Ibu Nanik R. Sunarso:

“Kalau kita mengadakan pemeriksaan mata ini, siapa saja


yang harus terlibat dipelaksanaan ini. Pertama kan harus
ada biaya, menghubungi dari persatuan dokter ahli mata
indonesia (Perdami), menentukan waktu, jelas ada biayanya,
tenaga ahlinya siap, setelah itu juga menghubungi sekolah,
sekolah yang bersangkutan. Dulu kita persekolah, tapi lama.
Jadinya kita menghubungi PDK, jadi pendidikan dan
kebudayaan, kita tanya jam atau hari yang tidak menggangu
pelajaran, kemudian kita adakan peninjauan lapangan, kira-
kira tempatnya layak atau tidak...”

Pada tahap perencanaan, setelah hasil perundingan antara

tiga pihak (divisi Public Relations Sido Muncul, Dinas Pendidikan

Tangerang Selatan, dan Perdami cabang Banten), ditentukan hari


pelaksanaan CSR PMASD pada tanggal 24 November 2014 di

SDN Batan Indah, Tangerang Selatan.

Tetapi dalam perencanaan program CSR PMASD,

khususnya di SDN Batan Indah, Tangerang Selatan, pihak divisi

Public Relations sebagai penyelenggara kegiatan PMASD, kurang

berkoordinasi secara langsung dengan pihak sekolah dan pihak

Perdami. Seperti yang dikatakan Bapak Sudirman, bahwa:

“Saya tahu dari dinas pendidikan bagian dikdas. Informasi ke


saya, itu mau pinjam tempat untuk pelaksanaan kegiatan
pemeriksaan mata yang akan dilaksanakan oleh PT Sido
Muncul se-kota Tangerang Selatan.”

Bapak Sudirman, kepala sekolah SDN Batan Indah, Tangerang

Selatan, mengetahui kegiatan CSR PMASD akan dilaksanakan di

sekolahnya tersebut melalui dinas pendidikan. Setelah pihak SDN

Batan Indah bersedia untuk dijadikan tempat pelaksanaan CSR

PMASD, pihak Dinas Pendidikan bersama pihak Sido Muncul Ibu

Nanik R. Sunarso datang ke SDN Batan Indah untuk melihat

tempat pelaksanaan, seperti yang dikatakan Bapak Nandi Hidayat,

Guru SDN Batan Indah:

“Langsung dari PT Sido Munculnya, terus melalui dinas


pendidikan, dinas pendidikannya kesini sama Sido Muncul
Ibu Nanik untuk melihat tempat dan meminta ijin. Dan
disambut baik, gembira sama kita. “

Dibalik perencanaan yang telah dibuat, tujuan diadakan CSR

Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD), yaitu :

“...membantu mereka untuk lebih mencerdaskan anak-anak


bangsa. Maksudnya dalam arti, dengan cara begitu akhirnya
anak-anak usia belajar, gak mampu beli kacamata, mereka
bisa pake kacamata, jadi belajar bisa lebih nyaman matanya
ngeliat gurunya nerangin di papan tulis jadi bisa baca, bisa
lihat.”

Menambahkan pernyataan Ibu Sri Wahyuni mengenai tujuan dari

implementasi CSR PMASD. Menurut Ibu Nanik R. Sunarso yaitu:

“Bagi Sido Muncul jelas itu dapat menaikan image, terus


kemudian kita juga membantu perusahaan dari image kan
akhirnya nanti masuk ke omset”

Dapat disimpulkan dari pernyataan kedua informan tersebut,

tujuannya adalah untuk membantu utamanya anak-anak

masyarakat kurang mampu dalam mengatasi ganguan mata

secara dini dan mencerdaskan generasi penerus melalui mata.

Maksud dari mencerdaskan generasi penerus melalui mata yaitu

banyak anak-anak yang prestasinya menurun karena memiliki

gangguan pada mata dan membuat anak tidak dapat belajar

secara maksimal. Selain itu, tujuannya yaitu dengan adanya

kegiatan PMASD dapat mempertahankan citra perusahan yang

sudah baik.

3) Melakukan Tindakan dan Berkomunikasi (Taking Action and

Communication)

Rencana yang telah disusun dengan baik sebagai hasil

pemikiran yang matang berdasarkan fakta dan data yang

didapatkan, kemudian dikomunikasikan atau diimplementasikan

sebagai kegiatan CSR PMASD sehingga persepsi publik dapat


terbentuk dengan baik. Dalam melaksanakan kegiatan CSR

PMASD, peran divisi public relations sangat berpengaruh. Sejak

tahun 2013 hingga sekarang, pihak divisi Public Relations PT

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk ikut berperan serta

menjalin komunikasi dan kerjasama dengan Dinas Pendidikan dan

Perdami. Pada kegiatan PMASD, divisi public relations

menjalankan peran public relations sebagai communicator antara

Sido Muncul dengan pihak yang terlibat, serta menjalin

relationship dengan Dinas Pendidikan dan Perdami.

Untuk mendapatkan reputasi yang baik, perlu ada peran

public relations dalam mengkomunikasikan kegiatan-kegiatan

positif yang dilakukan perusahaan, salah satunya adalah kegiatan

corporate social responsibility. Seperti yang dikatakan Ibu Nanik

R. Sunarso:

“Menginformasikan berita-berita positif pada masyarakat,


kegiatan-kegiatan tentang apa yang dijalankan perusahaan.”

Bentuk komunikasi yang dilakukan tidak hanya untuk publik

eksternal saja, tetapi penting juga dikomunikasikan kinerja

perusahaan kepada publik internal perusahaan untuk mengetahui

program CSR PMASD. Komunikasi yang dilakukan divisi Public

Relations adalah untuk memberikan kejelasan informasi kepada

publik agar tercapainya public understanding. Sesuai dengan yang

dikatakan Ibu Nanik R.Sunarso, sebagai berikut:


“PR sangat sangat vital dalam melaksanakan CSR, karena
kita melakukan CSR itu terutama perusahaan itu pasti
publikasi, pasti adalah beritanya, makanya kalau gak ada PR
kan tetap aja berita itu gak nyampe di masyarakat untuk
menaikan image, padahal CSR itu disamping untuk
menaikan image, juga memang kita memberikan kail kepada
masyarakat untuk membantu mensejahterakan mereka. Lah
itu kan harus di publikasi, satu untuk perusahaan sendiri,
lainnya juga untuk orang lain biar ikut melaksanakan CSR,
biar masyarakat di Indonesia ini semuanya sejahtera.”

Dari keterangan yang disampaikan Ibu Nanik R.Sunarso,

menjelaskan bahwa peran public relations dalam

mengkomunikasikan kegiatan CSR PMASD sangat penting yaitu

dengan cara mempublikasikan kepada publik untuk

mempertahankan citra perusahaan, walaupun tujuan utamanya

yaitu membantu mensejahterakan masyarakat.

Keterkaitan public relations sebagai communication facilitator

dalam implementasi CSR PMASD adalah setelah tercapainya

public understanding, publik menjadi lebih mengatahui dan

mengenal PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dengan

segala kinerjanya sehingga menciptakan suatu citra positif di mata

publik. Citra positif perlahan-lahan terbangun sejalan dengan

pemberitaan-pemberitaan atau publikasi positif perusahaan.

Jika digambarkan dalam sebuah bagan, dari hasil observasi

selama penelitian, dapat dilihat jalur komunikasi yang dilakukan

divisi public relations Sido Muncul dalam implementasi program

CSR PMASD di SDN Batan Indah, Tangerang Selatan, yaitu

sebagai berikut :
Gambar 4.3
Aktivitas Komunikasi CSR PMASD

PERDAMI
PERDAMI
Cabang Banten

PUBLIC Pemeriksaan
RELATIONS Mata Anak MEDIA
SIDO MUNCUL Sekolah Dasar MASSA
(PMASD)

Dinas
Pendidikan SDN Batan Publik Internal
Tangsel Indah, Tangsel dan
Eksternal

CITRA
SIDO
MUNCUL

Jalur komunikasi dalam implementasi program CSR PMASD yaitu

dari divisi Public Relations Sido Muncul yang menghubungi pihak

Perdami Pusat, setelah itu diberi kontak Perdami cabang Banten,

dan PR Sido Muncul juga menghubungi Dinas Pendidikan Kota

Tangerang Selatan untuk menentukan tempat pelaksanan yaitu

SDN Batan Indah, Tangerang Selatan. Dengan menjalin

komunikasi dengan Perdami cabang Banten dan Dinas


Pendidikan, SDN Batan Indah, terselenggarakan kegiatan CSR

PMASD, yang diliput oleh Media Massa, untuk publikasi dari

kegiatan ini sehingga publik internal dan eksternal PT Industri

Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dapat mengetahui program

CSR PMASD dan memperoleh citra perusahaan.

Bagan aktivitas komunikasi yang peneliti buat sesuai dengan hasil

wawancara dengan Ibu Nanik R. Sunarso yang mengatakan:

“....Dulu kita persekolah, tapi lama. Jadinya kita


menghubungi PDK, jadi pendidikan dan kebudayaan, kita
tanya jam atau hari yang tidak menggangu pelajaran,
kemudian kita adakan peninjauan lapangan...“

“.... Kita hubungin pimpinannya ya karena minta ijinnya gak


gampang. Kan kita hubunginnya ke perdami pusatnya
dulu...”

Pernyataan Ibu Nanik R. Sunarso diperkuat dengan pernyataan

Ibu Sri Wahyuni, sebagai berikut:

“...Setelah itu kita menghubungi langsung kepala dinasnya,


kita bertemu kepala dinas untuk memaparkan program yang
kita ingin lakukan. Dari sana kan berkembang lagi, kita
dikasih petanya untuk mengetahui sekolah-sekolah mana
yang diikut sertakan...”

Pada implementasinya di SDN Batan Indah dihadiri oleh

perwakilan pihak manajemen dan divisi Public Relations PT

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, pejabat Pemerintah

Kota Tangerang Selatan sebagai tamu undangan, pejabat Dinas

Pendidikan Tangerang Selatan, dokter-dokter dari PERDAMI

cabang Banten, Guru-guru, murid-murid sebagai peserta atau

pasien pemeriksaan mata, dan juga Pers dalam mempublikasikan


kegiatan Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD) dan

mensosialisasikannya kepada masyarakat untuk menghasilkan

pemberitaan yang baik.

Seperti yang dikutip peneliti dari Press Release yang

diterbitkan divisi Public Relations Sido Muncul pada tanggal 24

November 2014, sebagai berikut:

“Pemeriksaan mata gratis yang dilakukan PT. Sido Muncul


bekerjasama dengan Perdami cabang Banten dan Dinas
Pendidikan Tangsel dihadiri oleh Deputy Direktur Marketing
PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Maria
Hidayat, Ketua Perdami Banten Dr. dr. Uce Kusumah, SpM,
MS, dan Pejabat-pejabat Tangsel, dipandu bintang iklan
Kuku Bima Energi Donny Kesuma.”

Divisi Public Relations dalam melakukan komunikasi eksternal

terdapat beberapa cara agar informasi bisa tersebar ke publik,

baik mitra maupun masyarakat luas. Pertama, publikasi melalui

media massa, khususnya dalam pelaksanaan CSR PMASD di

Kota Tangerang Selatan, publikasi dilakukan melalui media cetak

Indopos, Suara Merdeka, Lampu Hijau, Tangselpos, The Jakarta

Post, Suara Pembaruan, Tribunnews. Media elektronik Indosiar,

Banten Tv, Satelit News, TVRI dan juga menggunakan official

website Sido Muncul www.sidomuncul.com. Kedua, melakukan

pendekatan komunikasi dengan mitra-mitra dari pemerintah,

seperti mengirimkan undangan acara atau bertemu langsung

dengan Walikota setempat atau Kepala Daerah setempat, agar

mereka mengetahui kegiatan yang dilakukan dan ikut serta dalam


pelaksanaannya. Sesuai dengan yang di katakan Ibu Sri Wahyuni,

sebagai berikut:

“Kan kita kalau mengadakan acara harus ketemu dengan


paling enggak setingkat kepala daerah, tujuannya untuk
pemberitaannya juga bagus, bahwa pimpinan daerahnya
perhatian dengan apa yang kita lakukan”

Untuk pelaksanaan PMASD di Tangerang Selatan, Walikota

Tangerang Selatan yang telah di undang berhalangan hadir

karena kesibukan yang dimiliki, sehingga dihadiri perwakilan dari

Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Bentuk komunikasi yang

dilakukan perusahaan untuk mempertahankan corporate image,

yaitu secara langsung kepada masyarakat di sekitar tempat

pelaksanaan SDN Batan indah, Serpong, Tangerang Selatan

melalui pemasangan spanduk mengenai kegiatan PMASD dan

umbul-umbul dari produk Sido Muncul, sehingga masyarakat

sekitar SDN Batan Indah dapat mengetahui kegiatan CSR

PMASD yang dilaksanakan.

Dalam implementasi program CSR PMASD, Ibu Sri Wahyuni

mengatakan bahwa bentuk pelaksanaannya yaitu, pertama

diadakan pendataan, penyuluhan mengenai kesehatan mata,

diadakan permainan bagi para siswa-siswi, dan setelah itu

pemeriksaan mata dilaksanakan. Ketika dinyatakan terkena

gangguan mata, maka akan diberikan kaca mata gratis bagi

siswa-siswi yang mengalami gangguan mata tersebut.


“Mendata masing-masing anak dari masing-masing sekolah,
setelah itu dikasih snack supaya pagi-pagi kan gak
kelaperan untuk sambil menunggu didata. Baru dilakukan
pemeriksaan mata, kalau sudah, kita menunggu hasilnya,
nah setelah menunggu hasilnya anak-anak keluar. Oh
sebelum acara di mulai juga ada penyuluhan, dikasih
penyuluhan dan supaya gak bosen ada beberapa
permainan, nah kita sengaja ngajak artis supaya anak-anak
seneng, jadi gak jenuh juga, kan salah satu menarik
perhatian anak-anak supaya gak jenuh. Namanya anak-anak
gak semua bisa diatur, lari sana lari sini. Kita kasih mereka
hadiah juga. Nah setelah pemeriksaan setiap anak dikasih
bingkisan.”

Aksi dan komunikasi dalam pelaksanaan program CSR PMASD

dilakukan melalui awal acara pemeriksaan yaitu acara pembukaan

atau seremonial yang diliput oleh media massa yang hadir, ada

pun susunan acara kegiatan PMASD di SDN Batan Indah,

Tangerang Selatan yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.2
Susunan Acara Seremonial PMASD

No. Waktu Acara


1 08.30-09.00 Penyuluhan kesehatan mata, permainan
dan peninjauan mata anak SD
2 09.00-09.10 Pembukaan
3 09.10-09.20 Sambutan Kepala Dinas Pendidikan
Tangerang Selatan
4 09.20-09.25 Sambutan Ketua Perdami Banten
5 09.25-09.30 Sambutan Presiden Direktur Sido Muncul,
yang diwakilkan oleh Deputy Direktur
Marketing Sido Muncul, Maria Hidayat
6 09.30-09.40 Sambutan Walikota Tangsel, diwakilkan
7 09.40-09.55 Pemberian dan Pemakaian kacamata
secara simbolis bagi anak yang minus
8 09.55-10.05 Pemberian Cendramata
9 10.05-10.20 Foto Bersama
10 10.20-11.20 Peninjauan Pemeriksaan Mata
11 11.20-11.25 Penutup
(Sumber: Dokumen PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul
Tbk, 2015)

Selama acara seremonial berlangsung, pemeriksaan mata

sudah dilaksanakan berdasarkan alur pemeriksaan yang dibuat

berdasarkan prosedur dari pihak Perdami Banten. Adapun alur

pemeriksaan berdasarkan data yang didapatkan sebagai berikut:

Gambar 4.4
Alur Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar

Ruang 1

Pendaftaran Pemeriksaan Auto


& Status Visus Ref

Pindah Ke
Ruang 2

Ruang 2

Pendaftaran Dokter
REFRAKSI
Ruang 2 Spesialis Mata

Pengumpulan
SELESAI Resep Kacamata
(Sumber: Dokumen PERDAMI Banten, 2014)

Alur jalannya pemeriksaan terdiri dari dua ruangan. Ruang

pertama, para anak sekolah dasar melakukan pendaftaran dan

melihat status, melaksanakan pemeriksaan visus, setelah itu auto-

ref, setelah itu pindah ke ruangan ke dua. Dilaksanakan

pemeriksaan refraksi, setelah itu diperiksa oleh dokter spesialis

mata, jika dianggap memerlukan kacamata, maka resep

dikumpulkan, dan pemeriksaan selesai.

4) Evaluasi Program (Evaluating The Program)

Setelah selesai melakukan rincian program CSR

Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD), pihak divisi

Public Relations melakukan proses evaluasi di setiap akhir

kegiatan. Evaluasi merupakan suatu aspek yang tidak dapat

dilepaskan. Mengadakan evaluasi tentang apa saja yang sudah

diinformasikan dalam kurun waktu tertentu, apakah sudah tercapai

atau belum. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui efektivitas

program, sehingga dapat dijadikan pedoman apakah program

PMASD akan berlanjut, dihentikan atau ada beberapa perbaikan

yang perlu dilakukan. Penyesuaian akan dilakukan pada saat

program diimplementasikan dan didasarkan pada evaluasi.


Menurut Warhurst dalam Dody Prayogo, Secara teknis,

evaluasi atas kinerja program yang telah diimplementasikan

merupakan sebuah keharusan manajemen guna melihat seberapa

tepat tujuan yang akan dicapai dan seberapa besar capaian yang

telah dihasilkan sebagai luaran ataupun hasil dari program.

Secara bisnis, hasil evaluasi program dapat digunakan sebagai

salah satu sajian obyektif tentang social performance korporasi,

yang kemudian menjadi sangat bermanfaat untuk meningkatkan

corporate image dan bahan pertimbangan bagi calon investor

dalam menanamkan modalnya. (Prayoga, 2011)

Pada setiap akhir dari pelaksanaan divisi Public Relations

mengadakan evaluasi internal divisi Public Relations untuk

menentukan apakah program terus dilakasanakan atau tidak

berdasarkan laporan dari Perdami dan melihat

pemberitaan/publikasi mengenai PMASD yang telah dilaksanakan,

sebagai salah satu faktor penentu, dan apakah program PMASD

sudah dijalankan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

“Pada akhirnya pelaksanaan dilaksanakan evaluasi, karena


di humas, dilihat maksimal gak memberikan bantuan di sana,
maksimal gak pemberitaannya untuk publikasi, dilihat juga
apakah meningkatkan penjualan.”
Terdapat beberapa faktor yang dievaluasi sesudah kegiatan

dilaksanakan, yaitu bantuan yang diberikan, publikasi, dan efek

dari publikasi terhadap peningkatan penjualan produk dan juga

citra perusahaan. Menurut Ibu Nanik R. Sunarso, setelah adanya


evaluasi dari kegiatan pertama CSR PMASD, terjadi perubahan

dalam menentukan tempat pelaksanaan, yang awalnya berada di

daerah pedesaan, berubah menjadi daerah pinggiran kota.

“Iya, saya evaluasinya gini. Rata-rata kemarin itu kita


lakukan di daerah terpencil di daerah yang hijau-hijau.
Ternyata gak terlalu banyak, karena mereka walaupun main
game, tidak terkontaminasi dengan lingkungan, itu misalkan
oksigennya masih banyak dan lain-lain atau mungkin dia
matanya masih banyak melihat yang hijau-hijau, itu
presentasenya sedikit. Justru yang didaerah
pinggiran/perkotaan kelihataannya orang kaya tapi banyak
yang gak punya juga ternyata, itu malah lebih banyak yang
membutuhkan kacamata, evaluasinya lebih seperti itu. Jadi
menentukan untuk tempat dan program kedepannya yang
mau dilaksanakan.”
Ibu Sri Wahyuni menambahkan bahwa kasus pemeriksaan mata

justru lebih banyak di daerah pinggiran kota, dibandingkan di

desa-desa yang merupakan hasil evaluasi setelah pelaksanaan

CSR PMASD pertama.

“Terutama dicari daerah-daerah yang masyarakatnya kurang


mampu, untuk sekolah-sekolah yang masyarakatnya kurang
mampu, mungkin desa-desa tertinggal. Tapi desa-desa
tertinggal gak juga, karena kasus yang ditemukan untuk
pemeriksaan mata. Justru masyarakat desa, mungkin karena
di desa itu banyak tumbuhan hijau atau apa, malah matanya
lebih sehat. Jadi sekarang yang dicari itu daerah-daerah
pinggiran kota kayak misalnya Tangerang Selatan masuk
pinggiran kota, yang juga gak banyak pohon juga kan.”

Selain itu, Ibu Sri Wahyuni mengatakan bentuk evaluasi yang

dilakukan divisi Public Relations juga melihat hasil dari kegiatan

CSR PMASD. Terlaksana secara maksimal mulai dari yang

terkena gangguan mata, yang mendapatkan kaca mata, hingga

pendistribusian kaca mata yang diberikan.


“Jadi kita lihat, hasilnya maksimal gak yang kita dapat.
Dalam arti evaluasinya gini, misalnya kemarin kita
melaksanakan untuk 1000 mata, nanti tersaringnya berapa
mata nih yang untuk pakai kaca mata. Terus, maksimalnya
mereka sampai tuntas gak mau mengikuti, kan sudah
periksa mata, terus tidak ada follow-upnya lagi ,
kacamatanya gak diambil atau apa, nah itu kita evaluasi.
Kalau sampe pendistribusiannya sudah benar, nah kitanya
senang. Takutnya sudah capek-capek diperiksa matanya,
disiapin kacamatanya, terus gak didistribusiin kacamatanya,
itu kita evaluasi sampai ke pendistribusiannya. Dari seluruh
evaluasi mempengaruhi program kedepannya, kita lihat
ternyata untuk hasil pendistribusiannya juga baik, makanya
kita lanjutin untuk dilaksanakan di daerah lain.”

Dari data yang didapatkan peneliti dari Perdami cabang Banten,

adapun rekapitulasi data pelaksanaan CSR PMASD di SDN Batan

Indah, Tangerang Selatan yang berhasil diperiksa yaitu sebanyak

332 anak, terdapat 106 anak yang mengalami kelanan refraksi

mata sehingga diberikan resep kacamata dan 1 kacamata prisma

dan 226 anak dinyatakan normal, tidak ada kelainan pada

matanya. Hasil rekapitulasi secara lengkap terlampir.

“...Dulu awalnya satu sekolah kita datangi semua, kita


periksa satu-satu, itu menghabiskan waktu, nanti yang
terjaring dalam satu sekolah Cuma ketemu 2 mata yang
mengalami gangguan mata, kan itu menghabiskan waktu.
Nah sekarang kita sudah punya program kayak gini,
koordinsai sama kepala dinas, nanti dari kepala dinasnya
koordinasi dengan perdami untuk tiap-tiap sekolah
menyaring yang kira-kira anaknya mempunyai gangguan
mata untuk diobati lebih intensif lagi. nah itu lebih efektif...”

Ibu Sri Wahyuni juga menambahkan, bahwa terjadi perubahan

sistem pelaksanaan PMASD, yang awalnya dilaksanakan per-

sekolah, tetapi terlihat tidak efisien, sehingga pada kegiataan di


SDN Batan Indah, Tangerang Selatan dilakukannya se-Kabupaten

yang dikumpulkan dalam satu sekolah.

Menurut Maskuroh, terdapat indikator keberhasilan program

CSR. Indikator output (dilaksanakan dibeberapa wilayah yang

telah menjadi sasaran program, beberapa anggota masyarakat),

dan indikator dampak (terjalinnya hubungan yang harmonis antara

perusahaan, masyarakat dan aparat pemerintahan, citra baik

perusahaan di mata publik, dan kegiatan operasional perusahaan

berjalan secara aman) (Maskuroh, 2013).

Dalam jangka waktu dua tahun (Desember 2013-November

2014) kegiatan PMASD telah berhasil dilaksanakan di sebelas

Sekolah Dasar (SD), sesuai dengan data yang didapatkan peneliti,

sebagai berikut:

Tabel 4.3
Implementasi PMASD 2013-2014

Jumlah
Tempat Tanggal Bantuan
No yang
Pelaksanaan Pelaksanaan Kaca Mata
Diperiksa
10 Desember 1000
SD 2 Jogja 1000 Siswa
1. 2013 Kacamata
SD Patemon 1
& 2, Gunung 14 Desember
337 Siswa 5% - 7%
2. Pati, 2013
Semarang
SD Putat Jaya
22 Maret 164
1&5 300 Siswa
3. 2014 Kacamata
Surabaya
SD Karang
23 Maret
Malang Mijen, 189 Siswa 7% - 10%
4. 2014
Gunung Pati
SD Bina Putra,
Karang Ayu, 6 April 2014 160 Siswa 10% - 15 %
5.
Semarang
SD Pekunden 152
12 April 2014 300 Siswa
6. Semarang Kacamata
SD Diwak
Bergas, 27 April 2014 122 Siswa 5%
7.
Semarang
SD Plumutan 1
Bancak,
1 Juni 2014 310 Siswa 5% - 7%
8. Bringin-
Semarang
SD II di
Jabodetabek
16 & 20 Juni 217
dalam rangka 217 Siswa
9. 2014 Kacamata
HUT
Bhayangkara
SD Gogik, 19 Oktober
218 Siswa 5% - 7%
10. Semarang 2014
SD Batan
Indah,
24 November 106
Serpong, 332 Siswa
11. 2014 Kacamata
Tangerang
Selatan

(Sumber: Dokumen PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul


Tbk, 2015)
Hasil dari data yang peneliti dapatkan, bahwa program

Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD) dapat

dikatakan berhasil, sesuai dengan indikator output, yaitu dapat

dilaksanakan dibeberapa wilayah pelaksanaan program karena

PMASD terus dilaksanakan hingga sekarang. Meskipun hasilnya

belum maksimal kerena terjadi peningkatan dan penurunan jumlah

peserta PMASD sesuai dengan kota atau daerah tempat

pelaksanaan.

“Karena kita sudah berulang kali, kan kita improve terus, kita
gak mau, yang paling sulit kan menyamakan waktu antara
perdami sama sekolahnya, itu kita selalu dapat mengatasi,
kira-kira pada saat musim ulangan kita gak akan
mengadakan. Ya kita merasa itu sudah berhasil.”

Ibu Nanik R.Sunarso mengungkapkan bahwa CSR PMASD

termasuk berhasil dalam pelaksanaanya sehingga dapat terus

dilaksanakan di berbagai daerah. Ibu Sri Wahyuni menambahkan

bahwa kegiatan CSR PMASD berhasil, meskipun kegiatannya

belum dilakukan diberbagai kota, masih di fokuskan di wilayah

pulau Jawa, dan dianggap berhasil karena semakin banyak

perusahaan lainnya yang melaksanakan program CSR PMASD

seperti PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

“Itu mungkin dianggap berhasil, itu kita anggap sama ya, kita
sudah berhasil walaupun kita melakukannya baru sedikit,
mungkin untuk supaya lebih kelihatan apa yang kita lakukan,
kita harus semakin sering melakukan program pemeriksaan
mata kita harus semakin sering melakukan program
pemeriksaan mata wilayahnya harus sudah mulai berani ke
wilayah di luar pulau jawa. Kan sebenarnya kita masih
fokusnya kayak Semarang, Jogja, Surabaya, Jakarta,
Tangerang Selatan itu kan masih diwilayah pulau Jawa.
Keinginan kedepannya pemeriksaan mata anak sekolah
dasar diadakan diluar pulau Jawa. Tapi kita juga harus
merata juga nih, karena kemarin cangkupannya baru Jawa
Tengah pun belum semua, kan luas. Kita mungkin fokus
yang dekat dulu, dalam arti gini, kayak Jawa Tengah baru
wilayah Semarang sama Jogja, padahal kan itu banyak, bisa
ke Boyolali, Magelang. Di wilayah Jawa juga masih belum
merata.... Kegiatan pemeriksaan mata anak sekolah dasar
ini bisa dikatakan berhasil, karena dari pertama kali diadakan
masih dilanjutkan terus. Dan nyatanya sekarang banyak
perusahaan juga yang mempunyai kegiatan yang sama. Dan
kunci keberhasilan kita perusahaan, semakin banyak yang
mengikuti, kita senang. Banyak perusahaan-perusahaan
peduli membantu program pemerintah juga, nah itu kunci
keberhasilan kita yang kita anggap berhasil sebetulnya itu.”
Selain itu, dapat dikatakan berhasil karena memenuhi indikator

dampak, yaitu terjalinnya hubungan yang harmonis dan citra baik

perusahaan.

“Responnya sangat baik, terbukti banyak awalnya kita


adakan misalnya di semarang, di jogja, setelah adanya
kegiatan, sampe beberapa ada yang minta supaya
dilakukan kerja sama untuk pemeriksaan mata. Itu
contohnya pas di jakarta, ulang tahun Polda Metro Jaya,
mereka kirim surat kepada kita, bagaimana pada saat ulang
tahun, Sido Muncul berpartisipasi untuk pemeriksaan mata
anak sekolah dasar. Berarti responnya postifkan walaupun
itu ulang tahunnya Polda, tapi itu murni kegiataan
pemeriksaan mata Sido Muncul. Sido muncul yang
melaksanakan...”

Pernyataan Ibu Sri Wahyuni mengenai respon atau dampak yang

ditimbulkan dari implementasi program CSR PMASD, diperkuat

oleh pernyataan Ibu Nanik R.Sunarso, yaitu:

“Respon masyarakat bagus, saya kalau mengukur langsung


tidak bisa, terbukti saya setahun melaksanakan saja dari
Departemen Pendidikan memberikan penghargaan untuk
salah satu CSR Sido Muncul Pemeriksaan Mata Anak, terus
waktu itu juga saya tahun kemarin yang tahun kedua
mendapatkan dari Latofi Awards, itu Pemeriksaan Mata Anak
juga, itu dari masyarakat.”

Pelaksanaan PMASD, berhasil mendapatkan penghargaan dari

Departemen Pendidikan, dan juga mendapatkan Penghargaan

Indonesia Social Responsibility Award 2014 dari The LaTofi

School of CSR dengan kategori Perusahaan Baik Program

Pemeriksaan Mata dan Pemberian Kacamata Gratis Anak SD.

Karena kedua indikator tersebut, program CSR Pemeriksaan

Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD) dapat dikatakan berhasil


dilaksanakan. Dari hasil evaluasi program Corporate Social

Resposibility (CSR) Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar

(PMASD) dapat menjadi acuan untuk perbaikan dan

pengembangan program yang sama selanjutnya pada tahun 2015.

2. Citra PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dalam

Kegiatan Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD) di

SDN Batan Indah, Tangerang Selatan.

Pada dasarnya, citra perusahaan merupakan tanggung jawab

setiap anggota perusahaan, mulai dari top level management

hingga level terbawah perusahaan. Untuk menghasilkan citra

perusahaan yang baik, kegiatan komunikasi yang dilakukan

haruslah sejalan dengan perilaku dan kinerja dari anggota

perusahaan itu sendiri.

Pada saat ini, citra perusahaan sudah dianggap baik di mata

publik. Sesuai dengan pernyataan Ibu Nanik R.Sunarso, mengenai

citra perusahaan pada saat ini, sebagai berikut :

“Kalau dibandingkan perusahaan jamu lainnya, kita paling


leading lah. Coba aja kamu tanya, waktu itu saya pernah ikut
seminar, saya nanya omset yang paling besar itu siapa, Sido
Muncul. Padahal enggak. Jauh dibandingkan Coca-cola, atau
Unilever, atau apa. Tapi citranya tinggi banget...”
Hal ini juga didukung dengan pernyataan Ibu Sri Wahyuni, Media

Relations PT Industri jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk bahwa

citra perusahaan saat ini baik dan dipandang sebagai perusahaan

yang tingkat kepedulian sosialnya tinggi.

“Kalau orang awam itu sih saya melihatnya, orang berpikirnya


perusahaan Sido Muncul identik dengan perusahaan yang
citranya baik dan perusahaan ini sosialnya tinggi, jadi selain
produknya yang terkenal yaitu Tolak Angin dan identik dengan
Sido Muncul, tapi selalu perusahaan nya sosialnya bagus
banget nih, berartikan pencitraannya kita itu sudah baik,
berarti PR yang kita lakukan sudah baik, karena imagenya itu
sudah baik dan positif. Dan satu lagi, Sido Muncul identik
dengan mudik lebaran juga. Orang kalau sebut mudik lebaran
pasti ingatnya Sido Muncul, berartikan PR kita berhasil.”

Citra positif perusahaan yang telah terbentuk sebelumnya, dengan

adanya kegiatan CSR PMASD dapat terus dipertahankan sehingga

pelaksanaan kegiatan bisnis dari perusahaan dapat berjalan lancar

dan meningkatkan hasil penjualan produk Sido Muncul.

Berdasarkan kutipan dari Jurnal „Corporate Social Responsibility’,

Irwan Hidayat, Presiden Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi

Sido Muncul Tbk mengatakan:

“Banyak perusahaan yang menilai CSR sebagai beban. Bagi


kami itu opportunity, kesempatan untuk bertindak. CSR
merupakan keharusan bagi setiap perusahaan. Kalau
perusahaan tidak melakukan ini, perusahaan sebenarnya
kehilangan sesuatu yang mampu membangun kepercayaan
masyarakat....Program ini bukanlah beban, tetapi peluang.”
(Wilardjo, 2008)

Pihak divisi Public Relations PT Industri Jamu dan Farmasi

Sido Muncul Tbk menjadikan kegiatan CSR Pemeriksaan Mata

Anak Sekolah Dasar (PMASD) menjadi salah satu strategi atau


peluang untuk mempertahankan citra perusahaan. Ibu Nanik R.

Sunarso mengungkapkan bahwa melalui kegiatan CSR PMASD

juga mendukung perusahaan dalam mempertahankan citra

perusahaan.

“Salah satu, presentasenya pasti ada. Karena kan kita punya


produk yang untuk anak-anak, udah gitu kan anak-anak ini
sesuatu, anak yang memorinya lebih banyak dibanding pada
pemahaman orang tua. Ini kayak kalau menurut saya promosi
yang tidak kelihatan karena nanti semakin dia dewasa kan
membutuhkan multi vitamin atau apa, yang diingat sido
muncul, karena dari kecil sudah dibangun untuk untuk
imagenya Sido Muncul.”

Terkait dengan citra perusahaan, PT Industri Jamu dan Farmasi

Sido Muncul Tbk melaksanakan kegiatan Corporate Social

responsibility (CSR) Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar

(PMASD) untuk mengatasi gangguan atau penyakit mata sejak dini

kepada anak-anak sekolah dasar. Tujuan lainnya adalah

perusahaan ingin menjalin hubungan yang baik dengan publik

eksternalnya. Dengan menjalankan kegiatan CSR PMASD

diharapkan masyarakat umumnya dan khususnya anak-anak

Sekolah Dasar (SD), Para Guru, dan para orang tua murid dapat

menyambut baik kehadiran PT Industri Jamu dan Farmasi Sido

Muncul Tbk dalam dunia bisnis Jamu dan Farmasi, serta

masyarakat dapat memberikan pandangan yang positif terhadap

perusahaan.

Dibentuknya divisi Public Relations (PR) di PT Industri Jamu

dan Farmasi Sido Muncul Tbk menyadari bahwa public relations


menjadi salah satu kunci utama pendorong citra perusahaan ke

arah positif. Namun, untuk meningkatkan citra itu sendiri dibutuhkan

adanya kinerja perusahaan yang baik dari berbagai kriteria

penilaian, salah satunya adalah program CSR Pemeriksaan Mata

Anak Sekolah Dasar (PMASD), Ibu Sri Wahyuni mengatakan

bahwa peran public relations dalam mengkomunikasikan CSR

untuk penilaian positif terhadap kegiatan CSR Pemeriksaan Mata

Anak Sekolah Dasar (PMASD) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido

Muncul Tbk.

“Perannya membantu perusahaan dalam mempublikasikan


semua kegiatan yang dilakukan oleh Sido Muncul, jadi yang
dipublikasikan bukan hanya kegiatan yang sifatnya kegiatan
sosial tetapi apapun yang kita lakukan.... cara
mempublikasikannya akhirnya masyarakat tau, oh ternyata
Sido Muncul misalnya kita punya produk baru, sering
mengikuti pameran kegiatan ini, aktif di pameran mungkin ada
kegiatan macam-macam selalu kita ikutin. Akhirnya
masyarakat semakin tau Sido Muncul, oh produknya seperti
ini, aktif, kegiatan apapun kita ikutin. Selain untuk
mempublikasikan setiap kegiatan, juga menjaga hubungan
baik perusahaan dengan masyarakat.”

Divisi Public Relations (PR) PT Industri Jamu dan Farmasi

Sido Muncul Tbk menjalankan program CSR PMASD, bentuk

antisipasi perusahaan terhadap pemberitaan buruk yang dapat

menyebabkan krisis.

“Karenakan kita sebuah perusahaan yang mempekerjakan


orang banyak. Perusahaan ini setiap saat harus bergulir dan
berumur panjang. Sebagai perusahaan besar, kalau tidak
melaksanakan CSR rentan sekali, begitu ada masalah bisa
menjadi krisis, dan tidak hanya dari iklan saja menaikan
image, iklan itu imagenya tidak akan secepat kalau melakukan
CSR. Kalau misalnya iklan saja bisa 30% dan CSR bisa 70%.
Dan lebih efektif efisien, dan biayanya lebih murah jauh.”
Divisi PR mengharapkan dari kegiatan CSR ini dapat membentuk

corporate image PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

sehingga dari kegiatan CSR PMASD dapat mempertahanka citra

perusahaan dan dapat mendukung kegiatan bisnis kedepannya.

Pada saat sebelum dilaksanakan kegiatan CSR PMASD,

terdapat guru SDN Batan Indah yang sudah lebih dulu mengetahui

dan yang belum mengetahui bahwa PT Industri Jamu dan Farmasi

Sido Muncul Tbk selain memproduksi dan menjalankan bisnisnya,

juga melaksanakan tanggung jawab sosialnya terhadap

masyarakat. Seperti yang telah dikatakan oleh Bapak Sudirman,

Kepala Sekolah SDN Batan Indah. Pada saat wawancara beliau

mengatakan :

“Mungkin untuk saya, untuk PT Sido Muncul, kita sudah tau


dari dulu, dari jaman saya kecil juga tau PT Sido Muncul itu
memproduksi jamu untuk kesehatan. Tetapi dari setelah saya
terjun PT Sido Muncul ini ya alhamdulilah disini ada bakti
sosial terutama menjurus kemasalah kesehatan mata.”

Pandangan berbeda dikemukakan Bapak Nandi Hidayat, Guru SDN

Batan Indah yang ikut serta dalam pelaksanaan PMASD, Bapak

Nandi mengatakan :

“Kalau menurut saya, masyarakat sering lihat, waktu dulu di


TV juga ada, waktu di Tangerang Kota juga ada tentang
pemeriksaan katarak, Sido Muncul emang sering
melaksanakan bakti sosial. Yang pertama dari media
elektronik, yang kedua dari teman ke teman kalau ada suatu
program dari Sido Muncul gini, boleh mengajukan proposal
gini. Dari masyarakat, langsung dari iklan juga.”
Setelah dilaksanakannya program CSR Pemeriksaan Mata Anak

Sekolah Dasar di SDN Batan Indah, dianggap memiliki dampak

positif bagi perusahaan dan memiliki manfaat bagi masyarakat dan

khususnya anak-anak SD yang telah memeriksakan matanya.

Bapak Nandi Hidayat, Guru SDN Batan Indah dan Bapak

Sudirman, kepala sekolah SDN Batan Indah mengatakan manfaat

yang dirasakan bagi para anak yaitu, yang tadinya anak-anak tidak

bisa membeli kaca mata, tetapi sekarang dapat memakai kaca

mata dengan gratis, setelah itu dapat mengatasi proses belajar

yang terhambat karena gangguan mata dengan adanya kaca mata

yang diberikan melalui kegiatan CSR PMASD.

“Bermanfaatnya ya ke anak juga bermanfaat, yang tadinya


tidak bisa memakai kacamata, karena tidak ke beli, tetapi
sekarang alhamdulilah bisa di pakai dengan gratis.”

Pernyataan Bapak Nandi Hidayat diperkuat dengan pendapat

Bapak Sudirman mengenai manfaat yang didapatkan setelah

implementasi program CSR PMASD di SDN Batan Indah, Serpong,

Tangerang Selatan.

“Alhamdulilah, mungkin manfaat bagi siswa yang


mendapatkan bantuan pemeriksaan mata, bahkan
alhamdulilah juga sudah mendapatkan kacamata dari mereka,
ya alhamdulilah mereka bisa mungkin tadinya belajarnya agak
kurang karena gangguan mata, mungkin sekarang karena
menggunakan alat bantu mereka alhamdulilah bisa berubah
dari pada yang sudah-sudah.”
Dengan adanya program CSR PMASD yang diadakan Sido

Muncul dan Perdami Banten, dirasakan bermanfaat bagi para murid


yang memiliki kelainan mata, menjadi terbantukan karena adanya

pemberian kacamata gratis. Menurut Ibu Ikha, sekertariat Perdami

Banten mengatakan:

“Sangat berguna sekali, apa lagi bagi masyarakat awam kan


dia kan gak tau bagaimana cara pemeriksaan mata yang
benar, cara merawat mata yang benar. Apa lagi masyarakat di
daerah pinggiran.”

“Menurut saya pribadi sih baik yah, karena dari pihak dari
sido muncul mau menjunjung kesehatan mata, mau
mengurangi kebutaan karena katarak dan pemeriksaan mata
ini baru, kayaknya dari pihak sido muncul yang terbaru itu
pemeriksaan mata bagi anak sd. Mau mengurangi kebutaan
pada anak juga, kan bisa terjadi juga pada anak”

Selain itu, tanggapan Ibu Ikha tentang program CSR PMASD yang

dilakukan Sido Muncul juga sangat baik, karena peduli dengan

kesehatan mata dan mau ikut serta dalam mengurangi tingkat

kebutaan.

Tanggapan positif juga diberikan oleh ketua RW 04 kompleks

Batan Indah, Tangerang Selatan Bapak Djoharly Chaniago dalam

pelaksanaan kegiatan CSR PMASD, yang mengatakan :

“Kalau yang namanya CSR kan kegiatan sosial dari


keuntungan perusahaan. pastinya positif. Namanya
perusahaan disamping dia menjalankan bakti sosial dia juga
memperkenalkan perusahaannya ke masyarakat. Tentunya
karena dia sudah menjalankan kegiatan CSR, pastinya
mendapatkan dampak positif bagi perusahaan dan
keuntungan bagi masyarakat juga.”

Tanggapan Bapak Djoharly Chaniago ditambahkan oleh Ibu Seni

Srihastuti yang merupakan salah satu orang tua murid SDN Batan

Indah yang mengatakan:


“Menurut saya bagus ya, itu membantu anak-anak yang
kurang memperhatikan biasanya masalah mata karenakan
mereka suka menganggap biasa padahalkan harusnya
sebenarnya harus diperiksa. Bagus sekali kan membantu
orang tua.”

Kegiatan CSR Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar dapat

dikatakan berhasil dalam mendukung perusahaan

mempertahankan citra perusahaan. Yang sudah baik menjadi lebih

baik lagi, dan mempertahankan citra perusahaan ke masa yang

akan datang. Melalui kegiatan ini, juga diharapkan dapat menjadi

perisai bagi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dalam

menghadapi krisis yang sewaktu-waktu dapat menghadang.

3. Kendala Implementasi Program CSR Pemeriksaan Mata Anak

Sekolah Dasar (PMASD)

Terdapat kendala yang dihadapi oleh PT Industri Jamu dan

Farmasi Sido Muncul Tbk dalam melaksanakan program CSR

Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD). Berdasarkan

hasil wawancara mendalam dengan empat informan yang berbeda,

sebagian besar mengatakan kendala yang paling sering dihadapi

yaitu penentuan waktu pelaksanaan yang tepat, antara pihak Sido

Muncul sebagai penyelenggara, Perdami sebagai tim pelaksana


Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD), Dinas

Pendidikan sebagai pendukung pelaksanaan PMASD, dan juga

pihak Sekolah Dasar (SD) yang merupakan tempat dilakukannya

pelaksanaan program CSR PMASD dan penentuan waktu yang

tidak mengganggu jam belajar anak-anak Sekolah Dasar (SD)

sebagai pasien yang akan diperiksa matanya.

Menurut Ibu Nanik R. Sunarso, Senior Manajer Public

Relations Sido Muncul yang mengatakan:

“Seringnya gak klop waktunya. Mencari jadwal yang paling


susah antara Perdami sama sekolahannya. Kemudian orang-
orang pemerintahan itu kan juga gak gampang. Nyari orang-
orang yang bisa dipercaya, yang mau membantu program
kita. Kita pure benar-benar membantu CSR.”
Kesulitan atau kendala yang dihadapi untuk menyesuaikan waktu

antara pihak Perdami dengan pihak Sekolah dan juga pihak

Pemerintah atau Kepala Daerah setempat agar mau ikut serta

dalam penyelenggaraan kegiatan PMASD.

“Kadang gini, maslah jadwal, waktunya harus yang tepat. Kan


kita kalau mengadakan acara harus ketemu dengan paling
enggak setingat kepala daerah, tujuannya untuk
pemberitaannya juga bagus, bahwa pimpinan daerahnya
perhatian dengan apa yang kita lakukan, nah untuk ngatur
jadwalnya itu yang susah. Untuk masalah ngumpulin anaknya
sih gak ada kendala. Kesulitan juga untuk mengatur jadwal
dari Perdaminya. Itu kan harus di satukan jadwalnya antara
Perdami, kepala dinas, kepala pemerintahan setempat,
mungkin wali kota, nah untuk mengatur jadwalnya itu yang
susah.”
Sebagai seorang Manajer Media Relations, Ibu Sri Wahyuni, selain

menemukan kendala mengatur waktu dengan Perdami dan Kepala

Dinas kota setempat, yaitu mengundang setingkat Kepala Daerah


untuk publikasi yang baik bagi pihak Sido Muncul dan juga Pihak

Pemerintah, agar dapat terlihat kepedulian pemerintah daerah

setempat dengan Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar (SD).

Hal serupa juga ditambahkan oleh Ibu Endang, Sekertaris Perdami

cabang Banten, yang mengatakan:

“Yang kadang-kadang susahnya itu acara cremonialnya


bisanya dijam kerja, padahal baksosnya biasanya kita itu
sabtu atau minggu, kita dipaksa hari rabu hanya karena
cremonialnya, itu yang kadang-kadang menimbulkan kendala”
Menurut Ibu Endang, penyesuaian hari kerja dan hari libur yang

terkadang menjadi sebuah kendala. Pihak Sido Muncul

menginginkan pelaksanaan PMASD dilaksanakan pada hari kerja

dan dijam pelajaran berlangsung, sedangkan pihak perdami lebih

sering melaksanakan CSR di hari libur, sabtu atau minggu.

Sehingga dibutuhkan penyelesaian yang tepat agar kegiatan

PMASD ini dapat terselenggara. Solusinya menurut Ibu Endang,

yaitu harus adanya saling berpengertian dan toleransi, sehingga

program CSR PMASD tetap dapat dilaksanakan dengan baik.

“Akhirnya terlaksanakan juga, dengan masing-masing


berpengertian saling toleransi.”

Kendala lainnya dalam proses implementasi program CSR PMASD

ini yaitu kurang adanya koordinasi, komunikasi yang baik antara

Perdami dan Sido Muncul. Dalam melaksanakan PMASD di SDN

Batan Indah, Perdami memiliki prosedur-prosedur tersendiri

sehingga kegiatan dapat terlaksanakan dengan baik, tetapi pihak

Sido Muncul mengkoordinasikannya hanya lewat telepon.


“Kita menemukan kendala ya, karena orang dari Sido Muncul
belum pernah nemuin kita sebelumnya.”

Kurangnya komunikasi secara langsung juga merupakan salah satu

kendala yang dihadapi pihak Perdami menurut Ibu Ikha sebagai

bagian sekertariat Perdami cabang Banten.

Namun kendala-kendala yang terjadi tetap dapat diatasi oleh

berbagai pihak, sehingga program CSR Pemeriksaan Mata Anak

Sekolah Dasar (PMASD) yang berkerja sama dengan Perdami

cabang Banten, Dinas Pendidikan Tangerang Selatan, dan SDN

Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan tetap dapat terlaksana

sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Dengan adanya

kendala yang dihadapi, dijadikan sebagai tolak ukur untuk kegiatan

CSR yang akan dilakukan selanjutnya oleh PT Industri Jamu dan

Farmasi Sido Muncul Tbk.

4. Bentuk Aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) PT

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

Menurut Kotler dan Lee dalam buku Corporate Social

Responsibility (CSR) dalam praktik di Indonesia, terdapat enam

kategori aktivitas CSR, yaitu cause promotions, cause-related

marketing, corporate social marketing, corporate philanthropy,

community volunteering, socially responsible business practics

(Ambadar,2008). Dari keenam aktivitas CSR yang di sebutkan

Kotler dan Lee, hanya tiga bentuk aktivitas CSR yang dilaksanakan
divisi Public Relations PT Industri jamu dan Farmasi Sido Muncul

Tbk, menurut hasil penelitian.

a. Corporate Philanthropy

Dalam aktivitas CSR ini, perusahaan memberikan

sumbangan langsung dalam bentuk derma untuk kalangan

masyarakat tertentu. Sumbangan tersebut biasanya berbentuk

pemberian uang secara tunai, bingkisan/paket bantuan atau

pelayanan secara cuma-cuma. Kegiatan filantropi biasanya

berkaitan dengan berbagai kegiatan sosial yang menjadi prioritas

perhatian perusahaan.

Sebagian besar program CSR PT Industri Jamu dan

Farmasi Sido Muncul Tbk termasuk dalam aktivitas CSR

Corporate Philanthropy. Salah satunya yaitu bantuan kepada

1000 anak Yatim, biasanya dilaksanakan pada saat bulan puasa,

memberikan bantuan kepada penderita Hydrocephalus, bantuan

bencana alam (gunung berapi, longsor, banjir) dan juga bantuan

korban kebakaran. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul

Tbk memberikan bantuan sejumlah uang, sembako dan

beberapa produk-produk dari Sido Muncul. hal tersebut didukung

dengan pendapat Ibu Sri Wahyuni, Manajer Media Relations

yang mengatakan:

”Ada, banyak, yang benar-benar tidak ada kaitannya sama


kita, benar-benar cuma kasih dana. Waktu itu kayak
bantuan untuk orang sakit, jadi kita datengin pasien-pasien
yang gak mampu yang akhirnya bebannya ke rumah sakit,
nah kita dateng kerumah sakit, kita sumbang buat orang
yang gak mampu bayar rumah sakit. Karena kita sering
dengar sadiskin,orang sakit jadi miskin. Terus juga ada
bantuan untuk hydrosephalus, bantuan untuk balita gizi
buruk, bencana alam, kebakaran.”

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, sering

melakukan bantuan-bantuan secara spontan dalam mewujudkan

aktivitas CSRnya. Dengan membantu orang sakit, membantu

anak-anak yang terkena Hydrosephalus, membantu balita gizi

buruk, dan bantuan bencana alam dan bantuan bencana

kebakaran.

Dalam pelaksanaan pengembangan komunitas atau

masyarakat, perusahaan membuat kegiatan corporate social

responsibility yang bernama „Desa Rempah‟ yang didalamnya

terdapat petani binaan sebagai pemasok bahan baku tambahan.

Ibu Sri Wahyuni, mengatakan:

“Contohnya desa rempah, itu kan untuk mensejahterakan


masyarakat, meningkatkan perekonomian masyarakat
setempat.”

Desa Rempah merupakan cermin dari pemberdayaan

masyarakat yang dilakukan perusahaan, untuk meningkatkan

kehidupan perekonomian masyarakat desa, dengan

memanfaatkan dan memaksimalkan lahan yang sudah ada, baik

lahan kosong, lahan yang tidak produktif ataupun lahan produktif

yang memungkinkan tumpang sari. Dengan memberikan bibit

tanaman jamu yang mempunyai nilai ekonomi dan pembinaan


dari Sido Muncul, mulai dari penyuluhan saat tanam,

pemeliharaan sampai panen dan pasca panen.

“Sido Muncul memiliki program baru yaitu desa rempah, ini


tuh memang baru, atau program unggulan, karena ini
memang pemberdayaan masyarakat, sifatnya itu kan kita
hitung dari sebelum masyarakat itu belum ada program ini
sampe setelah adanya program ini. Jadi sebelumnya saya
memiliki daftar monografi desa, mereka status sosial
ekonominya bagaimana, pendapatan desa itu bagaimana,
penduduknya berapa dan lain-lain. Terus kemudian kita
kasih program, jadi programnya itu, didesanya itu kita lihat,
kita survei dulu, cocoknya itu untuk jenis tanaman jamu apa
setelah kita cek, kita misalnya untuk yang pertama itu untuk
kayu ulut dan kunyit, itu di gondorio, di daerah unggaran
dekat pabrik. Kita kasih bibit itu, terus masyarakat
menanam.”

Didukung pula oleh Ibu Sri Wahyuni, yaitu masyarakat yang

terlibat dalam kegiatan Desa Rempah diajak untuk berkerja

secara kelompok, lalu diberikan akses modal dan bibit untuk

kemudian diajarkan bagaimana cara budi daya yang benar. Hasil

yang didapatkan dari budi daya para masyarakat Desa Rempah

yang sesuai dengan standarisasi, kemudian dikirimkan kepada

perusahaan untuk dijadikan bahan baku dalam membuat obat

herbal. Selain itu, limbah plastik dari produk yang dianggap

rusak, diberikan kepada masyarakat Desa Rempah, untuk

dimanfaatkan dan diolah menjadi barang-barang yang berguna

seperti tas dan lainnya.

“...seperti Desa Rempah. Kemudian Desa Rempah tidak


hanya memberikan bibit. Jadi caranya itu, setalah kita
memberikan bibit, kita mengadakan penyuluhan, setelah
penyuluhan pun kita ada pasca panen, setelah itu ada
penyuluhan lagi, setelah pasca panen diarahkan lagi untuk
menjualnya ke Sido Muncul, karena itu untuk misalnya
berupa bahan jamu untuk produksinya Sido Muncul. Jadi itu
berkesinambungan. Selain itu kita juga kemarin kasih juga
limbahnya Sido Muncul berupa bungkus plastik produk
yang cacat, nah itu nanti dikasihkan ke mereka, mereka
buat. Kita juga sumbang alatnya misalnya mesin jahitnya,
kita kasih penyuluhan juga. Nanti tas itu bisa dijual, bisa
juga dijualnya ke koprasi atau melalui PKK lingkungan
setempat.”

Program CSR dalam bentuk Community Development

(pemberdayaan masyarakat) yang dilakukan perusahaan ini

merupakan salah satu cermin aktivitas CSR Corporate

Philanthrophy dalam kegiatan produksi dimana perusahaan ikut

membantu meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat

dengan memberikan bantuan berupa akses modal dalam bekerja

dan sesuai dengan salah satu pilar aktivitas CSR yaitu building

human capital secara eksternal. Pemberdayaan masyarakat

merupakan bentuk kegiatan CSR yang dimaksudkan agar dalam

menjalankan bisnis, perusahaan tidak hanya mencari

kesejahteraan bagi perusahaan atau pihak internal saja, tetapi

juga menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar. Hal ini

dikarenakan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya perusahaan

berada di tengah-tengah masyarakat dan sudah menjadi

tanggung jawab sosial perusahaan untuk membantu masyarakat

dalam meningkatkan kesejahteraan hidup mereka melalui

kegiatan bisnis perusahaan baik secara langsung atau tidak

langsung.
Pelaksanaan Desa Rempah yang berbentuk

pemberdayaan masyarakat sekitar pabrik Sido Muncul, masih

terhitung baru. Sebelumnya kegiatan CSR Sido Muncul lebih

berbentuk charity memberikan sumbangan atau bantuan tanpa

adanya keberlanjutan setelah dilakukan program tersebut. Tetapi

dengan adanya perkembangan jaman, bentuk program CSR

Sido Muncul berubah menjadi pemberdayaan masyarakat, tetapi

tidak meninggalkan bentuk sebelumnya yaitu charity. Seperti

yang dikatakan Ibu Nanik R. Sunarso, sebagai berikut:

“Selama ini tanggung jawabnya lebih ke charity.


Kebanyakannya charity, tapi kalau kita kan kalau CSR
sendiri untuk membantu kesejahteraan masyarakat ya
terutama di sekitar pabrik, terus kemudian di masyarakat
indonesia, di orang-orang yang sangat membutuhkan,
orang-orang sakit, orang-orang yang terpinggirkan yang
gak punya, menengah kebawah. Terus di daerah-daerah
yang kurang subur ataupun yang terpinggirkan, desa yang
kurang pinter, terpelosok.”

Perusahaan besar seperti PT Industri Jamu dan Farmasi Sido

Muncul Tbk seharusnya sudah melaksanakan atau menerapkan

program CSR dalam bentuk Community Development sejak awal

perusahaan berdiri dan terus dilaksanakan hingga sekarang.

“Sangat penting banget, dengan berita, kemudian kita juga


turun ke masyarakat, sebetulnya apa sih yang dimauin,
sebetulnya tergantung dengan komitmen dari perusahaan
itu sendiri, jadi PR tidak bisa memaksakan tanpa adanya
komitmen dari pimpinannya. Contoh kasus, Sido Muncul itu
kan waktu itu kita sudah mau karena kita ini mengharapkan
mendapatkan proper untuk lingkungan hidup itu kan kita
yang dinilai itu adalah community development, padahal
waktu itu kan kita sudah ngajuin beberapa kali sama
manajemen untuk mengadakan community develoment
terutama lewat sekitar tapi kan gak di acc, begitu ada
kejadian baru di acc itu kan tergantung dari manajemen.
Sekarang baru mau jalan community development di sekitar
pabrik, padahal seharusnya dari pertama sebelum pabrik itu
berdiri, baru bangun pun kita harus menjaga community
development, membuat community development di
lingkungan itu. Jadi pemahaman itu sangat penting banget
tapi tergantung perusahaan itu mau nerapinnya atau tidak.
Padahal penting banget.”

Senior Manajer Public Relations Sido Muncul, Ibu Nanik R.

Sunarso juga merasakan pentingnya pelaksanaan CSR dalam

bentuk Community Development dilaksanakan sejak pertama

pabrik Sido Muncul didirikan, tetapi sebagai seorang PR tidak

dapat melaksanakannya tanpa adanya komitmen dari

manajemen atau pimpinan. Sehingga kegiatan CSR ini

dilaksanakan tergantung dari pimpinan atau manajemen PT

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

Bentuk secara langsung yang dapat diberikan oleh PT

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk berupa bantuan

dana atau uang dan sembako atau produk yang dihasilkan Sido

Muncul. Dan bantuan secara tidak langsung diberikan melalui

bantuan pekerjaan atau akses modal dalam menciptakan suatu

usaha mandiri. Dalam hal ini Desa Rempah merupakan salah

satu bentuk aktivitas CSR yang dikemukakan oleh Prince of

Wales International Bussiness Forum yaitu strengthening

economies. Jadi jika dilihat dengan kesesuaian antara teori yang

ada dengan praktik yang telah dilaksanakan, kegiataan


community development sudah diterapkan dengan baik dan telah

memberikan hasil yang baik bagi para masyarakat dalam

meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Dan untuk

kedepannya, diharapkan perusahaan terus melaksanakan

community development dengan menjangkau daerah lainnya

sehingga dapat tercipta kesejahteraan hidup yang lebih merata

lagi.

Nilai atau hasil yang didapatkan PT Industri Jamu dan

Farmasi Sido Muncul Tbk melalui kegiatan CSR ini tidak hanya

memberikan manfaat bagi para masyarakat saja, tetapi juga

memberikan citra perusahaan yang semakin baik di mata

masyarakat umum. Hal ini dikarenakan adanya tanggung jawab

perusahaan yang semakin baik. Kegiatan ini juga memberikan

dampak baik pada perusahaan dalam pemenuhan bahan baku

produksi. Selain itu, dengan adanya Desa Rempah memberikan

keuntungan bagi perusahaan dimana hubungan perusahaan

dengan masyarakat terus terjaga. Dalam pilar aktivitas CSR

disebut dengan assesing social chesion, yang merupakan upaya

perusahaan dalam menjalankan usaha bisnisnya harus dapat

memperhatikan keadaan lingkungan masyarakat sekitarnya

sehingga tidak muncul hal-hal yang dapat merugikan salah satu

pihak.

b. Community Volunteering
Dalam aktivitas CSR ini, perusahaan mendukung serta

mendorong para karyawan, mitra pemasaran dan/atau

pemegangn frenchise untuk menyediakan dan mengabdikan

waktu dan tenaga untuk membantu kegiatan sosial tertentu yang

menjadi sasaran program.

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dalam

melaksanakan kegiataan CSR, sebagian besar melibatkan para

karyawannya. Contohnya pada kegiatan CSR Mudik Lebaran

Gratis yang melibatkan seluruh karyawan Sido Muncul. Seperti

yang dikatakan Ibu Sri Wahyuni, Manajer Media Relations PT

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, sebagai berikut:

“Dalam sejarahnya selama 25 tahun kita


menyelenggarakan mudik gratis tidak pernah memakai EO,
semua dilibatkan. mulai dari pendistribusian tiket, yang
masang umbul-umbul itu semua karyawan Sido Muncul.
Jadi sudah di bagi-bagi, kalau ada event besar kayak gitu,
kita mengadakan rapat seluruh pegawai dilibatkan per
divisi, nanti dibagi lagi untuk menjadi seksi-seksi
kepanitiaan. Mulai dari seksi acara, seksi penyobekan tiket,
seksi pendistribusian tiket ke para tukang jamu, itu semua
dilibatkan.”
Dari keterangan yang diberikan Ibu Sri Wahyuni tersebut,

diperkuat dengan keterangan yang diberikan Ibu Nanik R.

Sunarso, yang mengatakan:

“Iya, semua kegiatan CSR kita karyawan-karyawan kita


dilibatkan, tapi kalau untuk kegiatan mudik lebaran semua
karyawan dikerahkan untuk ikut serta membantu jalannya
kegiatan mudik gratis.”
Pelaksanaan mudik lebaran gratis yang diberikan Sido Muncul

kepada para penjual jamu, sebagai bentuk penghargaan atas

kerjasama dalam mendistribusikan jamu bagi masyarakat.

Semuanya melibatkan para karyawan dalam pelaksanaan mulai

dari seksi acara, seksi penyobekan tiket, seksi pendistribusian

tiket. Seluruh karyawan dilibatkan untuk serta membantu

jalannya kegiatan CSR Mudik Lebaran Gratis Sido Muncul.

Kegiatan lainnya yang melibatkan karyawan perusahaa

dalam melaksanakan program CSR, yaitu pada implementasi

Bantuan Kebakaran, dimana dilaksanakan Bantuan langsung

Tunai (BLT) yang melibatkan tim dari Sido Muncul, mulai dari

awal survei, pendataan jumlah keluarga yang menjadi korban

kebakaran, dan pembagian BLT yang semuanya dilaksanakan

dari tim Sido Muncul. Ibu Sri Wahyuni mengatakan :

“Mungkin gini ya, kalau kita kasih BLT, bantuan kebakaran,


mungkin kalau perusahaan lain sifatnya bantuan tunai kasih
ke lurah/camat. Tapi kalau kita enggak, kita ngasihnya BLT,
Bantuan Langsung Tunai. Nah kita gerakin timnya
SidoMuncul, dalam arti gini mulai pembagian BLT-nya,
mulai dari awal surveinya, mendatanya itu kan semua
dilibatin, jadi mendata jumlah yang kebakaran itu berapa,
jadi kita gak sekedar datengin minta cuma minta data atau
telp. Kita kalau kasih bantuan kebakaran langsung,
misalnya ada 1000 KK, (keluarga) langsung bagi berapa
tim orang SidoMuncul, buka meja dan kasih langsung.
Tujuannya supaya bisa langsung sampai ke korban.”

Dapat dilihat dari keterangan Ibu Sri Wahyuni dengan Ibu Nanik

R. Sunarso bahwa PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul

Tbk juga melaksnakan program Community Volunteering melalui


kegiatan Mudik Lebaran Gratis dan Bantuan Kebakaran. Jika

dikaitkan dengan pilar aktivitas CSR dari Prince of Wales

International Bussiness Forum, kegiatan ini senada dengan

aktivitas Building Human Capital yang secara internal,

perusahaan melibatkan para karyawan dan menciptakan

karyawan yang handal dan juga ikut melaksanakan wujud

tanggung jawab sosial perusahaan.

Nilai atau hasil yang didapatkan dengan adanya kegiatan

Mudik Lebaran Gratis dan Bantuan Kebakaran dengan

melibatkan para karyawan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido

Muncul Tbk dapat membangun hubungan yang tulus antara

perusahaan dengan komunitas atau masyarakat yang di bantu.

Selain itu, kegiatan community volunteering dapat memberikan

kontribusi terhadap pencapaian tujuan perusahaan yaitu berguna

bagi masyarakat dan lingkungan.

c. Socially Responsible Business Practics

Dalam aktivitas CSR ini, perusahaan melaksanakan

aktivitas bisnis yang bersifat diskresi serta berbagai investasi

yang mendukung kegiatan sosial dengan tujuan meningkatkan

kesejahteraan komunitas dan memelihara lingkungan hidup.

Yang menjadi tanggung jawab PT Industri Jamu dan Farmasi

Sido Muncul Tbk adalah sebagai perusahaan besar dan baik

maka bertanggungjawab dalam meningkatkan kesejahteraan


masyarakat dan kesadaran masyarakat untuk mendapatkan

hidup yang lebih layak.

Pelestarian lingkungan merupakan isu yang penting bagi

suatu perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya. Hal ini

dikarenakan limbah yang dihasilkan oleh perusahaan yang

dibuang ke alam, tidak hanya menimbulkan kerugian pada

masyarakat sekitar pabrik, tetapi secara jangka panjangn akan

memberikan dampak buruk bagi bumi kita. Oleh karena itu,

dalam menjalankan proses bisnisnya Sido Muncul diwajibkan

untuk mengelola lingkungan hidup berdasarkan pada undang-

undang yang berlaku yaitu UU No. 23 Tahun 1997 tentang

Pengelolaan Lingkungan Hidup. Direktur Utama PT Industri

Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Bapak Irwan Hidayat dalam

Majalah SidoMuncul-Impian Yang Terwujud, mengatakan:

“Lingkungan yang baik juga menjadi perhatian kami. Kami


meproses semua limbah cair dan padat. Limbah cair kami
olah sehingga memenuhi syarat yang ditentukan oleh
Kementerian Lingkungan Hidup. Sedangkan limbah padat,
kami proses menjadi wood pellet dan digunakan sebagai
bahan bakar untuk produksi, sehingga kami menjadi
perusahaan yang ramah lingkungan dan dapat
mengembangkan bahan bakar yang terbaru.”
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk ikut menjaga

kelestarian lingkungan alam melalui pengolahan limbah padat

dan cair. Pengolahan limbah pabrik ditangani khusus oleh IPAL

(Instalasi Pengolahan Air Limbah) dimana sebagian dari limbah

yang dihasilkan oleh pabrik diolah kembali menjadi pupuk


organik yang kemudian di jual kepada umum dan juga sebagai

pengganti bahan bakar solar untuk ketel uap. Sedangkan dalam

menangani limbah cair, diolah menjadi air yang sudah sesuai

dengan standar baku mutu Pemerintah Daerah Jawa tengah dan

dapat digunakan untuk menyirami tanaman pada kebun

perusahaan.

“Sebenarnya sih kita sudah mulai kearah sana, pertama


kita memperhatikan limbah kita. Kalau kita mau
melaksanakan CSR yang kaitannya dengan lingkungan,
kita harus memperhatikan didalamnya dulu, internalnya
dulu. Kita sudah memperbaiki limbah kita. Kita membangun
Ipal yang baik. Sido Muncul membangun ipal itu sudah
habis 45 M dan kita sudah mendapatkan proper biru juga
melalui ipal itu.”

Pengolahan limbah juga termasuk ke dalam jenis aktivitas

socially responsible business yaitu perusahaan yang melakukan

perubahan terhadap salah satu sistem kerjanya yang dalam hal

ini adalah pengolahan limbah pabrik. Menurut konsep Prince of

Wales International Business Forum mengenai pelestarian

lingkungan yaitu protecting the environment. Hal ini menjadi

salah satu bentuk kegiatan CSR yang penting dikarenakan

limbah pabrik yang dihasilkan oleh perusahaan tidak hanya

membahayakan lingkungan alam saja tetapi juga membawa

dampak buruk bagi kesehatan masyarakat sekitar sehingga

dibutuhkan pengolahan limbah yang baik. Dampak dari limbah

seringkali dirasakan oleh masyarakat sekitar perusahaan, yaitu


berupa adanya pencemaran udara dan air yang jika dikonsumsi

secara terus-menerus dapat menimbulkan berbagai penyakit

bagi masyarakat.

Selain dengan pengolahan limbah yang baik, perusahaan

juga menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar melalui

pelaksanaan kegiataan kunjungan masyarakat ke dalam pabrik

guna melihat pengelolahan limbah pabrik. Pelaksanaan kegiatan

kunjungan mendapatkan tanggapan yang baik dari masyarakat

dan menunjukkan adanya keterbukaan perusahaan terhadap

masyarakat. Tetapi, dalam menjaga kelestarian lingkungan

hidup, tidak diketahui apakah perusahaan juga melakukan isu

go-green, seperti penghematan dalam menggunakan air, listrik,

kertas dan plastik.

Nilai atau hasil yang didapatkan dengan adanya

pengolahan limbah yang baik dan berguna seperti yang

dilakukan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dapat

memberikan dampak baik kepada perusahaan dalam

menjalankan kegiatan produksi. Dengan menjaga hubungan baik

dengan masyarakat sekitar juga dapat dikatakan sebagai

kegiatan CSR yang sesuai dengan teori pilar aktivitas CSR

Prince of Wales International Business yaitu assessing social

chesion, perusahaan dituntut untuk menjaga hubungan baik

dengan masyarakat sekitar perusahaan. Jadi pengolahan limbah


yang dilakukan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

tidak hanya berdampak baik bagi kelestarian lingkungan alam

karena lokasi seputar pabrik yang lebih asri, tetapi juga dalam

keberlangsungan proses bisnis perusahaan. Sido Muncul

dengan membuat IPAL dan memperhatikan lingkungan,

mendapatkan PROPER Biru.

Dari keseluruhan aktivitas CSR yang dilaksanakan PT Industri

Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, sebagian besar merupakan

aktivitas Corporate Philanthropy, memberikan bantuan secara

langsung berupa dana, barang atau jasa kepada pihak yang

membutuhkan baik perorangan maupun kelompok. Contoh

kegiatan Corporate Philanthropy yang telah di implementasikan

yaitu, bantuan bencana alam, bantuan kebakaran, pemeriksaan

mata anak sekolah dasar, operasi katara gratis, dan mudik lebaran

gratis. Tetapi tidak semua aktivitas corporate social responsibility-

nya berbentuk Corporate Philanthropy, terdapat juga aktivitas

corporate social responsibility berbentuk Socially Responsible

Business Practics dan Community Volunteering.

Menurut Ibu Nanik R. Sunarso, PT Industri Jamu dan Farmasi

Sido Muncul Tbk juga melaksanakan aktivitas CSR yang berbentuk

Cause Promotion, perusahaan berusaha untuk meningkatkan

kesadaran masyarakat mengenai suatu isu tertentu yang sedang

beredar dalam masyarakat, dapat berupa mengkampanye kan


sesuatu atau mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam suatu

kegiatan tertentu.

“Iya, sangat banget, contohnya waktu itu gizi buruk, gizi buruk
itu pemberitaan lagi gencar banget akhirnya kita membantu
gizi buruk, kemarin juga kusta seperti itu juga. Kemudian
waktu itu mata juga kayak gitu.”
Tetapi pernyataan Ibu Nanik R. Sunarso, tidak sesuai dengan teori

aktivitas CSR Cause Promotion menurut Kotler dan Lee. Kegiatan

CSR Sido Muncul memang mengikuti isu yang berkembang di

masyarakat, tetapi kegiatan tersebut hanya berbentuk Corporate

Philanthropy, tidak mengajak masyarakat untuk ikut serta atau

terlibat langsung dalam suatu kampanye atau menciptakan

kesadaran dan perhatian dari masyarakat terhadap suatu masalah

sosial tertentu. Sehingga aktivitas CSR Sido Muncul tidak dapat

digolongkan dalam bentuk Cause Promotion.

Selain itu, program corporate social responsibility PT Industri

Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk yang terbagi menjadi dua

prioritas program di bidang sosial/kemanusaiaan dan lingkungan

juga dapat dianalisis sesuai dengan konsep triple bottom line

menurut Elkington dalam bukunya Cannibal with Fork: The Triple

Bottom Line of 21st Century Business, yang menyatakan bahwa

perusahaan yang baik tidak hanya memburu keuntungan ekonomi

belaka (profit), melainkan juga memiliki kepedulian terhadap

lingkungan (planet), dan kesejahteraan masyarakat (people). PT

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, menyisihkan sebagian


keuntungan perusahaan yang didapatkan dalam jumlah presentase

tertentu untuk melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Sesuai

dengan yang dikatakan Ibu Nanik R.Sunarso :

“Dari keuntungan perusahaan, paling lumayan tinggi, dari


keuntungan perusahaan 2-5%, pokoknya sekitar segitu. Kita
lumayan besar kok.”

Ibu Sri Wahyuni juga menambahkan mengenai sumber dana yang

dikeluarkan perusahaan berasal dari keuntungan tiap tahunnya,

sebagai berikut:

“Diambil dari keuntungan perusahaan, setiap tahunnya dana


yang dikeluarkan berbeda, tergantung dari keuntungan yang
didapatkan perusahaan.”
Perusahaan Sido Muncul tidak hanya mencari keuntungan

sebanyak-banyaknya, tetapi juga memberikan sebagian dari

keuntungannya untuk melaksanakan program corporate social

responsibility kepada masyarakat dan lingkungan.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya dalam bentuk aktivitas

corporate social responsibility, socially responsible business

practice dengan membuat instalasi pengolahan limbah agar limbah

yang dihasilkan pabrik tidak mencemari lingkungan sekitar pabrik

dan tidak mengganggu masyarakat akibat dari pencemaran limbah

tersebut. Kepedulian Sido Muncul terhadap lingkungan hidup juga

nampak dengan kegiatan penanaman pohon mangrove, agar tidak

terjadinya abrasi pada pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus

yang bersifat merusak.


Wujud tanggung jawab Sido Muncul terhadap masyarakat

dilakukan dengan berbagai macam program. Salah satunya yaitu

dengan kegiatan Pemeriksaan Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD)

yang telah dianalisis sebelumnya. Sido Muncul membantu para

anak-anak sekolah dasar yang mengalami kelainan refraksi

anomali pada mata, yang dapat mengakibatkan kebutaan, selain itu

juga dapat mengganggu aktivitas belajar para anak-anak sekolah

dasar.

Dari menyisihkan sebagian keuntungan perusahaan Sido

Muncul dalam jumlah presentase tertentu, membuat instalasi

pengolah limbah pabrik menjadi hal yang berguna, dan juga

melaksanakan program corporate social resonsibility Pemeriksaan

Mata Anak Sekolah Dasar (PMASD) dapat disimpulkan bahwa PT

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk sudah menjalankan

konsep triple bottom line. Walaupun jumlah kegiatan CSR yang

lebih banyak dilaksanakan mengarah ke sektor sosial/kemanusiaan

dibandingkan sektor lingkungan.

Sebagai seorang public relations yang menjalankan kegiatan

CSR sesuai dengan visi perusahaan, yaitu memberikan manfaat

terhadap masyarakat dan lingkungan, dan juga untuk

mempertahankan citra baik perusahaan sebagai perusahaan jamu

yang memiliki posisi teratas. Dapat menjalankan peranannya

secara baik dan lebih mengeksplor bentuk kegiatan corporate


social responsibility yang mengarah kepada pemberdayaan

masyarakat sehingga masyarakat tidak tergantung dengan

perusahaan. Selain itu juga memiliki keseimbangan dengan

kegiatan corporate social responsibility terhadap lingkungan.

5. Perbandingan Hasil Penelitian dengan penelitian sejenis

mengenai Corporate Social Responsibility.

Pada bab II penelitian ini, peneliti mengambil kajian pustaka

dari penelitian sejenis. Penelitian sejenis yang telah dilakukan oleh

Joash A.S.P. (mahasiswa Universitas Prof.Dr.Moestopo

(Beragama)), mengenai Implementasi Corporate Social

Responsibility Humas PT.Pertamina EP Region KTI Field Bunyu,

dari penelitian tersebut, hasil yang ditemukan yaitu dalam

Implementasi CSR Humas PT.Pertamina EP Region KTI Field

Bunyu memfokuskan program CSR pada tiga bidang, yaitu

ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pada bidang ekonomi

terlaksananya program social enterpreneur dimana masyarakat

Bunyu diberika modal untuk berwirausaha. Kegiatan CSR pada

aspek sosial, yaitu pemberian beasiswa, pembangunan

infrastruktur, dan kesehatan gratis di puskesmas. Kegiatan CSR

pada aspek lingkungan ditandai dengan distribusi tong sampah

serta konsep kehidupan go-green.


Dalam penelitian ini, implementasi CSR yang dilakukan PT

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul)

memfokuskan menjadi dua sektor, yaitu sektor sosial/kemanusiaan

dengan melaksanakan Mudik lebaran gratis bagi para pedagang

jamu, memberikan bantuan-bantuan, memberikan pemeriksaan dan

operasi mata katarak dan kegiatan lainnya. Selain itu juga

memfokuskan pada sektor lingkungan, dengan adanya instalasi

pengolah limbah pada pabrik Sido Muncul, penanaman pohon, dan

juga mengadakan kegiatan „Desa Rempah‟ yang mengaitkan

kepedulian kepada alam dan juga kepada masyarakat

(pemberdayaan masyarakat). Keunggulan dalam penelitian ini

dibandingkan penelitian yang dilakukan oleh Joash A.S.P menurut

peneliti, yaitu dalam penelitian ini mengkaitkan program CSR Sido

Muncul dengan bentuk aktivitas CSR menurut Kotler dan Lee. Hasil

yang didapatkan peneliti, Sido Muncul tergolong dalam bentuk

aktivitas CSR Corporate Philanthropy, Community Volunteering,

dan Socially Responsible Business Practics dan dapat diukur

menggunakan lima pilar aktivitas CSR dari Prince of Wales

International Bussiness Forum. Selain itu, Sido Muncul juga dapat

dikatakan sebagai perusahaan baik karena menjalankan CSRnya

berdasarkan konsep triple bottom line yang memiliki keseimbangan

antara keuntungan (profit), masyarakat (people) dan juga

lingkungan (planet).
Sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Shelvy Stephanie (mahasiswi Universitas Indonesia), mengenai

Analisa Manfaat Program Corporate Social Responsibility (CSR)

dalam Menjadikan Pulau Pramuka sebagai Cyber Island (Studi

pada Program CSR “Broadband Learning Center” PT Telkom, Tbk).

Hasilnya yaitu, dalam pelaksanaan, CSR dilakukan oleh Divisi

Community Development Center, namun PR tetap mengawasi dan

mengkomunikasikan program kepada masyarakat. Program BLC ini

berkonsep CSR selama 6 bulan yang kemudian menjadi program

Community Development. Masyarakat Pulau Pramuka mengalami

perkembangan dan peningkatan pendapatan yang mereka rasakan

sebagai manfaat dari program CSR Telkom ini.

Dalam penelitian ini, implementasi CSR dilakukan oleh divisi

Public Relations (PR) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul

Tbk (Sido Muncul) yang sekaligus berperan dalam

mengkomunikasikan dan mempublikasikan kegiatan CSR Sido

Muncul, khususnya pada kegiatan Pemeriksaan Mata Anak

Sekolah Dasar (PMASD) di SDN Batan Indah, Tangerang Selatan.

Komunikasi kepada masyarakat dilakukan melalui pemasangan

umbul-umbul/spanduk di sekitar tempat pelaksanaan, dan juga

publikasi melalui media massa (cetak dan elektronik), sehingga

masyarakat luas dapat mengetahui kegiatan PMASD dan dapat

mempertahankan citra perusahaan yang sudah baik. Komunikasi


yang baik juga dijalin oleh PR Sido Muncul dengan pihak Perdami

dan Dinas Pendidikan setempat dalam melaksanakan kegiatan

PMASD.

Hasil dari kedua penelitian sejenis dengan penelitian yang

dilakukan peneliti memiliki kesamaan dalam membahas kegiatan

CSR yang dilakukan masing-masing perusahaan. Menurut Cutlip

dkk kegiatan CSR dilaksanakan berdasarkan empat langkah

manajemen PR (Define The Problem, Planning and Programming,

Taking Action and Communication, Evaluating The Program), tetapi

dari kedua penelitian sebelumnya tidak dianalisis secara dan

mendalam. Berbeda dengan penelitian ini, yang menjelaskan

empat langkah manajemen public relations dalam membuat

kegiatan CSR PMASD dengan jelas berdasarkan hasil wawancara

mendalam, observasi pra penelitian hingga penelitian berlangsung,

dan juga data-data yang terkait dengan CSR PMASD. Tetapi

sebagai penelitian kualitatif, dalam mengukur objektif atau tidaknya

hasil yang penliti dapatkan, yaitu dengan menyetujui adanya

penelitian sebelumnya yang sejenis dengan penelitian yang peneliti

lakukan.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik beberapa kesimpulan

mengenai Implementasi Program Corporate Social Responsibility

(CSR) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul dalam

Mempertahankan Citra Perusahaan, sebagai berikut:

1. Implementasi program CSR kegiatan Pemeriksaan Mata Anak

Sekolah Dasar (PMASD) telah berjalan sesuai dengan proses

manajemen Public Relations. Mulai dari mendefinisikan masalah,

membuat rencana dan program, bertindak dan berkomunikasi

serta mengevaluasi program. Namun masih terdapat kendala

dalam menentukan waktu pelaksanaan.

2. Dalam implementasi program CSR, pentingnya peran PR dalam

mengkomunikasikan program CSR PMASD dalam

mempertahankan citra perusahaan. Kinerja positif perusahaan

perlu dikomunikasikan dan diketahui oleh publik (internal dan

eksternal). Kunci utama komunikasi yang dilakukan oleh public

relations Sido Muncul yaitu publikasi melalui media massa, baik

cetak maupun elektronik (online).

3. Program CSR yang dilaksanakan PT Industri Jamu dan Farmasi

Sido Muncul Tbk sesuai dengan bentuk aktivitas CSR menurut


Kotler dan Lee, yaitu Corporate Philanthropy, Socially Responsible

Business Practics, Community Volunteering. Selain itu, PT Industri

Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk juga dapat dikatakan sebagai

perusahaan baik karena menjalankan CSRnya berdasarkan

konsep triple bottom line yang memiliki keseimbangan antara

keuntungan (profit), masyarakat (people) dan juga lingkungan

(planet).

Dari kesimpulan tersebut dapat dirumuskan proposisi-proposisi

sebagai berikut:

1) Semakin efektif dan efisien komunikasi interpersonal (tidak saja

menggunakan komunikasi medio), maka semakin baik

implementasi corporate social responsibility (CSR) yang akan

meningkatkan citra perusahaan.

2) Semakin tepat penentuan jadwal implementasi corporate social

responsibility (CSR), maka akan semakin efektif dan efisien

Implementasi corporate social responsibility (CSR).

3) Semakin tepat pemahaman konsep corporate social

responsibility (CSR), maka akan semakin baik citra

perusahaan.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti di PT Industri

Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, maka peneliti memberikan

beberapa saran sebagai alternatif:


1. Public Relations memiliki peran yang penting dalam

mengimplementasikan CSR. Hal ini menunjukkan perkembangan

peran PR yang terlihat, mulai dari mendefinisikan masalah,

membuat rencana dan program, bertindak dan berkomunikasi,

serta mengevaluasi program CSR. Perlu dilakukan peneitian

secara khusus mengenai peran Public Relations dalam

implementasi CSR dengan aspek yang lain secara mendalam.

2. Pentingnya peran PR mengkomunikasikan program CSR dalam

mempertahankan citra perusahaan, tidak terlepas dari tujuan awal

pelaksanaan CSR. Sehingga perusahaan tidak terkesan

melaksanakan CSR hanya karena perusahaan ingin

mempertahankan citra perusahaan melalui publikasi terus

menerus sehingga publik mengetahui kepedulian perusahaan,

melainkan juga karena perusahaan memang peduli dengan

masyarakat dan ingin membantu masyarakat sebagai wujud

tanggung jawab perusahaan.

3. Berdasarkan hasil penelitian, perlu adanya implementasi CSR

yang lebih terintegrasi dan selaras dengan komunikasi CSR.

Pengembangan program CSR harus terus dilakukan, sebagai

seorang Public Relations dapat melaksanakan program CSR

sesuai dengan aktivitas CSR menurut Kotler dan Lee, sehingga

program CSR yang dilaksanakan dapat bermacam-macam dan

dapat membantu mempertahankan citra perusahaan. Selain itu


juga memiliki keseimbangan antara profit, people, dan planet

sesuai dengan konsep triple bottom line.


DAFTAR PUSTAKA

Buku
Ambadar, Jackie. 2008. Corporate Social Responsibility (CSR) dalam
Praktik di Indonesia. Jakarta: PT Elex Media Koputindo.
Ardianto, Elvinaro. 2004. Public Relations: Suatu Pendekatan Praktis Kiat
Menjadi Komunikator dalam Behubungan dengan Publik dan
Masyarakat. Bandung: Pustaka Bani Quraisy
Budimanta, Arif. 2004. Corporate Social responsibility. Jakarta: ICSD
Cutlip, Scott M. dkk. 2005. Effective Public Relations Edisi Kelima.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Cutlip, Scott M. dkk. 2007. Effective Public Relations Edisi Kesembilan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Effendy, Onong U. 2005. Ilmu Komunikasi: Teori Dan Praktek. Bandung:
PT Remaja Rosda Karya.
Ishak, Aswad. 2011. Public Relations dan Corporate Social Responsibility.
Jakarta: ASPIKOM
Jefkins, Frank. 2004. Public Relations: Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Kottler, Philip, Nancy Lee. 2005. Corporate Social Responsibility: Doing
The Most Good For Your Company and Your Cause. New Jersey:
John Wiley and Sons Inc. Hoboken
Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Kriyantono, Rachmat. 2008. Public Relations Writing: Media Public
Relations Membangun Citra Korporat. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Nawawi, Hadari. 2007. Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Universitas
Gajah Mada
Rachman, Nurdizal M, dkk. 2011. Panduan Lengkap Perencanaan CSR.
Jakarta: Penebar Swadasa.
Ruslan, Rosady. 2008. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi:
Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ruslan, Rosady. 2008. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Salim, Agus. 2006. Teori Dan Paradigma Penelitian Sosial: Buku Sumber
Untuk Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2010. Dasar-Dasar Public
Relations. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta
Suharto, Edi. 2010. CSR&Comdev: Investasi Kreatif Perusahaan Di Era
Globalisasi. Bandung: Alfabeta.
Sukada, dkk. 2007. Membumikan Bisnis Berkelanjutan: Memahami
Konsep & Praktik Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Jakarta:
Indonesia Business Links.
Suparmo, Ludwig. 2011. Aspek Ilmu Komunikasi dalam Public Relations.
Jakarta: PT Indeks.
Sutojo, Siswanto. 2004. Membangun Citra Perusahaan. Jakarta: PT.
Damar Mulia Pustaka.
Untung, Hendrik B. 2008. Corporate Social Responsibility. Jakarta: Sinar
Grafika
Usman, Nurdin. 2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Wahyudi, Isa dan Busyra A. 2011. Corporate Social Responsibility:
Prinsip, Pengaturan dan Implementasi. Malang: In-Trans Institute.
Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi Corporate Social
Responsibility. Gresik: Fascho Publishing.

Kajian Literatur
Annual Report PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk 2013
Dokumen PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, 2014
Joash Andhika Segeng Prabowo. Implementasi Corporate Social
Responsibility Humas PT. Pertamina EP Region KTI Field Bunyu.
Skripsi Strata 1, (Jakarta: Universitas Prof. Dr. Moestopo
(Beragama), 2012).
Laporan Hasil Rekapitulasi Kegiatan CSR Pemeriksaan Mata Anak
Sekolah Dasar (PMASD) Perdami Banten, di SDN Batan Indah,
Tangerang Selatan, 2014.
Majalah Sido Muncul-Impian yang Terwujud, 2014
Nikmatul Maskuroh. Implementasi Program Corporate Social
Responsibility (CSR) PT.PJB UP-Gresik. Skripsi Strata 1, (Gresik:
Universitas Muhamadiyah Gresik, 2013).
Shelvy Stephanie. Analisis Manfaat Program Corporate Social
Responsibility (CSR) dalam Menjadikan Pulau Pramuka Sebagai
Cyber Island (Studi pada Program CSR “Broadband Learning
Center” PT Telkom, Tbk). Skripsi Strata 1, (Depok: Universitas
Indonesia, 2012).

Buletin dan Jurnal


Prayogo, Dody. 2011, Evaluasi Program Corporate Social Responsibility
dan Community Development pada Industri Tambang dan Migas,
Makara Sosial Humaniora. Vol.15,No.1.
Rongiyati, Sulasi. 2009, Aspek Hukum Pengaturan Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas.
Jurnal Kajian, Vol.14,No.2.
Wilardjo, Setia Budi. 2008, Corporate Social Responsibility.

Publikasi Elektronik
Free corrective lenses help underprivileged students.
http://www.thejakartapost.com/news/2014/11/27/free-corrective-
lenses-help-underprivileged-students.html#sthash.yodMvvhC.dpuf
Free corrective lenses help underprivileged students.
http://thebantenjournal.com/eng/free-corrective-lenses-help-
underprivileged-students-.html
Mata Sehat di Segala Usia untuk Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat
Indonesia. Selasa, 3 Februari 2015, 21.14 WIB.
http://depkes.go.id/article/print/2082/mata-sehat-di-segala-usia-
untuk-peningkatan-kualitas-hidup-masyarakat-indonesia.html
Pembagian Kacamata Gratis Sido Muncul Bagi Siswa Tak Mampu.
http://sdbatanindah.blogspot.com/2014_11_01_archive.html
Penglihatan Anak Sebagai Modal Meraih Masa Depan. Selasa, 3 Februari
2015, 21.49 WIB. http://Inaposs.perdami.or.id/penglihatan-anak-
sebagai-modal-meraih-masa-depan/
Sido Muncul Periksa Mata Anak SD.
http://kabarbanjarmasin.com/posting/sido-muncul-periksa-mata-
anak-sd.html#sthash.iM5O7rZ2.dpuf
Siswa Tangsel dapat bantuan pemeriksaan dan kacamata gratis
Sidomuncul. http://thebantenjournal.com/siswa-tangsel-dapat-
bantuan-pemeriksaan-dan-kacamata-gratis-sidomuncul.html
http://www.sidomuncul.com
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Panduan Wawancara

CSR Sido Muncul


1. Apa yang anda ketahui mengenai konsep corporate
social responsibility (CSR)
2. Apakah terdapat perbedaan sebelum dan sesudah
adanya UU PT dalam melaksanakan CSR?
3. Sejak kapan Sido Muncul Melaksanakan CSR?
4. Apa yang melatarbelakangi perusahaan melakukan
CSR? Alasan apa Sido Muncul melakukan CSR?
5. Mengapa Sido Muncul dalam melaksanakan CSR
sudah meluas tempat kegiatannya?
6. Apa saja bentuk program CSR Sido Muncul? dan
apakah sudah mencangkup konsep triple bottom
line?
7. Berasal dari mana dana untuk melaksanakan CSR?
Berapa persen dana yang dialokasikan? Apakah
setiap tahunnya sama atau tidak?
8. Bagaimana mekanisme persetujuan dilaksanakan
CSR oleh Sido Muncul? Berapa Lama?
9. Apa saja yang menjadi tanggung jawab CSR Sido
Muncul?
10. Apa manfaat diadakan kegiatan CSR?

CSR Sido Muncul


Pemeriksaan 1. Apa yang melatarbelakangi mengadakan kegiatan
Mata Anak CSR PMASD?
Sekolah Dasar 2. Tujuan mengadakan CSR PMASD?
(PMASD) 3. Apa saja faktor pendukung implementasi CSR
PMASD?
4. Apa saja kendala implementasi CSR PMASD?
5. Apa manfaat melaksanakan CSR PMASD?
6. Bagaimana proses komunikasi atau sosialisasi yang
dilakukan Sido Muncul, agar masyarakat mengetahui
kegiatan CSR PMASD, guna mempertahankan citra
perusahaan?
7. Apakah pelaksanaan CSR PMASD dilakukan rutin?
8. Sudah dimana saja pelaksanaan CSR PMASD?
9. Apakah terdapat kriteria penentuan tempat CSR
PMASD?
10. Apakah CSR PMASD sudah berhasil dilaksanakan?
11. Bagaimana proses evaluasi kegiatan PMASD?
12. Apakah kegiatan CSR PMASD sudah sesuai dengan
tujuan perusahaan?
SDN Batan Indah
1. Dari manakah bapak mengetahui kegiatan PMASD
akan dilaksanakan di SDN Batan Indah?
2. Bantuan apa saja yang diberikan Sido Muncul dalam
kegiatan CSR PMASD?
3. Apa manfaat yang dirasakan dengan adanya CSR
PMASD?
4. Apa harapan Anda dari kegiatan CSR PMASD?

Public 1. Apakah Visi, Misi dan Tujuan dari divisi Public


Relations Relations Sido Muncul?
2. Apakah Peran Public Relations Sido Muncul?
3. Apa Fungsi Public Relations dalam Sido Muncul?
Internal dan Eksternal?
4. Bagaimana PR Berperan serta dalam menjalankan
kegiatan CSR yang telah berlangsung?

Citra Sido Muncul


Perusahaan 1. Bagaimana citra perusahaan pada saat ini?
2. Bagaimana respon masyarakat dengan diadakan
CSR PMASD?
3. Apakah kegiatan CSR PMASD sudah berhasil
mendukung perusahaan dalam mempertahankan
citra perusahaan?
4. Apakah saja bentuk goodwill yang didapatkan dari
pelaksanaan CSR PMASD?

SDN Batan Indah


1. Apakah Anda mengetahui Sido Muncul?
2. Apakah anda mengetahui bahwa Sido Muncul sering
melaksanakan program CSR?
3. Dari manakah Anda mengetahui kegiatan-kegiatan
CSR Sido Muncul?
4. Bagaimana pendapat Anda tentang bantuan CSR
PMASD?
5. Bagaimana pemahaman Anda tentang Sido Muncul
sebelum dan sesudah adanya PMASD?
6. Bagaimana respon Anda terhadap CSR PMASD?
7. Setelah pelaksanaan CSR PMASD apakah ada
keluhan atau kesan buruk terhadap Sido Muncul?
Lampiran 2 : Hasil Wawancara Informan 1

Nama : Nanik R. Sunarso


Keterangan : Senior Manajer Public Relations
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
Lokasi Penelitian : Marketing Office PT Industri Jamu dan Farmasi
Sido Muncul Tbk (Jl. Cipete Raya No.81, Jaksel)

CSR
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apa yang anda ketahui Tanggung jawab sosial perusahaan terhadap
mengenai konsep masyarakat. Jadi, yang jelas adalah segala
corporate social sesuatu kegiatan yang memberikan dampak ke
responsibility (CSR) masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat, kayak pemberdayaan masyarakat
(ComDev). CSR adalah sesuatu yang tidak
hanya memberikan umpan tetapi juga kail.
Mensejahterakan masyarakat tidak hanya
melalui bidang ekonomi, dapat melalui bidang
pengetahuan, pendidikan, Kesehatan.

2. Sejak kapan Sido Mungkin tahun 1991, sejak mudik lebaran, kita
Muncul Melaksanakan sudah melakukan CSR. Karena mudik lebaran
CSR? itu kan termasuk csr yang memberikan dampak
bagi masyarakat umum secara nyata untuk
meningkatkan ini yaa.. karena apa, kita
memberikan kemudahan bagi pedagang jamu
maupun keluarganya untuk mudik secara
bareng-bareng dan terusan. Ini sifatnya terusan
dari tahun 1991 sampe sekarang kurang lebih
ke 25 kali melakukan mudik dengan efektif.
Coba banyakan kalau sebanyak 25.000 orang
terus kemudian bawa motor sendiri-sendiri.
Kedua, belum tentu mereka mendapatkan
tumpangan yang layak, kan kita koordinir
dengan bagus, dan kemudian layak di
perjalanan.

3. Apa yang melatar Karenakan kita sebuah perusahaan yang harus


belakangi terbentuknya satu perusahaan ini adalah mempekerjakan
CSR di Sido Muncul? orang banyak. Perusahaan ini setiap saat harus
Maksdunya kenapa Sido bergulir dan berumur panjang. Sebagai
Muncul melakukan perusahaan besar, kalau tidak melaksanakan
CSR? CSR rentan sekali, begitu ada masalah bisa
menjadi krisis, dan tidak hanya dari iklan saja
menaikan image, iklan itu imagenya tidak akan
secepat kalau melakukan CSR. Kalau misalnya
iklan saja bisa 30% dan CSR bisa 70%. Dan
lebih efektif efisien, dan biayanya lebih murah
jauh.

4. Mengapa Sido Muncul Sesuai dengan visi perusahaan Sido Muncul


dalam melaksanakan memberikan manfaat bagi masyarakat dan
CSR sudah meluas lingkungan. Jadi, kalau untuk masyarakat
tempat kegiatannya? lingkungan sekitar, kita sudah ada. Untuk
masyarakat yang umum kan juga perlu
diperhatikan, padahal kita banyak sekali dari
data-data masyarakat indonesia ini, yang
memungkinkan untuk segera dibantu, yang
kebetulan rata-rata itu mungkin pemerintah
sudah membantu, tetapi terbatas dan tidak
terjangkau dan terpikirkan oleh pemerintah
padahal urgent. Salah satu contoh masalah
katarak bagian dari CSR, Charity, tetapi kita
membantu, menjadikan orangnya tidak
tergantung oleh keluarganya, dia bisa
memberikan berkarya sendiri. Katarak kalau
sudah terlanjur akan menyebabkan kebutaan,
akan memberatkan keluarganya karena tidak
bisa mencari penghidupan, tidak menghasilkan
uang dari segi ekonomi, dia tergantung pada
keluarganya.

5. Berasal dari mana dana Dari keuntungan perusahaan, paling lumayan


untuk melaksanakan tinggi, dari 7-10% keuntungan perusahaan atau
CSR? Berapa persen 2-5%, pokoknya sekitar segitu. Kita lumayan
dana yang dialokasikan? besar kok. Bisa 25-28 M.
Apakah setiap tahunnya
sama atau tidak?

6. Bagaimana mekanisme Disini, dari mengajukan program, di setujui,


persetujuan terus kita bikin buget, di acc, langsung jalan.
dilaksanakan CSR oleh Kita cepet banget prosesnya. Atau mungkin dari
Sido Muncul? Berapa pimpinan ada program, kita buat buget, di acc,
Lama? jalan. Kalau sido muncul termasuk simple dan
cepat. Hitungannya hari dan jam malah.

7. Apa saja yang menjadi Selama ini, tanggung jawabnya lebih ke charity,
tanggung jawab csr sido kebanyakannya charity, tapi kalau kita kan kalau
muncul? CSR sendiri untuk membantu kesejahteraan
masyarakat ya terutama di sekitar pabrik, terus
kemudian di masyarakat indonesia, di orang-
orang yang sangat membutuhkan, orang-orang
sakit, orang-orang yang terpinggirkan yang gak
punya, menengah kebawah. Terus di daerah-
daerah yang kurang subur ataupun yang
terpinggirkan, desa yang kurang pinter,
terpelosok.

8. Apakah manfaat Bagi sido muncul jelas itu tadi toh bisa
diadakan kegiatan CSR? menaikan image, terus kemudian kita juga
membantu perusahaan untuk, image kan
akhirnya nanti masuk ke omset, orang tuh kalau
imagenya sudah bagus terus mau
mengeluarkan uang ini juga sering bantu jadi
terus kemudian menambah awarness juga.
Kalau untuk masyarakat jelas, karena dia
terbantukan dengan program-program yang
positif untuk memberikan apalagi untuk
memberikan tambahan kesejahteraan mereka
walaupun ini bukan charity, misalkan gak harus
bantuan secara materi, menambah
kesejahteraan itu kan gak harus selalu materi.
Ilmu dan lain-lainnya.

Dalam kegiatan csr yang dilakukan sidomuncul


pastinya mendapatkan dampak positif. Citra dan
promosi, dampak promosi, image yang bagus,
kita peduli dengan masyarakat yang tidak
mampu. Menjadi ingat dengan sido muncul.

9. Apakah Sido Muncul program unggulan, karena ini memang


memiliki program CSR pemberdayaan masyarakat, sifatnya itu kan kita
Lingkungan dan juga hitung dari sebelum masyarakat itu blm ada
berbentuk community program ini sampe setelah adanya program ini.
development? Jadi sebelumnya saya memiliki daftar monografi
desa, mereka status sosial ekonominya
bagaimana, pendapatan desa itu bagaimana,
penduduknya berapa dan lain-lain. Terus
kemudian kita kasih program, jadi programnya
itu, didesanya itu kita lihat, kita survei dulu,
cocoknya itu untuk jenis tanaman jamu apa
setelah kita cek, kita misalnya untuk yang
pertama itu untuk kayu ulut dan kunyit, itu di
gondorio, di daerah unggaran dekat pabrik. Kita
kasih bibit itu, terus masyarakat menanam.

Banyak itu, kelestaraian lingkungan,


penanaman bakau, penanaman pohon dan lain-
lain. Kita juga pernah bantu air bersih di sekitar
pabrik. Ya beberapa kegiatannya sido muncul
seperti itu.

10. Apakah Karyawan Iya, semua kegiatan CSR kita karyawan-


dilibatkan dalam karyawan kita dilibatkan, tapi kalau untuk
kegiatan CSR? kegiatan mudik lebaran semua karyawan
dikerahkan untuk ikut serta membantu jalannya
kegiatan mudik gratis.

CSR PMASD

No. Pertanyaan Jawaban


1. Apa yang Karena ternyata banyak orang yang terlanjur
melatarbelakangi sakit, sedangkan itu dari kecil sudah keliatan
mengadakan kegiatan tanda-tanda akan sakit.
CSR PMASD?
Terus kita juga lihat, kita survei, ada sebagian
sd melaksanakan pemeriksaan mata, tetapi
jarang sekali, yang rata rata program disekolah
itu adalah pemeriksaan kesehatan sama gigi,
mata itu hampir jarang, makanya kita akhirnya
melakukan pemeriksaan mata. Dan kita lihat
bahwa data itu menunjukkan pemeriksaan mata
itu minimal 3 tahun sekali, dan dimulai pada
saat anak sudah berpendidikan yaitu kurang
lebih 6 tahun, padahal rata-rata namanya sakit
mata atau keluhan mata kalau gak bener2 sakit
atau bener2 orang gak bisa lihat atau bener2
orang gak ada keluhan sampe bener2
mengganggu dia, itu jarang banget diperiksaain.
Makanya kita melakukan pemeriksaan mata
untuk mencegah, dan membantu masyarakat.

2. Apa Tujuan dari Pemeriksaan mata itu karena bahwa waktu itu
pelaksanaan PMASD? sering terjadi pada waktu pemeriksaan katarak
itu orang yang tidak bisa dioperasi karena
gejalanya sudah dari kecil sudah ada, sudah
telat. Lalu kemudian yang kedua, seringnya
masyarakat itu, terutama orang yang gak
mampu, prestasi anakanya turun itu gak ngerti
itu karena sakit mata, rabun, makanya mereka
sangat senang kalau ada pemeriksaan mata
gratis dan pemberian kacamata. Dan yang
ketiga jarang ada pemeriksaan mata di SD-SD,
yang biasa itu pemeriksaan kesehatan dan
pemeriksaan gigi. Jadi kalau pemeriksaan mata
itu jarang, karena pemeriksaan mata jauh lebih
mahal dan orang karena mahal, orang itu kalau
gak benar-benar sakit dan gak bisa melihat, dia
gak akan ke dokter mata. Ya saling membantu
lah antara dokter mata sama perusahaan, biar
gak telat mengatasinya, harus secara dini
diatasi. Karena waktu itu kita di Gunung Pati itu
sampe 13 atau 11 anaknya memang 3 kali gak
naik, dia gak ngerti kalau itu karena mata.

3. Apa saja faktor Dari anak, perusahaan yang menjadi sponsor


pendukung implementasi yaitu sidomuncul, perdami, dari pdk yang peduli
CSR PMASD? dengan pendidikan generasi penerus.

4. Kendala dalam Biasanya anaknya gaduh, pas diterangi


mengiplementasikan biasanya malah gaduh sendiri, gak begitu
PMASD? memperhatiin. suruh anteri, maunya semuanya
maju bareng, jadi membuat gak nyaman, dikasih
kipas angin pun jadi panas. Anak-anak maunya
duluan. padahal semua bakalan dapat.

Kendalanya keluar, susah minta ijinnya gak


gampang, kita hubungin pimpinannya ya karena
minta ijinnya gak gampang. saya pasti dari
bawah dan dari atas. Kan kita hubunginnya ke
perdami pusatnya dulu, kira-kira enak gak
perdami sana, kalau gak enak gak jadi. soalnya
susah, Susahnya itu meminta waktu yang
klopnya itu yang susah. Kedua PDKnya itu. Dua
itu yang harus dipegang, dari anak buahnya,
pelaksana di lapangan maupun pimpinannya.
Karena pelaksana dilapangan kalau gak dapat
ijin dari pimpinan gak jalan.

Seringnya gak klop waktunya. Mencari jadwal


yang paling susah antara perdami sama
sekolahannya. Kemudian orang-orang
pemerintahan itu kan juga gak gampang. Nyari
orang-orang yang bisa dipercaya, yang mau
membantu program kita. Kita pure benar-benar
membantu CSR.

Kalau bisa, terjadwal, karena kita banyak banget


kegiatan, jadi sampai tidak bisa continue. Kalau
bisa sebetulnya continue. Misalkan tidak harus
terlalu sering, misalkan satu bulan sekali, tapi
terusan jadi setahun 12 kali, tapi seringnya kita
gak bisa ngelakuinnya karena banyak banget
yang harus dilakukan. Udah gitu juga, kita
kurang orang, orangnya gak banyak. Jadi kayak
regulasi harus hubungi perdami, harus meeting,
survei, gak bisa terlalu terjadwal dengan tepat.

5 Apa manfaat Memberikan image bahwa jamu itu memang,


melaksanakan CSR maksudnya yaitu brandwashing dari anak-anak,
PMASD bagi kan jamu rata-rata yang membutuhkan yaitu
perusahaan? orang yang produktif 30 tahun ke atas. Anak-
anak biasanya keluhannya itu masalah napsu
makan, dan lain-lain. Kalau masuk angin
istirahat saja sudah cukup, gak begitu butuh
terlalu banyak, kecuali sakit parah ya. Makanya
brand image untuk Sido Muncul masih tetap
terjaga, kita sama aja brandwashing anak-anak.
Kita mempengaruhi langsung ke anak-anak.
Agar masih selalui inget sido muncul. kita punya
produk-produk khusus anak-anak, dan punya
produk-produk yang multiusia. Jadinya mereka
selalu tau Sido Muncul. eksis lah.

6. Bagaimana proses Kita mengundang media, baik elektronik, cetak,


komunikasi atau maupun radio. Jadi kita mengundang media
sosialisasi yang otomatis media itu yang jadi corong informasi ke
dilakukan Sido Muncul, masyarakat.
agar masyarakat
mengetahui kegiatan
CSR PMASD, guna
mempertahankan citra
perusahaan?

7. Ada gak sih kriteria Ada, kriterianya itu sebetulnya itu adalah di
dalam penentuan tempat daerah pinggiran yang di SD yang terdapat
pelaksanaan PMASD? orang-orang tidak mampu, tapi sering kali
kendalanya itu kalau diadakan acara tetap saja
cari tempat yang luas, karena kan untuk parkir
kan dari beberapa SD se-kabupaten/kota, jadi
harus memenuhi sayarat. Kemudian yang
kebanyakan yang harus dikirimkan adalah anak-
anak yang gak mampu secara materi orang
tuanya gak mampu, kalau orang mampu
ngapain di bantu.

8. Apakah kegiatan CSR Dikatakan berhasil Karena kita sudah berulang


PMASD sudah berhasil kali kan kita improve terus, kita gak maua, yang
dilaksanakan? paling sulit kan menyamakan waktu antara
perdami sama sekolahnya, itu kita selalu dapat
mengatasi, kira-kira pada saat musim ulangan
kita gak akan mengadakan. Ya kita merasa itu
sudah berhasil.

Bagaimana proses Kalau kita mengadakan pemeriksaan mata ini,


pelaksanaan PMASD? siapa saja yang harus terlibat dipelaksanaan ini.
Pertama kan harus ada biaya, menghubungi
dari persatuan dokter ahli mata indonesia
(perdami), menentukan waktu, jelas ada
biayanya, tenaga ahlinya siap, setelah itu juga
menghubungi sekolah, sekolah yang
bersangkutan. Dulu kita persekolah, tapi lama.
Jadinya kita menghubungi PDK, jadi pendidikan
dan kebudayaan, kita tanya jam atau hari yang
tidak menggangu pelajaran, kemudian kita
adakan peninjauan lapangan, kira-kira
tempatnya layak atau tidak, karenakan harus
ada tempat pemeriksaan. Ada penyuluhan dari
para ahli agar mata tetap sehat, pemeriksaan
mata dan lain-lain.

9. Bentuk Kegiatan Iya, saya evaluasinya gini, rata-rata kemarin itu


evaluasi yang dijalankan kita lakukan di daerah terpencil di daerah yang
untuk kegiatan CSR hijau-hijau ternyata gak terlalu banyak, karena
PMSD? mereka walaupun main game, tidak
terkontaminasi dengan lingkungan itu misalkan
oksigennya masih banyak dan lain-lain atau
mungkin dia matanya masih banyak melihat
yang hijau-hijau, itu presentasenya sedikit.
Justru yang didaerah pinggiran/perkotaan
kelihataannya orang kaya tapi banyak yang gak
punya juga ternyata, itu malah lebih banyak
yang membutuhkan kacamata, evaluasinya
lebih seperti itu. Jadi menentukan untuk tempat
dan program kedepannya yang mau
dilaksanakan.
Evaluasi. Ternyata dari dikota sama di desa
lebih banyak terjadi kerusakan mata itu di
perkotaan 7-10%. Makanya programnya lebih
banyak diperkotaan. Kalau yang didesa itu yang
didekat pabrik-pabrik.

Citra Perusahaan

No. Pertanyaan Jawaban


1. Citra perusahaan pada Kalau dibandingkan perusahaan jamu lainnya,
saat ini? kita paling leading lah. Coba aja kamu tanya,
waktu itu saya pernah ikut seminar, saya nanya
omset yang paling besar itu siapa, sido muncul.
Padahal enggak. Jauh dibandingkan coca-cola,
atau unilever, atau apa. Tapi citranya tinggi
banget. Terus kemudian begitu kita TBK kan
ketahuan di laporan keuangannya dibanding
perusahaan jamu dan kosmetik lainnya jauh
banget, paling tinggi Sido Muncul. Kalau diingat
kita bukan perusahaan yang lama kalau
dibanding perusahaan jamu lainnya mereka
umurnya lebih jauh, tapi kita bisa jauh lebih
melesat lebih cepat ya karena integreted
marketing, gak Cuma 4P saja.

2. Bagaimana respon Respon masyarakat bagus, saya kalau


masyarakat dengan mengukur langsung tidak bisa terbukti, saya
diadakan PMASD? setahun melaksankan saja dari departemen
pendidikan memberikan penghargaan untuk
salah satu CSR Sido Muncul pemeriksaan mata
anak, terus waktu itu juga saya tahun kemarin
yang tahun kedua mendapatkan dari latofi
award, itu pemeriksaan mata anak juga itu dari
masyarakat. terus kemudian kalau masyarakat
yang terbantukan pastikan dia dari yang kita
pilihin itu dari masyarakat tidak mampu terus
kemudian kadang-kadang mereka tidak tahu
bahwa anaknya prestasinya turun itu karena
matanya tidak beres. Karena apa orang yang
sakit mata kayak rabun jauh atau rabun dekat
itu, semua penyakit mata terutama orang yang
gak mampu kalau benar-benar matanya itu tidak
sakit sampe tidak bisa melihat, pasti jarang
orang untuk memeriksa, sedangkan ini ada
orang yang langsung datang mengulurkan
tangan untuk membantupasti dia senang sekali,
bermanfaat.

3. Apakah kegiatan CSR Salah satu, presentasenya pasti ada. Karena


PMASD sudah berhasil kan kita punya produk yang untuk anak-anak,
mendukung perusahaan udah gitu kan anak-anak ini sesuatu, anak yang
dalam mempertahankan memorinya lebih banyak dibanding pada
citra perusahaan? pemahaman orang tua. Ini kayak kalau menurut
saya promosi yang tidak kelihatan karena nanti
semakin dia dewasa kan membutuhkan multi
vitamin atau apa, yang diingat sido muncul,
karena dari kecil sudah dibangun untuk untuk
imagenya sido muncul.

4. Apa saja bentuk good Ini, rata-rata mengharapkan lagi, contohnya


will yang diberikan Jawa Tengah, saya minta dibantu lagi disekolah
kepada PT Sido Muncul? lain. Banyak yang minta diadakan lagi, diadakan
lagi.

Public Relations

No. Pertanyaan Jawaban


1. Apakah Visi, Misi dan Kalau visi misi public relations sama dengan visi
Tujuan dari Public misi perusahaan. tapi yang jelas visinya itu,
Relations Sido Muncul? bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan, itu
saja yang selalu kita pegang. Lainnya kan nanti
bisa ngutip di misi perusahaan.

2. Apakah peran PR Sido Perannya banyak sekali, karenakan ini kan


Muncul? tanggung jawab sosial perusahaan itu yang
memang harus. Dan gini, sebagai perusahaan
dimanapun itu kalau sudah perusahaan besar
terutama, kalau perusahaan kecil atau awal-
awal mungkin belum. Itu musti kita punya
tanggung jawab yang banyak, keberlangsungan
perusahaan itu kan harus terus menerus, terus
kemudian image juga, menjaga image yang
akhirnya mempengaruhi penjualan juga, terus
kemudian sekarang PR ngambilnya sebagian
juga buget promosi karena memang, kalau
misal suatu produk cuma di inikan dengan
promosi gitu aja padahal sekarang intergreted
marketing itu penting banget, gak hanya 4P,
product, price, place, promotion, gak hanya itu
saja tapi musti ada suatu yang beda dengan
orang lain itu dengan PR karena apa, kalau
orang dengan promosi aja, orang sudah bosen,
telek-telek iklan, tau kalau itu adalah iklan.
Sedangkan kalau PR itu dia akan
mempengaruhi orang, mungkin lebih ke AIDDA,
Attention, Interest, Desire, Decision, Action. Dia
lebih akan masuk ke dalam dirinya dan dia gak
berasa akhirnya akan jadi kebiasaan, habbit,
untuk membeli produk sido muncul. Dan gak
hanya sampai disitu, kalau produknya bagus,
dia akan mencacis orang lain, dia akan cerita
keorang lain bahwa produk ini bagus. Itu kan
PR, padahal kan kita PR ini gak secara
langsung. Sebetulnya PR itu malah neneknya
promosi, karena apa, promosi itu langsung gitu
aja, satu step langsung. Begitu iklan langsung
ke penjual dan dia pingin mendapatkan action
untuk membeli. Tapi kalau PR itu, kita melalui
berita, dengan orang lain, menggunakan tangan
orang lain, yang orang itu baca, imagenya
bagus pokoknya mempersepsikan produk itu
lebih bagus dan masuk sanubarinya tapi tidak
berasa. Dan itu adalah orang kalau baca itu
berita bukan promosi jadi orang kalau baca pasti
lebih enak, bukan pemaksaan. Karena hasilnya
PR kan pemberitaan.

3. Fungsi PR dalam sido Fungsi PR selain menjaga image agar lebih baik
muncul? Internal dan atau meningkat. Dilaksanakan PR ini kan untuk
eksternal? menjaga kelangsungan hidup perusahaan, biar
bisa berumur panjang, terus-menerus karena
berkaitan dengan orang banyak. Terus
kemudian menginformasikan berita-berita positif
pada masyarakat, kegiatan-kegiatan tentang
apa yang dijalankan perusahaan. terus
kemudian membantu penjualan, karena PR
lebih murah, efisien dan efektif karena sekarang
kayak misalkan satu kali iklan saja di TV bisa
sampai 15-20 juta sekali tayang 15-30 second,
sedangkan kalau PR kan mungkin untuk 1 kali
kegiatan bisa Cuma segitu, misalnya sepuluh
kalinya itu tapi efeknya lebih dari itu, karena
beritanya kan di beberapa tempat, di TV juga,
dan beberapa hari, dampaknya ke
masyarakatnya juga mengendapnya lebih lama.
Kalau iklan kan Cuma pas lihat saja. Dan juga
menjaga hubungan baik dengan stakeholders,
baik kepada pelanggan, konsumen, mitra,
pemangku kepentingan dan juga pemerintah.

Kalau ke dalam nah kita kan ada in house pr


juga, tapi kita memang lebih banyak ekternal
PR, tapi karena in house pr itu kan sedikit rancu
sama HRD, jadi ya kita saling bersenergi aja.
kegiatan-kegiatannya kaya gathering, kaya
misalkan yang barusan kita november kemarin
ulang tahun kita ngadain, terus setiap akhir
tahun kan kita juga ngadain kumpul-kumpul ke
in house karyawan, untuk misalkan bertukar
kado, makan bareng, itu kegiatan PR, lebaran
juga, halal bi halal, terus kemudian puasa kita
buka bersama, kita tujuh belasan juga ngadain
acara olah raga untuk peringatan gitu. Terus gini
ya kalau dari PR, misalnya karyawan ada yang
nikah, melahirkan, kita yang mengajukan untuk
membantu.

4. Bagaimana PR berperan PR sangat sangat vital dalam melaksanakan


serta dalam menjalankan CSR, karena kita melakukan CSR itu terutama
kegiatan CSR yang telah perusahaan itu pasti publikasi, pasti adalah
berlangsung? beritanya, makanya kalau gak ada PR kan tetep
aja berita itu gak nyampe di masyarakat untuk
menaikan image, padahal CSR itu disamping
untuk menaikan image, juga memang kita
memberikan kail kepada masyarakat untuk
membantu mensejahterakan mereka. Lah itu
kan harus di publikasi, satu untuk perusahaan
sendiri, lainnya juga untuk orang lain biar ikut
melaksanakan CSR, biar masyarakat di
Indonesia ini semuanya sejahtera.
Lampiran 3 : Hasil Wawancara Informan 2

Narasumber : Sri Wahyuni


Keterangan : Manajer Media Relations
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
Lokasi Penelitian : Marketing Office PT Industri Jamu dan Farmasi
Sido Muncul Tbk (Jl. Cipete Raya No.81, Jaksel)

CSR
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apa yang anda ketahui Tanggung jawab perusahaan kepada
mengenai konsep masyarakat dan lingkungan. Csr diambil dari
corporate social keuntungan, jadi perusahaan itu gak yang dicari
responsibility (CSR)? itu keuntungan terus, tetapi terdapat wujud
kepeduliannya juga terhadap masyarakat.

2. Apakah terdapat Tanpa ada uu pun sudah melaksanakan csr


perbedaan sebelum dan dalam arti begini sebelumnya Berawal dari
sesudah adanya UU PT melaksanakan mudik lebaran, meningkat lagi
dalam melaksanakan kita peduli kepada orang sakit, Cuma sifat
CSR? csrnya hanya sifatnya 1 arah, sebetulnya kan
csr yang baik itu kan tidak hanya memberikan
ikan tetapi juga memberikan kail. Jatuhnya
modelnya seperti comdev. Sekarang sudah
mulai dirubah menjadi lebih ke comdev. Fokus
csrnya lebih ke charity.

3. Apa yang Karena sido muncul awalnya memang sangat


melatarbelakangi peduli, jadi perusahaan sido muncul ini begitu
perusahaan melakukan peduli dengan kegiatan-kegiatan sosial. Selain
CSR? Alasan apa Sido itu sido muncul mempunyai kewajiban untuk
Muncul melakukan membagikan keuntungan untuk masyarakat.
CSR? karena sifatnya sesuai dengan visinya sido
muncul, bermanfaat bagi masyarakat dan
lingkungan. Jadi sidomuncul tidak hanya mulu
mengejar keuntungan tapi keuntungan itu
dibagikan lagi dikembalikan ke masyarakat
dengan rupa kegiatan sosial yang kita lakukan.

4. Apa saja yang menjadi Tanggung jawabnya gini. Kalau kita melakukan
tanggung jawab csr sido sebuah kegiatan csr, kita bertanggung jawab
muncul? dari mulai memberikan sampai selesai, misalnya
kayak kegiatan pemeriksaan mata untuk anak
SD, kita bukan hanya sekedar memfasilitasi
untuk pemeriksaan mata, ada tempat, kita
mengadakan di sekolah. tapi engga, bukan
cuma hanya memfasilitasi, tapi kita juga gini,
dilihat, diikuti perkembangan setelah dilakukan
pemeriksaan mata, ternyata ada beberapa anak
mungkin puluhan anak yang harus
menggunakan kacamata, nah kita tindak lanjuti,
kita kasih bantuan kacamata. Tapi ada hal
khusus ternyata matanya ada yang bermasalah,
harus di operasi. Nah itu kita bantu juga, kita
minta surat rujukan dari dokter itu sampai
sejauh mana kita dapat membantu.jadi kalau
kita kasih bantuan, tidak dilepas begitu saja.

5. Mengapa Sido Muncul Kan sifatnya kita CSR mungkin kaitannya


dalam melaksanakan dengan kepercayaan masyarakat ya, jadi kita
CSR sudah meluas selain itu CSR tujuannya juga untuk promosi,
tempat kegiatannya? sama kepedulian kita. Misalkan kita melakukan
CSR seperti katarak, melihat daerah-daerah
mana yang sangat membutuhkan.

6. Apa saja bentuk program CSR Sido Muncul itu dilakukan sesuai dengan
CSR Sido Muncul? dan moment atau isu yang lagi hangat dibicarakan
apakah sudah (kusta, katarak dll) charity.
mencangkup konsep
triple bottom line? Sebenarnya sih kita sudah mulai kearah sana,
pertama kita memperhatikan limbah kita. Kalau
kita mau melaksanakan CSR yang kaitannya
dengan lingkungan, kita harus memperhatikan
didalamnya dulu, internalnya dulu. Kita sudah
memperbaiki limbah kita. Kita membangun Ipal
yang baik.sido muncul membangun ipal itu
sudah habis 45 M dan kita sudah mendapatkan
proper biru juga melalui ipal itu.

7. Berasal dari mana dana Diambil dari keuntungan perusahaan, setiap


untuk melaksanakan tahunnya dana yang dikeluarkan berbeda,
CSR? Berapa persen tergantung dari keuntungan yang didapatkan
dana yang dialokasikan? perusahaan.
Apakah setiap tahunnya
sama atau tidak?

8. Bagaimana mekanisme Kalau di sidomuncul, mungkin semua


persetujuan perusahaan beda ya, csr tidak hanya
dilaksanakan CSR oleh dilaksanakan oleh humas saja. Contoh operasi
Sido Muncul? Berapa katarak yang dilaksanakan marketingnya tolak
Lama? angin. Marketing maju ke direktur, di acc oleh
bapak irwan, baru dilaksanakan, tetapi khusus
untuk implementasi publikasinya diserahkan ke
PR yang melaksanakan. Tetapi ada juga
program CSR yang khusus dilaksanakan oleh pr
sidoMuncul, desa rempah. Sebelumnya
didiskusikan terlebih dahulu mengenai program
yang ingin dilaksanakan kepada pak
Irwan(direktur), jika disetujui, bugetnya berapa,
acc baru dilaksanakan.

9. Apa saja yang menjadi Tanggung jawabnya gini. Kalau kita melakukan
tanggung jawab CSR sebuah kegiatan csr, kita bertanggung jawab
Sido Muncul? dari mulai memberikan sampai selesai, misalnya
kayak kegiatan pemeriksaan mata untuk anak
SD, kita bukan hanya sekedar memfasilitasi
untuk pemeriksaan mata, ada tempat, kita
mengadakan di sekolah. tapi engga, bukan
cuma hanya memfasilitasi, tapi kita juga gini,
dilihat, diikuti perkembangan setelah dilakukan
pemeriksaan mata, ternyata ada beberapa anak
mungkin puluhan anak yang harus
menggunakan kacamata, nah kita tindak lanjuti,
kita kasih bantuan kacamata. Tapi ada hal
khusus ternyata matanya ada yang bermasalah,
harus di operasi. Nah itu kita bantu juga, kita
minta surat rujukan dari dokter itu sampai
sejauh mana kita dapat membantu.jadi kalau
kita kasih bantuan, tidak dilepas begitu saja.

10. Apakah manfaat Manfaatnya kita bisa menjaga citra perusahaan


kegiatan CSR bagi di mata masyarakat. artinya apa, masyarakat
perusahaan dan semakin tahu apa yang dilakukan oleh Sido
masyarakat ? Muncul. Kalau masyarakat semakin tahu
tentunya jadi orang juga kepingin untuk membeli
produk sido muncul. Biasanya kan orang gini,
karena orang melihat perusahaan ini banyak loh
melakukan kegiatan sosial. Misalnya ada 2
pilihan produk, selain produknya bagus, pasti
dia lebih memilih perusahaan yang sifatnya
baik. Tentunya selain dengan ber CSR tanpa
kita sadari kita juga bisa meningkatkan
penjualan. Itu yang utama. Intinya secara gak
langsung kita dapat meningkatkan penjualan
dengan melakukan kegiatan CSR.
Bagi masyarakat ya tentunya masyarakat kan
semakin cinta, semakin mengenal tentang sido
muncul. Dan yang dikenal itu baik-baiknya,
karena kita banyak melakukan kegiatan CSR.
Tentunya masyarakat juga bisa melihat oh sido
muncul ternyata baik, banyak melaksanakan
kegiatan sosial, banyak berpasrtisipasi.
Berpartisipasinya mungkin untuk masyarakat
sekitas sama pemerintah. pasti berpikirnya
sama masyarakat saja baik tentunya sama
karywan sendiri juga baik. Itu kan citra
perusahaan juga

CSR PMASD
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apa yang Karena banyak masyarakat awam yang gak
melatarbelakangi ngerti bahwa anak-anak itu, anak-anak kan
mengadakan kegiatan masih usia sekolah gini kan sebetulnya masa
CSR PMASD? depan untuk generasi mendatang, kadang
orang tua itu gak tau bahwa problem mata itu
sebetulnya dari kecil harus diperiksa secara
rutin, tapi sementara masyarakat hanya
pedulinya sama pemeriksaan gigi. Padahal
pemeriksaan mata itu sudah harus dilakukan
sejak usia dini, karena katarak itu sudah
diperiksa dari kecil, suka ada yang bawaan.
Kadang juga anak sekolah, anak nilainya
rendah atau apa, ternyata karena gak jelas
melihat, nah orang tua kan gak ngerti. Nah
Cuma masyarakat takutnya menganggap
pemeriksaan mata mahal biasanya. Kadang
orang yang mampu aja suka males
memeriksakan mata untuk anak, makanya kita
gerakan pemeriksaan mata, agar masyarakat
peduli untuk memperhatikan kesehatan mata
sejak usia dini.

2. Apa Tujuan dari Tujuannya sebenarnya kita untuk membantu


pelaksanaan CSR utamanya masyarakat kurang mampu, untuk
PMASD? anak-anak masyarakat kurang mampu. Kan itu
kan generasi muda, kalau gak kita bantu, gak
kita periksa dari sekarang terkadang gini banyak
orang tua yang salah ngerti. Contoh deh pas
saya ketemua kepala dinas pendidikan yang di
Semarang, anaknya nilainya itu kurang waktu
SD, sebetulnya nilainya ada yang jelek karena
pas lagi belajar itu kepalanya selalu pusing,
terus dia ngeliat ke papan tulis itu gak kelihatan,
tetapi dia gak bilang ke orang tuanya. Padahal
dia bukan masyarakat kurang mampu, dia
masyarakat mampu. Nah apalagi bagi
masyarakat kurang mampu, pasti lebih tidak
peduli lagi karena untuk biaya pemeriksaan itu
dia gak berpikir, dia lebih berkonsentrasi ke
biaya hidupnya. Nah kalau adanya pemeriksaan
mata seperti di paksa loh, anak-anak harus
diperiksa dari sekarang. Apalagi
pemeriksaannya gratis. Jadikan kalau gak gitu,
kita gak adakan acara kayak gini, masyarakat
itu gak ngerti, masyarakat awam ya terutama,
gak ngerti kalau anaknya bermasalah untuk
penglihatannya. Nah udah gitu ternyata
ditemukan juga kasus katarak itu sebetulnya
sudah dari kecil, itu udah katarak bawaan. Tapi
kalau dari kecil sudah terdeteksi, itu kan lebih
baik lagi untuk bisa disembuhkan, jadi bisa
mencegah, kan mereka generasi penerus.

3. Apa saja faktor Kejasama sama perdami, kemudian dinas


pendukung implementasi pendidikan.
CSR PMASD?

4. Kendala dalam Kadang gini, maslah jadwal, waktunya harus


mengiplementasikan yang tepat. Kan kita kalau mengadakan acara
PMASD? harus ketemu dengan paling enggak setingat
kepala daerah, tujuannya untuk pemberitaannya
juga bagus, bahwa pimpinan daerahnya
perhatian dengan apa yang kita lakukan, nah
untuk ngatur jadwalnya itu yang susah. Untuk
masalah ngumpulin anaknya sih gak ada
kendala. Kesulitan juga untuk mengatur jadwal
dari PERDAMInya. Itu kan harus di satukan
jadwalnya antara PERDAMI, kepala dinas,
kepala pemerintahan setempat, mungkin wali
kota, nah untuk mengatur jadwalnya itu yang
susah.

5. Apa manfaat Manfaatnya Sido Muncul, ya Sido Muncul sekali


melaksanakan CSR lagi pasti semakin dicintai masyarakat dalam arti
PMASD? atas kepeduliannya akhirnya mereka peduli juga
kepada Sido Muncul. Pasti masyarakat kan juga
pingin tahu, produknya apaan saja sih Sido
Muncul. Dan kebetulan kan kita juga punya
produk anak-anak. Pada saat pemeriksaan
mata gratis kan kita juga kasih produk, tolak
angin anak, anak sehat, jahe wangi, susu jahe,
jadi itu kan produk memang untuk anak-anak.
Diharapkan masyarakat untuk tahu juga
ternyata produk sido muncul ternyata ada
seperti ini. Sama dikasih komik juga, nah sido
muncul punya komik kerjasama dengan Bob
Hasan. Komik itu kita bagi ke anak-anak, komik
tentang pahlawan atau tokoh di indonesia.

Kalau untuk masyarakat manfaatnya kita


membantu mereka untuk lebih mencerdaskan
anak-anak bangsa. Maksudnya dalam arti,
dengan cara begitu akhirnya anak-anak usia
belajar, gak mampu beli kacamata, mereka bisa
pake kacamata, jadi belajar bisa lebih nyaman
matanya ngeliat gurunya nerangin di papan tulis
jadi bisa baca, bisa lihat. Tanpa kita sadari,
orang sering sakit kepala itu dari mata, tapikan
orang awam ngertinya pusing dikasih obat sakit
kepala, ternyata kan enggak, dari mata kan
berpengaruh.

6. Bagaimana proses Selama ini kita selalu publikasikan. Tujuannya


komunikasi atau untuk masyarakat tau apa yang kita lakukan.
sosialisasi yang Selain itu kalau kita berbuat baik, siaa tau
dilakukan Sido Muncul, perusahaan lain juga ikut membantu. Kan
agar masyarakat membantu pemerintah juga. Melalui media
mengetahui kegiatan cetak, radio, televisi, bahkan sekarang kan
CSR PMASD, guna online.
mempertahankan citra
perusahaan?

7. Ada gak sih kriteria Terutama dicari daerah-daerah yang


dalam penentuan tempat masyarakatnya kurang mampu, untuk sekolah-
pelaksanaan PMASD? sekolah yang masyarakatnya kurang mampu,
mungkin desa-desa tertinggal. Tapi desa-desa
tertinggal gak juga, karena kasus yang
ditemukan untuk pemeriksaan mata. Justru
masyarakat desa, mungkin karena di desa itu
banyak tumbuhan hijau atau apa, malah
matanya lebih sehat. Jadi yang dicari itu daerah-
daerah pinggiran kota kayak misalnya
tangerang selatan masuk pinggiran kota, yang
juga gak banyak pohon juga kan.

8. Apakah kegiatan CSR Itu mungkin dianggap berhasil itu kita anggap
PMASD sudah berhasil? sama ya, kita sudah berhasil walaupun kita
melakukannya baru sedikit, mungkin untuk
supaya lebih kelihatan apa yang kita lakukan,
kita harus semakin sering melakukan program
pemeriksaan mata wilayahnya harus sudah
mulai berani ke wilayah di luar pulau jawa. Kan
sebenarnya kita masih fokusnya kayak
semarang, jogja, surabaya, jakarta, tangerang
selatan itu kan masih diwilayah pulau jawa, tapi
kalau kayak operasi katarak itu kan sudah
keluar daerah, luar pulau. Keinginan
kedepannya pemeriksaan mata anak sekolah
dasar diadakan diluar pulau jawa. Tapi kita juga
harus merata juga nih, karena kemarin
cangkupannya baru jawa tengah pun belum
semua, kan luas. Kita mungkin fokus yang dekat
dulu, dalam arti gini, kayak jawa tengah baru
wilayah semarang sama jogja, padahal kan itu
banyak, bisa ke boyolali, magelang. Diwilayah
jawa juga masih belum merata.

9. Bagaimana proses Awalnya kita konsentrasi dulu daerah mana


pelaksanaan PMASD? yang mau kita bantu, contohnya tengerang
selatan, sebetulnya ada dua, antara tangerang
kabupatennya atau tangerang selatan. Tapi saat
itu kita putusin ambil tangerang selatan, dimana
mudah untuk dikoordinasi nah kita menghubungi
tangerang selatan setelah dapat informasi dari
media. Setelah itu kita menghubungi langsung
kepala dinasnya, kita bertemu kepala dinas
untuk memaparkan program yang kita ingin
lakukan. Dari sana kan berkembang lagi, kita
dikasih petanya untuk mengetahui sekolah-
sekolah mana yang diikut sertakan. Tapi kita
targetin juga berapa pesertanya, misalnya 1000
anak, jadi suapaya untuk pencapaiannya
targetnya berhasil, dulu awalnya satu sekolah
kita datangi semua, kita periksa satu-satu, itu
menghabiskan waktu, nanti yang terjaring dalam
satu sekolah Cuma ketemu 2 mata yang
mengalami gangguan mata, kan itu
menghabiskan waktu. Nah sekarang kita sudah
punya program kayak gini, koordinsai sama
kepala dinas, nanti dari kepala dinasnya
koordinasi dengan perdami untuk tiap-tiap
sekolah menyaring yang kira-kira anaknya
mempunyai gangguan mata untuk diobati lebih
intensif lagi. nah itu lebih efektif. Contohnya
kayak yang di tangerang selatan kemarin ada
300 anak, nah itu memang yang benar-benar
bermaslaah matanya. Baru setelah itu
koordinasi sekolah lokasi tempat
pelaksanaannya, biasanya lokasi tempat kita
sesuaikan juga, terkadang kita yang
menentukan, tapi terkadang kita juga menerima
masukan dari kepala dinas.

Awalnya, kalau kita melakukan CSR pertama


lihat isu yang berkembang, melakukan
pengecekan, survei, mengadakan pertemuan
ditempat yang akan kita bantu, membicarakan
buget. Baru Melaksanakan kegiatannyanya.

Pada akhirnya pelaksanaan dilaksanakan


evaluasi, karena di humas, dilihat maksimal gak
memberikan bantuan disana, maksimalkan gak
pemberitaannya utk publikasi, semakin banyak
masyarakat percaya maka dilihat juga apakah
meningkatkan penjualan.

10. Bentuk acara? Mendata masing-masing anak dari masing-


masing sekolah, setelah itu dikasih snack
supaya pagi-pagi kan gak kelaperan untuk
sambil menunggu didata. Baru dilakukan
pemeriksaan mata, kalau sudah, kita menunggu
hasilnya, nah setelah menunggu hasilnya anak-
anak keluar. Oh sebelum acara di mulai juga
ada penyuluhan, dikasih penyuluhan dan
supaya gak bosen ada beberapa permainan,
nah kita sengaja ngajak artis supaya anak-anak
seneng, jadi gak jenuh juga, kan salah satu
menarik perhatian anak-anak supaya gak jenuh.
Namanya anak-anak gak semua bisa diatur, lari
sana lari sini. Kita kasih mereka hadiah juga.
Nah setelah pemeriksaan setiap anak dikasih
bingkisan.
11. Tingkat pelaksanaannya Iya, dikumpulin perkota/kabupaten dikumpulkan
itu seperti apa ya Bu? di satu sekolah. Kayak kemarin di tangerang
selatan itu kan se kabupaten tanggerang
selatan di kumpulkan dalam satu sekolah.

12. Bentuk Kegiatan Jadi kita lihat, hasilnya maksimal gak yang kita
evaluasi yang dijalankan dapat. Dalam arti evaluasinya gini, kemarin kita
untuk kegiatan CSR melaksanaakn untuk 1000 mata, nanti
PMSD? tersaringnya berapa mata nih yang untuk pakai
kaca mata. Terus, maksimalnya mereka sampai
tuntas gak mau mengikuti, kan sudah meriksa
mata, terus tidak ada follow upnya lagi misalnya
kacamatanya gak diambil atau apa, nah itu kita
evaluasi. Kalau sampe pendistribusiannya
sudah benar, nah kitanya senang. Takutnya
sudah capek-capek diperiksa matanya, disiapin
kacamatanya, terus gak didistribusiin
kacamatanya, itu kita evaluasi sampai ke
pendistribusiannya. Dari seluruh evaluasi
mempengaruhi program kedepannya, kita lihat
ternyata untuk hasil pendistribusiannya juga
baik, makanya kita lanjutin untuk dilaksanakan
di daerah lain.

Citra Perusahaan
No. Pertanyaan Jawaban
1. Citra perusahaan Sido Kalau orang awam itu sih saya melihatnya,
Muncul saat ini seperti orang berfikirnya perusahaan sido muncul
apa? identik dengan perusaahn yang citranya baik
dan perusahaan ini sosialnya tinggi, jadi selain
produknya yang terkenal yaitu Tolak Angin dan
identik dengan sido muncul, tapi selalu
perusahaan nya sosialnya bagus banget nih,
berartikan pencitraannya kita itu sudah baik,
berarti PR yang kita lakukan sudah baik, karena
imagenya itu sudah baik dan positif. Dan satu
lagi, sido muncul identik dengan mudik lebaran
juga. Orang kalau sebut mudik lebaran pasti
ingatnya sido muncul, berartikan PR kita
berhasil.

2. Bagaimana respon Responnya sangat baik, terbukti banyak


masyarakat dengan awalnya kita adankan misalnya di semarang, di
diadakan PMASD? jogja, setelah adanya kegiatan, sampe
beberapa ada yang minta supaya dilakukan
kerja sama untuk pemeriksaan mata. Itu
contohnya pas di jakarta, ulang tahun Polda
Metro Jaya, mereka kirim surat kepada kita,
bagaimana pada saat ulang tahun, sido muncul
berpartisipasi untuk pemeriksaan mata anak
sekolah dasar. Berarti responnya postifkan
walaupun itu ulang tahunnya polda, tapi itu
murni kegiataan pemeriksaan mata sido muncul.
Sido muncul yang melaksanakan, walaupun
kegiatannya dilaksanakan di polda tapi itu murni
sido muncul yang membiaya.

Selain itu responnya semakin banyak, dengan


kita melaksanakan CSR, semakin banyak surat-
surat masuk yang minta bantuan. Minta bantuan
dalam arti banyak macamnya, ya mungkin ada
yang bantuan pembangunan gedung sekolah
yang rusak, pembangunan untuk tempat
ibadah, masjid, gereja minta bantuan. Ada
bantuan orang sakit, nyatanya semakin banyak
orang yang meminta bantuan ke kita. Mungkin
dianggap kalau sido muncul itu bisa membantu.

Positif ya, karena semakin banyak surat-surat


masuk yang memohon bantuan, baik individu,
yang mengatasnamakan lembaga, itu banyak.
Itu kan termasuk dampak positif, berartikan
mereka tau apa yang kita lakukan.

3. Apakah kegiatan CSR Kegiatan pemeriksaan mata anak sekolah dasar


PMASD sudah berhasil ini bisa dikatakan berhasil, karena dari pertama
mendukung perusahaan kali diadakan masih dilanjutkan terus. Dan
dalam mempertahankan nyatanya sekarang banyak perusahaan juga
citra perusahaan? yang mempunyai kegiatan yang sama. Dan
kunci keberhasilan kita perusahaan, semakin
banyak yang mengikuti, kita senang. Banyak
perusahaan-perusahaan peduli membantu
program pemerintah juga, nah itu kunci
keberhasilan kita yang kita anggap berhasil
sebetulnya itu.

4. Apakah saja bentuk Sebenarnya sih gini, ucapan terimakasih dari


goodwill yang didapatkan departemen saja mengucapkan terimakasih,
dari pelaksanaan CSR contohnya kita mendapatkan penghargaan dari
PMASD? kementrian tenaga kerja. Ucapan terimakasih
karena kita sudah membantu pemerintah dalam
hal mudik lebaran, mudik gratis. Itu kan juga
membantu pemerintah dalam arti gini loh,
masyarakat untuk pulang kampung itu kesulitan
untuk kendaraannya atau apa. Tapi pemerintah
berterimakasih karena apa, kita sebagai
perusahaan swasta ikut membantu masyarakat
untuk pulang kampung mudik dengan aman,
nyaman termasuknya aman dan nyaman dalam
arti kalau dia pulang kampung sendiri susah
kendaraannya berebutan, itu jaman dulu ya,
mungkin kalau sekarang kereta sudah dibenahi
mungkin enggak. Tetapi paling enggak
pemerintah berterimakasih. Jadi kita dapet
penghargaan dari penghargaan tenaga kerja.
Kalau dari kementerian tenaga kerja lebih
kepada manusianya, membantu mereka pulang
kampung. Kalau kementerian perhubungan
ngasih kita penghargaan karena
transportasinya, membantu pemerintah. terus
kemudian untuk operasi katarak, kita juga dapet
penghargaan dari ketua PERDAMI, karena apa,
kita ini sebagai perusahaan swasta satu-
satunya yang mengoperasi dalam jumlah yang
banyak, dan continue yang kita lakukan dari
tahun 2011 sampai sekarang dan mungkin
tahun 2015 ini akan dilakukan lagi. Banyak
penghargaan seperti itu kan berarti apresiasi
dari masyarakat, dari instansi juga ada.

Public Relations
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah Visi, misi dari Visi misinya hampir sama dengan visi misi
Public Relations PT Sido perusahaan, tetapi kalau PR lebih ke menjaga
Muncul? citra perusahaan di mata masyarakat agar
bernilai positif. Jadi banyak hal dari nilai positif
itu misalnya dengan mempublikasikan dengan
kita banyak melakukan kegiatan-kegiatan,
dengan banyak membantu dalam arti gini ya,
membantu itu bukan hanya kegiatan sosial, kita
berpartisipasi misalnya pemerintah punya
kegiatan apa juga kita bantu itu juga bisa
meningkatkan citra perusahaan dan juga
menjaga citra perusahaan.
2. Apakah peran PR Sido Perannya membantu perusahaan dalam
Muncul? mempublikasikan semua kegiatan yang
dilakukan oleh sido muncul, jadi yang
dipublikasikan bukan hanya kegiatan yang
sifatnya kegiatan sosial tetapi apapun yang kita
lakukan. Misalnya kita melakukan pameran atau
apa, tetap dipublikasikan. Apapun kegiatannya,
jadi walaupun yang dianggap tidak bernilai, kita
olah supaya mempunyai nilai, mungkin gini
Cuma kegiatan pameran, pameran aja
dipublikasikan, tetapi enggak, kalau kita bisa
mengolahnya, cara mempublikasikannya
akhirnya masyarakat tau, oh ternyata sido
muncul misalnya kita punya produk baru, sering
mengikuti pameran kegiatan ini, aktif di pameran
mungkin ada kegiatan macam-macam selalu
kita ikutin. Akhirnya masyarakat semakin tau
sido muncul, oh produknya seperti ini, aktif,
kegiatan apapun kita ikutin. Selain untuk
mempublikasikan setiap kegiatan, juga menjaga
hubungan baik perusahaan dengan masyarakat.

3. Fungsi PR dalam sido Fungsi ekternalnya tadi hampir sama dengan


muncul? Internal dan perannya. Kalau untuk internalnya menjaga
eksternal? hubungan baik antara karyawan dan
perusahaan. jadi bukan cuma fungsinya HRD ya
sebetulnya, kita menjaga hubungan baik. Jadi
gini, kita juga perlu internal atau ke dalam,
jangan kita pencitraan di luar baik, kita juga
harus menjaga juga hubungan di dalam. Kita
juga sering mengadakan kegiatan gathering
antar karyawan itu juga bagian dari PR, kita juga
suka ada acara outbond walaupun itu juga
mungkin hampir sama dengan kegiatan HRD,
tetapi ini enggak. Tetap untuk jaga hubungan
antar karyawan antar perusahaan. jadi ada
kepedulian perusahaan juga terhadap
karyawannya, dengan adanya gathering,
dengan adanya outbond semacam itu.

4. Bagaimana PR berperan Kita berperan aktif ya dalam kegiatan csr yang


serta dalam menjalankan sedang berlangsung. Jadi gini, kegiatan yang
kegiatan CSR yang telah dilakukan sido muncul, tidak semuanya bersifat
berlangsung? berkesinambungan, jadi ada sifatnya charity,
ada juga yang sifatnya harus dilakukan
berkesinambungan. Tetapi lebih banyak csr sido
muncul sifatnya charity. Kalau yang
berkesinambungan kita sudah melakukan
seperti desa rempah. Kemudian desa rempah
tidak hanya memberikan bibit. Jadi caranya itu,
setalah kita memberikan bibit, kita mengadakan
penyuluhan, setelah penyuluhan pun kita ada
pasca panen, setelah itu ada penyuluhan lagi,
setelah pasca panen diarahkan lagi untuk
menjualnya ke sido muncul, karena itu untuk
misalnya berupa bahan jamu untuk produksinya
sido muncul. Jadi itu berkesinambungan. Selain
itu kita juga kemarin kasih juga limbahnya sido
muncul berupa bungkus plastik produk yang
cacat, nah itu nanti dikasihkan ke mereka,
mereka buat. Kita juga sumbang alatnya
misalnya mesin jahitnya, kita kasih penyuluhan
juga. Nanti tas itu bisa dijual, bisa juga dijualnya
ke koprasi atau melalui PKK lingkungan
setempat.
Lampiran 4 : Hasil Wawancara Informan 3

Narasumber : dr. Endang M. Johani, Sp.M.


Keterangan : Sekertaris I - Perdami Banten
Lokasi Penelitian : Rumah Sakit Siloam, Karawaci, Tangerang

No. Pertanyaan Jawaban


1. Bentuk Kegiatan Bentuk screaning hanya refraksi anomali, jadi
Pemeriksaan Mata Anak kemungkinan adanya fraksi anomali, ada min,
Sekolah Dasar seperti plus, atau slinder fraksi anomali. Penyebabnya
apa? ya dengan bentuk matanya sendiri, bentuk mata
anak itu, apakah dari faktor keturunan atau
bentuk anatominya sendiri, ada bola mata yang
panjang, bola mata yang pendek, bola mata
yang tidak bulat itu menimbulkan min, silinder,
plus. Terus diperiksa, maka ketemulah kira-kira
25% dari anak SD sebetulnya mengalami
refraksi anomali sehingga membutuhkan kaca
mata.

Yang di screaning pada anak sd itu kelainan


refraksi pada anak-anak SD. Mengatasinya
dengan kacamata. Oleh sebab itu, maka
dilakukanlah screaning oleh dokter mata, Sido
Muncul membiayai saja. Hasil screaning itu,
rata-rata diperkirakan dari hasil data selama ini,
memang kira-kira 25%-30% anak SD itu
ternyata membutuhkan kaca mata karena
mengalami kelainan refraksi anomali atau
gangguan refraksi.

2. Apa kendala dalam Yang kadang-kadang susahnya itu acara


melaksanakan PMASD? cremonialnya bisanya dijam kerja, padahal
baksosnya kita itu sabtu atau minggu, kita
dipaksa hari rabu hanya karena cremonialnya,
itu yang kadang-kadang menimbulkan kendala.
Akhirnya terlaksanakan juga, dengan masing-
masing berpengertian saling toleransi. Ya Cuma
kadang-kadang kita udah nyiapin kita mau gini-
gini, ternyata mereka gak nyiapin.
Lampiran 5 : Hasil Wawancara Informan 4

Narasumber : Ikha
Keterangan : Sekretariat - Perdami Banten
Lokasi Penelitian : Rumah Sakit Siloam, Karawaci, Tangerang

No. Pertanyaan Jawaban


1. Sistem Pertama kali, Sido Muncul dateng ke kita untuk
pelaksanaan?prosedur? mengadakan baksos pemeriksaan mata ini,
sebelumnya itu kita punya prosedur-
prosedurnya tersendiri. Punya protapnya kalau
untuk baksos pemeriksaan itu seperti apa,
baksos operasi itu seperti apa. Kita sudah
berkali-kali kerja sama dengan sido muncul dari
operasi katarak. Dari sido munculnya itu datang
ke kita untukmeminta bantuan mengadakan
baksos ini. Jadinya kita sebagai tim medisnya
ya hanya memeriksa saja. Alurnya sido muncul
yang mengatur, tetapi untuk prosedur tim medis
atau pemeriksaan kita yang ngatur.

Pelaksanaannya 7-8 dokter untuk menghendel


300 anak, tim medis lainnya untuk mengatur
alurnya.

Pendistribusian kacamata, kemarin kita dapat


bingkainya saja dalam bentuk frame, untuk
lensanya sido muncul menyerahkan ke kita
untuk bikin dimananya. Sido muncul sudah
menyediakan biaya dan framenya saja. Yang
dan mendistribusikan perdami banten.

2. Apa kendala dalam Kemarin Kita menemukan kendala ya, karena


melaksanakan PMASD? orang dari sido muncul belum pernah nemuin
kita sebelumnya. Dia itu yang mengatur
semuanya, padahal kita sudah berkali-kali
mengadakan baksos, tidak hanya dengan sido
muncul saja kerjasamanya, kita sudah pernah
ngadain sama perusahaan lain. Tetapi kemarin
itu orang sido muncul gak dateng kesini, dia itu
kurang sesuai dengan prosedur kita

pemeriksaan kan kita, kalau untuk acara


ceremonial sih urusan sido muncul, tapi untuk
acara pemeriksaan kan menghubungi kita dulu,
atau menemui, jangan hanya lewat telp saja,
jadi harus ketemu sama kitanya, bagaimana
prosedurnya, kan kita yang ngatur.
3. Tanggapan mengenai Menurut saya pribadi sih baik yah, karena dari
kegiatan CSR PMASD pihak dari Sido Muncul mau menjunjung
Sido Muncul? kesehatan mata, mau mengurangi kebutaan
karena katarak dan pemeriksaan mata ini baru,
kayaknya dari pihak Sido Muncul yang terbaru
itu pemeriksaan mata bagi anak SD. Mau
mengurangi kebutaan pada anak juga, kan bisa
terjadi juga pada anak.

4. Manfaat dari Sangat berguna sekali, apa lagi bagi


mengadakan PMASD? masyarakat awam kan dia kan gak tau
bagaimana cara pemeriksaan mata yang benar,
cara merawat mata yang benar. Apa lagi
masyarakat di daerah pinggiran.
Lampiran 6 : Hasil Wawancara Informan 5

Narasumber : Sudirman S.Pd


Keterangan : Kepala Sekolah SDN Batan Indah
Lokasi Penelitian : Ruang Kepala Sekolah SDN Batan Indah
Serpong, Tangerang Selatan

No. Pertanyaan Jawaban


1. Apakah Bapak Mungkin untuk saya, untuk PT Sido Muncul, kita
mengetahui PT Sido sudah tau dari dulu, dari jaman saya kecil juga
Muncul memiliki program tau PT Sido Muncul itu memproduksi jamu untuk
CSR? kesehatan. Tetapi dari setelah saya terjun PT
Sido Muncul ini ya alhamdulilah disini ada bakti
sosial terutama menjurus kemasalah kesehatan
mata.

2. Darimanakah Bapak Saya tahu dari dinas pendidikan bagian dikdas.


mengetahui akan Informasi ke saya, itu mau pinjam tempat untuk
diadakannya kegiatan pelaksanaan kegiatan pemeriksaan mata yang
PMASD? akan dilaksanakan oleh PT Sido Muncul se kota
Tangerang Selatan.

3. Bantuan apa saja yang Mungkin yang saya tahu, hanya pemeriksaan
diberikan oleh PT Sido mata kepada siswa siswi khususnya sekolah
Muncul melalui kegiatan dasar negeri maupun swasta yang ada di kota
PMASD? Apakah hanya tangerang selatan. Mungkin untuk yang lainnya
memeriksakan mata hanya berbentuk bingkisan atau doorprice.
saja, atau ada bantuan
lain?
4. Bagaimana pendapat Mungkin kalau semua bantuan ya bersifat
bapak tentang bantuan bantuan semua baik, apalagi masalah menjurus
tersebut? kepada masalah kesehatan, terutama mata
karena mata ini sangat fatal, indra yang sangat
penting terutama untuk pendidikan, belajar di
sekolah dasar karena tanpa mata tidak normal
belajar tidak akan efektif.

5. Menurut Bapak, apa lagi Mungkin kalau menurut saya, bantuan ini jangan
yang seharusnya hanya dibidang kesehatan karena masyarakat
dilakukan PT Sido khususnya kota tangerang selatan masih
Muncul untuk banyak fakir miskin, nah jadi jangan hanya
mewujudkan tanggung berbentuk dibidang kesehatan, mungkin
jawab sosial kepada berbentuk materi atau berbentuk yang lain.
masyarakat? Saran dari
bapak, program-program
apa lagi yang bisa
dilaksanakan?

6. Bagaimana pemahaman Mungkin yang saya tahu, PT Sido Muncul itu,


dan pengertian bapak hanya memproduksi jamu untuk kesehatan. Nah
tentang Sido Muncul setelah ada kegiatan di SD kami, Sido Muncul
sebelum dan sesudah itu selain memproduksi jamu-jamu untuk
adanya PMASD? kesehatan dia mengadakan bakti sosial
khususnya ke siswa-siswa SD.

7. Menurut bapak, CSR Kalau menurut saya, setiap bantuan apapun


yang dilaksanakan ini memang sudah tepat Cuma mungkin untuk
sudah tepat atau belum? kedepan supaya lebih dari pada bantuan yang
sudah diberikan sekarang.

8. Bagaimana respon Mungkin kalau saya, saya mengucapkan


bapak terhadap kegiatan banyak terimakasih, selama ini mungkin dari
CSR PT Sido Muncul Sido Muncul saya yang hanya tahu dia itu
PMASD yang telah produksi jamu, tapi ternyata mungkin banyak
dilaksanakan? manfaat untuk kesehatan, apalagi mengadakan
bakti sosial untuk sekolah dasar.

9. Apa saja dukungan yang Mungkin dukungan dari saya untuk kedepan
diberikan kepada Sido supaya lebih banyak lagi bakti sosialnya dari
Muncul? sido muncul terhadap masyarakat .

10. Apa manfaat yang Alhamdulilah, mungkin manfaat bagi siswa yang
dirasakan dengan mendapatkan bantuan pemeriksaan mata,
adanya PMASD? bahkan alhamdulilah juga sudah mendapatkan
kacamata dari mereka, ya alhamdulilah mereka
bisa mungkin tadinya belajarnya agak kurang
karena gangguan mata, mungkin sekarang
karena menggunakan alat bantu mereka
alhamdulilah bisa berubah dari pada yang
sudah-sudah.

11. Sejauh ini apakah ada Alhamdulilah responnya positif, respon dari
keluhan atau kesan semua teman-teman guru dengan adanya
buruk terhadap Sido kegiatan PMASD dari PT Sido Muncul di SD
Mucul? Batan Indah semua positif. Kalau bisa tidak
hanya satu kali, dapat terus berkesinambungan.
Lampiran 7 : Hasil Wawancara Informan 6

Narasumber : Nandi Hidayat


Keterangan : Guru SDN Batan Indah
Lokasi Penelitian : Ruang Kepala Sekolah SDN Batan Indah
Serpong, Tangerang Selatan

No. Pertanyaan Jawaban


1. Apakah Bapak Sudah tau, ya dari iklan. Dulu pernah saya ke
mengetahui PT Sido daerah Jawa Tengah, berkunjung ke pabrik sido
Muncul sebelumnya? muncul, melihat cara-cara pembuatan jamu
bersama pimpinannya, bapak Irwan.

2. Apakah Bapak Kalau menurut saya, masyarakat sering lihat,


mengetahui kalau Sido waktu dulu di TV juga ada, waktu di tangerang
Muncul sering kota juga ada tentang pemeriksaan katarak,
mengadakan CSR? Sido Muncul emang sering melaksanakan bakti
sosial.

3. Dari manakah bapak Yang pertama dari media elektronik, yang kedua
mengetahui kegiatan- dari teman ke teman kalau ada suatu program
kegiatan CSR Sido dari sido muncul gini, boleh mengajukan
Muncul? proposal gini. Dari masyarakat, langsung dari
iklan juga.

4. Darimanakah bapak Langsung dari PT Sido Munculnya, terus melalui


mengetahui kegiatan dinas pendidikan, dinas pendidikannya kesini
PMASD akan sama Sido Muncul Ibu Nanik untuk melihat
dilaksanakan? tempat dan meminta ijin. Dan disambut baik,
gembira sama kita.

5. Bantuan apa saja yang Bantuan pengobatan ke anak secara gratis


diberikan oleh PT Sido tanpa di pungut apapun. Selain itu, juga
Muncul melalui kegiatan memberikan bingkisan yang isinya produk sido
PMASD? muncul.

6. Bagaimana pendapat Ya alhamdulilah cukup baik, dan juga


bapak tentang bantuan bermanfaat, mudah-mudahan selanjutnya sido
tersebut? muncul berprogram terus ke tiap-tiap
masyarakat. Pingin saya begini ya Bu, nanti
kalau mengadakan lagi pemeriksaan mata saya
meminta untuk di khususkan kepada orang-
orang yang benar-benar tidak mampu untuk
wajib di bantu. Selain dari pemeriksaan
kacamata itu, tolonglah dibantu untuk lancarnya
pendidikan anak SD, atau sumbangan, atau
berupa beasiswa.

7. Bagaimana pemahaman Sebelumnya, pertama kurang sosialisasi,


dan pengertian bapak mungkin karena perkembangan teknologi dan
tentang Sido Muncul zaman, sampe memproduksi iklan, dan
sebelum dan sesudah sekarang alhamdulilah ada kemajuan sampe
adanya PMASD? membantu kepada orang-orang yang
membutuhkan atau yang memerlukan.

8. Bagaimana respon Kegiatannya pemeriksaan matanya cukup baik


bapak terhadap kegiatan dan memuaskan.
CSR PT Sido Muncul
PMASD yang telah
dilaksanakan?

9. Apa saja dukungan yang Disini sih memberikan bantuan ya untuk upaya
diberikan kepada Sido fasilitas, tempat, kebersihan, keamanaan pas
Muncul? dilaksanakannya pemeriksaan mata.

10. Apakah kegiatan Sudah sesuai.


PMASD sudah sesuai
dengan harapan bapak?
11. Apa harapan Bapak dari Kemarin saya bilang ke dokternya, ataupun ke
kegiatan PMASD? sido muncul. tolonglah kalau bisa terprogram
atau kalau bisa ya 1 tahun sekali diadakannya.

12. Apa manfaat yang Bermanfaatnya ya ke anak juga bermanfaat,


dirasakan dengan yang tadinya tidak bisa memakai kacamata,
adanya PMASD? karena tidak ke beli, tetapi sekarang
alhamdulilah bisa di pakai dengan gratis.

13. Sejauh ini apakah ada Dari pihak sekolah ataupun anak SD tidak ada.
keluhan atau kesan Malahan anak SD nanyain lagi, kapan
buruk terhadap Sido dilaksanaain pemeriksaan mata anak lagi,
Mucul? soalnya ada beberapa yang belum keperiksa.
Anak-anak pada antusias. Dari sido munculnya
ramah, dokter-dokternya baik. Misalkan anak
yang habis diperiksa dikasih bingkisan buku
terus produk sidomuncul yang khusus anak.
Guru-guru juga kebagian, orang tua yang
nganter anaknya juga dikasih.
Responnya sangat positif, sangat memuaskan.
Pegawainya juga ramah-ramah.
Lampiran 8 : Hasil Wawancara Informan 7

Narasumber : Drs. H. Djoharly Chaniago, MM


Keterangan : Ketua RW 04 Komplek Batan Indah, Tangerang
Selatan
Lokasi Penelitian : Komplek Batan Indah Blok E 51, Tangerang Selatan

No. Pertanyaan Jawaban


1. Bagaimana Kalau yang namanya CSR kan kegiatan sosial
respon/tanggapan bapak dari keuntungan perusahaan. pastinya positif.
mengenai kegiatan CSR Namanya perusahaan disamping dia
PT Sido Muncul PMASD menjalankan bakti sosial dia juga
yang telah dilaksanakan memperkenalkan perusahaannya ke
di lingkungan Kompleks masyarakat. Tentunya karena dia sudah
Batan Indah, Tangerang menjalankan kegiatan CSR, pastinya
Selatan? mendapatkan dampak positif bagi perusahaan
dan keuntungan bagi masyarakat juga.

Tapi menurut saya yang kurang itu


pemberitahuannya lambat ke saya, saya tanya
ke satpam, kenapa kok sudah pasang spanduk,
mungkin dia gak menyerahkan surat kepada
saya. Minta ijinnya terlalu mendadak ke
lingkungan. Kurang koordinasi dengan baik,
seharusnya kan datang minta ijin. Menurut saya
kurang koordinasi supaya jadi bahan evaluasi
yang akan mendatang.
Lampiran 9 : Hasil Wawancara Informan 8

Narasumber : Seni Srihastuti


Keterangan : Orang Tua Murid SDN Batan Indah, Tangerang
Selatan
Lokasi Penelitian : Sekolah SDN Batan Indah Serpong, Tangerang
Selatan

No. Pertanyaan Jawaban


1. Apakah Ibu mengetahui Kalau diberita-berita sih kayaknya emang sering
kalau Sido Muncul sering yah. Banyak sekali yang dilakukan sido muncul
mengadakan CSR? kayak mudik gratis, bagus.

2. Bagaimana Menurut saya bagus ya, itu membantu anak-


respon/tanggapan Ibu anak yang kurang memperhatikan biasanya
mengenai kegiatan CSR masalah mata karenakan mereka suka
PT Sido Muncul PMASD menganggap biasa padahalkan harusnya
yang telah dilaksanakan sebenarnya harus diperiksa. Bagus sekali kan
di lingkungan Kompleks membantu orang tua.
Batan Indah, Tangerang
Selatan?
Lampiran 10 : Press Release Sido Muncul

Press Release

PT. SIDOMUNCUL ADAKAN PEMERIKSAAN MATA ANAK SD


DAN BANTUAN KACA MATA GRATIS BAGI KALANGAN TIDAK
MAMPU DI TANGERANG SELATAN
Informasi yang kita dapatkan sehari-hari 80% berasal dari
penglihatan/mata, maka kalau terjadi gangguan pada penglihatan akan
terjadi gangguan pada kehidupan manusia juga. PT. Industri Jamu dan
Farmasi Sido Muncul Tbk sejak 2011 lalu sudah menggalakkan bakti sosial
operasi katarak gratis pada masyarakat yang tidak mampu bekerja sama
dengan Persatuan Dokter Ahli Mata Indonesia (Perdami). Maka Sabtu
(24/11), Sido Muncul mengadakan pemeriksaan mata sejak dini pada
anak Sekolah Dasar di Tangerang Selatan (Tangsel) dan pemberian
kacamata gratis, bekerja sama dengan Perdami Bantendan Dinas
Pendidikan Tangsel. Kegiatan pemeriksaan mata sejak dini ini akan
dipusatkan di SDN Batan Indah, Serpong, Tangsel.

Biasanya masyarakat enggan memahami kesehatan mata anak sebelum


kelainan atau gangguan mata benar-benar menghambat aktivitas anak,
apalagi pada masyarakat yang kurang mampu. Padahal pemeriksaan
mata seharusnya dilakukan sejak anak masuk sekolahya itu pada anak SD
dua tahun sekali dan pada anak SMP setiap tiga tahun sekali. Walaupun
kelainan mata sudah bias kelihatan sejak bayi, tetapi anak-anak banyak
memerlukan waktu untuk bersosialisasi pada usia sekolah.

Demikian juga pada pemilihan SD di Tangsel dan sekitarnya ini.


Walaupun dekat dengan ibu kota Negara kita, tetapi karena banyaknya
polusi dan kondisi orang tua yang belum tentu rutin memantau
kesehatan mata anak, maka deteksi dini pemeriksaan mata ini
diharapkan bias membantu mereka untuk mengantisipasi terjadinya
kelainan penglihatan. Mengingat gejala pada penglihatan ada berbagai
macam, baik dari factor bawaan maupun factor kebiasaan yang memicu
terjadinya kelainan gangguan mata.

Pemeriksaan mata gratis yang dilakukan PT. Sido Muncul bekerjasama


dengan Perdami cabang Banten dan Dinas Pendidikan Tangsel dihadiri
oleh Deputy Direktur Marketing PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido
Muncul Tbk, Maria Hidayat, Ketua Perdami Banten Dr. dr. Uce Kusumah,
SpM, MS, dan Pejabat-pejabat Tangsel, dipandu bintang iklan Kuku Bima
Energi Donny Kesuma.

Pemeriksaan mata dilaksanakan sesuai jam pelajaran dan dilakukan pada


300-an murid SD se-Tangerang Selatan. Setiap anak memerlukan waktu
sekitar 10 s/d 15 menit untuk pemeriksaan. Apabila terdeteksi positif
harus menggunakan kacamata, maka akan segera disusulkan
kacamatanya pada minggu berikutnya.

Di tempat terpisah, Presdir Sido Muncul, Irwan Hidayat berpesan, bahwa


dengan adanya pemeriksaan mata gratis sejak dini ini, diharapkan bias
membantu deteksi kalau ada gangguan penglihatan dan bias segera
tertangani.

Pada acara ini juga diadakan penyuluhan dan informasi pemeliharaan


kesehatan mata agar tidak terjadi kelainan penglihatan (refraksi).
Mengingat iklim di Indonesia yang cenderung beriklim tropis, kebiasaan
main games/play stations, serta pola makan anak yang kurang sehat,
menjadikan orang cenderung lebih mudah terkena kelainan mata
ataupun katarak jika tidak diantisipasi sejak dini.

BakSos operasi katarak bagi masyarakat kurang mampu yang dilakukan


PT. Sido Muncul bersama Perdami sejak tahun 2011 sampai sekarang,
pada Kamis (20/11) sudah berhasil mengoperasi katarak ke-40.000 mata
yang pelaksanaannya dihadiri Menteri Kesehatan juga ketua Perdami
Prof.Dr.dr. Nila F. Moeloek Sp.M(K) di RSPAD Gatot Subroto Jakarta.

Sampai Saat ini, PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk telah
memproduksi lebih dari 200 macam produk dengan produk unggulan
antara lain : Tolak Angin, Kuku Bima Energi, Alang Sari Plus, Kopi
Ginseng Kuku Bima, Kopi Jahe Sido Muncul, Susu Jahe Sido Muncul, Jamu
Komplit, Kunyit Asam dan produk-produk Herbal Sari Kulit Manggis, Sari
Kunyit, Sari Daun Sirsak dll.

Tanggal 18 Desember 2013 Sido Muncul berhasil menjadi perusahaan


terbuka dengan kode perdagangan SIDO, delapan bulan kemudian
(1/9/’14) PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk berhasil
mengakuisisi perusahaan farmasi PT. Berlico Mulia Farma di Yogyakarta.
Ditempat terpisah Presdir SidoMuncul menambahkan “Dengan
bergabungnya Berlico Farma ke dalam Sido Muncul Grup ini diharapkan
produk herbal dan produk farmasi saling melengkapi, sehingga dapat
memberikan manfaat yang lebih baik bagi masyarakat dalam pelayanan
kesehatan untuk menuju Indonesia Hebat”, harap Irwan Hidayat.

(PR/SM/24/11/’14 Nanik R)

Lampiran 11

www.thejakartapost.com

Free corrective lenses help


underprivileged students
Multa Fidrus, The Jakarta Post, Tangerang | Jakarta | Thu, November 27 2014, 10:46 AM

Jakarta News
Hundreds of students lined up to wait their turn during eye examinations held at SDN
Batan Indah, Serpong, South Tangerang, on Monday.

The program, which was held by jamu (herbal drink) maker PT Sidomuncul, the
Indonesian Ophthalmologists Association (Perdami) and the South Tangerang Education
Agency, was aimed at examining the eyes of at least 300 students from low-income
families in the school. Students who were diagnosed with eye disorders would get free
corrective lenses.

Corrective lenses are considered expensive and of secondary importance by families with
low incomes, therefore many underprivileged students were not adequately supported.

“I will be able to read properly with glasses,” a student, Vidi, said while waiting for his
turn.

Meanwhile, Pramita, parent of a student at the school, acknowledged that the free eye
examinations were helpful for parents with low incomes like her.

“We have to work our socks off to make ends meet. I don‟t have the money to take my
children and have their eyes examined or to buy glasses,” said the Cilenggang resident.

However, despite its initial purpose of targeting underprivileged students, the free eye
examination program also attracted students from middle-class families.

“While it‟s free, why not include my daughter to be examined?” said Selly, 36, the mother
of student Annisah.
Selly argued that even though she could pay for glasses, her family still considered an
eye examination by an eye specialist at the hospital to be expensive. She also added that
she had never had her daughter‟s eyes examined before because her daughter never
complained about her eyes.

South Tangerang Education Agency head Mathodah pointed out that more than 6,000
students in South Tangerang came from families with low incomes and needed support.

“The [South Tangerang] administration has allocated a budget to help underprivileged


students, but we don‟t have an extra budget for things like reading glasses,” he said.

The prices of glasses given to the students for free were priced between Rp 200,000
(US$16.44) and Rp 500,000.

Mathodah said he hoped the number of beneficiaries of the program would increase in
the future.

Sidomuncul spokesperson Nanik R. Sugiarto said that the program also aimed to raise
parents‟ awareness of the importance of examining children‟s eyes as early as possible.

“Usually, parents, particularly those with low incomes, take the matter for granted and pay
attention to the children‟s eyes only when there are complaints,” she said, adding that the
company picked a school in South Tangerang because of its notorious pollution and its
high rate of poverty.
- See more at: http://www.thejakartapost.com/news/2014/11/27/free-corrective-lenses-
help-underprivileged-students.html#sthash.yodMvvhC.dpuf
Lampiran 12

www.thebantenjournal.com

Free corrective lenses help


underprivileged students
Thursday, 27 November 2014 | 13:57 WIB

Multa Fidrus, The Jakarta Post, Tangerang, Banten

Hundreds of students lined up to wait their turn during eye examinations held at
SDN Batan Indah, Serpong, South Tangerang, on Monday.

The program, which was held by jamu (herbal drink) maker PT Sidomuncul, the
Indonesian Ophthalmologists Association (Perdami) and the South Tangerang
Education Agency, was aimed at examining the eyes of at least 300 students
from low-income families in the school. Students who were diagnosed with eye
disorders would get free corrective lenses.

Corrective lenses are considered expensive and of secondary importance by


families with low incomes, therefore many underprivileged students were not
adequately supported.

“I will be able to read properly with glasses,” a student, Vidi, said while waiting for
his turn.

Meanwhile, Pramita, parent of a student at the school, acknowledged that the


free eye examinations were helpful for parents with low incomes like her.
“We have to work our socks off to make ends meet. I don‟t have the money to
take my children and have their eyes examined or to buy glasses,” said the
Cilenggang resident.

However, despite its initial purpose of targeting underprivileged students, the free
eye examination program also attracted students from middle-class families.

“While it‟s free, why not include my daughter to be examined?” said Selly, 36, the
mother of student Annisah.

Selly argued that even though she could pay for glasses, her family still
considered an eye examination by an eye specialist at the hospital to be
expensive. She also added that she had never had her daughter‟s eyes
examined before because her daughter never complained about her eyes.

South Tangerang Education Agency head Mathodah pointed out that more than
6,000 students in South Tangerang came from families with low incomes and
needed support.

“The [South Tangerang] administration has allocated a budget to help


underprivileged students, but we don‟t have an extra budget for things like
reading glasses,” he said.

The prices of glasses given to the students for free were priced between Rp
200,000 (US$16.44) and Rp 500,000.

Mathodah said he hoped the number of beneficiaries of the program would


increase in the future.

Sidomuncul spokesperson Nanik R. Sugiarto said that the program also aimed to
raise parents‟ awareness of the importance of examining children‟s eyes as early
as possible.

“Usually, parents, particularly those with low incomes, take the matter for granted
and pay attention to the children‟s eyes only when there are complaints,” she
said, adding that the company picked a school in South Tangerang because of its
notorious pollution and its high rate of poverty.

http://thebantenjournal.com/eng/free-corrective-lenses-help-underprivileged-
students-.html
Lampiran 13

www.thebantenjournal.com

Siswa Tangsel dapat bantuan


pemeriksaan dan kacamata gratis
Sidomuncul
Monday, 24 November 2014 | 15:19 WIB

Mufid | The Banten Journal | Health | Tangsel, Banten

Ratusan siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) dari keluarga kurang mampu di


Kota Tangerang Selatan mendapatkan pemeriksan mata dan kaca gratis
dari PT Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul.

"Biasanya masyarakat enggan memahami kesehatan mata anak sebelum


kelainan atau gangguan mata benar-benar menghambat aktivitas anak,
apalagi masyarakat yang kurang mampu," ujar Nanik, R. Sugiarto, senior
PR manager Sidomuncul kepada The Banten Journal Senin.

Kegiatan pemeriksaan mata dan pemberian kacamata kepada 300 anak


dari keluarga tak mampu ini dilaksanakan di SD Batan Indah, Kecamatan
Serpong, Tangsel dan dihadiri oleh Maria Hidayat, deputy marketing
director Sidomuncul, Uce Kusumah, ketua Perdami Banten dan segenap
pejabat Pemerintah Kota Tangsel.
Nanik mengatakan, kegiatan yang dipandu bintang iklan Donny Kusuma
ini terlaksana karena kerjasama Sidomuncul dengan Perdami Banten dan
Dinas Pendidikan Kota Tangeeang Selatan.

Walaupun kelainan mata sudah bisa terlihat sejak bayi tetapi anak-anak
memerlukan banyak waktu bersosialisasi pada usia sekolah. Oleh karena
itu, pemerinksaan mata seharusnya dilakukan sejak anak masuk sekolah
dua tahun sekali untuk siswa-sisw SD dan setiap tiga tahun sekali untuk
siswa-siswi SMP.

Menurut Nanik, pemilihan SD di Tangsel dan sekitarnya sebagai tempat


pelaksanaan pemerikaan mata dan pemberian kacamata ini dilakukan
mengingat tingkat polusi yang cukup tinggi dan kondisi ekonomi para
orang tua yang tinggal di daerah pinggiran.

Sementara itu, Irwan Hidayat, presdir Sidomuncul mengatakan,


pemeriksaan mata dan pemberian kacamata gratis kepada siswa-siswi SD
yang kurang mampu ini merupakan bagian dari program bakti sosial
operasi katarak Sidomuncul bersama Perdami yang sudah dimulai sejak
tahun 2011

"Adanya pemeriksaan mata sejak dini ini kami harapkan bisa membantu
mendeteksi gangguan penglihatan anak sehngga bisa segera tertangani,"
ujarnya.

Hingga Kamis 20 November 2014, Sidomuncul dan Perdami sudah


berhasil mengoperasi katarak ke 40 ribu mata yang pelaksanannya
dihadiri Menteri Kesehatan yang juga ketua Perdami Nila Moeloek di
RSPAD Gatot Subroto.

http://thebantenjournal.com/siswa-tangsel-dapat-bantuan-pemeriksaan-dan-
kacamata-gratis-sidomuncul.html
Lampiran 14

www.kabarbanjarmasin.com

Sido Muncul Periksa Mata Anak SD

Pemeriksaan mata anak sejak dini oleh Sido Muncul.

Informasi yang kita dapatkan sehari-hari 80 % berasal dari


penglihatan/mata, kalau terjadi gangguan pada penglihatan akan terjadi
gangguan pada kehidupan manusia.

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk sejak 2011 lalu telah
menggalakkan bakti sosial operasi katarak gratis pada masyarakat yang
tidak mampu bekerja sama dengan Persatuan Dokter AhliMata Indonesia
(Perdami).

Sabtu (24/11/2014), Sido Muncul mengadakan pemeriksaan mata sejak


dini pada anak Sekolah Dasar di Tangerang Selatan (Tangsel) dan
pemberian kaca mata gratis, bekerja sama dengan Perdami Banten dan
Dinas Pendidikan Tangsel.

Kegiatan pemeriksaan mata sejak dini dipusatkan di SD Batan Indah,


Serpong, Tangsel. Biasanya masyarakat enggan memahami
kesehatan mata anak sebelum kelainan atau gangguan mata benar-
benar menghambat aktivitas anak, apalagi pada masyarakat yang
kurang mampu.
Padahal pemeriksaan mata seharusnya dilakukan sejak anak masuk
sekolah yaitu pada anak SD dua tahun sekali dan pada anak SMP setiap
tiga tahun sekali.

Walaupun kelainan mata sudah bisa kelihatan sejak bayi, tetapi anak-
anak banyak memerlukan waktu untuk bersosialisasi pada usia sekolah.
Demikian juga pada pemilihan SD di Tangsel dan sekitarnya ini.
Walaupun dekat dengan ibukota negara, tetapi karena banyaknya
polusi dan kondisi orang tua yang belum tentu rutin memantau kesehatan
mata anak, maka deteksi dini pemeriksaan mata ini diharapkan bisa
membantu mereka untuk mengantisipasi terjadinya kelainan
penglihatan.

Mengingat gejala pada penglihatan ada berbagai macam, baik dari


faktor bawaan maupunfaktor kebiasaan yang memicu terjadinya kelainan
gangguan mata.

Pemeriksaan mata gratis yang dilakukan PT Sido Muncul bekerja


sama dengan Perdami Cabang Banten dan Dinas Pendidikan Tangsel
dihadiri oleh Deputi Direktur Marketing PT Industri Jamu dan Farmasi Sido
Muncul Tbk, Maria Hidayat, Ketua Perdami Banten Dr.dr Uce Kusumah,
SpM, MS, dan pejabat-pejabat Tangsel, dipandu bintang iklan Kuku
Bima Energi Donny Kesuma.

Pemeriksaan mata dilaksanakan sesuai jam pelajaran dan dilakukan


pada 300-an murid SD se-Tangerang Selatan. Setiap anak
memerlukan waktu sekitar 10 sampai 15 menit untuk pemeriksaan.
Apabila terdeteksi positif harus menggunakan kaca mata, maka akan
segera disusulkan kaca matanya pada minggu berikutnya.

Di tempat terpisah, Presdir Sido Muncul, Irwan Hidayat berpesan,


bahwa dengan adanya pemeriksaan mata gratis sejak dini ini,
diharapkan bisa membantu deteksi kalau ada gangguan penglihatan
dan bisa segera tertangani.

Pada acara ini juga diadakan penyuluhan dan informasi


pemeliharaan kesehatan mata agar tidak terjadi kelainan penglihatan
(refraksi). Mengingat iklim di Indonesia yang cenderung beriklim
tropis, kebiasaan main games/play stations, serta pola makan anak yang
kurang sehat, menjadikan orang cenderung lebih mudah terkena kelainan
mata ataupun katarak jika tidak diantisipasi sejak dini.
Baksos operasi katarak bagi masyarakat kurang mampu yang dilakukan
PTSido Muncul bersama Perdami sejak tahun 2011 sampai
sekarang, pada Kamis (20/11/2014) sudah berhasil mengoperasi
katarak ke-40.000 mata yang pelaksanaannya dihadiri Menteri
Kesehatan juga Ketua Perdami Prof.Dr.dr.Nila F. Moeloek Sp.M(K) di
RSPAD Gatot Subroto Jakarta.

Sampai saat ini, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
telah memproduksi lebih dari 200 macam produk dengan produk unggulan
antara lain: Tolak Angin, Kuku Bima Energi, Alang Sari Plus, Kopi
Ginseng Kuku Bima, Kopi Jahe Sido Muncul, Susu Jahe Sido Muncul,
Jamu Komplit, Kunyit Asam dan produk-produk Herbal Sari Kulit Manggis,
Sari Kunyit, Sari Daun Sirsak dll.

Tanggal 18 Desember 2013 Sido Muncul berhasil menjadi


perusahaan terbuka dengan kode perdagangan SIDO, delapan bulan
kemudian (1/9/204) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
berhasil mengakuisisi perusahaan farmasi PT Berlico Mulia Farma di
Yogyakarta.

“Dengan bergabungnya Berlico Farma kedalam Sido Muncul Grup ini


diharapkan produk herbal dan produk farmasi saling melengkapi,
sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi
masyarakat dalam pelayanan kesehatan untuk menuju Indonesia
Hebat,” harap Irwan Hidayat. Lis

- See more at: http://kabarbanjarmasin.com/posting/sido-muncul-periksa-


mata-anak-sd.html#sthash.iM5O7rZ2.dpuf
Lampiran 15

www.sdbatanindah.blogspot.com

Pembagian Kacamata Gratis Sido


Muncul Bagi Siswa Tak Mampu

Dalam keseharian seluruh aktivitas manusia 80% berasal dari


indera penglihatan. Karenanya jika terjadi gangguan pada penglihatan
maka akan terjadi gangguan pada kehidupan manusia juga.
Biasanya masyarakat enggan memahami kesehatan mata anak sebelum
kelainan atau gangguan mata benar-benar menghambat aktivitas anak,
apalagi pada masyarakat yang kurang mampu.
Padahal pemeriksaan mata seharusnya dilakukan sejak anak masuk
sekolah yaitu pada anak SD dua tahun sekali dan pada anak SMP setiap
tiga tahun sekali. Walaupun kelainan mata sudah bisa kelihatan sejak
bayi, tetapi anak-anak banyak memerlukan waktu untuk bersosialisasi
pada usia sekolah.
Untuk membantu para siswa terutama yang kurang mampu PT. Industri
Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk menggelar pemeriksaan mata sejak
dini pada anak Sekolah Dasar di Tangerang Selatan (Tangsel) dan
pemberian kaca mata gratis.

Sido Muncul yang sejak 2011 lalu sudah menggalakkan bakti sosial
operasi katarak gratis bekerja sama dengan Persatuan Dokter Ahli Mata
Indonesia (Perdami) akhir pekan lalu bersama Perdami Banten dan Dinas
Pendidikan Tangsel menggelar kegiatan pemeriksaan mata sejak dini ini
yang dipusatkan di SDN Batan Indah, Setu, Tangsel. (24Nopember 2014)

" Walaupun dekat dengan ibukota negara kita, tetapi karena banyaknya
polusi dan kondisi orang tua yang belum tentu rutin memantau kesehatan
mata anak, maka deteksi dini pemeriksaan mata ini diharapkan bisa
membantu mereka untuk mengantisipasi terjadinya kelainan penglihatan.
Mengingat gejala pada penglihatan ada berbagai macam, baik dari
faktor bawaan maupun faktor kebiasaan yang memicu terjadinya kelainan
gangguan mata," kata Presdir PT Sido Muncul Irwan Hidayat, dalam
rilisnya.

Pemeriksaan mata gratis yang dilakukan PT. Sido Muncul bekerja sama
dengan Perdami cabang Banten dan Dinas Pendidikan Tangsel dihadiri
oleh Deputy Direktur Marketing PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido
Muncul Tbk, Maria Hidayat, Ketua Perdami Banten Dr.dr Uce Kusumah,
SpM, MS, dan Pejabat-pejabat Tangsel, dipandu bintang iklan Kuku Bima
Energi Donny Kesuma.

Pemeriksaan mata dilaksanakan sesuai jam pelajaran dan dilakukan pada


300-an murid SD se-Tangerang Selatan. Setiap anak memerlukan waktu
sekitar 15 menit untuk pemeriksaan. Apabila terdeteksi positif harus
menggunakan kaca mata, maka akan segera disusulkan kaca matanya
pada minggu berikutnya.

"Dengan adanya pemeriksaan mata gratis sejak dini ini, diharapkan bisa
membantu deteksi kalau ada gangguan penglihatan dan bisa segera
tertangani," kata Irwan. Pada acara ini juga diadakan penyuluhan dan
informasi pemeliharaan kesehatan mata agar tidak terjadi kelainan
penglihatan (refraksi). Mengingat iklim di Indonesia yang
cenderung beriklim tropis, kebiasaan main games/play stations, serta pola
makan anak yang kurang sehat, menjadikan orang cenderung lebih
mudah terkena kelainan mata ataupun katarak jika tidak diantisipasi sejak
dini.

http://sdbatanindah.blogspot.com/2014_11_01_archive.html
Lampiran 17

DAFTAR PENGHARGAAN
PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL TBK
JULI-DESEMBER 2014

IRWAN
TANGGAL SIDO MUNCUL KETERANGAN
HIDAYAT
Diserahkan oleh
Predikat Perusahaan Ketua MPR RI,
Baik dalam program Zulkifli Hasan,
17 Nov'14 Pemeriksaan Mata dan didampingi oleh
Pemberian Kacamata Latofi. Diterima
Gratis Anak SD oleh Marco
Hidayat
Penghargaan Anne
3 Sept'14 Avantie "Merenda
Kasih"
Marketing Award 2014
2014 "The Best in Marketing
Campaign"
Penghargaan kepada
PT Sido Muncul atas
Dukungan Kinerja Diberikan oleh
Mensosialisasikan Lembaga
29 Sept'14 Undang-undang Nomor Perlindungan
8 Tahun 1999/ PP Konsumen
Nomor 59 Tahun 2001 Nasional Indonesia
Tentang Perlindungan
Konsumen
Penghargaan
sebagai Pembicara
Diselenggarakan
dalam Seminar
oleh Sekolah
29 Agust'14 dengan tema
Tinggi Pariwisata
"Menumbuhkan
Trisakti
Jiwa Enterpreneur
Sejak Dini"
Ucapan terima kasih
kepada PT Sido
Diberikan oleh
21 Jul'14 Muncul sebagai
Metro Jaya
Penyelenggara Mudik
Bareng Tahun 2014
Penghargaan Diberikan oleh
2014
Ramadhan Berbagi dari Panitia Paket
1435 H Kegiatan
Ramadhan Berbagi
(PAKAR B) 1435
H "Jagalah Diri,
Bersihkan Hati,
Perbanyak Amal-
Ibadah, Raih
Kemenangan"
Penghargaan sebagai Diberikan oleh
The Best in Building Frontier
and Managing Consulting Group
2014
Corporate Image, dalam acara
Kategori Traditional Corporate Image
Herbal Medinice Award 2014
Penghargaan
sebagai Pembicara Diselenggarakan
dalam Conference oleh Yayasan
9-10 Okt'14
& Expo Indonesia Bakti BCA "BCA
Knowledge Forum Learning Service"
III 2014
Penghargaan sebagai Diberikan oleh
2014
20 Rising Global Stars Forbes Indonesia
Diselenggarakan
Penghargaan sebagai oleh Warta
4 Sept'14 Living Legend Ekonomi "Living
Company 2014 Legend Company
Award 2014"
Penghargaan dari Diselenggarakan
Economic Challenges oleh Economic
2014
Awards 2014, Kategori Challenges
Industri Herbal Awards 2014
Penghargaan
sebagai pembicara
dalam Tanoto Diselenggarakan
5 Dec'14 Entrepreneurship oleh Tanoto
Series in Foundation
Partnership with
MM-FEUI
Sumber : Dokumen PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, 2014
Lampiran 18

GALERI FOTO
IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
PEMERIKSAAN MATA ANAK SEKOLAH DASAR (PMASD)
Daftar Riwayat Hidup

Nama : Jevina Avianti


Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 6 Agustus 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Bukit Indah Blok K7 No. 2
Sarua – Ciputat,
Indonesia, Tangerang Selatan. 15414
No. Telepon : +6281210441919
E-mail : jevinaavianti@ymail.com
Agama : Kristen Protestan
Status Pernikahan : Lajang

Pendidikan Formal
1999-2005 SD Waskito –Tangerang Selatan
2005-2008 SMP Waskito – Tangerang Selatan
2008-2011 SMAN 2 Tangerang Selatan (IPS)
2011-Sekarang Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama),
Fakultas Ilmu Komunikasi, Jurusan Hubungan
Masyarakat
Pendidikan Informal
2011 Short Course of Microsoft Office LP3I
2012 – 2014 TOEIC
2012 Workshop Seputar Indonesia Goes To Campus di
Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama)
2012 Seminar Cita Cinta Magazines bersama Raditya
Dika, di Universitas Prof.Dr.Moestopo
(Beragama)
2013 Bina Kepemimpinan Pemuda GPIB Mupel Banten,
di MMCC – Sawangan
2013 Kode Etik dan Kekerasan Terhadap Wartawan, di
Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama)
2013 Integrated Marketing Communication–Dwi Sapta,
di Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama)
2014 Seminar Public Speaking – Fimela.com, di
Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama)
2014 Pembinaan PHBS – KEMENKES dan PGI, di
Pranaya Suites –BSD
2014 Workshop Fotografi Humas: Teknik Foto Outdoor
untuk Produk Humas dengan Menggunakan Flash
atau Reflektor, di Taman Mini Indonesia Indah

Anda mungkin juga menyukai