Nama Anggota :
- Dwi Arianto
- Muhammaad Angga
- Muhammad Galuh F.
- Muhammad Huda
- Riana Nurhasanah
- Wilma Nurul Azizah
TPB FISIP 66
Paragraf 1
Tujuh belas tahun lalu, PBB mencanangkan tanggal 12 Agustus sebagai Hari Pemuda Internasional.
Pencanangan ini merupakan sebuah pengakuan terhadap pentingnya keterlibatan pemuda dalam
proses pembangunan di dunia. Belum lama ini saya berkesempatan bertemu dan berinteraksi dengan
beberapa perwakilan pemuda Indonesia. Pada kunjungan saya ke Yogyakarta untuk mengunjungi
kegiatan PBB di sana, saya bertemu dan mendiskusikan isu-isu yang menarik perhatian mereka. Ini
adalah kunjungan pertama saya sejak saya datang ke Jakarta, menjadi Kepala Perwakilan PBB di
Indonesia.
Paragraf 2
Saya sangat terkesan dengan semangat mereka untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih positif
dan melakukan perubahan. Seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada mengungkapkan
kekhawatirannya tentang dampak perubahan iklim dan bagaimana kita bisa mengatasinya. Seorang
siswa mengatakan pentingnya pembangunan infrastruktur dan transportasi tanpa mengorbankan
lingkungan hidup. Seorang siswa lain mengatakan, perempuan bisa lebih berperan dalam upaya
perdamaian melalui dialog antar- agama dan antar-etnis. Dari seorang pemuda saya mendapat
informasi bahwa kampungnya, Nglanggeran, terpilih sebagai destinasi ekowisata terbaik di ASEAN dan
bagaimana daerah lain dapat belajar dari kampung ini untuk memastikan terwujudnya pembangunan
Paragraf 3
Jumlah kaum pemuda Indonesia saat ini adalah 65 juta orang dan mereka merupakan potensi
besar yang dapat dimanfaatkan oleh negara. Kaum muda di Indonesia bukanlah kaum yang
homogen. Mereka memiliki wawasan unik tentang isu-isu yang memengaruhi mereka, dan peduli
terhadap berbagai macam topik yang mencakup semua bidang pembangunan. Yang menjadi
pertanyaan utama, apakah saat ini sudah ada kemitraan yang bermakna dengan para pemuda?
Dan, apa saja yang menjadi prioritas para pemuda Indonesia?
Paragraf 4
Topik : SDGs
Gagasan utama : komitmen negara anggota PBB terhadap pengimplementasian
tujuan SDGs
Hampir dua tahun yang lalu, negara-negara anggota PBB berkomitmen terhadap seperangkat
tujuan yang saling terkait dan dapat diterapkan secara universal untuk mengentaskan kemiskinan,
melindungi planet ini, dan memastikan semua orang menikmati perdamaian dan kemakmuran.
Indonesia telah memainkan peran utama dalam penyusunan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,
yang dikenal sebagai SDGs, dan sedang dalam proses untuk mengimplementasikannya. Keputusan
Presiden Republik Indonesia terkait pelaksanaan pencapaian SDGs di Indonesia menjadi tonggak
Paragraf 5
SDGs memberikan pedoman dan sasaran yang jelas untuk beberapa tahun ke depan sehingga tidak
ada perempuan, laki-laki, atau anak yang tertinggal dalam pembangunan. Titik kritis untuk mencapai
tujuan ini adalah tugas kaum muda. Agenda 2030 menyatakan bahwa "masa depan umat manusia
dan planet kita terletak di tangan kita, dan juga berada di tangan generasi muda sekarang yang akan
meneruskan tongkat estafet kepada generasi mendatang". Lebih dari sepertiga sasaran SDGs terkait
dengan kaum muda secara langsung atau tidak langsung, dengan fokus pada pemberdayaan,
partisipasi, atau kesejahteraan.
Paragraf 6
Namun, kaum muda juga menghadapi tantangan unik. Misalnya, meski paritas jender telah
tercapai dalam pendidikan dasar, perempuan berusia muda masih tertinggal. Di Indonesia, satu
dari empat perempuan menikah sebelum berusia 18 tahun dan sekitar setengah juta perempuan
usia remaja melahirkan setiap tahun. Tidak adanya akses terhadap keterampilan dan pekerjaan
telah mendorong tingkat pengangguran kaum muda. Satu dari lima orang muda tidak memiliki
pekerjaan yang layak. Kelompok sosial tertentu, seperti pemuda adat, dan pemuda penyandang
cacat, sering menghadapi diskriminasi dalam bentuk yang berbeda.
Paragraf 7
Selama di Yogyakarta, saya bertemu dengan kaum muda yang menyuarakan pendapat mereka,
meluncurkan kampanye, dan menyerukan para pemuda untuk tidak diam. Melalui kegiatan ini,
mereka telah ikut mendukung pembangunan berkelanjutan Indonesia dengan cara yang luar
Paragraf 9
Dalam kemitraan dengan Pemerintah Indonesia, PBB berkomitmen untuk mendukung kaum muda
mengatasi masalah yang penting bagi mereka, seperti UNFPA (United Nations Population Fund)
membantu kaum muda mengakses informasi dan layanan seputar kesehatan reproduksi. UNFPA
juga bekerja sama dengan pemerintah untuk mengembangkan Indeks Pembangunan Pemuda
Indonesia yang pertama. Ini akan membantu pemerintah mengembangkan kebijakan dan program
yang lebih baik dan terarah kepada kaum muda.
Paragraf 10
Sementara UNESCO memberikan kesempatan kepada kaum muda untuk berkontribusi terhadap
upaya pelestarian warisan budaya Indonesia melalui kegiatan pelestarian situs budaya dan
pengembangan industri kreatif dan seni budaya. Termasuk di antaranya pembuatan batik,
keramik, pengembangan tari tradisional serta kerajinan tangan. Unicef mendukung 22 juta
anggota pramuka di sekolah-sekolah di Indonesia untuk membantu kaum muda memanfaatkan
teknologi baru dan memastikan agar suara mereka didengar.
Paragraf 11
UNDP (Program Pembangunan PBB) juga telah menyerukan kepada kaum muda untuk membantu
melindungi harimau sumatera melalui kampanye urun dana baru. Sukarelawan PBB menyediakan
kesempatan daring dan non-daring bagi kaum muda untuk membuat perubahan nyata di dunia di
sekitar mereka.
Paragraf 12
Tema Hari Pemuda Internasional tahun ini adalah "Pemuda Membangun Perdamaian". Sejak
diadopsinya Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 2250 pada tahun 2015, kaum muda di
seluruh dunia semakin diakui sebagai pelaku penting dalam pencegahan konflik, perdamaian, dan
pembangunan berkelanjutan. Saat ini generasi muda berada pada jumlah terbesar dalam sejarah.
Mereka lebih sehat, lebih terhubung secara digital, dan lebih berpendidikan daripada sebelumnya.
Kita mempunyai peluang besar untuk memanfaatkan potensi perempuan dan laki-laki muda
untuk mencapai perdamaian, kemakmuran, dan tentunya 17 butir SDGs pada tahun 2030.
Sekarang adalah waktunya untuk bermitra dengan kaum muda sehingga kita semua dapat
memperoleh manfaat dari semangat dan pandangan mereka terhadap dunia.