Anda di halaman 1dari 7

Peran Generasi Muda untuk Memperkuatkan

Ketahanan Nasional

Disusun Oleh
Febli Ramadhani
051354538

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
2023
I. PENDAHULUAN

Dalam sejarah berdirinya Republik Indonesia, wacana tentang geopolitik muncul sebelum
terjadinya Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Geopolitik menjadi wacana saat
Ir. Soekarno berbicara di hadapan Sidang Pertama BPUPK (Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan) pada tanggal 1 Juni 1945 yang membahas tentang dasar negara bagi Indonesia
nantinya. Saat menyampaikan pidatonya, Ir. Soekarno atau Bung Karno yang kelak menjadi
proklamator dan Presiden Republik Indonesia merupakan generasi muda yang bertekat untuk
kemerdekaan bangsa Indonesia.
Pada era globalisasi sekarang dan semakin berkembangnya teknologi informasi
dapat mengakibatkan kaburnya batas-batas antar negara (baik secara politik, ekonomi,
maupun sosial). Era globalisasi sekarang ini, salah satu permasalahan penting yang
sedang dihadapi bangsa ini adalah memudarnya semangat nasionalisme dan
patriotisme di kalangan generasi muda. Berbagai permasalahan yang timbul akibat
memudarnya semangat nasionalisme dan patriotisme banyak terjadi belakangan ini,
banyak generasi muda yang mengalami disorientasi dan terlibat pada suatu kepentingan
yang hanya mementingkan diri pribadi dan terkadang tidak peduli dan tidak mau tahu
bagaimana para pejuang kita dengan susah payah memperoleh kemerdekaan.
Ditengah situsai bangsa yang seperti ini nasionalisme dan ketahanan nasional sangat
dibutuhkan untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Generasi Indonesia yang
berkualitas hanya akan lahir dari remaja yang berkualitas, remaja yang berkualitas hanya
akan tumbuh dari anak yang berkualitas. Jika generasi muda itu ditinjaudari segi
pertumbuhan biologis, mereka sekarang berada dalam puncak kesempurnaannya, di
mana tubuh kekkar dan tenaga kuat, segalanya sedang aktif dengan segala
fungsinya(Agustin, 2015).
Untuk dapat memanfaatkan tenaga muda yang baik dan terarah kepada generasi
muda, perlulah pengenalan dan pembinaan kepada mereka jangan sampai diarahkan pada
sasaran yang salah, sehingga terjadilah sebaliknya dari apa yang diharapkan, misalnya
kepada kerusakan atau kehancuran pada diri mereka sendiri(Agustin, 2015).
Seperti maraknya berbagai kasus kriminalitas di Indonesia yang merajalela hingga
kini. Inilah pentingnya pembinaan dari keluarga agar para anak generasi muda memiliki
kekuatan ketahanan Nasional yang dapat menjadi pilar bagi dirinya dalam menghadapi
tantangan di era globalisasi saat ini.
Masa depan Bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda bangsa ini.
Kaum muda indonesia adalah masa depan Bangsa ini. Karena itu, setiap pemuda
Indonesia, baik yang masih berstatus pelajar, mahasiswa ataupun yang sudah menyelesaikan
pendidikannya merupakan faktor-faktor penting yang sangat diandalkan oleh bangsa
Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan juga mempertahankan kedaulatan bangsa.
Dalam upaya mewujudkan cita-cita dan mempertahankan kedaulatan bangsa ini tentu
akan menghadapi banyak permasalahan, hambatan, rintangan dan bahkan ancaman yang
harus dihadapi. Masalah-masalah yang harus dihadapi itu beraneka ragam dan terbilang
cukup kompleks. Banyak masalah yang timbul sebagai warisan masa lalu, masalah yang
timbul sekarang maupun masalah yang timbul di masa depan negara kita. Dengan masalah-
masalah yang sudah ada maupun yang akan datang, penting bagi rakyat Indonesia,
terutama kaum pemuda dan mahasiswa untuk membiasakan diri dalam meningkatkan dan
memperbaiki produktifitas kita sebagai bangsa Indonesia

II. KAJIAN PUSTAKA


1. Generasi Muda
Peranan pemuda dalam pembangunan bangsa, terutama dalam pembangunan
perekonomian, sangat dibutuhkan. Pada hakikatnya, pembangunan yang dilakukan adalah
pembangunan insan-insannya, agar bisa menjadi Sumber Daya Manusia (SDM)
berkualitas, karena Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah saja tidak cukup jika tidak
didukung oleh SDM berkompeten dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemuda
merupakan pewaris generasi yang seharusnya memiliki nilai-nilai luhur, bertingkah
laku baik, berjiwa membangun, cinta tanah air, memiliki visi dan tujuan positif.
Pemuda harus bisa mempertahankan tradisi dan kearifan lokal sebagai identitas bangsa.
Pendidikan formal yang dilakukan juga harus menjadi bekal untuk bergaul dalam
masyarakat.1Sebagai pemuda sudah selayaknya kita mengambil peran kita dalam
kehidupan berbangsa. Kita harus bisa menjalankan tugas dan kewajiban sebagai generasi
penerus bangsa yaitu mampu melakukan perubahan. Sebagai tulang punggung
perekonomian yang memikul tanggung jawab demi memajukan bangsa, pemuda harus
bisa melanjutkan dan mengisi perannya untuk pembangunan dan perbaikan bangsa,
termasuk dalam bidang ekonomi. dengan menggali kembali eksistensi dalam cita-cita
kemandirian bangsa di bidang perekonomian.
2. Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional mempunyai makna yang amat luas, bagi bangsa Indonesia yang
terdiri atas berbagai macam suku, bahasa dan adat istiadat, ketahanan nasional perlu
dipahami secar komprehensif dan terpadu, baik secara personal maupun social, untuk
kemudian diwujudkan secara nyata di bumi nusantara. Dalam konteks inilah, maka
ketahanan nasional merupakan sebuah amanat yang harus diperjuangkan Bersama-sama
oleh setipa komponen bangsa sesuai kemampuan dan kapasitas masing-mmasing,
terutama generasi pemuda.Dengan kata lain, ketahanan nasional adalah tanggung jawab
kita semua, bukan hanya tanggung jawab Tentara Nasional Indonesia (TNI).

III. PEMBAHASAN
1. Peranan Generasi Muda Dalam Ketahanan Nasional
Generasi muda memiliki peran yang penting dalam memperkuat ketahanan
nasional suatu negara. Berikut adalah beberapa peran yang dapat dimainkan oleh generasi
muda dalam memperkuat ketahanan nasional:

a. Pendidikan dan Pengetahuan


Generasi muda dapat berperan dalam meningkatkan pendidikan dan pengetahuan
mereka sendiri serta masyarakat sekitar. Dengan memiliki pengetahuan yang baik tentang
sejarah, budaya, dan nilai-nilai nasional, generasi muda dapat menjadi agen perubahan
yang positif dalam membangun kesadaran akan pentingnya ketahanan nasional.
b. Kewirausahaan dan Inovasi
Generasi muda dapat berperan dalam mengembangkan kewirausahaan dan inovasi di
berbagai sektor. Dengan menjadi pengusaha muda yang kreatif dan inovatif, mereka dapat
menciptakan lapangan kerja, meningkatkan perekonomian, dan mengurangi
ketergantungan pada negara lain.
c. Partisipasi Politik
Generasi muda juga dapat berperan dalam partisipasi politik yang aktif. Dengan terlibat
dalam proses demokrasi, seperti pemilihan umum, pemuda dapat memilih pemimpin yang
memiliki visi dan komitmen untuk memperkuat ketahanan nasional. Selain itu, generasi
muda juga dapat terlibat dalam organisasi politik atau masyarakat sipil untuk
memperjuangkan kepentingan nasional.
d. Kepemimpinan dan Organisasi
Generasi muda dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan organisasi
melalui berbagai kegiatan seperti organisasi mahasiswa, kegiatan sosial, atau kegiatan
olahraga. Dengan memiliki keterampilan ini, generasi muda dapat menjadi pemimpin masa
depan yang mampu mengelola sumber daya negara dengan baik dan memperkuat
ketahanan nasional.
e. Konservasi Lingkungan
Generasi muda juga dapat berperan dalam konservasi lingkungan. Dengan menjaga
kelestarian alam dan lingkungan hidup, generasi muda dapat memastikan bahwa sumber
daya alam yang ada dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk kepentingan nasional.

2. Upaya-Upaya untuk Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme Generasi Muda untuk


Ketahanan Nasional

Sebagai upaya untuk menumbuhkan kembali jiwa nasionalisme generasi


muda bangsa diperlukan dukungan dari berbagai pihak. Upaya menumbuhkan
jiwa nasionalisme pada generasi muda bangsa ini tidak hanya tanggung jawab
pemerintah sebagai penyelenggara negara namun juga membutuhkan peran aktif
masyarakat.

a) Peran Keluarga
Memberikan contoh atau tauladan tentang rasa kecintaan dan penghormatan
pada bangsa misalnya dengan menunjukkan para pahlawan pendahulu
yang telah merebut kemerdekaan

b) Peran Pendidikan
Memberikan pelajaran tentang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
dan juga bela Negara dan Memberikan pendidikan moral, sehingga para
pemuda tidak mudah menyerap hal-hal negatif yang dapat mengancam
ketahanan nasional. Dengan cara ini diharapkan para pemuda tidak
mudah terpengaruh dengan berbagai hal yang dapat menghancurkan bangsa.
c) Peran Pemerintah
Menggerakkan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan rasa
nasionalisme seperti seminar dan pameran kebudayaan, dan lebih
mendengarkan dan menghargai aspirasi pemuda untuk membangun
Indonesia agar lebih baik lagi.

IV. PENUTUP
a. Kesimpulan
Peran generasi muda merupakan aspek penting dalam mempertahankan
ketahanan nasional. Generasi muda dapat berperan melalui peran dalam Pendidikan dan
pengetahuan diri sendiri dan orang-orang sekitar, melalui kewirausahaan dan inovasi
dapat berupa mengembangkan kewirausahaan dan inovasi, kreatif dalam menciptakan
lapangan kerja sehingga menurunkan ketergantungan pada negara lain, dan dapat
berperan juga dalam partisipasi politik yang aktif. Melalui kepemimpinan dan
berorganisasi baik dari tingkat mahasiswa maupun di kehidupan bermasyarakat.

Sebagai upaya menumbuhkan jiwa nasionalisme untuk ketahanan nasional,


upaya-upaya tidak hanya bergantung kepada pemerintah, dalam memumbuhkan jiwa
nasionalisme dapat melalui keluarga dan pendidikan.

b. Saran
Dari hasil pembahasan yang telah ditulis, penulis memberikan saran kepada
semua pihak, khususnya generasi muda untuk meningkatkan peran generasi muda
dalam mempertahankan ketahanan nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Handitya, Binov, “Menyemai Nilai Pancasila Pada Generasi Muda Cendikia”. Adil Indonesia
Jurnal 2 no. 1(2019).
Pranowo, M. Bambang, “Multidimensi Ketahanan Nasional”. Jakarta:Pustaka Alvabet,2010
Widiyono. S.,”Pengembangan Nasionalisme Generasi Muda di Era Globalisasi”. Jurnal
Populika 7 no. 1 (2019)
Armawi, Armaidy, “Nasionalisme Dalam Dinamika Ketahanan Nasional”.
Yogyakarta:Gadjah Mada University Press, 2019
Warada, Atiyah, Madiana, dan Ika Aryastuti Hasanah, “Urgensi Peran Keluarga Terhadap
Pembinaan Karakter Generasi Muda Sebagai Pilah Ketahanan Nasional”. Jurnal Pengajaran
dan Kajian Islam 1no. 1 (2021)

Anda mungkin juga menyukai