Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL

PERAN GENERASI MUDA DALAM MEMPERKUAT


KETAHANAN NASIONAL

OLEH :
FARLAN LANDUPARI

UNIVERSITAS CITRA BANGSA


KUPANG
2023
A. PENDAHULUAN
Setiap negara memiliki rencana dan langkah-langkah yang strategis untuk
menjaga ketahanan nasional demi kedaulatan bangsa dan negara. Kata kedaulatan
mengacu pada otoritas dan kekuatan suatu negara untuk dapat mengatur wilayahnya
sendiri serta melindungi sumber daya alam dan kekayaan negaranya (Santoso dkk,
2023). Kepentingan nasional mencakup beberapa askeo meliputi ekonomi, keamanan,
kesejahteraan sosial dan politik. Generasi muda memiliki peranan penting dalam
memperkuat ketahanan nasional demi kedaulatan dan kepentingan negara. Generasi
muda diharuskan untuk siap dalam menghadapi berbagai tantangan, baik tantangan
yang berasal dari dalam maupun dari luar, yang dapat mengancam kepentingan dan
kedaulatan bangsa. Oleh karena itu, penting untuk mengangkat peran dan tanggung
jawab generasi muda dalam menghadapi tantangan ini.
Generasi muda harus memiliki pemahaman yang mendalam mengenai budaya,
sejarah dan nilai-nilai nasional yang membentuk identitas mereka. Dengan memupuk
rasa memiliki terhadap terhadap air, generasi muda dapat menjadi pilar kebangsaan
yang kuat dan memperjuangkan kepentingan bangsa dan segenap jiwa. Dalam rangka
mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan menciptakan masa depan yang
lebih baik, generasi muda juga memiliki peran dalam pembangunan sosial dan ekonomi
negara. Generasi muda diharapkan untuk terlibat dalam menciptakan lapangan kerja,
mendorong inovasi, dan memperjuangkan keadilan sosial. Generasi muda harus
berperan dalam menjaga kedaulatan, menghadapi tantangan global, dan memajukan
kepentingan bangsa mereka. Dengan pemahaman, kesadaran, dan tindakan yang
bertanggung jawab, generasi muda dapat membawa perubahan positif dan memainkan
peran penting dalam pembangunan dan keberlanjutan negara mereka (Fahrezi dkk,
2023).
Generasi muda adalah harapan sekaligus ujung tombak perkembangan bangsa ini.
Baik buruknya perkembangan, peradaban dan kultur suatu masyarakat sangat
bergantung pada generasi mudanya (In’am, 2020). Keberadaan pemuda yang aktif
dalam kegiatan masyarakat merupakan salah satu solusi dalam upaya pemberdayaan
masyarakat, sehinga dapat dikatakan bahwa pemuda memiliki peran yang signifikan
dalam pembangunan bangsa (Banurea, 2017).
Peran dan tanggung jawab generasi muda dalam menjaga kedaulatan dan
kepentingan bangsa adalah topik yang menimbulkan banyak keresahan di masyarakat
saat ini. Beberapa diantaranya adalah menurunnya semangat nasionalisme dan
patriotisme di kalangan generasi muda, maraknya radikalisme yang dapat mengancam
keutuhan negara, rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia, termasuk kurangnya
materi-materi dan pendidikan karakter yang memperkuat semangat nasionalisme dan
patriotisme pada generasi muda, dan kurangnya pemahaman dan partisipasi generasi
muda dalam menjaga integritas dan keutuhan bangsa.
Generasi muda perlu diingatkan bahwa kecintaan pada negeri dan bangsa adalah
hakiki sebagai warga negara Indonesia, sehingga mereka harus berperan aktif untuk
mempererat tali persaudaraan antarbangsa dan antarsuku di Indonesia serta ikut
menjaga ketahanan nasional.
B. KAJIAN PUSTAKA
Istilah “peran” diambil dari dunia teater dimana seorang aktor harus bermain
sebagai seorang tokoh tertentu dan dalam posisinya sebagai tokoh tertentu, ia
diharapkan agar berperilaku secara tertentu. Posisi aktor dalam teater dikemudian
dianalogikan dengan posisi seorang dalam masyarakt (Sarwono, 1995). Biddle dan
Thomas membagi istilah peran dalam teori peran kedalam empat golongan: Pertama,
orang-orang yang mengambil bagian dalam interaksi sosial. Orang yang mengambil
bagian dalam interaksi sosial dibagi menjadi dua golongan: Aktor (pelaku) yaitu orang
yang sedang berperilaku menuruti suatu peran tertentu. Target (sasaran) atau orang lain,
yaitu orang yang mempunyai hubungan dengan aktor dan perilakunya. Teori peran
dapat ditetapkan untuk menganalisis setiap hubungan antar dua orang atau antar banyak
orang. Second dan Backman (1964) menyatakan bahwa aktor menempati posisi pusat
(fokal position), sedangkan target menempati pisisi padanan dari pada pusat tersebut
(counter position). Dengan demikian maka target berperan sebagai pasangan (partner)
bagi aktor.
Generasi muda harus siap dalam menghadapi ancaman dan siap pula dalam
menjawab tantangan yang ada. Salah satu nilai penting yang harus dimiliki seorang
pemuda adalah jiwa kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan salah satu (soft skill),
menjadi syarat eksistensi dan resintentsi pemuda dalam menghadapi tantangan global.
Menjadi sebuah agenda penting bagi kita bersama untuk kembali memupuk jiwa
kepemimpinan pemuda mengingat globalisasi, yang ditandai dengan keterbukaan arus
informasi dan berbagai kesempatan kadang tidak disertai dengan kesiapan filtering
masyarakat Indonesia menghadapi gelombang berbagai informasi, paham dan ideologi
yang bisa merusak moral dan persatuan bangsa.
Dalam proses pembangunan bangsa, pemuda merupakan kekuatan moral, kontrol
sosial, dan agen perubahan sebagai perwujudan dari fungsi, peran, karakteristik, dan
kedudukannya yang strategis dalam pembangunan nasional. Untuk itu, tanggung jawab
dan peran strategis pemuda di segala dimensi pembangunan perlu ditingkatkan dalam
kerangka hukum nasional sesuai dengan nilai yang terkandung di dalam Pancasila dan
amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan
berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan, kebangsaan, kebhinekaan,
demokratis, keadilan, partisipatif, kebersamaan, kesetaraan, dan kemandirian.
Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan diatur
mengenai peran, tanggung jawab dan hak pemuda. Hal ini tercantum dalam Pasal 16:
Pemuda berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan
dalam segala aspek pembangunan nasional. Dalam kosa kata bahasa Indonesia, pemuda
juga dikenal dengan sebutan generasi muda dan kaum muda. Seringkali terminologi
pemuda, generasi muda, atau kaum muda memiliki pengertian yang beragam. Pemuda
adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan
secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda
merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang.
Sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan generasi sebelumnya. World
Health Organization menyebut sebagai ‘young people’ dengan batas usia 10-24 tahun,
sedangkan usia 10-19 tahun disebut ‘adolescenea’ atau remaja. International Youth
Year yang diselenggarakan pada tahun 1985, mendefinisikan penduduk berusia 15-24
tahun sebagai kelompok pemuda (Erlangga, 2008).
C. PEMBAHASAN
Peran generasi muda dalam mempertahankan ketahanan nasional meliputi beberapa
aspek penting sebagai berikut:
Pendidikan dan Kesadaran: Generasi muda perlu dilibatkan dalam program
pendidikan dan kesadaran dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan mereka
tentang sejarah, nilai-nilai nasionalisme, dan pentingnya menjaga kedaulatan dan
kepentingan bangsa (Santoso, 2020). Implementasi dapat dilakukan melalui
pengembangan kurikulum yang memasukkan materi mengenai nasionalisme,
kebangsaan, dan tanggung jawab generasi muda, serta melalui kegiatan ekstrakurikuler,
seminar, atau lokakarya yang mendorong kesadaran dan partisipasi aktif dalam menjaga
kepentingan bangsa.
Keterlibatan dalam Organisasi dan Gerakan Kepemudaan: Generasi muda dapat
aktif terlibat dalam organisasi kepemudaan, gerakan sosial, atau organisasi masyarakat
lainnya yang berfokus pada pemajuan dan perlindungan kedaulatan dan kepentingan
bangsa (Santoso et al., 2023). Implementasi dapat dilakukan melalui partisipasi dalam
kegiatan organisasi, advokasi, kampanye, atau aksi-aksi lain yang mendukung tujuan
tersebut.
Pengembangan Potensi dan Keterampilan: Implementasi juga dapat dilakukan
melalui program pengembangan potensi dan keterampilan generasi muda. Hal ini dapat
mencakup pelatihan kepemimpinan, kewirausahaan, keahlian teknis, atau keterampilan
lain yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam menjaga kedaulatan dan
kepentingan bangsa. Dengan pengembangan potensi dan keterampilan yang baik,
generasi muda dapat lebih efektif dalam berperan serta berkontribusi dalam berbagai
bidang yang relevan.
Partisipasi dalam Proses Demokrasi: Generasi muda dapat dilibatkan dalam
proses demokrasi, seperti pemilihan umum, pemilihan pemuda, atau pemilihan
organisasi kepemudaan. Melalui partisipasi aktif dalam pemilihan dan pemilihan
tersebut, generasi muda dapat memilih dan mendukung pemimpin yang berkomitmen
untuk menjaga kedaulatan dan kepentingan bangsa
Aksi dan Inisiatif Mandiri: Implementasi juga dapat dilakukan melalui aksi dan
inisiatif mandiri generasi muda. Ini dapat melibatkan pengorganisasian kampanye
sosial, proyek kewirausahaan, kegiatan sukarela, atau proyek-proyek lain yang
berkontribusi langsung dalam menjaga kedaulatan dan kepentingan bangsa (Purwanto
et al., 2023). Melalui implementasi yang beragam ini, generasi muda dapat secara aktif
berperan dalam menjaga kedaulatan dan kepentingan bangsa. Penting untuk
menciptakan lingkungan yang mendukung dan memberikan kesempatan bagi generasi
muda untuk berpartisipasi dan melibatkan diri dalam upaya ini. Ada beberapa faktor
pendukung yang dapat mempengaruhi dan mendukung diantaranya: Pendidikan
Nasionalisme: Pendidikan yang mendorong rasa cinta dan kesadaran akan tanah air dan
kepentingan bangsa menjadi faktor penting dalam membentuk pemahaman dan
komitmen generasi muda. Kurikulum yang memasukkan nilai-nilai nasionalisme,
sejarah perjuangan bangsa, dan kebangsaan dapat memberikan landasan yang kuat bagi
generasi muda dalam memahami pentingnya menjaga kedaulatan dan kepentingan
bangsa.
Kepemimpinan Inspiratif: Kepemimpinan inspiratif dari tokoh-tokoh nasional
yang menginspirasi generasi muda dengan nilai-nilai nasionalisme, semangat
perjuangan, dan komitmen terhadap kepentingan bangsa, dapat memotivasi dan
menggerakkan generasi muda untuk berperan aktif dalam mempertahankan kedaulatan
dan kepentingan bangsa (Dewi Setiyaningsih et al., 2020).
Partisipasi Aktif dalam Proses Demokrasi: Kesempatan dan ruang bagi generasi
muda untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses demokrasi, seperti pemilihan
umum atau pemilihan pemuda, memberikan mereka suara dan pengaruh dalam memilih
pemimpin yang berkomitmen untuk kepentingan bangsa. Kesadaran Akan Isu
Kebangsaan: Kesadaran generasi muda tentang isu-isu kebangsaan, tantangan global,
dan perubahan sosial-politik di sekitar mereka menjadi faktor penting dalam
membangun motivasi dan kepedulian terhadap kedaulatan dan kepentingan bangsa
Pembangunan Karakter dan Etika: Pembangunan karakter dan etika yang kuat,
seperti integritas, tanggung jawab, kejujuran, dan semangat kebersamaan, dapat
membentuk sikap dan perilaku generasi muda yang mendukung dan memperkuat peran
mereka dalam menjaga kedaulatan dan kepentingan bangsa (Santoso, 2021).
Kesempatan dan Akses terhadap Sumber Daya: Adanya kesempatan dan akses generasi
muda terhadap pendidikan, informasi, pelatihan, sumber daya ekonomi, dan teknologi
memberikan mereka alat yang diperlukan untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam
menjaga kedaulatan dan kepentingan bangsa.
Keberlanjutan dan Kesejahteraan Bangsa: Generasi muda cenderung lebih
termotivasi dan berkomitmen dalam menjaga kedaulatan dan kepentingan bangsa jika
mereka melihat masa depan yang berkelanjutan dan sejahtera bagi bangsa dan negara
mereka. Upaya pembangunan yang berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan
bangsa menjadi faktor penting dalam mendukung semangat dan komitmen generasi
muda. Serta kehadiran Peran Model dalam Masyarakat: Adanya peran model yang baik
dalam masyarakat, seperti tokoh. Dari judul ini terdapat dampak positif dalam beberapa
hal diantaranya: Meningkatkan Kesatuan dan Persatuan: Dengan memahami peran dan
tanggung jawab mereka dalam menjaga kedaulatan dan kepentingan bangsa, generasi
muda menjadi lebih terhubung dengan nilai-nilai nasionalisme dan semangat
kebangsaan. Hal ini dapat menghasilkan peningkatan kesatuan dan persatuan di antara
generasi muda dalam mempertahankan keutuhan negara dan memajukan kepentingan
bersama.
Peningkatan Patriotisme: Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang
pentingnya kedaulatan dan kepentingan bangsa, generasi muda dapat mengembangkan
rasa cinta dan kesetiaan yang lebih besar terhadap tanah air mereka (Santoso, Karim, et
al., 2023h). Mereka akan menjadi lebih peduli terhadap keberlanjutan dan kemajuan
negara mereka, serta siap untuk berkontribusi aktif dalam membangun masa depan
yang lebih baik.
Kepemimpinan dan Keberanian: Generasi muda yang memahami peran mereka
dalam menjaga kedaulatan dan kepentingan bangsa akan lebih cenderung untuk
mengembangkan kepemimpinan yang tangguh dan berani. Mereka akan menjadi
pemimpin masa depan yang mampu mengambil keputusan yang tepat, berani
menghadapi tantangan, dan melindungi kepentingan bangsa dengan integritas dan
keberanian. Partisipasi dalam Pembangunan Bangsa: Dengan menyadari pentingnya
peran dan tanggung jawab mereka, generasi muda akan lebih aktif terlibat dalam upaya
pembangunan bangsa. Mereka dapat memberikan kontribusi mereka dalam bidang
pendidikan, ekonomi, teknologi, seni dan budaya, lingkungan, atau sektor lainnya yang
berperan dalam memajukan kedaulatan dan kepentingan bangsa.
Kelestarian Budaya dan Nilai-Nilai Lokal: Dalam upaya mempertahankan
kedaulatan dan kepentingan bangsa, generasi muda dapat terlibat dalam melestarikan
budaya dan nilai-nilai lokal yang menjadi identitas bangsa mereka. Mereka akan lebih
peduli dan berusaha menjaga warisan budaya, tradisi, bahasa, dan adat istiadat yang
merupakan bagian penting dari kekayaan bangsa. Pembangunan Sosial dan
Kesejahteraan: Melalui peran dan tanggung jawab mereka dalam menjaga kedaulatan
dan kepentingan bangsa, generasi muda dapat berkontribusi dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan sosial. Mereka dapat terlibat dalam program-program pembangunan
sosial, seperti peningkatan akses pendidikan, kesehatan, perumahan, atau pengentasan
kemiskinan, yang berdampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan dan
peningkatan Prestasi dan Keberhasilan Bangsa: Dengan kesadaran dan komitmen
generasi muda dalam menjaga kedaulatan.
Maka karakteristik dalam membela tanah air secara garis besar memiliki
beberapa, diantarnya kepedulian terhadap Tanah Air: Generasi muda yang menjalankan
peran dan tanggung jawab mereka dalam menjaga kedaulatan dan kepentingan bangsa
ditandai dengan rasa peduli yang mendalam terhadap tanah air. Mereka memiliki
kesadaran yang kuat akan pentingnya menjaga integritas, keutuhan, dan kedaulatan
negara mereka. Semangat Nasionalisme: Karakteristik lainnya adalah semangat
nasionalisme yang tinggi. Generasi muda yang terlibat dalam upaya ini memiliki cinta
yang mendalam terhadap negara mereka, bangga dengan sejarah dan budaya bangsa,
serta berkomitmen untuk mempromosikan kepentingan dan kejayaan bangsa.
Tanggung Jawab dan Kewajiban: Generasi muda yang menjaga kedaulatan dan
kepentingan bangsa memahami dan mengemban tanggung jawab serta kewajiban
mereka terhadap negara. Mereka sadar bahwa mereka memiliki peran aktif dalam
melindungi dan memajukan kepentingan nasional, serta menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa.
Kesadaran Akan Tantangan Global: Generasi muda yang berpartisipasi dalam
upaya ini memiliki kesadaran yang tinggi akan tantangan global yang dihadapi bangsa
mereka (Santoso et al., 2023). Mereka memahami pentingnya menjaga kemandirian
dan keberlanjutan nasional di tengah perubahan dunia yang cepat. Keterlibatan Aktif
dan Berkelanjutan: Karakteristik lainnya adalah keterlibatan aktif dan berkelanjutan
dalam menjaga kedaulatan dan kepentingan bangsa. Generasi muda terlibat dalam
berbagai kegiatan, organisasi, dan inisiatif yang mendukung tujuan ini. Mereka tidak
hanya berperan sebagai pengamat, tetapi juga sebagai pelaku yang berusaha aktif untuk
mencapai hasil yang nyata.
Penelitian dan Kajian: Generasi muda dapat melakukan penelitian dan kajian
yang berkaitan dengan isu-isu strategis yang mempengaruhi kedaulatan dan
kepentingan bangsa (Santoso dkk, 2023). Mereka dapat mengumpulkan data,
menganalisis kebijakan, dan menghasilkan laporan yang berkontribusi pada
pemahaman yang lebih baik tentang tantangan yang dihadapi bangsa dan solusi yang
dapat diambil.
Keikutsertaan dalam Proses Demokrasi: Generasi muda dapat memanfaatkan hak
suara mereka dalam proses demokrasi untuk memilih pemimpin yang berkomitmen
terhadap kepentingan bangsa. Mereka juga dapat terlibat dalam organisasi politik atau
memilih untuk menjadi kandidat yang mewakili suara generasi muda dalam
memperjuangkan kedaulatan dan kepentingan bangsa. Inisiatif Kewirausahaan:
Generasi muda dapat mengambil inisiatif kewirausahaan untuk mengembangkan
produk atau layanan yang mendukung kedaulatan dan kepentingan bangsa. Mereka
dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya saing ekonomi, dan mendukung
pertumbuhan sektor-sektor yang strategis bagi negara.
Keterampilan Kolaborasi: Dalam memperjuangkan kedaulatan dan kepentingan
bangsa, generasi muda perlu memiliki keterampilan kolaborasi yang baik (Santoso,
2019). Mereka harus mampu bekerja sama dalam tim, menghargai perbedaan,
membangun hubungan yang baik, dan mencapai tujuan bersama melalui kerjasama.
Keterampilan Kreativitas dan Inovasi: Keterampilan kreativitas dan inovasi penting
dalam mencari solusi baru untuk tantangan yang dihadapi bangsa. Generasi muda perlu
mengembangkan pemikiran kreatif, berpikir out-of-the-box, dan menciptakan ide-ide
baru yang dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga kedaulatan dan
kepentingan bangsa. Keterampilan Teknologi: Generasi muda harus memiliki
pemahaman yang baik tentang teknologi dan kemampuan untuk mengadopsi dan
memanfaatkannya secara efektif. Keterampilan teknologi mencakup pemahaman
tentang perkembangan teknologi terkini, penggunaan alat digital, serta kemampuan
dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menyampaikan informasi melalui teknologi.
D. PENUTUP
Kesimpulan
Generasi muda berperan penting dalam mempertahankan ketahanan nasional, oleh
karena itu setiap anak muda harus berani untuk berperan aktif sebagai kekuatan moral,
kontrol sosial, dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional.
Implementasi dapat dilakukan melalui aksi dan inisiatif mandiri generasi muda. Ini dapat
melibatkan pengorganisasian kampanye sosial, proyek kewirausahaan, kegiatan sukarela,
atau proyek-proyek lain yang berkontribusi langsung dalam menjaga kedaulatan dan
kepentingan bangsa
Saran
Mahasiswa adalah generasi muda yang harus berperan aktif dalam mempertahankan
ketahanan nasional demi kedaulatan bangsa dan negara. Oleh karena itu, mahasiswa perlu
lebih meningkatkan rasa patriotisme yang tinggi dengan bela negara dan meningkatkan
wawasan kebangsaan.

REFERENSI

Banurea, R. (2017). Peran Pemuda dalam Pembangunan Daerah pada Bidang Sosial
Budaya dan Ekonomi di Kabupaten Dairi. EducanduM, 10(1), 77-84.
Dewi Setiyaningsih, Rosmi, F., Santoso, G., & Virginia, A. (2020). DIKDAS MATAPPA :
Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Implementasi Pendidikan Karakter Dalam. DIKDAS
MATAPPA: Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar, 3(9), 279–286.
Fahrezi, M. S., Aulia, P. A., & Santoso, G. (2023). Membela Tanah Air dengan Segenap
Jiwa : Peran dan Tanggung Jawab Generasi Muda dalam Menjaga Kedaulatan dan
Kepentingan Bangsa Jurnal Pendidikan Transformatif ( Jupetra ). Jurnal Pendidikan
Transformatif (Jupetra), 02(02), 391–404.
In’am, A. (2020). Peran Pemuda dalam Pendidikan Sosial Kemasya- rakatan. INTIZAM;
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 3(2), 67- 76.
Santoso, G., Hidayat, M. N. S., Murod, M., Susilahati, Solehudin, & Asbari, M. (2023).
Transformasi Literasi Informasi Guru Menuju Kemandirian Belajar. Jurnal
Pendidikan Transformatif (Jupetra), 02(01), 100–106.
Santoso, G., Karim, A. A., Maftuh, B., & Murod, M. (2023a). Kajian Dinamika Demokrasi
di Indonesia untuk Menjadi Tokoh Pahlawan Daerah dan Nasional RI Abad 21.
Jurnal Pendidikan Transformatif (Jupetra), 02(01), 224–240.
Santoso, G., Karim, A. A., Maftuh, B., & Murod, M. (2023b). Kajian Identitas Nasional
melalui Misi Bendera Merah Putih , dan bahasa Indonesia Abad 21. Jurnal
Pendidikan Transformatif (Jupetra), 02(01), 284–296.
Santoso, G., Karim, A. A., Maftuh, B., & Murod, M. (2023c). Kajian Integrasi Nasional
dalam NKRI Tidak Dapat Diubah dan Sumpah Pemuda Indonesia Abad 21. Jurnal
Pendidikan Transformatif (Jupetra), 02(01), 270–283.
Sarwono, Sarlito Wirawan . 1995. Teori-teori Psikologi Sosial, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta Utara

Anda mungkin juga menyukai