MEMPERKUATKAN KETAHANAN
NASIONAL
Disusum Oleh :
DIDI SAMAYUDIN - 049403936
Pendahuluan
Generasi muda memiliki posisi dan peran yang sangat vital dalam kehidupan kebangsaan
Indonesia. Hal ini didasarkan pada peran pemuda seperti yang dimuat dalam UU RI No. 40
tahun 2009 tentang Kepemudaan yang berbunyi pemuda berperan aktif sebagai kekuatan
moral, kontrol sosial, dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional.
Pemuda menjadi salah satu kunci terlahirnya negara Indonesia yang menjunjung tinggi
nilai-nilai persatuan di atas kemajemukan bangsa Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dari
peristiwa sejarah Indonesia yang memberikan gambaran tentang vitalnya peran pemuda yaitu
peristiwa sejarah Deklarasi Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang menjadi
kunci terbentuknya kekuatan pemuda untuk bersatu melawan penjajahan kolonial Belanda.
Dalam deklarasi ini tercapai kesepakatan pemuda Indonesia sebagai pemuda yang bertumpah
darah satu, yaitu tanah air Indonesia, sebagai pemuda yang berbangsa satu, yaitu bangsa
Indonesia, dan berbahasa satu, bahasa Indonesia.
Presiden RI pertama, Soekarno, pernah berkata “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan
kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan ku goncangkan dunia”, hal
tersebut menjadi sebuah cambuk bahwa pemuda menjadi kunci utama dalam perjuangan ke
arah perbaikan negara Indonesia yang sejatera. Hal ini didasari atas karakteristik pemuda
seperti pada UU RI No. 40 tahun 2009 tentang kepemudaan pasal 6 yaitu “memiliki semangat
kejuangan, kesukarelaan, tanggung jawab, dan ksatria, serta memiliki sifat kritis, idealis,
inovatif, progresif, dinamis, reformis, dan futuristik”.
Pemuda menjadi penting peranannya bukan saja karena bagian terbesar dari penduduk
Indonesia saat ini berusia muda, tetapi penting karena berbagai alas antara lain, pertama,
pemuda adalah generasi penerus yang akan melanjutkan cita-cita perjuangan bangsa. Kedua,
kelangsungan sejarah dan budaya bangsa, corak dan warna masa depan suatu bangsa akan
sangat ditentukan oleh arah persiapan atau pembinaan dan pengembangan generasi muda
pada saat ini. Ketiga, terjaminnya proses kesinambungan nilai-nilai dasar negara. Yaitu
dipandang dari sudut semangat kepemudaan yakni sumpah pemuda 1928, proklamasi 1945,
Pancasila dan UUD 1945.6 Perubahan sosial dan budaya yang cenderung bergerak sangat
cepat pada era modern ini sebagai sebagai akibat kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi
banyaknya jumlah penduduk dan krisis multi dimensi telah mempengaruhi perubahan pada
masyarakat secara mendasar. Pengaruh perubahan-perubahan tersebut juga dirasakan oleh
pemuda sebagai masalah yang telah menyangkut kepentingannya dimasa kini dan tantangan
yang dihadapinya dimasa depan.
Pada era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, peran generasi muda dalam
memperkuatkan ketahanan nasional menjadi semakin penting. Generasi muda memiliki
potensi besar untuk menjadi agen perubahan dan membangun masa depan yang lebih baik.
Artikel ini akan membahas tentang peran generasi muda dalam memperkuatkan ketahanan
nasional, dengan menggunakan referensi dari modul MKDU4111, jurnal ilmiah, dan buku.
Kajian Pustaka
Dalam modul MKDU4111, terdapat berbagai konsep dan teori yang relevan dengan peran
generasi muda dalam memperkuatkan ketahanan nasional. Beberapa jurnal ilmiah juga dapat
memberikan wawasan yang mendalam tentang topik ini. Selain itu, referensi dari buku - buku
akan memberikan perspektif yang lebih luas dan mendalam tentang peran generasi muda
dalam konteks ketahanan nasional.
Pembahasan
Pada bagian pembahasan, akan dijelaskan mengenai peran generasi muda dalam
memperkuatkan ketahanan nasional. Hal ini meliputi aspek-aspek seperti pendidikan,
kewirausahaan, partisipasi politik, dan pengembangan keterampilan. Generasi muda memiliki
potensi untuk menjadi pemimpin masa depan yang tangguh dan berkomitmen terhadap
kepentingan nasional. Dalam artikel ini, akan diuraikan bagaimana generasi muda dapat
berkontribusi dalam membangun ketahanan nasional melalui berbagai bidang tersebut.
Generasi muda memiliki peran yang penting dalam memperkuat ketahanan nasional suatu
negara. sebelum kita membahas peran generasi muda untuk memperkuatkan ketahanan
nasional. Kita akan menjelaskan tentang apa itu ketahanan nasional ?
Ketahanan nasional (national resilience) adalah konsep tentang kemampuan bangsa untuk
mempertahankan kedaulatan dan kesatuannya dalam menghadapi ancaman baik dari luar
maupun dari dalam serta mengusahakan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan hidup
warga negaranya. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa dalam
mengembangkan kekuatan nasional untuk menghadapi berbagai tantangan zaman, hambatan,
serta gangguan demi persatuan dan kelangsungan suatu bangsa menuju kejayaan bangsa dan
negara.
Kekuatan nasional turut dikaji oleh beberapa ahli. Morgenthau dalam bukunya "Politics
Among Nations: The Struggle for Power and Peace" mengemukakan bahwa menurutnya ada
dua faktor yang memberikan kekuatan bagi suatu negara, yakni faktor-faktor yang relatif
stabil (stablefactors), terdiri atas geografi dan sumber daya alam dan faktor-faktor yang relatif
berubah (dinamic factors), terdiri atas kemampuan industri, militer, demografi, karakter
nasional, moral nasional, kualitas diplomasi, dan kualitas pemerintah. Alfred Thayer Mahan
dalam bukunya "The Influence Sea Power on History" mengatakan bahwa kekuatan nasional
suatu bangsa dapat dipenuhi apabila bangsa tersebut memenuhi unsur-unsur: letak geografi,
bentuk atau wujud bumi, luas wilayah, jumlah penduduk, watak nasional, dan sifat
pemerintahan. Menurut Mahan, kekuatan suatu negara tidak hanya tergantung luas wilayah
daratan, akan tetapi tergantung pula pada faktor luasnya akses ke laut dan bentuk pantai dari
wilayah negara. Sebagaimana diketahui Alfred T. Mahan termasuk pengembang teori
geopolitik tentang penguasaan laut sebagai dasar bagi penguasaan dunia. Barang siapa
menguasai lautan akan menguasai kekayaan dunia (Armawi, 2012) Cline dalam bukunya
"World Power Assesment, A Calculus of Strategic Drift" melihat suatu negara dari luar
sebagaimana dipersepsikan oleh negara lain. Kekuatan sebuah negara sebagaimana
dipersepsikan oleh negara lain merupakan akumulasi dari faktor-faktor sebagai berikut;
sinergi antara potensi demografi dengan geografi; kemampuan militer; kemampuan ekonomi;
strategi nasional; dan kemauan nasional atau tekad rakyat untuk mewujudkan strategi
nasional. Potensi demografi dan geografi; kemampuan militer; dan kemampuan ekonomi
merupakan faktor yang tangible, sedangkan strategi nasional dan kemauan nasional
merupakan faktor yang intangible. Menurutnya, suatu negara akan muncul sebagai kekuatan
besar apabila ia memiliki potensi geografi besar atau negara secara fisik wilayahnya besar
dan memiliki sumber daya manusia yang besar pula.
Ketahanan nasional memiliki pengertian dan cakupan yang luas. Namun pada intinya,
gagasan pokok ketahanan nasional adalah bahwa suatu bangsa atau negara hanya akan dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya apabila negara atau bangsa itu memiliki ketahanan
nasional. Di Indonesia, istilah ketahanan nasional diperkenalkan oleh Lembaga Pertahanan
Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI) sekitar tahun 1960-an. Seorang ahli GPH S.
Suryomataraman mengutarakan beberapa rupa ketahanan nasional, yakni:
Pengertian kedua, yakni ketahanan nasional sebagai kondisi merupakan analisis keadaan
nasional dari masa ke masa. Sebagai kondisi, ketahanan nasional bersifat dinamis yang dapat
meningkat maupun menurun dari tahun ke tahun. Analisis kondisi ketahanan nasional
dilakukan berdasarkan faktor-faktor Tri Gatra dan Panca Gatra dalam Asta Gatra.
Sedangkan pengertian ketiga, ketahanan nasional sebagai strategi, yakni berkaitan dengan
pertanyaan tentang apa sebab dan bagaimana Indonesia bisa terus bertahan dan berkembang
walaupun menghadapi banyak ancaman dan bahaya. Dalam pengertian ini, ketahanan
nasional merupakan cara atau pendekatan dengan menggunakan ajaran Asta Gatra yang
memasukkan segala aspek alamiah dan sosial untuk dibaca dalam usaha menanggulangi
ancaman yang ada.
Tiga rupa ketahanan nasional ini kemudian berkembang dan dirumuskan dalam dokumen
kenegaraan, antara lain dalam naskah Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Rumusan
ketahanan nasional pada GBHN tahun 1998, yakni:
Patriotisme dan Kebanggaan Nasional Generasi muda dapat memperkuat ketahanan nasional
dengan memupuk rasa cinta tanah air dan kebanggaan nasional. Mereka dapat menghargai
warisan budaya menghormati simbol-simbol nasional dan berpartisipasi dalam kegiatan yang
mempromosikan persatuan dan kesatuan bangsa.
Berikut adalah beberapa peran yang dapat dimainkan oleh generasi muda dalam
memperkuat ketahanan nasional:
3. Partisipasi Politik
Generasi muda juga dapat berperan dalam partisipasi politik yang aktif. Dengan terlibat
dalam proses demokrasi, seperti pemilihan umum, pemuda dapat memilih pemimpin yang
memiliki visi dan komitmen untuk memperkuat ketahanan nasional. Selain itu, generasi muda
juga dapat terlibat dalam organisasi politik atau masyarakat sipil untuk memperjuangkan
kepentingan nasional.
5. Konservasi Lingkungan
Generasi muda juga dapat berperan dalam konservasi lingkungan. Dengan menjaga
kelestarian alam dan lingkungan hidup, generasi muda dapat memastikan bahwa sumber daya
alam yang ada dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk kepentingan nasional.
Keterlibatan aktif dan positif generasi muda dalam semua aspek kehidupan negara adalah
kunci untuk memperkuat ketahanan nasional. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan
masyarakat harus bekerja sama untuk memberikan kesempatan dan dukungan kepada
generasi muda agar mereka dapat berkembang dan berkontribusi pada masa depan yang lebih
baik dan lebih aman bagi negara mereka. Generasi muda adalah aset berharga yang dapat
membawa perubahan positif, inovasi, dan keberlanjutan, yang semuanya penting untuk
ketahanan nasional yang kuat.
Penutup
Dengan peran yang aktif dan konstruktif dari generasi muda, ketahanan nasional dapat
diperkuat dan negara dapat menghadapi tantangan dengan lebih baik. Generasi muda
memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif dan membangun masa depan yang
lebih baik bagi negara. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk memahami peran dan
tanggung jawab mereka dalam memperkuat ketahanan nasional.
Daftar Pustaka
Berikut adalah daftar pustaka yang digunakan dalam penulisan artikel ini:
Kaelan dan Zubaidi Achmad. (2010). Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: Paradigma.
https://www.studocu.com/id/messages/question/4160264/peran-generasi-muda-untuk-mempe
rkuatkan-ketahanan-nasional
http://digilib.uinsa.ac.id/18163/4/Bab%201.pdf