Anda di halaman 1dari 7

PERAN GENERASI MUDA UNTUK MEMPERKUAT

KETAHANAN NASIONAL

Disusun Oleh:
Nama: Muhammad Ariq
Nim: 051173189
Mata Kuliah: Manajemen
UNIVERSITAS TERBUKA 2023
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Generasi muda memainkan peran penting dalam memperkuat ketahanan nasional.
Mereka adalah agen perubahan yang dapat membawa inovasi, energi, dan semangat baru
untuk memajukan negara. Berikut adalah beberapa latar belakang mengenai peran
generasi muda dalam memperkuat ketahanan nasional:
1. Potensi dan Kreativitas: Generasi muda memiliki potensi dan kreativitas yang
besar. Mereka memiliki pemikiran yang segar, berani mengambil risiko, dan mampu
beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan. Hal ini memungkinkan mereka untuk
menciptakan solusi baru untuk menghadapi tantangan yang dihadapi oleh negara.
2. Teknologi dan Digitalisasi: Generasi muda tumbuh dalam era digital yang
terhubung secara global. Mereka memiliki akses yang luas terhadap teknologi dan
informasi. Kemampuan mereka dalam memanfaatkan teknologi dan digitalisasi dapat
digunakan untuk memperkuat ketahanan nasional, seperti dalam bidang keamanan
siber dan pengembangan ekonomi digital.
3. Pendidikan dan Pengetahuan: Generasi muda memiliki akses yang lebih baik
terhadap pendidikan dan pengetahuan. Mereka memiliki kesempatan untuk
mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan mengembangkan keterampilan yang
relevan dengan kebutuhan negara. Pendidikan yang baik dapat membantu mereka
menjadi pemimpin masa depan yang kompeten dan berintegritas.
4. Kepemimpinan dan Partisipasi: Generasi muda memiliki potensi untuk menjadi
pemimpin masa depan. Mereka dapat berperan aktif dalam kehidupan politik, sosial,
dan ekonomi negara. Partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan dan
kepemimpinan dapat membantu memperkuat ketahanan nasional dengan memastikan
kepentingan generasi muda diwakili dan diakomodasi.
5. Pemeliharaan Nilai dan Identitas Nasional: Generasi muda memiliki peran
penting dalam memelihara nilai-nilai dan identitas nasional. Mereka dapat
memperkuat rasa cinta dan kebanggaan terhadap negara, serta menjaga warisan
budaya dan tradisi. Hal ini penting untuk membangun kesatuan dan solidaritas dalam
menghadapi tantangan internal dan eksternal.
Dengan memahami latar belakang ini, generasi muda dapat berperan aktif dalam
memperkuat ketahanan nasional melalui berbagai bidang seperti pendidikan, ekonomi,
teknologi, politik, dan kebudayaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Peran Generasi Muda untuk Memperkuat Ketahanan
Nasional?
2. Apa faktor-faktor penting dalam Peran Generasi Muda untuk Memperkuat
Ketahanan Nasional?

C. Tujuan
1. Menjelaskan tentang pengertian Peran Generasi Muda untuk Memperkuat
Ketahanan Nasional.
2. Memahami faktor-faktor penting Peran Generasi Muda untuk Memperkuat
KEtahanan Nasional.

Kajian Pustaka
Dalam kajian pustaka, akan dibahas mengenai konsep ketahanan nasional dan peran generasi
muda dalam konteks tersebut. Dalam kajian pustaka ini, akan dijelaskan mengenai pentingnya
ketahanan nasional dan bagaimana generasi muda dapat berkontribusi dalam memperkuatnya.

Pembahasan
Peran Generasi Muda untuk Memperkuatkan Ketahanan Nasional.
A. Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasisonal (national resilience) adalah konsep tentang kemampuan bangsa
untuk mempertahankan kedaulatan dan kesatuannya dalam menghadapi ancaman baik dari
luar maupun dari dalam serta mengusahakan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan
hidup warga negaranya. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa dalam
mengembangkan kekuatan nasional untuk menghadapi berbagai tantangan zaman,
hambatan, serta gangguan demi persatuan dan kelangsungan suatu bangsa menuju kejayaan
bangsa dan negara.
Ketahanan nasional turut dikaji oleh beberapa ahli. Morgenthau dalam bukunya
“Politics Among Nations: The Struggle for Power and Peace” mengemukakan bahwa
menurutnya ada dua faktor yang memberikan kekuatan bagi suatu negara, yakni faktor-
faktor yang relatif stabil (stablefactors), terdiri atas geografi dan sumber daya industri,
militer, demografi, karakter nasional, kualitas diplomasi, dan kualitas pemerintah.
Ketahanan nasional memiliki pengertian dan cakupan yang luas. Namun pada
intinya, gagasan pokok ketahanan nasional adalah bahwa suatu bangsa atau negara hanya
akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya apabila negara atau bangs aitu
memiliki ketahanan nasional. Di Indonesia, istilah ketahanan nasional diperkenalkan oleh
Lembaga Pertahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI) sekitar tahun 1960-an.
Seorang ahli GPH S. Suryomataraman mengutarakan beberapa rupa ketahanan nasional,
yakni:
1. Ketahanan nasional sebagai konsepsi atau doktrin.
2. Ketahanan nasional sebagai kondisi.
3. Ketahanan nasional sebagai strategi, cara atau pendekatan.

Pengertian pertama, ketahanan nasional sebagai konsepsi merupakan untuk


menanggulangi segala ancaman baik bersifat kultural maupun material, dari dalam
maupun dari luar. Dalam konteks Indonesia, konsep ketahanan nasional dirumuskan
berdasarkan ajaran Asta Gatra. Astra Gatra merupakan gabungan dari Tri Gatra (tiga
aspek ilmiah) dan Panca Gatra (lima aspek social). Tri Gatra terdiri dari aspek geografi,
kekayaan alam, dan kependudukan. Sedangkan Panca Gatra terdiri dari ideologi, politik,
ekonomi, sosial dan budaya, pertahanan dan keamanan.

Pengertian kedua, yakni ketahanan nasional sebagai kondisi merupakan analisis


keadaan nasional dari masa ke masa. Sebagai kondisi, ketahanan nasional dinamis yang
dapat meningkat maupun menurun dari tahun ke tahun. Analisis kondisi ketahanan
nasional dilakukan berdasarkan faktor-faktor Tri Gatra dan Panca Gatra dalam Asta
Gatra.
B. Bela Negara

Istilah bela negara dapat kita temukan dalam rumusan Pasal 27 ayat 3 UUD NRI
1945. Pasal 27 ayat 3 menyatakan “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara”. Dalam buku “Pemasyarakatan UUD NRI 1945 oleh
MPR (2012)” dijelaskan bahwa Pasal 27 ayat 3 ini dimaksudkan untuk memperteguhkan
konsep yang dianut bangsa dan negara Indonesia di banding pembelaan negara, yakin
upaya bela negara bukan hanya monopoli TNI, tetapi merupakan hak sekaligus
kewajiban setiap warga negara.
Jika bela negara tidak hanya mencangkup perang mempertahankan negara maka
konsep bela negara memiliki cakupan yang luas. Bela ngara dapat dibedakan secara fisik
maupun nonfisik. Secara fisik, yaitu dengan cara “memanggul senjata” menghadapi
serangan atau agresi musuh. Bela negara secara fisik dilakukan untuk menghadapi
ancaman dari luar. Pengertian ini dapat disamakan dengan bela negara dalam arti militer.
Sedangkan bela negara secara nonfisik dapat didefinisikan sebagai “Segala upaya untuk
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan cara meningkatkan
kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaaan terhadap tanah air serta
berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, termasuk penanggulangan ancaman.
Ada dua macam bela negara, yakni bela negara secara fisik dan nonfisik. Bela
negara secara fisik menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara, keikutsertakaan warga negara dalam bela negara secara fisik dapat dilakukan
dengan menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia dan Pelatihan Dasar Kemeliteran.
Sekarang ini penelitian dasar kemiliteran diselenggarakan melalui program Rakyat
Terlatih (Ratih), meskipun konsep Rakyat Terlatih (Ratih) adalah amanat dari Undang-
Undang No. 20 Tahun 1982. Rakyat Terlatih (Ratih) terdiri dari berbagai unsur, seperti
Peran Generasi Muda
Generasi muda memainkan peran penting dalam memperkuat ketahanan nasional. Mereka adalah
agen perubahan yang dapat membawa inovasi, energi, dan semangat baru untuk memajukan
negara. Berikut adalah beberapa latar belakang mengenai peran generasi muda dalam
memperkuat ketahanan nasional:
1. Potensi dan Kreativitas: Generasi muda memiliki potensi dan kreativitas yang besar.
Mereka memiliki pemikiran yang segar, berani mengambil risiko, dan mampu
beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan. Hal ini memungkinkan mereka untuk
menciptakan solusi baru untuk menghadapi tantangan yang dihadapi oleh negara.
2. Teknologi dan Digitalisasi: Generasi muda tumbuh dalam era digital yang terhubung
secara global. Mereka memiliki akses yang luas terhadap teknologi dan informasi.
Kemampuan mereka dalam memanfaatkan teknologi dan digitalisasi dapat digunakan
untuk memperkuat ketahanan nasional, seperti dalam bidang keamanan siber dan
pengembangan ekonomi digital.
3. Pendidikan dan Pengetahuan: Generasi muda memiliki akses yang lebih baik terhadap
pendidikan dan pengetahuan. Mereka memiliki kesempatan untuk mendapatkan
pendidikan yang berkualitas dan mengembangkan keterampilan yang relevan dengan
kebutuhan negara. Pendidikan yang baik dapat membantu mereka menjadi pemimpin
masa depan yang kompeten dan berintegritas.
4. Kepemimpinan dan Partisipasi: Generasi muda memiliki potensi untuk menjadi
pemimpin masa depan. Mereka dapat berperan aktif dalam kehidupan politik, sosial, dan
ekonomi negara. Partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan dan kepemimpinan
dapat membantu memperkuat ketahanan nasional dengan memastikan kepentingan
generasi muda diwakili dan diakomodasi.
5. Pemeliharaan Nilai dan Identitas Nasional: Generasi muda memiliki peran penting dalam
memelihara nilai-nilai dan identitas nasional. Mereka dapat memperkuat rasa cinta dan
kebanggaan terhadap negara, serta menjaga warisan budaya dan tradisi. Hal ini penting
untuk membangun kesatuan dan solidaritas dalam menghadapi tantangan internal dan
eksternal.

Penutup

Pada bagian penutup, akan disimpulkan pentingnya peran generasi muda dalam memperkuatkan
ketahanan nasional. Selain itu, akan diberikan saran-saran mengenai langkah-langkah yang dapat
diambil untuk meningkatkan peran generasi muda dalam konteks ini. Artikel ini diharapkan
dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya peran generasi muda dalam
memperkuatkan ketahanan nasional.

Anda mungkin juga menyukai