Anda di halaman 1dari 10

PERAN GENERASI MUDA UNTUK MEMPERKUAT KETAHANAN NASIONAL

Pendidikan Kewarganegaraan MKWU 4109

Disusun Oleh : Irvan Fajar Juliansyah

NIM : 048131001

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Prodi : Manajemen

UPBJJ – Jakarta
I. PENDAHULUAN

Di zaman yang berkembang seperti sekarang ini, generasi muda merupakan


generasi penerus bangsa untuk meningkatkan kemajuan bangsa dan negara. Tumbuh
atau tidaknya suatu bangsa, maju atau mundurnya negara dapat dilihat dari kualitas
pemudanya sehingga membuat generasi muda menjadi termotivasi untuk berkembang
dan menjadi cerdas. Harapan akan bangkitnya bangsa Indonesia akan mulai terbuka
lebar jika para pemudanya mau bergerak serentak membangun bangsa tanpa ada
tekanan dan ancaman dari pemerintah, justru pemerintah harusnya mendukung dan
memfasilitasi para pemuda yang ingin menjadi pejuang bangsa.
Untuk menjadikan generasi muda sebagai salah satu kunci kemajuan bangsa
dapat dilakukan oleh berbagai pihak yang mendukungnya seperti pribadi individunya,
pihak swasta, lingkungan sekitar dan pihak pemerintah. Pemuda harus memiliki jiwa
kepemimpinan atau dapat memimpin agar dapat menjadi kunci kemajuan bangsa dan
membawa perubahan negara ke arah yang lebih baik lagi. Dalam buku John C.
Maxwell diketahui bahwa seorang pemimpin yang ideal merupakan merupakan
pemimpin yang berada pada level tengah, dimana dia dapat memimpin ke atas, ke
bawah dan ke samping. Jikalau menurut sudut pandang dari Maxwell sendiri, jiwa
pemimpin yang mampu memimpin dalam berbagai posisi apabila diterapkan pada
generasi muda di Indonesia, maka akan terbentuknya pemimpin hebat yang
menjadikan masa depan bangsa Indonesia lebih cemerlang.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh pemuda sebagai awal dari
proses harapan bangsa dalam memajukan negara adalah dengan kebiasaan membaca.
Pemuda yang gemar membaca akan menjadikan dirinya memiliki pengetahuan luas
dan dapat mengasah kemampuan berpikirnya. Misalnya pemuda yang menyukai
politik dapat membaca buku atau referensi yang berhubungan dengan politik baik
yang dasar, konsep ataupun lain – lain, pemuda yang menyukai sejarah dapat
membaca buku atau referensi yang menyajikan sejarah dari berbagai belahan dunia
yang tersimpan didalamnya maupun juga pemuda yang menyukai bidang lainnya.
Sebagai agen perubahan, pemuda atau mahasiswa perlu mengambil peran
penting dalam meningkatkan ketahanan nasional dan memajukan negara. Perwujudan
dari kontribusi yang dapat dilaksanakan dapat diwujudkan dengan berbagai macam
cara. Salah satu cara yang berkaitan dengan pelaksanaan tersebut ialah pandang
politik. Politik sendiri sangat jelas dinilai mempengaruhi kebijakan – kebijakan yang
ada di publik. Dalam lingkup kecil, mengajarkan para pemuda menjadi agen
perubahan yang menawarkan perubahan ke arah yang lebih baik bagi pemuda lainnya.
Zaman yang berkembang secara signifikan telah kita saksikan secara bersama – sama,
bagaimana kemudahan hidup yang membuat para pemuda terbuai didalamnya,
membuat sebagian pemuda menyukai cara yang mudah dalam kehidupan tanpa
memedulikan peristiwa atau proses dalam sebuah fase kehidupan sebagai
pembelajaran hidup.
Pemikiran atau pandangan yang dimiliki pemuda sangat berperan penting
dalam proses kontribusi. Ketika seorang pemuda ingin melakukan sesuatu atau
bertindak perlu memperhatikan dan menimbang dari setiap tindakan apa yang akan
diperbuatnya. Dengan pemikiran yang positif dan jangkauan pandangan yang luas
dari proses pembelajaran menjadikan pemuda cermat dalam berbuat sesuatu dan
mengambil langkah sehingga apa yang diperbuat oleh dirinya dapat memberikan
dampak positif bagi masyarakat luas dan bagi negara atau paling tidak bermanfaat
bagi dirinya sendiri.
Didalam buku Peran Generasi Muda dalam Ketahanan Nasional karya
Erlangga Masdian, Dwi Agus Susilo dan Suratman dijelaskan mengenai konsep
pemuda, ketahanan nasional, dan peran pemuda dalam ketahanan nasional. Dijelaskan
bahwa makna pemuda memiliki arti yang beragam. Secara harfiah, diartikan bahwa
youth yang diterjemahkan sebagai pemuda, adalah the time of life between childhood
and maturity; early maturity; the state of being young or immature or inexperienced;
the freshness and vitality characteristic of a young person. Dari penjelasan diatas,
maka dapat ditafsirkan bahwa pemuda merupakan individu yang memiliki karakter
dinamis dan kompleks, bahkan memiliki rasa optimis yang tinggi dan penuh dengan
semangat juang namun belum bisa mengendalikan emosi dengan stabil dan seimbang.
Dalam Keputusan Menpora Nomor 84/Menpora/Tahun 1999 tentang Visi Generasi
Muda Memasuki Millenium III (Kebijakan dan Strategi) disebutkan bahwa pengertian
generasi muda adalah golongan yang berusia 0-30 tahun. Generasi muda ditinjau dari
segi biologis, terdapat istilah bayi (usia 0-1 tahun), anak (usia 1-12 tahun), remaja
(usia 12-15 tahun), pemuda (usia 15-30 tahun), dan dewasa (usia 30 tahun).
Namun, istilah kaum muda pertama kali diperkenalkan oleh Abdul Rivai pada
tahun 1905 di majalah Bintang Hindia No. 14. Kaum muda menurut Rivai diartikan
sebagai seluruh rakyat Hindia (muda atau tua) yang tidak lagi bersedia mengikuti
aturan kuno. Sebaliknya, kaum muda bertindak untuk memuliakan harga diri melalui
ilmu dan pengetahuan. Sejak saat itu, istilah kaum muda digunakan secara luas dalam
liputan media dan wacana publik oleh kaum muda terdidik. Istilah kaum muda
dijadikan kode eksistensi sebuah entitas kolektif yang berbagi titik kebersamaan
dalam ambisi untuk memperbarui masyarakat Hindia melalui jalur kemajuan.
II. KAJIAN PUSTAKA

1. Pengertian Ketahanan Nasional


Ketahanan nasional adalah suatu kondisi dimana pada suatu bangsa memiliki
ketangguhan dan keuletan dalam mengembangkan kekuatan nasional,
ketahanan dalam mengatasi dan menghadapi segala rintangan, hambatan,
persoalan dan ancaman baik yang datang dari luar dan dalam negeri ataupun
secara tidak langsung maupun langsung yang mana dapat mengancam serta
membahayakan keberlangsungan hidup, identitas, dan integritas hidup negara
dan bangsa. Ketahanan nasional diperlukan dalam rangka menjamin eksistensi
bangsa dan negara dari segala gangguan baik yang datangnya dari dalam
maupun dari dalam negeri. Untuk itu bangsa Indonesia harus tetap memiliki
keuletan dan ketangguhan yang perlu dibina secara konsisten dan
berkelanjutan.
2. Fungsi dan Tujuan Ketahanan Nasional
Menurut Srijanti DKK (2009) menyampaikan bahwa fungsi, sifat dan tujuan
yang ada pada ketahanan nasional adalah sebagai berikut ini :
 Tujuan Ketahanan Nasional, adalah untuk menyelesaikan tugas pokok
pemerintah dalam keberhasilannya, menegakkan ketertiban hukum,
mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan bangsa,
menyelenggarakan keamanan dan pertahanan negara, mewujudkan
keadilan sosial dan keadilan hukum, serta memberikan kesempatan
kepada rakyat untuk mengaktualisasikan diri.
 Fungsi Ketahanan Nasional, adalah (1) sebagai daya tangkal,
ketahanan nasional Indonesia ditunjuk untuk menangkal segala
ancaman, hambatan, tantangan, dan gangguan terhadap integritas,
perlindungan identitas, eksistensi bangsa dan negara yang memuat
dalam segi : politik, ekonomi, sosial budaya, ketahanan negara dan
ideologi bangsa. (2) sebagai pengarah dalam mengembangkan potensi
yang ada pada kekuatan negara khususnya di bidang politik, ekonomi,
sosial budaya, ketahanan negara dan ideologi bangsa sehingga
terwujudnya kesejahteraan masyarakat. (3) sebagai pengarah dalam
mempersatukan pola pikir, pola tindak, serta cara kerja antar sektor,
multi disipliner dan inter sektor. Dimana setiap sektor bertujuan untuk
mewujudkan tujuan yaitu kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
3. Perwujudan Ketahanan Nasional
Dalam Jurnal Khitmatul Islah (2011), mengatakan bahwa perwujudan
ketahanan nasional yang dikembangkan pada negara Indonesia antara lain :
 Ketahanan Politik, yaitu kondisi dari bidang politik yang ada di
Indonesia yang berpedoman pada demokrasi dan bertumpu sesuai
dengan ketentuan UUD 1945 dan Pancasila yang memuat kemampuan
stabilitas politik yang baik dan dinamis serta kemampuan yang bebas
dan aktif dalam menerapkan politik luar negeri.
 Ketahanan Pertahanan Keamanan, yaitu kondisi negara Indonesia
dalam menangkal ancaman yang dilandasi jiwa bela negara kepada
seluruh rakyat yang mampu mengamankan pembangunan dan mampu
mempertahankan kedaulatan bangsa Indonesia dari segala bentuk
ancaman.
 Ketahanan Ideologi, yaitu kondisi mental bangsa Indonesia yang
berdasarkan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila yang
mengandung kemampuan untuk menggalang dan memelihara
persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan untuk menangkal
penetrasi ideologi asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa.
 Ketahanan Ekonomi, yaitu kondisi kehidupan perekonomian bangsa
Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 yang
mengandung kemampuan menerapkan stabilitas ekonomi yang sehat
dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi
nasional dengan daya saing yang tinggi dan mewujudkan kemakmuran
rakyat yang adil dan makmur.
 Ketahanan Sosial Budaya, yaitu kondisi terkait kehidupan sosial dan
budaya yang dimiliki bangsa Indonesia yang menganut setiap nilai
yang ada di Pancasila dalam mengembangkan dan membentuk
kehidupan berbudaya dan sosial antar setiap masyarakat demi
terciptanya kerukunan, persatuan dan rasa cinta terhadap tanah air yang
tinggi sehingga kecintaan terhadap budaya sendiri tidak luntur oleh
budaya asing yang masuk ke Indonesia.
III. PEMBAHASAN
Dalam buku karya Erlangga DKK dijelaskan bahwa konsep ketahanan
nasional merupakan suatu konsep yang menggelar dan mengatur keamanan yang
meliputi seluruh kehidupan bangsa yang disebut astagrata yang mencakup aspek
sosial dan aspek ilmiah. Sedangkan trigatra mencakup lokasi dan letak geografis
sebuah negara, keadaan, kemampuan penduduk, kekayaan alam. Adapun pancagatra
yang mencakup seluruh aspek kemasyarakatan yang terdiri dari ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Maka dari itu, peran pemuda
sangat penting dalam ketahanan nasional bagi bangsa karena pemuda memiliki
pengaruh yang besar dalam aspek kemasyarakatan, pemuda juga sebagai agen
perubahan yang membantu secara langsung dalam kehidupan ditengah masyarakat.
Hal ini karena para pemuda menyadari dan mempelajari tentang memperjuangkan
nasib rakyat yang tertindas.
Dalam buku yang berjudul daya tahan bangsa karya Uswan, menjelaskan
bahwa nasionalisme merupakan salah satu unsur dalam pembinaan kebangsaan.
Dalam proses pembinaan kebangsaan semua anggota masyarakat bangsa dibentuk
agar berpengetahuan kebangsaan serta berperilaku secara khas yang mencerminkan
budaya maupun ideologi. Proses pembinaan kebangsaan memang unik bagi tiap
bangsa. Bagi Indonesia yang terdiri dari masyarakat yang plural dan heterogen akan
lebih mengedepankan wawasan kebangsaan yang unsur-unsurnya adalah rasa
kebangsaan, paham kebangsaan dan semangat kebangsaan atau nasionalisme. Rasa
kebangsaan merupakan perekat paling dasar dari setiap anggota masyarakat bangsa
yang karena sejarah dan budayanya memiliki dorongan untuk menjadi satu dan
bersatu tanpa pamrih di dalam satu wadah Negara bangsa (nation-state). Sedangkan
paham kebangsaan ini lebih bernuansa intelektual. Dalam implementasinya paham
kebangsaan Indonesia disublimasikan dalam bentuk Wawasan Nusantara yang
mengamanatkan kesatuan di berbagai bidang. Oleh sebab itu, pemuda harus
mendalami konsep tentang wawasan nusantara karena pemuda dinilai sebagai harapan
bangsa yang berguna untuk memajukan bangsa dan peran pemuda dapat berkiprah
dalam membangun potensi untuk mengatasi permasalahan global di waktu yang akan
datang.
Pemberdayaan juga perlu dilakukan oleh pemuda sebagai upaya meningkatkan
kualitas sumber daya dari pemuda itu sendiri melalui bimbingan, kesempatan,
dorongan, pelatihan, pendidikan dan pedoman sehingga nantinya pemuda memiliki
kesempatan untuk berkembang, maju, mandiri, bertanggung jawab, berdaya saing,
dan tangguh dalam menjalani kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan bernegara.
Selain itu, sebagai generasi penerus bangsa pemuda juga diharapkan dapat
mewujudkan tujuan nasional dan menggapai cita – cita negara dengan
mempertimbangkan sejarah perjuangan, kondisi sosial budaya dan pandangan
geopolitik Indonesia.
Berdasarkan Modul MKWU 4109, membahas tentang peran generasi muda
dalam menjaga dan meningkatkan ketahanan nasional yakni :
 Pengetahuan dan Pendidikan
Generasi muda adalah aset berharga yang dimiliki oleh negara. Dengan
mendapatkan pendidikan yang berkualitas, mereka dapat memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengatasi
tantangan di waktu yang akan datang. Pendidikan yang baik akan
mendukung pemuda menjadi pribadi yang inovatif, berpikir kritis, dan
memiliki pemahaman tentang isu – isu global.
 Kepedulian sosial dan Kesadaran
Generasi muda juga butuh rasa kepedulian sosial yang tinggi dan
kesadaran terhadap masyarakat dan negara. Para pemuda dapat
berpartisipasi dalam kegiatan sosial seperti menjadi relawan dalam
program yang dijalankan pemerintah, menggalang dana untuk kegiatan
kemanusiaan dan menolong masyarakat apabila diperlukan.
 Inovasi dan Kewirausahaan
Generasi muda juga berpeluang dalam bidang inovasi dan
kewirausahaan. Para pemuda dapat menjadi pengusaha dengan
membuka lapangan pekerjaan baru, mengembangkan produk yang
inovatif dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara. Dalam era
teknologi dan globalisasi seperti sekarang ini, generasi muda
mempunyai akses yang lebih luas untuk memanfaatkan setiap peluang
yang ditemukan.
 Kepemimpinan dan Partisipasi Politik
Jiwa pemimpin didalam generasi muda dan partisipasi politik juga
berperan penting dalam meningkatkan ketahanan nasional. Pemuda
dapat terlibat dengan terjun langsung ke ranah politik seperti menjadi
anggota partai politik, berperan dalam organisasi politik pemuda dan
menyumbang suara pada saat pemilihan umum. Dengan terjun
langsung ke ranah politik, pemuda dapat memberikan pengaruhnya
dalam kebijakan nasional.
 Toleransi dan Keberagaman
Generasi muda juga perlu memiliki rasa toleransi yang tinggi dan
menghargai setiap keberagaman yang ada di Indonesia, mereka harus
mampu menjaga kerukunan, kedamaian, dan keutuhan bangsa
Indonesia. Generasi muda juga harus menyerukan dalam
mempromosikan toleransi, menjalin hubungan yang harmonis antar
kelompok ditengah masyarakat dan mengatasi kericuhan apabila ada
yang mencoba memecahbelah masyarakat.
IV. PENUTUP
1) Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang sudah dijelaskan pada bagian pembahasan, maka
penulis dapat menarik kesimpulan kedalam beberapa poin berikut ini :
 Peran pemuda sangat penting dalam ketahanan nasional bagi bangsa
karena pemuda memiliki pengaruh yang besar dalam aspek
kemasyarakatan, pemuda juga sebagai agen perubahan yang membantu
secara langsung dalam kehidupan ditengah masyarakat. Hal ini karena
para pemuda menyadari dan mempelajari tentang memperjuangkan
nasib rakyat yang tertindas.
 Pemuda harus mendalami konsep tentang wawasan nusantara karena
pemuda dinilai sebagai harapan bangsa yang berguna untuk
memajukan bangsa dan peran pemuda dapat berkiprah dalam
membangun potensi untuk mengatasi permasalahan global di waktu
yang akan datang.
 Pemberdayaan juga perlu dilakukan oleh pemuda sebagai upaya
meningkatkan kualitas sumber daya dari pemuda itu sendiri melalui
bimbingan, kesempatan, dorongan, pelatihan, pendidikan dan pedoman
sehingga nantinya pemuda memiliki kesempatan untuk berkembang,
maju, mandiri, bertanggung jawab, berdaya saing, dan tangguh dalam
menjalani kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan bernegara.
 Generasi muda mempunyai peran penting dalam memperkuat
ketahanan nasional melalui pendidikan, kesadaran sosial,
kewirausahaan, partisipasi politik dan toleransi dalam keberagaman.
2) Saran
Saran dalam artikel ini adalah penting bagi pemerintah dan masyarakat
untuk memberikan kesempatan dan dukungan kepada generasi muda dalam
berkontribusi dan berkembang untuk memperkuat ketahanan nasional.
Kesempatan pemuda untuk belajar dan menimba ilmu dalam bidang politik
tentunya memberikan pembelajaran bagi pemuda untuk memimpin dan
memberikan pandangan mereka terkait kebijakan negara dalam ketahanan
nasional. Adapun saran untuk generasi muda yaitu terus meningkatkan kualitas
diri dengan bertambahnya ilmu pengetahuan, mengasah pola pikir, berani
menjadi pengusaha dan melibatkan diri dalam kegiatan sosial karena hal itu
akan melatih generasi muda menjadi pribadi yang mampu mengatasi
permasalahan di negara dan turut membantu pemerintah dalam membuka
lapangan pekerjaan yang baru.
V. DAFTAR PUSTAKA

Amal, Ichlasul, & Arwaidi, A. (1998). Regionalisme, Nasionalisme dan Ketahanan


Nasional. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Aviva, F.H., Nenggi, S.S., & Seraya, H. (2017). AKTUALISASI KESADARAN
BELA NEGARA BAGI GENERASI MUDA DALAM MENINGKATKAN
KETAHANAN NASIONAL. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan.
Khitmatul Islah. (2011). Mahasiswa Kajian Pengembangan Kepemimpinan. Prodi
Kajian Ketahanan Nasional. Universitas Indonesia.
Masdina, Erlangga, Agus & Suratman. (2008). Peran Generasi Muda dalam
Ketahanan Nasional. Jakarta : Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga.
Maxwell & John. (2005). The 360 D Gress Leader. Nashville : Nelson Business.
Srijanti, Purwanto, & Rahman. (2009). Pendidikan Kewarganegaraan Untuk
Mahasiswa. Jawa Timur : Graha Ilmu.
Pendidikan Kewarganegaraan. (MKWU4109). Universitas Terbuka. Diakses melalui :
https://www.studocu.com/id/document/universitas-terbuka/pendidikan-
kewarganegaraan/peran-generasi-muda-untuk-memperkuatkan-ketahanan-
nasional/73584005

Anda mungkin juga menyukai