Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL

PERAN GENERASI MUDA UNTUK MEMPERKUAT

KETAHANAN NASIONAL

NAMA: ANDI RIA SAFITRI

NIM: 859815516

PRODI: PGSD
PENDAHULUAN

Ketahanan nasional (national resilience)adalah konsep tentang kemampuan bangsa untuk


pempertahankan kedaulatan dan kesatuannya dalam menghadapi ancaman baik dari luar maupun
dari dalam serta mengusahakan sumber daya untuk memenuhui kebutuhan hidup warga
negaranya.

“Rasa cinta tanah air akan membangkitkan kerelaan berkorban demi meraih cita-cita dan
kejayaan bangsa; Karakter tdak dapat dibeli dan tidak akan datang dengan sendirinya, untuk itu
dengan penuh kesadaran, mari bersama kita membangun karakter bangsa Indonesia yang
berwawasan kebangsaan dan semangat bela Negara.” Pesan filosofi Mentri Pertahanan RI,
Ryamizard Ryacudu, yang disampaikan dalam acara pembukaan Parade Cinta Tanah Air(PCTA)
Tahun 2018, yang mencerminkan arti penting membangun karakter bangsa dan bela Negara ,
khususnya bagi generasi muda. Pembangunan karakter bangsa dan kesadaran bela Negara
tersebut menjadi prasyarat mutlak yang harus disiapkan untuk dapat mewujudkan sistem
pertahanan semesta, dimana penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak dan
kewajiban warga Negara, sserta keyakinan pada kekuatan sendiri.

Generasi muda atau pemuda, adalah pilar kekuatan moral, control sosial, dan agen perubahan
dalam pembangunan bangsa.Dalam konteks Indonesia, pembangunan ketahanan nasional harus
didasarkan pada wawasan nusantara dan pendidikan serta bela Negara.Ketahan nasional ini
menjadi salah satu peran penting yang harus terjaga agar Indonesia menjadi Negara berdaulat
dan terpandang.

Di era globalisasi ini, tantangan yang dihadapi sebuah Negara semakin kompleks dan
dinamis.Ancaman terhadap keamanan, stabilitas ekonomi, dan integritas politik dapat muncul
dari berbagai arah.Oleh karena itu, partisipasi aktif generasi muda dalam upaya memperkuat
ketahanan nasional menjadi suatu keniscayaan.

Ketahanan nasional merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga kestabilan dan
kehormatan suatu Negara. Generasi muda, sebagai penerus bangsa, memiliki peran yang krusial
dalam memperkuatkan ketahanan nasional. Melalui pemahaman yang baik tentang tantangan
dan, yang menghadap oleh Negara, generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang
mengemudi pertumbuhan dan kemajuan bangsa. Artikel ini akan membahas peran generasi muda
dalam memperkuat sebuah ketahanan nasional, degan fokus khusus pada pendidikan dan bela
Negara, dan dengan mengambil inspirasi dari kajian pustaka serta kesimpulan dan saran yang
relevan.
KAJIAN PUSTAKA

Peran pemuda sebagai generasi penerus bangsa

Peran Pemuda dalam Membangun Karakter Kebangsaan

Ketahanan Nasional

Bela Negara
PEMBAHASAN

Dalam sejarah peradaban bangsa, pemuda adalah aset bangsa yang sangat mahal dan tidak
ternilai harganya .Pemuda adalah tonggak bagi kemajuan dan pembangunan bangsa.Generasi
muda menjadi komponen penting yang perlu dilibatkan dalam pembangunan sebuah bangsa.Hal
ini dikarenakan generasi muda memiliki fisik yang kuat, pengetahuan yang baru, inovatif dan
juga memiliki tingkat kreatifitas yang tinggi. Tanpa adanya peran pemuda sebuah bangsa akan
sulit mengalami perubahan.

Sebagai generasi penerus bangsa, ada beberapan peran pemuda yang dapat dilakukan antara lain
sebagai berikut:

Agen Perubahan

Peran pemuda yang pertama dapat dilihat dari peran pemuda sebagai agen perubahan. Hal ini
dapat diwujudkan dengan pemuda ikut mendukung perubahan-perubahan dalam lingkungan
masyarakat, baik secara nasional maupun daerah, menuju kepada arah yang lebih baik lagi pada
masa yang akan datang. Kemajuan bangsa dapat dilihat dari keberhasilan generasi mudanya
untuk melakukan perubahan-perubahan positif yang dapat dilakukan dan menaklukan segala
tantangan yang akan dihadapi.

Agen Pembangunan

Selain menjadi agen perubahan, peran pemuda juga sebagai agen pembangunan yang mana
pemuda Indonesia memiliki peran dan tanggung jawab dalam upaya melancarkan atau
melaksanakan berbagai macam pembangunan di berbagai macam bidang, baik pembangunan
secara nasional maupun pembangunan daaerah.

Agen pembangunan disini bukan hanya sebatas pembangunan secara fisik maupun non fisik ,
tetapi juga menyangku generasi muda lainnya.Pontesi dan produktifitas yang ada di diri para
genrasi muda perlu dikembangkan demi mencapai tujuan pembangunan bangsa Indonesia.

Begitu besarnya perananan pemuda dalam melakukan perubahan sejalan dengan jargon Presiden
Soekarno untuk membangkitkan semangat para pemuda yaitu “Beri aku 1000 orang tua, niscaya
akan kucabut semeru dan akarnya, beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.”

Agen Pembaharuan

Peran yang selanjutnya adalah menjadi agen pembaharuan bangsa Indonesia.Artinya pemuda
Indonesia harus memiliki kemampuan dalam menganalisis perubahan zaman sehingga mereka
dapat memilih mana yang memang perlu untuk dirubah dan juga yang seharusnya dipertahankan.
PERAN PEMUDADALAM MEMBANGUN KARAKTER KEBANGSAAN

Pemuda Indonesia, dalam peranannya sebagai kekuatan moral, dapat memainkan peran penting
dalam membangun karakter kebangsaan.Mereka harus diajarkan untuk mencintai tanah air,
menjaga keutuhan Indonesia, dan berkontribusi pada pembangunan bangsa.

Pendidikan karakter yang mencakup nilai-nilai seperti integritas, tanggung jawab, dan rasa
patriotic harus ditanamkan sejak dini. Ini akan membantu menghasilkan generasi muda yang
memilki kesadaran akan pentingnya mempertahankan dan memajukan Negarakita.

Kontrol Sosial oleh Pemuda

Peran pemuda sebagai control sosial juga sangat relevan dalam masyarakayat. Mereka harus
memiliki kesadaran atas hak dan kewajiban sebagai warga neagara, serta berpartisipasi aktif
dalam menjaga demokrasi dan hukum.

Pemuda dapat memainkan peran penting dalam pengawasan terhadap perilaku korupsi,
pelanggaran hak asasi manusia, dan tindakan illegal lainya.Mereka dapat menjadi penengah yang
efektif antara masyarakat dan pemerintah dalam menangani isu-isu yang memengaruhi
ketahanan nasional.

Pendidikan Bela Negara yang Relevan

Pendidikan bela Negara juga harus disesuiakan dengan kebutuhan dan potensi daerah.Pemuda
harus diberikan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan wilayah mereka, termasuk
pendidikan mengenai potensi ekonomi dan budaya daerah.

Selain itu, penyluhan mengenai pentingnya pengembangan sumber daya di daerah tujuan harus
menjadi bagian dari program pendidikan bela Negara. Ini akan membantu memastikan bahwa
pemuda memiliki pemahaman yang kuat tentang peran meraka dalam memperkuat ketahanaan
nasional di tingkat local dan nasional.

KETAHANAN NASIONAL

Ketahanan Idiologi

Ketahanan idiologi berlandaskan Pancasila.Idiologi Pancasila memiliki kemampuan untuk


memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan menangkal penetrasi idiologi asing
serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.Ketahanan idiologi merupakan
kondisi mental bangsa Indonesia yang berpegang pada idiologi Pancasila yang menjadi idiologi
nasional.Pancasila sebagai idiologi Negara merupakan seperangkat prinsip dasar yang sistematik
dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya baik individual maupun sosial dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ketahanan Politik

Ketahanan poltik merupakan kondisi kehidupan politik bangsa Indonesia dengan sisitem
demokrasi yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.Sistem politik
tersebut mampu memelihara kondisi politik yang sehat dan dinamis dan mampu menerapkan
politik luar negeri bebas dan aktif. Kehidupan politik bisa dibedakan menjadi dua, yakni
masyarakat dan pemerintah.Masyarakat berperan dalam memberikan masukan, menyatakan
keinginan dan tuntunan, sedangkan pemerintah berfungsi menentukan kebijakan yang berupa
keputusan politik.

Ketahanan Ekonomi

Ketahanan Ekonomi merupakan kondisi kehidupan perekonomian bangsa Indonesia dengan


membangun demokrasi ekonomi yang berlandaskan Pancasila.Sistem ekonomi akan mampu
memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta mampu menciptakan kemandirian
ekonomi nasional dengan daya saing yang tinggi demi mewujudkan kemakmuran rakyat yang
adil dan merata.

Ketahanan Sosial-Budaya

Ketahanan sosial-budaya merupakan kondisi kehidupan sosial-budaya bangsa yang dijiwai


kepribadian nasional berdasarkan Pancasila yang mengandung kemampuan membentuk dan
mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cintah tanah air, berkualitas, maju dan
sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi, seimbang serta kemampuan menangkal
penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.

Sosial-budaya mencakup dua aspek, yakni masyarakat dan kebudayaan. Dalam hal masyarakat,
masyarakat membentuk organisasi sosial yang kemudian mengembangkannorma sosial yang
yang meliputi kehidupan normative, status, kelompok sosial dan institusi. Dalam hal
kebudayaan, masyarakat secara sosial membentuk bahasa, sistem pengetahuan, sistem
kemasyarakatan atau organisasi sosial, sisitem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata
pencaharian hidup, sistem religi, dan kesenian.

BELA NEGARA

Ada dua macam bela Negara, yakni bela Negara secara fisik dan nonfisik.Bela Negara secara
Undang –Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, keikutsertaan warga Negara
dalam bela Negara secara fisik dapat dilakukan dengan menjadi anggota Tentara Nasional
Indonesia dan Pelatihan Dasar Kemiliteran. Sekarang ini pelatihan dasar kemiliteran
diselenggarakan melui program Rakyat Terlatih (Ratih), meskipun konsep Rakyat Terlatih
(Ratih) adalah amanat dari Undang-Undang No. 20 Tahun 1982. Rakyat Terlatih (Ratih) terdiri
dari berbagai unsur, seperti Resimen Mahasiswa (Menwa), Perlawanan Rakyat (Wanra),
Pertahan Sipil ( Hansip), Mitra Babinsa , dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang
telah mengikuti Pendidikan Dasar Militer, dan lain-lain.

Sedangkan bela Negara nonfisik menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara, keikutsertaan warga Negara dalam bela Negara secara nonfisik dapat diselenggarakan
melalui pendidikan kewarganegaraan dan pengabdian sesuai dengan profesi.Pendidikan
kewarganegaraan diberikan dengan maksud menanamkan semangat kebangsaan dan cinta tanah
air. Pendidikan kewarganegaraan dapat dilaksanakan melalui jalur formal ( sekolah dan
perguruan tinggi) dan jalur nonformal (sosial kemaysarakatan ). Berdasarkan hal itu maka
keterlibatan warga Negara dalam bela Negara secara nonfisik dapat dilakukan dengan berbagai
bentuk, sepanjang masa, dan dalam segala situasi.
PENUTUP

Generasi muda memiliki peran kunci ddalam memperkuat ketahanan nasional.

Melalui pendidikan dan bela Negara, pemuda dapat menjadi kekuatan moral , control sosial, dan
agen perubahan yang akan membantu menjaga kedaulatan dan integritas.

Pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memberdayakan
generasi muda agar mereka dapat menjadi agen perubahan yang kuat dalam memperkuat
ketahanan Negara.

Dengan demikian, generasi muda Indonesia dapat membantu membangun masa depan yang lebih
kuat dan berkelanjutan untuk negeri ini.

Anda mungkin juga menyukai