Anda di halaman 1dari 3

PERAN GENERASI MUDA DALAM MERAWAT KEBINEKAAN DAN PERDAMAIAN

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbesar di seluruh dunia. Dari sabang sampai
merauke ada sekitar 17.504 pulau yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Indonesia adalah
negara kesatuan yang penuh dengan keberagaman. Indonesia terdiri atas beranekaragam
budaya, bahasa, ras, agama, suku bangsa, kepercayaan dan lain-lain. Yang dipersatukan dengan
semboyan bangsa Indonesia, yaitu “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti berbeda-beda tetapi
tetap satu. Maksudnya walaupun kita berbeda, tetaplah kita sebangsa dan tidak boleh membeda-
bedakan, baik budaya, bahasa, ras, agama, suku, kepercayaan dan warna kulitnya.

Bagi bangsa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika merupakan kalimat pengikat atau pemersatu. Agar
masyarakat utuh dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara yang bersatu tidak
mudah terpecah belah serta kokoh dalam menghadapi ancaman. Dalam pandangan agama
bahwa Kebhinekaan ini sebagai instrumen untuk saling mengenal antara satu dan lainnya sebagai
mana termaktub dalam Qur’an Surah (QS) Al-Hujurat Ayat 13 bahwa Sungguh, Kami telah
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.
Sehingga kaum muda memaknai bahwa perayaan itu perlu menghadirkan keharmonisan dan
semangat persatuan dalam memaknai perbedaan, bukan malah kaum muda sebagai provokasi
persatuan yang dapat menimbulkan konflik dan menjadi sumber atau awal pemecah kesatuan
bangsa.

Kaum muda sebagai pewaris dan pelangsung dalam memelihara Negara Kesatuan Republik
Indonesia, harus memiliki kecakapan khazanah intelektual yang holistik sehingga mampu
membaca segala dinamika kebangsaan.

Oleh sebab itu, nilai-nilai kebhinnekaan haruslah ditanamkan pada generasi muda sejak dini,
sebagai penerus bangsa nantinya. Nilai luhur bangsa Indonesia harus dibangun kembali pada
generasi muda agar tidak memudar. Generasi muda haruslah membudayakan keberagaman yang
ada. Dengan saling menjaga, melindungi dan menghormati keberagaman yang ada di Indonesia.
Sebagai warga negara Indonesia kita haruslah bangga terhadap apa yang dimiliki negara kita dan
menjaganya.
Terutama pada aspek sosial kita senantiasa menganut kebersamaan, karena ini simbol kekuataan
bersama tanpa membedakan suku agama dan ras apapun.
Pemuda Sebagai Kontrol Sosial
Pemuda menjadi salah satu subjek penting dalam sejarah hingga perkembangan dunia sekarang,
peranannya tidak hanya terbatas dalam organisasi-organisasi kepemudaan saja. Hingga saat ini
sering kita lihat ada beberapa pemuda yang juga sukses di berbagai bidang yang mereka tekuni,
baik itu sebagai pengusaha, anggota legislatif, politisi, hingga menjadi menteri. Tentu fenomena
tersebut menunjukkan bukti bahwa pemuda memang memiliki kekuatan yang dipercaya mampu
memberi kontribusi besar dalam perkembangan dunia.
Peran pemuda yang pertama dapat dilihat dari peran pemuda sebagai agen perubahan. Hal ini
dapat diwujudkan dengan pemuda ikut mendukung perubahan-perubahan dalam lingkungan
masyarakat, baik secara nasional maupun daerah, menuju kepada arah yang lebih baik lagi pada
masa yang akan datang.
Dalam menjalankan perannya, salah satu fungsi pemuda adalah agent of control yaitu sebagai
pengawas atas hal-hal yang terjadi disekitarnya. Fungsi ini menjadi sangat penting dilakukan demi
merespon gejala-gejala sosial maupun kebijakan-kebijakan pemerintah yang dirasa tidak sesuai
dengan perkembangan dan norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat.

Ada banyak peristiwa yang melibatkan pemuda sebagai pemeran utama yang kemudian dianggap
menjadi catatan penting dalam sejarah bangsa kita. Pada tanggal 27 s.d. 28 oktober 928 di
Batavia (Jakarta) diselenggarakan Kongres Pemuda, dalam kegiatan tersebut lahirlah sebuah ikrar
yang kemudian disebut Sumpah Pemuda. Ikrar tersebut dianggap sebagai kristalisasi semangat
untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Karena pentingnya peristiwa tersebut,
maka pemerintah menetapkan tanggal 28 Oktober sebagai Hari Sumpah Pemuda.
Dengan semakin berkembangannya dunia teknologi maka peranan pemuda sebagai agent of
control semakin memberi arti demi menjaga kesimbangan kehidupan bermasyarakat dan
menyikapi kebijakan-kebijakan publik yang diberlakukan.
Melek Politik dan Teknologi
Kaum muda mampu menjadi corong dan magnet tersendiri bagi bangsa dan negara saat ini, tentu
berbagi aspek kaum muda harus masuk mewarnai kehidupan mulai dari sosial kemasyarakatan,
politik kebangsaan dan teknologi informasi yang kian maju.
Berdasarkan penelusuran kaum muda, keterwakilan politik anak muda dengan rentang usia 23
tahun hingga 30 tahun di DPR RI periode 2019-2024 hanya sekitar 4 persen atau 24 orang dari
total 575 kursi dewan. Usia 30 tahun adalah batas maksimal usia pemuda yang ditetapkan pada
Pasal 1 ayat 1 UU Kepemudaan. Hanya sedikit partai saat ini yang berhasil membawa anak muda
masuk DPR RI.
Tentunya ini menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi partai-partai yang gagal mengantarkan
politisi mudanya duduk di Senayan. Jarang kita jumpa di panggung perjuangan kaum muda
menghiasi politik kebangsaan, cuman hanya mampu menjadi penonton ditengah asiknya
penguasa yang tak jelas arah visi dan misinya dalam membangun negara.
Sehingga menjadi catatan kritis saat ini pemuda harus mengambil peran dan langkah strategis
dan terukur dalam membangun bangsa dan negara yang lebih baik dan itulah pesta pemuda yang
sesungguhnya.
Disamping itu pula, menghadapi perubahan yang semakin cepat saat ini baru memasuki Era
Revolusi Industri yang bergeser ke Era Society 5.0 tentunya, banyak sekali menghasilkan
perubahan-perubahan yang tidak bisa dihindarkan. Pemuda Indonesia menjadi garda terdepan
dalam proses perjuangan, pembaruan, dan pembangunan bangsa harus mampu terlibat aktif.
Segala potensi yang ada pada kaum muda menjadi penentu kualitas bangsa Indonesia dimasa
depan. Untuk itu, Indonesia harus bisa memanfaatkan potensi pemudanya yang sangat besar
baik dari segi kuantitas maupun dari segi kualitas.
Dengan demikian, pemuda Indonesia sebagai pilar dari kaum muda sekaligus sebagai generasi
pencetus harus menaruh perhatian lebih terhadap kondisi saat ini, pemuda harus berperan
sebagai pemimpin dan menghasilkan kreatifitas dan inovasi dengan memperkaya literasi serta
memiliki wawasan yang lebih luas dalam hal perkembangan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai