Anda di halaman 1dari 5

PEMUDA DAN GERAKAN SOSIAL ANTI MAINSTREAM DI ERA

REVOLUSI 4.0

Oleh :

Juliana Zein

SMK PUTRA BAHARI KOTA TERNATE

Sub Tema : Anak Muda dan Pembentukan Pemikiran Gerakan Sosial Baru

Latar Belakang
Generasi muda adalah generasi penerus bangsa Indonesia. Bangsa akan maju
jika para pemuda memiliki karakter nasionalisme. Nasionalisme merupakan bagian
penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Nasionalisme juga bisa diterapkan dengan
adanya gerakan sosial. Karena mengingat permasalah diberbagai daerah Indonesia
yang kurangnya fasilitas hidup, perkembangan, dan pendidikan anak-anak Indonesia.
Selama ini pendidikan dianggap remeh dan dirasa membosankan. Oleh karena itu,
tugas kaum muda yang berjiwa nasionalisme, membangun gerakan sosial untuk
menciptakan motivasi, memberi edukasi agar anak-anak diberbagai pelosok Indonesia
manapun mempunyai pendirian dan jendela masa depan. Dengan demikan, generasi
yang akan mendatang diharapkan mempunyai tanggung jawab untuk pendidikannya,
dan berguna untuk kemajuan bangsa Indonesia. Dengan adanya pemuda yang punya
semangat juang dan punya inovasi dalam pembentukan pemikiran gerakan sosial yang
baru sesuai era revolusi 4.0 saat ini.

Sedangkan gerakan sosial adalah aktivitas sosial berupa gerakan sekelompok


yang terbentuk menjadi organisasi, yang biasanya diikuti oleh generasi muda yang
berjumlah besar atau individu yang secara spesifiknya berfokus pada isu-isu sosial
atau edukasi yang berperan untuk perubahan social dalam Haris, 2019. Dengan
berlangsungnya perubahan sosial yang bertahap dan kemudian bergerak secara
bersamaan dengan makin kompleks serta dilengkapi dengan kebutuhan masyarakat,
maka hal ini berdampak pada munculnya beragam perspektif yang memiliki latar
belakang serta tujuan yang berbeda.
Maka dari itu, dapat kita katakana bahwa semakin maju dan modern suatu
masyarakat maka semakin luas ruang terbentuknya pemikiran-pemikiran gerakan
social baru. Dan disinilah pemuda sangat mengambil peran penting sebagai sumber-
sumber pemikiran gerakan anti mainstream di era revolusi 4.0. Sangat penting di
butuhkannya pembahruan yang inovatif, kreatif, dan modern. Selain itu banyak faktor
yang memunculkan gerakan social yang baru, contohnya kita di maluku utara,
kususnya di kota ternate yaitu ada komunitas literasi jalanan, dimana pemuda menjadi
relawan untuk mengajarkan membaca dan menulis ke anak-anak pasar yang tidak
duduk di bangku sekolah. Komunitas ini di bentuk karena kepekaan anak muda yang
merasa terpanggil dan perihatin dengan kondisi anak-anak pasar yang putus sekolah
dan lebih memilih membantu orang tua berdagang ataupun sekedar menjadi buruh
angkat di pasar..

Pembahasan
A. Peran Pemuda Pembawa Perubahan
Ikrar Sumpah Pemuda telah dikumandangkan sejak tanggal 28 Oktober 1928.
Sudah banyak kontribusi pemuda dalam membangun bangsa ini. “Pemuda adalah
tulang punggung negara”, kata-kata inilah yang biasanya sering kita dengar dalam
pidato-pidato dalam rangka merayakan hari sumpah pemuda, oleh karena itu masa
depan negeri ini sangat tergantung pada generasi muda. Jika ia tumbuh dan
bekembang dengan baik maka bangsa ini pun kelak menjadi bangsa yang maju, dan
sebaliknya jika ia tidak mampu berkembang maka negeri ini akan hancur. Jika kita
mengingat masa lalu dalam sejarah kebangkitan Indonesia menuju negara yang
merdeka dari penjajahan, dapat kita saksikan tokoh-tokoh pemuda mampu melakukan
sebuah perjuangan yang luar biasa. Tokoh-tokoh pemuda pada waktu itu mampu
menyatukan diri dengan pemuda-pemuda di daerah lainnya dalam Sumpah Pemuda
sebagai upaya mempersatukan bangsa ini. Meskipun mereka dipisahkan oleh suku,
agama, dan bahasa, tetapi itu bukanlah penghalang. Dapat kita saksikan pula
bagaimana seorang Soekarno mampu menjadi proklamator sekaligus pemimpin di
negeri ini ketika beliau masih berusia muda. Kita tentu ingat perkataan beliau,
“Berikan padaku lima orang pemuda, niscaya aku akan mengubah dunia”. Disinilah
letak keyakinan bahwa pemuda memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi
pembawa perubahan sebuah negara. Pemuda sudah sepantasnya menjadi agent of
change, yang membawa bangsa ini menjadi lebih baik, lebih bersatu, lebih makmur,
lebih demokratis.
Begitu banyak ide-ide cemerlang yang diberikan oleh pemuda bangsa ini,
bangsa Indonesia bukanlah bangsa terjajah tapi bangsa pejuang, maka tak ada alasan
bagi generasi muda untuk berleha-leha dan bermalas-malasan. Berkembang dan
bersaing pula saat ini gerakan sosial sebagai wadah-wadah kebaikan dan
langkahlangkah keburukan di seluruh pelosok negeri. Oleh karena itu yang diperlukan
bukan hanya sebuah selektivitas tetapi juga imunitas. Begitu beruntungnya para
generasi muda yang terus melangkah dan berlomba-lomba dalam kebaikan dan
menebar kebaikan. Sedangkan begitu celakanya para generasi muda yang terus-
menerus melakukan keburukan dan tidak melakukan perubahan sehingga mereka pun
tergerus oleh perubahan zaman. “Pemuda saat ini adalah pemimpin masa depan.
Karenanya jika kau ingin mengetahui bagaimana suatu negara dimasa yang akan
datang maka lihatlah pemudanya yang sekarang”.
B. Revolusi Industri Konsep revolusi industri 4.0
Sejarah Revolusi Industri Konsep revolusi industri 4.0 ini merupakan konsep
yang pertama kali diperkenalkan oleh Profesor Klaus Schwab. Beliau merupakan
ekonom terkenal asal Jerman sekaligus penggagas World Economic Forum (WEF)
yang melalui bukunya, The Fourth Industrial Revolution, menyatakan bahwa revolusi
industri 4.0 secara fundamental dapat mengubah cara kita hidup, bekerja, dan
berhubungan satu dengan yang lain. Dalam presentasinya, salah satu dosen Institut
Teknologi Bandung (ITB), Richard Mengko, yang mengutip dari A.T. Kearney,
mengungkap sejarah revolusi industri sampai akhirnya menyentuh generasi ke-4 ini.
dan Pembentukan Pemikiran Gerakan Sosial Baru
C. Pembentukan Pemikiran Gerakan Sosial Baru Anti Mainstream Oleh Pemuda
di Era Revolusi
Mengapa pergerakan sosial pemuda harus antimainstream? Kita telah ketahui
bersama-sama bagaimana dunia berkembang pesat dengan gempuran era revolusi 4.0,
semua dituntut harus mengikuti perkembangan zaman saat ini. Perkembangan
masyarakat kekinian tentu juga menjadi pertimbangan perihal bagaiman mengamati
bentuk gerakan sosial yang muncul, strategi yang digunakan, serta visi dan perubahan
yang ingin dicapai. Sama halnya dalam masyarakat tak henti-hentinya di terpa oleh
moderenisasi dimana kemudian keadaan ini merupakan perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi saat ini telah mencapai tingkat kebutuhan bagi manusai
yang vital. Bukan saja dalam pemanfaatannya sebagai saluran komunikasi informasi
antara individu dalam interaksi sosial, tertapi juga dalam lingkup yang lebih luas antar
lembaga dengan lembaga, antar wilayah dengan wilayah hingga antar negara dan
benua.
Perkembangan yang demikian pesat ternyata membawa pengaruh yang luas terhadap
kehidupan sosial masyarakat. Hal ini juga yang kemudian memicu tingkat perubahan
dan pergeseran pola hidup dan interaksi dalam kehidunpan. Dari pola yang
mengandalkan komunikasi langsung dengan komunikasi menggunakan media.
Pengaruh yang kemudian secara perlahan memasuki kehidupan masyarakat adalah
tergesernya kearifan lokal dalam kontek adat serta kebudayaan lebih luas. Agama
Islam sebagai sumber nilai dan ajaran bagi umatnya telah merangkum seluruh hajat
dan aturan hidup pemeluknya. Bukan saja yang terkait dengan kehidupan di dunia
sebagai bentuk amaliah, tetapi juga kehidupan setelahnya. Demikian juga dalam
konteks hubungan sosial yang diterjemahkan sebagai bentuk “hablum minannas”,
yang mengatur pola interaksi dan komunikasi sebagai jelmaan nilai-nilai dakwah.
Perkembangan teknologi komunikasi diabad moderen ini sebagai sebuah kemajuan
dalam bidang kebudayaan yang bersifat massal, sehingga pengaruhnyapun terjadi
dalam segala segi kehidupan. Baik masyarakat perkotaan maupun masyarakat yang
berada jauh dari pusat-pusat pemerintahan turut mengalami perubahan yang terjadi
sebagai akibat dari perkembangan teknologi komunikasi. Teknologi dan kebudayaan
itu sendiri pada dasarnya tumbuh dan berkembang seiring dengan kemajuan
peradaban manusia yang mempunyai konsep agama dan negara. Juga sekilas tinjauan
tentang perubahan dan pembangunan dalam pandangan Islam, bagaimana konsep ini
menjadi bagian yang urgen dalam perubahan sosial budaya masyarakat kaitannya
dengan Dakwah Islam dan kemaslahatan umat. Berangkat dari pokok dan sub bahasan
tersebut tulisan ini menelusuri secara singkat hubungan antara keduanya dan dampak
perubahan yang ditimbulkan.

Penutup
Pendidikan adalah usaha dasar untuk menyiapkan generasi muda melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Usaha
untuk meningkatkan kembali semangat kaum muda, salah satu nya yaitu gerakan
sosial ini. Kebanyakan anak muda akan lebih semangat belajar bila adanya
pembentukan komunitas belajar, dan belajar bersama sama, seperti gerakan sosial
yang kami buat. Gerakan sosial ini termasuk membantu generasi muda untuk
meningkatkan kembali pendidikan yang sudah pudar.

Daftar Pustaka

Andi Haris. 2019. Judul : Mengenal Gerakan Sosial dalam Perspektif ilmu Sosial.
Hasanuddin Journal of Sociology 2019

Salman Yoga S. 2018. Judul : Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia


DanPer kembangan Teknologi Komunikasi. Jurnal Al- Bayan

Yongky Gigih Prasisko. 2016. Judul : Gerakan sosial baru Indonesia

Anda mungkin juga menyukai