Anda di halaman 1dari 4

DIALOG KEBANGSAAN

PERAN GENERASI MUDA MUHAMMADIYAH DALAM


MENJAGA KEMERDEKAAN DAN MERAWATNYA UNTUK
KEJAYAAN INDONESIA
DEMAK, 20 JANUARI 2024
Subbanul yaum, rijalul ghot
“hari ini kamu pemuda, besok kamu adalah pemimpin”
Generasi muda adalah pilar utama suatu bangsa yang kelak menjalani proses alih
Generasi, sekaligus sebagai pelanjut perjuangan di masa mendatang. (1Mustafa Kemal, B.
Ed, dkk, Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam ( Cet ,I Yogyakarta : PT . Percetakan
Persatuan 1988 ). h. 34)
Generasi muda adalah generasi yang akan menggantikan posisi kepemimpinan
terdahulu, maka generasi muda perlu dipersiapkan untuk menjadi pemimpin yang memiliki
karakter islam serta visioner. Mencerdaskan kehidupan masyarakat melalui kepedulian
terhadap pembangunan jiwa kepemimpinan kaum muda, merupakan salah satu poin penting
dalam kehidupan yang dijalankan oleh berbagai kalangan dalam hidup bermasyarakat
(Keguruan et al., 2022).
Soekarno dalam pidatonya menyampaikan “Berikan aku sepuluh pemuda maka akan
aku goncangkan dunia”. Dari kalimat yang disampaikan oleh tokoh proklamtor ini
menunjukkan besarnya nilai positif generasi muda. Sebagai pondasi sebuah bangsa, peran
pemuda menjadi hal yang penting dalam menentukan kesejahteraan masyarakat, dengan
ragam kemajemukan bangsa, budaya dan latar belakang yang penuh corak kebhinekaan
menjadi satu modal besar bagi pemuda untuk tampil sebagai agen perubahan (agent of
change). Dengan senantiasa menempatkan generasi muda muslim pada garda terdepan dalam
membawa perubahan positif terhadap berbagai dinamika ragam persoalan yang terjadi
(Khasanah & Rubini, 2021).
Pemuda memiliki peranan penting dalam menentukan arah dan tujuan bangsa, jika
ditilik dalam lintasan sejarah sumpah pemuda 1928 andil besar dalam menentukan arah dan
tujuan suatu bangsa, masyarakat Indonesia melalui generasi mudanya memiliki cita – cita
kesejahteraan, kehidupan yang madani, perubahan hidup yang tidak layak menuju kehidupan
yang adil, damai dan sejahtera, disebutkan oleh nabi Muhammad SAW bahwa generasi muda
adalah generasi yang mampu menjadi uswah, mampu menjadi contoh, serta dapat membawa
perubahan baik.

‫َّلَقْد َك اَن َلُك ْم ِفى َر ُسوِل ٱِهَّلل ُأْس َو ٌة َحَس َنٌة‬

Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu. QS. , Al-ahzab (21).
Peran generasi muda Muhammadiyah dalam menjaga kemerdekaan Indonesia
Pemuda memiliki peran penting, tidak hanya dalam merebut kemerdekaan tapi juga
berperan penting dalam menjaga kemerdekaan. Sebab di tangan para pemuda itulah, masa
depan bangsa Indonesia dipertaruhkan.
Yang dibutuhkan dari peran generasi muda zaman sekarang dalam mengisi kemerdekaan
adalah dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif sehingga mereka bisa menjadi agen
perubahan bagi masyarakat menuju Indonesia yang lebih baik.
Generasi muda Islam sebagai komponen dari kaum muda Indonesia, juga berperan yang
sama. Mereka adalah misi perjuangan Islam demi tegaknya dinullah disamping tugas sebagai
putra-putri bangsa untuk menyukseskan pembangunan nasional. Dunia dewasa ini ditandai
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat sehingga
konsekuensinya telah menimbulkan perubahan sosial budaya, terjadinya pergeseran nilai
bukan saja di negara-negara maju tetapi telah merembes pula di negara-negara yang sedang
berkembang termasuk Indonesia, sehingga membawa dampak bagi generasi muda, termasuk
di dalamnya generasi muda Islam Indonesia sebagai agen pembangunan nasional dan penerus
perjuangan Rasulullah mutlak diperlukan. (Cet:, I Jakarta : Balai Pustaka Antara ), h . 860
Dengan begitu, diharapkan munculnya kader-kader pembangunan yang berwawasan
Islam yang sanggup mengatasi berbagai tantangan yang berusaha untuk menghancurkan
islam maupun keutuhan bangsa dan negara.
Peran pemuda sangat sering dikaitkan dengan kemajuan suatu bangsa. Bahkan di
Indonesia, peran pemuda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sudah tidak diragukan
lagi. Hal ini bahkan sudah terjadi sejak masa perjuangan sejarah kemerdekaan Indonesia.
Deklarasi Sumpah Pemuda , merupakan salah satu bukti bahwa pemuda Indonesia memilki
peran penting dalam perjuangan bangsa. Lahirnya sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober
1928 menjadi tonggak utama dalam sejarah pergerakan pemuda seluruh Indonesia dalam
semangat kemerdekaan Indonesia.
Tidak hanya semangat kesatuan yang tertuang dalam Ikrar Sumpah Pemuda, peran
pemuda juga tercatat dalam sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.
Semangat kepemudaan bangsa Indonesia tidak luntur begitu saja ketika Indonesia Merdeka ,
pergerakan pemuda masih terus berlangsung dalam melawan kediktaktoran pemimpin
bangsa sehingga berhasil meruntuhkan kekuasaan orde baru pada tahun 1998 yang juga
sekaligus mengantarkan bangsa Indonesia pada masa reformasi.
Sebelumnya juga pada tahu 1908 kepedulian pemuda pada kemiskinan, ketidakadilan,
dan penindasan terhadap pribumi yang dilakukan oleh penjajah menginisiasi kaum muda
membentuk organisasi yg disebut BUDI UTOMO. Didirikan oleh Dr. Sutomo salah seorang
tokoh pergerakan di masa awal. Dr Sutomo mewakili golongan menengah, profesional, dan
berasal dari golongan priyayi. Ia berperan sebagai agen modernisasi di kalangan bumiputera.
Dalam sejarah peradaban bangsa, pemuda adalah aset bangsa yang sangat mahal dan
tidak ternilai harganya. Pemuda adalah tonggak bagi kemajuan dan pembangunan bangsa.
Generasi muda menjadi komponen penting yang perlu dilibatkan dalam pembangunan
sebuah bangsa. Hal ini dikarenakan generasi muda memiliki fisik yang kuat,
pengetahuan yang baru, inovatif dan juga memiliki tingkat kreatifitas yang tinggi. Tanpa
adanya peran pemuda sebuah bangsa akan sulit mengalami perubahan.
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama organisasi
ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal
sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW. Gerakan
Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang
lebih maju dan terdidik. Menampilkan ajaran Islam bukan sekadar agama yang bersifat
pribadi dan statis, tetapi dinamis dan berkedudukan sebagai sistem kehidupan manusia dalam
segala aspeknya. Dalam pembentukannya, Muhammadiyah banyak merefleksikan kepada
perintah-perintah Al Quran, di antaranya surat Ali Imran ayat 104 :

‫ْأ‬
‫َو ْلَتُك ْن ِّم ْنُك ْم ُاَّم ٌة َّيْدُع ْو َن ِاَلى اْلَخٰۤل ْيِر َو َي ُم ُرْو َن ِباْلَم ْع ُرْو ِف َو َيْنَهْو َن َع ِن‬
‫اْلُم ْنَك ِۗر َو ُاو ِٕىَك ُهُم اْلُم ْفِلُحْو َن‬
Artinya: Dan hendaklah ada diantara kamu segolangan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah
orang-orang yang beruntung.
Sebagai generasi penerus bangsa , ada beberapa peran generasi muda
Muhammadiyah yang dapat dilakukan, antara lain sebagai berikut :
- Pelopor
Generasi muda menjadi garda terdepan untuk mengawal organisasi Muhammadiyah
dalam mensukseskan program, bahkan harus siap menjadi anak panah yang siap
ditembakkan kapan saja jika diperlukan oleh bangsa dan persyarikatan
Muhammadiyah.
1. Siap menjadi pelopor perubahan ; Peran pemuda yang pertama dapat dilihat dari
peran pemuda sebagai pelopor perubahan. Hal ini dapat diwujudkan dengan pemuda
ikut mendukung perubahan-perubahan dalam lingkungan masyarakat, baik secara
nasional maupun daerah, menuju kepada arah yang lebih baik lagi pada masa yang
akan datang. Kemajuan bangsa dapat dilihat dari keberhasilan generasi mudanya
untuk melakukan perubahan-perubahan positif yang dapat dilakukan dan menaklukan
segala tantangan yang akan dihadapi.
2. Siap menjadi pelopor Pembangunan, tidak hanya sebatas Pembangunan fisik
maupun non fisik, tetapi juga menyangkut juga kemampuan pengembangan potensi
generasi lainnya, potensi dan produktifitas yang ada pada diri generasi muda perlu
dikembangkan demi mencapai tujuan Pembangunan bangsa Indonesia.
Begitu besarnya peranan pemuda dalam melakukan perubahan sejalan dengan jargon
3. Siap menjadi pelopor pembaharuan, Peran yang selanjutnya adalah menjadi pelopor
pembaharuan bangsa Indonesia. Artinya pemuda Indonesia harus memiliki
kemampuan dalam menganalisis perubahan zaman sehingga mereka dapat memilih
mana yang memang perlu untuk dirubah dan juga mana yang seharusnya
dipertahankan.

• Pelangsung
Generasi muda melanjutkan perjuangan dengan mengisi dan menjaga kemerdekaan
dengan hal hal positif melalui persyarikatan Muhammadiyah.
• Penyempurna
Tampil ke depan menyempurnakana amal usaha Muhammadiyah sehingga tidak
terbengkalai dan kalau ada kekurangannya, maka generasi muda harus tampil
memperbaikinya.
Generasi muda Muhamamdiyah adalah generasi Islam, semangat berlomba-lomba
dalam kebaikan adalah salah satu ciri khas keberadaan kaum muda Muhammadiyah dalam
menciptakan masyarakat yang bermartabat. Bangsa Indonesia juga merupakan bangsa yang
beragama religius, memiliki masyarakat yang taat dalam beragama, mengaji dan
mempraktikkan ajaran agama dengan baik. Semangat akan tradisi beragama juga sangat
tinggi.

Seiiring kemajuan tekonologi, tradisi mengaji tidak hanya diselenggarakan di majelis


taklim, pesantren, madrasah, masjid, dan lembaga pendidikan Islam tetapi juga di radio dan
Tv. Pada saat ini banyak pengajian diselenggarakan melalui media sosial, melalui siaran
youtube, zoom, siniar (podcast) dan media digital lainnya yang sangat mudah diakses dan
diikuti secara mudah dan luas.

Maka dengan beragama yang mencerahkan menuntut generasi muda muhammadiyah


untuk senantiasa meneguhkan kebenaran, kemajuan, optimisme dan keutamaan dalam
menghadapi berbagai dinamika yang terjadi dalam kehidupan. Diperlukannya edukasi agar
ummat sekitar lebih selektif dalam memilih para da’i dan cerdas dalam menerima informasi
sehingga keberagaman lebih berkualitas, damai, dan berkemajuan dalam mewujudkan
masyarakat peradaban luhur berorientasi pada kehidupan yang rahmatan lil-a’lamin.

Terakhir sebagai kesimpulan dalam tulisan ini, Para intelektual muda yang
dibutuhkan adalah para literat yang yang mampu meningkatkan kualitas dirinya, transformasi
makna literasi yang tidak hanya membaca dan menulis tetapi juga mencakup praktik
kebudayaan yang berhubungan dengan berbagai bidang, seperti sosial dan humanisme
kemasyarakatan. Selain dengan minimnya kesadaran akan pentingnya literasi dalam dunia
pendidikan, para pemuda hari ini juga sudah mulai jauh dari nilai cinta terhadap rasa
nasionalisme, padahal sebuah nasionalisme merupakan sebuah manifestasi dari kesadaran
moral nasional yang mengandung cita – cita dan pendorong bagi suatu bangsa, untuk
senantiasa menjadi masyarakat yang merdeka, sejahtera dan menjunjung tinggi nilai – nilai
kebangsaan. (V. J. Caiozzo, F. Haddad, S. Lee, M. Baker et al., 2019).

Generasi muda Muhammadiyah tentu memiliki jati diri islam yang moderat, ramah
dan santun, sikap wasathiyah cara pandang beragama yang tengahan merupakan sikap yang
harus dipertahankan oleh generasi muda Muhammadiyah dalam membangun masyarakat
yang rukun, agar senantiasa adanya pemahaman yang adil, bijaksana, ihsan, arif dan gemar
menebar rahmat baik untuk menyikapi perbedaan maupun membangun kehidupan yang baik
dalam cita-cita hidup yang sejahtera dengan terciptanya masyarakat yang benar-benar
bermartabat.

Anda mungkin juga menyukai