Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN

BAGI GENERASI PEMUDA DALAM MEWUJUDKAN PERADABAN

(Telaah Buku Sang Pemuda Karya Muhammad Elvandi)

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun Untuk Mengikuti Ujian Seminar Proposal Penelitian


Program Studi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah Universitas Islam KH. Ruhiat Cipasung

Oleh :

AI INTAN KAMILAH

NPM : 20110801

UNIVERSITAS KH. RUHIAT CIPASUNG

FAKULTAS TARBIYAH

2023 M / 1445 H
A. Judul Penelitian

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN BAGI GENERASI

PEMUDA DALAM MEWUJUDKAN PERADABAN (TELAAH BUKU

SANG PEMUDA KARYA MUHAMMAD ELVANDI)

B. Latar Belakang Penelitian

Di era globalisasi seperti saat ini, peradaban seringkali dibicarakan,

bahkan apabila kita amati peradaban-peradaban di negara lain sedang

berlomba memacu kendaraan ekonomi, teknologi dan budaya menuju

paviliun peradaban. Pada tahun 2045 mendatang, Indonesia genap berusia

100 tahun alias satu abad. Pada tahun tersebut, ditargetkan Indonesia

sudah menjadi negara maju, modern, dan sejajar dengan negara-negara

adidaya di dunia. Bukan hanya target, tapi ada usaha yang terus

diupayakan agar bisa sampai ke sana. Inilah yang menjadi salah satu

alasan munculnya ide, wacana, dan gagasan Generasi Emas 2045. Usia

100 tahun itu artinya Indonesia akan mengalami usia emas pada tahun itu.

Dalam hal ini tentunya generasi pemuda Indonesia sangat berperan penting

dalam mewujudkan target dan cita-cita tersebut. Maka generasi pemuda

Indonesia harus mempersiapkan dirinya dengan sangat matang sedari saat

ini juga.

Berbicara soal pemuda berarti berbicara tentang masa depan.

Karena pemuda adalah generasi pewaris yang akan mengganti estafet

kepemimpinan sebuah generasi baik dalam keluarga, kelompok,

1
organisasi, bangsa, negara dan agama. Pemuda merupakan motor

penggerak bagi peradaban. Mereka merupakan harapan besar bagi

kemajuan bangsa, negara dan agama. Di dalam Islam, pemuda tidak

dipandang sebagai orang-orang pengekor, melainkan mereka itulah orang-

orang yang memiliki motivasi dan inovasi dalam mengembangkan dan

meningkatkan kemajuan peradaban umat Islam.

Namun dewasa ini, tidak sedikit generasi pemuda kita sungguh

berada di persimpangan jalan, kaum muda kekinian banyak yang

senantiasa larut dan bangga dengan gaya hidup yang jauh dari nilai-nilai

Islam, sering kita saksikan pemuda yang suka dengan gaya hidup hedonis

dan brutal. Gaya hidup pemuda sangat mempengaruhi peradaban sebuah

bangsa ke arah yang baik atau buruk tergantung pada pemudanya.

Berbagai berita dari media cetak maupun elektronik memberitakan

bagaimana para geng motor yang melakukan aksi kekacauan di jalan yang

sangat mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat, bahkan

sampai melakukan pembegalan. Para suporter sepak bola yang berujung

dengan tewasnya para suporter. Maraknya kekerasan, pembullyan,

konsumsi miras dan obat-obatan terlarang, pencurian, tawuran, belum lagi

persoalan-persoalan yang terjadi di media sosial seperti cyberbullying,

FOMO, phubbing, kecemasan atau depresi berlebih dan masih banyak

permasalahan-permasalahan yang terjadi di kalangan pemuda saat ini.

Mereka seolah hidup tanpa arah dan tujuan, tidak mengenali diri dan

potensi yang dimiliki, tidak tahu terhadap peran, tugas, kewajiban dan

2
tanggung jawab mereka baik pada diri sendiri, keluarga, lingkungan

sekitar apalagi pada bangsa, negara dan agama. Dengan berbagai

problematika yang terjadi begitu kompleks, maka menjadi tantangan bagi

para pemuda muslim untuk mewujudkan peradaban yang mulia. Peran

pemuda dalam membangun peradaban Islam menjadi sangat penting.

Ada beberapa hal yang mesti generasi pemuda lakukan jika ingin

membawa sebuah peradaban Islam. Ingatlah ketika pemuda-pemuda itu

mencari perlindungan dalam gua, mereka berdoa : “Ya Tuhan, berilah

kami rahmat dari sisimu dan berilah kami petunjuk untuk mengurus diri

kami. Kami kabulkan doa mereka dan menutup telinga mereka dalam gua

bertahun-tahun. Kemudian kami bangunkan, untuk mengetahui golongan

mana yang lebih tepat perhitungannya tentang lama mereka di gua. Kami

ceritakan kepadamu (hai Muhammad) mereka dengan sebenarnya. Mereka

adalah pemuda-pemuda yang betul-betul beriman kepada Tuhan dan kami

tambah dengan petunjuk.” (QS. Al-Kahfi : 10-13).1 Dari ayat tersebut

Allah SWT melukiskan tentang pemuda Kahfi yang mampu menjaga

akidahnya dan mampu terbebas dari belenggu duniawi yang

menyengsarakan, maka Allah jaga dan beri mereka petunjuk.

Para pemuda Islam harus membentengi diri dan mempertebal

keimanannya untuk mengantisipasi terhadap berbagai hal yang dapat

meracuni. Para pemuda menjadi orang-orang yang mempunyai mobilitas

tinggi dalam bekerja, beramal dan membangun masyarakat dengan

didasari keimanan dan akidah yang benar, sehingga mereka menyadari


1 QS Al-Kahfi ayat 10-13

3
bahwa sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang paling bermanfaat

bagi umat dan masyarakat. Para pemuda harus menjadi generasi yang

senantiasa memperbaiki diri demi tegaknya ajaran Islam karena perbaikan

suatu umat tidak akan berhasil tanpa adanya perbaikan pada setiap

individu dalam hal ini adalah para pemudanya.

Pemuda memiliki fisik dan semangat yang kuat, juga daya pikir

yang jernih. Sehingga mampu menimba ilmu dan memperkaya

keterampilan untuk menciptakan inovasi dan menjadi pelopor ide-ide baru

dalam membentuk peradaban Islam. Menjadi pelopor dalam pemikiran dan

keilmuan, sehingga mampu menjadi penerang bagi umat agar

pemikirannya tidak dibelokan dengan teori-teori atau paham-paham yang

membuat manusia jauh dari Allah. Menjadi pelopor dalam pergerakan

Islam karena para pemuda inilah yang menjadi harapan untuk melanjutkan

perjuangan dalam menegakan hukum-hukum Allah. Dengan demikian,

kaum pemuda memiliki urgensi terhadap lahirnya peradaban Islam.

Pemuda masa kini perlu memahami kondisi saat ini, sebab kita

memahami bahwa fase yang dihadapi pemuda sekarang sangatlah berat.

Dalam hal ini pendidikan memiliki peran bagi pemuda dalam mewujudkan

peradaban, karena pendidikan merupakan penopang peradaban bangsa

yang utama. Antara pendidikan dan peradaban merupakan dua hal yang

berbanding lurus. Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting

dalam kehidupan manusia. Karena hanya dengan pendidikanlah kita

mampu untuk menerjemahkan nilai-nilai, gagasan, sikap dan tindakan

4
sosial yang mencerminkan kehidupan yang bermoral dan bermartabat.

Tanpa pendidikan kita tidak bisa menjadi manusia yang beradab. Dengan

pendidikan manusia dapat mengembangkan segala potensinya untuk

menjadi manusia yang cerdas dan beradab. Melalui peran pendidikan

inilah diharapkan pemuda bisa mewujudkan peradaban. Pembahasan

mengenai nilai-nilai pendidikan merupakan hal yang sangat penting,

karena merupakan komponen inti dalam pendidikan. Dengan melihat isi

buku Sang Pemuda yang penuh dengan gagasan-gagasan luar biasa, serta

belum ada yang melakukan penelitian sebelumnya, maka peneliti merasa

sangatlah tepat menjadikan buku tersebut sebagai objek penelitian, yang

dituangkan dalam judul “Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Bagi Generasi

Muda Dalam Mewujudkan Peradaban (Telaah Buku Sang Pemuda Karya

Muhammad Elvandi)”

C. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah diatas,

maka Penulis menyimpulkan beberapa identifikasi masalah sebagai

berikut:

a. Sangat dibutuhkannya khazanah keilmuan yang berbicara

tentang urgensi pemuda dalam mewujudkan peradaban

termasuk buku karya Muhammad Elvandi Sang Pemuda

5
b. Banyaknya problematika yang terjadi di kalangan generasi

muda menjadikan pendidikan berperan penting sebagai

salah satu solusi serta penopang peradaban yang utama

c. Belum banyak diketahui oleh khalayak umum sebagai salah

satu referensi buku self development untuk diaplikasikan

dalam kehidupan

2. Pembatasan Masalah

Agar dalam pembahasan penelitian ini berfokus pada

masalah-masalah pokok dan tidak menyimpang maka Penulis

membatasi masalah dengan membahas mengenai:

a. Konsep merancang kontribusi mengokohkan eksistensi

dalam buku Sang Pemuda terbitan Yayasan Muslim

Berdaya dengan tahun terbit 2020

b. Nilai-nilai pendidikan dalam buku Sang Pemuda dalam

upaya mewujudkan peradaban

c. Relevansi pemikiran Muhammad Elvandi dalam buku Sang

Pemuda terhadap generasi muda dalam mewujudkan

peradaban

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah

yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana gambaran umum buku Sang Pemuda?

6
b. Apa saja nilai-nilai pendidikan yang ada dalam buku Sang

Pemuda?

c. Bagaimana relevansi pemikiran Muhammad Elvandi dalam

buku Sang Pemuda terhadap generasi muda dalam

mewujudkan peradaban?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Gambaran umum buku Sang Pemuda

2. Nilai-nilai pendidikan yang ada dalam buku Sang Pemuda

3. Relevansi pemikiran Muhammad Elvandi dalam buku Sang

Pemuda terhadap generasi muda dalam mewujudkan peradaban

E. Kegunaan Penelitian

Manfaat atau kegunaan penelitian ini terdiri dari kegunaan yang

bersifat teoritis dan kegunaan yang bersifat praktis. Adapun manfaat

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

Kegunaan teoritis adalah suatu manfaat yang dapat

diambil dari hasil suatu penelitian, sebagai bahan

pengembangan ilmu pengetahuan. Dan kegunaan teoritis

dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan

bagi ilmu pengetahuan khususnya bidang studi yang

sesuai dengan penelitian ini.

7
b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

pembanding bagi siapa saja yang ingin mengkaji

lebih dalam lagi tentang urgensi pemuda dalam

mewujudkan peradaban.

2. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis adalah suatu manfaat yang dapat

diambil dari suatu hasil penelitian, yang dapat menjawab

mengenai permasalahan yang dibahas dan menjadi bahan

rujukan atau masukan. Kegunaan praktis pada penelitian ini

adalah sebagai berikut :

a. Dapat memberikan manfaat khususnya bagi Peneliti

sebagai penambah wawasan pengetahuan dan

sebagai langkah akhir Peneliti dalam menyelesaikan

studi strata tingkat satu.

b. Dapat memberikan manfaat umumnya kepada

lembaga Universitas Islam KH. Ruhiat Cipasung

dan para pembaca, penelitian ini dapat digunakan

sebagai sumbangan ilmiah dalam pendidikan dan

khazanah pengetahuan serta acuan dan bahan

pertimbangan dalam penelitian lanjutan yang

relevan di masa yang akan datang.

F. Landasan Teoritik, Kerangka Pemikiran dan Hasil Penelitian yang

Relevan

8
1. Landasan Teoritik

Teori yang digunakan dalam penelitian ini tidak terlepas

dari teori yang berhubungan dengan peradaban, generasi muda dan

nilai-nilai pendidikan. Hal ini tentu saja berhubungan dengan

konsep yang peneliti bahas yaitu, “Analisis Nilai-Nilai Pendidikan

Bagi Generasi Muda Dalam Mewujudkan Peradaban (Telaah Buku

Sang Pemuda Karya Muhammad Elvandi)”

1. Peradaban

Peradaban dapat dimaknai sebagai sebuah

pembangunan baru untuk mencetak peradaban yang dinilai

paripurna. Peradaban merupakan istilah yang digunakan

untuk menggambarkan tingkat kemajuan sosial, budaya,

dan ekonomi suatu masyarakat. Istilah ini sering digunakan

untuk merujuk pada suatu periode dalam sejarah manusia

saat mereka telah mencapai tingkat kemajuan yang

signifikan dalam berbagai aspek kehidupan mereka.

Peradaban mencakup perkembangan dalam seni, ilmu

pengetahuan, teknologi, politik, dan sosial. Hasil dari

interaksi kompleks antara manusia dan lingkungan ini juga

mencakup pencapaian seperti sistem tulisan, seni arsitektur

yang megah, organisasi sosial yang kompleks, dan inovasi

teknologi yang mengubah cara kita hidup.

9
Menurut Ibnu Khaldun, peradaban adalah keahlian

dalam bidang kelapangan dunia, memperbarui kondisinya,

serta menemukan berbagai ciptaan yang mengagumkan,

seperti temuan berbagai keahlian, dalam membuat

bangunan, tempat-tempat, dan lain-lain.2 Husain Mu'nis

berpendapat bahwa peradaban adalah hasil dari setiap

kesungguhan yang dibangun manusia untuk memperbaiki

keadaan hidupnya. Hasil tersebut dapat bersifat materi

maupun maknawi.3 Menurut Arnold Toynbee dalam

bukunya "The Disintegrations of Civilization" dalam

Theories of Society, (New York, The Free Press, 1965), hal

1355 menyatakan peradaban adalah kebudayaan yang telah

mencapai taraf perkembangan teknologi yang sudah lebih

tinggi. Pengertian lain menyebutkan bahwa peradaban

adalah kumpulan seluruh hasil budi daya manusia, yang

mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik fisik

(misalnya bangunan, jalan), maupun non-fisik (nilai-nilai,

tatanan, seni budaya, maupun iptek).4 Menurut Albion

Small Peradaban adalah kemampuan manusia dalam

mengendalikan dorongan dasar kemanusiaannya untuk

2 Ishha Harruma, Pengertian Peradaban Menurut Para Ahli, (2022, Oktober 06),
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/06/01000071/pengertian-peradaban-menurut-para-ahli
3 Ishha Harruma, Pengertian Peradaban Menurut Para Ahli, (2022, Oktober 06),
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/06/01000071/pengertian-peradaban-menurut-para-ahli
4 Studocu, Pengertian Peradaban Menurut Definisi Para Ahli, (2023),
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/06/01000071/pengertian-peradaban-menurut-para-ahli

10
meningkatkan kualitas hidupnya. Sementara itu,

kebudayaan mengacu pada kemampuan manusia dalam

mengendalikan alam melalui ilmu pengetahuan dan

teknologi. Menurut Albion Small, yang mengatakan bahwa

peradaban berhubungan dengan suatu perbaikan yang

bersifat kualitatif dan menyangkut kondisi batin manusia,

sedangkan kebudayaan mengacu pada suatu yang bersifat

material, faktual, relevan, dan konkret. 5

Pada dasarnya, peradaban membentuk sebuah

hukum, asas, kebiasaan karakter yang bermanfaat bagi

orang banyak yang mungkin saja mengukuhkan yang ada

selama ini sebagai bagian yang hidup pada kehidupan yang

ada. Peradaban juga bisa berarti sebagai bagian dari hukum-

hukum yang selama ini berjalan atau memang merupakan

pengembangan atau temuan-temuan baru yang bisa

bermanfaat untuk kehidupan. Tetapi inti dari peradaban

adalah menciptakan sesuatu yang bermakna baik bagi

kehidupan.

2. Generasi Pemuda

Generasi pemuda adalah individu yang bila dilihat

secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara

psikis sedang mengalami perkembangan emosional,

5 Studocu, Pengertian Peradaban Menurut Definisi Para Ahli, (2023),


https://nasional.kompas.com/read/2022/10/06/01000071/pengertian-peradaban-menurut-para-ahli

11
sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia

pembangunan baik saat ini maupun masa yang akan datang.

Sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan

generasi sebelumnya.

Pemuda berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun

2009 tentang Kepemudaan adalah warga Indonesia yang

berusia antara 16 sampai dengan 30 tahun. Pemuda adalah

masa transformasi dari remaja menjadi dewasa dan dinamis

namun sangat bergejolak dan penuh optimis, dan memiliki

sifat egois yang tidak stabil.6 Menurut Suraiya, generasi

pemuda merupakan bagian suatu generasi yang tengah

menjalani giliran mengelola kehidupan masyarakat dan

kenegaraan.7 Pemuda adalah nafas negeri ini, maka

sebanyak dan sekuat apa mereka, sepanjang itu juga usia

negeri kita. “Pemuda adalah rahasia kebangkitan umat,”

kata Hasan Al Banna.8

“Beri aku sepuluh pemuda maka akan

kuguncangkan dunia”, itulah ungkapan Ir. Soekarno

sebagai founding father Indonesia yang menegaskan betapa

pentingnya peran pemuda dalam memajukan bangsa,

6 PROKAL.co. Urgensi Pemuda dalam Membangun Peradaban Islam. (2014, Desember 28).
https://berau.prokal.co/read/news/16369-urgensi-pemuda-dalam-membangun-peradaban-islam
7 Arfianti Wijaya, Generasi Muda;Pengertian dan batasannya, (2023, November 07),
https://www.kompas.com/skola/read/2023/11/07/033000769/generasi-muda--pengertian-dan-
batasannya?page=all
8 Elvandi Muhammad, Sang PEMUDA, (Bandung:Yayasan Muslim Berdaya,2020), cet. ke-1, h.2

12
negara dan agama. Pembangunan pemuda menjadi program

penting bagi seluruh negara di dunia, karena pemuda

merupakan aset terbesar bangsa sekaligus tumpuan harapan

yang akan menegakkan kembali cita-cita bangsa, selain itu

pemuda juga merupakan bagian dari roda perputaran zaman

yang diharapkan kembali dapat menjadi agent of change

(Dewanata dan Syaifullah, 2008: 46).

3. Nilai-Nilai Pendidikan

Nilai adalah harapan tentang sesuatu yang berguna

dan bermanfaat bagi manusia dan dipegang sebagai acuan

tingkah laku.9 Menurut Steeman, nilai merupakan sesuatu

yang memberi makna dalam hidup, yang memberi acuan,

titik tolak dan tujuan hidup. Nilai menjadi sesuatu yang

dijunjung tinggi, yang dapat mewarnai dan menjiwai

tindakan seseorang. Nilai tidak hanya dipandang sekedar

keyakinan, nilai selalu menyangkut pola pikir dan tindakan,

sehingga ada hubungan yang amat erat antara nilai dan

etika.10

Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tata

laku seseorang atau kelompok orang dalam mendewasakan

manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Prof.

9 Siti Muri’ah, Nilai-nilai Pendidikan Islam dan Wanita Karir, (Semarang: Rasail Media Group,
2011), hlm. 10.
10 Umam, Pengertian Nilai sebagai Suatu Keyakinan Mengenai Perbuatan , (2023, Desember
12) https://www.gramedia.com/literasi/cultural-lag/

13
Jalaluddin dan Prof. Abdullah menyebutkan bahwa

pendidikan secara praktis tidak dapat dipisahkan dari nilai-

nilai, terutama yang meliputi kualitas kecerdasan, nilai

ilmiah, nilai moral, dan nilai agama yang kesemuanya

tersimpul dalam tujuan pendidikan, yakni membina

kepribadian ideal.11

Yang dimaksud nilai-nilai pendidikan adalah segala

sesuatu yang dapat berguna bagi kehidupan seseorang, baik

kaitannya dengan hubungannya dengan Allah, diri sendiri

dan sesama manusia yang dapat diperoleh melalui proses

pendidikan.

2. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah alur pikir peneliti sebagai

dasar-dasar pemikiran untuk memperkuat sub fokus yang menjadi

latar belakang dari penelitian ini. Di dalam penelitian kualitatif

dibutuhkan sebuah landasan yang mendasari penelitian, agar

penelitian lebih terarah.

Kerangka berfikir menurut Sugiyono (2017) adalah supaya

suatu alur penelitian yang jelas dan dapat diterima secara akal.

Sebuah kerangka pemikiran bukanlah sekedar sekumpulan

informasi yang didapat dari berbagai sumber-sumber, atau sekedar

sebuah pemahaman. Tetapi, kerangka pemikiran membutuhkan

11 Jalaluddin dan Abdullah Idi, Filsafat Pendidikan, (Jogjakarta: Ar Ruzz Media, 2009), hlm.
139.

14
lebih dari sekedar data-data atau informasi yang relevan dengan

sebuah penelitian, dalam kerangka pemikiran dibutuhkan sebuah

pemahaman yang didapat peneliti dari hasil pencarian sumber-

sumber, dan kemudian diterapkan dalam sebuah kerangka

pemikiran, dan menjadi landasan pemahaman-pemahaman lain

yang tercipta lebih dahulu. Kerangka pemikiran ini akhirnya akan

menjadi pondasi bagi setiap pemikiran lainnya.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka tergambar beberapa

konsep yang akan dijadikan sebagai acuan peneliti dalam

mengaplikasikan penelitian ini. Kerangka pemikiran teoritis di atas

akan diterapkan dalam kerangka konseptual sesuai dengan

penelitian yang akan diteliti yaitu “Analisis Nilai-Nilai Pendidikan

Bagi Generasi Muda Dalam Mewujudkan Peradaban (Telaah Buku

Sang Pemuda Karya Muhammad Elvandi)”

15
NILAI-NILAI
PENDIDIKAN

BUKU SANG PEMUDA


KARYA MUHAMMAD
ELVANDI

KONSEPSI DESAIN KESEIMBANG


DIRI KAPASITAS AN HIDUP

THINKING ACCELERATE JIWA


CAPACITY D LEARNING LEADERSHIP

Gambar 2.1 Kerangka Alur Pikir

16
3. Hasil Penelitian yang Relevan

Kajian pustaka merupakan penelitian yang dapat menjadi sumbangan

pemikiran dan contoh bagi peneliti, setelah dilakukan beberapa penelusuran, peneliti

menemukan penelitian yang ada kaitannya dengan penelitian yang dilakukan, yaitu

sebagai berikut:

1.Penelitian yang dilakukan oleh Nurhasanah Harahap yang berjudul, “Nilai-

Nilai Pendidikan Islam Dalam Buku La Tahzan Karya Aidh Al-Qarni” Tahun

2019 dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara memiliki persamaan

dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu dalam mengkaji nilai-

nilai pendidikan yang terkandung dalam sebuah karya tulis, hal ini tentunya

dapat menjadi bahan tambahan terhadap penelitian yang dilakukan. Adapun

perbedaannya yaitu dalam objek penelitiannya, peneliti ingin mengetahui

nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam buku Sang Pemuda karya

Muhammad Elvandi. Sedangkan objek penelitian yang dilakukan oleh

Nurhasanah Harahap adalah nilai-nilai pendidikan Islam dalam buku La

Tahzan Karya Aidh Al-Qarni.

2.Penelitian yang dilakukan oleh Puji Soimah yang berjudul, “Nilai-Nilai

Pendidikan Akhlak Dalam Buku Tarbiyah Khuluqiyah Karya Dr. Ali Abdul

Halim Mahmud” Tahun 2021 dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

Kasim Riau Pekanbaru memiliki persamaan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti yaitu dalam mengkaji nilai-nilai pendidikan yang

terkandung dalam sebuah karya tulis, hal ini tentunya dapat menjadi bahan

tambahan terhadap penelitian yang dilakukan. Adapun perbedaannya yaitu

17
dalam objek penelitiannya, peneliti ingin mengetahui nilai-nilai pendidikan

yang terdapat dalam buku Sang Pemuda karya Muhammad Elvandi.

Sedangkan objek penelitian yang dilakukan oleh Puji Soimah adalah nilai-

nilai pendidikan akhlak dalam buku Tarbiyah Khuluqiyah karya Dr. Ali

Abdul Halim Mahmud

18
G. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan Metode Penelitian

a. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan filosofis.

Pendekatan filosofis digunakan untuk merumuskan secara jelas hakikat yang

mendasari konsep-konsep pemikiran Muhammad Elvandi. Dan lebih jauh

lagi penelitian ini digunakan untuk mengkaji secara jauh tentang nilai-nilai

pendidikan yang terkandung dalam buku Sang Pemuda karya Muhammad

Elvandi.

b. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif. Metode deskriptif adalah metode yang memberikan penjelasan-

penjelasan secara sistematis dan cermat terhadap fakta-fakta aktual dari sifat

populasi tertentu. Artinya peneliti menyajikan dan menggambarkan data

mengenai nila-nilai pendidikan dalam buku Sang Pemuda karya Muhammad

Elvandi yang didasarkan pada data dan fakta, kemudian data tersebut

dianalisis, disusun dan dijelaskan.

2. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini termasuk pada jenis

penelitian pustaka (library research), yakni penelitian yang objek kajiannya

menggunakan data pustaka berupa buku-buku sebagai sumber datanya. 12

12 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Andi Offset, Yogyakarta, 2002, hlm. 9.


19
Penelitian ini dilakukan dengan membaca, menelaah, dan menganalisis

berbagai literatur yang ada, berupa buku, jurnal maupun hasil penelitian.

b. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu sumber

data primer dan sekunder.

Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber asli

yang didapatkan secara langsung dari keseluruhan isi yang terdapat dalam

buku Sang Pemuda karya Muhammad Elvandi, dengan jumlah 311 halaman

yang terbagi ke dalam 6 bab dan mengutip data-data yang memiliki kaitan

dengan nilai-nilai pendidikan.

Adapun data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini

bersumber dari artikel-artikel, jurnal serta situs di internet yang bersifat

pelengkap atau pendukung yang berkaitan pada masalah judul penelitian.

c. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

studi kepustakaan atau telaah dokumen. Peneliti menghimpun, memeriksa

dan mencatat dokumen-dokumen yang menjadi sumber data untuk ditelaah

isi tulisan terkait dengan nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam buku

Sang Pemuda karya Muhammad Elvandi.

d. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, artinya peneliti

sebagai instrumen (human instrument). Peneliti kualitatif sebagai human

instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan

sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data,

analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. 13


13Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Andi Offset, Yogyakarta, 2002, hlm. 9.
20
Peneliti mengumpulkan aneka ragam data, menganalisis data, menafsirkan

dan membuat kesimpulan berdasarkan sumber data yang diperoleh.

e. Teknis Analisis Data

Analisis isi (Content Analysis) merupakan teknik yang digunakan

untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan,


14
dan digunakan secara objektif dan sistematis. Peneliti mengelompokkan

data yang mengandung nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam buku Sang

pemuda karya Muhammad Elvandi. Selanjutnya peneliti melakukan analisis

data dengan teori yang relevan, data yang dianalisis kemudian

diinterpretasikan, dan diambil kesimpulannya.

H. Daftar Bacaan

1. Sumber Buku

Elvandi, Muhammad. (2020). Sang Pemuda. Bandung. Yayasan Muslim Berdaya.

Siti Muri’ah. (2011). Nilai-nilai Pendidikan Islam dan Wanita Karir. Semarang.

Rasail Media Group.

Jalaluddin dan Abdullah Idi. (2009). Filsafat Pendidikan. Jogjakarta. Ar Ruzz

Media.

Sutrisno Hadi. (2002). Metodologi Research. Yogyakarta. Andi Offset.

Lexy J. Moleong. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT Remaja

Rosdakarya.

2. Sumber Internet

PROKAL.co. (2014). Urgensi Pemuda dalam Membangun Peradaban Islam.

Tersedia: https://berau.prokal.co/read/news/16369-urgensi-pemuda-dalam-

membangun-peradaban-islam

14 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h. 220.
21
Ishha Harruma. (2022). Pengertian Peradaban Menurut Para Ahli.

Tersedia:https://nasional.kompas.com/read/2022/10/06/01000071/pengertian-

peradaban-menurut-para-ahli

Umam, (2023). Pengertian Nilai sebagai Suatu Keyakinan Mengenai Perbuatan,

Tersedia: https://www.gramedia.com/literasi/cultural-lag/

Arfianti Wijaya. (2023). Generasi Muda;Pengertian dan batasannya. Tersedia:

https://www.kompas.com/skola/read/2023/11/07/033000769/generasi-muda--

pengertian-dan-batasannya?page=all

Studocu. (2023). Pengertian Peradaban Menurut Definisi Para Ahli. Tersedia:

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/06/01000071/pengertian-peradaban-

menurut-para-ahli

22

Anda mungkin juga menyukai