Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN BIMBINGAN

KEPEMUDAAN PROGRAM TAHFIDZ QURAN


“ Menciptakan Generasi Qurani di Era Millenial Melalui Program
Tahfidz Al-Quran”
Mata Kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan

Dosen pembimbing: Separen, S.Pd.,MH

Disusun oleh:

NAMA MAHASISWA : SEPHIA OKTARI

NIM : 856472451

UPBJJ : PEKANBARU

PROPINSI/KABUPATEN/KOTA : DUMAI

KECAMATAN : DUMAI SELATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS TERBUKA

PEKANBARU

2021

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta karunian-Nya sehingga dapat menyelesaikan
Rancangan Kegiatan Kepemudaan yang berjudul “Menciptakan Generasi Qurani di Era
Millenial Melalui Program Tahfidz Al-Quran”. Rancangan ini dibuat sebagai salah satu
tugas untuk memenuhi mata kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan Program S1
PGSD Universitas Terbuka UPBJJ Pekanbaru.

Dengan itu,saya berharap semoga rancangan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
dan menjadi referensi untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Maka dari itu, saya
mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun dan dapat menjadikan rancangan ini
jauh lebih baik lagi. Mohon maaf atas kesalahan maupun kekurangan dalam penyusunan
rancangan ini.

Sabtu,12 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover...................................................................................................................................i
Kata Pengantar.....................................................................................................................ii
Daftar isi..............................................................................................................................iii
A. PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1. Latar belakang.........................................................................................................1
2. Tujuan penelitian.....................................................................................................1
3. Identifikasi masalah.................................................................................................2
4. Rumusan masalah....................................................................................................3
5. Hipotesis..................................................................................................................3

6. Waktu dan Tempat pelaksanaan..............................................................................4


7. Strategi Pembinaan..................................................................................................4
B. PROSES PEMBIMBINGAN
1. Materi Pembimbingan
2. Target Pelaksanaan

iii
A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pemuda adalah penerus bangsa dan segala cita-cita bangsa bisa diwujudkan dan
diteruskan oleh pemuda. Pemuda juga sebagai salah satu modal dasar pembangunan
perlu dihimpun dan dibina agar mereka benar-benar mampu mengambil peran aktif
dalam pembangunan di daerah. Untuk itu,diperlukan konsep yang tepat dalam
pembinaan lembaga kepemudaan agar keberadaannya benar-benar dapat menumbuh
kembangkan motivasi dan kreatifitas pemuda.
Pemuda juga sebagai aset terpenting dalam sebuah negara, bangsa, dan agama.
Karena pemuda bukan hanya sekedar harapan regenerasi, akan tetapi adalah bibit-
bibit yang akan meneruskan sebuah peradaban hingga datangnya akhir zaman. Jika
kita lihat pada kenyataan pemuda saat ini, pemuda Islam mulai kehilangan spirit
berjuang, spirit belajar. Padahal, sadar maupun tidak disadari (secara otomatis)
pemudalah yang akan meneruskan sebuah perjuangan-perjuangan Islam kedepannya.
Dewasa ini banyak sekali generasi milenial yang lebih memilih berdiam diri di
kamar sembari bermain handpone daripada ikut turun kedalam lapisan masyarakat
untuk mencari sebuah langkah perubahan. Sampai mereka lupa bahwasannya
merekalah generasi penerus bangsa dan penerus para tokoh-tokoh terutama dalam
bidang agama. Tak bisa dipungkiri dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat,
sangat dibutuhkan sekali generasi pengganti tersebut sebagai penerus, khususnya di
bidang keagamaan yang menjadi unsur terpenting di dalam lapisan masyarakat.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 12 ayat 1 mengamanatkan bahwa setiap
peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan
agama sesuai agama yang dianutnya dan diajar oleh pendidik yang seagama. Namun,
di era millenial ini yakni semakin kendurnya nilai-nilai keIslaman dan adat ketimuran
yang sebenarnya menjadi jati diri dari Negara kita ini. Hal ini merupakan sebuah bukti
konkrit gagalnya Pendidikan Islam sebagai sistem pendidikan nasional. Jika ditelaah
lebih dalam lagi terdapat beberapa problematika yang sangat perlu kiranya untuk
ditanggulangi.Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi problematika
tersebut yaitu dengan menciptakan program Tahfidz Al-Quran.

iv
Kegiatan tahfiz ini merupakan salah satu bentuk pembentengan generasi Islam
dari pengaruh negatif arus globalisasi yang sudah menggerus moralitas sebagian
remaja Islam dewasa ini. Untuk itu,menghidupkan kegiatan tahfidz dalam kegiatan
pendidikan sangat besar dampak positifnya dalam membentuk karakter dan
kepribadian muslim yang berakhlak mulia.
Masjid Attaubah salah satu objek sebagai terbentuknya pembinaan program
tahfidz ini. Masjid yang menjadi pusat kegiatan ibadah dan pendidikan taman Al-
Qur’an untuk anak-anak serta remaja di RT 02 Kelurahan Bukit Datuk ,Dumai
Selatan ini menjadi naungan utama pusat tahfidz Al-Qur’an yang akan dirancang.
Objek dan lokasi ini dinilai tepat untuk lokasi perancangan pusat tahfidz AlQur’an
karena lokasi berdekatan dengan kompleks perumahan warga sehingga sangat tepat
untuk dijadikan pusat pendidikan.
Pada umumnya,latar belakang ekonomi masyarakat di Kelurahan Bukit Datuk ini
bisa dikatakan cukup untuk memperoleh sebuah pendidikan. Namun,itu semua
berbalik pada kesadaran masyarakat itu sendiri. Yang terjadi di lingkungan tersebut
adalah walaupun terdapat lembaga pendidikan Al-Quran,hal tersebut tidak bisa
dipungkiri bahwasanya masih banyak terdapat anak-anak serta remaja yang masih
buta akan Al-Quran dan juga kurangnya minat untuk menghafal Al-Quran yang
disebabkan oleh pengaruh globalisasi. Tentunya hal itu menjadi sebuah kekhawatiran
akan pemuda sebagai generasi apalagi di era millenial ini. Oleh sebab itu,terciptalah
program pembinaan Tahfidz Quran ini sebagai upaya untuk membina pemuda-pemudi
sebagai generasi Qurani.

2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:


1. Membentuk kepribadian muslim yang cinta al-qur’an dan dapat mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Meningkatkan karakter sumber daya manusia (SDM) sejak usia dini.
3. Menumbuh kembangkan semangat mencintai Alquran pada jiwa generasi muda.
4. Menumbuhkan kesadaran pemuda sebagai generasi penerus agama,bangsa dan negara
terhadap perkembangan globalisasi.

3. Identifikasi Masalah

v
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah pada penelitian ini antara lain:
1. Kurangnya minat pemuda dalam partisipasi berorganisasi terutama di bidang agama.
2. Minimnya semangat untuk menghafal dan mengamalkan Al-Qur’an pada pemuda di
Lingkungan RT 02 Kelurahan Bukit Datuk Kecamatan Dumai Selatan.
3. Kurangnya kesadaran dan pemahaman pemuda terhadap tugas pokok dan fungsi
pemuda sebagai penerus Agama,Bangsa dan Negara.
4. Kurangnya fasilitator atau pendidik yang mendukung terlaksananya kegiatan tahfidz
Al-Qur’an.

4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dapat di rumuskan masalah penelitian
sebagai berikut:

1. Bagaimana upaya untuk meningkatkan minat menghafal Al-Quran pada pemuda?


2. Bagaimana kondisi pemuda di lingkungan Masjid Attaubah terhadap Al-Quran ?
3. Apa pengaruh program tahfidz Quran terhadap pendidikan Al-Quran di lingkungan
Majid Attaubah?

5. Hipotesis

Secara umum,hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah


penelitian,yang kebenarannya masih perlu diuji secara empiris. Hipotesis dalam penelitian
merupakan jawaban yang paling mungkin diberikan dan memiliki tingkat kebenaran lebih
tinggi daripada opini. Hipotesis hanya diajukan sebagai saran pemecahan masalah,artinya
hasil penelitianlah yang membenarkan diterima atau ditolaknya.
Hipotesis dikatakan dugaan sementara karena jawaban yang diberikan hanya berdasarkan
teori-teori yang relevan,belum berdasarkan fakta-fakta yang empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti terhadap hipotesis sebagai berikut:
1. Hipotesis Alternatif : Terdapat pengaruh program tahfidz quran terhadap efektivitas
pendidikan Al-Quran di Masjid Attaubah Kelurahan Bukit Datuk,Dumai Selatan.
2. Hipotesis Nol : Tidak terdapat pengaruh program tahfidz quran terhadap efektivitas
pendidikan Al-Quran di Masjid Attaubah Kelurahan Bukit Datuk,Dumai Selatan.

vi
6. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pertemuan Hari/Tanggal Waktu Tempat Materi

1 Senin,08/11/2021 14.00-15.00 Masjid Attaubah Tahsin

2 Rabu,10/11/2021 14.00-15.00 Masjid Attaubah Tahfidz

3 Jumat,12/11/2021 14.00-15.00 Masjid Attaubah Tahsin,Tahfidz

4 Sabtu,13/11/2021 11.00-12.00 Masjid Attaubah Evaluasi 1

5 Senin,15/11/2021 14.00-15.00 Masjid Attaubah Tahsin

6 Rabu,17/11/2021 14.00-15.00 Masjid Attaubah Tahfidz

7 Jumat,19/11/2021 14.00-15.00 Masjid Attaubah Tahsin,Tahfidz

8 Sabtu,20/11/2021 11.00-12.00 Masjid Attaubah Evaluasi 2

7. Strategi Pembinaan

Dengan diadakannya program tahfidz Quran ini, diharapkan Warga Belajar dapat
mempelajari tahsin dan menghafal juz 30 selama program ini berlangsung.Berdasarkan
pertemuan yang diadakan,strategi pembinaan ditargetkan sebagai berikut :

Pertemuan Strategi
1 Mengenal mahkrijul huruf dan pelafalannya
2 Menghafal surat An-Naba (ayat 1-20)
3 Menghafal surat An-Naba (ayat 20-40) dengan makhrijul huruf yang benar
4 Evaluasi hafalan surat An-Naba (ayat 1-40) dengan makhrijul huruf yang benar
5 Mengenal hukum dan bacaan tajwid
6 Menghafal surat An-Nazi`at (ayat 1-24)
7 Menghafal surat An-Nazi`at (ayat 24-47) dengan tajwid yang benar
8 Evaluasi hafalan surat An-nazi`at (ayat 1-47) dengan tajwid yang benar

vii
B. PROSES PEMBIMBINGAN

1. Materi Pembimbingan
Pelaksanaan program pembelajaran tahfidzul qur’an dilaksanakan di Masjid Attaubah
Kelurahan Bukit Datuk. Setiap pertemuan menghabiskan waktu 1 jam. Metode yang
digunakan dalam mengaji tahfidz yaitu,metode takriri dan sima`i. Evaluasi program
pembelajaran tahfidzul qur’an dilakukan dengan metode setoran dan muraja`ah bersama.
Faktor pendukung kegiatan ini, yaitu warga belajar bisa diajak kerjasama saat pembelajaran,
Warga belajar bisa menerapkan metode, semangat belajar warga belajar tinggi, kemampuan
guru dalam mengajar dan memberikan materi, dan siswa menjadi prioritas utama. Sebaliknya
pun terdapat faktor penghambat antara lain warga belajar yang kurang disiplin dan kurang
lancar dalam membaca Alquran.

viii

Anda mungkin juga menyukai