Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN BIMBINGAN

WARGA BUTA AKSARA KEPEMUDAAN

NAMA MAHASISWA : ZAPITRI

NIM : 856607147

UPBJJ : UT PALEMBANG

PROPINSI/KABUPATEN/KOTA : SUMATERA SELATAN

KECAMATAN : BANDING AGUNG

FORMAT LAPORAN:

BAGIAN A

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keripik pisang adalah keripik hasil olahan buah pisang yang digoreng dengan cara khusus. Biasanya
menggunakan mesin penggoreng hampa. jika menggunakan cara penggorengan biasa yakni dengan
menggunakan kuali atau wajan buah pisang tidak akan menjadi kripik karena buah akan rusak ketika
terkena suhu panas yang berlebih. Dengan suhu yang lebih rendah 50˚-

60˚C sehingga tidak merusak buah pisang tersebut. Selain itu aroma dan warnanya tidak berubah
banyak dan awet di simpan dalam jangka waktu lama walaupun tanpa menggunakan bahan pengawet
tambahan.

Buah pisang yang di gunakan adalah yang masih mentah. cara pembuatanya yaitu: buah pisang di
dikupas setelah itu buah di iris-iris menggunakan pisau dengan ketebalan 4 mm kemudian di rendam
dengan air dingin. Tiriskan pisang yang telah direndam setelah kering buah dapat di goreng.

Seiring dengan popularitas kripik pisang yang meningkat permintaan konsumen yang meningkat.
Untuk membuat kripik pisang yang penyerutanya menggunakan alat manual seperti pakai pisau
sehingga banyak waktu yang terbuang.sehingga perlu alat untuk menyerut kripik pisang yang lebih
cepat. Jika waktu yang di butuhkan untuk penyerutan dalam kapasitas 60kg/jam membutuhkan
waktu 2 hari dalam pengerjaan 3 orang tenaga kerja dengan biaya per @Rp35.000 maka dalam 1 hari
Rp35.000x3= Rp105.000 jika dua hari Rp105.000x2=Rp210.000, sedangkan menggunakan mesin
dengan kapasitas 60kg hanya membutuhkan waktu 1 jam dan biaya yang di keluarkan hanya beban
motor.
Dari masalah di atas saya merancang dan membuat suatu alat yang dapat menyerut menggunakan
mesin sehingga lebih cepat proses penyerutanya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan dapat di rumuskan sebagai berikut bagaimana
membuat mesin pemotong pisang dengan kapasitas 60kg/jam?

C. Batasan Masalah

Agar perencanaan ini lebih terarah maka di beri batasan masalah sebagai berikut:

1. Kondisi buah pisang yang di sayat masih keras jika di gores kulitnya mengeluarkan getah

2. Ketebalan kripik pisang 4 mm.

3. Tidak di lakukan perhitungan kekuatan rangka.

D. Tujuan dan Manfaat

Tujuan di buatnya mesin penyayat pisang ini adalah:

1. Merancang dan menciptakan mesin kripik penyayat pisang sebagai bahan baku kripik.

2. Menciptakan alat yang dapat meningkatkan nilai jual produk buah pisang.

3. Untuk membantu meningkatkan pendapatan masyarakat.

BAGIAN B.

PROSES PEMBIMBINGAN

Sebagai komoditi hasil pertanian, buah pisang merupakan produk yang bersifat mudah rusak. Umur
pisang juga sangat terbatas, sehingga diperlukan penggunaan teknologi yang tepat guna untuk
mengolah buah pisang menjadi produk makanan yang lebih meningkat nilai tambah dan daya
tahannya (Syifa 2010). Terdapat berbagai jenis varietas pisang yang jumlahnya mencapai ratusan. Dari
sekian banyak jenis pisang, terdapat satu varietas yang masih kurang proses pengolahannya namun
persediaannya melimpah, yaitu pisang raja. Dimana bentuk buahnya melengkung dengan bagian
pangkal yang bulat, warna daging buahnya kuning kemerahan tanpa biji, empulur buahnya nyata
dengan tekstur kasar, dan rasanya manis. Biasanya pisang raja ini dikonsumsi secara langsung atau
hanya diolah menjadi pisang goreng, kripik pisang atau pisang ijo. Padahal jenis pisang

ini memiliki sejuta manfaat bagi kesehatan seperti sebagai obat maag, dan harganya pun relatif
murah (Ghardjito dan Saifudin 2011).Pisang Raja merupakan salah satu buah tropikal yang banyak
sekali tumbuh di wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia dan Malaysia. Buah yang satu ini cukup
populer karena rasanya yang tergolong sangat manis bila dibandingkan dengan buah pisang lainnya.
Tidak hanya rasa manisnya saja yang membuat pisang raja digemari, kandungan Vitamin C dan
Vitamin A yang tinggi membuat buah ini menjadi primadona. Vitamin C dan Vitamin A yang
terkandung dalam buah ini merupakan anti oksidan yang sangat baik untuk mengurang dampak
radikal bebas dan mence

gah kanker (Anonimb 2010).Buah Pisang raja yang telah matang biasanya langsung dikonsumsi secara

langsung, namun beberapa penikmat buah ini terkadang juga mengolahnya menjadi pisang rebus atau
pisang goreng. Tidak jarang pula buah pisang yang masih belum matang digunakan sebagai bahan
pembuat keripik pisang, sale pisang dan keripik pisang mocca.Pisang raja merupakan salah satu buah
yang memiliki kandungan nutrisi yang cukup kompleks. Buah ini sering kali dipergunakan sebagai
makanan pokok pengganti nasi karena kandungan karbohidratnya yang cukup tinggi. Selain kaya akan
karbohidrat, pisang raja memiliki kandungan Vitamin A yang cukup besar sehingga para penderita
katarak dan rabun senja sangat disarankan untuk mengkonsumsi buah ini. Satu lagi manfaat pisang
raja yang paling penting adalah membantu sistem pencernaan agar tetap bekerja dengan optimal. Hal
ini tidak terlepas dari kandungan serat dalam buah ini yang terbukti secara efektif mampu
mengurangi sembelit. Pisang raja dapat diolah menjadi keripik pisang mocca yang

merupakan usaha untuk memperpanjang daya simpan dan merupakan bentuk diversifikasi olahan
pisang tanpa mengurangi nilai gizi dari pisang tersebut. Selain itu, juga untuk mempermudah dan
memperluas pengembangan pemanfaatan pisang seperti untuk diolah menjadi keripik
pisang .Berdasarkan hal tersebut maka perlu diketahui proses pengolahan pisang raja (Musa
paradisiaca L) dengan penambahan pasta mocca pada pisang untuk menghasilkan keripik pisang
mocca yang dapat diterima oleh konsumen (Anonimc2010).
BAGIAN C. KELANJUTAN KEGIATAN PEMBIMBINGAN
Dari hasil pembahasan diatas didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Bahan baku yang diguanakan sudah sesuai dengan standar mutu Menurut SNI

No. 01-4315-1996 tentang syarat mutu keripik pisang yaitu keripik pisang harus memiliki bau yang
normal, rasa khas buah pisang, warna yang normal, memiliki tekstur yang renyah, memiliki keutuhan
minimal 70 %. Keripik pisang pada UMKM keripi Bu Cahyo memilii rasa khas buah atau normal,
memiliki warna yang normal namu terkadang masih terdapat kegosongan, memiliki tekstur yang
renyah serta memiliki bentuk memanjang dan bulat. Namun untuk bentuk terkadang masih terdapat
ketidak seragaman atau ketidakutuhan.

2. Keripik pisang pada UMKM ini hanya menggunakan kemasan primer saja. Kemasan primer yang
digunakan yaitu menggunakan kemasan plastik dengan

kepasitas 3 kg.

3. Pada proses pendistribusian dilakukan menggunakan mobil dan dilakukan penyekatan


menggunakan kardus. Hal ini difungsikan untuk meminimalisir kerusakan pada keripik saat proses
pendistribusian.

Dari kesimpulan diatas didapatkan saran sebagai berikut:

1. Sebaiknya digunakan alat pengirisan yang otomatis, hal ini digunakan untuk meminmalisisr ketidak
seragaman bentuk pada keripik pisang

2. Melakukan penggantian minyak secara rutin dan melakukan pengaturan suhu degan mengatur api
pada tungku secara berkala. Hal ini digunakan untuk

mencegah terjadinya perubahan warna kegosogan saat penggorengan

3. Sebaiknya dilakukan penambahan kemasan sekunder berupa kemasan kerdus untuk meminimalisir
kerusakan bentuk atau keutuhan saat proses pendistribusian kripik.

Anda mungkin juga menyukai