Anda di halaman 1dari 16

KEGIATAN KEPEMUDAAN SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH PBK

UNIVERSITAS TERBUKA

LAPORAN KEGIATAN KEPEMUDAAN


PELATIHAN PEMBUATAN KERUPUK
BAGI PEMUDA KARANG TARUNA
…………………..
DI DESA ……… KECAMATAN ………………
KABUPATEN …………..
Disusun untuk memenuhi tugas
Kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan

Tutor : SUNARYO.M.Pd

Disusun Oleh :

Nama : ……………..
NIM : ……………..
Pokjar : Pamekasan

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ-UT SAMARINDA
PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
POKJAR LONG KALI KABUPATEN PASER
TAHUN 2013
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Salah satu SDM yang paling penting adalah generasi muda, mereka adalah penerus bangsa yang
bertanggung jawab atas kelangsungan hidup bangsa ini dan yang akan memberikan warna bagi
masa depan bangsa Indonesia. Namun saat ini tingkat pengangguran di kalangan pemuda Indonesia
sangat memprihatinkan. Dari hasil pendataan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) angka
pengangguran kelompok usia produktif ini  mencapai 60,5 persen dari jumlah pemuda yang ada.
Jika tidak segera dilakukan langkah-langkah yang tepat, angka pengangguran ini akan terus
meningkat dan akan menjadi sumber persoalan sosial di masyarakat, seperti kriminalitas,
premanisme, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Hal ini tidak saja merugikan diri mereka
sendiri tetapi juga orang lain, selain itu citra bangsa Indonesia di mata dunia Internasional juga
dipertaruhkan.
Berbagai masalah tersebut salah satunya merupakan dampak dari banyaknya jumlah
pengangguran yang ada di Indonesia. Oleh karena itu untuk mengurangi dampak tersebut maka
dibutuhkan kerjasama antara semua pihak untuk mengatasinya. Salah satunya dengan cara
melakukan gerakan pembinaan kepemudaan, dengan kegiatan tersebut diharapkan mereka dapat
menyalurkan bakat dan minat untuk melakukan kegiatan yang positif yang berguna untuk diri
mereka sendiri dan orang lain. Namun selama ini peran Lembaga Kepemudaan belum dapat
berperan aktif dan belum menampakkan hasil yang nyata dalam pembangunan, padahal pemuda
adalah generasi penerus dan berpotensi besar dalam pembangunan daerah karena usianya yang
produktif.
Untuk membantu para pemuda agar terus meningkatkan segala potensi dan kemampuan yang
dimilikinya maka diperlukan konsep yang tepat dalam lembaga kepemudaan agar termotivasi untuk
maju. Program-program yang dapat diciptakan guna meningkatkan partisipasi pemuda dapat berupa
keterampilan, kewirausahaan, kepeloporan dan kepemimpinan. Apabila Lembaga Kepemudaan
tersebut dapat dikelola dan dikembangkan dengan baik, maka akan menghasilkan sesuatu yang
sangat berguna untuk kemajuan daerah. Namun apabila tidak dikelola dengan baik dan diarahkan,
maka potensi besar dari pemuda tidak akan memberikan apa – apa. Dengan adanya Kegiatan
Kepemudaan ini diharapkan para pemuda dapat berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia tidak hanya pada jalur formal tetapi juga melalui jalur non formal salah satunya melalui
lembaga kepemudaan yaitu Karang Taruna.
Dengan melihat potensi para pemuda di desa Pait, maka kami akan mengadakan pembinaan
kepemudaan melalui pelatihan membuat kerupuk, yang bertujuan untuk mengoptimalkan lembaga
kepemudaan yang ada di desa Pait, karena mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai
pedagang, diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut akan memberikan kesempatan untuk
selanjutnya dapat berkontribusi dalam kemajuan perdagangan di desa Pait.
B.     Tujuan
1.       Tujuan umum

Kegiatan pembinaan kepemudaan bertujuan untuk menumbuh kembangkan kreatifitas para


pemuda, meningkatkan sumber daya pemuda agar mereka dapat menggali potensi mereka sebagai
bekal untuk menjadi masyarakat yang berfikir positif, inovatif dan produktif, serta untuk melatih
sikap mandiri, bekerjasama, kebersamaan dan kekeluargaan.

2.       Tujuan khusus

a.       Agar pemuda binaan memiliki keterampilan dasar yang bernilai jual dalam membuat krupuk.
b.      Agar pemuda binaan memperoleh pengetahuan yang lebih luas tentang pembuatan krupuk.
c.       Agar pemuda binaan dapat meningkatkan kreatifitas dan berperan aktif ikut berkontribusi langsung
dalam perdagangan.
d.      Agar pemuda binaan mendapatkan bekal berwirausaha dan mengurangi tingkat pengangguran.

C.    Rumusan Hasil Kegiatan Secara Umum

Dengan adanya program pembinaan dan pelatihan membuat krupuk para pemuda dapat
berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan dapat berkontribusi secara aktif
dalam bidang perdagangan di desa Pait Kecamatan long Ikis Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan
Timur.
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM

A.    Tempat dan Waktu Pelaksanaan

1.      Tempat Pelaksanaan Program Pelatihan


Tempat kegiatan pelatihan pembuatan krupuk dilaksanakan di desa Pait kecamatan Long Ikis
kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur

2.      Jadwal pelaksanaan program pelatihan

April 2013
No Kegiatan
Minggu ke
I II III IV
1 Persiapan

2 Rekrutmen peserta

Pembekalan wawasan dan


3 pengetahuan tentang materi
pembinaan
Persiapan bahan – bahan dan alat
4
– alat yang dibutuhkan
Kegiatan pembinaan I
5
Kegiatan pembinaan II
6
Kosultasi hasil sementara
7
Kegiatan pembinaan III
8
Sosialisasi produk
9
Monitoring dan evaluasi
10
Konsultasi akhir
11
Pelaporan
12

B.     Materi Pelatihan/Kegiatan


Materi kegiatan pembinaan program pembinaan kepemudaan adalah keterampilan membuat
kerupuk dari tepung terigu dan tapioka.
Kerupuk yang akan dibuat adalah kerupuk sehat karena berbahan dasar tepung terigu dan
tepung tapioka, serta bumbu – bumbu alami tanpa bahan pengawet. Adapun bahan bahan yang
harus disiapkan adalah sebagai berikut :
1.      Bahan Utama
  Tepung Terigu
  Tepung Tapioka
2.      Bahan Penunjang
  Minyak goreng
  Air
3.      Bumbu – Bumbu
  Bawang Putih
  Terasi
  Ikan sarden
  Garam
  Penyedap rasa
4.      Alat – Alat
  Kompor
  Wajan
  Panci
  Loyang
  Pisau atau alat pengiris krupuk
  Jaring – jaring tempat menjemur krupuk
  Plastik untuk mengemas
  Lampu teplek
  Tali rafia
5.      Langkah – Langkah Pembuatan Krupuk Berbahan Dasar Tepung Terigu dan Tapioka
  Pertama – tama siapkan bahan yang telah ditentukan.
  Campur tepung terigu dengan tepung tapioka kemudian masukkan air sampai adonan mencair.
  Haluskan bumbu – bumbu.
  Masukkan bumbu yang telah dihaluskan kedalam adonan dan aduk hingga merata.
  Tuangkan adonan ke loyang yang telah disiapkan.
  Adonan dikukus selama 45 menit.
  Adonan didiamkan sampai mengeras.
  Setelah mengepas adonan diiris –iris tipis menggunakan pisau atau mesin pengiris kemudian
dijemur di atas jaring – jaring hingga mengering.
  Krupuk yang telah kering siap digoreng dengan minyak yang panas.
  Krupuk yang telah digoreng dibungkus kemasan plastik ukuran lebar 8cm dan tebal 0.2 cm,
kemudian plastik direkatkan dengan api lampu teplek.
  Krupuk yang telah dikemas 5 buah krupuk @ bungkusan dimasukkan kedalam plastik yang lebih
besar dan disusun rapi untuk kemudian dipaking menggunakan lampu teplek dan diikat
menggunakan tali rafia.
  Jadilah krupuk siap dikomsumsi dan dipasarkan

Rincian Biaya Pengeluaran Dalam Pembuatan Krupuk


No Bahan - Bahan Banyaknya Biaya Jumlah
1 Tepung terigu 3 kg Rp 7.0000,00 @ kg Rp 21.000,00
2 Tepung tapioka 2kg Rp 7.500,00 @kg Rp 15.000,00
3 Minyak goreng 1 liter Rp 12.000,00 Rp 12.000,00
4 Bawang Putih ¼ kg Rp 6.000,00 Rp 6.000,00
5 Garam 3 sdm Rp 300,00 Rp 300,00
6 Terasi 3 bungkus Rp500,00 @bungkus Rp 1.500,00
7 Ikan Sarden 1 kaleng kecil Rp 5000,00 Rp 5.000,00
8 Penyedap Rasa 40 gram Rp 500,00@bungkus Rp 1.000,00
9 Plastik kemasan 1 rol Rp 4.000,00 Rp 4.000,00
kecil
10 Plastik kemasan 1 rol Rp 5.000,00 Rp 5.000,00
besar
11 Tali Ravia 1 rol Rp 2.500,00 Rp 2.500,00
12 Jaring - Jaring 6 m2 Rp 4500,00 @m Rp 27.000,00
Jumlah Rp ,100.300,00

C.    Strategi dan Deskripsi jalannya Kegiatan

1.      Strategi kegiatan


a.            Pengamatan
Melalui kegiatan ini penulis mencoba mengamati kegiatan yang dilakukan oleh pemuda di
lingkungan sekitar, hasilnya diperoleh bahwa sebagian besar para pemuda kurang memanfaatkan
waktu dan potensinya untuk kegiatan kewirausahaan.
b.      Penentuan Masalah
Setelah penulis mengadakan pengamatan dengan hasil bahwa sebagian pemuda kurang
memanfaatkan potensi kewirausahaan mereka, maka dilakukan pembinaan kegiatan yang dapat
menjadi bekal berwirausaha.
c.       Penentuan Pemuda Binaan
Dalam menentukan pemuda yang akan dibina dipilih pemuda yang tinggal di lingkungan sekitar
penulis, hal itu untuk memudahkan hubungan komunikasi antara penulis dengan pemuda binaan.
d.      Pemilihan Kegiatan
Dalam memilih kegiatan diadakan musyawarah dengan pemuda binaan, dan didapat kesepakatan
untuk melakukan kegiatan pelatihan pembuatan krupuk karena bahan baku yang digunakan mudah
didapatkan.
e.       Pelaksanaan.
Agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik, dalam kegiatan tidak bersifat kaku, artinya
kedudukan kita sama tidak ada yang lebih tinggi dan pemuda binaan mempunyai kebebasan untuk
mengeluarkan ide atau gagasan dalam kegiatan pembinaan.
f.          Evaluasi
Dalam tahap ini dapat dilihat hasil pembuatan krupuk oleh ketujuh pemuda binaan.
g.          Tindak lanjut
Diharapkan pemuda dapat berwirausaha melalui kegiatan pembinaan ini.

2.      Deskripsi Jalannya Kegiatan

1.      Pada tahap pra kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 01 – 05 April 2013
-    Pada tanggal 01- 02 April penulis mengadakan pengamatan dilingkungan sekitar dengan hasil
bahwa sebagian dari mereka melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat dan pemuda kurang
memanfaatkan potensi mereka di bidang kewirausahaan.
-    Tanggal 03 April 2013 penulis menentukan tujuh pemuda binaan yang ada di lingkungan sekitar,
ketujuh pemuda merupakan anggota Karang Taruna Lentera Hati
-    Tanggal 04 – 05 April 2013 melakukan kegiatan :
     Mengadakan kunjungan kepada 7 pemuda binaan
     Menjelaskan tujuan kegiatan pembinaan
     Meminta kesediaan 7 pemuda binaan untuk mengikuti kegiatan pembinaan.

2.      Tahap pelaksanaan dilaksanakan yaitu pada tanggal 08 – 24 April 2013


No Pertemuan Hari/tanggal Materi Program
Pelaksanaan
1 I Senin, 09 April Pembekalan materi
2013 pembuatan krupuk
kepada pemuda binaan
2 II Selasa, 10 April Persiapan bahan –
2013 bahan komposisi krupuk
dan alat – alat yang
digunakan.
3 III Rabu, 11 April Melaksanakan kegiatan
2013 pembinaan membuat
krupuk tahap pertama
4 IV Kamis, 12, April Melaksanakan kegiatan
2013 pembinaan membuat
krupuk tahap kedua
5 V Senin, 16 April Kosultasi hasil
2013 sementara pembuatan
krupuk
6 VI Selasa, 17 April Melaksanakan kegiatan
2013 pembinaan membuat
krupuk tahap akhir

7 VII Rabu, 18 April Sosialisasi produk


2013 krupuk di lingkungan
sekitar

8 VIII Senin, 23 April Monitoring dan evaluasi


2013 hasil kegiatan Pelatihan
membuat krupuk

9 IX Selasa, 24 April Kosultasi Akhir


2013

BAB III

TEMUAN DAN HASIL

A.    Temuan dan Hasil Evaluasi Proses


Untuk membuat kerupuk yang berbahan dasar tepung terigu dan tepung tapioka diperlukan
proses yang memerlukan beberapa tahap dan tidak dapat diselesaikan dalam satu kali pembinaan,
karena proses pembuatan krupuk memiliki beberapa tahapan – tahapan. Tahapan pembuatan
kerupuk dimulai dari pembuatan adonan, pengukusan, pendiamann adonan yang telah dikukus
hingga mengeras,pengirisan adonan yang telah mengeras, penjemuran krupuk, penggorengan
krupuk dan pengemas kerupuk.
Pada tahap pendiaman adonan hinggga mengeras diperlukan waktu yang cukup lama, sekitar
12 jam dan tidak dapat dilakukan dalam satu kali pembinaan, namun memerlukan tahap pembinaan
selanjutnya. Kemudian pada tahap penjemuran kerupuk apabila cuaca kurang mendukung, dalam
artian tidak ada panas saat menjemur maka krupuk tidak akan mengering dengan baik, untuk itu
diperlukan antisipasi, apabila cuaca tidak panas, maka disiapkan tempat untuk mengoven kerupuk
agar kerupuk dapat kering dengan baik walaupun cuaca tidak panas.

B.     Temuan dan Hasil Evaluasi Produk


Hasil pelaksanaan kegiatan secara umum sudah berhasil dengan baik dilihat dari kualitas

produk yang dihasilkan, meskipun dalam bidang pemasaran masih mengalami kendala dikarenakan

belum dapat memasarkan produk secara maksimal.

C.    Pembahasan

Dalam era globalisasi ini pasar dalam negeri kita telah dipenuhi dengan berbagai macam produk
makanan, dan tidak jarang makanan – makanan yang kita temui banyak mengandung bahan –
bahan yang tidak baik untuk kesehatan. Khususnya untuk anak – anak yang lebih suka
mengkonsumsi makanan ringan yang mengandung bahan pengawet. Salah satu cara untuk
menanggulangi kebiasaan mengkonsumsi makanan ringan yang mengandung bahan pengawet,
penulis berinovasi membuat makanan ringan yang sehat, yang tidak mengandung bahan pengawet
dan akan disukai oleh semua kalangan.
Indonesia terkenal dengan makanan tradisional, salah satunya adalah kerupuk, namun
kerupuk yang akan dibuat adalah kerupuk sehat karena berbahan dasar tepung terigu dan tepung
tapioka, serta bumbu – bumbu alami tanpa bahan pengawet. Kerupuk yang berbahan dasar tepung
terigu dan tepung tapioka serta campuran dari bumbu – bumbu alami mengandung nilai gizi dan
menyehatkan,karena tidak menggandung bahan pengawet.
Dari hasil pembuatan kerupuk ini memiliki prospek yang sangat menjanjikan, karena
kerupuk ini sangat diminati oleh masyarakat. Dengan penjualan perbungkus Rp 500,00, maka
sangat terjangkau oleh semua kalangan. Dan dari modal Rp 100.300,00 dapat dihasilkan 300
bungkus rupuk, dan apabila dijual dengan harga Rp 500,00 per bungkus, maka hasil uang yang akan
didapatkan Rp150.000,00. Laba yang didapatkan Rp 49.700,00.
Kerupuk tidak hanya dapat dibuat untuk makanan camilan, namun kerupuk dapat dijadikan
makanan pendamping makanan – makanan seperti bakso, mi ayam,nasi goreng dan lain – lain.
Namun dalam kegiatan pembinaan kepemudaan pembuatan kerupuk ini pun mengalami
beberapa kendala yang harus dihadapi oleh para pemuda antara lain kerupuk hanya dipasarkan di
desa Pait karena masih terbatasnya kerupuk yang dihasilkan dan belum ada upaya mempromosikan
kerupuk ke daerah lain, belum adanya upaya pengemasan yang lebih menarik minat pembeli dan
pemberian label, serta belum dilakukan kerja sama dengan pihak – pihak terkait yang dapat
membantu upaya pemasaran kerupuk.
D.    Gambaran Keaktifan Para Pemuda Binaan
Pada saat identifikasi dan sosialisasi para pemuda sangat antusias dengan program yang di
tawarkan dan memberikan respon positif untuk mengikuti pembinaan.
Pada saat pelaksanaan program para pemuda binaan sangat bersemangat dan antusias
merespon semua petunjuk dan cara – cara pembuatan kerupuk. Para pemuda binaan sangat terampil
mempraktikkan kegiatan membuat kerupuk, mereka saling bekerja sama sehingga meskipun ada
kendala – kendala yang dihadapi dapat diatasi dengan baik sehingga proses kegiatan berlangsung
secara lancar. Para pemuda binaan selalu datang tepat waktu dan bertanggung jawab atas semua
pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan merupakan pembelajaran yang ditujukan untuk
mengadakan suatu pembelajaran yang berbasis masyarakat melalui beberapa macam kegiatan
seperti diadakannya kegiatan pembinaan yang bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan sumber
daya alam maupun sumber daya manusia yang ada di lingkungan masyarakat.
Kegiatan pembinaan ini merupakan salah satu cara untuk menciptakan peluang usaha baru
dan untuk meningkatkan kesejahteraan guna memenuhi semua kebutuhan hidup. Kegiatan ini juga
diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran dan persoalan
sosial di masyarakat, melalui program pelatihan kepemudaan.
Melalui kagiatan pembinaan pembuatan kerupuk yang di lakukan bersama dengan pemuda
binaan “ Karang taruna Lentera Hati” yang ada di desa Pait diharapkan bisa dijadikan suatu contoh
dalam program pemberdayaan masyarakat. Hasil dari kegiatan pembinaan tersebut dapat menambah
pengetahuan dan keterampilan para pemuda binaan. .Kegiatan pembinaan pembuatan kerupuk ini
dapat dipraktekan oleh pemuda binaan dan masyarakat secara langsung karena proses pembuatan
kerupuk ini cukup mudah dan prospek kedepannya pun dapat membantu meningkatkan
perekonomian masyarakat.
B.     Saran
Kegiatan pembinaan pembuatan kerupuk dapat terlaksana dan berjalan dengan lancar atas
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pihak pemerintah desa setempat diharapkan lebih
mendukung terhadap kegiatan pembinaan seperti ini dan dapat menjadikan kegiatan pembinaan
seperti ini sebagai salah satu dari program pemerintah desa untuk menambah pengetahuan dan
keterampilan masyarakatnya,kegiatan pembinaan ini juga bisa dijadikan sebagai modal pengetahuan
dan keterampilan untuk membuka usaha baru.
Selain itu dalam kegiatan pembinaan yang telah dilaksanakan masih banyak kekurangan,
seperti tidak pernah diadakan kegiatan penyuluhan dari pemerintah desa, minimalnya dana yang
tersedia, dan banyak masyarakat yang masih belum mengerti tentang nilai-nilai positif dari
diadakannya kegiatan pembinaan ini. Semoga saran ini dapat di realisasikan pada kegiatan
pembinaan di waktu yang akan datang.
C.    Tindak Lanjut
Setelah mengadakan kegiatan pembinaan ini kami sebagai pelaksana merasa bangga dan
bersyukur kehadirat Allah SWT karena selain dapat membekali pengetahuan dan keterampilan
kepada pemuda binaan khususnya dan masyarakat umumnya. Kegiatan pembinaan ini merupakan
pengalaman yang sangat berharga tentunya bagi mahasiswa sebagai pelaksana. Selanjutnya sebagai
tindak lanjut kami mengadakan program pemantauan dan evaluasi secara berkelanjutan supaya
pemuda binaan yang sudah mempunyai bekal pengetahuan dan keterampilan dapat dimanfaatkan
sebaik-baiknya, supaya kelak bisa menjadi salah satu pengusaha kerupuk yang sukses dan
mempunyai masa depan yang lebih cerah. Semoga segala upaya yang sudah kami terapkan dapat
bermanfaat Amin Ya Robbal Alamin.

DAFTAR PUSTAKA

Hatimah, Ihat. (2008). Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan. Jakarta : Universitas Terbuka.


Lampiran

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KEGIATAN KEPEMUDAAN


KARANG TARUNA “ LENTERA HATI” DI DESA PAIT KECAMATAN LONG IKIS
KABUPATEN PASER
PROGRAM PELATIHAN PEMBUATAN KERUPUK
DI DESA PAIT KECAMATAN LONG IKIS KABUPATEN PASER

NAMA MAHASISWA : NURUL AZIZAH


NIM : 820445811
POKJAR : LONG KALI
UPBJJ-UT : 50 – SAMARINDA

I.            DAFTAR PEMUDA BINAAN

Minat
N Jenis
Nama Usia Pendidikan Kegiatan Cita – Cita
o Kelamin
Kepemudaan
1 Nabila Risky P 18 SMA Wira Usaha Pengusaha
Agustin
2 Nor Indah P 18 SMA Wira Usaha Pengusaha
Melati
3 Agustin Ulfa P 19 SMK Wira Usaha Chef
Rosanti
4 Wahyu Fitri P 19 SMK Wira Usaha Chef
Sandri Ayu
5 Rahmat L 17 SMP Wira Usaha Direktur
Hidayat
6 Rahmani L 16 SMP Wira Usaha Pengusaha
Abdan
7 Yoga L 18 SMA Wira Usaha Koki
Andreanto
Mengetahui
Tutor Pembimbing PBK Kepala Desa Pait

GIONO, S.Pd.M.Pd ASBULLAH


NIP. 19730511 200604 1 003

Lampiran

DAFTAR HADIR KEGIATAN PEMBINAAN PEMBUATAN KERUPUK


DESA PAIT KECAMATAN LONG IKIS
KABUPATEN PASER
TAHUN 2013

PERTEMUAN KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO NAMA
1 NABILA P P P P P P P P P AKTIF
RISKY
AGUSTIN
2 NOR INDAH P P P P P P P P P AKTIF
MELATI
3 AGUSTIN P P P P P P P P P AKTIF
ULFA
ROSANTI
4 WAHYU P P P P P P P P P AKTIF
FITRI
SANDRI AYU
5 RAHMAT P P P P P P P P P AKTIF
HIDAYAT
6 RAHMANI P P P P P P P P P AKTIF
ABDAN
7 YOGA P P P P P P P P P AKTIF
ANDREANTO

Pamekasan, …………….2017
Mahasiswa

……………………..
NIM. ……………………

Mengetahui
Tutor Pembimbing PBK Kepala Desa ………..

SUNARYO, M.Pd
NIP. 19670521 199304 1 002 ……………………..
Gambar 1. Adonan krupuk yang telah dicampur bumb

Gambar 2. Adonan krupuk yang siap dikukus

Gambar 3. Krupuk dalam proses penjemuran

Gambar 4. Proses penggorengan krupuk

Gambar 5. Krupuk yang telah digoreng dan siap dinikmati

Gambar 6. Krupuk telah dipacking dan siap dipasarkan

Gambar 7. Peserta pelatihan kegiatan kepemudaan karang taruna lentera hati

Anda mungkin juga menyukai