PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan ini dengan latar belakang untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah
Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan. Adapun latar belakang penulis memilih
praktek membuat telur asin ini karena penulis hendak mengajarkan kepada para
pemuda di Kecamatan Singkawang Tengah cara berwirausaha melalui kegiatan praktis
membuat telur asin. Dan alasan penulis memilih praktek membuat telur asin karena
penulis tahu daya guna atau manfaat dari telur khususnya telur itik, telur memiliki
jangkauan pasar yang sangat luas dengan konsumen yang berasal dari hampir semua
lapisan masyarakat. Selain dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,
telur juga digunakan oleh industri makanan dan farmasi baik yang berskala kecil
maupun skala menengah ke atas. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila hampir di
setiap daerah kabupaten dikembangkan suatu usaha peternakan yang cukup besar, di
samping beberapa peternakan kecil yang diusahakan di desa/kampung yang dikelola
secara tradisional.
Melihat rendahnya tingkat keterampilan dan keahlian yang di miliki sebagian besar
penduduk Indonesia merupakan salah satu dampak mengapa angka pengangguran di
Indonesia semakin meningkat.Padahal usaha yang sudah dilakukan pemerintah
Indonesia dalam memberantas kemiskinan dan kebodohan sudah menjadi agenda
utama dalam pemerintah. Oleh karena itu untuk mengurangi dampak tersebut maka
dibutuhkan kerjasama antara semua pihak untuk mengatasinya. Salah satunya dengan
cara melakukan gerakan pembinaan kepemudaan, dengan kegiatan tersebut
diharapkan mereka dapat menyalurkan bakat dan minat untuk melakukan kegiatan
yang positif yang berguna untuk diri mereka sendiri dan orang lain. Namun selama ini
peran Lembaga Kepemudaan belum dapat berperan aktif dan belum menampakkan
hasil yang nyata dalam pembangunan, padahal pemuda adalah generasi penerus dan
berpotensi besar dalam pembangunan daerah karena usianya yang produktif.
Untuk membantu para pemuda agar terus meningkatkan segala potensi dan
kemampuan yang dimilikinya maka diperlukan konsep yang tepat dalam lembaga
kepemudaan agar termotivasi untuk maju. Program-program yang dapat diciptakan
guna meningkatkan partisipasi pemuda dapat berupa keterampilan, kewirausahaan,
kepeloporan dan kepemimpinan. Dengan adanya Kegiatan Kepemudaan ini diharapkan
para pemuda dapat berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Dengan melihat potensi para pemuda di Kecamatan Singkawang Tengah, maka kami
akan mengadakan pembinaan kepemudaan melalui pelatihan membuat telur asin, yang
bertujuan untuk mengoptimalkan lembaga kepemudaan yang ada di Kecamatan
Singkawang Tengah, diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut dapat
memanfaatkan sumber daya yang ada menjadi usaha yang berkontribusi di Kecamatan
Singkawang Tengah.
b. Tujuan Khusus
Meningkatkan wawasan penulis terhadap aspek-aspek kehidupan bermasyarakat.
Melatih keterampilan penulis khususnya dalam berkontribusi dengan para pemuda
dalam praktek pembuatan telur asin.
Melengkapi tugas yang diberikan oleh Tutor Mata Kuliah pendidikan Berwawasan
Kemasyarakatan bagaimana kita bisa menjadi tutor kepada warga belajar di
dalam kehidupan bermasyarakat.
2
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM
B. Materi Pelatihan/Kegiatan
Materi kegiatan pembinaan program pembinaan kepemudaan adalah keterampilan
membuat telur asin dengan bahan dasar telur bebek.
Telur asin yang dibuat dengan menggunakan abu gosok (sekam).
Adapun bahan bahan yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut :
Bahan & Alat
Bahan :
1. Telur Bebek
2. Garam Kasar/Garam Dapur
3. Abu Gosok
4. Air Bersih
5. Teh
Alat :
1. Ember Plastik (Wadah)
2. Amplas
3. Sendok (Alat pengaduk)
4. Gunting
5. Pisau
6. Panci
7. Kompor
3
8. Bungkus telur dengan adonan satu persatu secara merata sekitar permukaan
telur, kira-kira setebal 1-2 mm.
9. Simpan telur dalam ember/baskom selama 15-20 hari. Simpan di tempat yang
bersih dan terbuka.
10. Setelah selesai, bersihkan telur dari adonan kemudian rendam dalam larutan teh
selama 7-8 hari (bila perlu).
11. Kemudian setelah, proses pembungkusan dan perendaman selesai, rebus telur
selama kurang lebih 60 menit untuk memastikan bahwa telur benar-benar
matang dan gurih.
Abu Gosok
1 Kg 3000,- 2.000,-
3. (Sekam)
6. Teh 4 500,-
Jumlah 25.000,-
4
4) Pemilihan Kegiatan
Dalam memilih kegiatan diadakan musyawarah dengan pemuda binaan, dan
didapat kesepakatan untuk melakukan kegiatan pelatihan pembuatan telur asin
karena bahan baku yang digunakan mudah didapatkan. Agar pelaksanaan
dapat berjalan dengan baik, dalam kegiatan tidak bersifat kaku, artinya
kedudukan kita sama tidak ada yang lebih tinggi dan pemuda binaan
mempunyai kebebasan untuk mengeluarkan ide atau gagasan dalam kegiatan
pembinaan.
5) Tindak lanjut
Diharapkan pemuda dapat berwirausaha melalui kegiatan pembinaan ini.
5
1. Melaksanakan kegiatan
pembinaan pada tahap setelah
perendaman teh
3. III
Minggu/25 November 2018 2. Melaksanakan kegiatan
pembinaan pada tahap
perebusan telur asin
3. Evaluasi hasil kegiatan pelatihan
pembuatan telur asin
6
BAB III
TEMUAN DAN HASIL
C. Pembahasan
Dalam era globalisasi ini pasar dalam negeri kita telah dipenuhi dengan berbagai
macam produk makanan, dan tidak jarang makanan – makanan yang kita temui banyak
mengandung bahan – bahan yang tidak baik untuk kesehatan. Khususnya untuk anak –
anak yang lebih suka mengkonsumsi makanan instan yang mengandung bahan
pengawet. Salah satu cara untuk menanggulangi kebiasaan mengkonsumsi makanan
instan yang mengandung bahan pengawet, penulis berinovasi membuat makanan yang
7
sehat, yang tidak mengandung bahan pengawet dan akan disukai oleh semua
kalangan.
Indonesia terkenal dengan makanan tradisional, salah satunya adalah telur asin,
makanan yang akan dibuat adalah telur asin sehat karena berbahan dasar telur bebek
dan menggunakan bahan-bahan alami tanpa bahan pengawet. Telur asin yang
berbahan dasar telur bebek serta campuran dari bahan-bahan alami mengandung nilai
gizi dan menyehatkan,karena tidak menggandung bahan pengawet.
Dari hasil pembuatan telur asin ini memiliki prospek yang sangat menjanjikan,
karena telur asin ini sangat diminati oleh masyarakat. Dengan penjualan perbutir Rp
3.500,00, maka sangat terjangkau oleh semua kalangan. Dan dari modal Rp 25.000,00
dapat dihasilkan 8 butir telur asin, dan apabila dijual dengan harga Rp 3.500,00 per
butir, maka hasil uang yang akan didapatkan Rp28.000,00. Laba = Harga jual – modal,
jadi Rp 28.000,00 – Rp 25.000,00 = Rp 3000.00,-
Dalam kegiatan pembinaan kepemudaan pembuatan telur asin ini pun mengalami
beberapa kendala yang harus dihadapi oleh para pemuda antara lain telur bebek sulit
ditemukan karena masih terbatasnya telur bebek yang dihasilkan, belum ada upaya
mempromosikan telur asin ke daerah lain, belum adanya upaya pengemasan yang
lebih menarik minat pembeli dan belum dilakukan kerja sama dengan pihak – pihak
terkait yang dapat membantu upaya pemasaran telur asin.
a. Morfologi telur
Kebanyakan telur asin dibuat dari telur bebek, bukan dari telur ayam atau telur
yang lain. Telur bebek juga ada 2 jenis yaitu yang berwarna biru dan berwarna putih
(saya menggunakan Telur bebek bewarna biru). Masing-masing dari telur ini
dihasilkan oleh jenis bebek yang berbeda. Telur bebek memiliki komposisi kadar air
(70.4%), protein (13.3%), lemak (14.5 %), karbohidrat (0.7%), dan abu (1.1%).
Telur bebek rata-rata lebih berat dibandingkan dengan telur ayam (telur ayam
antara 55-60 gram sedangkan telur bebek antara 65-70 gram). Kulit telur bebek
lebih tebal dibandingkan dengan telur ayam, jumlah porinya juga lebih sedikit
dengan membran dalam yang lebih tebal pula. Hal ini memungkinkan lebih lambat
berlangsungnya proses dehidrasi sehingga telur bebek dapat bertahan lebih lama
dalam penyimpanan. Daya simpan telur bebek kira-kira 20% lebih lama
dibandingkan dengan daya simpan telur ayam dalam kondisi lingkungan yang
sama. Ada beberapa alasan mengapa telur asin dibuat dari telur bebek, yaitu:
1. Cangkang telur bebek lebih tebal.
2. Pori-pori telur bebek lebih besar.
3. Nilai gizi telur bebek lebih tinggi.
4. Masa simpan telur bebek lebih lama.
8
Berat telur akan bertambah akibat dari masuknya suatu molekul ke dalam telur,
dalam hal ini air dan garam yang masuk ke dalam telur. Berat telur bertambah
sedangkan volume air berkurang, hal ini dikarenakan molekul air dan garam
bergerak masuk ke dalam telur karena larutan garam lebih hipotonik dibanding isi
telur yang hipertonik sehingga menyebabkan hemolysis atau masuknya molekul air
dan garam ke dalam telur, sehingga berat telur bertambah tetapi volume air
berkurang.
Tekstur kuning telur pada telur asin akan berubah menjadi lebih keras karena
ketika molekul air dan garam masuk ke dalam telur, maka air dan garam masuk ke
putih telur karena konsentrasi putih telur lebih pekat daripada larutan garam, tetapi
perlu kita ingat bahwa masih ada kuning telur yang konsentrasinya jauh lebih pekat
dibanding dengan putih telur dan larutan garam. Sehingga molekul air dan garam
masuk ke kuning telur, tetapi lebih banyak garam yang masuk dibanding dengan
air. Semakin lama, garam yang terdapat di dalam kuning telur akan semakin
menumpuk sehingga kuning telur akan mengeras karena kelebihan mineral garam.
d. Pengawetan Telur
Salah satu penyebab kerusakan telur adalah karena terjadinya pertumbuhan
pada mikroba pada telur tersebut. Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah
rusak, baik kerusakan alami, kimiawi maupun kerusakan akibat serangan
mikroorganisme melalui pori-pori telur. Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat
penting untuk mempertahankan kualitas telur.
Prinsip pengawetan telur adalah untuk mencegah masuknya bakteri pembusuk
ke dalam telur dan mencegah keluarnya air dari dalam telur.
9
e. Kualitas Telur Asin
Kualitas telur ditentukan oleh kualitas bagian dalam (kekentalan putih dan
kuning telur, posisi kuning telur, dan ada tidaknya noda atau bintik darah pada putih
atau kuning telur) serta kualitas bagian luar (bentuk dan warna kulit, permukaan
telur, keutuhan, dan kebersihan kulit telur).
Penilaian terhadap mutu telur asin dapat dilakukan dengan menggunakan
parameter berikut:
Sifatnya stabil. Semakin banyak garam yang digunakan dan semakin lama waktu
pengasinan, telur akan semakin awet dan asin.
Aroma dan rasanya enak. bebas dari rasa amis, pahit, bau amoniak, dan bau
busuk.
Telur asin yang baik hanya mengandung minyak di bagian pinggirnya saja.
Apabila campuran adonan garam yang digunakan tidak sempurna, yang
dihasilkan adalah putih telur yang berwarna kebiruan. Bila ke dalam adonan
ditambahkan sedikit kapur, putih telur akan berwarna kekuningan.
Letak kuning telur yang dikehendaki adalah di tengah-tengah. Apabila bergeser,
kemungkinan penyebabnya adalah telur segar yang digunakan sudah rusak atau
peletakan telur dalam tempayan tidak tepat. Sebaiknya telur diletakkan dengan
bagian tumpulnya menghadap ke atas.
Pertemuan ke 1
11
Gambar 4. Pembuatan adonan sampai menjadi pasta.
12
Pertemuan ke 2
Pertemuan ke 3
A. Kesimpulan
Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan merupakan pembelajaran yang
ditujukan untuk mengadakan suatu pembelajaran yang berbasis masyarakat melalui
beberapa macam kegiatan seperti diadakannya kegiatan pembinaan yang bertujuan
untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam maupun sumber daya manusia
yang ada di lingkungan masyarakat.
Kegiatan pembinaan ini merupakan salah satu cara untuk menciptakan peluang
usaha dan untuk meningkatkan kesejahteraan guna memenuhi semua kebutuhan
hidup. Kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengurangi
angka pengangguran dan persoalan sosial di masyarakat, melalui program pelatihan
kepemudaan.
Melalui kagiatan pembinaan pembuatan telur asin yang di lakukan bersama dengan
pemuda binaan yang ada di Kecamatan Singkawang Tengah diharapkan bisa dijadikan
suatu contoh dalam program pemberdayaan masyarakat. Hasil dari kegiatan
pembinaan tersebut dapat menambah pengetahuan dan keterampilan para pemuda
binaan. Kegiatan pembinaan pembuatan telur asin ini dapat dipraktekkan oleh pemuda
binaan dan masyarakat secara langsung karena proses pembuatan telur asin ini cukup
mudah dan prospek kedepannya pun dapat membantu meningkatkan perekonomian
masyarakat.
B. Saran
Kegiatan pembinaan pembuatan telur asin dapat terlaksana dan berjalan dengan
lancar atas dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pihak pemerintah desa setempat
diharapkan lebih mendukung terhadap kegiatan pembinaan seperti ini dan dapat
menjadikan kegiatan pembinaan seperti ini sebagai salah satu dari program
pemerintah desa untuk menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakatnya,
kegiatan pembinaan ini juga bisa dijadikan sebagai modal pengetahuan dan
keterampilan untuk membuka usaha baru.
Selain itu dalam kegiatan pembinaan yang telah dilaksanakan masih banyak
kekurangan, seperti tidak pernah diadakan kegiatan penyuluhan dari pemerintah desa,
minimalnya dana yang tersedia, dan banyak masyarakat yang masih belum mengerti
tentang nilai-nilai positif dari diadakannya kegiatan pembinaan ini. Semoga saran ini
dapat di realisasikan pada kegiatan pembinaan di waktu yang akan datang.
C. Tindak Lanjut
Setelah mengadakan kegiatan pembinaan ini kami sebagai pelaksana merasa
bangga dan bersyukur kehadirat Allah SWT karena selain dapat membekali
pengetahuan dan keterampilan kepada pemuda binaan khususnya dan masyarakat
umumnya. Kegiatan pembinaan ini merupakan pengalaman yang sangat berharga
tentunya bagi mahasiswa sebagai pelaksana. Selanjutnya sebagai tindak lanjut kami
mengadakan program pemantauan dan evaluasi secara berkelanjutan supaya pemuda
binaan yang sudah mempunyai bekal pengetahuan dan keterampilan dapat
14
dimanfaatkan sebaik-baiknya, supaya kelak bisa menjadi salah satu pengusaha telur
asin yang sukses dan mempunyai masa depan yang lebih cerah. Semoga segala upaya
yang sudah di terapkan dapat bermanfaat. Amin Ya Robbal Alamin.
Lampiran :
NIM : 836993189
Pertemuan
No. Nama Pemuda Keterangan
I II III
2. Elsya Virgita
4. Maghfiratan Warahmah
5. Nirlawati
7. Windi Warokah
Mahasiswa,
Lenny Sulistiowati
NIM 836993189
Lampiran :
15
DAFTAR TEMUAN PADA WARGA BELAJAR
NO
NAMA
. TEMUAN
16