Disusun oleh:
1. ARWAH
2. DINA LIVIA
3. HAMDAN YASYID RANGKUTI
4. IRHAM ALAMSYAH
5. KHALISA NAJLAH HASAN
6. M. FEBRIE ANWAR
7. MIFTAH HAZIMAH
8. NUR IFFAH
9. RIZKI AIDIL PRATAMA
10. WISNU SAPUTRA
11. ZAHRA TUSSITA
A. . Latar Belakang
Shibori berasal dari kata kerja ‘shiboru’ yakni merupakan teknik pewarnaan kain yang mengandalkan ikatan dan
celupan. Motif yangdihasilkan tidak jauh berbeda dengan batik, meskipun dari segi pengerjaanlebih mudah dan
sederhana. Jenis kain yang satu ini sering kali disebutdengan batik asal Jepang.
Teknik Shibori ini telah digunakan sejak zaman kekaisaran Jepang ratusantahun yang lalu. Bahkan beberapa
pewarna alami dapat bertahan 600 tahunlamanya. Konsep pembuatannya juga serupa dengan tekniktie
dyeyangmengandalkan teknik ikat dan celup. Dengan teknik ini, beberapa kain‘dilindungi’ agar tidak terkena corak
pewarna sehingga pada hasilakhirnya tercipta pola sesuai dengan bagian yang diwarnai.
Teknik melindungi kain shibori ini dilakukan dengan menggunakanteknik seperti melipat, melilit, mengikat kain,
dan mencelupkannya pada pewarna. Jika di Indonesia tekniktie dyedikenal dengan istilah jumputan(Jawa), sasirangan
(Banjarmasin), dan Pelangi (Palembang). Jepangmemiliki 6 teknik pewarnaan yang dapat menghasilkan motif yang
berbedabeda :
1.Kanoko Shibori, yang menghasilkan motif berupa bercak lingkaran.
2.Miura Shibor, pemilihan yang tepat bagi pemula dan membutuhkan beberapa utas kain yang diinginkan.
3.Arashi Shibori, melilitkan kain pada sebatang pipa secara diagonal.Akan menghasilkan efek badai yang indah.
4.Itajime Shibori, akan menghasilkan motif berupa kotak-kotak.
5.Kumo Shibori, motif yang menyerupai jaring laba-laba
.6.Nui Shibori, motifnya unik dan bernuansa etnik.
.
Tujuan Kegiatan
B. Saran
1. Gunakan berbagai macam strategi pemasaran yang tepat untuk
menarik pelanggan atau pembeli
2. Pilih tempat yang strategis dalam melakukan penjualan, agar mendorong
kegiatan jual beli yang dilakukan
3. Buatlah stand yang semenarik mungkin agar para pelanggan atau
pembeli tertarik untuk datang ke stand kita
4. Pililah Bahan Baku dengan kualitas yang baik
5. Untuk Dosen, sebaiknya lebih dikoordinasi dengan pihak jurusan
dalam menentukan jadwal praktek kewirausahaan yang tepat
6. Untuk jurusan, sebauknya menyediakan sarana dan prasarana yang
baik agar kegiatan praktek kewirausahaan berjalan lebih lanca
LAMPIRAN