Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN PRAKTEK PEMBELAJARAN

BERWAWASAN KEMASYARAKATAN
PROGRAM KEPEMUDAAN

“PEMBUATAN KERUPUK”

Oleh :

NAMA : SUCI DUWI SAFITRI


NIM : 855733786
PROVINSI/KABUPATEN : LAMPUNG/LAMPUNG TENG
KECAMATAN : KOTAGAJAH

UNIVERSITAS TERBUKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu SDM yang paling penting adalah generasi muda, mereka
adalah penerus bangsa yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup bangsa
ini dan yang akan memberikan warna bagi masa depan bangsa Indonesia. Namun
saat ini tingkat pengangguran di kalangan pemuda Indonesia sangat
memprihatinkan. Dari hasil pendataan yang dilakukan Badan Pusat Statistik
(BPS) angka pengangguran kelompok usia produktif ini  mencapai 60,5 persen
dari jumlah pemuda yang ada. Jika tidak segera dilakukan langkah-langkah yang
tepat, angka pengangguran ini akan terus meningkat dan akan menjadi sumber
persoalan sosial di masyarakat, seperti kriminalitas, premanisme, narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif. Hal ini tidak saja merugikan diri mereka sendiri
tetapi juga orang lain, selain itu citra bangsa Indonesia di mata dunia
Internasional juga dipertaruhkan.

Berbagai masalah tersebut salah satunya merupakan dampak dari


banyaknya jumlah pengangguran yang ada di Indonesia. Oleh karena itu untuk
mengurangi dampak tersebut maka dibutuhkan kerjasama antara semua pihak
untuk mengatasinya. Salah satunya dengan cara melakukan gerakan pembinaan
kepemudaan, dengan kegiatan tersebut diharapkan mereka dapat menyalurkan
bakat dan minat untuk melakukan kegiatan yang positif yang berguna untuk diri
mereka sendiri dan orang lain. Namun selama ini peran Lembaga Kepemudaan
belum dapat berperan aktif dan belum menampakkan hasil yang nyata dalam
pembangunan, padahal pemuda adalah generasi penerus dan berpotensi besar
dalam pembangunan daerah karena usianya yang produktif.

Untuk membantu para pemuda agar terus meningkatkan segala potensi


dan kemampuan yang dimilikinya maka diperlukan konsep yang tepat dalam
lembaga kepemudaan agar termotivasi untuk maju. Program-program yang dapat
diciptakan guna meningkatkan partisipasi pemuda dapat berupa keterampilan,
kewirausahaan, kepeloporan dan kepemimpinan. Apabila Lembaga Kepemudaan
tersebut dapat dikelola dan dikembangkan dengan baik, maka akan menghasilkan
sesuatu yang sangat berguna untuk kemajuan daerah. Namun apabila tidak
dikelola dengan baik dan diarahkan, maka potensi besar dari pemuda tidak akan
memberikan apa – apa. Dengan adanya Kegiatan  Kepemudaan ini diharapkan
para pemuda dapat berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia
tidak hanya pada jalur formal tetapi juga melalui jalur non formal salah satunya
melalui lembaga kepemudaan yaitu Karang Taruna.

Dengan melihat potensi para pemuda di desa Sri Rahayu, maka kami
akan mengadakan pembinaan kepemudaan melalui pelatihan membuat kerupuk,
yang bertujuan untuk mengoptimalkan lembaga kepemudaan yang ada di
desa Sri Rahayu, karena mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai
pedagang, diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut akan memberikan
kesempatan untuk selanjutnya dapat berkontribusi dalam kemajuan perdagangan
di desa Sri Rahayu.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Kegiatan pembinaan kepemudaan bertujuan untuk menumbuh kembangkan
kreatifitas para pemuda, meningkatkan sumber daya pemuda agar mereka
dapat menggali potensi mereka sebagai bekal untuk menjadi masyarakat yang
berfikir positif, inovatif dan produktif, serta untuk melatih sikap mandiri,
bekerjasama, kebersamaan dan kekeluargaan.
2. Tujuan khusus
a. Agar pemuda binaan memiliki keterampilan dasar yang bernilai jual
dalam membuat krupuk.
b. Agar pemuda binaan memperoleh pengetahuan yang lebih luas tentang
pembuatan krupuk.
c. Agar pemuda binaan dapat meningkatkan kreatifitas dan berperan
aktif  ikut berkontribusi langsung dalam perdagangan.

d. Agar pemuda binaan mendapatkan bekal berwirausaha dan mengurangi


tingkat pengangguran.

C. Rumusan  Hasil Kegiatan Secara Umum

Dengan adanya program pembinaan dan pelatihan membuat krupuk  para


pemuda dapat berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan
dapat berkontribusi secara aktif dalam bidang perdagangan di desa Pait
Kecamatan long Ikis Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur.
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


1. Tempat Pelaksanaan Program Pelatihan
Tempat pelaksanaan kegiatan kepemudaan keterampilan pembuatan krupuk
dilaksanakan di Rumah Ratna, beralamat RT 058/026 Sri Rahayu 3,
Kelurahan Kota Gajah Timur, Kecamatan Kota Gajah, Kabupaten Lampung
Tengah.
2. Waktu Pelaksanaan Program
Kegiatan keterampilan membuat krupuk dilaksanakan mulai tanggal 20 April-
28 April 2021.
3. Jadwal  pelaksanaan program pelatihan

April 2021
No Kegiatan
Hari Ke-

I II III IV V VI VII VIII

1 Persiapan

2 Rekrutmen peserta

Pembekalan wawasan dan


3 pengetahuan tentang
materi pembinaan

Persiapan bahan – bahan


4 dan alat – alat yang
dibutuhkan

No Kegiatan
April 2021

Hari Ke-

I II III IV V VI VII VIII

8 Kegiatan pembinaan III

9 Sosialisasi produk

10 Monitoring dan evaluasi

11 Konsultasi akhir

12 Pelaporan

A. Materi Pelatihan/Kegiatan

Materi kegiatan pembinaan program pembinaan kepemudaan adalah


keterampilan membuat kerupuk dari tepung terigu dan tapioka. Kerupuk yang
akan dibuat adalah kerupuk sehat karena berbahan dasar tepung terigu dan
tepung tapioka, serta bumbu – bumbu alami tanpa bahan pengawet. Adapun
bahan bahan yang harus disiapkan adalah sebagai berikut :

1. Bahan Utama
a. Tepung  Terigu
b. Tepung Tapioka

2. Bahan Penunjang
a. Minyak goring
b. Air

3. Bumbu – Bumbu
a. Bawang Putih
b. Terasi
c. Ikan sarden
d. Garam

e. Penyedap rasa

4. Alat – Alat
a. Kompor
b. Wajan
c. Panci
d. Loyang
e. Pisau  atau alat pengiris krupuk
f. Jaring – jaring tempat menjemur krupuk
g. Plastik untuk mengemas
h. Lampu teplek

i. Tali rafia

5. Langkah – Langkah Pembuatan Krupuk Berbahan Dasar Tepung Terigu dan


Tapioka
a. Pertama – tama siapkan bahan yang telah ditentukan.
b. Campur tepung terigu dengan tepung tapioka kemudian masukkan air
sampai adonan mencair.
c. Haluskan bumbu – bumbu.
d. Masukkan bumbu yang telah dihaluskan kedalam adonan dan aduk hingga
merata.
e. Tuangkan adonan ke loyang yang telah disiapkan.
f. Adonan dikukus selama 45 menit.
g. Adonan didiamkan sampai mengeras.
h. Setelah mengepas adonan diiris –iris tipis menggunakan pisau atau mesin
pengiris kemudian  dijemur di atas jaring – jaring hingga mengering.
i. Krupuk yang telah kering siap digoreng dengan minyak yang panas.
j. Krupuk yang telah digoreng dibungkus kemasan plastik
ukuran  lebar  8cm dan tebal 0.2 cm, kemudian plastik direkatkan dengan
api lampu teplek.
k. Krupuk yang telah dikemas 5 buah krupuk
l. bungkusan dimasukkan kedalam plastik yang lebih besar dan disusun rapi
untuk kemudian dipaking menggunakan lampu teplek dan diikat
menggunakan tali rafia.
m. Jadilah krupuk siap dikomsumsi dan dipasarkan

Rincian Biaya Pengeluaran Dalam Pembuatan Krupuk

No Bahan - Bahan Banyaknya Biaya Jumlah

1 Tepung terigu 3 kg Rp 7.0000,00 @ kg Rp 21.000,00

2 Tepung tapioka 2kg Rp 7.500,00  @kg Rp 15.000,00

3 Minyak goreng 1 liter Rp 12.000,00 Rp 12.000,00

4 Bawang Putih ¼ kg Rp 6.000,00 Rp 6.000,00

5 Garam 3 sdm Rp 300,00 Rp 300,00

6 Terasi 3 bungkus Rp500,00 @bungkus Rp 1.500,00

7 Ikan Sarden 1 kaleng kecil Rp 5000,00 Rp 5.000,00

8 Penyedap Rasa 40 gram Rp 500,00@bungkus Rp 1.000,00

9 Plastik kemasan kecil 1 rol Rp 4.000,00 Rp 4.000,00

No Bahan - Bahan Banyaknya Biaya Jumlah

10 Plastik kemasan besar 1 rol Rp 5.000,00 Rp 5.000,00

11 Tali Ravia 1 rol Rp 2.500,00 Rp 2.500,00

12 Jaring - Jaring 6 m2 Rp 4500,00 @m Rp 27.000,00

Jumlah Rp ,100.300,00
B. Strategi dan Deskripsi jalannya Kegiatan
1. Strategi kegiatan
a. Pengamatan
Melalui kegiatan ini penulis mencoba mengamati kegiatan yang
dilakukan oleh pemuda di lingkungan sekitar, hasilnya diperoleh bahwa
sebagian besar para pemuda kurang memanfaatkan waktu dan
potensinya untuk kegiatan kewirausahaan.

b. Penentuan Masalah

Setelah penulis mengadakan pengamatan dengan hasil bahwa sebagian


pemuda kurang memanfaatkan potensi kewirausahaan mereka, maka
dilakukan pembinaan kegiatan yang dapat menjadi bekal berwirausaha.

c. Penentuan Pemuda Binaan

Dalam menentukan pemuda yang akan dibina dipilih pemuda yang


tinggal di lingkungan sekitar penulis, hal itu untuk memudahkan
hubungan komunikasi antara penulis dengan pemuda binaan.

d. Pemilihan Kegiatan
Dalam memilih kegiatan diadakan musyawarah dengan pemuda binaan,
dan didapat kesepakatan untuk melakukan kegiatan pelatihan pembuatan
krupuk karena bahan baku yang digunakan mudah didapatkan.
e. Pelaksanaan.

Agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik, dalam kegiatan tidak


bersifat kaku, artinya kedudukan kita sama tidak ada yang lebih tinggi
dan pemuda binaan mempunyai kebebasan untuk mengeluarkan ide atau
gagasan dalam kegiatan pembinaan.

f. Evaluasi
Dalam tahap ini dapat dilihat hasil pembuatan krupuk oleh ketujuh
pemuda binaan.

g. Tindak lanjut

Diharapkan pemuda dapat berwirausaha melalui kegiatan pembinaan ini.

2. Deskripsi Jalannya  Kegiatan
a. Pada tahap pra kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 18-19 April
2021

- Pada tanggal 18 April penulis mengadakan pengamatan dilingkungan


sekitar dengan hasil bahwa sebagian dari mereka melakukan kegiatan
yang kurang bermanfaat dan pemuda kurang memanfaatkan potensi
mereka di bidang kewirausahaan.

- Tanggal 19 April 2021 penulis menentukan tujuh pemuda binaan yang


ada di lingkungan sekitar, ketujuh pemuda merupakan anggota Karang
Taruna Lentera Hati

- Tanggal 19  April 2021  melakukan kegiatan :


v     Mengadakan kunjungan kepada 7 pemuda binaan
v     Menjelaskan tujuan kegiatan pembinaan
v     Meminta kesediaan 7 pemuda binaan untuk mengikuti kegiatan
pembinaan.

b. Tahap pelaksanaan dilaksanakan yaitu pada tanggal 20 – 28 April 2021

No Pertemuan Hari/tanggal Pelaksanaan Materi Program

1 I Selasa, 20 April 2021 Pembekalan materi pembuatan


krupuk kepada pemuda binaan
2 II Rabu, 21 April 2021  Persiapan bahan – bahan
krupuk dan alat – alat yang
digunakan.

3 III Kamis, 22 April 2021 Melaksanakan kegiatan


pembinaan membuat
krupuk  tahap pertama

4 IV Jumat, 23 April 2021 Melaksanakan kegiatan


pembinaan membuat
krupuk  tahap kedua

5 V  Sabtu, 24 April 2021 Kosultasi hasil  sementara


pembuatan krupuk

6 VI  Minggu, 25 April 2021 Melaksanakan kegiatan


pembinaan membuat
krupuk  tahap akhir

7 VII Senin, 26 April 2021 Sosialisasi produk krupuk di


lingkungan sekitar

9 IX Rabu, 28 April 2021 Kosultasi Akhir

BAB III
TEMUAN DAN HASIL

A. Temuan dan Hasil Evaluasi Proses


Untuk membuat kerupuk yang berbahan dasar tepung terigu dan tepung
tapioka diperlukan proses yang memerlukan beberapa tahap dan tidak dapat
diselesaikan dalam satu kali pembinaan, karena proses pembuatan krupuk
memiliki beberapa tahapan – tahapan. Tahapan pembuatan kerupuk  dimulai dari
pembuatan adonan, pengukusan, pendiamann adonan yang telah dikukus hingga
mengeras,pengirisan adonan yang telah mengeras, penjemuran krupuk,
penggorengan krupuk dan pengemas kerupuk.
Pada tahap pendiaman adonan hinggga mengeras diperlukan waktu yang
cukup lama, sekitar 12 jam dan tidak dapat dilakukan dalam satu kali pembinaan,
namun memerlukan tahap pembinaan selanjutnya. Kemudian pada tahap
penjemuran kerupuk apabila cuaca kurang mendukung, dalam artian tidak ada
panas saat menjemur maka krupuk tidak akan mengering dengan baik, untuk itu
diperlukan antisipasi, apabila  cuaca tidak panas, maka disiapkan tempat untuk
mengoven kerupuk agar kerupuk dapat kering dengan baik walaupun cuaca tidak
panas.
B. Temuan dan Hasil Evaluasi Produk
Hasil pelaksanaan kegiatan secara umum sudah berhasil dengan  baik dilihat dari
kualitas produk yang dihasilkan, meskipun dalam bidang pemasaran masih
mengalami kendala dikarenakan belum dapat memasarkan produk secara
maksimal.
C. Pembahasan
Dalam era globalisasi ini pasar dalam negeri kita telah dipenuhi dengan
berbagai macam produk makanan, dan tidak  jarang makanan – makanan yang
kita temui banyak mengandung bahan – bahan yang tidak baik untuk kesehatan.
Khususnya untuk anak – anak yang lebih suka mengkonsumsi makanan ringan
yang mengandung bahan pengawet. Salah satu cara untuk menanggulangi
kebiasaan mengkonsumsi makanan ringan yang mengandung bahan pengawet,
penulis berinovasi membuat makanan ringan yang sehat, yang tidak mengandung
bahan pengawet dan akan disukai oleh semua kalangan.
Indonesia terkenal dengan makanan tradisional, salah satunya adalah
kerupuk, namun kerupuk yang akan dibuat adalah kerupuk sehat karena berbahan
dasar tepung terigu dan tepung tapioka, serta bumbu – bumbu alami tanpa  bahan
pengawet. Kerupuk yang berbahan dasar tepung terigu dan tepung tapioka serta
campuran dari bumbu – bumbu alami mengandung nilai gizi dan
menyehatkan,karena tidak menggandung bahan pengawet.
Dari hasil pembuatan kerupuk ini memiliki prospek yang sangat
menjanjikan, karena kerupuk ini sangat diminati oleh masyarakat. Dengan
penjualan perbungkus Rp 500,00, maka sangat terjangkau oleh semua kalangan.
Dan dari modal Rp 100.300,00  dapat dihasilkan 300 bungkus rupuk, dan apabila
dijual dengan harga Rp 500,00 per bungkus, maka hasil uang yang akan
didapatkan Rp150.000,00. Laba yang didapatkan Rp 49.700,00.
Kerupuk tidak hanya dapat dibuat untuk makanan camilan, namun
kerupuk dapat dijadikan makanan pendamping makanan – makanan seperti
bakso, mie ayam,nasi goreng dan lain – lain.
Namun dalam kegiatan pembinaan kepemudaan pembuatan kerupuk ini
pun mengalami beberapa kendala yang harus dihadapi oleh para pemuda antara
lain kerupuk hanya dipasarkan di desa Sri Rahayu karena masih terbatasnya
kerupuk yang dihasilkan dan belum ada upaya mempromosikan kerupuk ke
daerah lain, belum adanya upaya pengemasan yang lebih menarik minat pembeli
dan pemberian label, serta belum dilakukan kerja sama dengan pihak – pihak
terkait yang dapat membantu upaya pemasaran kerupuk.
D. Gambaran Keaktifan Para Pemuda Binaan
Pada saat identifikasi dan sosialisasi para pemuda sangat antusias dengan
program yang di tawarkan dan memberikan respon positif untuk mengikuti
pembinaan.
Pada saat pelaksanaan program para pemuda binaan sangat bersemangat dan
antusias merespon semua petunjuk dan cara – cara pembuatan kerupuk. Para
pemuda binaan sangat terampil mempraktikkan kegiatan membuat kerupuk,
mereka saling bekerja sama sehingga meskipun ada kendala – kendala yang
dihadapi dapat diatasi dengan baik sehingga proses kegiatan berlangsung secara
lancar. Para pemuda binaan selalu datang tepat waktu dan bertanggung  jawab
atas semua pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan merupakan pembelajaran
yang ditujukan untuk mengadakan suatu pembelajaran yang berbasis masyarakat
melalui beberapa macam kegiatan seperti diadakannya kegiatan pembinaan yang
bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam maupun sumber
daya manusia yang ada di lingkungan masyarakat.
Kegiatan pembinaan ini merupakan salah satu cara untuk menciptakan
peluang usaha baru dan untuk meningkatkan kesejahteraan guna memenuhi
semua kebutuhan hidup. Kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu
pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran dan persoalan sosial di
masyarakat,  melalui program pelatihan kepemudaan.
Melalui kagiatan pembinaan pembuatan kerupuk yang di lakukan
bersama dengan pemuda binaan “ Karang taruna Lentera Hati” yang ada di desa
Sri Rahayu diharapkan bisa dijadikan suatu contoh dalam program
pemberdayaan masyarakat. Hasil dari kegiatan pembinaan tersebut dapat
menambah pengetahuan dan keterampilan para pemuda binaan. .Kegiatan
pembinaan pembuatan kerupuk  ini dapat dipraktekan oleh pemuda binaan dan
masyarakat secara langsung karena proses pembuatan kerupuk ini cukup mudah
dan prospek kedepannya pun dapat membantu meningkatkan perekonomian
masyarakat.
B. Saran
Kegiatan pembinaan pembuatan kerupuk dapat terlaksana dan berjalan
dengan lancar atas dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pihak pemerintah
desa setempat diharapkan lebih mendukung terhadap kegiatan pembinaan seperti
ini dan dapat menjadikan kegiatan pembinaan seperti ini sebagai salah satu dari
program pemerintah desa untuk menambah pengetahuan dan keterampilan
masyarakatnya,kegiatan pembinaan ini juga bisa dijadikan sebagai modal
pengetahuan dan keterampilan untuk membuka usaha baru.
Selain itu dalam kegiatan pembinaan yang telah dilaksanakan masih
banyak kekurangan, seperti tidak pernah diadakan kegiatan penyuluhan dari
pemerintah desa, minimalnya dana yang tersedia, dan banyak masyarakat yang
masih belum mengerti tentang nilai-nilai positif dari diadakannya kegiatan
pembinaan ini. Semoga saran ini dapat di realisasikan pada kegiatan pembinaan
di waktu yang akan datang.
LAMPIRAN

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KEGIATAN KEPEMUDAAN


KARANG TARUNA “ LENTERA HATI” DI DESA SRI RAHAYU
KECAMATAN KOTA GAJAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

PROGRAM PELATIHAN PEMBUATAN KERUPUK


DI DESA SRI RAHAYU KECAMATAN KOTA GAJAH
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

DAFTAR PEMUDA BINAAN

NAMA MAHASISWA :   SUCI DUWI SAFITRI


NIM  :   855733786

No Nama Jenis Usia Pendidikan Minat Kegiatan Cita – Cita


Kelamin Kepemudaan

1 Nabila P 18 SMA Wira Usaha Pengusaha


Risky
Agustin
2 Nor Indah P 18 SMA Wira Usaha Pengusaha
Melati
3 Agustin P 19 SMK Wira Usaha Chef
Ulfa
Rosanti
4 Wahyu P 19 SMA Wira Usaha Chef
Fitri
Sandri
Ayu
5 Rahmat L 17 SMP Wira Usaha Direktur
Hidayat
6 Rahmani L 16 SMP Wira Usaha Pengusaha
Abdan
7 Yoga L 19 SMA Wira Usaha Koki
Andreant
o
DAFTAR HADIR KEGIATAN PEMBINAAN PEMBUATAN KERUPUK
DESA SRI RAHAYU KECAMATAN KOTA GAJAH
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2021

NO NAMA PERTEMUAN KET


1 2 3 4 5 6 7 8
1 Nabila Risky         AKTIF
Agustin
2 Nor Indah         AKTIF
Melati
3 Agustin Ulfa         AKTIF
Rosanti
4 Wahyu Fitri         AKTIF
Sandri Ayu
5 Rahmat Hidayat         AKTIF
6 Rahmani Abdan AKTIF
7 Yoga Andreanto         AKTIF

Kotagajah, 24 Mei 2021

Mahasiswa

SUCI DUWI SAFITRI


NIM. 855733786
DOKUMENTASI PRODUK/KARYA WARGA BINAAN

Pencetakan adonan dan di kukus

Pemotongan kerupuk yang telah di kukus

Penjemuran krupuk
Penampakan krupuk kering

Pengemasan kerupuk

Pemasaran kerupuk di sekitar kotagajah

Anda mungkin juga menyukai