Anda di halaman 1dari 4

Dikutip dari CNN, virus corona adalah keluarga penyebab penyakit (patogen) yang

mengakibatkan penyakit saat ini. Sama dengan SARS-CoV pada 2002 dan MERS-
CoV di 2012.

Para ahli kemudian memberi nama virus yang kasusnya pertama kali mewabah di
Wuhan, China, ini sebagai SARS-CoV-2. Sedangkan penyakit yang disebabkan
infeksi virus corona SARS-CoV-2 disebut COVID-19. Istilah COVID-19 adalah
kependekan dari corona virus disease 19, yang kemudian menjadi nama resmi virus
corona musuh dunia saat ini. Berikut penjelasan tentang bentuk, struktur, dan
replikasi virus corona.

1. Bentuk Virus Corona


Dikutip dari situs LIPI atau Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, bentuk virus
corona menyerupai mahkota seperti namanya. Corona bahasa Latin yang artinya
crown atau mahkota dalam bahasa Indonesia. Bentuk mahkota berasal dari
protein S atau spike protein yang mengelilingi permukaan virus.

Protein S ini mirip anak panah atau paku yang menutupi permukaan virus corona.
Protein S inilah yang berperan penting dalam pola infeksi virus corona ke sel
pernapasan. Virus corona secara umum berbentuk bulat dengan diameter 100-
120 nm atau nanometer. Virus corona tidak bisa memperbanyak diri kecuali
dengan menginfeksi makhluk hidup, sama seperti virus lain.

Gambar 1. Bentuk Virus Covid-19 (Corona)


2. Struktur Virus Corona

Gambar 2. Struktur Virus Corona

Struktur virus biasanya hanya terdiri atas RNA atau DNA saja termasuk untuk
virus corona. Virus ini memiliki genom RNA positif atau biasa disebut RNA
saja. Panjang genom virus corona sekitar 27-32 kilobasa yang kemudian
membentuk protein penyusun tubuh virus. Misal fosfoprotein N, glikoprotein M,
protein E, protein S, dan glikoprotein HE, serta enzim lain untuk perbanyakan
virus.

Adanya protein S, yang mirip paku atau tanda panah di permukaan organisme,
menjadikan struktur virus corona lebih khas dibanding yang lain. Dikutip dari
Live Science, protein S ini menempel pada reseptor di sel pernapasan yang
disebut angiotensin-converting enzyme 2 atau ACE 2.

"Jika kita berpikir tubuh manusia adalah rumah dan virus corona adalah karet,
maka ACE 2 adalah pegangan pintu menuju rumah. Saat protein S di struktur
virus corona menempel di ACE 2, maka pintu menuju tubuh manusia langsung
terbuka," kata Liang Tao seorang peneliti dari Westlake University
3. Replikasi Virus Corona

Kebanyakan Coronavirus hanya menginfeksi sel dari spesies induknya dan


spesies yang berhubungan dekat dengan induknya. Pada sel induk tersebut,
Coronavirus hanya bisa berkembangbiak pada jaringan tertentu saja. Artinya, sel
dan jaringan untuk perkembangbiakan virus ini sangat spesifik. Kespesifikan ini
ditentukan oleh sifat dan distribusi molekul reseptor dari pihak sel yang
disebut Angiotensin Converting Enzyme 2 (ACE2) dan variasi sekuen "Protein S
" dari pihak virus itu sendiri (lihat gambar 3). Replikasi Coronavirus berlangsung
di sitoplasma sel dan virus ini juga bisa berkembangbiak di sel yang sudah
diambil nucleusnya (enucleated cells).

Gambar 3. Hubungan virus corona dengan reseptor sel manusia

Proses replikasi Coronavirus secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut.


Pertama-tama virus mengikat sel melalui interaksi antara "Protein S " dan
reseptor. Setelah itu virus masuk ke dalam sel dan genom RNA virus keluar dari
selaput virus. Kemudian sebagian genom RNA berfungsi sebagai mRNA dan
sebagian sebagai templet untuk sintesa RNA negatif. Genome yang berfungsi
sebagai mRNA ditranslasikan menjadi berbagai protein-protein. Diantara
protein-protein ini, ada yang berfungsi untuk pembentuk tubuh virus dan ada
yang berfungsi untuk proses replikasi/multiplikasi RNA. Sementara sebagian
genome RNA lainnya digunakan untuk sintesa RNA negatif. RNA negatif ini,
kemudian dijadikan templet lagi untuk sintesa RNA positif. Demikian seterusnya
proses ini berlangsung berulangkali. Dengan proses ini akhirnya RNA positif
yang menjadi genom akan bertambah banyak. RNA positif yang sudah
dimultiplikasi dibungkus oleh protein-protein pembentuk tubuh virus, sehingga
terbentuk virus baru (progeny). Virus baru ini akhirnya keluar dari sel dan
memiliki fungsi sebagai virus biasa yang bisa menginfeksi sel berikutnya.

Gambar 4. Replikasi Virus Corona

Anda mungkin juga menyukai